• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS. 1. Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS. 1. Pendahuluan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKS-PLUS

Maryatun, Siswanto, dan Santoso Budi Wiyono Program Studi Matematika FMIPA UNS

Abstrak. Polinomial dalam aljabar maks-plus dapat dinotasikan sebagai p(z) =⊕m r=0cr ⊗zjr dengan cr, jr ∈ R. Bilangan jr disebut degree (derajat) dari p(z) dan m + 1

disebut length (panjang). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang polinomial karakteristik dari suatu matriks, sudut terbesar (the greatest corner ) dari polinomial karakteristik dan polinomial karakteristik dari matriks khusus dalam aljabar maks-plus. Selanjutnya diberikan contoh untuk polinomial karakteristik matriks, sudut terbesar, dan matriks khusus. Hasil penelitian ini, yaitu suatu polinomial karakteristik suatu matriks, sudut terbesar dengan menggunakan nilai eigen dan polinomial karakteristik dari matriks khusus, yaitu polinomial karakteristik dari matriks diagonal dominan dan matriks atas

T ={0, −∞}.

Kata kunci : polinomial karakteristik, sudut terbesar, matriks khusus, matriks diagonal

dominan, matriks atas T ={0, −∞}.

1. Pendahuluan

Aljabar maks-plus merupakan himpunan bilangan Rmaks = R ∪ {−∞} yang

dilengkapi dengan dua operasi biner yakni operasi ”maksimum” dan operasi ”plus” (Bacelli et al. [2]). Aljabar maks-plus banyak diterapkan untuk menyelesaikan persoalan di bidang teori graf, kombinatorik, teori sistem, teori antrian, dan pro-ses stokastik. Polinomial maks-plus terdapat dalam aljabar maks-plus. Polinomial maks-plus dapat dinyatakan dalam bentuk p(z) = ⊕mr=0cr ⊗ zjr dengan cr, jr ∈ R.

Bilangan jr disebut degree (derajat) dari p(z) dan m + 1 disebut length (panjang)

(Butkovic [3]).

Pemfaktoran polinomial maks-plus berbeda dengan pemfaktoran pada alja-bar konvensional (Butkovic [3]). Menurut Anton [1], jika A adalah suatu matriks berukuran n× n maka nilai eigen λ dapat diperoleh dengan mencari akar-akar da-ri persamaan det(λI − A) = 0. Persamaan tersebut disebut sebagai persamaan karakteristik dari A. Schutter [8] dan Farlow [6] menunjukkan bagaimana cara me-nentukan persamaan karakteristik dalam aljabar maks-plus. Dalam hal ini penulis ingin membahas tentang polinomial karakteristik matriks dalam aljabar maks-plus. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang polinomial karakteristik dalam aljabar maks-plus. Selanjutnya, dicari sudut terbesar dari polinomial karakteristrik menggunakan nilai eigen terbesar. Kemudian, dicari polinomial karakteristik dari matriks khusus, yaitu polinomial karakteristik dari matriks diagonal dominan dan matriks atas T ={0, −∞}.

(2)

2. POLINOMIAL KARAKTERISTIK MAKS-PLUS

Menurut Butcovic [3], bentuk dari polinomial karakteristik didefinisikan seba-gai berikut.

Definisi 2.1. Jika A = (aij)∈ R n×n

maka polinomial karakteristik maks-plus adalah

χA(x) = maper(A⊕ x ⊗ I) = maper         a11⊕ x a12 · · · a1n a21 a22⊕ x · · · a2n .. . ... ... an1 an2 · · · ann ⊕ x         = xn⊕ δ1⊗ xn−1⊕ . . . ⊕ δ n−1⊗ x ⊕ δn

dapat ditulis χA(x) = Σ⊕k=0,...,nδn−k ⊗ xk dengan δ0 = 0.

Contoh 2.1. Dari Butcovic dan Murfit [4]. Diberikan suatu matriks A =

     1 3 2 0 4 1 2 5 0     , dengan menggunakan Definisi 2.1 dapat diperoleh

χA(x) = maper      1⊕ x 3 2 0 4⊕ x 1 2 5 0⊕ x     ,

sehingga didapatkan polinomial karakteristik matriks A adalah

χA(x) = (1⊕ x) ⊗ (4 ⊕ x) ⊗ (0 ⊕ x) ⊕ 3 ⊗ 1 ⊗ 2 ⊕ 2 ⊗ 0 ⊗ 5 ⊕

3⊗ 0 ⊗ (0 ⊗ x) ⊕ (1 ⊕ x) ⊗ 1 ⊗ 5 ⊕ 2 ⊗ (4 ⊕ x) ⊗ 2 = x3⊕ 4 ⊗ x2⊕ 6 ⊗ x ⊕ 8.

Jadi, polinomial karakteristik dari matriks A adalah χA(x) = x3⊕4⊗x2⊕6⊗x⊕8. Contoh 2.2. Dari Jafari dan Hosseinyazdi [7] dan Cuninghame-Green [5].

Diberik-an suatu matriks B =      2 1 4 1 0 1 2 2 1    

(3)

polinomial karakteristik dari matriks B adalah χB(x) = maper      2⊕ x 1 4 1 0⊕ x 1 2 2 1⊕ x      = (2⊕ x) ⊗ (0 ⊕ x) ⊗ (1 ⊕ x) ⊕ 1 ⊗ 1 ⊗ 2 ⊕ 4 ⊗ 1 ⊗ 2 ⊕1 ⊗ 1 ⊗ (1 ⊕ x) ⊕ (2 ⊕ x) ⊗ 1 ⊗ 2 ⊕ 4 ⊗ (0 ⊕ x) ⊗ 2 = x3⊕ 2 ⊗ x2⊕ 6 ⊗ x ⊕ 7.

Jadi, polinomial karakteristik dari matriks B adalah χB(x) = x3⊕2⊗x2⊕6⊗x⊕7. Teorema 2.2. Jika A = (aij) ∈ R

n×n

, maka δk =

B∈Pk(A)maper(B) untuk k =

1, . . . , n, dengan Pk(A) adalah himpunan submatriks utama A dengan orde k.

Bukti.

Koefisien δk merupakan koefisien dari xn−k di χA(x) dan karena itu bobot

maksi-mum dari semua permutasi adalah n− k dari x, dan k adalah konstanta dari baris dan kolom yang berbeda dari submatriks A dengan menghapus baris dan kolom x. Kolom x hanya muncul dari diagonal yang sesuai submatriks utama. Oleh karena itu, dengan mudah menemukan δn = maper(A) dan δ1 = maks(a11, . . . , ann).  Teorema 2.3. Jika A = (aij) ∈ R

n×n

, maka χA(x) = xn jika dan hanya jika DA

asiklik.

Bukti.

Jika DAasiklik, maka semua bobot permutasi yang berhubungan dengan submatriks

utama A adalah ε dan dengan demikian semua δk= ε. Jika DA mengandung cycle,

misalnya (i1, , ik, i1) untuk beberapa k∈ N, maka maper(A(i1, . . . , ik)) > ε, sehingga

δk > ε. 

3. SUDUT TERBESAR (THE GREATEST CORNER) POLINOMIAL KARAKTERISTIK MAKS-PLUS

Menurut Butcovic [3], definisi sudut tebesar (the greatest corner ) sebagai ber-ikut.

(4)

Definisi 3.1. Sudut terbesar dalam polinomial maks-plus p(z) = ⊕mr=0cr⊗zjr, m > 0

adalah maksr=0,...,m−1cjrm−c−jmr.

Definisi 3.2. Jika p(x) = χA(x) dengan A = (aij)∈ R n×n

maka m = n, jr = r, dan

cr = δn−r untuk r = 0, 1, . . . , n dengan cm = δ0 = 0. Oleh karena itu, sudut terbesar dari χA(x) adalah maksr=0,...,n−1δnn−r−r atau ekuivalen dengan maksk=1,...,nδkk.

Contoh 3.1. Diberikan matriks A =

     8 4 3 2 6 1 1 2 5    

. Akan dicari sudut terbesar dari

χA(x).

Berdasarkan matriks A, diperoleh polinomial karakteristik dari matriks A sesuai dengan Definisi 2.1 adalah χA(x) = x3⊕ 8 ⊗ x2⊕ 14 ⊗ x ⊕ 19. Sehingga didapatkan

δ0 = 0, δ1 = 8, δ2 = 14, δ3 = 19. Dari polinomial karakteristik tersebut, dicari sudut

terbesar dari χA(x) dengan Definisi 3.2 yaitu

maksr=0,...,n−1 δn−r n− r = maks{ δ3−0 3− 0, δ3−1 3− 1, δ3−2 3− 2} = maks{19 3 , 14 2 , 8 1} = maks{19 3 , 7, 8} = 8.

Didapatkan sudut terbesar dari χA(x) adalah 8. Teorema 3.3. Jika A = (aij)∈ R

n×n

maka sudut terbesar dari χA(x) adalah λ(A).

Contoh 3.2. Diberikan matriks A =

     8 4 3 2 6 1 1 2 5    

. Akan dicari besarnya nilai eigen dalam matriks. Berdasarkan matriks A, didapatkan graf berarah seperti gambar berikut.

(5)

Gambar 1. Graf berbobot berarah

Berdasarkan gambar 1 diperoleh cycle dasar seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Cycle dasar dari gambar 1

Cycle l(σ) w(σ, A) µ(σ, A) E → E 1 8 8 F → F 1 6 6 G→ G 1 5 5 E → F → E 2 6 3 E → G → E 2 4 2 F → G → F 2 3 32 E → F → G → E 3 6 2 E → G → F → E 3 7 73

Berdasarkan tabel, didapatkan λ(A) = maksσµ(σ, A) = maks{8, 6, 5, 3, 2,32, 2,73}

= 8 yang berarti bahwa nilai eigen adalah 8. Pada Contoh 3.1, didapatkan sudut terbesar dari χA(x) adalah 8, sehingga dapat disimpulkan bahwa sudut terbesar dari

χA(x) sama dengan nilai eigen. Hal ini terbukti dari Teorema 3.3, didapatkan sudut

terbesar dari χA(x) = 8.

4. POLINOMIAL KARAKTERISTIK DARI MATRIKS KHUSUS 4.1. Matriks Diagonal Dominan.

Definisi 4.1. Matriks diagonal dominan adalah matriks bujur sangkar yang

meme-nuhi |aii| >

n

(6)

Teorema 4.2. Jika A = (aij) ∈ R n×n

diagonal dominan, maka semua submatriks pokok dari A dan semua koefisien dari polinomial karakteristik maks-plus dapat di-temukan dengan rumus δk = ai1i1 + ai2i2 + . . . + aikik, untuk k = 1, . . . , n dengan ai1i1 > ai2i2 > . . . > ainin.

Contoh 4.1. Dari Teorema 4.2. Diberikan contoh suatu matriks diagonal dominan

A =      5 0 0 2 4 0 0 0 3    

, dengan menggunakan Definisi 2.1 didapatkan

χA(x) = maper      5⊕ x 0 0 2 4⊕ x 0 0 0 3⊕ x      sehingga didapatkan χA(x) = (5⊕ x) ⊗ (4 ⊕ x) ⊗ (3 ⊕ x) ⊕ 0 ⊗ 0 ⊗ 0 ⊕ 0 ⊗ 2 ⊗ 0 ⊕ 0⊗ 2 ⊗ (3 ⊕ x) ⊕ (5 ⊕ x) ⊗ 0 ⊗ 0 ⊕ 0 ⊗ (4 ⊕ x) ⊗ 0 = x3⊕ 5 ⊗ x2⊕ 9 ⊗ x ⊕ 12.

Berdasarkan Teorema 4.2 didapatkan polinomial karakteristik dari matriks diagonal dominan A sebagai berikut.

δk = ai1i1 + ai2i2 + . . . + aikik,

δ0 = 0, δ1 = 5, δ2 = 5 + 4 = 9, dan δ3 = 5 + 4 + 3 = 12. Sehingga berdasarkan

Definisi 2.1, diperoleh polinomial karaketristik

χA(x) = Σ⊕k=0,...,nδn−k ⊗ xk

= x3⊕ 5 ⊗ x2⊕ 9 ⊗ x ⊕ 12.

Jadi polinomial karakteristik dari matriks diagonal dominan A adalah

(7)

4.2. Matriks Atas T = {0, −∞}.

Definisi 4.3. Matriks atas T = {0, −∞} adalah matriks bujur sangkar dengan

anggota matriks tersebut {0, −∞}. Matriks A = (aij) ∈ Tn×n dengan δk = 0 atau

δk =−∞, untuk setiap k = 1, . . . , n.

Contoh 4.2. Diberikan contoh matriks atas T ={0, −∞}, yaitu

T =      0 0 −∞ −∞ −∞ 0 0 −∞ −∞     ,

dengan menggunakan Definisi 2.1 didapatkan polinomial karakteristik dari matriks

T yaitu

χT(x) = (0⊕ x) ⊗ (−∞ ⊕ x) ⊗ (−∞ ⊕ x) ⊕ 0 ⊗ 0 ⊗ 0 ⊕ −∞ ⊗ −∞ ⊗ −∞ ⊕

0⊗ −∞ ⊗ (−∞ ⊕ x) ⊕ (0 ⊕ x) ⊗ 0 ⊗ −∞ ⊕ −∞ ⊗ (−∞ ⊕ x) ⊗ 0 = x3⊕ x2⊕ x ⊕ 0.

Jadi, polinomial karakteristk dari matriks atas T adalah

χT(x) = x3 ⊕ x2 ⊕ x ⊕ 0.

5. KESIMPULAN

(1) Polinomial karakteristik maks-plus dari matriks A dapat diperoleh dengan

χA(x) adalah

xn⊕ δ1⊗ xn−1⊕ . . . ⊕ δ

n−1⊗ x ⊕ δn atau Σ⊕k=0,...,nδn−k⊗ xk, dengan δ0 = 0.

(2) Sudut terbesar (the greatest corner ) dari χA(x) dapat dicari dengan rumus

maksr=0,...,n−1δn−r

n−r atau ekuivalen dengan maksk=1,...,n δk

k. Adanya

kesama-an nilai sudut terbesar dari polinomial karakteristik maks-plus dengkesama-an nilai eigen.

(3) Terdapat dua matriks khusus dalam aljabar maks-plus, yaitu sebagai berikut. (a) Matriks Diagonal Dominan

Menurut Teorema 4.2 matriks diagonal dominan adalah matriks bujur sangkar dengan ai1i1 > ai2i2 > . . . > ainin.

(8)

Misalkan A =         a11 a12 · · · a1n a21 a22 · · · a2n .. . ... ... ... an1 an2 · · · ann.        

Untuk mencari koefisien dari polinomial karakteristik matriks tersebut adalah δk= ai1i1+ ai2i2+ . . . + aikik, untuk k = 1, . . . , n, dengan ai1i1 >

ai2i2 > . . . > ainin. Sehingga dihasilkan polinomial karakteristik dengan

menggunakan Definisi 2.1 dan sesuai Teorema 4.2 didapatkan

χA(x) = Σ⊕k=0,...,nδn−k ⊗ xk,

dengan δ0 = 0.

(b) Matriks Atas T ={0, −∞}

Matriks atas T ={0, −∞} adalah matriks bujur sangkar dengan anggo-ta matriks tersebut {0, −∞}. Matriks A = (aij)∈ Tn×n dengan δk = 0

atau δk =−∞, untuk setiap k = 1, . . . , n.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anton, H., Aljabar Linear Elementer, Edisi Kelima, terjemahan, Erlangga, Jakarta, 1997. [2] Baccelli, F., G. Cohen, G. J. Olsder, and P. Quadrat, Synchronization and Linearity, John

Wiley and Sons, New York, 2001.

[3] Butkovic, P., Max-Linear Systems: Theory and Algorithms, Springer Monographs in Mathe-matics, Springer-Verlag London Ltd., London, 2010.

[4] Butkovic, P. and L. Murfitt, Calculating Essential Terms of a Characteristic Maxpolinomial. Central European Journal of Operations Research. 8 (2000), no. 3, pp. 237-247.

[5] Cuninghame-Green, R. A., The Characteristic Maxpolynomial of a Matrix. Mathematical Ana-lysis and Application 95 (1983), pp. 110-116.

[6] Farlow, Kasie G., Max-Plus Algebra, Master’s thesis, Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia, 2009.

[7] Jafari, H. and M. Hosseinyazdi, Characteristic Max-Polynomial of a Triangular and Certain

Strictly Double R-astic Matrices. Applied Science and Technology 8 (2012), no.1, pp. 47-56.

[8] Schutter, B. D., Max-Algebraic System Theory for Discrete Event Systems, Ph. D. thesis, Katholieke Universiteit Leuven, Department Electrotechniek, 1996.

Gambar

Tabel 1. Cycle dasar dari gambar 1 Cycle l(σ) w(σ, A) µ(σ, A) E → E 1 8 8 F → F 1 6 6 G → G 1 5 5 E → F → E 2 6 3 E → G → E 2 4 2 F → G → F 2 3 3 2 E → F → G → E 3 6 2 E → G → F → E 3 7 7 3

Referensi

Dokumen terkait

Hanya ALTOVA dan Visual Studio yang dapat mendeteksi ketidakvalidan dari element yang berperan sebagai referential integrity antara complexType dengan tipe sama tetapi berbeda

Kandungan metabolit sekunder pada tanaman delima hitam khususnya senyawa flavonoid memiliki manfaat yang sangat banyak bagi tubuh manusia diantaranya sebagai antibakteri,

Oleh karena itu pada kenyataanya, untuk mengasilkan air tawar maka air asin atau air laut dipompa dengan tekanan tinggi ke dalam sutu modul membrane osmosis balik yang mempunyai

Kata Kunci : Regulasi Diri, Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, UKM UNIOR Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang UKM UNIOR merupakan UKM Olahraga di UIN Malang

Tentukan masing- masing premi tunggal bersih untuk pembayaran santunan dilakukan pada akhir tahun kematian polis dengan pembayaran santunan dilakukan pada saat kematian

Fokus penelitian ini tentang problematika internal dan eksternal guru dalam proses belajar mengajar (PBM). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) problematika

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa upaya guru dalam membiasakan karakter pada peserta didik melalui proses pembelajaran aqidah akhlak di MI Ma’arif