i
ABSTRACT
Ni Made Riana Fitri. Student Number 1305315148. Efficient Use of Production Factors in Paddy Rice Farming Activities at Subak Sembung, Peguyangan Village, North Denpasar District (Application of Stochastic Frontier Analysis). Directed by : Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, M.P. and Dr. Ir. I Ketut Suamba, M.P.
Subak Sembung is one that received seed and fertilizer subsidies in the form of government. The existence of such subsidies allow wastage by farmers in the use of production factors. Based on this, the research aimed to determine the efficiency of use of production factors in paddy rice farming activities at Subak Sembung. Simple random sampling technique is used to select the samples. Collecting data in this research conducted from October to November 2016. I measured by using frontier production function and cost function frontier estimated by Maximum Likelihood Estimate (MLE) method.
ii
ABSTRAK
Ni Made Riana Fitri. NIM 1305315148. Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Padi Sawah di Subak Sembung, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara (Penerapan Analisis Stokastik Frontier). Dibimbing oleh : Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, M.P. dan Dr. Ir. I Ketut Suamba, M.P.
Subak Sembung merupakan salah satu subak yang memperoleh subsidi berupa benih dan pupuk dari pemerintah. Adanya subsidi tersebut memungkinkan terjadinya pemborosan oleh petani dalam penggunaan faktor produksi. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan efisiensi penggunaan faktor produksi pada usahatani padi sawah di Subak Sembung. Teknik penentuan sampel secara acak digunakan untuk memilih sampel. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2016. Peneliti menggunakan fungsi produksi frontier dan fungsi biaya frontier yang diestimasi dengan metode Maximum Likelihood
Estimate (MLE).
iii
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Teori Produksi ... 7
2.1.1 Fungsi produksi ... 8
2.1.2 Fungsi produksi Cobb-Douglas ... 10
2.1.3 Fungsi produksi Cobb-Douglas sebagai fungsi produksi Frontier ... 11
2.1.4 Pendekatan Stokastik Frontier (Stochastic Frontier) ... 13
2.1.5 Penggunaan software FRONTIER Version 4.1c ... 14
2.2 Teori Efisiensi ... 15
2.2.1 Efisiensi teknis ... 15
2.2.2 Efisiensi harga ... 16
2.2.3 Efisiensi ekonomis ... 17
2.3 Faktor Produksi pada Usahatani ... 17
2.3.1 Luas lahan ... 18 2.3.2 Modal ... 18 2.3.3 Bibit ... 19 2.3.4 Pupuk ... 19 2.3.5 Pestisida ... 20 2.3.6 Tenaga kerja ... 21 2.3.7 Manajemen ... 22
iv
2.4 Usahatani Padi ... 22
2.4.1 Budidaya tanaman padi ... 22
2.4.2 Usaha meningkatkan produksi padi ... 31
2.5 Penelitian Terdahulu ... 34
2.6 Kerangka Berpikir ... 35
2.7 Hipotesis ... 38
III. METODELOGI PENELITIAN ... 39
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
3.2 Data dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.1 Jenis data ... 39
3.2.2 Sumber data ... 40
3.2.3 Metode pengumpulan data ... 40
3.3 Populasi dan Sampel ... 41
3.4 Variabel, Indikator, Parameter, dan Pengukuran Variabel ... 43
3.5 Batasan Operasional Variabel ... 43
3.6 Analisis Data ... 45
3.6.1 Analisis fungsi produksi stokastik frontier (stochastic frontier) ... 45
v
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Provinsi Bali ... 2 3.1 Konsep, Indikator, Variabel, dan Skala Pengukuran ... 43
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks Halaman
2.1 Hubungan Kurva TPP, MPP, APP, dan Daerah Elastisitas Produksi ... 9 2.2 Grafik Fungsi Produksi Frontier ... 12 2.3 Kerangka Berpikir ... 37
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian memiliki peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan penduduk di Indonesia, sehingga pembangunan di sektor ini dijadikan prioritas utama dalam meningkatkan perekonomian, serta mencapai ketahanan pangan. Menurut Soekartawi (2005) selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian, memenuhi kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja, dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.
Salah satu subsektor yang termasuk ke dalam sektor pertanian adalah subsektor tanaman pangan. Subsektor ini sangat penting karena setiap masyarakat memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Bagi Indonesia, beras merupakan pangan pokok yang sangat dominan, sehingga usahatani padi masih menjadi andalan petani untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya maupun kebutuhan masyarakat. Menurut Suparyono dan Setyono (1993, dalam Yudanti, 2008) padi
(Oryza sativa) adalah tanaman pertanian yang sampai sekarang menjadi tanaman
utama dunia. Sebagai pangan pokok, padi telah lama dikenal oleh masyarakat. Begitu pentingnya arti padi sehingga kegagalan panen dapat menyebabkan kelaparan dan kematian, sehingga untuk menjaga ketersediaan padi bagi masyarakat, dalam mengusahakan usahatani padi perlu dilakukan intensifikasi pertanian dimana dalam hal ini perlu dilakukan peningkatan produktivitas pertanian melalui Panca Usahatani yang meliputi : penggarapan tanah yang baik,
2
pemilihan bibit unggul, pengairan yang cukup, pemupukan yang memenuhi syarat dan dosis yang benar, serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
Berdasarkan BPS Provinsi Bali (2016) produksi padi pada tahun 2015 sebesar 853.710 ton GKG. Produksi padi mengalami penurunan sebesar 4.234 ton GKG (0,49%) dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam menjalankan usahatani, salah satunya adalah luas lahan yang dimanfaatkan untuk bertani padi. Semakin rendahnya luas panen padi menyebabkan produksi padi mengalami penurunan. Tindakan alih fungsi lahan pertanian terutama di daerah perkotaan dalam hal ini sering dikaitkan dengan penurunan luas panen, sehingga luas panen dan produksi padi di perkotaan khususnya di Kota Denpasar menjadi yang paling rendah. Berikut merupakan data luas panen, produktivitas, dan produksi padi di Provinsi Bali.
Tabel 1.1
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Provinsi Bali Kabupaten/Kota Luas Panen
(ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton) Tabanan 32.374 72,18 233.681 Gianyar 31.009 59,53 184.592 Buleleng 21.135 64,30 135.905 Badung 16.807 67,06 112.705 Karangasem 11.082 67,39 74.687 Jembrana 9.784 57,74 56.494 Klungkung 5.761 51,03 29.401 Bangli 4.934 55,36 27.317 Denpasar 4.499 58,24 26.200
3
Menghindari degradasi lahan pertanian terutama di daerah perkotaan, tentu perlu upaya lebih agar lahan tersebut tidak beralih fungsi menjadi bangunan, seperti misalnya bangunan pendukung pariwisata yang terkadang menimbulkan kerugian bagi para petani disekitarnya. Menjaga kelestarian lingkungan pertanian penting dilakukan, sehingga pertanian yang berbasis ekowisata sangat tepat untuk dijalankan di daerah tersebut.
Salah satu subak di daerah perkotaan yang berbasis ekowisata adalah Subak Sembung yang terletak di Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara. Sebagai subak yang mengembangkan ekowisata dan berada di kawasan hijau Kota Denpasar, subak ini menjaga kelestarian lingkungan dengan membuat aturan bahwa bila ada yang menjual tanah sawah, harus tetap fungsinya sebagai sawah. Hal itu tentunya menguntungkan petani di subak tersebut, karena dengan terjaganya kelestarian subak dapat memperlancar kegiatan usahatani yang dijalankan oleh petani di Subak Sembung, sehingga petani bisa lebih fokus untuk bertani dan mampu meningkatkan produktivitas usahatani khususnya padi sawah.
Kemungkinan harga produksi padi yang tinggi bisa saja terjadi, karena mudahnya akses jalan yang ada di kawasan Ekowisata Subak Sembung, sehingga petani tidak mengalami banyak hambatan dalam menjual hasil usahatani mereka, terutama kepada pedagang pengumpul. Permasalahan petani mengenai penggunaan faktor produksi di daerah perkotaan adalah tenaga kerja untuk kegiatan bertani yang terkadang sulit untuk dicari. Selain itu, petani padi sawah di Subak Sembung telah memperoleh subsidi berupa benih dan pupuk dari pemerintah. Adanya subsidi biasanya dapat mengurangi biaya produksi yang
4
dikeluarkan oleh petani, namun dari subsidi tersebut terdapat peluang bahwa adanya pemborosan petani dalam menggunakan faktor produksi.
Sebagai pelaku dalam berusahatani, tentunya petani ingin berproduksi secara optimal dan menguntungkan. Hasil yang optimal dan menguntungkan dapat diperoleh apabila petani padi sawah menggunakan faktor produksi secara efisien. Berdasarkan pemaparan di atas, maka studi mengenai efisiensi penggunaan faktor produksi perlu untuk dilaksanakan di Subak Sembung, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun perumusan masalah yang diambil, yaitu bagaimana tingkat efisiensi teknis, efisiensi harga (alokatif), dan efisiensi ekonomis pada usahatani padi sawah di Subak Sembung, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis, efisiensi harga (alokatif), dan efisiensi ekonomis pada usahatani padi sawah di Subak Sembung, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara.
5
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi petani padi di Subak Sembung, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam berusahatani padi sawah.
2. Bagi pemerintah daerah Kota Denpasar, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang lebih baik bagi sektor pertanian di masa mendatang.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan juga untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh derajat sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
4. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai referensi penelitian sejenis selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menitikberatkan pada analisis efisiensi penggunaan faktor produksi pada usahatani padi sawah di Subak Sembung, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara. Petani padi sawah menggunakan berbagai faktor produksi dalam manjalankan usahatani. Faktor produksi tersebut terdiri dari lahan, benih, pupuk, obat - obatan, dan tenaga kerja. Pupuk yang digunakan terdiri dari Pupuk NPK Phonska (pupuk campuran) dan Pupuk Urea, sedangkan obat – obatan yang digunakan terdiri dari jenis obat insektisida dan herbisida. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk data yang diperoleh dari responden,
6
dan kemudian hasil dari analisis tersebut diinterpretasikan secara deskriptif kualitatif.
Analisis efisiensi terdiri dari efisiensi teknis, efisiensi harga (alokatif), dan efisiensi ekonomis menggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas sebagai fungsi produksi Frontier lebih tepatnya menggunakan pendekatan Stokastik Frontier atau Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan metode
Maximum Likelihood Estimation (MLE). Alat analisis ini digunakan agar dapat
mengetahui efisiensi penggunaan faktor produksi petani padi sawah secara individual maupun secara rata – rata.