• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) Inti Sawit (Kernel) dan Produk Hilir Karet.

Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintahan RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestruktrisasi BUMN subsektor

(2)

perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitas dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan

manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero),PT. Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 Tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

a. Tujuan Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut antara lain :

1. Pencapaian laba yang tinggi untuk kesejahteraan karyawan.

2. Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik.

(3)

2.3 Strategi Perusahaan

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis.

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitive terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, serta mencermati pesaing.

3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan serta pendapatan dan arus khas.

4. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi ‘Cost-Effective”.

6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai dan Paradigma Baru.

7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis kompetensi dan kinerja.

2.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit

A. Jangka Panjang

1. Penggunaan kecambah dengan beberapa sumber penghasil kecambah terbaik seperti PPKS, SOCFINDO, LONSUM yang mempunyai produktivitas tinggi, laju pertumbuhan tinggi lambat, tahan terhadap serangan ekologi.

(4)

2. Melaksanakan peremajaan tanaman tua dengan pola percepatan untuk mendapatkan komposisi tanaman yang ideal.

3. Melaksanakan seleksi bibit secara ketat untuk mendapatkan bibit yang terbaik dengan masa TBM yang lebih singkat.

4. Peremajaan dilaksanakan dengan standar kultur teknis terbaik, sehingga dapat memberikan potensi produksi maksimal pada usia produktif tanaman :

- Menggunakan penutup tanah Mucuna, sp dengan standar P.I. - Membuat lobang tanam dengan Holedigger.

- Melaksanakan konservasi tanaman seperti Tapak Kuda, Teras Mekanis, Drainase

B. Jangka Pendek

1. Melaksanakan pemupukan dengan pupuk majemuk sesuai kebutuhan tanaman dengan prinsip 4 T (tepat waktu, tepat dosis, tepat aplikasi, tepat jenis).

2. Menerbitkan pelaksanaan panen sesuai dengan Instruksi Kerja, sehingga diperoleh kwantitas dan kualitas produksi yang terbaik.

3. Meningkatkan keterampilan permanen dengan melaksanakan pelatihan Kav School.

4. Menambah permanen sesuai kebutuhan.

5. Memenuhi alat panen dan perbaikan infrastruktur yang mendukung proses panen. 6. Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian PPKS untuk mengadopsi

teknologi dan pengawalan produksi.

7. Melaksanakan kastrasi untuk merangsang pertumbuhan generatif. 8. Melaksanakan polination di areal yang memerlukan.

(5)

2.4.1 Strategi Budidaya Karet A. Jangka Panjang

1. Penggunaan klon-klon unggulan (Quick Stater), dengan produktivitas tinggi seperti klon seri PB, seri RRIM dan seri IRR.

2. Melaksanakan seleksi bibit yang lebih ketat, sehingga bibit yang ditanam merupakan bibit terbaik sehingga mempercepat masa TBM.

3. Pelaksanaan Tanaman Ulang (TU) sebaik mungkin dengan mempersiapkan media tumbuh sebaik mungkin dan menanam Kacangan Munuca Brachteata. 4. Mengendalikan penyakit terutama serangan JAP dari mulai persiapan bibit, TU,

TBM dan TM.

5. Tanaman yang populasi rendah dengan mempercepat pelaksanaan Peremajaan. 6. Mengadakan pengawalan produksi dengan Pusat Penelitian Karet Sei Putih. 7. Melaksanakan pengaturan tinggi percabangan (Manajemen Canopy), sehingga

kerapatan pohon dapat dipertahankan.

B. Jangka Pendek

1. Menertibkan pelaksanaan penyadapan sesuai dengan norma.

2. Meningkatkan keterampilan penyadap dengan melaksanakan pelatihan.

3. Melaksanakan rasionalisasi acak dengan penambahan penyadap sesuai kebutuhan dilapangan.

4. Memenuhi alat panen dan mutu alat panen sesuai dengan kebutuhan.

5. Aplikasi dan stimulasi sesuai dengan norma, dengan jenis cair (GEA, SES) dan jenis Gas (Latene Gas, RRIM FLOW).

(6)

6. Tanaman populasi rendah dan situasi Panel deres yang telah rusak, dengan melaksanakan/menyesuaikan system deres yang tepat.

2.4.2 Strategi Pengadaan Barang

Untuk periode tahun 2008, Bagian Pengadaan telah menetapkan visi, misi, sasaran dan strategis yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan efektivitas dan efesien dalam proses pengadaan barang uang diuraikan sebagai berikut:

a. Visi

Menjadikan Bagian Pengadaan sebagai sarana pelayanan untuk memenuhi semua barang/bahan yang dibutuhkan Perusahaan secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif.

b. Misi

Mengembangkan sistem dan prosedur pengadaan baranng untuk mendukung upaya peningkatan efisien dan efektivitas pengadaan barang/bahan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan membina hubungan baik dengan Rekanan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu dan Terpilih.

c. Sasaran

Memenuhi permintaan barang/bahan dari Bagian/Kebun/Unit secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif.

(7)

d. Strategi

Dalam usaha menerapkan Visi dan Misi tersebut, untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bagian Pengadaan telah menyusun Strategi yang diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan efisien pengadaan barang melalui pemeriksaan kebutuhan fisik dan koreksi harga terhadap barang/bahan yang diminta oleh Bagian/Kebun/Unit. 2. Melakukan negoisasi harga dengan Rekanan yang telah ditetapkan untuk

melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya memperoleh harga yang paling menguntungkan bagi Perusahaan.

3. Meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan harga.

4. Menghindari sistem monopoli dalam pengadaan barang untuk memperoleh harga dan mutu barang yang bersaing.

5. Menetapkan standarisasi barang teknik dan bahan kimia serta substitusinya. 6. Melakukan pembelian langnsung kepada produsen barang-barang kebutuhan

Perusahaan untuk memperoleh harga pembelian yang lebih murah dan mutu barang yang baik.

7. Melakukan kontrak jangka panjang (Long Term Contract) untuk pengadaan barang yang bersifat rutin dan tidak mengalami peribahan spesifikasi teknis, khususnya Amonia Gas dan BBM.

2.4.3 Strategi Pemasaran

1. Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan Sistem Penjualan yang fleksibel. Untuk mendapat harga yang optimal dilaksanakan dengan cara :

(8)

- Tender - Bid/Offer

- LTC (Long Tern Contract)

2. Menerapkan Paradigma bahwa “ Kepuasan Pelanggan menjadi perioritas utama untuk memenangkan persaingan.

3. Menjaga konsisten mutu dan mempertahankan ISO 9002 & 14000.

4. Fleksibel dalam memenuhi perubahan pasar, baik perubahan produk, mutu maupun kemasan.

5. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas.

6. Memperluas jaringan pemasaran local dan internasional dengan segmentasi pada pembeli perusahaan besar yang reputasinya baik dan memposisikan produk dengan dekivery on time serta tepat mutu.

7. Mengoptimalkan Turn Over Persediaan produksi. 8. Meningkatkan Promosi dan Service.

2.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan

Untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

melaksanakan tata kelola bisnis terbaik maka direksi beserta seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) secara konsisten menerapkan SM-PN3 dan bertekad mengelola :

1. Perusahaan dengan paradigma baru, menjunjung tinggi tata nilai dengan kepemimpinan transformational.

2. Sesuai aktivitas proses untuk menghasilkan produk kelapa sawit, karet, industri hilir dan pelanggan, baik internal maupun eksternal.

(9)

3. Peningkatan daya saing melalui inovasi, diferensiasi produk dan value creation.

4. Peningkatan kinerja perusahaan melalui peningkatan efesiensi, efektivitas dan produktivitas.

5. Pengembangan dan implementasi manajemen sumber daya manusia berbasis kompetetnsi dan kinerja.

6. Seluruh karyawan harus berperan serta untuk memberikan kntribusi kepada perusahaan.

7. Peningkatan mutu produk melalui percepatan kerja dan menerapkan teknologi yang terintegrasi.

8. Penyempurnaan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.

2.6 Produk & Layanan

Perusahaan bergerak dalam bidang Agribisnis perkebunan dengan mengelola kebun kelapa sawit dan karet, serta kegiatan rumah sakit dan pabrik fraksionasi. Perusahaan juga mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit dengan pola PIR dan Kredit Koperasi Primer untuk anggota (KKPA).

1. SIR (Standart Indonesia Rubber) Kategori : Bahan Baku Industri

Deskripsi :

- Dalam crepper kemudian dibutirkan, dikeringkan dalam dryer dan setelah dingi dipress dalam press ball.

(10)

• High grade : yaitu prooduksi yang berasal dari bahan baku lateks kebun seperti : SIR 3 CV, SIR 3 L, SIR 3 WF dan SIR.

• Low grade:yaitu produksi yang berasal dari bahan baku kompo seperti:SIR 10 dan SIR 20.

Fitur:

- Mempunyai PRI (Plasticity Retention Index) yang cukup tinggi yaitu 65-80,sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi.

- SIR 3 L mempunyai index warna yang kecil(< 5) sehingga dapat digunakan untuk pembuatan barang karet yang putih ,tembus cahaya atau yang berwarna.

2. Crude Palm Oil (CPO)

Kategori: Bahan Makanan dan Industri Deskripsi :

- Minyak Kelapa sawit yang iekstraksi dari daging buah (Mesocarp). - Mempunyai titik beku pada suhu kamar.

Fitur :

- mengandung B Carotene yang tinggi,yang merupakan antioksidant dan provitaminA.

3. Resiprene 35

Kategori : Bahan baku industri Deskripsi :

(11)

- Resiprene 35 merupakan Cyclized Rubber Resin yang di buat dari karet alam melalui proses siklisasi.

- Dapat digunakan dalam : • Sebagai Pita Perekat. • Industri Cat dan Vernis. • Pelitur kayu.

• Tinta Cetak.

• Sebagai Rubber Additivites untuk industri produk jadi karet. Fitur:

- Mempunyai aspek teknis yang dapat digunakan seperti:

- Tidak larut dalam air dan tahan terhadap hidrolis.

- Lapiran film yang tahan terbentur keras dan mengkilap yang tahan kikis dan bahan kikia (Alkali dan Asam Non Oxidant).

- Ketahanan panasnya (Thermal Stability) sangat baik.

- Tidak reaktip terhadap bahan pewarna metalik.

- Sebagai tahanan listrik dengan tegangan tinggi (10 OHM).

4. Inti Sawit (Palm Kernel) Kategori: Bahan Baku Industri Pangan Deskripsi:

(12)

- Diperoleh dari biji kelapa sawit,melalui proses pemecahan biji. - Diperoleh sebanyak 4-5% dari Tandan Buah Segar (TBS). Fitur:

Inti asam Sawit mengandung Palm Kernel Oil ssebanyaj 45-48% yang kaya akan gugus laurat yang bersifat cair pada suhu kamar.

Dapat digunakan sebaahan baku industri makanan dan oleokimia seperti cocoa butter substituted (pengganti lemak coklat ) dan Surface Active Agent (Surfactant).

5. Lateks Paket

Kategori: Bahan Baku industri

Deskripsi:

Lateks Paket adalah lateks dengan DRC> 60% yang diperoleh melalui proses

pemusingan dengan alat mesin centrifuge dengan kecepatan putaran 6000-7000 rpm.

- Digolongkan dalam 2 (dua) grade mutu yaitu Lateks pekat High Amonia (Kadar NH3 7 <7,5%) dan Low Amonia (Kada NH3 2,5>2,7%).

Fitur:

- Mempunyai MST (Mekanikal Stability Time) > 650, sehingga lebih tahan terhadap goncangan dan benturan.

(13)

6. RSS 1(Rubber Smoke Sheet 1) Kategori: Bahan Baku industri

Deskripsi:

- RSS 1 dibuat dari lateks yang digumpalkan kemudian di giling menjadi lembaran-lembaran dan dikeringkan dengan pengasapan .

- Digolongkan dalam beberapa Grade mutu yaitu RSS 1,RSS 2,RSS 3,RSS 4,RSS 5 dan cutting.

Fitur:

- Proses pengasapan pada RSS memberikan warna pada coklat erah pad lembaran Sheet dan mengandung phenol yang berfungsi sebagai bakteriside sehingga mencegah tumbuhnya jamur.

2.7 Program Riset Perusahaan

Sebagai perusahaan yang sedang mengembangkan bisnisnya, maka PT. Perkebunan Nusantara III memprogramkan untuk melakukan riset terapan yaitu riset lanjutan dalam penerapan hasil suatu riset dasar atau hasil inovasi, sehingga dapat

diaplikasikan dalam skala bisnis uang lebih besar dan menguntungkan. Untuk kegiatan tersebut PT. Perkebunan Nusantara III menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga riset dan Universitas seperti Balai Bioteknologi Bogor, Pusat penelitian Kelapa Sawit, Balai Penelitian Karet, Universitas Sumatera Utara, IPB dan ITB. Kegiatan yang sedang dirintid pada saat ini adalah penyediaan batang bawah untuk

(14)

tanaman karet dengan cara micro cutting, axtraksi carotene dari CPO, optimalisasi pupuk kompos dan lain-lain.

2.7.1 Progrgam Rencana Kerja Jangka Panjang

1. Program-Program Perusahaan a. Pengembangan areal baru.

b. Pengembangan dan Pembangunan Industri Hilir Berbasis Sawit. c. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei

d. Penyediaan “Company Bank/Data Warehouse” melalui fasilitas Teknologi Informasi sebagai Company Business Intelligence.

e. Penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. f. Penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan.

2. Periode Kerja dan Tahun Awal & Akhir Kerja

a. Rencana Jangka Panjang Periode 2009-2013 b. Company Bank Data Warehouse :

- Evaluasi Kinerja Perusahaan Periode 2003-2007

- Proyeksi dan peluang bisnis yang relevan dengan perkembangan bisnis perusahaan periode 2009-2013.

(15)

2.7.2 Rencana Jangka Panjang Perusahaan

a. Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama periode 1-5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

b. Mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan, program kerja dan kegiatan yang realistis serta mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan yang akan dicapai.

2.7.3 Company Bank Data Warehouse Dalam Mengatur Sumber Data Perusahaan

Meliputi :

a. Independensi data, yaitu pemisahan data dari program-program apllikasi. b. Konsistensi data.

c. Entry data dan penyimpanan dalam batasan waktu yang telah ditentukan.

d. Integrasi data, yaitu konsolidasi data dalam satu tempat penyimpanan (respository). e. Kepemilikan data bersama.

f. Manajemen data terpusat.

g. Penyederhanaan manajemen dan akses data.

2.7.4 Blueprint/Master Paln Perusahaan

a. Merupakan landasan ke depan perusahaan untuk menjadikan potensi dan peluang yang dimiliki sehingga mampu berkompetisi di tetngah persaingan yang ketat dan sangat dinamis.

(16)

b. Merupakan sebuah bijakan yang harus dimiliki oleh perusahaan agar jelas dan terarah. Jadi akan dibawa kemana potensi dan peluang yang dimiliki perusahaan untuk dikembangkan.

c. Perusahaan akan mampu menganalisis potret potensi dan peluang yang dimiliki berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kondisi internal/eksternal yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan di masa yang akan datang.

2.8 Fasilitas Produksi

Berikut beberapa fasilitas untuk hasil kelapa sawit yang tersedia di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara, sebagai berikut :

2.8.1 Alat Produksi

1. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) : 15 Unit

2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) : 1 Unit 3. Pabrik Mesin Tenera (PMT) : 1 Unit

4. Pabrik Kompos : 2 Uni

2.8.2 Kapasitas Terpasang

1. Pabrik Kelapa Sawit (15 Unit) : 560 ton TBS/Jam 2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (1 Unit) : 400 ton IS/hari

2.8.3 Kapasitas Terpakai

(17)

2. Pabrik Fraksional & Rafinasi : 310 ton CPO/hari 3. Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton OS/hari.

2.9 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara adalah struktur organisasi garis dan staff, sesuai dengan laju perkembangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Struktur organisasi diharapkan dapat memberi gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang menyanngkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan di setiap tingkat dalam organisasi tersebut.

Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainnya koordinasi dan pengintegritasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal dan horizontal. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai fungsi manajemen yang sangat jelas dimana pembagian tugas, wewenang dan tanggunng jawab dalam organisasi yang telah ditetapkan, setiap personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawab.

Adapun tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan adalah ;

1. Direktur Utama Tugasnya adalah :

(18)

1. Melaksanakan kebijakan perusahaan, sesuai dengan yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan serta ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Menerapkan langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan.

3. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi pengolahan secara umum.

2. Direktur Produksi

Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian Tanaman, Teknik, Pengolahan dan Perencanaan, Pengajian dan Pengembangan.

Tugasnya adalah :

1. Menyusun perencanaan, pengaturan dan pengendalian dari unit-unit dan sarana pendukung yang mencakup tanaman, produksi, teknologi dan sebagainya.

2. Melaksanakan rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit yang telah ada.

3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan tersebut.

3. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian Keuangan dan Akutansi. Tugasnya adalah :

1. Menyusun dan menetapkan perencanaan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan / pembiayaan.

(19)

2. Mengelola dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang keuangan.

4. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian Pemasaran dan Pengadaan. Tugasnya :

1. Menyusun perencanaan dan penetapan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja dan umum.

2. Memonitorisasi perkembangan harga-harga baik untuk hasil produksi maupun untuk bahan-bahan kebutuhan perusahaan.

5. Direktur SDM dan Umum

Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian Sumber Daya Manusia (SDM), Umum dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi / Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK / KBL).

Tugasnya adalah :

1. Menyusun rencana pengembangan, termasuk studi kelayakan dalam rangka pengembangan yang telah digariskan bersama dengan anggota direksi lainnya. 2. Merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek industri hilir serta mengelola

proyek-proyek yang termasuk di dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan bantuan luar negeri.

(20)

Berikut adalah tabel tugas karyawan yang dikelompokkan dalam bagian masing-masing di Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berikut cakupan tugasnya :

Kode

Bagian Bagian Cakupan Tugas

04.01 Bagian Sekretariat Perusahaan 1. Sekretariat Perusahaan 2. Aspek Bussiness/Legal 3. Kepatuhan 4. Investor 5. Komunikasi Perusahaan 6. Hubungan Masyarakat 7. Protokol

04.02 Bagian Satuan Pengawasan Intern

1. Evaluasi Laporan, Sistem dan Prosedur.

2. Pengawasan Operasional 04.03 Bagian Tanaman 1. Peremajaan/Tanaman Baru

2. Pemeliharaan 3. Proteksi 4. Pemupukan 5. Panen 6. Pemetaan

(21)

04.04 Bagian Teknik 1. Instalasi 2. Teknik Sipil 3. Listrik 04.05 Bagian Pengolahan 1. Pengolahan

2. Pengendalian Mutu 3. Lingkungan Hidup 04.06 Bagian Perencanaan, Pengkajian dan Pengembangan 1. Perencanaan Perusahaan 2. Pengkajiian 3. Pengembangan Usaha 4. Teknologi 5. Sistem Informasi Manajemen 6. Manajemen Resiko

04.07 Bagian Keuangan 1. RKAP

2. Pengendalian Anggaran 3. Keuangan

4. Pajak dan Akutansi 04.08 Bagian Akutansi 1 Akutansi

2 Komplikasi 3 Verifikasi

4 Administrasi PIR dan Plasma

04.09 Bagian Pemasaran 1. Analisa Pasar 2. Promosi

(22)

3. Pengujian dan Sertifikasi 4. Pemasaran Produk 5. Administrasi Pemasaran 04.10 Bagian Pengadaan 1. Pengadaan Barang

2. Pergudangan 04.11 Bagian Sumber Daya

Manusia

1. Personalia

2. Pendidikan & Pelatihan 3. Hubungan Industrial 4. Kesehatan dan K3

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kedua asumsi tersebut tidak terpenuhi maka prosedur statistika nonparametrik harus dilalui, salah satu pengujian yang bisa dilakukan adalah melalui Perluasan Uji

Pengujian kesamaan model GWNBR dengan regresi binomial negatif dilakukan untuk melihat terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak antara model GWNBR dengan

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca publikasi dengan judul : PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR..

Sedangkan faktor lain yang tidak berpengaruh terhadap kesuksesan industri kecil tempe adalah tingkat pendidikan pengusaha, keikutsertaan dalam pelatihan kewirausahaan

Daerah Kota Mojokerto Nomor: 1 tahun 2003 tentang Zakat, Infaq dan. Shodaqoh menjadi Peraturan Daerah Nomor: 3 Tahun 2010

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan Trimester II, Persalinan,

Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan penulis sebagai berikut; Pengaruh Pengobatan Alternatif sebagai Faktor Penyebab Keterlambatan Penanganan Medis Penderita

Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah Tugas sarjana dengan judul “Perancangan Sistem Kerja Yang Ergonomi Berdasarkan Metode Therbligh Untuk Meningkatkan