• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Nutrisi & Pakan Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Nutrisi & Pakan Sapi"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Nutrisi & Pakan Sapi

LUKI ABDULLAH Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

(2)

Kasus Umum yang Terjadi di Lapangan

Terkait Nutrisi & Pakan Sapi

• BCS rendah – Kesulitan pemulihan BCS pasca melahirkan

• Sulit berahi dan sulit bunting

• Konsumsi BK rendah, biaya pakan tinggi

• Pemberian konsentrat berlebihan

• Pemberian hijauan & air kurang diperhatikan

• Kematian tinggi (terutama pedet)

(3)

Statistik Sapi BX Bantuan Pemerintah TA 2018

1 2 3 4 Total

Jumlah 112 451 758 171 1492

% 7.51 30.23 50.80 11.46

Bunting Lahir Mati

Jumlah 184 250 91

% 12.33 16.7 6.10

*Sumber : ISPI 2020

BCS

Status Sapi

Kenapa BCS sudah 3-4 tetapi kebuntingan masih rendah?? Imbangan Energi-protein ransum tidak tepat. Protein terlalu tinggi & energy

rendah menyebabkan kadar urea darah melebihi 19 ug/L, fungsi ovary menurun

(4)

Karakter Sapi Kaitannya dengan Pakan & Nutrisi

• Sapi ‘rakus’ – mudah adaptasi thd pakan

• Sensitif bau – sensori sapi 25x lebih banyak dari manusia

• Short- & long-term response terhadap kualitas pakan

• 12-24 jam legok lapar

• Hirarki sosial saat feeding time (aksesibilitas)

• Cenderung liar (ex import- Bx)

(5)

Indikator Kecukupan Pakan untuk sapi setelah

beberapa saat setelah pemberian pakan

Sapi Duduk mengunyah, tenang

Sapi Berdiri mengunyah, tenang

Sapi Duduk tidak mengunyah, tenang

Sapi Berdiri tidak mengunyah, gelisah Sapi Berdiri tidak

mengunyah, gelisah dan melenguh

Pakan cukup dan pakan sudah terkonsumsi memenuhi kebutuhan, sebelumnya sama… Pakan cukup namun kemungkinan pakan di

palung belum terkonsumsi memenuhi kebutuhan Pakan yang dikonsumsi barusan tidak cukup, namun masih ada persediaan di rumen,

meskipun tidak mencukupi utk mastikasi Pakan yang dikonsumsi barusan tidak cukup, sudah tidak ada persediaan di rumen, legok lapar terlihat

Pakan yang dikonsumsi seringkali tidak cukup, sudah tidak ada persediaan di rumen, legok lapar terlihat, jika dibiarkan costae 1-2 mulai nampak

(6)

Perhatikan kondisi ternak (kaitan

mineral) dan kondisi feses

• Manure score penting sebagai indikator ada atau tidaknya masalah dalam nutrisi, pakan dan pemberian pakan

• Manure score sebagai early warning system (kondisi pakan 1-3 hari ke belakang) • BCS indikator kondisi pakan beberapa minggu-bulan lalu

(7)

>20% CP; >68% TDN

Manure score 1-5; Nilai satu manur encer bentuk cairan, 5 semakin kering dan bersegmen

Skor 2 Skor 3

Kelebihan protein, karbohidrat, kurang se-rat, atau rumput terlalu muda

Tambahkan jerami atau hay rumput berkualitas sedang Tidak menumpuk; tebal tumpukan < 2.5cm bentuk kurang konsisten Laju makanan dlm pencernaan sangat tinggi

Tidak ada kelebihan atau kekurangan nutrient dalam ransum 12-15% CP; 62-70% TDN Tetap dijaga keseimbangan Hijauan – Konsentrat sesuai status fisiologisnya

Skor ideal, bentuk normal, konsistensi mirip adonan roti. Tumpukan lebih tebal dari skor 2 Laju makanan dlm pencernaan normal Skor 1 Skor 4 >20% CP; >68% TDN Kelebihan protein, karbohidrat, kurang se-rat, atau rumput terlalu muda

Pengobatan, berikan hay rumput

Tidak menumpuk; sangat cair, feses ketika jatuh langsung menyebar tidak tertahan

Indikator sapi sangat sakit (ada gangguan metabolisme

Kekurangan protein rumen terdegradasi, kelebihan serat

berkualitas rendah atau tidak cukup karbohidrat dalam pakan

<9% CP; < 60% TDN

Suplementasi protein terdegradasi tinggi me-ningkatkan total daya cerna pakan

Kotorannya tebal dan mulai agak lebih dalam, namun tidak menum-puk. Konsistensi mirip selai kacang.

Laju makanan dlm pencernaan lambat

Konsumsi hijauan berkualitas buruk yang tidak cukup protein & karbohidrat, tinggi serat berkualitas rendah. <6% CP; <55% TDN

suplementasi tambahan untuk memenuhi

kebutuhan protein dan energi sapi. (bungkil & onggok, pollard) Kotoran keras dan menumpuk >2,5 cm. Bersegmen yang jelas dan sangat kering. Laju makanan dlm pencernaan sangat lambat

(8)
(9)

Apa Nutrien yang diperlukan Ternak?

ENERGI PROTEIN SERAT MINERAL & VITAMIN HIDUP POKOK PRODUKSI REPRODUKSI

(10)
(11)

Ketersediaan Nutrisi & Pakan

• Kepastian ketersediaan bahan dan pakan 

– Tersedia sumber nya terutama hijauan

– Terkendali penyediaan bahannya dari sumber tsb

secara kontinyu

– Terjaga kualitasnya selama proses penyediaan dari

sumber

• Nutrinomika – nilai ekonomi suatu bahan

pakan per 1% kandungan nutrien

(12)

AIR

• Air sangat penting utk : menjaga suhu tubuh,

pertumbuhan, reproduksi, laktasi, pencernaan,

metabolism, ekskresi, melarutkan nutrient dan sisa

metabolism dlm tubuh, pelumas, dll

• Kekurangan air dalam tubuh sapi menyebabkan kematian

dan kegagalan pemeliharaan pedet

(13)

AIR

• Kebutuhan Air ..> tergantung BB dan suhu udara:

– Sapi dara 350- 370 kg memerlukan air 6% BB kalau suhu dingin, suhu panas memerlukan air 10% BB

– Sapi dara 182-200 kg memerlukan 8% BB kalau suhu dingin, – Sapi laktasi 400 kg memerlukan air 11% BB

• Air selalu diberikan ad libitum dalam kondisi selalu segar,

bersih, aman dan mudah diakses.

(14)

• Kualitas Air :

– Bebas cemaran ( TDS 14≤ 3.000 ppm)

– Nitrat : 100 – 300 ppm

– Besi & Mangan : berminyak, warna kuning, bau busuk, mempengaruhi penyerapan Cu & Zn

– Temperatur/Suhu air Pertahanan suhu tubuh ternak – Alga, bisa mennyebabkan toxicitas bila terlalu banyak • Temperatur air dingin (kestabilan suhu tubuh)

• Proses penggantian konsisten (Design bak minum)

(15)

• Suhu 22-25

O

C konsumsi air minum 37 - 40

liter/hari/ekor

• Suhu 26 – 28

O

C konsumsi air minum 40– 50

liter/hari/ekor

• Suhu 30 – 32

O

C konsumsi air minum 60 – 66

liter/hari/ekor

Rata – rata berat badan 365 kg.

(Sumber NRC)

(16)

Energi

• Kekurangan energi lebih sering terjadi dari pada nutrient lain • Energi diperlukan untuk hidup pokok & produksi

• Energi Hidup Pokok (bernafas, bergerak, memah biak, mencerna dll) dan

• Energi Produksi (pertumbuhan, reproduksi, laktasi) – disimpan di otot & lemak

• Sumber energy pokok Hijauan kualitas baik (setelah sapih), Biji-bijian (pedet & sapih).—60% nutrien

• Sumber energy produksi – tambahan konsentrat sapi dara-dewasa), jika hijauan kualitas rendah dan tidak kontinyu. • TDN dan GE digunakan sbg wakil energi

(17)

Protein

• Protein  Protein tercerna (DP)protein

termetabolisasi (MP)

• Kekurangan protein jangka panjang  mengurangi

nafsu makan, BB turun dan tidak ekonomis,

meskipun energy cukup, performa anak rendah

• Pakan rendah protein mempengaruhi kerja mikroba

rumen  mengurangi nilai nutrisi hijauan.

(18)

Mineral

• Setelah energy dan protein, mineral sangat penting utk

pertumbuhan, produksi & reproduksi

• Mineral paling sering kekurangan pada induk sapi : Na,

Ca, P, Mg, Zn, Co dan Se. Bull memerlukan Zn cukup

• Mineral pada hijauan (kondisi tanah), tambahan

premix pada konsentrat atau blok

• Na – dibutuhkan lebih banyak jika diberikan hijauan

muda/sukulen dibandingkan hijauan tua

• Rasio mineral penting Ca:P  induk sapi pedaging

1.2:1 sedangkan feedlot/perah 2:1

(19)

Proses Bisnis Industri Bakalan Sapi Kaitannya dengan Nutrisi &Pakan

Breeding Unit Bakalan Induk

Terpilih

Unit full HPT kualitas tinggi + konsentrat,

serealia)

Induk laktasi & Pedet umur 5-6 bulan

Program Kawin KA (15:1)/IB

Rearing Program Pedet 6-10 bl, timbang, obat cacing+coccidian, HPT kualitas tinggi (legume) + kosentrat. KBK 1.5-2.5%BB

Program Penyapihan

Blok/Extensif Sapi yearling dipelihara 6 bulan, PBB 0.3-0.5 kg/hr, sampai umur 16-18 bl, KBK 2-2.5%BB. HPT kualitas tinggi: Konsentrat 70:30

Fattening

Sapi Starter BB min 300 kg, Feeder DOF 90-120 hari, PBB 0.8-1.2 kg. Full feed. HPT:Konsentrat 10-15: 85-90, KBK 2.7-3%BB

Unit Grazing di Blok/Extensif Untuk program CCO atau Dijual sebagai bakalan bibit Betina, Full HPT

Seleksi

PASAR HEWAN/RPH

Program Starter

Sapi 16-18 Bulan dipelihara 2-4 bulan, PBB min 0.5 kg/hr,

sampai umur 20 bl. BB min 350 kg, KBK 2-2.5%BB. Proporsi HPT:Konsentrat 50:50

(20)

Siklus Status Sapi Indukan

& Hirarki Kebutuhan Nutrisi

1 2

(21)

Siklus Status Sapi Indukan & Hirarki Kebutuhan Nutrisi

• Premium access utk pakan berkualitas

• Puncak kebutuhan nutrisi dalam siklus, Kons BK 2.75% - DMI dipastikan tinggi

• Nutrien utk induk, janin dan pedet • BCS dijaga 3.0-3.5

• Pastikan asupan hijauan berkualitas tinggi dan

konsentrat tambahan 0.8-1% BB (PK, Energy & Mineral tinggi)

• Imbangan energy-protein sangat penting. Dalam ransum PK min 11%, TDN min 60%

• Perlu tambahan konsentrat - PK min 16%, TDN min 68%

• H : K = 65-70 : 30-35%

• Suplement Ca, P, Mg (premix)

• Induk melahirkan ke-1 lebih tinggi kebutuhan nutrisi nya dibanding ke-2, 3 dst

(22)

Status Sapi Indukan & Hirarki Kebutuhan Nutrisi

2

• Kebutuhan nutrisi tinggi, terutama saat pedet semakin besar

• Konsumsi BK 2.5-2.75%

• Nutrien utk induk dan pedet

• BCS Induk harus pulih ke 3.0-4.0

• Imbangan energy-protein sangat penting. Dalam ransum PK min 10%, TDN min 58%

• Perlu tambahan konsentrat - PK min 14%, TDN min 68% (0.8%BB)

• Pastikan H : K = 70-75 : 25-30%

• Induk melahirkan ke-1 lebih tinggi kebutuhan nutrisi nya dibanding ke-2, 3 dst

(23)

Siklus Status Sapi Indukan & Hirarki Kebutuhan Nutrisi

3

• Kebutuhan nutrisi sedang, terutama saat janin semakin besar

• Konsumsi BK 2.5%, menurun hingga 2,3% pd kebuntingan akhir tapi nutrient ditingkatkan

• Nutrien utk induk dan janin

• Imbangan energy-protein sangat penting.

Dalam ransum PK min 9-11%, TDN min 56-60% • Perlu tambahan konsentrat - PK min 14%, TDN

min 68%

• H:K = 80-90 : 10-20%

• Suplement Ca, P, Mg (premix)

• Induk bunting dara lebih tinggi kebutuhan nutrien nya dibanding cow yg pernah melahirkan. Induk melahirkan ke-1 kebutuhan nutrient nya > melahirkan ke 2, 3 dst

(24)

Siklus Status Sapi Indukan & Hirarki Kebutuhan Nutrisi

4

• Kebutuhan nutrisi rendah

• Konsumsi BK 2.5-2.75%

• Nutrien utk induk dan pedet

• BCS Induk harus pulih ke 3.0-4.0

• Energy sangat penting utk pembentukan folikel, ovary.

• Dalam ransum PK min 7%, TDN min 50%

• H:K = 90-100: 0-20%, menjelang kawin flushing H:K 60:40

• Menjelang dikawinkan (IB) di flushing PK ransum 11-12%, TDN 60%

• Suplement Ca, P, Mg (premix)

• Dara atau Induk melahirkan ke-1 lebih tinggi kebutuhan nutrisi nya dibanding ke-2, 3 dst

(25)

BCS (Nilai kondisi Ternak dan

Penampilan Sapi

BCS Kondisi Penampilan

1,0 Semua tulang terlihat menonjol (bahu, iga dan

pinggul)

1,5 Sangat Kurus Otot sangat sedikit, tidak ada lemak

2,0 Kurus Lemak sedikit, tulang rusuk masih terlihat 2,5 Antara kurus & gemuk Rusuk depan tidak terlihat

3,0 Gemuk Sedang Rusuk ke 12 dan 13 tidak terlihat

3,5 Baik Semua tulang rusuk tidak terlihat, empuk pada pangkal buntut

4,0 Sangat Baik Pangkal ekor gemuk dan empuk

4,5 Gemuk Lemak menutup tebal dan empuk

(26)
(27)
(28)
(29)

A B C D E F

(30)

Urutkan Sapi dari BCS terendah ke BCS tertinggi!

A B C D

F G H

(31)

BCS dan Bobot Badan Induk Sapi

• Setiap perubahan 30-45 kg bobot badan akan terjadi perubahan 1 unit BCS (sapi besar), 18-22 kg utk sapi tipe kecil.

• Sapi kurus akan meningkatkan bobot badan dulu sebelum aktif bereproduksi (berahi).

• Kalau sapi habis melahirkan segera meningkat bobot badannya, maka cepat akan berahi

• Jika sapi kurus BCS<3 saat melahirkan, diberi pakan dengan taraf energy lebih tinggi setelah melahirkan akan meningkatkan peluang berahi

kembali.

• Induk sapi melahirkan dengan BCS<3, Bobot lahir pedet cenderung

berkurang 10-12%, ADG pedet rendah, tampilan fisik pedet kurang baik, harga pedet lebih murah, induk sulit untuk berahi kembali.

(32)

Pengaruh BCS terhadap berahi kembali pada sapi

BCS

Hari postpartum

2,5

88

3,0

70

3,5

59

4,0

51

4,5

30

(33)

Bagaimana Caranya

agar BCS dan Reproduksi Baik?

Konsumsi bahan kering harus memadai tergantung status

fisiologi ternak

– Sapi laktasi (menyusui) 2.5-2.8% BB (protein 11-12%, TDN min 60%

– Sapi bunting kering 2,75% (protein 9-11%; TDN min 60) – Sapi dara/jantan 2,5-2,75% BB (protein 9%; TDN min 58) – Sapi weaner 2,2-2,5 %BB (protein 12%; TDN min 60%) – Sapi pejantan 2,2% BB (protein 7-8%; TDN 70%).

(34)

• Harus dipastikan konsunsi Bahan Kering memenuhi kebutuhan sapi indukan  2.5%-2.8 % BB

• Hijauan Kualitas Baik memenuhi setidaknya 60% kebutuhan nutrisi (10% dari BB), (konsumsi BK HPT 1.8-2.0%BB

• Perlu tambahan konsentrat (flushing)

• Perhatikan imbangan energy-protein, tambahan Mineral 1-1.5% dlm konsentrat

• Tambahan protein diberikan kepada sapi weaner dan sapi laktasi • Hindari penggunaan urea pada ransum CCO Maks urea darah

19ug/dL

• Sapi perlu banyak exercise (bergerak)

Bagaimana caranya agar BCS baik & sapi cepat

bunting kembali?

(35)

Kenapa sapi dengan BCS 3-4 masih tidak bunting ?

• Sapi kurang bergerak

• Kandungan urea darah (BUN) tinggi (>19 ug/dL)

• Sistem perkawinan dengan IB kurang efektif

dibandingkan kawin alam. (silent heat, perlu di IB

beberapa kali dalam satu masa berahi)

• Kemungkinan defisiensi mineral mikro (akibat

(36)

Pemberian Pakan Sapi CCO

• Hijauan pakan berkualitas

tinggi hukumnya wajib!!

• HPT harus memenuhi

minimal 60% kebutuhan

total nutrient (BCS & cost)

• Pemberian konsentrat untuk

CCO :

– Laktasi 40-50% dari

kebutuhan bahan kering

– Bunting/Heifer 30% dari

kebutuhan bahan kering

(37)

STRUKTUR BIAYA USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG RAKYAT

(38)

Faktor Penting Penyusunan Ransum

• Palatabilitas

• Tujuan pemeliharaan

• Nilai Gizi – harga pakan

• Mudah diperoleh – Kualitas pakan konsisten

• Tersedia sepanjang waktu

• Harga reasoanable

• Bahan tidak mengandung bahan cemaran dan racun

• Pakan konsentrat segar

(39)

Hijauan pakan adalah bagian tanaman selain biji-bijian dan akar yang dapat dikonsumsi ternak (edible) secara aman dan berkelanjutan, atau yang dipanen untuk pakan (Barnes et al., 2007

Peran Hijauan Pakan

• Hijauan untuk Ruminansia hukumnya katagori wajib • 65-70% dalam ransum

(40)

50% Rumput (Gizi 41%) 50% Legum/Konsentrat Hijau (Gizi 36%) Konsentrat Konvensional (Gizi 24%)

PERAN BAHAN PAKAN TERHADAP PENYEDIAAN GIZI TERNAK

Konsentrat ( Gizi 70%)

Konsentrat Rumput Legum

(41)

Hijauan Pakan Berkualitas

• Memenuhi kebutuhan nutrisi minimal 60% dari total kebutuhan BK

• Protein Kasar min 10% (pemupukan !!!) • RUP min 23%

• NDF 21- 47% • ADF 18-34% • TDN min 56%

• Tidak mengandung racun

(42)

Fungsi Hijauan Pakan Berkualitas

• Menjaga kesehatan rumen (mencegah asidosis)

• Sumber nutrisi yang tidak tergantikan bahan lain

• Kesehatan & kesejahteraan ternak  umur sapi

• Menjaga produk ternak lebih berkualitas & sehat

• Peluang biaya murah untuk rearing

• Memperbaiki pendapatan peternak – biaya pakan

lebih murah

(43)

Siklus Kebutuhan Nutrisi Sapi Bunting dalam Keadaan Normal Awal Kebuntingan-1 melahirkan Periode flushing Berahi stlh melahirkan Nutrisi = maintanance Periode laktasi Nutrisi = maintenance + fetus

BCS dijaga 3,5-4 BCS stabil utk kawin

Nutrisi > saat bunting

Kons.BK 2.5% CP 7-8% TDN 56-57% Ca 0.18% P 0.16% Mg 0.12% Kons. BK 2.5-2.75% CP 9-10% TDN 56-59% Ca 0.18% P 0.16% Mg 0.12% BK 2.25% CP 11-12,5% TDN 60-65% Ca 0.58% P 0.26% Mg 0.20% 3 mg-1 bl Awal Kebuntingan-2 ………….. Kons BK 2.5% CP min 14 % TDN min 60% Ca 0.58% P 0.26% Mg 0.20% Periode Kebuntingan ………….. Rumput

Legum / Konsentrat Hijau Konsentrat Kons.BK 2.5% CP 7-8% TDN 56-57% Ca 0.18% P 0.16% Mg 0.12%

(44)

Strategi Pemberian Pakan Sesuai

Status Fisiologi Sapi

Lahir Early Weaned 5-6 bl Weaning 10-12 bl Rearing 18 bl Selected CCO Feeder 20-22 bl Fattening 22-24bl Pakan Berbas is Bijian dan Sereal, Skim HMT Kualitas Tinggi, Tambahan Konsentrat berkualitas tinggi, additive. Imbangan K:H = 30-40%-60-70% HMT Kualitas sedang-tinggi (90%), tambahan konsentrat (10%), aditif Hijauan 70%, Konsentrat 30% Full Konsentrat (85-90%), HMT 10-15%)

(45)

Anti Kualitas Pada Hijauan

• Kualitas : bertemunya karakteristik biologi, fisik & kimia HPT dengan kebutuhan nutrisi ternak

• Anti Kualitas : Karakteristik tanaman

pakan/HPT yang menghambat pemanfaatan nutrient dan atau mempengaruhi fungsi

pertumbuhan, produksi dan reproduksi ternak

(46)

Pengaruh Anti Kualitas HPT pada

Ternak

• Menurunkan nafsu makan – konsumsi BK turun • Gangguan alat pencernaan

• Iritasi pada mulut dan mata (hypersensitive) • Perubahan manure score

• Proteksi nutrient tertentu (protein oleh tannin) • Antagonisme mineral

• Blok nutrient tertentu

• Gangguan reproduksi – Indospicine • Kematian

(47)

Faktor Resiko

• Pergantian musim

• Musim kemarau berkepanjangan

• Pengelolaan HPT yang buruk

• Tanaman pakan yang stres

• Akses thd HPT beracun, akumulasi krn konsumsi

berlebih (sering)

• Kejadian accidental ( ternak memakan HPT

beracun tercampur)

• Pencampuran pakan yang tidak sempurna

• Pakan terkontaminasi

(48)

Manajemen Resiko Anti Kualitas pada HPT

• Tunda defoliasi, gembalakan ternak setelah rumput kering • Berikan HPT kering atau yang sudah dilayukan

• Atur pemupukan N

• Test semua HPT yang akan digunakan

• Awetkan HPT dalam bentuk silase (pada Hay nitrat masih eksis) • Hindari HPT yang mengandung N tinggi pada ternak yg

sensitive

• Lakukan pengkondisian (prelim feeding)

(49)

PAKAN SUMBER ENERGI & PROTEIN

Energi Rendah Energi Sedang Energi Tinggi

Protein Rendah

Jerami padi, jerami jagung, dedak bersekam, Rrumput Raja tua

Rebon Jagung muda masih hijau, batang pisang,

Jagung bertongkol yang masih hijau, silase jagung, molases, singkong, onggok, Rumput odot

Protein Sedang

Jerami kacang tanah, jerami kc. kedele

Sisa sayuran, dedak padi , konsentrat berkualitas rendah

Jerami ubi jalar, dedak padi halus, dedak gandum (pollard), bungkil inti sawit, Rpt Gajah Taiwan, Mulato

Protein

Tinggi urea

Ampas tahu, ampas bir, legum

Daun Legum, Bungkil kelapa, konsentrat kualitas tinggi

(50)
(51)

Rumput segar sumber energy &

serat….

(52)

Pengawetan Hijauan Pakan

(53)
(54)

Silase pada Jumbo

Bag/Container

(55)
(56)

Keanekaragaman Sumber

Protein Lokal

• Potensi Produksi36-51 ton BK/ha/th

• Bahan Kering: 22-36% • Protein Kasar : 24-31%

• Lemak Kasar : 2,9-3,4% • Serat Kasar : 13-18%

• Total Nutrisi Tercerna : 75%-78%

• Kecernaan BK: 78-80%

• Kecernaan Protein : 86,32%

• Vit A : 5054.5 IU/100mg • Vit D : 34.17 (mg/100g) • Vit E : 13.2 (mg/100g)

(57)

Hijauan Sumber Protein & Mineral

Indigofera

(58)

Calliandra Trichantera gigantea Gliricidia sepium

(59)

Energi, Protein & Serat

(60)

Cara Bertanam Tumpangsari (Ransum In situ) Rumput & Legum

MULATO INDIGOFERA

(61)
(62)

Keuntungan Tanam Tumpangsari R & L

• Mencegah kekurangan gizi ternak – saling melengkapi gizi • Mengurangi resiko kekurangan hijauan pakan saat kemarau • Membuat ransum komplit lebih mudah

(63)

Strategi Ransum Berbasis

Hijauan

Rumput 50% (sumber energi, mineral P) Konsentrat 0-10% (energi, protein, vit, mineral) Legum 40-50% Sumber protein, Ca, anti helmintik Pakan Standar

(64)

Contoh Ransum Berbasis

Hijauan

Rumput gajah 50% Konsentrat 0-% (energi, protein, vit, mineral) 50% Legum = Flemingia 20%, Indigofera 50%, Gamal 20%, Leucaena 10% Protein 16.9% TDN 67%

(65)

Contoh Ransum komplit

Rumput gajah 50% Konsentrat 20% (energi, protein, vit, mineral) 30% Legum = kandungan protein 23% Protein 15.5% TDN 65-68%

(66)

Produksi biomasa tinggi

Mudah dibudidayakan

Mudah diperbanyak

Kualitas Hijauan tinggi

Toleran kekeringan

Menahan erosi

Memperbaiki kesuburan tanah

Aman & disukai ternak

Indigofera zollingeriana Good Green Concentrat e Source Kebun benih

(67)

Inti-Plasma Produksi Hijaun Indigofera (26 ha)

Yayasan Bina Sejahtera (Yabinstra) Warga Bulog, Sindang Barang - Cianjur

(68)
(69)

Pakan Bull

• Bull sangat memerlukan energy & mineral

tinggi dan protein cukup.

• Perlu hijauan berkualitas tinggi agar

fermentabilitas tinggi, sapi sehat, tidak

acidosis, tidak kegemukan, teracak kuat

(mineral Ca & P), Zn

• Hijauan sangat baik untuk pemulihan stamina

saat bull diistirahatkan

(70)

Jangan Mengabaikan Serat pada HPT

• NDF & ADF sebagai indicator nilai relatif

hijauan pakan (Relative Forage Value/RFV)–

bukan soal kandungan protein

• NDF berpengaruh thd Intake bahan kering

• ADF berpengaruh thd kecernaan bahan kering

• Ada resiko asidosis… jika mengabaikan serat

(71)
(72)
(73)
(74)
(75)

Pengolahan Green

Concentrate di Pabrik

(76)
(77)
(78)

Pakan Komplit Berkualitas & Murah

Legum

=

+

Sumber Energi :

• Rumput Gajah/Raja

• Onggok

• Molases

• Gaplek

+

Mineral Mix

(79)

Penutup

• Kenali bahan pakan dengan baik sebagai sumber apa • Kenali jenis dan keunggulan hijauan pakan

• Kenali BCS sapi untuk mengecek apakah sapi sudah mendapatkan asupan nutrient cukup

• Hitung dengan persis berapa bahan kering yang dikonsumsi per hari

• Upayakan pemberian hijauan pakan berkualitas diprioritaskan – mencapai min 60% kebutuhan nutrien

• Konsentrat adalah pakan penguat (tambahan)

• Konsentrat diberikan dalam porsi besar untuk penggemukan – bukan untuk pembiakan

(80)
(81)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga didapatkan sebuah batasan seperti pengambilan alamat web untuk crawler hanya dari web kompas dan detik, pengindeksan dilakukan pada page 1 dari domain dan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti bahwa adanya perbedaan dalam relevansi nilai laba, relevansi nilai buku, dan relevansi nilai arus kas sebelum dan setelah

1. Bahwa perangkat lunak ini dirancang untuk dapat memudahkan petugas operator dalam melakukan pencatatan dan penyimpanan data. Perangkat lunak ini juga dirancang

Efektifnya komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung mampu memelihara kinerja guru yang baik dengan memberikan penjelasan kepada para gru

Pada tahap analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang

Salah satu peralatan utama pada sistem komunikasi PLC ini adalah wave trap dan coupling capasitor dengan beberapa fungsi dan sifat kerja yaitu wave trap memiliki harga impedansi

PROOF OF COMPLIANCE TO MS 1525: 2007 ( CODE OF PRACTISE ON ENERGY EFFICIENCY AND USE OF RENEWABLE ENERGY FOR NON-RESIDENTIAL BUILDINGS) BUILDING PARTICULARS Name of development: