• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Program Pengabdian Kepada Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Program Pengabdian Kepada Masyarakat"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Program Pengabdian Kepada Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT

MELALUI PENYULUHAN MENGENAI DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI PRAKTIK BIDAN CITRA LESTARI,

KECAMATAN BOJONGGEDE, KABUPATEN BOGOR

Oleh :

Ketua : Gracea Petricka SST., M.Keb (0320038904) Anggota : Arini Kusmintarti S.KM., M.Kes (0316105901) Liana Elfaristo M.Keb (0305078104) Kasyafiya Jayanti, S.Keb., Bd., M.Kes (0327128903) UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2020

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : Peningkatan Kapasitas Masyarakat Melalui Penyuluhan Mengenai Diabetes Mellitus Pada Lansia Di Praktik Bidan Citra Lestari, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor

2. Nama Mitra Program : Praktik Bidan Citra Lestari. Pos Citayam RT. 02/RW.11 No. 14 Kel. Pabuaran, Kec. Bojonggede, Kab. Bogor

3. Ketua Tim Pengusul

a. Nama Lengkap : Gracea Petricka SST., M.Keb

b. NIDN : 0320038904

c. Program Studi : S1 Kebidanan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Gunadarma e. Bidang Keahlian : Kebidanan

4. Anggota Tim Pengusul

a. Jumlah Anggota : Dosen 3 orang

b. Nama Anggota I/Bidang Keahlian : Arini Kusmintarti S.KM., M.Kes/ Kebidanan c. Nama Anggota II/Bidang Keahlian : Liana Elfaristo M.Keb/ Kebidanan

d. Nama Anggota III/Bidang Keahlian : Kasyafiya Jayanti S.Keb., Bd., M.Kes/ Kebidanan e. Mahasiswa yang terlibat : 2 orang

5. Lokasi Kegiatan/Mitra

a. Wilayah Mitra/(Desa Kecamatan) : Kecamatan Bojonggede b. Kabupaten Kota : Kabupaten Bogor c. Provinsi : Jawa Barat d. Jarak PT ke Lokasi Mitra (Km) : 14 km

6. Luaran yang dihasilkan :

1) Publikasi ilmiah pada jurnal ber-ISSN/ Prosiding, Tahun ke-1 Target : Belum Ada 2) Publikasi pada Media Masa

Cetak/Online/Respiratory PT, Tahun ke-1 Target : Beum Ada

3) Peningkatan Daya Saing (Peningkatan Kualitas, Kuantitas, serta Nilai Tambah Barang, Jasa, Diverifikasikan Produk, atau Sumber Daya Lainnya), Tahun ke-1 Target : Ada

4) Peningkatan Penerapan Iptek di Masyarakat (Mekanisasi, IT dan Manajemen), Tahun ke- 1 Target : Ada

5) Perbaikan Tata Nilai Masyarakat (Seni, Budaya, Sosial, Politik, Keamanan, Ketenteraman, Pendidikan, Kesehatan), Tahun ke-2 Target : Ada

6) Jasa, Rekayasa Sosial, Metode atau System, Produk/Barang, Tahun ke-1 Target: Ada 7) Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten

Sederhana, Hak Cipta, Merek Dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu), Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

8) Buku ber ISBN, Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

9) Publikasi di Jurnal Internasioanal, Tahun ke- 1 Target: Tidak Ada

(3)

iii

10) Inovasi Baru di TTG, Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan 8. Biaya Total : Rp.950.000 a. DPRM : Rp.0 b. Sumber Lain : Rp.950.000 Mengetahui,

Ketua Lembaga Pengabdian kepada masyarakat Ketua Pengusul

(Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM) (Gracea Petricka SST., M.Keb) NIP: 930391/NIDN: 0326057004 NIP: 190201/ NIDN: 0320038904

(4)

iv DAFTAR ISI PROGRAM ………. i HALAMAN PENGESAHAN ………. ii DAFTAR ISI ………... iv DAFTAR LAMPIRAN ………... RINGKASAN... v vi BAB I PENDAHULUAN ………... 1 1.1 Latar Belakang ……….. 1 1.2 Analisis Situasi ……….. 4

1.3 Permasalahan Prioritas Mitra ……… 5

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN ………... 7

2.1 Solusi ………. 7

2.2 Target Luaran ……… 8

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ……….. 9

3.1 Metode Pelaksanaan ……….. 9

3.2 Rencana Kegiatan ……….. 10

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ……… 11

4.1 Profil Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) …………. 11

4.2 Kepakaran Tim ……….. 12

4.2.1 Tim Pengusul ………... 12

4.2.2 Tim Pelaksana ………...……….. 12

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ……… 13

5.1 Hasil ………... 13

5.2 Luaran yang Dicapai…..………. 14

BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ……….. 16

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………... 17

7.1 Kesimpulan ……… 17 7.2 Saran ……….. 17 DAFTAR PUSTAKA ……….. 18

(5)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi

Lampiran 2. Surat Permintaan Mitra

Lampiran 3. Surat Keterangan Mitra (dengan materai) Lampiran 4. Jadwal Kegiatan

Lampiran 5. Anggaran Biaya

Lampiran 6. Tim Mahasiswa Pelaksana

Lampiran 7. Luaran yang dicapai (Dokumentasi Kegiatan) Lampiran 8. Materi Penyuluhan

(6)

vi

RINGKASAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keefektifan cara pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kelompok lanjut usia mengenai penyakit diabetes mellitus yang terjadi pada lansia termasuk di dalamnya pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu sehari-hari yang dimaksudkan sebagai langkah mengoptimalisasi derajat kesehatan lansia.

Praktik Bidan Citra Lestari merupakan mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Berdasarkan observasi dan rekam data didapatkan bahwa terdapat cukup banyak kelompok lansia yang berdomisili di wilayah sekitar tempat Praktik Bidan Citra Lestari, yang masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait penyakit diabetes mellitus ditandai dengan kurangnya perilaku pencegahan terkait penyakit diabetes mellitus tersebut. Kegiatan dimulai dari pengumpulan data komunitas terkait kelompok lanjut usia yang berdomisili di wilayah sekitar tempat mitra. Selanjutnya dilakukan windshield survey dan observasi terkait kebutuhan kelompok lansia tersebut untuk kemudian dianalisis hingga didapatilah masalah mengenai diabetes mellitus. Berdasarkan identifikasi permasalahan maka tim dan mitra memutuskan untuk memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada lansia mengenai diabetes mellitus.

Kegiatan dilaksanakan selama periode 2020/2021. Persiapan hingga pelaksanaan dibutuhkan waktu 5 bulan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan secara door to door dan secara berkelompok di rumah masing-masing lansia dikarenakan pandemi COVID-19. Pelaksanaan penyuluhan tetap mematuhi protokol COVID-19 yakni memakai masker, mencuci tangan dan menajaga jarak. Metode pelaksanaan kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kepada lansia di wilayah kerja mitra yang menjadi sasaran kegiatan. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilaksanakan secara tatap muka di rumah masing-masing lansia dengan metode ceramah melalui media leaflet bekerjasama dengan Praktik Bidan Citra Lestari Bojonggede Kabupaten Bogor.

Evaluasi keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilihat berdasarkan ada tidaknya peningkatan pengetahuan lansia tentang diabetes mellitus berdasarkan kriteria yang dibuat sebelum penyuluhan kesehatan dilakukan yaitu dengan menilai pretest dan posttest pertanyaan terkait diabetes mellitus, menilai antusiasme dan keaktifan peserta selama kegiatan penyuluhan baik saat penjelasan materi maupun sesi diskusi dan tanya jawab yakni terkait terpenuhinya kuota peserta penyuluhan (20 orang); pelaksanaan protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19; respon baik peserta dalam mendengarkan materi (80% atau 16 orang); kemampuan peserta dalam aktif berdiskusi tanya jawab dan menjelaskan kembali terkait materi yang telah diberikan dengan bahasa sendiri (70% atau 14 orang); serta ketepatan waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan (60 menit). Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan memberikan dampak positif dengan adanya peningkatan pengetahuan lansia mengenai diabetes mellitus yang meliputi pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi yang pada akhirnya diharapkan pada meningkatnya status kesehatan lansia.

(7)

vii

Selanjutnya target luaran pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan pada publikasi pada jurnal pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya publikasi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menjadi transparan dan dapat berlanjut menjadi kegiatan pelayanan kepada

masyarakat di wilayah kerja Praktik Bidan Citra Lestari, Bojonggede, Kab. Bogor. Kata Kunci : lansia, diabetes mellitus

(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik kronis dimana penderitanya tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau kondisi dimana tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjaadi kelebihan gula di dalam darah (Misnadiarly, 2006). Secara epidemiolgik diabetes sering kali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi ini. Faktor resiko yang berubah secara epidemiologik diperkirakan adalah bertambahnya usia, lebih banyak dan lebih lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor genetik yang berhubungan dengan terjadinya diabetes mellitus tipe 2 (Sudoyo, dkk, 2006).

Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yakni ketidakmampuan untuk mengoksidasi karbohidrat, akibat gangguan pada mekanisme insulin yang normal, menimbulkan hiperglikemia, glikosuria, poliuria, rasa haus, rasa lapar, badan kurus, kelemahan, asidosis, sering menyebabkan dispnea, lipemia, ketonuria dan akhirnya koma. Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg/dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140–160 mg/100 ml darah. Tanda gejala diabetes mellitus yakni poliuria, polidipsia, poliphagia, glukosuria, kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya, kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki, cepat lelah dan lemah setiap waktu, mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba, luka lambat sembuh, mudah terkena infeksi terutama pada kulit. Diabetes mellitus yang merupakan penyakit dengan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak karena insulin tidak dapat bekerja secara optimal, jumlah insulin yang tidak memenuhi kebutuhan atau keduanya. Gangguan metabolisme tersebut dapat terjadi karena 3 hal yaitu pertama karena kerusakan pada sel-sel beta pankreas karena pengaruh dari luar seperti zat kimia, virus dan bakteri. Penyebab yang kedua adalah penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas dan yang ketiga karena kerusakan reseptor insulin di jaringan perifer (Fatimah, 2015).

World Health Oragnization atau WHO (2016) menyebutkan bahwa Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala khas yaitu poliphagia, polidipsia dan poliuria serta sebagian mengalami kehilangan berat badan. DM merupakan penyakit kronis yang sangat perlu diperhatikan dengan serius. DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kerusakan mata, ginjal pembuluh darah, saraf dan jantung.

(9)

1

Prevalensi penderita DM di seluruh dunia sangat tinggi dan cenderung meningkat setiap tahun. Jumlah penderita DM di seluruh dunia mencapai 422 juta penderita pada tahun 2014. Jumlah penderita tersebut jauh meningkat dari tahun 1980 yang hanya 180 juta penderita. Jumlah penderita DM yang tinggi terdapat di wilayah South-East Asia dan Western Pacific yang jumlahnya mencapai setengah dari jumlah seluruh penderita DM di seluruh dunia. Satu dari

sebelas penduduk adalah penderita DM dan 3,7 juta kematian disebabkan oleh DM maupun komplikasi dari DM (WHO, 2016).

Penderita DM di Indonesia berdasarkan data dari IDF pada tahun 2014 berjumlah 9,1 juta atau 5,7 % dari total penduduk. Jumlah tersebut hanya untuk penderita DM yang telah terdiagnosis dan masih banyak penderita DM yang belum terdiagnosis. Indonesia merupakan negara peringkat ke-5 dengan jumlah penderita DM terbanyak pada tahun 2014. Indonesia pada tahun 2013 berada diperingkat ke-7 penderita DM terbanyak di dunia dengan jumlah penderita 7,6 juta (Perkeni, 2015). Faktor risiko DM tipe 2 dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu faktor risiko sosiodemografi, perilaku dan gaya hidup dan keadaan klinis dan mental (Irawan, 2010). Faktor risiko sosiodemografi diabetes melitus tipe 2 adalah umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Umur yang semakin bertambah akan berbanding lurus dengan peningkatan risiko menderita penyakit diabetes melitus karena jumlah sel beta pankreas yang produktif memproduksi insulin akan berkurang. Hal ini terjadi terutama pada umur yang lebih dari 45 tahun. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan lansia adalah dengan cara memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan, yang bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku positif yang berhubungan dengan nutrisi, gaya hidup dan faktor lain yang berpengaruh terhadap penyakit diabetes. Penyuluhan dilakukan dengan tujuan merubah perilaku dimasyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu dalam melakukan perubahan dan perilaku kesehatan. Pendidikan kesehatan berorientasi terhadap perubahan perilaku yang diharapkan, yakni perilaku sehat, sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya, keluarga dan kelompok dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Berdasarkan penelitian United Kingdom Prospective Study (UKPDS) dalam Waspadji (2009) diketahui bahwa dengan melaksanakan pengendalian diabetes melitus yang baik sesuai jadwal yang diberikan petugas kesehatan untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dapat mengurangi komplikasi. Walaupun diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang tidak dapat menyebabkan kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaanya tidak tepat. Tindakan pengendalian diabetes melitus untuk mencegah komplikasi sangat diperlukan, khususnya dengan menjaga tingkatan gula darah sedekat mungkin dengan normal. Pengendalian

(10)

2

gula darah ini sangat sulit untuk dipertahankan, kejadian ini disebabkan karena tidak disiplinnya penderita dalam pelaksanaan diabetes melitus (Waspadji, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Yusiana, dkk (2015) dalam Sudoyo (2006) tingginya jumlah penderita Diabetes Melitus diakibatkan oleh tingkat pengetahuan yang rendah dan kesadaran dalam melakukan deteksi dini penyakit Diabetes Melitus yang cukup kurang, kurangnya aktivitas fisik, pengaturan pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran ke pola makan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam, dan sedikit mengandung serat.

Faktor risiko diabetes mellitus dapat berupa faktor keturunan, usia lebih dari 40 tahun, gaya hidup yang kurang sehat, kegemukan, kurang aktifitas dan olahraga, dan dislipedmia. Menurut oraganisasi kesehatan dunia (WHO), lanjut usia meliputi; usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun; lanjut usia (elderly) antara 60 – 74 tahun; lanjut usia tua (old) antara 75 – 90 tahun; usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.

Lansia merupakan kelompok yang rentan terkena diabetes mellitus, hal ini terjadi karena lansia mengalami berbagai penurunan fisik, psikologis, sosial, spiritual dan kultural sehingga dapat menimbulkan resiko komplikasi yang lebih memerlukan perhatian. Komplikasi diabetes mellitus seperti kerusakan jantung, kerusakan saraf, katarak, kebutaan, kerusakan ginjal, dan kerusakan pembuluh darah kaki inilah yang harus dicegah. Pencegahan diabetes mellitus dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur, mengkonsumsi makanan yang sehat, menjaga pola makan yang baik, menjaga berat badan ideal, serta melakukan latihan jasmani secara teratur.

Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan cara memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan, yang bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku positif terkait masalah kesehatan yang dialami. Penyuluhan dilakukan dengan tujuan merubah perilaku dimasyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu dalam melakukan perubahan dan perilaku kesehatan. Pendidikan kesehatan berorientasi terhadap perubahan perilaku yang diharapkan, yakni perilaku sehat, sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya, keluarga dan kelompok dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Penyuluhan diabetes mellitus merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan tentang pengetahuan diabetes mellitus dan ketrampilan yang dapat menunjang perubahan perilaku yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, penyesuaian psikologis dan kualitas hidup yang lebih baik secara berkelanjutan. Untuk mencapai penatalaksanaan mandiri yang efektif penderita dengan diabetes harus mengetahui, mempunyai sikap, dan terampil melakukan

(11)

3

perawatan mandiri yang berhubungan dengan pengendalian penyakit ini. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan pada proses penyuluhan kesehtatan tentang diabetes mellitus antara lain memberikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan, menyampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus, memulai pendidikan kesehatan dengan hal yang sederhan kemudian komplek, gunakan alat bantu audiovisual, mengutamakan pendekatan dengan mengatasi masalah dan melakukan simulasi, memberikan pengobatan yang sederhana agar kepatuhan mudah dicapai, mengusahakan kompromi dan negosiasi, tidak memaksakan tujuan, memberikan motivasi dan penghargaan dan mendiskusikan hasil laboratorium. Pendidikan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan tentag diabetes mellitus ini terdiri dari topik–topik antara lain pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi lansia.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain penting dalam terbentuknya tindakan seseorang. Menurut beberapa penelitian perilaku yang didasari dengan pengetahuan akan lebih lama dilaksanakan daripada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan. Menurut Sukmadinata (2009), pengetahuan kesehatan memiliki pengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediate impact) dari pendidikan kesehatan. Perilaku kesehatan memiliki pengaruh terhadap meningkatnya indikator keesehaatan masyarakat sebagai keluaran (outcome) pendidikan kesehatan. Berdasarkan analisis data, didapatkan tingkat pengetahuan lansia terhadap pencegahan penyakit diabetes masih rendah. Sehubungan dengan rendahnya tingkat pengetahuan lansia terhadap pencegahan penyakit diabetes maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan penyuluhan mengenai pencegahan dan perawatan penyakit diabetes pada lansia.

Pengetahuan gizi menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang terhadap makanan. Semakin memiliki pengetahuan gizi yang baik, sesorang individu akan semakin mempertimbangkan sikap dalam menentukan jenis dan kualitas makanan yang akan dipilih untuk dikonsumsi (Farisa, 2012). Sikap penderita dipengaruhi oleh pengetahuan, pengetahuan yang terbentuk melalui penanaman dan pemahaman konsep melalui edukasi akan membentuk penderita dalam berfikir dan berusaha untuk mengelola penyakitnya serta mengontrol gula darah melalui diet yang dianjurkan

Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma sebagai bagian dari institusi kesehatan memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Menanggapi uraian masalah mengenai kejadian disbetes pada lansia, maka dilakukanlah penyuluhan kesehatan kepada lansia di wilayah kerja Praktik Bidan Citra Lestari sebagai fasilitas kesehatan yang bermitra dengan Program Studi Kebidanan

(12)

4

Universitas Gunadarma. Penyuluhan kesehatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan kelompok lansia sehingga dapat membentuk suatu upaya preventif diabetes mellitus pada lansia sehingga akan berdampak juga kepada kesehatan komunitas sekitar.

1.2 Analisis Situasi

Berdasarkan Data Profil Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015 diketahui bahwa Kabupaten Bogor untuk kasus pasien Diabetes Mellitus yang sedang menjalankan rawat jalan di rumah sakit sebesar 11,52% atau 11,83 kasus dengan rentang usia penderita 45 sampai dengan 75 tahun yang merupakan kasus terbanyak ke dua setelah hipertensi yaitu sebanyak 16,07%. Jumlah penderita diabetes melitus (DM) di Kota Bogor mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat penderita DM mencapai 2.138 orang pada tahun 2017. Jumlah itu meningkat dari 2016 yang hanya 2.093 orang. Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus di Indonesia naik dari 6,9% menjadi 8,5% (Riskesdas 2018). Prevalensi Diabetes Melitus di Jawa Barat naik dari 1,3% menjadi 1,7% (Kemenkes RI 2018). Peningkatan prevalensi kasus diabetes melitus berjalan seiring dengan peningkatan faktor risiko dari diabetes melitus sendiri (Sornoza,2011). Berdasarkan data Dinas Kabupaten Bogor tahun 2017 didapatkan prevalensi diabetes melitus pada umur 15-44 tahun sebanyak 1,17% sementara pada umur 45-75 tahun mengalami peningkatan prevalensi yakni 2,61%. Hal ini menunjukkan bahwa diabetes melitus terjadi lebih banyak pada usia lanjut yakni diatas 45 tahun.

Berdasarkan hasil windshield survey, observasi, dan rekam data yang dilakukan bekerjasama dengan mitra, diperoleh informasi bahwa banyak kelompok lansia yang berdomisili di wilayah sekitar tempat praktik mitra memiliki masalah mengenai pengetahuan diabetes mellitus yang masih cukup rendah. Hal tersebut patut disoroti dikarenakan lansia merupakan kelompok yang sangat berisiko terkena diabetes mellitus. Hasil pengambilan data awal di klinik mitra menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan lansia terhadap diabetes melitus masih rendah. Beberapa lansia hanya mengetahui bahwa diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis. Sebagian besar lansia tidak mengetahui mengenai pencegahan dan penatalaksanaan diabetes mellitus misalnya diet, aktifitas fisik atau olah raga, pengobatan serta pencegahan komplikasi. Sebagian besar lansia tidak mengetahui upaya preventif, kuratif maupun rehabilitatif agar tidak terjadi komplikasi dari diabetes melitus.

Hal yang perlu dilakukan agar penyandang diabetes melitus dapat hidup sehat sehingga tidak terjadi peningkatan gula darah dan komplikasi, yang disebut dengan 4 pilar penatalaksanaan Diabetes

(13)

5

Melitus meliputi edukasi, perencanaan diet, aktivitas fisik atau olahraga, dan intervensi farmakologis (PERKENI, 2011).

Berdasarkan hasil windshield survey bekerja sama dengan mitra, diperoleh informasi bahwa pengetahuan lansia mengenai diabetes masih kurang. Hasil pengolahan data kuesioner lansia di wilayah mitra menunjukkan bahwa pengetahuan awal lansia yang memiliki riwayat penyakit diabetes maupun yanag tidak memiliki riwayat penyakit masih kurang. Data yang diperoleh melalui hasil pretest tersebut mendukung informasi awal dari hasil wawancara dengan mitra bahwa masih banyak lansia yang belum mengerti dan memahami mengenai diabetes mellitus.

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bersama Praktik Bidan Citra Lestari, Bojonggede, Kabupaten Bogor sebagai mitra kegiatan dengan sasaran kegiatan adalah lansia. Berdasarkan hasil pendataan terdapat 20 lansia di wilayah Bojonggede yang tinggal di wilayah sekitar tempat Praktik Bidan Citra Lestari yang memerlukan informasi mengenai pencegahan dan penatalaksanaan diabetes melitus. Dari hasil identifikasi permasalahan, berikut adalah masalah utama yang sedang dihadapi oleh mitra :

1. Lansia belum mengetahui pengertian diabetes mellitus 2. Lansia belum mengetahui cara pencegahan diabetes melitus 3. Lansia belum mengetahui gejala diabetes melitus

4. Lansia belum mengetahui faktor resiko yang menyebabkann terjadinya diabetes melitus 5. Lansia belum mengetahui penerapan diet untuk pencegahan diabetes melitus

6. Lansia belum mengetahui komplikasi akibat diabetes melitus

7. Lansia belum mengetahui perawatan saat menderita diabetes melitus agar tidak terjadi komplikasi

1.3 Permasalahan Prioritas Mitra

Berdasarkan analisis data windshield survey, observasi dan rekam data, maka Tim Dosen Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma, melalui program pengabdian kepada masyarakat bermaksud memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki yakni dengan memberikan penyuluhan kesehatan mengenai diabetes mellitus untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat komunitas kelompok lansia di wilayah mitra. Hasil pengolahan data kuesioner awal (pretest) menunjukkan bahwa pengetahuan awal lansia tentang diabetes melitus. Data yang diperoleh melalui hasil pretest tersebut mendukung informasi awal dari hasil wawancara dengan mitra bahwa masih banyak lansia yang belum mengerti dan

(14)

6

memahami mengenai diabetes melitus. Berdasarkan analisis data, maka Tim Dosen dari Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma, melalui program pengabdian kepada masyarakat bermaksud memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki yakni dengan memberikan penyuluhan kesehatan mengenai diabetes melitus. Sehubungan dengan situasi pandemi COVID-19 yang mengharuskan kita tetap menjaga jarak serta memperhatikan protokol kesehatan, maka kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan secara individu door to door ke rumah lansia dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan. Tidak ada kontak fisik antara lansia dengan pemberi penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan di rumah masing-masing lansia.

(15)

7

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi

Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, kelompok abdimas memberikan informasi tentang diabetes melitus kepada lansia yang mengikuti penyuluhan kesehatan. Kegiatan penyuluhan mengenai diabetes melitus ini diadakan saat masa pandemi COVID-19. Sehingga penyuluhan tidak bisa dilaksanakan berkelompok dalam jumlah besar. Kegiatan ini dilakukan di rumah lansia dengan tetap melakukan protokol kesehatan bekerjasama dengan Praktik Bidan Citra Lestari. Selama penyuluhan baik peserta maupun pemberi penyuluhan tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah yang terdapat lansia.

Tahap pertama pada pelaksanaan kegiatan ini setelah mengidentifikasi masalah dan merumuskan rencana penyelesaian masalah adalah menyiapkan satuan acara penyuluhan termasuk menyiapkan media yang akan digunakan berupa leaflet; berkolaborasi dengan mitra untuk memberi informasi kepada kelompok lansia setempat. Tahap kedua pelaksanaan kegiatan dilakukan di rumah masing-masing lansia, tim pengabdian kepada masyarakat menyiapkan tempat penyuluhan agar tetap mematuhi protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19 dengan mengatur jarak duduk, menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menyiapkan masker untuk digunakan peserta dan tim abdimas, serta mendisinfeksi ruangan. Tim abdimas juga membantu dan membimbing peserta dalam alur pelaksanaan protokol tersebut untuk mencegah abainya alur yang direncanakan. Tahap berikutnya dilakukan pretest kepada lansia peserta dengan dibantu oleh mahasiswa kebidanan Universitas Kebidanan Universitas Gunadarama. Penyuluhan kesehatan ini dipandu oleh moderator, selanjutnya materi dipresentasikan oleh pembicara. Pada akhir acara diberikan waktu untuk tanya jawab dan diskusi. Setelah acara kegiatan berakhir peserta diminta untuk mengisi kuesioner posttest dengan bantuan mahasiswa. Keberhasilan kegiatan dinilai dari adanya peningkatan tingkat pengetahuan lansia mengenai diabetes melitus. Selain itu keberhasilan kegiatan ini juga dinilai dari antusiasme dan keaktifan peserta selama kegiatan penyuluhan baik saat penjelasan materi maupun sesi diskusi dan tanya jawab yakni terkait terpenuhinya kuota peserta penyuluhan; pelaksanaan protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19; respon baik peserta dalam mendengarkan materi; kemampuan peserta dalam aktif berdiskusi tanya jawab dan menjelaskan kembali terkait materi yang telah diberikan dengan bahasa sendiri; serta ketepatan waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai dabetes melitus ini dihadiri oleh 20 orang di rumah masing- masing lansia.

(16)

8

2.2 Target Luaran

Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditargetkan berupa publikasi pada media masa, jurnal pengabdian kepada masyarakat. Target luaran pengabdian kepada masyarakat pada Praktik Bidan Citra Lestari yang bertempat di Kp. Pos Citayam RT. 02/RW.11 No. 14 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor yang dilakukan secara luring di rumah masing-masing lansia terangkum dalam tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1

Rencana Capaian Target Luaran

No

Jenis Luaran Indikator

Capaian Luaran Wajib

1. Publikasi ilmiah pada jurnal ber-ISSN/Prosiding jurnal Nasional Belum Ada 2. Publikasi pada media massa cetak/online/repository PT Belum Terbit 3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai

tambah barang dan jasa, diverifikasi produk, atau sumber daya lainnya)

Ada

4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)

Ada 5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,

keamana, ketentraman, pendidikan, kesehatan)

Ada Luaran Tambahan

1. Publikasi di jurnal internasional Tidak Ada

2. Jasa : rekayasa sosial, metode atau system, produk/barang Tidak Ada

3. Inovasi baru TTG Tidak Ada

4. Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia Dagang, Desain produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)

Belum Ada

5. Buku Ber-ISBN Tidak Ada

(17)

9

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan langsung di rumah masing-masing lansia (door to door). Kegiatan penyuluhan tidak dapat dilaksanakan secara bersama dengan banyak lansia dalam satu waktu dan tempat dikarenakan pandemi COVID-19. Kegiatan penyuluhan tentang diabetes melitus dilaksanaan tanpa biaya sebagai wujud pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) dari tim dosen Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma, Mahasiswa Kebidanan bekerjasama dengan Praktik Bidan Citra Lestari, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Adapun rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat, ditunjukkan pada Gambar 3.1 meliputi tahapan rencana kegiatan dan metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan hasil dan pembahasan.

Gambar 3.1 Metode Pelaksanaan Solusi s Analisis kebutuhan lansia Persiapan pelaksanaan penyuluhan dengan protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19 Desain strategi penyuluhan kesehatan s Registerasi peserta penyuluhan Pelaksanaan penyuluhan diabetes melitus ( pembukaan, pemaparan materi, tanya jawab, diskusi,

dan sharing) s Evaluasi kegiatan

dengan memberikan

post test kepada peserta

Hasil penyuluhan kesehatan, berdasarkan hasil post test:

lansia memahami cara pencegahan, perawatan selama mengalami diabetes melitus dan

(18)

10

Bahan-bahan penyuluhan kesehatan mengenai diabetes melitus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, meliputi bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dalam pelaksanaan kegiatan adalah materi penyuluhan dalam bentuk leaflet. Bahan-bahan pendukung pelaksanaan kegiatan meliputi e-poster, formulir registrasi, kuesioner pretest dan kuesioner posttest. Bahanbahan pendukung pelaksanaan kegiatan meliputi perangkat komputer dan media proyeksi.

3.2 Rencana Kegiatan

Berdasarkan penjelasan terkait dengan implementasi solusi, maka pada tahapan ini adalah melakukan berbagai rencana kegiatan yang mendukung metode pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, yaitu :

1. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait

2. Melakukan sosialisasi awal kegiatan pengabdian kepada masyarakat 3. Melakukan analisis kebutuhan mitra

4. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan 5. Melaksanaan penyuluhan

6. Melakukan penyusunan laporan kegiatan 7. Menyusun publikasi pada media masa cetak

8. Menyerahan laporan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

(19)

11

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Profil Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gunadarma merupakan lembaga yang berperan untuk mendukung Universitas Gunadarma dalam mewujudkan salah satu tujuannya yaitu “memberikan konstribusi dalam bidang Ilmu pengetahuan dan Teknologi bagi kebutuhan pembangunan secara regional, nasional dan internasional”. Dalam pelaksanaan tugasnya LPPM Universitas Gunadarma selalu berupaya mensosialisasikan penelitian dan pelayanan IPTEKS unggulan berguna bagi masyarakat secara luas. Selama ini kontribusi LPPM Universitas Gunadarma pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat banyak, tidak hanya secara fisik dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, namun juga secara keilmuan. Beberapa yang telah dilakukan oleh LPPM diantaranya adalah :

1. Menyediakan ruang dan prasarana yaitu berupa incubator bisnis yang dapat dimafaatkan oleh masyarakat luas untuk mempersiapkan dan mengembangkan usahanya,

a. Ruang diskusi di lembaga penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk diskusi dan koordinasi, dalam kondisi yang sangat mendukung (AC, kursi, meja diskusi, whiteboard, dan LCD Projector).

b. Keberadaan beberapa laboratorium pendukung, seperti Laboratorium Akuntansi, Laboratorium Pengembangan bisnis, Laboratorium e-commerce, dan lain-lain. Ruangruang Laboratorium ini juga dapat digunakan untuk melakukan pelatihan atas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan.

c. Perpustakaan dengan ruangan dan gedung yang sangat kondusif dan memiliki koleksi buku buku referensi yang sangat baik.

d. Unit pengurus HKI yang dapat membantu peneliti dalam mengurus dan memperoleh sertifikasi HKI bagi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Menyediakan kredit mikro bagi kelompok masyarakat usaha binaan

3. Menyediakan domain web yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produknya.

4. Menyediakan sarana informasi seperti tabloid UG News, UG Radio dan UG TV dapat dimanfaatkan sebagai media promosi oleh masyarakat usaha.

(20)

12

5. Menyediakan pendampingan untuk membantu pemecahan berbagai permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM.

4.2 Kepakaran Tim

Bagian ini merupakan penjabaran kepakaran tim pengusul dan tim pelaksana program pengabdian kepada masyarakat.

4.2.1 Tim Pengusul

Ketua Tim Pengusul Nama Bidang Ilmu

Gracea Petricka, SST., M.Keb Kebidanan

Anggota Bidang Ilmu

Arini Kusmintarti, S.KM., M.Kes Ilmu Kesehatan Reproduksi Liana Elfaristo Ariani, M.Keb Kebidanan

Kasyafiya Jayanti, S.Keb., Bd., M.Kes Ilmu Kesehatan Ibu dan Anak

4.2.2 Tim Pelaksana

Nama Bidang Ilmu

Sisilia Prima Y. Buka, S.SiT., M.Keb Kebidanan Estu Lovita Pembayun, M.Keb Kebidanan

Veronica Fary, M.Kes Ilmu Kesehatan Masyarakat

Rochmawati, M.Keb Kebidanan

Dr. Sri Hayuningsih, S.SiT., MKM Kebidanan

Retno Ekawaty, S.ST Kebidanan

Qurotul „Aini, Amd.Keb., SKM Administrasi/Manajemen Rumah Sakit Lutfiyah Ariyani, Amd.Keb., SKM Ilmu Kesehatan Reproduksi

Dian Maya Prastiwiningrum, Amd.Keb., SKM Epidemiologi

Fitri Damayanti, S.Tr.Keb Kebidanan

(21)

13

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1 Hasil

Telah berhasil dibuat pengabdian kepada masyarakat dengan program peningkatan pengetahuan mengenai penyakit diabetes mellitus yang terjadi pada kelompok usia lansia dengan cara penyuluhan kesehatan mengenai diabetes mellitus yang meliputi pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi lansia. Penyuluhan dilakukan secara tatap muka dengan metode ceramah dan melalui media leaflet. Pengabdian kepada masyarakat ini dijalankan dengan tetap mengikuti protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19. Adapun kegiatan ini bekerjasama dengan Praktik Bidan Citra Lestari, Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020. berlangsung selama kurang lebih 30 menit diikuti oleh 20 orang lansia yang berdomisili di wilayah sekitar tempat Praktik Bidan Citra Lestari yang juga merupakan tempat dilaksanakannya penyuluhan. Kegiatan dilaksanakan dimasing-masing rumah lansia untuk menghindari kerumunan yang terlalu banyak karena kegiatan dilaksanakan dimasa pandemi COVID-19.

Evaluasi hasil dilakukan dengan menilai hasil pretest dan posttest, serta antusiasme dan keaktifan peserta selama kegiatan penyuluhan baik saat penjelasan materi maupun sesi diskusi dan tanya jawab. Hasil yang didapatkan yakni:

1. Jumlah lansia yang datang memenuhi target peserta penyuluhan yaitu 20 orang.

2. Peserta mampu mengikuti penyuluhan dengan menerapkan potokol pencegahan dan pengendalian COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.

3. Sebanyak 80% atau 16 orang peserta mampu mendengarkan ceramah terkait materi diabetes mellitus yang disampaikan dengan baik dan tenang serta tampak fokus.

4. Sebanyak 70% atau 14 orang peserta berperan aktif saat sesi diskusi dan tanya jawab serta mampu menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri terkait diabetes mellitus yang meliputi pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi lansia seperti tujuan awal dilakukannya penyuluhan kesehatan ini.

(22)

14

5. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan yakni 60 menit.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan memberikan dampak positif dengan adanya peningkatan pengetahuan lansia mengenai diabetes mellitus yang meliputi pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi lansia.

5.2 Luaran yang Dicapai

Telah dibuat pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Melalui Penyuluhan Mengenai Diabetes Mellitus Pada Lansia Di Praktik Bidan Citra Lestari, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor”. Kegiatan penyuluhan ini telah di submit pada jurnal Pengabdian kepada masyarakat “JURNAL ABDIMAS BERDAYA: Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan, dan Pengabdian Masyarakat” dengan judul Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Penyuluhan Mengenai Diabetes Mellitus pada Lansia di Praktik Bidan Citra Lestari, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Adapun link artikel jurnal tersebut adalah http://pemas.unisla.ac.id. Kelompok lansia telah diberikan informasi dan pengetahuan mengenai diabetes mellitus yang meliputi pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi lansia. Lansia yang menjadi peserta penyuluhan kini dapat memahami dengan baik tentang diabetes mellitus serta diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat menjalankan pencegahan tingkat lebih lanjut dengan pemeriksaan dan kontrol kesehatan rutin dan menyampaikan informasi kesehatan tersebut kepada kelompok masyarakat di komunitasnya. Berikut dokumentasi kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai diabetes mellitus pada lansia.

(23)

15

Gambar 5.1 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan

(24)

16

BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Tahapan berikutnya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengakomodasi lansia dalam pemeriksaan kesehatan khususnya terkait diabetes mellitus berupa pemeriksaan gula darah dan pendampingan yang dilakukan oleh tim dosen Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma bekerjasama Praktik Bidan Citra Lestari, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu lansia dalam mengetahui status kesehatannya serta rutin mengontrol kondisi terkait penyakit yang diderita sebagai langkah awal merealisasikan optimalisasi derajat kesehatan lansia. Adapun selain kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut, penelitian lebih lanjut, publikasi serta pembuatan karya cipta juga dapat dilakukan sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat.

Harapannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan secara berkelanjutan luas bagi masyarakat khususnya wilayah kerja Praktik Bidan Citra Lestari, Bojonggede, Kabupaten Bogor.

(25)

17

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Penyuluhan Kesehatan tentang Diabetes Mellitus pada Lansia Di Praktik Bidan Citra Lestari, Kabupaten Bogor” telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan tanpa kendala yang berarti. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka dengan metode ceramah melalui media leaflet serta bekerjasama dengan Praktik Bidan Citra Lestari, Kabupaten Bogor. Kegiatan diikuti oleh 20 orang peserta yang merupakan lansia yang berdomisili di wilayah sekitar tempat Praktik Bidan Citra Lestari. Kegiatan dilaksanakan dirumah masing-masing lansia (door to door) sebagai bentuk tertib akan peraturan protokol kesehatan yakni menjaga jarak dan tidak berkerumun. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan menilai antusiasme dan keaktifan peserta selama kegiatan penyuluhan baik saat penjelasan materi maupun sesi diskusi dan tanya jawab yakni terkait terpenuhinya target peserta penyuluhan (20 orang); pelaksanaan protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19; respon baik peserta dalam mendengarkan materi (80% atau 16 orang); kemampuan peserta dalam aktif berdiskusi tanya jawab dan menjelaskan kembali terkait materi yang telah diberikan dengan bahasa sendiri (70% atau 14 orang); serta ketepatan waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan (60 menit). Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan memberikan dampak positif dengan adanya peningkatan pengetahuan lansia mengenai diabetes mellitus yang meliputi pengertian, tanda gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan penerapan diet rendah gula pada menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi yang pada akhirnya diharapkan pada meningkatnya status kesehatan lansia.

7.2 Saran

Perlu dilakukan rencana tindak lanjut dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, berupa pemeriksaan kesehatan khususnya terkait diabetes mellitus berupa pendampingan terhadap lansia agar rutin mengontrol kesehatan. Lansia juga diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan terkait diabetes mellitus yang didapatkan dengan baik pada penyuluhan kesehatan ini kepada kelompok masyarakat di komunitasnya.

(26)

18

DAFTAR PUSTAKA

Misdaniarly. (2006). Diabetes Melitus, Gangren, Ulcer, Infeksi, mengenal gejala, dan menanggulangi komplikasi. Jakarta: Pustaka PopulerObor.

Sudoyo, W. A., Setiyohadi, B., Alwi, I., dkk. (2006). Buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid III edisi 4. Jakarta: Penerbit FKUI.

(27)

LAMPIRAN 1. PETA LOKASI

Kegiatan Penyuluhan kesehatan mengenai diabetes mellitus ini bekerjasama dengan Praktik Bidan Bersama Citra Lestari, yang berlokasi di Kp. Pos Citayam Rt.02/Rw.11 No. 14 Kel. Pabuaran, Kec. Bojonggede, Kab. Bogor

(28)
(29)

LAMPIRAN 2. SURAT PERMINTAAN MITRA

(30)

LAMPIRAN 3. SURAT KETERANGAN MITRA

(31)

Nama Anggota Pelaksana Kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Di Praktik Bidan Citra Lestari

Periode September 2020 - Februari 2021

Ketua Tim Pengusul Nama Bidang Ilmu

Gracea Petricka, SST., M.Keb Kebidanan

Anggota Pelaksana Arini Kusmintarti, M Kes Ilmu Kesehatan Reproduksi Kasyafiya Jayanti, S.Keb., Bd., M.Kes Ilmu Kesehatan Ibu dan Anak

Liana Elfaristo Ariani, M.Keb Kebidanan Sisilia Prima Y. Buka, S.SiT.,

M.Keb

Kebidanan

Estu Lovita Pembayun, M.Keb Kebidanan

Veronica Fary, M.Kes Ilmu Kesehatan Masyarakat

Rochmawati, M.Keb Kebidanan

Dr. Sri Hayuningsih, S.SiT., MKM Kebidanan Retno Ekawaty, S.ST Kebidanan

Qurotul „Aini, Amd.Keb., SKM Administrasi/Manajemen Rumah Sakit Lutfiyah Ariyani, Amd.Keb., SKM Ilmu Kesehatan Reproduksi

Dian Maya Prastiwiningrum, Amd.Keb., SKM

Epidemiologi

Fitri Damayanti, S.Tr.Keb Kebidanan

(32)

LAMPIRAN 4. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Bulan Ke-

9 10 11 12 1

1 Koordinasi dengan pihak terkait

2 Sosialisasi awal kegiatan pengabdian kepada masyarakat

3 Survey lokasi

4 Melakukan analisis kebutuhan mitra

5 Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan

6 Melaksanaan Penyuluhan

7 Menyusunan Laporan Kegiatan dan menyusun publikasi

8 Penyerahan Laporan Kegiatan

(33)

LAMPIRAN 5. ANGGARAN BIAYA

NO KETERANGAN SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN (Rp) TOTAL ( Rp) 1 Administrasi paket 1 150.000 150.000 2 Konsumsi paket 20 15.000 300.000

3 Pengurusan Haki paket 1 300.000 300.000

4 Publikasi Ilmiah paket 1 200.000 200.000

TOTAL 950.000

(34)

LAMPIRAN 6. TIM MAHASISWA PELAKSANA

No Nama Mahasiswa NPM Jurusan

1 Sisi Sadela 36718739 Kebidanan

2 Sri Utami 46719145 Kebidanan

3 Ika Herlina 42719909 Kebidanan

(35)

LAMPIRAN 7. LUARAN (DOKUMENTASI KEGIATAN DAN SUBMIT JURNAL)

(36)
(37)

LAMPIRAN 8. MATERI PENYULUHAN

Gambar

Gambar 3.1 Metode Pelaksanaan Solusi   s Analisis kebutuhan  lansia    Persiapan   pelaksanaan   penyuluhan dengan   protokol pencegahan  dan pengendalian  COVID - 19   Desain strategi  penyul uhan  kesehatan    s Registerasi peserta  penyuluhan     Pelaks
Gambar 5.1 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Penyinaran dengan sinar UV juga dapat menurunkan konsentrasi larutan metilen biru melalui mekanisme reduksi gugus kromofor seperti ikatan rangkap dalam struktur heterosiklik

MUNAS dinyatakan memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan yang sah pada setiap sidang, apabila dihadiri oleh sekurang- kurangnya ½ (setengah) dari jumlah yang

Pada penelitian ini akan dibuat kecap dan terasi dengan menggunakan bahan baku ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) yang berasal dari ikan air tawar dan ikan teri

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada

yang besar, semua kondisi menunjukan bahwa semua fase kerosene hamper semuanya mengalir menuju side arm (100%) sedangkan pada hambatan downstream 50% (gambar 4.b) pada semua

Sebanyak 60,5% responden atau 107 orang peternak sapi perah di Dusun Krajan Desa Kemiri tidak melakukan pengelolaan limbah ternak dengan baik, padahal pada

Manajemen risiko perusahaan berhubungan dengan risiko dan peluang yang mempengaruhi penciptaan dan pelestarian nilai, didefinisikan sebagai berikut: manajemen

Tahapan berikutnya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan pemeriksaan ulang sebagai upaya monitoring secara berkala serta memberikan