PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN INSENTIF
TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KPP
PRATAMA MALANG UTARA DAN MALANG SELATAN
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Adip Donny Setiawan
115020107111005
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL
Pengaruh Gaji, Lingkungan Kerja dan Insentif terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan
Adip Donny Setiawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Email : adipdonnysetiawan@gmail.com
ABSTRAK
Pajak adalah donasi utama bagi Negara untuk melaksanakan pembangunan nasional. KPP Pratama adalah tempat dimana wajib pajak memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Pembangian wilayah penerimaan pajak di Kota Malang yakni di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan. Perbedaan pembagian wilayah menimbulkan perbedaan produktivitas tenaga kerja yang berbeda dalam variabel gaji, lingkungan kerja dan insentif Hasil dari penelitian ini bahwa insentif berpengaruh dominan di KPP Pratama Malamg Utara dan KPP Pratama Malang Selatan. Perbedaan terdapat pada variabel insetif. Hal ini dapat dapat diketahui dari perbedaan signifikan pada uji statistik. Untuk KPP Pratama Malang Utara terdapat pengaruh yang tidak signifikan dan KPP Pratama Malang Selatan terdapat pengaruh signifikan. Perbedaan Tersebut disebakan oleh perbedaan waktu pemberian insentif.
Kata Kunci: Pajak, Gaji Lingkungan Kerja , Insentif, Produktivitas Tenaga Kerja
ABSTRACT
Taxes are a major donation for the State to implement national development. The KPP Pratama is a place where of taxpayers to contribute to national development. Division of tax revenue in the city of Malang, The KPP Pratama North Malang and South Malang. Differences lead to difference in the division of labor productivity which differs in variable salary, work environment and incentives
Results from this study that the dominant incentive effect on KPP Pratama North Malang and South Malang. There are differences in the variable incentives. It can be seen from the significant difference in in the statistical test. To The KPP Pratama North Malang there is no significant effect and The KPP Pratama South Malang significant effect. Such differences caused by the time difference incentives.
A. PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan nasional, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut pemerintah berusaha menggali sumber dana yang berasal dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki oleh suatu Negara, baik melalui sumber daya alam maupun iuran yang dipungut dari masyarakat. Pajak merupakan alternatif yang sangat potensial. Sebagai salah satu sumber penerimaan Negara yang sangat potensial, sektor pajak merupakan pilihan yang sangat tepat, selain karena jumlahnya yang relatif stabil juga merupakan cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.Menurutt Soemohamijaya (2009) Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Sedangkan, menurut Adriani, (2007) Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang mengoptimalkan pajak sebagai donasi utama bagi pembangunan nansional maka tingkat produktivitas tenaga kerja didalam dirjen pajak juga harus optimal dikarenakan sumber utama dari pemerintah melaksanakan pembangunan adalah dari pajak. Tingkat produktivitas tenaga kerja di tunjang dengan adanya sumber daya yang baik, dan juga mumpuni. Dengan adanya peningkatan target pendapatan pajak yang dilakukan pemerintahan maka kinerja dirjen pajak semakin meningkat. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara dan Malang Selatan adalah tempat dimana penulis melakukan penelitan tentang perbandingan tingkat produktivitas tenaga kerja. Perbedaan pembagian wilayah tersebut menimbulkan perbedaan produktivitas tenaga kerja yang yang berbeda.
Perbandingan tingkat produktivitas tenaga kerja antara KPP Pratama Malang utara dan Malang selatan dapat meningkatkan pendapatan negara untuk melaksanakan pembangunan Kota Malang meningkat dan pembangunan kota menjadi lebih maju, Produktivitas tenaga kerja di sini dilihat dalam variabel gaji, lingkungan kerja dan insentif. Perbadingan antara KPP Malang Utara dan Selatan dan dilihat dari wilayahnya. Untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama utara meliputi: Tabel 1.1: Wilayah Kantor Pajak Pratama Malang Utara
Lowokwaru
Blimbing
Jatimulyo Kesatrian Lowokwaru Polehan Tulusrejo Purwantoro Mojolangu Bunulrejo Tunjungsekar Pandanwangi Tasikmadu Blimbing Tunggulwulung Purwodadi Dinoyo Arjosari Merjosari Balearjosari Tlogomas Jodipan Sumbersari Polowijen KetawanggedeSerta wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan meliputi: Tabel 1.2: Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan
Klojen Kedungkandang Sukun Klojen Arjowinangun Bandulan
Rampal Tlogowaru Karangbesuki
Oro-oro Dowo
Mergosono Pisangcandi
Samaan Bumiayu Mulyorejo
Penanggungan Wonokoyo Sukon Gadingsari Buring Tanjungrejo
Bareng Kotalama Bakalankrajan
Kasin Kendungkandang Bandungrejosari Sukoharjo Cemorkandang Ciptomulyo
Kauman Lesanpuro Gadang
Kiduldalem Madyopuro Kebonsari Sawojajar
Sumber : Data Kelurahan Kota Malang, Wikipedia
Produktivitas karyawan merupakan poin yang penting dalam perusahaan maupun bidang pekerjaan yang lain, oleh sebab itu suatu perusahaan ataupun industri yang baik adalah yang dapat memberikan sarana atau fasilitas yang baik bagi karyawannya dalam kerja kerasnya selama ini. Sarana atau fasilitas tersebut adalah dengan gaji, lingkungan kerja dan intensif yang baik sehingga karyawan dapat bekerja secara optimal dan produktif.. Sesuai dengan penjeasan diatas pokok rumusan atasa permasalah tersebut adalah
1. Bagaimana pengaruh Gaji, Lingkungan Kerja dan Insentif terhadap Produktivitas kerja karyawan KPP Pratama Malang utara dan Malang selatan ?
2. Apakah terjadi perbedaan variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan?
B. KAJIAN PUSTAKA
Gaji
Menurut Hariandja dalam Maretta (2005:136) mendifinisikan gaji sebagai pembayaran serta balas jasa yang diberikan kepada pegawai, tata usaha dan manajer sebagai konsekuensi dari sumbangan yang diberikannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan dalam memberikan imbalan harus membedakan gaji dan upah karena gaji merupakan sesuatu yang diberikan organisasi berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja seorang pegawai tetapi upah didasarkan pada waktu kerja dan volume atau output yang dihasilkan oleh seseorang pegawai.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan,namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh lansung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja adalah suasana dimana karyawan melakukan aktivitas setiapharinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Jika karyawan menyenagi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja
dipergunakan secara efektif. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja karyawan
Insentif
Menurut Hariandja (2002) memberikan pengertian insentif dengan mengatakan bahwa Insentif adalah bentuk pembayaran langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan pembagian keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Insentif umumnya dilakukan sebagai strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan memanfaatkan perilaku pegawai yang mempunyai kecenderungan kemungkinan bekerja seadanya atau tidak optimal.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan. Penelitian ini dilakukan karena untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel yang ada dan apakah terdepat perbedaan variabel yang mempengaruh I produktivitas tenaga kerja. Ada 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel Gaji, Lingkungan Kerja, Insentif dan Produktivitas tenaga kerja, dan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gaji (X1), Lingkungan Kerja (X2), Insentif (X3). Sedangkan variabel terikatnya adalah Produktivitas Tenaga Kerja (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer sedangkan sumbernya diambil dari kuisioner yang di berikan kepada instansi terkait.
Dalam penelitian ini kuisioner diberikan kepada bagian/seksi pelayanan, penagihan, pengawasan dan konsultasi 1,2, dan 3 masing-masing kuisioner berjumlah 35 respoden baik di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan. Sehingga dalam menganalisa akan digunakan model regresi linier berganda dan menggunakan metode analisis uji asumsi klasuk dan uji statistik di setiap intansi.
D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model tersebut memenuhi asumsi BLUE atau tidak, perlu dilakukan beberapa pengujian yaitu: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskesdastisitas untuk memastikan bahwa data terdistribusi secara normal.
Uji Normalitas
Gambar 4.2: Uji Normalitas KPP Pratama Malang Utara
Gambar 4.3: Uji Normalitas KPP Pratama Malang Selatan
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 21. 2015
Hasil dari pengujian normalitas di atas adalah suatu data dapat dikatakan mempunyai distribusi normal jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika sebalikanya yaitu data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinieritas
Hasil dari pengujian non multikolinieritas. Dari hasil tersebut bisa dilihat nilai variance inflation
factor (VIF) dari variabel gaji, lingkungan kerja, insentif di KPP Prtarama Malang Utara adalah
1,41 dan KPP Pratama Malang Selatan 1,73 kurang dari 10. Maka hipotesis yang diterima adalah hipotesis H1 yaitu tidak terdapat hubungan linier antar variabel bebas dan dapat dikatakan bahwa
asumsi non multikolinearitas pada model ini terpenuhi
Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.4: Uji Heterokedastisitas KPP Pratama Malang Utara
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 21. 2015
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 21. 2015
Hasil dari pengujian heterokedastisitas terlihat bahwa nilai probabilitas KPP Pratama Malang Utara sebesar 0,4998 dan KPP Pratama Malang Selatan 0,6566. Nilai tersebut melebihi atau lebih besar dari alpha 5% (0,05). Maka hipotesis yang diterima adalah hipotesis H1 dan model regresi
memenuhi asumsi non heterokedastisitas Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.1 :Hasil Analisi Regresi Linier Berganda KPP Pratama Malang Utara KPP Pratama Malang Utara
Variabel Koefisien tidak distandardisasi (B) Koefisien distandardisasi Beta Sig Keterangan (konstanta) 1,129 0,121
Gaji(X1) 0.048 0,054 0,736 Tidak Siginifikan
Lingkungan
kerja(X2) 0,223 0,211 0,468 Tidak Signifikan
Insentif(X3) 0,491 0,437 0,144 Tidak Signifikan
R = 0,663 Adj R = 0,385 Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS 21. 2015
Tabel 4.2 : Hasil Analisi Regresi Linier Berganda KPP Pratama Malang Selatan KPP Pratama Malang Selatan
Variabel Koefisien tidak distandardisasi (B) Koefisien distandardisasi Beta Sig Keterangan (konstanta) 1,881 0,036
Gaji(X1) 0,019 0,030 0,100 Tidak Siginifikan
Lingkungan
kerja(X2) 0,024 0,032 0,610 Tidak Signifikan
Insentif(X3) 0,542 0,619 0,000 Signifikan
R = 0,645 Adj R = 0,359 Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS 21. 2015
Berdasarkan model regresi pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 penjelasannya adalah sebagai berikut: Y = Variabel terikat yang nilainya diprediksi oleh variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian
ini adalah produktivitas kerja karyawan KPP Pratama Malang utara, dimana nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas yaitu gaji (X1), Lingkungan kerja (X2), Insentif (X3).
b1 = Gaji (X1) Dari data yang telah diperoleh pada tabel diatas nilai pada tabel koefisien distandardisadi bernilai positif hal ini menandakan variabel ini tidak memiliki hubungan yang searah. Di mana semakin baik gaji maka semakin menurun pula produktivitas kerja karyawan, dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
b2 = Lingkungan kerja (X2) Dari data yang telah diperoleh pada tabel diatas nilai pada tabel koefisien distandardisadi menunjukkan nilai positif yang menandakan variabel ini memiliki hubungan yang searah. Dimana semakin baik lingkungan kerja maka semakin baik pula produktivitas kerja karyawan, dengan asumsi variabel yang lainnya konstan
b3 = Insentif (X3) Dari data yang telah diperoleh tabel diatas nilai pada tabel koefisien distandardisadi bernilai positif hal ini menandakan variabel ini memiliki hubungan searah. Dimana semakin baik insentif yang diberikan maka semakin baik pula produktivitas kerja karyawan, dengan asumsi variable yang lainnya konstan.
Variabel yang Dominan di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variable insentif (X3) adalah variabel yang dominan dalam mempengaruhi variabel produktivitas kerja (Y) di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan, jika dibandingkan dengan variabel lainnya yaitu gaji (X1) dan lingkungan kerja (X2). Hal ini terjadi karena insentif dapat menarik minat karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya penggerak yang merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan lebih baik. Pelaksanaan pemberian insentif dimaksudkan utuk meningkatkan prestasi kerja dan mempertahankan karyawan yang mempunyai produktivitas tinggi untuk tetap berada didalam instansi tersebut.
Hal ini Selaras dengan yang dikatakan oleh Mangkunegara (2004), Insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan semangat yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain, insentif kerja merupakan pemberian uang diluar gaji yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi.
Sedangakan pada peneltian yang dilakukan oleh Dina Rusdiyah pada tahun 2009 memperoleh hasill yang sama bahwa insentif berpengaruh pasa produktivitas tenaga kerja (studi kasus bagian produktsi pada sub bagian jahit pada PT.Wangta Agung Surabaya). Bahwa dalam penelitian tersebut menunjukan variable insetif sangat dominan. Akan tetapi variable gaji/ upah juga signifikan.
Dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa gaji , lingkungan kerja dan insentif memiliki pengaruh dominan, tetapi variable gaji dan lingkungan kerja memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Sedangkan pada variabel insnetif memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. karyawan. Insentif adalah variabel yang dominan terhadap produktivitas kerja karyawan pada KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan yang merupakan objek penelitian ini. Hal ini dapat dikarenakan oleh perbedaan lingkungan dan manfaat langsung yang di terima oleh karyawan KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan. Perbedaan Variabel yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan
KPP Pratama Malang Utara Model Koefisien tidak distandartisasi
Koefisien
distandartisasi t Sig.
B Std.error Beta
(Konstanta
Tabel 4.3 : Hasil Analisis Perbedaan Variabel yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS 21. 2015
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa antara KPP Prtama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan terjadi perbedaan variabel yang mempengaruh produktivitas tenaga kerja dalam Variabel Gaji, lingkungan kerja dan insentif, dari analisi data yang sudah dilakukan bahwa perbedaan tersebut terdapat dari variable (X3) untuk KPP Pratama Malang utara variabel insentif dalam uji T terdapat pengaruh tidak signifikan tetapi untuk KPP Pratama Malang Selatan memiliki pengaruh signifikan dalam variable insentif. Namun dari variabel bebas dalam penelitian ini variabel insentif adalah variabel yang dominan di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan. Perbedaan insentif tersebut dikaranakan pemberian insentif yang dilakukan di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan berbeda waktu, untuk KPP Pratama Malang Utara pemberian Insentif diberikan setiap 6 bulan sekali, sedangakan untuk KPP Pratama Malang Selatan pemberian insentif diberikan setiap 1 bulan sekali. Semakin banyak seorang karyawan menerima insentif setiap bulan maka produktivitas semakin tinggi. Sebaliknya semakin sedikit insentif yang diterima karyawan setiap bulan maka berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas kerjanya. Karena insentif merupakan suatu kompensasi yang di dalamnya merupakan suatu perangsang dan program kesejahteraan pegawai (employee benefit and services), insentif bisa meningkatkan produktivitas, menurut Sirait (2006: 181).
Berbeda dengan gaji dan lingkungan kerja, untuk karyawan KPP Pratama Malang Utara dan Selatan variabel gaji tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan dikarenakan sistem gaji di Dirjen Pajak sudah menggunakan sistem gaji sama dengan pegawai negeri sipil. Meskipun pekerjaan yang diberikan sedikit atau banyak maka gaji yang di dapat juga sesuai dengan golongan/eselon. Sedangkan untuk lingkungan kerja perbedaan tempat antara KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan, lingkungan kerja diukur dengan tingkat kenyamana karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tetapi di KPP Pratama Malang Utara memiliki pengaruh tidak signifikan karena lingkungan kerja fisik seperti cahaya, tingkat kebisingan dan bentuk bangunan karyawan menilai kurang dan tidak berpengaruh dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Hasil dari penelitian ini telah mampu menjelaskan di KPP Pratama Malang Utara bahwa gaji, lingkungan kerja dan insentif berpengaruh secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan pada KPP Pratama Malang Utara, Sedangkan secara parsial dari variabel gaji, lingkungan kerja dan insentif tidak ada yang berpengaruh tetapi di dalam penelitian ini variabel insentif berpengeruh dominan di KPP Pratama Malang Utara. 2. Hasil dari penelitian ini telah mampu menjelaskan di KPP Pratama Malang Selatan bahwa
gaji, lingkungan kerja dan insentif berpengaruh secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan pada KPP Pratama Malang Utara, Sedangkan secara parsial
X1 0,048 0,141 0,054 0,340 0,736
X2 0,223 0,304 0,211 0,734 0,468
X3 0,491 0,328 0,437 1,497 0,144
KPP Pratama Malang Selatan Model Koefisien tidak distandartisasi Koefisien
distandartisasi t Sig. B Std.error (Konstanta ) 1,881 0,652 2,887 0,007 X1 0,019 0,112 0,030 0,167 0,868 X2 0,024 0,105 0,032 0,229 0,821 X3 0,542 0,155 0,619 3,487 0,001
dari variabel gaji, lingkungan kerja dan insentif, hanya insentif yang berpengaruh dan di dalam penelitian ini variabel insentif berpengeruh dominan di KPP Pratama Malang Utara. 3. Terdapat berbedaan insentif yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja di KPP
Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan. Variabel insentif menujukan bahwa tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di KPP Pratama Malang utara dan untuk KPP Pratama Malang Selatan berpengaruh terhadap produktivitas terhadap produktivitas tenaga kerja di KPP Pratama Malang Selatan. Menurut peneliti perbedaan yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja tersebut dikarenakan pembagian insentif pada KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan berbeda. Untuk pemberian insentif di Malang Utara di setiap 6 bulan sekali, sedangkan di KPP Pratama Malang Selatan pemberian insentif setiap 1 bulan sekali. Tingkat kepuasaan pemberian insentif menyebakan perbedaan pengaruh tingkat produktivitas di KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan.
Saran
1 Hendaknya pihak instansi terkait untuk meningkatkan pemberian insentif terhadap karyawan khususnya karyawan bagian/seksi pelayanan, penagihan, waskon 1, waskon 2 dan waskon 3 baik secara instensitas pemberian maupun besarnya insentif. Hal ini kerena insentif dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja keryawan di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan selaku dengan adanya penelitian ini dengan menunjukan bahwa variabel insentif berpengaruh dominan di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan. 2 Walaupun gaji dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja akan tetapi variabel tersebut menjadi variabel yang paling penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan yang akan berdampak pada reputasi dan akan mengatasi tantangan internal di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan.
3 Sebaiknya perbedaan yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan yakni perbedaan waktu pemberiaan insentif dapat teratasi dengan sistematik pemecahan masalah yang baik dan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pula seluruh karyawan di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan. 4 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan dari penelitian ini dan
diharapkan untuk menyempurnakan dengan menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di KPP Pratama Malang Utara dan Malang Selatan. Selanjutnya juga dapat menambahkan sampel dan menggunakan metode penelitian lainya dengan harapan penelitian ini bisa dikembangakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ajija, Shochrul R dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta : Salemba Empat Arep Dan Tanjung. 2003. Menajemen Motivasi. Jakarta: PT Grasindo.
Edwin, B. Flippo.1995. Menejemen Personalia Edisi ke-6 Jilid-2. Alih Bahasa Oleh Moh. Masud Handoko,T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA.
Hariandja, Marihot. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasiando
Hasibuan, Melayu, S.P. 2003. Menejemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT Toko Gunung Agung
Ishak Arep, Hendri Tanjung, S. Darwin, R. Masri Sareb Putra. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
J.Simajuntak, 1990. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kesit Bambang Prakosa. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah, Yogyakarta: UII Press.
Mangkunegara, A.A.A, Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Manullang, M, 2002. Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. PT Bumi Gunung Agung Mardiana. 2005. Menejemen Produksi, Penerbi Badan Penerbit IPWI. Jakarta. Nuraini, T. 2013. Manejemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Yayasan Aini
P.J.A Andriani Dalam Buku Waluyo. 2009. Akuntansi Pajak Jakarta. Penerbit: Salemba Empat. Ranupandojo dan Suad Husna.2002. Menejemen Personalia Edisi-4, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA