• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP- IFAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP- IFAD"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 1 of 22

DRAFT:

LAPORAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI

KEGIATAN

KONSULTAN PROYEK

CCDP-IFAD

DESEMBER

2013

M. TAUFIK HIZBUL HAQ.

Konsultan Individu Bidang Pemberdayaan

CCDP – IFAD, PIU Kabupaten Lombok Barat.

(2)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 2 of 22

1. SITUASI ANALISIS.

 Pelaksanaan kegiatan program CCD – IFAD di lokasi Kabupaten Lombok Barat sejauh ini di sepanjang tahun 2013 secara umum dapat dikatakan berjalan cukup lancar dan baik. Capaian pelaksanaan kegiatan ini dalam realita pelaksanaannya hingga menjelang bulan Desember tahun 2013 ini cukup significan yakni : 95%, sisa item kegiatan yang belum dirampungkan hanyalah berupa penyelesaian honor Team Pendamping Desa dan juga bantuan biaya transportasi bagi mereka dalam pelaksanaan persiapan 6 desa baru untuk lokasi di tahun 2014 nanti.

 Adapun aktifitas yang dilakukan oleh Konsultan khususnya konsultan Pemberdayaan selama ini, sesuai dengan apa yang telah kami informasikan pada laporan perkembangan bulanan kemarin, kami lebih banyak menjalankan peran memberikan masukan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok-kelompok yang ada di 3 desa awal, kemudian juga membuat beberapa konsep pemikiran alternatif bagi kegiatan yang dilaksanakan di lapangan, berdiskusi dengan Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Diskusi dengan Team Pendamping Desa, dan juga melakukan Rapat Koordinasi bersama PIU. Dalam beberapa kegiatan workshop atau pun Pelatihan, kami Konsultan juga melaksanakan peran sebagai salah satu narasumber untuk mentransfer pengalaman dan pengetahuan pada masyarakat khususnya Kelompok-kelompok yang telah dibentuk di Desa lokasi.

 Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (DOB) sejauh ini seringkali hanya diberikan peran sebagai peserta pertemuan dan atau pun sebagai salah satu Narasumber. DOB belum difungsikan optimal sebagaimana yang ada dalam ketentuan Pedoman Tehnis dan kelengkapan jumlah anggota sebanyak minimal 9 orang belum juga dapat dipenuhi. Namun kondisi ini telah dipahami bersama baik oleh PIU maupun oleh DOB sendiri karena secara sepintas hal ini pernah Konsultan diskusikan bersama mereka. Di awal tahun 2014 nanti telah disepakati bersama untuk mengadakan pertemuan dengan DOB dan diharapkan saat pertemuan tersebut jumlah minimal anggota sebanyak 9

(3)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 3 of 22

orang itu telah dapat terpenuhi. Konsultan juga telah menyampaikan agar di tahun 2014 nanti akan secara rutin dan terjadwal dapat diadakan pertemuan koordinasi yang juga melibatkan DOB di dalamnya.

 Boleh jadi atas alasan keterlambatan dihadirkannya Konsultan dalam pelaksanaan proyek CCD – IFAD di Kabupaten Lombok Barat, sementara PIU telah cukup detail mempersiapkan pelaksanaan seluruh kegiatan di lapangan, mengakibatkan secara konsekwensi logis seolah-olah mereka tidak membutuhkan Konsultan lagi. Kondisi ini dapat dimaklumi oleh Konsultan sehingga untuk mencairkan suasana komunikasi dengan PIU memerlukan kesabaran dan strategi yang mempertimbangkan kehati-hatian. Strategi yang dilakukan adalah dalam bentuk upaya-upaya diskusi informal dan juga memberikan bahan-bahan tulisan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan juga dibutuhkan untuk menjadi bahan informasi yang dimasukkan dalam website PIU Kabupaten Lombok Barat tentang kegiatan CCD-IFAD.

 Dampak dari kurang lancarnya komunikasi di atas tentu saja telah menyebabkan Konsultan tidak dapat mengetahui secara utuh tentang kondisi di lapangan. Apa yang dapat diketahui selama ini hanyalah berupa hasil beberapa kunjungan lapangan yang dilakukan dan hasil pengamatan serta komunikasi langsung dengan masyarakat (kelompok) namun informasi yang bersifat tulisan hasil pelaksanaan kegiatan sangatlah minim. Tantangan dan kendala yang dianalisa oleh Konsultan dari kunjungan lapangan singkat tersebut, bahwa terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang telah dibentuk selama berjalannya program ini, sangatlah membutuhkan pendampingan intensif dari program yang ditargetkan untuk upaya pencapaikan kemandirian kelompok masyarakat tersebut nantinya. Untuk itu efektifitas peningkatan peran TPD menjadi salah satu kebutuhan yang sangat krusial untuk dapat direalisasikan di tahun 2014 nanti.

 Berkaitan dengan uraian di atas, maka beberapa hal yang sangat penting untuk diantisipasi implementasinya adalah : Pertemuan koordinasi komponen program secara kontinyu dan terjadwal yang akan membahas tentang manajemen peran masing-masing komponen serta penyamaan persepsi masing-masing kegiatan dan keterkaitannya, Kunjungan rutin Konsultan pada

(4)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 4 of 22

Kelompok – kelompok masyarakat secara bergantian dari desa lokasi satu ke desa lainnya, Peningkatan peran TPD yang telah ada dan langkah persiapan TPD baru yang lebih baik.

2. PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN CCDP-IFAD KAB/KOTA

Perkembangan dan implementasi kegiatan CCDP-IFAD yang dilakukan di Kabupaten Lombok Barat dapat kami uraikan di bawah ini sebagai berikut :

2.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT.

Sebagaimana hal yang telah dipahami bersama sejak awal mengenai proyek CCDP-IFAD ini, bahwa pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan implementasi kegiatan yang ada di dalamnya adalah dengan membentuk kelompok-kelompok masyarakat di desa lokasi kegiatan. Di bawah ini kami mencoba untuk memberikan gambaran tersebut dan menguraikan pada masing-masing desa lokasi kegiatan.

2.1.1. Desa Eyat Mayang.

Secara garis besar, Desa Desa Eyat Mayang merupakan desa pemekaran dari Desa Sekotong Timur yang merupakan salah satu desa dari 10 desa di Kecamatan Lembar. Desa Eyat mayang terdiri dari 6 (enam) kakadusun yaitu:

1. Dusun Eyat Mayang Selatan 2. Dusun Eyat Mayang Utara 3. Dusun Ubal Kahair

4. Dusun Penyeleng 5. Dusun Lendang Kunyit 6. Dusun Jelateng Barat

Dari enam dusun yang terdapat pada Desa Eyat Mayang, hanya Dusun Eyat Mayang Selatan yang mempunyai potensi wilayah pesisir dimana pada wilayah tersebut terdapat banyak sekali tambak yang kurang aktif serta luasnya areal hutan bakau (mangrove) yang juga memiliki kepadatan cukup tinggi.

(5)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 5 of 22

Berdasarkan data sementara usulan kelompok-kelompok masyarakat Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (CCDP–IFAD) yang telah dilakukan di Desa Eyat Mayang baru hanya 4 (empat) kelompok sebagai berikut:

Tabel 6. Nama dan jenis usaha kelompok nelayan di Desa Eyat Mayang No. Nama Kelompok Dusun Jenis Usaha

1. KEREN PERMAI Eyat Mayang Selatan Penangkapan ikan 2. MANJANGAN Eyat Mayang Selatan Penangkapan ikan

3. BERIUK SADAR Eyat Mayang Selatan Penangkapan ikan dan Pembibitn Mangrove 4. KELAPE GADING Eyat Mayang Selatan Budidaya Kepiting,

Bandeng dan Udang

Dari empat kelompok yang ada, sebagian besar anggota terdiri dari laki-laki namun juga terdapat beberapa anggota perempuan sehingga kami mencoba untuk mencari informasi tentang kelompok perempuan yang ada pada lokasi kegiatan.

2.1.2. DESA LEMBAR SELATAN. 2.1.3. DESA LABUAN TERENG.

Selanjutnya ada 6 desa lagi yang dipersiapkan untuk tambahan lokasi pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di tahun 2014 nanti. Adapun 6 desa tersebut adalah :

a. Desa Taman Ayu (Kebon Ayu).

b. Desa Cendi Manik (Sekotong Tengah). c. Desa Buwun Mas.

d. Desa Sekotong Barat. e. Desa Batu Putih.

(6)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 6 of 22

f. Desa Gili Gede Indah (Pelangan).

Di masing-masing desa ini, untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan CCDP-IFAD pada tahun 2014 nanti PIU dalam sosialisasi awal mengenai proyek ini di kantor desa masing-masing lokasi tersebut telah meminta dan memberikan motivasi pada masyarakat untuk dapat membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang akan menjadi kelompok penerima manfaat dalam pelaksanaan program CCDP-IFAD ini nantinya. Saat Konsultan melakukan kunjungan lapangan pada desa-desa ini telah membuktikan, bahwa hampir seluruh dusun pesisir yang ada dalam wilayah desa-desa pelaksanaan program ini telah membentuk kelompok-kelompok usaha masyarakat dengan perbedaan kriteria yang telah ditentukan oleh PIU yakni : Kelompok nelayan tangkap, Kelompok nelayan budidaya, kelompok usaha perempuan, Kelompok Pengelola Sumberdaya, dan Kelompok Infrastruktur.

2.2. PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT 9 DESA.

2.3. SOSIALISASI DI 6 DESA.

2.4. PERTEMUAN DI 9 DESA.

2.5. PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 DESA.

2.6. KEGIATAN INVENTORY SUMBERDAYA

Kegiatan Inventory Sumberdaya Berbasis Masyarakat telah mulai dilakukan oleh PIU sejak minggu Ke 2 bulan Mei di masing-masing desa sasaran program yang diawali pelaksanannya pada 3 desa awal implementasi proyek untuk tahun 2013 ini yakni : Desa Eyat Mayang, Desa Lembar Timur, dan Desa Labuan Tereng, dimana kegiatan ini bertujuan untuk mendata dan menginventarisasi sumberdaya yang ada pada masing-masing desa.

(7)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 7 of 22

Pada minggu terakhir bulan Mei telah dilakukan Ekspose Laporan Akhir Kegiatan Inventory Sumberdaya Pesisir Berbasis Masyarakat Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (CCDP-IFAD) Kabupaten Lombok Barat T.A. 2013 yang dilaksanakan mulai tanggal 29 sampai dengan 31 Mei 2013.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari seluruh kelompok masyarakat pada masing-masing desa sasaran. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dimana pada hari pertama dan seterusnya ekspose dilakukan untuk Desa Labuhan tereng, Desa Sekotong Timur (Eyat Mayang) dan terakhir Desa Lembar Timur.

Untuk pelaksanaan kegiatan ini di 6 desa baru yang telah ditetapkan sebagai tambahan lokasi pelaksanaan proyek di tahun 2014 nanti, telah juga dilakukan sejak awal bulan Oktober 2013 dan telah berakhir pada awal bulan November 2013 ini.

2.7. PELATIHAN CO-MANAGEMEN GROUP DI 9 DESA.

Pelatihan co-manajemen group di masyarakat telah dilakukan dan proses akhir pelaksanaannya dilaksanakan pada hari kamis lalu tanggal 29 November 2013. Apabila mengacu pada TOR pelaksanaan kegiatan ini, seharusnya waktu pelaksanaan antara 3 desa awal dengan 6 desa baru untuk tambahan lokasi pelaksanaan proyek ini dibedakan, namun PIU menetapkan kebijakan pelaksanaannya untuk disatukan saja di hari pelaksanaan yang sama atau kata lainnya pelaksanaan untuk seluruh 9 desa tersebut digabung menjadi satu.

Dari kondisi pelaksanaan yang Konsultan amati terkesan penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan seadanya saja seperti juga pelaksanaan pelatihan lainnya di masyarakat yang pernah disaksikan konsultan. Waktu pelaksanaan yang tidak disiapkan lebih baik sehingga hanya sebagian saja peserta yang hadir, kemudian lokasi pelaksanaan di salah satu Pondok Informasi yang tidak cukup memadai, dan waktu yang sangat singkat dan terkesan buru-buru.

Konsultan telah juga memberikan masukan, bahwa untuk kegiatan co-manajemen yang dipahami sebagai singkatan dari kolaboratif manajemen seyogyanya haruslah

(8)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 8 of 22

melibatkan beberapa pihak dari seluruh komponen masyarakat yang ada di desa, tidak hanya berasal dari 1 kelompok saja yakni: Kelompok Pengelola Sumberdaya.

2.8. WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCES MANAGEMENT.

2.9. DETAILED VILLAGE CO-MANAGEMENT PLAN DI 9 DESA.

2.10. FASILITASI KEGIATAN P3MP 1 KALI.

Kelembagaan P3MP di Kabupaten Lombok Barat telah dibentuk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan untuk maksud tersebut. Kelembagaan ini beranggotakan sebanyak 9 orang yang berasal dari latar belakang yang bervariasi yakni: ketua kelompok masyarakat, nelayan, tokoh lokal, kepala desa, tokoh agama, dan juga anggota Tenaga Pendamping Desa.

Melalui pertemuan tersebut dapat disepakati untuk menunjuk individu Tenaga Pendamping Desa menjadi Ketua dari kelembagaan P3MP tersebut. Dalam pertemuan kedua yang diadakan, beberapa pihak terkait seperti: BPSPL, Universitas dan juga Konsultan CCDP-IFAD telah memberikan masukan dan panduan pengelolaan kelembagaan P3MP ini. Melalui ketua kelembagaan P3MP ini menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat mereka akan mulai menyusun rencana kerja mereka dan juga telah mulai memikirkan untuk waktu ke depannya nanti apabila diperlukan akan melegalkan kelembagaan P3MP ini dengan pembuatan akte pendiriannya melalui Notaris.

2.11. PELATIHAN SISTEM MONEV 1 KALI.

2.12. PELATIHAN PEMASARAN.

(9)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 9 of 22

2.14. SINKRONISASI PERENCANAAN. 2.15. PERTEMUAN TEKNIS 3 KALI.

2.16 FOCUS GROUP DISCUSSION UNTUK ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY.

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan pengumpulan data untuk kebutuhan penyusunan Annual Outcome Survey dan Market Survey telah dilakukan oleh Team dari Universitas Gajah Mada sebagai pelaksana yang ditunjuk oleh PMO. Dalam rangkaian pelaksanaannya di lapangan team dari Universitas Gajah Mada ini telah didampingi secara aktif oleh Konsultan Pemasaran CCD-IFAD dan juga Tenaga Pendamping Desa. Secara periodik dalam waktu pelaksanaan kegiatan Annual Outcome Survey dan Market Survey ini, team pelaksananya dari Universitas Gajah Mada ini telah mengajak juga Konsultan Pemberdayaan untuk diskusi bersama dalam kaitan kegiatan tersebut.

2.17 PENJELASAN DAN MONITORING STATUS PENCAIRAN BLM.

Sejauh ini untuk kelompok masyarakat yang ada dan telah ditetapkan sebagai Kelompok Masyarakat yang akan dibina dalam pelaksanaan proyek CCDP-IFAD secara keseluruhan telah mendapatkan pencairan BLM pada rekening mereka masing-masing dengan pendampingan dari Tenaga Pendamping Desa khususnya pada kelompok masyarakat di 3 desa awal pelaksanaan di tahun 2013 ini. Namun untuk 6 desa baru yang telah ditetapkan sebagai perkembangan lokasi pelaksanaan proyek ini di tahun 2014 nanti, hanya Kelompok Infrastruktur saja di desa-desa tersebut yang mendapatkan BLM untuk kebutuhan pembuatan Pondok Informasi yang memang telah dianggarkan di tahun anggaran 2013 ini. Berikut matriks uraian kelompok masyarakat di desa lokasi yang telah mendapatkan pencairan BLM ini sebagai berikut :

(10)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 10 of 22

DESA LABUAN TERENG.

NO NAMA KELOMPOK NILAI BLM 1 Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir Rp.

43.965.000,-2 KLP TELUK MAKMUR (TANGKAP) RP. 47.500.000,-

3 KLP TELUK BUWUR (TANGKAP) RP. 27.006.000,-

4 KLP MEKAR SARI (OLAH TERASI) RP. 24.924.000,-

5 KLP TELUK MAKMUR (TANGKAP) RP. 47.500.000,-

6 KLP TELUK BUWUR (TANGKAP) RP. 27.006.000,-

7 KLP MEKAR SARI (OLAH TERASI) RP. 24.924.000,-

Menurut PIU dalam kaitan pencairan dana BLM ada beberapa hal yang akan mereka lakukan untuk penyempurnaannya. Hal-hal yang perlu penyempurnaan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

 Bentuk partisipasi swadaya masing-masing kelompok belum mampu diidentifikasi dan diinternalisasikan dlm bentuk program nyata serta dirumuskan dlm proposal usulan kelompok.

 Partisipasi dan mobilisasi potensi sosial dalam masyarakat untuk gotong royong terhadap kegiatan pembangunan masih sangat rendah dan umumnya hanya anggota kelompok yang terlibat.

 Khusus kelompok Sarana dalam setiap usulan rencana kegiatan pembangunan harus menganalisa secara tertulis dampak rencana pembangunan terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya.

 Tingkat kemandirian kelompok pengelola sumberdaya dalam melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan masih belum optimal.

(11)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 11 of 22

 Output produk hasil olahan baik berupa terasi maupun krupuk seperti rasa, warna, bentuk dan teksturnya masih belum sempurna seperti produk olahan yang sama dengan yang ada dioutet retail/pasar modern

 Bentuk kemasan produk masih tradisonal karena anggaran cetak kemasan sudah ada maka seyogyanya kemasan tersebut harus segera diproses cetakannya (Proses cetak setelah keluar P.IRT dari DIKES Lombok Barat).  Analisa potensi dan peluang pasar untuk pengembangan produk olahan

berbasis sumberdaya alam lokal belum berjalan optimal.

2.18. KOORDINASI UNTUK PERENCANAAN IMPLEMENTASI TAHUN 2014 Tabel 01. Status Pencapaian/pencairan BLM

No Desa/Kecamatan Kelompok Status Pencairan (%)

Catatan Status

1 Desa Taman Ayu (Kebon Ayu)

infrastrukktur 100% Pendirian Pondok Informasi

2 Desa Buwun Mas

infrastrukktur 100% Pendirian Pondok Informasi

3

Desa Cendi Manik (Sekotong Timur)

infrastrukktur 100% Pendirian Pondok Informasi

4 Desa Sekotong Barat

infrastrukktur 100% Pendirian Pondok Informasi

5 Desa Gili Air Indah (Pelangan)

infrastrukktur 100% Pendirian Pondok Informasi

(12)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 12 of 22

2.18. IDENTIFIKASI POLA DISTRIBUSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN.

2.19. STATUS DAN PEMBANGUNAN PONDOK INFORMASI.

Kegiatan pembangunan Pondok Informasi dapat dikatakan telah rampung dilakukan oleh PIU untuk semua desa baik 3 desa:

a. Desa Lembar Selatan. b. Desa Labuan Tereng. c. Desa Eyat Mayang.

Selanjutnya 6 desa lagi yang dipersiapkan untuk tambahan lokasi pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di tahun 2014 nanti. Adapun 6 desa tersebut adalah :

a. Desa Taman Ayu (Kebon Ayu).

b. Desa Cendi Manik (Sekotong Tengah). c. Desa Buwun Mas.

d. Desa Sekotong Barat. e. Desa Batu Putih.

f. Desa Gili Gede Indah (Pelangan).

Pada ke-6 desa baru ini PIU juga telah rampung melaksanakan kegiatan Pendirian Pondok Informasi ini. Pengamatan kami Konsultan dalam kaitan pendirian Pondok Informasi ini ada hal yang perlu diantisipasi yakni: Status pemanfaatan lahan tempat pendirian Pondok Informasi yang sebagian didirikan di lahan milik seseorang termasuk Kepala Desa, kejelasan pemanfaatannya secara optimal, dan kejelasan pengelolaannya.

2.20. FASILITASI TIM SURVEY ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY.

Kegiatan Annual Outcome Survey dan Market Survey dilaksanakan sejak tanggal .... November 2013. Kegiatan ini sesuai dengan hasil random yang telah ditetapkan

(13)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 13 of 22

oleh PMO untuk Kabupaten Lombok Barat dilakukan di 4 desa. Dari ke-4 desa tersebut, 2 desa diantaranya adalah desa baru yang ditetapkan menjadi lokasi pelaksanaan proyek ini di tahun 2014 nanti. Dalam pelaksanaannya di Lapangan kegiatan ini dilakukan oleh Team dari Universitas Gajah Mada – Yogyakarta dibantu oleh Konsultan Pemasaran dan beberapa orang TPD:

2.21. FASILITASI KEGIATAN SURVEY RIMS.

Kegiatan RIMS Survey dilaksanakan sejak tanggal 30 Oktober hingga tanggal 5 November 2013. Kegiatan ini sesuai dengan hasil random yang telah ditetapkan oleh PMO untuk Kabupaten Lombok Barat dilakukan di 5 desa. Dari kelima desa tersebut, 4 desa diantaranya adalah desa baru yang ditetapkan menjadai lokasi pelaksanaan proyek ini di tahun 2014 nanti. Kelima desa tersebut adalah:

1. Desa Lembar Timur.

2. Desa Cendi Manik (Sekotong Timur). 3. Desa Taman Ayu.

4. Desa Buwun Mas. 5. Desa Sekotong Barat.

Mengingat jadwal waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan ini harus dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan lokasi pendataan yang cukup banyak (5 desa) bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya sementara pelaksanaan kegiatan lainnya di PIU saat yang bersamaan sangat padat, maka inisiatif yang dilakukan oleh Konsultan Pemberdayaan adalah menghire tenaga kolektor data dari luar sebanyak 5 orang. Pada akhirnya kegiatan pendataan RIMS Survey ini dapat dirampungkan selama 5 hari.

2.22. FASILITASI KEGIATAN VILLAGE PROFILING.

Kegiatan Village Profiling dilakukan dalam waktu yang memang dapat dikatakan pada suasana yang tidak memadai. Tenaga konsultan yang datang melaksanakannya juga terkesan memiliki kesiapan seadanya. Akibat dari kondisi ini,

(14)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 14 of 22

maka pendampingan yang dapat kami berikan sungguh sangatlah minim karena kesibukan kami melaksanakan kegiatan lainnya yang juga membutuhkan waktu yang segera.

Namun dengan kondisi seperti itu, kami masih berupaya membantu tenaga Konsultan Profiling Desa ini yang pada awalnya didampingi oleh Konsultan Pemasaran kemudia hari selanjutnya didampingi oleh salah seorang Tenaga Pendamping Desa (TPD).

2.23. FASILITASI KEGIATAN STUDY GENDER.

Kabupaten Lombok Barat tidak masuk dalam lokasi yang ditetapkan untuk pelaksanaan kegiatan Study Gender ini.

3. STATUS KELOMPOK MASYARAKAT

Bagian ini diharapkan menggambarkan secara singkat dan detail terkait jumlah, status, kegiatan, proposal dan kegiatan yang telah dilakukan/direncanakan di desa terkait.

3.1. KELOMPOK KERJA DESA (VWG)

Tabel 7. Nama dan unsur Vilage Working Group Desa Eyat Mayang No. Nama Unsur Jabatan

1. Muhidin Tokoh masyarakat Ketua 2. H. Raba’i Perwakilan kelompok dan Tokoh

Masyarakat

Sekretaris 3. H. L. Rustiadi Perwakilan kelompok Anggota 4. Faidah Perwakilan kelompok Anggota 5. Pahariah Perwakilan aparatur desa Anggota

(15)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 15 of 22

3.2. KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES) 3.2.1. DESA LABUAN TERENG

 KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR Rp. 43.965.000,-  KELOMPOK USAHA :

 KLP TELUK MAKMUR (TANGKAP) RP. 46.000.000  KLP NLYAN SEJATI (TANGKAP) RP. 47.500.000,-  KLP TELUK BUWUR (TANGKAP) RP. 50.000.000,-  KLP LABSTER (PENGOLAHAN) RP. 27.006.000,-  KLP MEKAR SARI (OLAH TERASI) RP. 34.343.000  KLP PUTRI DAYUNG (KRUPUK) RP. 24.924.000,-

Hal-hal yang perlu penyempurnaan lebih lanjut untuk operasional kelompok di atas, menurut PIU dibutuhkan untuk melakukan beberapa langkah antisipasi sebagai berikut:

 Bentuk partisipasi swadaya masing-masing kelompok belum mampu diidentifikasi dan diinternalisasikan dlm bentuk program nyata serta dirumuskan dlm proposal usulan kelompok.

 Partisipasi dan mobilisasi potensi sosial dlm masyarakat untuk gotong royong terhadap kegiatan pembangunan masih sangat rendah dan umumnya hanya anggota kelompok yang terlibat.

 Khusus klp Sarana dalam setiap usulan rencana kegiatan pembangunan harus menganalisa secara tertulis dampak rencana pembangunan terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya.

 Tingkat kemandirian klp pengelola sumberdaya dlm melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan masih belum optimal.

 Output produk hasil olahan baik berupa terasi maupun krupuk seperti rasa, warna, bentuk dan teksturnya masih belum sempurna seperti produk olahan yang sama dengan yang ada dioutet retail/pasar modern

 Bentuk kemasan produk masih tradisonal karena anggaran cetak kemasan sudah ada maka seyogyanya kemasan tersebut harus segera diproses cetakannya (Proses cetak setelah keluar P.IRT dari DIKES Lombok Barat).

(16)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 16 of 22

 Analisa potensi dan peluang pasar untuk pengembangan produk olahan berbasis sumberdaya alam lokal belum berjalan optimal.

3.3. KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR.

3.4. KELOMPOK INFRASTRUKTUR.

3.5. KELOMPOK TABUNGAN.

Tabel 02. Daftar Status Kelompok Masyarakat (USAHA) di 3 desa I. Kelurahan/Desa 1

N

o Namakelompok Jumlah anggota

Proposal Usaha darimasyarakat Total Laki-laki Perempuan

Jenis Usaha Kelompok 1. Kelompok 2. Kelompok 3. Kelompok 4. Kelompok 5. Kelompok 6. Kelompok II. Kelurahan/Desa 2 N

o Namakelompok Jumlah anggota

Proposal Usaha darimasyarakat Total Laki-laki Perempuan

Jenis Usaha Kelompok

1. Kelompok 2. Kelompok

(17)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 17 of 22 3. Kelompok 4. Kelompok 5. Kelompok 6. Kelompok I. Kelurahan/Desa 1 N

o Namakelompok Jumlah anggota

Proposal Usaha darimasyarakat Total Laki-laki Perempuan

Jenis Usaha Kelompok 1. Kelompok 2. Kelompok 3. Kelompok 4. Kelompok 5. Kelompok 6. Kelompok

Tabel 03. Daftar Status Kelompok Masyarakat (iNFRASTRUKTUR) di 9 Desa/Kelurahan N o Jumlah anggota Proposal yang diajukan KELOMPOK INFRASTRUKTUR

DESA Total Laki-laki Perempuan

JenisUsaha infrastruktur 1. Desa/Kelurahan 1 2. Desa/Kelurahan 2 3. Desa/Kelurahan 3 4. Desa/Kelurahan 4 5. Desa/Kelurahan 5 6. Desa/Kelurahan 6 4. Desa/Kelurahan 7

(18)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 18 of 22

5. Desa/Kelurahan 8 6. Desa/Kelurahan 9

Tabel 04. Daftar Status Kelompok Masyarakat (VWG) di 9 Desa/Kelurahan N

o NAMA KELOMPOK VWG

Jumlah Kegiatan Yang telahdilakukan

Total Laki-laki Perempuan

1. Desa/Kelurahan 1 2. Desa/Kelurahan 2 3. Desa/Kelurahan 3 4. Desa/Kelurahan 4 5. Desa/Kelurahan 5 6. Desa/Kelurahan 6 4. Desa/Kelurahan 7 5. Desa/Kelurahan 8 6. Desa/Kelurahan 9

Tabel 05. Daftar Status Kelompok Masyarakat (PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR) di 9 Desa/Kelurahan N o NAMA KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA Jumlah anggota Proposal yang diajukanuntukaktifit aspengelola SD Total Laki-laki Perempuan

1. Desa/Kelurahan 1 2. Desa/Kelurahan 2 3. Desa/Kelurahan 3 4. Desa/Kelurahan 4 5. Desa/Kelurahan 5 6. Desa/Kelurahan 6 4. Desa/Kelurahan 7 5. Desa/Kelurahan 8

(19)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 19 of 22

6. Desa/Kelurahan 9

3. PENGEMBANGAN KAPASITAS / PELATIHAN / WORKSHOP

Pada bagian ini diharapkan menggambarkan daftar singkat aktifitas pengembangan kapasitas, workshop dan training yang secara formal diikuti/dilakukan ditingkat PIU.

(20)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 20 of 22

Tabel 06. Daftar Workshop/Pertemuan/Training N

o

Judul Pertemuan / Workshop / Training

Lokasi Waktu Target Peserta Peserta yang hadir L P Total 1 2 4 4

4. PERAN DAN KOORDINASI KELEMBAGAAN

Menggambarkan secara singkat berbagai peran dan kegiatan strategis yang dilakukan oleh berbagai elemen CCDP dalam menunjang implementasi kegiatan-kegiatan secara efektif, termasuk :

4.1. PMO

4.2. PIU KABUPATEN/KOTA 4.3. KOMITE PESISIR (DOB) 4.4. PROVINSI

4.5. TIM PENDAMPING DESA (TPD) / PENYULUH 4.6. KELOMPOK MASYARAKAT

4.7. PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA, PERGURUAN TINGGI, KONSULTAN, DLL)

5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013

Bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai kegiatan yang belum dilakukan dan tersisa yang perlu menjadi fokus kegiatan hingga Akhir Desember 2013. Diharapkan

(21)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 21 of 22

pula menggambarkan rencana dan strategi untuk mencapainya, sehingga seluruh kegiatan dapat dirampungkan/dioptimalkan pada akhir Desember 2013.

5.1. FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKAN ;

5.2. STRATEGI MENGAKSELERASI DAN MENGOPTIMALKAN PROGRAM : 6. GENDER

Pada bagian ini diharapkan menggambarkan secara singkat peran, keterlibatan dan kesetaraan gender dalam seluruh aspek dan kegiatan CCDP-IFAD yang dilakukan di Kabupaten/Kota Terkait, baik ditingkat kelompok masyarakat, PIU, partisipasi dalam berbagai kegiatan.

7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI

Pada bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi oleh konsultan maupun oleh PIU dan pihak terkait lainnya dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD di kabupaten/kota terkait selama ini.

8. REKOMENDASI

Pada bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai rekomendasi strategis dari konsultan untuk dapat mengimplementasikan program dimasa datang secara lebih efektif, baik untuk pencapaian hingga akhir 2013, untuk implementasi 2014, maupun untuk program selanjutnya.

8. PEMBELAJARAN

Pada bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai pembelajaran yang bisa dipetik dalam implementasi program selama ini, yang diharapkan bisa menjadi rujukan atau catatan dalam program

(22)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 22 of 22

Gambar

Tabel 6.   Nama dan jenis usaha kelompok nelayan di Desa Eyat Mayang  No.  Nama Kelompok  Dusun  Jenis Usaha
Tabel 7.   Nama dan unsur Vilage Working Group Desa Eyat Mayang
Tabel 02. Daftar Status Kelompok Masyarakat (USAHA) di 3 desa  I. Kelurahan/Desa 1
Tabel  03.  Daftar  Status  Kelompok  Masyarakat  (iNFRASTRUKTUR)  di  9  Desa/Kelurahan  N o  Jumlah  anggota     Proposal  yang diajukan     KELOMPOK  INFRASTRUKTUR
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran dengan model Context Based Learning (CBL) pada

Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi dan memperkecil gesekan dan keausan diantara permukaan-perrnukaan yang bergerak relatif satu sama lain dengan menempatkan bahan

Madrasah yang sejak awal berdiri- nya ingin menjembatani gap antara pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional dan sekolah umum sebagai lembaga pendidikan

Analisa berdasarkan hasil morfometrik dan meristik menunjukkan bahwa tiga jenis ikan sapu-sapu asal sungai Ciliwung yang telah diidentifikasi merupakan satu

Sedang PT Rimba Karya Rayatama telah melakukan kegiatan inventarisasi dan identifikasi terhadap jenis-jenis flora dan fauna tetapi belum mencakup seluruh jenis yang

Dengan tunduk pada hukum setempat yang berlaku, saya dengan ini menyetujui agar PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, perusahaan induknya atau afiliasi-afiliasinya (termasuk

Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan cuaca suatu wilayah adalah .... suhu udara dan arah angin B. kelembaban udara dan waktu C. tekanan udara dan pencahayaan D. angin dan arus

Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia yang berkaitan dengan kependudukan adalah tingginya angka kelahiran. Upaya untuk mengatasinya