• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

LAKIP TAHUN 2017

(2)
(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud & Tujuan ... 2

C. Tugas Pokok dan Fungsi ... 2

D. Sistematika ... 5

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja ... 10

B. Perjanjian Kinerja ... 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi ... 14

B. Sumber Daya ... 58

1. Sumber Daya Manusia ... 58

2. Sumber Daya Anggaran ... 65

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ... 67

BAB IV. SIMPULAN ... 67 LAMPIRAN

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja yang telah dicapai selama tahun 2017. Rencana kinerja 2017 dan penetapan kinerja 2017 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2017 yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dan Rencana Strategis Bisnis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2015-2019.

Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama. Kesatu, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Secara keseluruhan kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar lebih meningkat dan dari aspek keuangan dapat direalisasikan sebesar 95.81% dari total alokasi anggaran. Capaian target untuk masing – masing indikator adalah :

1. Pendapatan BLU tercapai sebesar 117% dengan realisasi anggaran sebesar 99.85%. 2. POBO tercapai sebesar 126% dengan realisasi anggaran sebesar 94.13%.

3. Kepuasan Pelanggan tercapai sebesar 97.26% dengan realisasi anggaran sebesar 99.28%. 4. Angka Kematian di UGD tercapai sebesar 86.20% dengan realisasi anggaran sebesar 99.27%. 5. Waktu Tunggu Rawat Jalan tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 97.51 %. 6. Akreditasi KARS tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 92.58%.

7. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A tercapai sebesar 100 % dengan realisasi anggaran sebesar 83.79%.

8. Pemenuhan Peralatan Kesehatan tercapai 109.09% dengan realisasi anggaran sebesar 99.82%. 9. Utilitas Alkes tercapai sebesar 159% dengan realisasi anggaran sebesar 99.67%.

10. Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 92.62%.

11. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik tercapai 112% dengan realisasi anggaran sebesar 92.52%. 12. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik tercapai 1 jenis pelayanan subspesialistik yaitu

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 iv 13. Kasus Sulit Tertangani terlaksana 1 kasus dengan realisasi anggaran sebesar 100%.

14. Infeksi Aliran Darah tercapai 6.25% dengan realisasi anggaran sebesar 100%.

15. Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 97.51%

16. Pengembalian Rekam Medik dalam 1 X 24 Jam tercapai 101.25% dengan realisasi anggaran sebesar 97.51%.

17. Fasyankes Jejaring tercapai 286% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84%.

18. Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat tercapai 111,11% dengan realisasi anggaran sebesar 100%.

19. Jumlah Kemitraan dalam Promkes Paru tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 99.38%. 20. Pasien Rujukan tercapai 87.61% dengan realisasi anggaran sebesar 92.58%.

21. Penerapan System Manajemen Kinerja tercapai 176% dengan realisasi anggaran sebesar 99.45%. 22. SDM Terpenuhi tercapai 106.25% dengan realisasi anggaran sebesar 97.63%.

23. Kompetensi SDM Terpenuhi tercapai 106.66% dengan realisasi anggaran sebesar 94.47%. 24. Implementasi MasterPlan / Blue Print/ Roadmap ICT tercapai 175% dengan realisasi anggaran

sebesar 99.99 %.

(6)

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja

(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja. Dalam rangka meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, untuk itu disusun laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun sebagai alat ukur pelaksanaan kegiatan di unit pemerintah.

Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI memiliki tugas pokok dan fungsi yang spesifik dalam Pelayanan Kesehatan Paru, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Diklat dan penelitian Kesehatan Paru Masyarakat.

Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan

(7)

2 kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator kenerja lainnya yang sudah ditetapkan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2017 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.

C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Permenkes No.532/Menkes/ Per/ IV/2007 adalah sebagai berikut :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, dan kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan.

2. Fungsi :

a. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat b. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pemberdayaan masyarakat

dalam bidang kesehatan paru

c. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat

(8)

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

d. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru

e. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan paru

(9)

4 Adapun struktur organisasi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi PK-BLU

(10)

5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

D. SISTEMATIKA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai selama Tahun 2017, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja ( penetapan kinerja) yang ditetapkan pada awal tahun 2017 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan

diidentifikasinya sejumlah perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar disusun sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan,menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan

penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar, serta sistematika penyajian laporan.

b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat(BBKPM) Makassar beserta anggaran yang direncanakan tahun 2017. c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian

kinerja tahun 2017, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar.

d.

Bab IV Simpulan, berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar

(11)

6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017 dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi.

Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/ kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

MATRIK KINERJA BBKPM Makassar Tahun 2015-2019

No KPI Baseline Target 2015 2016 2017 2018 2019 1 Pendapatan BLU 3.8 M 4,5 M 6 M 7,5 M 9 M 11 M 2 % POBO 20 % 23 % 26 % 28 % 30 % 33 % 3 % Kepuasan pelanggan 70 % 72 % 74 % 75 % 76 % 77 % 4 kematian di Angka UGD <2‰ <2‰ <2‰ <2‰ <2‰ <2‰

(12)

7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

5 Waktu tunggu rawat jalan ≤ 120 menit ≤ 105 menit ≤ 75 menit ≤ 65 menit ≤ 45 menit ≤ 30 menit 6 Akreditasi KARS N/A 25 % 50 % 75 % 100 % 100 % 7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 40 % 55 % 70 % 85 % 100 % 100 % 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 40 % 55 % 70 % 85 % 100 % 100 % 9 % utilitas alkes 14 % 16 % 18 % 20 % 25 % 30 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 30 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 6 7 9 10 11 12 Jumlah jenis pelayanan

subspesialistik N/A N/A N/A 3 5 7

13

% kasus sulit

(13)

8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

14 % infeksi aliran darah ≥3.5 & ≤6.16 ≥3.5 & ≤6.16 ≥3.5 & ≤6.16 ≤3.5 ≤3.5 ≤3.5 15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 40 % 40 % 50 % 60 % 70 % 85 % 16 % pengembalian rekam medik 1x24 jam 40 % 55 % 65 % 80 % 100 % 100 % 17 % fasyankes jejaring 10 % 20 % 30 % 40 % 50 % 60 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU 7 10 12 15 17 20 19 Jumlah kegiatan kemitraan dalam promkes paru 5 5 10 12 10 10 20 % pasien rujukan 70 % 72,5 % 75 % 80 % 82,5 % 85 % 21 % penerapan sistem manajemen kinerja 28 % 35 % 50 % 70 % 80 % 90 % 22 % SDM 50 % 55 % 70 % 80 % 85 % 90 %

(14)

9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

Terpenuhi 23 % kompetensi SDM terpenuhi 20 % 50 % 65 % 80 % 90 % 100 % 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 10 % 30 % 50 % 60 % 80 % 100 % 25 Indeks budaya berkinerja N/A 20 % 40 % 60 % 75 % 80 %

(15)

10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

A. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2017

Perencanaan kinerja di bawah ini merupakan dasar bagi kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017 untuk melaksanakan program dan/atau kegiatan sebagai suatu kinerja aktual. Perencanaan kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 1 Pendapatan BLU 8 M 2 % POBO 27 % 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 3 % Kepuasan pelanggan 80 %

4 Angka kematian di UGD < 2 ‰

5 Waktu tunggu rawat jalan menit ≤ 45

6 Akreditasi KARS 25 %

3

Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan

7

% prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit

kelas A 80 % 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 % utilitas alkes 20 % 4 Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A

10 % kelengkapan perijinan

sebagai rumah sakit 85 %

5 Terwujudnya jenis

pelayanan kesehatan

11 Jumlah jenis pelayanan

spesialistik 8

12 Jumlah jenis pelayanan

subspesialistik N/A

13 % kasus sulit tertangani N/A

6

Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru

kelas A

14 % infeksi aliran darah 6%

15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 95 % 16 % pengembalian rekam

medik dalam 1x24 jam 80 %

7 Terwujudnya rumah

sakit jejaring 17 % fasyankes jejaring 25 %

8

Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program

18

Jumlah institusi pendidikan yang membuat

MoU dalam diklat

(16)

11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru

19 Jumlah kemitraan dalam

promkes paru 5

9

Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan

kesehatan paru 20 % pasien rujukan 93 % 10 Terwujudnya manajemen SDM yang excellence 21 % penerapan system manajemen kinerja 50 % 22 % SDM terpenuhi 80 % 23 % kompetensi SDM terpenuhi 75 % 11 Terwujudnya ICT terintegrasi 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 40 % 12 Terwujudnya budaya

(17)

12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

B. PERJANJIAN KINERJA

Indikator - Indikator, target Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 1 Pendapatan BLU 8 M 2 % POBO 27 % 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 3 % Kepuasan pelanggan 80 %

4 Angka kematian di UGD < 2 ‰

5 Waktu tunggu rawat jalan menit ≤ 45

6 Akreditasi KARS 25 %

3

Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan

7

% prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit

kelas A 80 % 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 % utilitas alkes 20 % 4 Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A

10 % kelengkapan perijinan

sebagai rumah sakit 85 %

5 Terwujudnya jenis

pelayanan kesehatan

11 Jumlah jenis pelayanan

spesialistik 8

12 Jumlah jenis pelayanan

subspesialistik N/A

13 % kasus sulit tertangani N/A

6

Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru

kelas A

14 % infeksi aliran darah 6%

15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 95 % 16 % pengembalian rekam

medik dalam 1x24 jam 80 %

7 Terwujudnya rumah

sakit jejaring 17 % fasyankes jejaring 25 %

8

Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat

dan penelitian kesehatan paru

18

Jumlah institusi pendidikan yang membuat

MoU dalam diklat

18

19 Jumlah kemitraan dalam

(18)

13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017

9

Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan

kesehatan paru 20 % pasien rujukan 93 % 10 Terwujudnya manajemen SDM yang excellence 21 % penerapan system manajemen kinerja 50 % 22 % SDM terpenuhi 80 % 23 % kompetensi SDM terpenuhi 75 % 11 Terwujudnya ICT terintegrasi 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 40 % 12 Terwujudnya budaya

berkinerja 25 Indeks budaya berkinerja 50%

(19)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017 dalam kurun waktu Januari – Desember 2017.

Tahun 2019 merupakan tahun keempat pelaksanaan dari Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakata (BBKPM) Makassar Tahun 2015–2019. Adapun indikator yang digunakan yaitu indikator – indikator yang ditetapkan oleh Direktorat Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan dan Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. Pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-masing indikator, sehingga dapat digunakan ditindaklanjuti dalam perencanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017, khususnya dibandingkan dengan target yang ingin dicapai yang sudah ditetapkan di awal tahun.

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 15 Selain itu manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar dan Penetapan Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2017 dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2017 yang telah ditetapkan. Sasaran Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar adalah sebagai berikut:

Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan BLU Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pendapatan badan layanan umum sebesar 8 Milyar pada tahun 2017. Pencapaian Indikator ini sebesar 117% dari target yang diharapkan.

1. TERWUJUDNYA COST EFFECTIVENESS DALAM PELAYANAN

(21)

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Pendapatan BLU 8.000.000.000

9.402.524.711 117%

Dibandingkan dengan indikator kinerja Pendapatan BLU tahun sebelumnya, capaian pendapatan BLU tahun 2017 lebih meningkat dimana tahun 2016 capaian sebesar 99.64% sedangkan tahun 2017 capaian 117%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

2 Pengadaan

Obat-obatan & BHP 6 Paket 6 Paket 100.00 5.757.065.000 5.752.082.268 99.91

Permasalahan :

Keterbatasan Balai Besar Kesehatan Paru Masyrakat Makassar ( BBKPM ) dalam menyelenggarakan pelayanan spesialistik. Pemanfaatan pengembangan layanan yang dilakukan BBKPM Makassar masih kurang karena kebanyakan masyarakat belum mengetahui adanya pelayanan spesialistik di BBKPM Makassar. Jejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatan tentang system rujukan belum optimal sehubungan dengan pelaksanaan BPJS dimana BBKPM Makassar merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Belum terbayarnya klaim BPJS 2 bulan tahun 2017

Usul Pemecahan Masalah :

 Agar BBKPM Makassar dapat meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kesehatan paru perlu pengembangan produk layanan kesehatan paru.

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 17  Meningkatkan promosi tentang produk layanan yang ada di BBKPM

Makassar.

 Menjalin kemitraan dengan fasilitas pelayanan kesehatan di kawasan timur Indonesia ( PKM, Dokter Keluarga, RS, dll ).

 Memperbaiki mekanisme pengajuan klaim internal sesuai atuaran yang berlaku.

Rencana Tindak Lanjut :

- Percepatan perubahan kelembangan BBKPM Makassar menjadi Rumah Sakit Khusus Paru .

- Melakukan Promosi produk layanan melalui media cetak ( brosur, leaflet, buletin, dll), dan media elektronik ( website, radio spot, dll ).

- Pembentukan jejaring dalam pelayanan kesehatan paru. - Koordinasi rutin dengan tim verifikasi BPJS

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator pendapatan BLU untuk 2 kegiatan sebesar Rp 16.282.469.000,- dengan realisasi sebesar Rp 16.258.756.937,- atau 99.85%.

2. POBO

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan rasio antara pendapatan operasional dengan belanja operasional sebesar 26% ( waktu Januari s.d Desember 2016 ), pendapatan dan belanja operasional sebagai berikut ;

Pendapatan Operasional Rp. 9.402.524.711

(23)

Berdasarkan data tersebut maka pencapaian POBO pada tahun 2017 sebesar 34.14%.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

POBO 27% 34.14% 126%

Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian POBO tahun 2017 naik menjadi 126% sedangkan tahun 2016 mencapai target 79,69%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Penyusunan RBA &

RKAKL 2 Lap 2 Lap 100.00 140.410.000 131.969.565 93.98

2

Melaksanakan Kegiatan Sai dan SABMN

1 Thn 1 Thn 100.00 3.600.000 3.600.000 100%

Permasalahan :

-

Usul Pemecahan Masalah :

-

Rencana Tindak Lanjut :

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 19

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator persentase POBO untuk 2 kegiatan sebesar Rp 144.010.000,- dengan realisasi sebesar Rp 135.569.565,- atau 94.13%.

Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Kepuasan Pelanggan

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian kepuasan pelanggan 80%. Dari hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2017 dengan indeks kepuasan terhadap pelayanaan kesehataan di berikan BBKPM Makassar adalah 77.81%.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut :

Capaian Kepuasan Pelanggan tahun 2017 menjadi 97.26% tidak sesuai dengan target yang diharapakan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian tahun 2017 meningkat sedangkan tahun 2016 mencapai target 95,25%.

Survey kepuasan pelanggan dilakukan setiap bulan dengan jumlah responden 30 orang yang disampling dari berbagai unit pelayanan yang ada di BBKPM Makassar. Survey kepuasan pelanggan ini menggunakan metode Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) mencakup 14 unsur pelayanan .

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kepusan Pelanggan 80% 77.81% 97,26%

(25)

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut:

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

2 Pengembangan SDM 8 Org 8 Org 100.00 58.840.000 55.589.405 94.47

3 Pengadaan Cleaning

Service 1 Pkt 1 Pkt 100.00 769.803.000 769.801.000 99.99

4 Pengadaan Pakaian Dinas 1 Pkt 1 Pkt 100.00 100.280.000 100.277.000 99.99

5 Pengadaan Meubeler

dan Fasilitas Kantor 1 Pkt 1 PKT 100.00 500.000.000 499.408.500 99.88

6 Perawatan Kantor &

Peralatan Kantor 12 Bln 12 Bln 100.00 2.024.982.000 2.007.025.937 98.23

7 Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap 100.00 192,000,000 192,000,000 100.00

Permasalahan :

Dari hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2017 tersebut terdapat 4 aspek pelayanan yang harus menjadi perhatian untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan di BBKPM Makassar unsur-unsur pelayanan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pelayanan 2. Kecepatan Pelayanan

3. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 4. Kewajaran Biaya Pelayanan

Permasalahan lain karena adanya renovasi gedung yang menyebabkan perubahan alur sementara yang tidak sesuai dengan alur sebelumnya.

Usul Pemecahan Masalah:

Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2017 maka perlu terus dilakukan perbaikan. Pada prinsipnya bahwa pelanggan memang harus dipuaskan, sebab jika pelanggan merasa tidak puas akan pelayanan yang diberikan dia akan mencari tempat lain yang lebih memuaskan. Jika pelanggan

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 21 sudah terpenuhi kepuasannya, tingkat loyalitasnya akan baik pula. Hal ini dapat terlaksana dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan pengunjung.

Oleh karena itu, perbaikan prosedur dan pola pemberian pelayanan harus dilakukan terus menerus dan melakukan evaluasi terhadap kewajaran biaya pelayanan secara berkala.

Rencana Tindak Lanjut :

- Melaksanakan akreditasi

- Evaluasi berkala terhadap kewajaran biaya pelayanan dengan tetap memperhatikan unit cost balai.

- Meperbaiki alur pelayanan

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator persentase Kepuasan Pelanggan untuk 10

kegiatan sebesar Rp 3.895.905.000,- dengan realisasi sebesar

Rp 3.867.894.392,- atau 99.28%.

2. Angka Kematian di UGD

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian < 2 0/00 pada tahun 2017

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017.Angka kematiaa di unit gawat darurat adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Angka Kematian di UGD < 2 o/oo 2.32 o/oo 86.20%

Dari matrik di atas, terlihat bahwa realisasi indaktor ini tidak sesuai target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan indikator kinerja tahun sebelumnya, Angka

(27)

Kematian di UGD tahun 2016 lebih tinggi dibanding tahun 2017 dimana Angka Kematian di UGD tahun 2016 sesuai target capaian 60.6%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Bahan Medis Habis

Pakai 1 Pkt 1 Pkt 100.00 990.055,000 990.055,000 100.00

2 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

3 Pengembangan SDM 8 Org 8 Org 100.00 58.840.000 55.589.405 94.47

Permasalahan :

- Indikator ini tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sumber daya yang ada di UGD baik sarana dan prasarana, SDM, maupun metode yang ada masih harus ditingkatkan.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Peningkatan sumber daya UGD BBKPM Makassar.

Rencana Tindak Lanjut :

- Pengusulan pemenuhan sarana prasarana dan SDM UGD - Pelatihan SDM dalam penanganan kegawatdaruratan.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Angka Kematian di UGD untuk 3

kegiatan sebesar Rp.1.298.895.000,- dengan realisasi sebesar

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 23

3. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian ≤ 45 menit pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 waktu tunggu rawat jalan adalah sebagai berikut ;

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Waktu Tunggu Rawat Jalan ≤ 45 20.75 100

Dari matrik di atas terlihat bahwa realisasi indikator waktu tunggu rawat jalan sudah memenuhi target, sama dengan tahun sebelumnya waktu tunggu rawat jalan capaian memenuhi target 100%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

Permasalahan :

-

Usulan Pemecahan Masalah :

-

Rencana Tindak Lanjut :

(29)

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan untuk 1 kegiatan sebesar Rp 250.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp 243.792.550,- atau 97.51%.

4. Akreditasi KARS

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 25% pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 Akreditasi KARS adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Akreditasi KARS 25 % 25% 100%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator Akreditasi KARS sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Akreditasi KARS capaian sama memenuhi target 100%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

2 Pengembangan SDM 8 Org 8 Org 100.00 58.840.000 55.589.405 94.47

3 Renovasi Gedung

Pelayanan 987 M2 987 M2 100.00 8.813.000.000 7.384.588.700 83.79

4 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

Permasalahan :

BBKPM Makassar masih dalam proses perubahan kelembagaan menjadi Rumh Sakit Khusus Paru sehingga proses akreditasi pada tahun 2017 baru sampai

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 25 pada simulasi survei. Untuk kelanjutan dari hasil survei simulasi akan dilakukan setelah perubahan nomenklatur balai menjadi RSK.

Usulan Pemecahann Masalah :

- Pemenuhan persyaratan menjadi RSK

- Tindak lanjut rekomendasi hasil survei simulasi

Rencana Tindak Lanjut :

- Percepatan perubahan kelembagaan BBKPM menjadi RSK - Pembentukan tim mutu dan akreditasi RS

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Akreditasi KARS untuk 4 kegiatan sebesar Rp 19.647.244.000,- dengan realisasi sebesar Rp 18.190.645.324,- atau 92.58%.

1. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 80% pada tahun 2017. Sarana yang dimiliki BBKPM Makassar terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya kedepannya menjadi Rumah Sakit Khusus paru.

3.TERWUJUDNYA SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A UNGGULAN

(31)

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 pemenuhan prasarana sesuai syarat RSK kelas A adalah sebagai berikut:

Dari matrik terlihat bahwa realisasi pemenuhan prasarana RSK kelas A mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2017. Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya capaian Prasarana Terpenuhi Sesuai syarat rumah sakit Kelas A tahun 2016 sama terpenuhi dengan mencapai target 110% dari target 60% yang ditetapkan.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Renovasi Gedung

Pelayanan 987 M2 987 M2 100.00 8.813.000.000 7.384.588.700 83.79

Permasalahan :

Mengacu pada Permenkes 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit maka masih terdapat beberapa ruangan/bangunan utama yang belum dimiliki BBKPM Makassar. Bangunan ini mutlak harus ada sebagai syarat pemenuhan untuk menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A. Bangunan yang harus dipenuhi ada dua yaitu bangunan utama dan bangunan pendukung dengan rincian sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Prasarana Terpenuhi Sesuai

(32)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 27

A. Bangunan Utama :

1. Ruang Radiotherapi. 2. Ruang Rawat Utama/VIP 3. Ruang Bedah.

4. Ruang Pulih. 5. Ruang IRCU.

6. Ruang Rehabilitasi Medik. 7. Ruang Diagnostik Central. 8. Ruang Pemusalaran Jenazah. 9. IPRS/Lab IPAL

B. Bangunan Pendukung :

1. Ruang Generator 2. TPS Sementara.

Keterbatasan lahan juga menjadi persoalan dalam pengembangan BBKPM Makassar untuk menjadi Rumah Sakit Kelas A karena terletak ditengah pemukiman dengan luas lahan ± 7073 m³.

Usulan Pemecahan Masalah :

Usulan pemecahan masalah atas Prasarana Terpenuhi Sesuai Syarat RS Kelas A adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan lahan dapat diatasi dengan melakukan pembangunan

vertikal dalam hal ini bangunan dibuat bertingkat sesuai dengan kebutuhan.

2. Perluasan lahan dengan melakukan pembelian lahan/tanah warga

(33)

3. Pemenuhan Bangunan utama dan bangunan pendukung sebagai syarat untuk menjadi rumah sakit khusus kelas A.

Rencana Tindak Lanjut :

Sebagai rencana tindak lanjut dari usulan pemecahan masalah terhadap kekurangan lahan dan kekurangan bangunan utama dan bangunan pendukung lainnya adalah sebagai berikut :

1. Pengusulan Pengadaan lahan untuk penyediaan berbagai sarana dan

prasarana untuk menjadi RS Khusus Paru Kelas A dalam perencanaan Tahun 2018.

2. Pengusulan penganggaran untuk penyelesaian pembangunan gedung dan

lanjutan pembangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan gedung utama dan penunjang.

3. Pembuatan/penyempurnaan masterplan gedung BBKPM Makassar

dengan model pembangunan vertical/bangunan ke atas.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Prasarana Terpenuhi sesuai Syarat Rumah Sakit Kelas A untuk 1 kegiatan sebesar Rp 8.813.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp 7.384.588.700,- atau 83.79%.

2. Pemenuhan peralatan kesehatan

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 55% pada tahun 2017. Pemenuhan peralatan kesehatan yang dimiliki BBKPM Makassar terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya kedepannya menjadi Rumah Sakit Khusus paru.

(34)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 29 Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 pemenuhan peralatan kesehatan adalah sebagai berikut:

Dari matrik, terlihat bahwa realisasi indikator pemenuhan peralatan kesehatan tercapai sesuai target 2017 yang telah ditetapkanbahkan melebihi target, dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada peningkatan capaian indikator tahun 2017, dimana capaian indikator tahun 2016 sebesar 75.58% .

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

Permasalahan :

Pada pengusulan rencana anggaran tahun 2017, belanja modal hanya terpenuhi 25% dari anggaran yang diajukan.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Pemenuhan Peralatan Kesehatan untuk 1 kegiatan sebesar Rp 10.525.404.000,- dengan realisasi sebesar Rp 10.506.674.669,- atau 99.82%.

3. Utilitas Alkes

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan 20% pada tahun 2017.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(35)

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 pemanfaatan peralatan kedokteran canggih dengan harga beli di atas 500 juta sebagai berikut:

Dari matrik terlihat bahwa realisasi utilitas alkes tahun 2017 melebihi target yang telah ditetapkan. dibandingkan dengan tahun 2016 capaian sesuai dengan target yang diharapkan 198% .

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

2 Perawatan Kantor & Peralatan Kantor 12 Bln 12 Bln 100.00 2.024.982.000 2.007.025.937 98.23

3 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap 100.00 102.155.000 98.501.000 96.42

4 Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap 100.00 104.870.000 104.320.000 99.47

Permasalahan :

- Pemanfaatan Alat masih kurang menunjukkan jumlah kunjungan di BBKPM Makassar masih rendah.

Usulan Pemecahann Masalah :

- Peningkatan promosi produk layanan balai

Rencana Tindak Lanjut :

- Melakukan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan lainnya terutama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(36)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 31

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Utilitas Alkes untuk 4 kegiatan sebesar Rp 12.757.411.000,- dengan realisasi sebesar Rp 12.716.521.606,- atau 99.67%.

1. Kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 85% pada tahun 2017. Kelengkapan perijinan Rumah Sakit harus sesuai peraturan menteri Kesehatan RI nomor 56 Tahun 2014.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit

85% 85% 100%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi kelengkapan perijinan menjadi RSK mencapai target yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya tidak ada peningkatan capaian indikator di tahun 2017, dimana capaian indikator Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tahun 2016 sebesar 72.82% . Untuk tahun 2017 ijin pendirian RSK dari Pemerintah Daerah sudah keluar.

4. TERWUDNYA TATA KELOLA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A

(37)

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

2 Renovasi Gedung

Pelayanan 987 M2 987 M2 100.00 8.813.000.000 7.384.588.700 83.79

3 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

4 Pertemuan Forum

Arsabapi 1 Pkt 1 Pkt 100.00 174.010.000 170.482.400 97.97

Permasalahan :

Seiring perkembangannya dalam melakukan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan paru sudah tidak relevan lagi dengan nomenklatur yang sekarang sebagai Balai karena dalam pelayanannya BBKPM Makassar sudah melakukan pelayanan yang dilakukan oleh sebuah rumah sakit. Sesuai dengan rencana strategi yang telah dibuat untuk lima tahun kedepan maka BBKPM Makassar telah mempersiapkan diri untuk bertrasformasi menjadi Rumah Sakit Khusus Paru. Persoalan yang dihadapi saat ini adalah BBKPM Makassar harus mengurus izin pendirian dan izin operasional untuk melakukan pelayanan sebagai rumah sakit. Dari tabel diatas dapat dilihat persyataran yang belum dimiliki BBKPM Makassar sebagai berikut :

A. Izin Mendirikan Rumah Sakit

1. Detail Enginering Design

2. Izin undang-undang gangguan (Hinder Ordonantie/HO) 3. Surat izin Tempat Usaha (SITU)

(38)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 33 4. Rekomendasi dari pejabat yang berwenang dibidang kesehatan pada

pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.

B. Izin Operasional Rumah Sakit

1. Izin mendirikan rumah sakit, bagi pemohon izin operasional pertama kali.

2. Isian instrumen self assessment sesuai klasifikasi rumah sakit yang meliputi pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, bangunan dan prasarana.

3. Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan prasarana pendukung.

4. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat lain fungsi. 5. Dokumen administrasi dan manajemen

Usulan Pemecahan Masalah :

Berdasarkan persoalan izin mendirikan rumah sakit dan izin operasional rumah sakit agar supaya dapat dilakukan pengurusan/melengkapi persyaratan izin yang belum dimiliki dan pengurusan izin ini baik itu izin mendirikan dan izin operasional dilakukan bersamaan sehingga diharapkan yang menyangkut perizinan dapat segera terselesaikan sehingga pada waktunya BBKPM Makassar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Rencana Tindak Lanjut :

Rencana tidak lanjut yang segera harus dilakukan adalah sebagai berikut : Pembentukan Tim Persiapan untuk perubahan nomenklatur menjadi rumah sakit khusus yang melibatkan instansi terkait baik itu ditingkat propinsi ataupun kabupaten/kota.

(39)

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kelengkapan Perijinan sebagai Rumah Sakit untuk 4 kegiatan sebesar Rp 19.762.414.000,- dengan realisasi sebesar Rp 18.302.538.319,- atau 92.62%.

1. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 8 pelayanan spesialistik pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 jumlah jenis pelayanan spesialistik adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik

8 9 112%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi jumlah pelayanan spesialistik telah mencapai target yang telah ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya capaian indikator Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik 100% .

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

(40)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 35

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

2 Renovasi Gedung

Pelayanan 987 M2 987 M2 100.00 8.813.000.000 7.384.588.700 83.79

3 Pengembangan SDM 8 Org 8 Org 100.00 58.840.000 55.589.405 94.47

Permasalahan :

- Target jumlah pelayanan spesialistik pada tahun 2017 telah terpenuhi yaitu 9 jenis pelayanan, sedangkan memenurut Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan rumah sakit, jumlah pelayanan spesialistik untuk kelas A sebanyak 11 spesialistik.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Pemenuhan jenis pelayanan spesialistik RSK kelas A

Rencana Tindak Lanjut :

- Pengembangan pelayanan spesialistik.

- Kerjasama jejaring pelayanan dan pendidikan dengan fakultas kedokteran UNHAS.

- Kerjasama operasional tenaga spesialistik.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik untuk 3 kegiatan sebesar Rp 19.397.244.000,- dengan realisasi sebesar Rp 19.946.852.774,- atau 92.52%.

(41)

2. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik

Kondisi yang dicapai :

Untuk indikator jumlah jenis pelayanan subspesialistik belum ditarget pada tahun 2017. Akan tetapi tercapai pelayanan subspesialistik paru telah tersedia di BBKPM Makassar kerja sama dengan Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran UNHAS.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

2 Renovasi Gedung Pelayanan 987 M2 987 M2 100.00 8.813.000.000 7.384.588.700 83.79

Permasalahan :

- Belum adanya tenaga subspesialistik tetap.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Pemenuhan tenaga subspesialistik tenaga tetap

Rencana Tindak Lanjut :

- Pengajuan Formasi Tenaga Subspesialistik tetap.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik untuk 2 kegiatan sebesar Rp 19.338.404.000,- dengan realisasi sebesar Rp 17.891.263.369,- atau 92.51%.

(42)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 37

3. Kasus Sulit Tertangani

Kondisi yang dicapai :

Untuk indikator jumlah Kasus Sulit Tertangani belum ditarget pada tahun 2017. Kasus sulit tertangani yaitu Pneumothoraks spontan, dan Efusi Pleura. Pada tahun 2017 tercapai penanganan efusi pleura sebanyak 36 kasus.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan

Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Obat-Obatan & BHP 1 Pkt 1 Pkt 100.00 4.443.655.000 4.440.276.380 99.92

2

Obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BLU)

1 Pkt 1 Pkt 100.00 1.929.893.000 1.768.250.511 91.62

Permasalahan :

- Sarana dan prasarana untuk penanganan kasus sulit masih kurang.

Usulan Pemecahan Masalah ;

- Pemenuhan sarana dan prasarana.

Rencana Tindak Lanjut ;

- Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran untuk indikator kasus sulit tertangani.

(43)

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kasus Sulit Tertangani untuk 2 kegiatan sebesar Rp 6.373.548.000,- dengan realisasi sebesar Rp 6.208.526.891,- atau 97.41%.

1. Infeksi Aliran Darah

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian ≥ 3.5& < 6.16 pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 infeksi aliran darah adalah sebagai berikut:

Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator infeksi saluran darah tidak tercapai, sama dengan tahun sebelumnya indicator Infeksi aliran Darah Lebih dari nilai yang diperbolehkan.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Infeksi aliran Darah 6 5.95 100

6. TERWUJUDNYA MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A

(44)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 39

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

2 Pengembangan SDM 8 Org 8 Org 100.00 58.840.000 55.589.405 94.47

Permasaahan :

- Ketermpilan SDM belum memadai

- Informasi tentang perawatan pasien masih kurang.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam menangani pasien UGD dan Rawat Inap.

- Perbaikan system perawatan ( Prosedur Perawatan Pasien ).

Rencana Tindak Lanjut :

- Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit.

- Implementasi pencegahan dan Penanganan Penyakit Infeksi ( PPI ).

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Infeksi Aliran Darah untuk 2 kegiatan sebesar Rp 308.840.000,- dengan realisasi sebesar Rp 299.381.955,- atau 96.93%.

(45)

2. Kepatuhan Dalam Menggunakan formularium Nasional

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 95% kepatuhan dalam menggunakan formularium pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kepatuhan dalam

menggunakan Formularium Nasional

95% 95% 100%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional melampauhi target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya capaian indikator Kepatuhan dalam menggunakan Formularium Nasional melebihi target yang ditetapkan 101%

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

(46)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 41

Permasalahan :

-

Usulan Pemecahan Masalah :

-

Rencana Tindak Lanjut :

-

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional untuk 1 kegiatan sebesar Rp 250.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp 243.792.550,- atau 97.51%.

3. Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 Jam

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 80% kepatuhan dalam menggunakan formularium pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Pengembalian Rekam Medik dalam 1x24 jam

80% 81% 101.25%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator pengembalian rekam medik dalam 1 x 24 jam memenuhi target yang telah ditetapkan. Dibandingkan

(47)

dengan tahun sebelumnya capaian indikator Pengembalian Rekam Medik dalam 1x24 jam tahun 2016 mencapai target 87.04%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 250.000.000 243.792.550 97.51

Permasalahan :

- Pengembalian rekam medik masih bermasalah terutama pada pasien yang rawat inap hal ini disebabkan adanya renovasi gedung yang menyebabkan perubahan alur pelayanan.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Memperbaiki alur pelayanan dan alur pengembalian rekam medik.

Rencana Tindak Lanjut :

- Penyusunan SPO pengembalian Rekam Medik dan penunjukan SDM yang bertanggung jawab memastikan pengembalian rekam medik 1 x 24 jam.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 jam untuk 1 kegiatan sebesar Rp 250.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp 243.792.550,- atau 97.51%.

(48)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 43

1. Fasyankes Jejaring

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan fasyankes yang pencapaian 25% fasyankes jejaring pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 fasyankes yang berjejaring dengan BBKPM Makassar sebanyak 73 Fasyankes terdiri dari 23 Rumah Sakit dan 46 puskesmas 4 Balai Pengobatan .

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Fasyankes jejaring 25% 71.57% 286%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi fasyankes jejaring melebihi capaian target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2016 lebih besar capaian targetnya yaitu 297%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Penyuluhan Kesehatan

Luar Gedung 1 Lap 1 Lap 100.00 102.155.000 98.501.000 96.42

2 Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap 100.00 104.870.000 104.320.000 99.47

3 Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap 100.00 192,000,000 192,000,000 100.00

4 Penguatan Jejaring dan

Kemitraan 2 Lap 2 Lap 100.00 200.351.000 200.125.000 99.88

5 Pertemuan lintas sektor dan program 1 Lap 1 Lap 100.00 122.563.000 122.559.800 99.99 7. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT JEJARING

(49)

Permasalahan :

- Masih kurangnya informasi dan sosialisasi ke fasyankes lain tentang pelayanan yang ada di BBKPM Makassar.

- Koordinasi tentang tugas dan tupoksi balai dengan fasyankes lain masih kurang.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Peningkatan kegiatan promosi dan kerjasama lintas sektor dan program.

Rencana Tindak Lanjut :

- Advokasi dan sosialisasi dengan fasyankes lain tentang pembentukan jejaring pelayanan kesehatan paru.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Fasyankes Jejaring untuk 5 kegiatan sebesar Rp 721.939.000,- dengan realisasi sebesar Rp 717.505.800,- atau 99.38%.

1. Jumlah Institusi pendidikan yang Membuat MoU Dalam Diklat

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 18 MoU jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat dengan BBKPM Makassar adalah sebagai berikut:

8. TERWUJUDNYA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DAN PROGRAM DALAM PROMKES, DIKLAT DAN PENELITIAN KESEHATAN PARU

(50)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 45

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat

18 20 111.11%

Dari matrik, terlihat bahwa realisasi indikator jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat melampauhi target yang telah di tetapkan.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Konsultasi dan Pertemuan 1 Pkt 1 Pkt 100.00 30.000.000 30.000.000 100.00

Permasalahan :

-

Usulan Pemecahan Masalah :

-

Rencana Tindak Lanjut :

-

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU untuk 1 kegiatan sebesar Rp 30.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp 30.000.000,- atau 100.00%.

(51)

2. Jumlah Kemitraan dalam Promkes paru

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 5 kemitraan jumlah kemitraan dalam promosi kesehatan paru pada tahun 2017.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 jumlah kemitraan dalam promosi kesehatan adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah kemitraan dalam Promosi Paru

5 5 100%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator jumlah kemitraan dalam promkes paru melampauhi target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya indikator Jumlah kemitraan dalam Promosi Paru mencapai target yang telah ditetapkan 100%.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap 100.00 102.155.000 98.501.000 96.42

2 Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap 100.00 104.870.000 104.320.000 99.47

3 Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap 100.00 192,000,000 192,000,000 100.00

4 Penguatan Jejaring dan Kemitraan 2 Lap 2 Lap 100.00 200.351.000 200.125.000 99.88

(52)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 47

Permasalahan :

-

Usulan Pemecahan Masalah :

-

Rencana Tindak Lanjut :

-

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Kemitraan dalam Promosi Kesehatan Paru untuk 5 kegiatan sebesar Rp 721.939.000,- dengan realisasi sebesar Rp 717.505.800,- atau 99.38%.

1. Pasien Rujukan

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 93% dari jumlah total kunjungan tahun 2017. Total jumlah rujukan ke BBKPM Makassar sebesar 9.027.

Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2017 jumlah kunjungan rujukan adalah sebagai berikut :

9. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT PARU MAKASSAR SEBAGAI PUSAT RUJUKAN KESEHATAN PARU

(53)

Bulan D ari P us ke sm as K e BBK P M D ari RS P em eri nt ah/ S w as ta K e BBK P M D ari D okt er S w as ta ke BBK P M D ari K li ni k K es eha ta n ke BBK P M D ari BBK P M K e P us ke sm as D ari BBK P M K e RS P em eri nt ah/ S w as ta D ari BBK P M ke K li ni k K es eha ta n TRW I 1541 55 163 503 521 114 4 TRW II 709 41 69 267 432 101 3 TRW III 1006 44 109 326 689 135 3 TRW IV 975 42 97 393 614 77 3 JUMLAH 4231 182 438 1489 2247 427 13 Pencapaian indicator :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Pasien Rujukan 93% 81.48% 87.61%

Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator pasien rujukan tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pasien rujukan meningkat dan melampauhi target yang telah ditetapkan.

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL ) tahun 2017 dengan target dan realisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Keluaran Anggaran

Target Capaian % Alokasi Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 50 Unit 50 Unit 100.00 10.525.404.000 10.506.674.669 99.82

2 Renovasi Gedung Pelayanan 987 M2 987 M2 100.00 8.813.000.000 7.384.588.700 83.79

(54)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2017 49

Permasalahan:

- Peningkatan pasien umum hal ini disebabkan perubahan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke BPJS.

Usulan Pemecahan masalah:

- Promosi tentang perubahan Jamkesda ke BPJS.

Rencana Tindak Lanjut :

- Promosi dan koordinasi lebih intensif.

Anggaran :

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Kemitraan dalam Promosi Kesehatan Paru untuk 3 kegiatan sebesar Rp 19.588.404.000,- dengan realisasi sebesar Rp 18.135.055.919,- atau 92.58%.

1. Penerapan System Manajemen Kinerja

Kondisi yang dicapai :

Indikator ini menargetkan pencapaian 50 % penerapan system manajemen kinerja pada tahun 2017. Penerapan system manajemen kinerja di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar sudah dilaksanakan yaitu telah mempunyai indikator kinerja utama, indikator kinerja unit, indikator kinerja individu dan telah ada kontrak kinerja serta telah dilakukan evaluasi terhadap kontrak kinerja tersebut. Berdasarkan kamus indikator kinerja utama BBKPM Makassar maka tingkat penerapan manajemen kinerja telah tercapai sebesar 88%, sebagai berikut :

Gambar

Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Menurut Pendidikan Terakhir
Tabel 2.3 Potensi Ketenagaan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang produk S-LUCY agar dapat dikontrol secara online serta jarak jauh dengan menggunakan tiga modul pendukung sebagai

Sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok untuk menyalurkan dana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, maka

ISMAIL ARISANDY, Jurusan Kehutanan Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur Identifikasi dan Sebaran Tumbuhan Buah Di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Desa

apabila pasien berasal dari ruang perawatan rawat inap, maka koordinator ruang perawatan akan melaporkan pasien kepada dokter CST atau konselor Tim Penanggulangan HIV/AIDS

Penelitian ini dilaksanakan untuk melakukan simulasi model potensial aksi membran dengan persamaan nonlinier Hodgkin-Huxley, melakukan simulasi dan pemodelan bursting

(2) Penyelenggara Pos yang akan menyelenggarakan Layanan Transaksi Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terkait dengan aktivitas pemindahan dana wajib memperoleh

1) APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang- undang. 2) APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran

Bagian sebelumnya memperlihatkan daftar aktivitas perusahaan dan biaya yang terkait serta aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah bagi perusahaan, untuk itu,