• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.1, No.1 Januari 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol.1, No.1 Januari 2015"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

54 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI MOTIVASI

SURANTA, A.M.Kom, SE.,MM. NIDN. 0415077207

ABSTRAK

Dalam kegiatan sehari – hari lembaga pendidikan sesungguhnya hanya mengharapkan prestasi kerja atau hasil kerja terbaik para pegawainya. Hal itu akan tertuang nyata dalam menghasilkan produk keluaran seperti qualitas dan quantitas lulusan anak didik dengan indikator apakah lulusan itu bisa langsung diterima di dunia pendidikan atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Diharapkan dengan adanya komunikasi yang tejalin baik, tidak adanya salah persepsi antar pegawai apalagi salah persepsi dalam menyampaikan ilmu nya di kelas misal dalam mentransformasikan ilmu – ilmu nya kepada siswa, jika hal itu terjadi maka akan menjadi hal yang tidak baik buat kelangsungan organisasi/ lembaga dalam hal ini kenapa ?karena prestasi pegawai tidak akan mungkin tercapai, hasil lulusan atau prestasi siswa pun tidak akan memenuhi harapan para stakeholder atau siswa itu sendiri apalagi lembaga. Motivasi baik internal motivation maupun external motivation juga sangatlah penting baik untuk kepala sekolah, pegawai/ guru maupun para siswa itu sendiri kenapa ? karena prestasi kerja tanpa motivasi di semua level tidaklah mungkin apalagi lembaga pendidikan akan sangat membutuhkan sinergitas dari semua level baik level atas maupun level bawah, sehingga dalam hal ini komunikasi dan motivasi sangatlah penting dalam mencapai prestasi kerja.

Dari apa yang sudah peneliti lakukan dalam penelitian mengenai pengaruh Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Melalui Motivasi di SMK Kesehatan 1 Sukra, maka didapat hasil sebagai berikut:

1. Berdasarkan tangggapan responden terhadap variable Komunikasi di dapat

nilai rata – rata yaitu: . Ini termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

2. Berdasarkan tangggapan responden terhadap variable Motivasi di dapat nilai

rata – rata yaitu : . Ini termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

3. Berdasarkan tangggapan responden terhadap variable Prestasi kerja di dapat

nilai rata-rata yaitu : . Ini termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

(2)

55 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

III. PENDAHULUAN

III.1. LATAR BELAKANG.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam

rangka mencapai tujuan tersebut

diperlukan banyak unsur yang akan mempengaruhi keberhasilan sebuah organisasi, salah satunya ialah unsur manusia. Manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam manajemen, manusia disebut sebagi

brain ware atau perangkat otak

dikarenakan manusia merupakan

pengendali juga pelaksana seluruh kegiatan manajemen.Namun dibalik

pentingnya peran manusia dalam

manajemen, manusia juga merupakan mahluk sosial maka dari itu manusia membutuhkan interaksi antara individu

satu dengan lainya, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Peran komunikasi tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia, begitupun dalam suatu organisasi peran

komunikasi tidak bisa di

kesampingkan, karena komunikasi

yang baik dalam organisasiakan

meningkatkan pemahamanantara

pimpinan dengan pegawainya dalam menyampaikan tugas dan kebijakan, juga antara pegawai dengan pegawai

lain sehingga tercipta iklim

kekeluargaan dalam organisasi yang akan mendorong para pegawai agar bekerja lebih baik serta berprestasi. Dari hasil observasi yang dilakukan pada SMK Kesehatan 1 Sukrapeneliti melihat adanya masalah pada pegawai di SMK Kesehatan 1 Sukra, yaitu adanya mis-komunikasi antara kepala

sekolah selaku pemimpin dengan para pegawai, maupun antara pegawai satu sama lain, dan pegawai pun cenderung kurang bisa menerima masukan atau umpan balik sehingga rentan terjadi kesalah pahaman. Meskipun masalah tersebut tidak terlalu sering terjadi, tetapi jika di biarkan tentu akan

mengganggu stabilitas internal

organisasi, menurunkan semangat dan motivasi pegawai, dan dapat merugikan semua pihak di sekolah.

Dalam kegiatan suatu organisasi

pegawai sering kali mengalami bosan dan jenuh akan pekerjaanya, hal tersebut dipicu oleh banyak faktor yang akan berakibat menurunya kinerja seorang pegawai. Seperti yang terjadi pada SMK Kesehatan 1 Sukra, masih ada sebagian pegawai yang memiliki rasa tanggung jawab rendah dalam pelaksanaan tugas, dan cenderung tidak

tertantang untuk menyelesaikan

pekerjaan yang sulit. Oleh karena itu pegawai mebutuhkan motivasi agar mereka dapat bekerja lebih baik, mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya untuk organisasi, karena motivasi merupakan rangsangan agar seseorang mau bekerja, dengan kata lain motivasi yang baik pada diri pegawai dapat menambah gairah kerja

pegawai sehingga meningkatkan

kinerja dan prestasi kerja pegawai itu sendiri.

Suatu organisai tentu memiliki tujuan dan cita-cita yang harus di capai, atau pada SMK Kesehatan 1 Sukra adalah Visi dan Misi, untuk mencapainya juga

banyak faktor yang harus di

penuhi.Salah satu yang dapat

menentukan keberhasilah suatu

(3)

56 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

kerja merupakan tolak ukur hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya, oleh karena itu pencapaian tujuan dan cita-cita SMK Kesehatan 1 Sukra tidak lepas dari bagaimana prestasi kerja pegawainya. Pada SMK Kesehatan 1 Sukra, prestasi kerja para pegawainya sudah baik, namun tidak semua pegawai memiliki prestasi yang sama, ini dapat dilihat dari hasil kerja serta kedisiplinan beberapa pegawai yang masih rendah, keadaan semacam ini mengindikasikan adanya masalah pada prestasi kerja pegawai di SMK Kesehatan 1 Sukra,

dan hal tersebut memerlukan

pemecahan masalah agar prestasi kerja dapat di tingkatkan secara keseluruhan, sehingga dapat mewujudkan Visi dan Misi sekolah dengan lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah mengenai komunikasi, motivasi, dan prestasi kerja maka peneliti tertarik

melakukan analisis “Pengaruh

Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Melalui Motivasi”sehingga

akandiketahui seberapa besar pengaruh masing – masing variable.

III.2. PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang

penelitian yang dijelaskan di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana komunikasi pegawai pada SMK Kesehatan 1 Sukra. 2. Bagaimana motivasi pegawai pada

SMK Kesehatan 1 Sukra.

3. Bagaimana prestasi kerja pegawai pada SMK Kesehatan 1 Sukra. 4. Bagaimana pengaruh komunikasi

terhadap motivasi pada SMK

Kesehatan 1 Sukra.

5. Bagaimana pengaruh motivasi

terhadap prestasi kerja pegawai pada SMK Kesehatan 1 Sukra.

6. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap prestasi kerja melalui motivasi pada SMK Kesehatan 1 Sukra.

III.3. TUJUAN PENELITIAN. Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Menganalisis komunikasi kerja pada SMK Kesehatan 1 Sukra. 2. Menganalisis motivasi pegawai

pada SMK Kesehatan 1 Sukra.

3. Menganalisis prestasi pegawai

pada SMK Kesehatan 1 Sukra.

4. Menganalisis pengaruh

komunikasi terhadap motivasi

pada SMK Kesehatan 1 Sukra. 5. Menganalisis pengaruh motivasi

terhadap prestasi kerja pegawai pada SMK Kesehatan 1 Sukra.

6. Menganalisis pengaruh

komunikasi terhadap prestasi kerja

melalui motivasi pada SMK

Kesehatan 1 Sukra.

III.4. MANFAAT PENELITIAN. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan literature manajemen

yang berkaitan dengan studi

manajemen ekonomi.Selanjutnya

temuan – temuan ini diharapkan dapat memberikan masukan pada penelitian

berikutnya yang relevan dan

memberikankontribusi praktis bagi

organisasi terkait guna mengantisipasi konsuekuensi penurunan prestasi kerja pegawai.

(4)

57 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

II. KAJIAN TEORITIS.

2.1. Komunikasi.

Menurut Anwar Prabu

Mangkunegara (2013 : 145)

berpendapat : “Komunikasi adalah

proses pemindahan suatu informasi, pemindahan ide, pengertian, dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang lain tersebut dapat menginterpretasikannya sesuai dengan tujuan yang di maksud”.

Menurut Sentot Imam Wahjono

(2010:218) berpendapat :“Pada

hakikatnya komunikasi adalah proses penyampaian pesan dengan maksud memperoleh pengertian (persepsi) yang sama”.

Dari definisi para ahli tersebut dapat diartikan bahwa komunikasi

adalah proses penyampaian atau

pemindahan suatu pesan, informasi, ide, atau pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan harapan

orang lain tersebut dapat

menginterprestasikanya sesuai dengan tujuan yang dimaksud dan memperoleh pengertian atau persepsi yang sama.

2.2. Prestasi Kerja.

Menurut Khaerul Umam

(2010:199) berpendapat : “Prestasi

kerja dalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaanya secara efisien dan efektif”.

Menurut Edi Sutrisno (2013:150) berpendapat :“Prestasi kerja adalah

hasil upaya seseorang yang di tentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta presepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.”

Dari pengertian pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

prestasi kerja adalah suatu hasil upaya

atau kerja seseorang dalam

mengerjakan tugas atau pekerjaanya

secara efektif dan efisien yang

ditentukan oleh kemamuan

karakteristik pribadi serta persepsi terhadap peranya dalam pekerjaan itu.

2.3. Motivasi.

Menurut Malayu SP. Hasibuan (dalam Danang Sunyoto, 2013:191) berpendapat :“Motivasi adalah suatu

perangsang keinginan (want) daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motiv mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai”.

Menurut Indriyo Gitsudarmo

(dalam Komang Ardhana, Ni Wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi,

(2009:30) berpendapat :“Motivasi

adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu”.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yag ada dalam diri

seseorang sebagai perangsang

keinginan, daya penggerak kemauan bekerja seseorang untuk menggerakan,

mengarahkan perilakunya untuk

memenuhi tugas tertentu.

2.4. Hubungan Komunikasi terhadap Motivasi.

Komunikasi merupakan salah satu

elemen penting dalam kehidupan

organisasi.Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dampai dengan

pengawasan semuanya melibatkan

komunikasi.Komunikasi juga

(5)

58 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

memotivasi pegawainya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan

meningkatkan hasil kerja bagi

organisasi.

Menurut Sentot Imam Wahjono (2010:218),mengemukakan

:Komunikasi menjalankan empat

fungsi utama dalam suatu

kelompok/organisasi, yaitu :

1. Fungsi kendali. Komunikasi

bertindak untuk mengendalikan

perilaku anggota organisasi agar mereka mematuhi semua aturan

hierarki wewenang dalam

organisasi.

2. Fungsi motivasi, yaitu dengan

komunikasi dapat menjelaskan pada para anggota apa yang harus dikerjakan dan bagaimana dapat bekerja dengan baik.

3. Fungsi mengungkapkan emosi,

dengan komunikasi para anggota

dapat mengungkapkan

kekecewaaan, atau rasa puas yang mereka rasakan.

4. Fungsi informasi, dengan

komunikasi sema komunikasi apat diambil dan dapat diteruskan pada semua anggta organisasi.

Menurut pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi memiliki fungsi untuk memotivasi,

yakni untuk menjelaskan kepada

bawahan atau karyawan apa yang harus dikerjakan agar dapat bekerja dengan baik.

2.5. Hubungan Motivasi terhadap Prestasi Kerja.

Menurut Anwar Prabu

(2013:68)berpendapat :“Sikap mental

merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk

berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal”.

Sedangkan menurut Stoner (dalam

Sentot Imam Wahjono, 2010:79)

mengatakan bahwa terdapat empat asumsi dasar motivasi, yaitu:

1. Motivasi adalah hal-hal yang baik,

seseorang menjadi termotivasi

karena dipuji atau sebaliknya bekerja dengan motivasi karenanya seorang dipuji.

2. Motivasi adalah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja seseorang, faktor yang lain adalah kemampuan, sumberdaya,

kondisi tempat kerja,

kepemimpinan, dan lain-lain. 3. Motivasi bisa habis dan perlu

ditambah suatu waktu, seperti pada beberapa faktor psikologis yang lain yang bedifat siklikal, maka pada saat berada pada titik terendah motivasi perlu ditambah. 4. Motivasi adalah alat yang dapat

dipakai manajemen untuk

mengatur hubungan pekerjaan

dalam organisasi.

2.6. Hubungan Komunikasi terhadap Prestasi Kerja melalui Motivasi.

MenurutKomang Ardana, Ni

Wayan Mujiati dan Anak Agung Sriathi (2009 : 56 ) menyatakan bahwa

:“Manajer harus berkomunikasi

dengan bawahannya agar mereka berprestasi secara efektif”.

Dari pendapat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa ada hubungan

atau pengaruh antara komunikasi

terhadap motivasi, motivasi terhadap prestasi kerja, dan jika di hubungkan akan ada dugaan bahwa terdapat

(6)

59 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

hubungan atau pengaruh komunikasi

terhhadap prestasi kerja melalui

motivasi. Selain itu, terdapat juga

dugaan hubungan atau pengaruh

komunikasi terhadap prestasi kerja secara langsung.

III. METODE PENELITIAN.

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian.

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pegawai SMK

Kesehatan 1 Sukra yang berjumlah 47 orang. Sedangkan sampel yang peneliti gunakan adalah sampel jenuh, sehingga

sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah seluruh pegawai SMK Kesehatan 1 Sukra, yakni 47 orang terdiri dari Guru dan Staf Tata Usaha.

3.2. Teknik Pengumpulan Data.

1. Studi Kepustakaan

Dalam hal ini penulis

mengumpulkan dan mempelajari bahan – bahan bacaan serta media tulis lainnya yang erat kaitannya dengan pokok bahasan dengan maksud memperoleh gambaran serta menambah penguasaan ilmu pengetahuan secera teoritis yang

diberikan kepada topik yang

dibahas. 2. Studi lapangan

Seorang peneliti melakukan

kunjungan secara langsung pada objek dimana penelitian tersebut akan dilakukan, metode ini dapat dilakukan dengan cara:

A) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik untuk mengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan

permasalahan yang akan

diteliti. B) Observasi

Observasi merupakan teknik

penelitian dimana seorang

peneliti melakukan

pengamatan yang secara

langsung terhadap objek yang sedang diteliti.

3.3. Kerangka Pemikiran.

Dengan adanya kondisi komunikasi yang baik dalam organisasi, maka akan

meningkatkan pemahaman antar

pegawai baik vertical maupun

horizontal, permasalahan dan konflik pun akan dapat dikurangi sehingga

tercipta iklim kekeluargaan yang

harmonis dalam sebuah organisasi, hal ini tentu akan memotivasi seluruh pegawai dan mendorong mereka untuk berprestasi dalam bekerja. Jika prestasi

pegawai meningkat tentu akan

mengkatkan kualitas organisasi terebut

sehingga tujuan organisasi akan

(7)

60 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

Gambar : I Kerangka Penelitian

3.3. Teknik Analisis Data.

3.1 Analisis Deskriptif.

Analisis statistika deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan

gambaran (deskripsi) mengenai

suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan

informatif bagi orang yang

membacanya. Statistika deskriptif menjelaskan berbagai karakteristik

data seperti rata-rata (mean),

jumlah (sum) simpangan baku

(standard deviation), varians

(variance), rentang (range), nilai

minimum dan maximum dan

sebagainya.

Menurut Sugiyono (2013:29)

bahwa statistic deskriptifadalah

“statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.”

3.2 Analisis Uji Normalitas.

Agar data-data yang diperoleh

dalam penelitian ini dapat

dipertanggung jawabkan, terlebih

dahulu harus diuji

normalitasnya.Hal ini penting

untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dalam penelitian tersebut

normal atau tidak. Sehingga akan

mempermudah dalam

menentukanalat analisis nya.

MenurutSugiyono (2013: 79)

penguji data dalam penelitian menggunakan Chi Kuadrat (X²).

3.3 Analisis Uji Reliabilitas

Instrumen.

Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,

maka alat pengukur tersebut

reliabel. Dengan kata lain,

reliabilitas menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Menurut Sugiyono: (2013 :

354)Pengujian reliabilitas

instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu

3.4 Analisis Jalur. Sugiyono

(2013:297)mengemukakan bahwa

:“analisis jalur merupakan

pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analis jalur (regression is special case of path analisis)”.

Komunikasi X1 Motivasi X2 Prestasi Kerja Y H1 H2 H3

(8)

61 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

3.5 Analisis Korelasi.

Menurut(Sugiyono,

2013:228),“Teknik korelasi ini

digunakan untuk mencari hubungandan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel bentuk interval atau ratio”.

3.6 Analisis Koefesien

Determinasi.

Menurut Sugiyono (2013:231)

berpendapat:“Koefisien

determinasi disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat di jelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen”.

Koefisien determinasi digunakan

untuk melihat seberapa besar

kontribusi variabel X1 terhadap Y

melalui X2 biasanya dinyatakan

dalam persentase (%). 3.7 Analisis Uji Hipotesis.

Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan suatu hipotesis tersebut sebaliknya

diterima atau ditolak. Dalam

penelitian ini, uji hipotesis

dilakukan dengan menggunakan uji t.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji t sebagai uji hipotesis penelitian. Rancangan uji

hipotesis menggunakan tingkat

kepercayaan 95% dimana tingkat presisi = 5% atau 0,05.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Validitas Angket.

1. Validitas Angket Komunikasi.

Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian Komunikasi

Nomor Pertanyaan Validitas Kesimpulan Koefisien Korelasi (r hitung) Nilai Kritis (r tabel dengan taraf signifikan 5%) 1 0,468 0,288 Valid 2 0,468 0,288 Valid 3 0,556 0,288 Valid 4 0,370 0,288 Valid 5 0,556 0,288 Valid 6 0,335 0,288 Valid 7 0,335 0,288 Valid 8 0,370 0,288 Valid

Dari tabel diatas terlihat bahwa 8 pertanyaan rhitung>dari rtabel, jadi semua

(9)

62 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

2. Validitas Angket Motivasi.

Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian Motivasi

Nomor Pertanyaan Validitas Kesimpulan Koefisien Korelasi (r hitung) Nilai Kritis (r tabel dengan taraf signifikan 5%) 1 0,945 0,288 Valid 2 0,881 0,288 Valid 3 0,945 0,288 Valid 4 0,519 0,288 Valid 5 0,695 0,288 Valid 6 0,945 0,288 Valid 7 0,302 0,288 Valid 8 0,881 0,288 Valid 9 0,580 0,288 Valid 10 0,302 0,288 Valid 11 0,689 0,288 Valid 12 0,302 0,288 Valid

Dari tabel diatas terlihat bahwa 12 pertanyaan rhitung>dari rtabel, jadi semua

pertanyaan Valid dan dapat digunakan dalam analisa berikutnya.

3. Validitas Angket Prestasi Kerja.

Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian Prestasi Kerja Nomor Pertanyaan Validitas Kesimpulan Koefisien Korelasi (r hitung) Nilai Kritis (r tabel dengan taraf signifikan 5%) 1 0,349 0,288 Valid 2 0,423 0,288 Valid 3 0,349 0,288 Valid 4 0,350 0,288 Valid 5 0,336 0,288 Valid 6 0,583 0,288 Valid 7 0,583 0,288 Valid 8 0,630 0,288 Valid 9 0,349 0,288 Valid 10 0,349 0,288 Valid 11 0,583 0,288 Valid 12 0,336 0,288 Valid

Dari tabel diatas terlihat bahwa 12 pertanyaan rhitung>dari rtabel, jadi

(10)

63 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

4.2. Reliabilitas.

1. Uji Reliabilitas Angket Komunikasi.

Dari hasil penghitungan reliabilitas angket Komunikasi diperoleh r = 0,657dengann = 47 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,288 sehingga rhitung> rtabel (0,657> 0,288 ) maka dapat disimpulkan bahwa angket Komunikasi reliabel.

2. Uji Reliabilitas Angket Motivasi.

Dari hasil penghitungan reliabilitas angket Motivasi diperoleh r = 0,969 dengann = 47 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,288 sehingga

rhitung> rtabel (0,969> 0,288 ) maka dapat disimpulkan bahwa angket Motivasi reliabel.

3. Uji Reliabilitas Angket Prestasi Kerja.

Dari hasil penghitungan reliabilitas angket Prestasi Kerja diperoleh r = 0,507 dengann = 47 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,288 sehingga rhitung> rtabel (0,507> 0,288 ) maka dapat disimpulkan bahwa angket Prestasi Kerja reliabel.

4.3. Tanggapan Responden.

3. Tanggapan Responden Komunikasi.

Rekapitulasi skor tanggapan responden terhadap Komunikasi

Indik ator Pertanyaan Jawaban Responde n Jumlah skor % A B C D E 1 Item 1 32 10 5 0 0 47 215 57,1 Item 2 23 21 3 0 0 47 208 55,3 2 Item 3 24 22 1 0 0 47 211 56,1 Item 4 28 17 2 0 0 47 214 56,9 3 Item 5 27 19 1 0 0 47 214 56,9 Item 6 29 17 1 0 0 47 216 57,4 4 Item 7 30 15 2 0 0 47 216 57,4 Item 8 22 24 1 0 0 47 209 55,3 Jumlah 215 145 16 0 0 47 1703 56,55

4. Tanggapan Responden Motivasi.

Rekapitulasi skor tanggapan responden terhadap Motivasi

Indikator Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah skor %

A B C D E

1 Item 1 35 10 2 0 0 47 221 39,1

Item 2 33 14 0 0 0 47 231 41

(11)

64 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

5. Tanggapan Responden Prestasi Kerja

Rekapitulasi skor tanggapan responden terhadap Prestasi Kerja

Indikator Pertanyaan Jawaban Res pon den Jumlah skor % A B C D E 1 Item 1 20 17 10 0 0 47 198 35,1 Item 2 21 18 8 0 0 47 201 36,8 2 Item 3 18 22 7 0 0 47 199 35,2 Item 4 25 17 5 0 0 47 208 36,8 3 Item 5 25 21 1 0 0 47 212 37,5 Item 6 18 27 2 0 0 47 204 36,1 4 Item 7 19 24 4 0 0 47 201 35,6 Item 8 15 25 7 0 0 47 196 34,7 5 Item 9 20 17 10 0 0 47 198 35,1 Item 10 16 25 6 0 0 47 198 35,1 6 Item 11 24 14 9 0 0 47 203 35,9 Item 12 30 16 1 0 0 47 217 38,4 Jumlah 251 243 70 0 0 47 2835 46,025 4.4. Analisis Korelasi.

1. Analisis Korelasi (r) pada

variabel terhadap diperoleh

koefisien korelasi sebesar 0,405 yang berarti antara variabel

Komunikasi dan Motivasi

terdapat hubungan koefisien

korelasi dengan kategori

“Sedang”.

2. Analisis Korelasi (r) pada

variabel terhadap Y diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,903 yang berarti antara variabel Motivasi dan Prestasi Kerja terdapat hubungan koefisien

Item 4 28 19 0 0 0 47 216 38,2 3 Item 5 20 26 1 0 0 47 207 36,7 Item 6 31 15 1 0 0 47 218 38,6 4 Item 7 25 22 0 0 0 47 213 33,7 Item 8 34 12 1 0 0 47 221 39,1 5 Item 9 39 8 0 0 0 47 227 40,2 Item 10 26 20 1 0 0 47 213 37,7 6 Item 11 32 15 0 0 0 47 212 37,5 Item 12 24 22 1 0 0 47 211 37,4 Jumlah 357 200 7 0 0 47 2608 42,6

(12)

65 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

korelasi dengan kategori

“Sangat Kuat”.

3. Analisis Korelasi (r) pada

variabelX1terhadap Y melalui

X2diperoleh koefisien korelasi

sebesar Pintervrening = 0,507 yang

berarti variabel Komunikasi, Motivasi dan Prestasi Kerja

terdapat hubungan korelasi

dengan kategori “Sedang”. 4.5. Koefesien Determinasi. 1. Koefisien

Determinasi terhadap diper

oleh hasil sebesar ..

Berarti kontribusi yang

diberikan Komunikasi terhadap

Motivasi sebesar %

sedangkan sisanya 78,1%

dipengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti.

2. Koefisien Determinasi

terhadap Y diperoleh hasil

sebesar .. Berarti

kontribusi yang diberikan

Motivasi terhadap Prestasi

Kerja sebesar % sedangkan

sisanya 10,7% dipengaruhi

faktor lain, yang tidak diteliti. 3. Koefisien Determinasi X1terhadap Y

melalui X2diperoleh hasil

sebesar .. Berarti kontribusi

yang diberikan Komunikasi

terhadap Prestasi Kerja melalui

Motivasi sebesar % sedangkan

sisanya 98,8% dipengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti.

4.6. Analisis Jalur.

1. Dari hasil analisis diperoleh

p

1y =

0,405artinya Komunikasi pada

SMK Kesehatan 1

Sukraberpengaruh pada Motivasi

dan termasuk dalam kategori

Sedang.

2. Dari hasil analisis diperoleh

p

2y = 0,903 artinya Motivasi pada SMK

Kesehatan 1 Sukraberpengaruh

pada Prestasi kerja dan termasuk dalam kategori Sangat Kuat.

3. Dari hasil analisis diperoleh

P

intervrening = 0,507 artinya

Komunikasi terhadap Prestasi

Kerja melalui Motivasipada SMK Kesehatan 1 Sukraberpengaruh dan termasuk dalam kategori Sedang.

Uji Hipotesis.

1. Uji Hipotesis terhadap

diperoleh hasil sebesar

3,552 dan sebesar 2,021

karena <

(3,552<2,021), maka diterima

artinya terdapat pengaruh yang

signifikan dari Komunikasi

terhadap Motivasi.

2. Uji Hipotesis terhadap Y

diperoleh hasil sebesar

19,372dan sebesar 2,021

karena <

(19,372<2,021), maka diterima

artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Motivasi terhadap Prestasi Kerja.

3. Berdasarkan hasil perhitungan di

atas diperoleh t hitung =

sedangkan ttabel dengan taraf

keyakinan 5% dan derajat

kebebasan dk= n–2= 47 –2= 45, maka ttable= 2,021. Karena thitung

(13)

66 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

( > 2,021), maka Ha diterima

dan Ho ditolak, artinya ada

pengaruh antara komunikasi

terhadap prestasi kerja karyawan melalui motivasi.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN.

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada lembaga setempat agar :

1. Komunikasi yang sudah berjalan di SMK Kesehatan 1 Sukra sampai saat ini dapat di katakan sangat baik, saran dari peneliti bagi seluruh pihak di SMK Kesehatan 1 Sukra terutama pegawai dan kepala

sekolah untuk dapat menjaga

keberlangsungan komunikasi yang

baik antara pegawai dengan

pegawai lain maupun antara

pegawai dengan kepala sekolah. 2. Motivasi pada diri pegawai di SMK

Kesehatan 1 Sukra juga dapat di katakan sangat baik, maka saran dari peneliti bagi seluruh pihak di SMK Kesehatan 1 Sukra terutama Kepala Sekolah agar terus menjadi motivator yang baik agar dapat

meningkatkan motivasi

pegawainya, baik dengan cara langsung maupun tidak langsung (

pemberian bonus, tunjangan,

intensif, dll ).

3. Prestasi Kerja bagi terutama bagi pegawai di SMK Kesehatan 1 Sukra saat ini tergolong kategori sangat baik, hal ini merupakan

tolak ukur keberhasilan suatu

organisasi. Maka saran dari peneliti

bagi seluruh pihak di SMK

Kesehatan 1 Sukra adalah agar

terus mempertahankan prestasi

kerjanya yang dapat di lakukan dengan berbagai hal, di antaranya

ialah meningkatkan kehadiran,

kedisiplinan, dan pengetahuan

mengenai pekerjaan.

4. Terdapat pengaruh yang positif dan searah antara Komunikasi terhadap komunikasi di SMK Kesehatan 1 Sukra, oleh karena itu saran dari peneliti ialah untuk meningkatkan motivasi para pegawai maka di

sarankan untuk meningkatkan

proses komunikasi yang baik antara pegawai maupun pegawai dengan kepala sekolah.

5. Terdapat pengaruh yang positif dan searah antara Motivasi terhadap Prestasi Kerja di SMK Kesehatan 1 Sukra, oleh karena itu saran dari peneliti ialah untuk meningkatkan Prestasi Kerja para pegawai di SMK Kesehatan 1 Sukra maka di sarankan khususnya bagi Kepala Sekolah agar dapat mengupayakan peningkatan Motivasi pegawainya. 6. Terdapat pengaruh yang positif dan

searah antara Komunikasi terhadap Prestasi Kerja melalui Motivasi di SMK Kesehatan 1 Sukra, oleh karena itu peneliti menyarankan agar dapat mewujudkan visi dan misi sekolahnya, SMK Kesehatan 1 Sukra harus dapat meningkatkan Prestasi Kerja para pegawainya,

salah satunya ialah dengan

meningkatkan Komunikasi seluruh pegawai dan Kepala Sekolah, yang

akan meningkatkan Motivasi

sehingga seluruh pegawai mau bekerja lebih baik lagi bagi sekolah dan meningkatkan Prestasi Kerja.

(14)

67 Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangku

Negara.2013.Manajemen Sumber Daya

manusia PerusahaanRemaja Rosda Karya,.Bandung.

Danang Sunyoto. 2013 Manajemen

Sumber Daya Manusia.PT. Buku Seru,

Jakarta

Danang Sunyoto. 2011 Perilaku

Organisasional. PT. Buku Seru, Jakarta.

Edy Sutrisno. 2013 Manajemen Sumber

Daya Manusia. PT. Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

I Komang Ardana,Ni Wayan

Mujiati,Anak Agung Ayu Sriathi. 2009

Perilaku Keorganisasian, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

I Komang Ardana,Ni Wayan Mujiati,I

Wayan Mudhiartha Utama. 2012

Manajemen Sumber Daya

Manusia.Graha Ilmu,Yogyakarta

Khaerul Umam. 2010 Perilaku

Gambar

Gambar : I  Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Koefesien regresi motivasi kerja dan kepuasan kerja bertanda positif menandakan hubungan yang searah, dengan kata lain motivasi kerja dan kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja

Menurut peneliti pernah mendapat informasi ini juga mempengaruhi motivasi apabila pernah mendapat informasi tentang tekanan darah tinggi maka wawasan dalam pencegahan

Terdapat pengaruh positif secara parsial dari motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha Pemasaran kelas X PM di

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan motivasi belajar Bahasa Inggris antara siswa kelas X-IPA dan kelas X-IPS, maka peneliti menarik kesimpulan yaitu

Artinya, lingkungan kerja mengalami peningkatan, akan meningkatkan produktivitas kerja guru, (3) Terdapat pengaruh langsung positif komitmen kerja terhadap

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap hipotesis penelitian, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa motivasi, diskusi dalam reviu audit,

Kemudian terdapat pengaruh yang searah antara motivasi belajar mahasiswa ditinjau dari perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa di

Jumlah tanggungan keluarga nelayan dengan peubah motivasi kerja nelayan terdapat hubungan negatif nyata pada kebutuhan berprestasi, artinya semakin banyak jumlah tanggungan