• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUSUNAN REDAKSI. Penanggung Jawab Sukasno, STP, MM. Pimpinan Redaksi Yanuar Henry Pribadi, M.Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUSUNAN REDAKSI. Penanggung Jawab Sukasno, STP, MM. Pimpinan Redaksi Yanuar Henry Pribadi, M.Si"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i Penanggung Jawab Sukasno, STP, MM Pimpinan Redaksi Yanuar Henry Pribadi, M.Si

Tim Redaksi Devi Febrianty, ST Yuningsih, ST Sugiyanti, S.Si Selvy Yolanda, SST Mutiara Halida, S.Tr Ratri Widyastuti, S.Tr Qurrata A’yun Kartika, S.Tr Sri Septiani Debora Saragih, S.Tr

Distribusi

Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.kom Kusairi, S.Si

Alamat Redaksi

Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Jln. Raya Kodam Bintaro No.82

Kelurahan Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com

Website: www.staklimtangsel.id

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai Analisis hujan bulan sebelumnya, informasi Prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan, Analisis kekeringan bulan sebelumnya, Prakiraan tingkat kekeringan bulan berikutnya dan Analisis kadar air tanah bulan sebelumnya. Untuk edisi kali ini berisi Analisis hujan bulan November 2019, Prakiraan hujan untuk bulan Januari s/d Maret 2020, Analisis indeks kekeringan 3 bulanan (September s/d November 2019), Prakiraan indeks kekeringan bulan November 2019 s/d Januari 2020.

Analisis hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk Analisis hujan bulan November 2019 pada umumnya di wilayah Banten dan DKI Jakarta bersifat Bawah Normal kecuali Kab. Lebak bagian Timur bersifat Normal.

Analisis indeks kekeringan tiga bulanan (September s/d November 2019) dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya berada pada kategori Agak Kering hingga Sangat Kering, kecuali di sebagian wilayah DKI Jakarta bagian Barat Laut, sebagian Kota Tangerang bagian Barat Laut, sebagian Kota Tangerang Selatan bagian Timur, sebagian Kab. Serang bagian Selatan dan Barat Laut, Kota Cilegon bagian Tenggara hingga Barat Laut, dan sebagian Kab. Lebak bagian Utara dan Timur berada pada kategoti Normal.

Informasi prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan Januari s/d Maret 2020 wilayah Banten dan DKI Jakarta umumnya bersifat Normal pada bulan Januari dan Februari 2020, dan bersifat Normal hingga

Atas Normal pada bulan Maret 2020.

Prakiraan indeks kekeringan bulan November 2019 s/d Januari 2020 merupakan prakiraan SPI dengan menggunakan data curah hujan bulan November 2019, serta prakiraan curah hujan bulan Desember 2019 dan Januari 2020. Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan bulan November 2019 s/d Januari 2020 di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya

Normal, kecuali di sebagian kecil Kota Serang bagian Timur Laut berada pada kategori Agak Basah, Kab. Pandeglang bagian Tenggara berada pada kategori Agak Kering hingga Kering

dan sebagian Kab. Lebak bagian Utara dan Barat Daya berada pada kategori Agak Kering. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Tangerang Selatan, Desember 2019 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

TANGERANG SELATAN

SUKASNO, STP, MM NIP.196703041990031001

(4)

iii

DAFTAR ISI

SUSUNAN REDAKSI ... i KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

1 TINJAUAN UMUM ... 1

1.1 Curah Hujan ... 1

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan ... 1

1.3 Sifat Hujan ... 1

1.4 Intensitas Hujan ... 1

1.5 Cuaca Ekstrim ... 1

1.6 SOI (Southern Oscillation Index) ... 2

1.7 DMI (Dipole Mode Index) ... 2

1.8 Kekeringan ... 2

1.9 Jenis-jenis kekeringan ... 2

1.10 Standardized Precipitation Index (SPI) ... 3

1.11 Peta Normal Curah Hujan ... 5

2 ANALISIS HUJAN BULAN NOVEMBER 2019 ... 6

2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan November 2019 ... 6

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan November 2019 ... 7

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan November 2019 ... 8

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Bulan November 2019 ... 9

2.5 Data Iklim Bulan November 2019 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta ... 11

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI S/D MARET 2020... 12

3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global ... 12

3.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Bulan November Dasarian III Tahun 2019 .... 14

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020 ... 15

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020 ... 16

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2020 ... 17

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2020 ... 18

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2020 ... 19

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2020 ... 19

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 21

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2020 ... 21

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2020 ... 22

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN SEPTEMBER - NOVEMBER 2019 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 23

6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIO- DE NOVEMBER 2019 – JANUARI 2020 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA . 30 7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN NOVEMBER 2019 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 32

LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2019 ... 34

LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2020 ... 35

LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2020 ... 36

LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MARET 2020 ... 37

LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA .. 38

(5)

1 TINJAUAN UMUM

1.1 Curah Hujan

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan

Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.

1.3 Sifat Hujan

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.

b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya.

c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

1.4 Intensitas Hujan

Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

a. Ringan : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam

1.5 Cuaca Ekstrim

Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila:

1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut.

2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya.

(6)

2

Curah hujan Ekstrim :

Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari.

(Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008)

1.6 SOI (Southern Oscillation Index)

Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih tinggi daripada wilayah India-Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya.

1.7 DMI (Dipole Mode Index)

Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90° - 110°BT / 10°LS – ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50° - 70°BT / 10°LS - 10°LU).

Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat.

1.8 Kekeringan

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan bulan kering, tahun tahun kering, dan dekade basah-dekade kering.

Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak negatif yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.

1.9 Jenis-jenis kekeringan

a. Kekeringan Meteorologis

Kekeringan ini berkaitan dengan tingkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan.

(7)

Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut;

1. Kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal)

2. Sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal)

3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)

b. Kekeringan Pertanian

Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :

1. Kering : apabila ¼ daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang)

2. Sangat kering : apabila ¼ - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat)

3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso)

c. Kekeringan Hidrologis

Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut :

1. Kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan

2. Sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan

3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan

d. Kekeringan Sosial Ekonomi

Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.

1.10 Standardized Precipitation Index (SPI)

Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk

menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statistik probabilitas distribusi gamma.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah :

 SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda

 Dapat memberikan peringatan dini kekeringan

 Dapat membantu menilai tingkat keparahan kekeringan

(8)

4

Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tingkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut:

 Tingkat Kekeringan

1. Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%

2. Kering : Jika nilai SPI –1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%

 Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2%

 Tingkat Kebasahan

1. Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%

2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%

Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang

(9)

5

Gambar 1. Peta Normal Hujan

Bulan November Provinsi Banten dan DKI Jakarta

1.11 Peta Normal Curah Hujan

Gambar 2. Peta Normal Hujan

Bulan Januari Provinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 3. Peta Normal Hujan

Bulan Februari Provinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 4. Peta Normal Hujan Bulan Maret Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(10)

6

2 ANALISIS HUJAN BULAN NOVEMBER 2019

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan November 2019 dapat diinformasikan sebagai berikut :

2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan November 2019

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) Seluruh Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten Kecuali Kabupaten Lebak bagian Timur.

Normal (N) Sebagian Kabupaten Lebak bagian Timur.

Atas Normal (AN)

-Gambar 5. Peta Analisis Sifat Hujan

(11)

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan November 2019

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

Sebagian besar wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta, kecuali DKI Jakarta bagian Timur hingga Barat, Kota Tangerang Selatan bagian Tenggara dan Barat Daya, Kabupaten Tangerang bagian Tenggara, Kabupaten Serang bagian Tenggara, Selatan dan Barat Laut, Kab. Pandeglang bagian Utara, dan Kab. Lebak bagian Utara hingga Timur.

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta bagian Timur hingga Barat, Kota Tangerang Selatan bagian Tenggara dan Barat Daya, Kabupaten Tangerang bagian Tenggara, Kabupaten Serang bagian Tenggara, Selatan dan Barat Laut, Kab. Pandeglang bagian Utara, dan Kab. Lebak bagian Utara hingga Timur.

Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 6. Peta Analisis Curah Hujan

(12)

8

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan November 2019

KRITERIA TERJADI TANGGAL

Angin dengan kecepatan >45 km/jam

-Suhu Udara > 35OC

 Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan - Tgl 8 November 2019 : 35.4 0C - Tgl 9 November 2019 : 35.8 0C - Tgl 17 November 2019 : 35.2 0C

 Stasiun Meteorologi Curug - Tgl 1 November 2019 : 35.2 0C - Tgl 7 November 2019 : 35.7 0C - Tgl 9 November 2019 : 35.8 0C - Tgl 10 November 2019 : 35.3 0C - Tgl 11 November 2019 : 35.4 0C - Tgl 16 November 2019 : 35.2 0C - Tgl 17 November 2019 : 35.2 0C - Tgl 18 November 2019 : 36.3 0C

 Stasiun Meteorologi Maritim Serang - Tgl 1 November 2019 : 35.2 0C - Tgl 7 November 2019 : 35.8 0C - Tgl 8 November 2019 : 35.4 0C - Tgl 9 November 2019 : 35.8 0C - Tgl 10 November 2019 : 35.4 0C - Tgl 11 November 2019 : 36.0 0C - Tgl 16 November 2019 : 35.2 0C - Tgl 17 November 2019 : 35.0 0C - Tgl 18 November 2019 : 36.2 0C

 Stasiun Geofisika Tangerang - Tgl 1 November 2019 : 35.2 0C - Tgl 2 November 2019 : 35.6 0C - Tgl 8 November 2019 : 35.0 0C - Tgl 9 November 2019 : 36.2 0C - Tgl 16 November 2019 : 35.4 0C - Tgl 18 November 2019 : 36.0 0C Suhu Udara < 17OC - Kelembaban Udara < 40 % -

(13)

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Bulan November 2019

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Pada grafik disamping menunjukkan bahwa selama bulan November 2019 tidak terjadi hujan sebesar 87%, Hujan Ringan sebesar 10%, Hujan Sedang sebesar 3% dan tidak ada hujan lebat.

Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Pada bulan November 2019 suhu udara rata-rata di wilayah Tangerang Selatan berkisar antara 28.5 – 30.5oC. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah terjadi pada tanggal 21 dan 22 sebesar 37.2 oC. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 9 sebesar 23.0 oC.

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan pada bulan September 2019 rata-rata sebesar 67%. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 9 sebesar 75% sedangkan nilai minimum

tercatat pada tanggal 22 sebesar 57%.

(14)

10

Gambar 10. Windrose Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Gambar windrose bulan November 2019 menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Timur

sedangkan untuk frekuensi kejadian kecepatan anginnya antara lain dengan kategori 4-6

knots sebesar 3.2%, 6-8 knots

sebesar 45.2%, 8-10 knots sebesar 29.0%, 10-12 knots sebesar 16.1% dan ≥12 knots 6.5%.

Gambar 11. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Dari gambar disamping terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan November 2019 rata-rata sebesar 83%. Nilai

maksimum terjadi pada tanggal 5, 14, 20, 21, 22, 23 dan 24 sebesar 100% sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 27 sebesar 20%.

Gambar 12. Penguapan Udara pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan November 2019 sebesar 6.2 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 9 sebesar 9.1 mm dan bernilai minimum pada tanggal 28 sebesar 3.3 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 5.4 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 8.9 mm dan bernilai minimum pada tanggal 28 sebesar 3.3 mm.

Gambar 10. Windrose Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Gambar windrose bulan November 2019 menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Timur

sedangkan untuk frekuensi kejadian kecepatan anginnya antara lain dengan kategori 4-6

knots sebesar 3.2%, 6-8 knots

sebesar 45.2%, 8-10 knots sebesar 29.0%, 10-12 knots sebesar 16.1% dan ≥12 knots 6.5%.

Gambar 11. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Dari gambar disamping terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan November 2019 rata-rata sebesar 83%. Nilai

maksimum terjadi pada tanggal 5, 14, 20, 21, 22, 23 dan 24 sebesar 100% sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 27 sebesar 20%.

Gambar 12. Penguapan Udara pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan November 2019 sebesar 6.2 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 9 sebesar 9.1 mm dan bernilai minimum pada tanggal 28 sebesar 3.3 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 5.4 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 8.9 mm dan bernilai minimum pada tanggal 28 sebesar 3.3 mm.

(15)

11 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm 07.30 29.5 30.6 32.0 28.9 29.5 30.4 13.30 36.7 33.8 32.4 33.9 32.3 30.5 17.30 35.6 34.9 33.1 32.2 32.5 30.6

Suhu Tanah Gundul (°C) Suhu Tanah Berumput (°C)

Waktu Pengamatan (WIB)

Gambar 13. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Tangerang Selatan Bulan November 2019

2.5 Data Iklim Bulan November 2019 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta

No Pos Hujan

Temperatur Rata - rata(0C)

Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Hujan

Rata-rata Maks Min

Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 1 Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan 29.0 34.0 24.5 73 63 45 6 2 Stasiun Meteorologi Curug 27.7 34.8 23.2 77 65 109 14 3 Stasiun Meteorologi Maritim Serang 28.8 34.8 24.0 73 66 75 12 4 Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok 29.7 32.9 27.1 72 95 80 6 5 Stasiun Geofisika Tangerang 25.8 33.6 24.8 77 72 44 11 6 Stasiun Meteorologi Cengkareng 28.9 33.8 24.9 71 75 23.8 10 7 Stasiun Meteorologi Kemayoran 29.4 33.2 26.5 70 83 50 10

(16)

12

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI S/D MARET 2020

3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global

Pada bulan Desember 2019 posisi semu matahari sudah berada di selatan ekuator, sehingga diprakirakan suhu hangat perairan muka laut akan mulai terkonsentrasi di wilayah ekuator. Dengan demikian suhu muka laut diprakirakan mulai menghangat di wilayah tersebut dan menghasilkan uap air dalam terbentuknya hujan yang ada disekitarnya. Kondisi peningkatan suhu muka laut di wilayah Ekuator akan berimplikasi terhadap munculnya berbagai vortek (gangguan) berupa pusat tekanan udara rendah di wilayah sekitar perairan ekuator.

Berikut adalah berbagai indeks prakiraan kondisi yang menguraikan keadaan dinamika atmosfer sebagai bahan pertimbangan kondisi untuk bulan Januari s/d Maret 2020, sebagai berikut:

1. Anomali Suhu Muka Laut (SST):

Anomali suhu muka laut terbagi menjadi tiga wilayah, untuk wilayah Samudera

Hindia diprakirakan secara umum memiliki anomali yang positif (lebih hangat dari

normalnya) kecuali di perairan barat daya Pulau Sumatera memiliki diprakirakan memiliki anomaly negative (lebih dingin dari normalnya) hingga bulan Februari 2020, wilayah perairan Indonesia umumnya mengalami anomali positif (lebih hangat dari normalnya), dan wilayah perairan Pasifik bagian barat bernilai sama seperti

normalnya.

Gambar 14. Anomali Suhu Muka Laut

Sumber: NCEP-USA

2. SOI (Southern Oscillation Indeks) dan Nino3.4:

Berdasarkan Gambar 15. diketahui bahwa Indeks Nino 3.4 bulan November 2019 tercatat pada kisaran netral dan diprakirakan akan terus berada pada posisi netral hingga bulan Mei 2020.

(17)

13

Gambar 15. Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/ocean/outlooks/#region=NINO34

3. IOD (Indeks Ocean Dipole) :

Nilai IOD pada bulan November 2019 berada pada kondisi IOD Positif. Nilai indeks IOD diprakirakan akan terus menurun namun masih berada pada kondisi Positif hingga bulan Februari 2020, dan diprakirakan memasuki kondisi Netral pada bulan Maret hingga Mei 2020. Hal tersebut mengindikasikan hingga bulan Desember 2019 akan terjadi pengurangan pasokan uap air untuk wilayah Indonesia bagian barat.

Gambar 16. Prakiraan Indeks Dipole Mode

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/ocean/outlooks/#region=IOD

(18)

14

3.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Bulan November Dasarian III Tahun 2019

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian III November 2019 menunjukkan

monitoring HTH pada umumnya masih ada hujan pada tanggal updating sampai kategori

Sangat Pendek (1–5 Hari). Kecuali Kab.Tangerang bagian Tengah, Kab.Serang bagian

Utara, Kab.Pandeglang bagian Selatan dan Kab.Lebak bagian Selatan berada pada kategori

Pendek(6-10 hari) sampai Menengah(11-20 hari). Sedangkan wilayah Kec. Ragas Hilir

Serang dan Pasar Kemis Tangerang berada pada kategori Sangat Panjang (31-60 hari) sampai dengan Kekeringan Ekstrim(>60 hari).

(19)

15

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

Wilayah DKI Jakarta bagian Tenggara, Kab. Tangerang Bagian Utara. Kab. Pandeglang bagian Timur Laut dan Timur, sebagian kecil Kab, Lebak bagian Barat Laut.

Normal (N)

Sebagian besar wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta kecuali DKI Jakarta bagian Tenggara, Kab. Tangerang Bagian Utara. Kab. Pandeglang bagian Timur Laut hingga Tenggara, dan Kab. Lebak bagian Barat Daya hingga Barat dan sebagian kecil bagian Barat Laut.

Atas Normal (AN) Kab, Pandeglang bagian Tenggara dan Kab. Lebak bagian

Barat Daya hingga Barat.

Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(20)

16

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0 – 100 mm) -

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta bagian Timur hingga Barat, seluruh Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang bagian Selatan hingga Utara, sebagian besar Kab. Tangerang kecuali bagian Utara dan Timur Laut, seluruh Kota Serang, Kab. Serang bagian Utara hingga Selatan, Kota Cilegon bagian Utara hingga Tenggara, dan Kab. Lebak bagian Utara hingga Tenggara.

Tinggi (301 – 400 mm)

DKI Jakarta bagian Barat hingga Timur, Kota Tangerang bagian Utara hingga Selatan, Kab, Tangerang bagian Utara dan Timur Laut, Kab. Serang bagian Selatan hingga Utara, Kab. Pandeglang bagian Utara dan Kab. Lebak bagian Tenggara hingga Barat Laut.

Sangat Tinggi > 400 mm

Sebagian kecil Kab. Serang bagian Barat Daya, Kab. Pandeglang bagian Selatan dan sebagian kecil bagian Utara, sebagian kecil Kab. Lebak bagian Barat Daya

Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(21)

17

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2020

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

Sebagian wilayah DKI Jakarta bagian Barat Laut, Kab. Pandeglang bagian Timur Laut, Kab. Lebak bagian Tenggara dan sebagian kecil Barat Laut.

Normal (N)

Sebagian besar Provinsi Banten dan DKI Jakarta kecuali sebagian wilayah DKI Jakarta bagian Barat Laut, Kab. Pandeglang bagian Timur Laut, Kab. Lebak bagian Tenggara dan sebagian kecil Barat Laut.

Atas Normal (AN) -

Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(22)

18

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2020

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0 – 100 mm) -

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta bagian Barat Laut, Kota Tangerang Bagian Tenggara, Kota Tangerang Selatan bagian Barat Daya, Kab. Tangerang bagian Tenggara hingga Barat Daya, Kab. Serang bagian Utara hingga Tenggara, seluruh Kota Serang, Kota Cilegon bagian Utara hingga Tenggara, dan Kab. Lebak bagian Utara.

Tinggi (301 – 400 mm)

Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat Laut, sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, sebagian besar Kota Tangerang Selatan kecuali bagian Barat Daya, Kab. Tangerang bagian Utara hingga Tenggara, Kab. Serang bagian Selatan hingga Barat Laut, Kota Cilegon bagian Selatan hingga Barat Laut, Kab. Pandeglang kecuali bagian Barat Daya, dan Kab. Lebak kecuali bagian Utara. Sangat Tinggi

> 400 mm Kab. Pandeglang bagian Barat Daya

Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(23)

19

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2020

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) -

Normal (N)

DKI Jakarta bagian Timur hingga Barat, sebagian kecil Kab. Tangerang bagian Timur Laut, Kota Tangerang Selatan bagian Utara hingga Selatan, Kota Tangerang bagian Selatan hingga Utara, Kab, Serang bagian Tenggara hingga Barat Laut, Kota Cilegon bagian Tenggara hingga Barat, Kab. Pandeglang bagian Utara dan Selatan, Kab. Lebak kecuali bagian Barat.

Atas Normal (AN)

DKI Jakarta bagian Barat hingga Timur, Kab. Tangerang kecuali sebagian kecil di Timur Laut, Kota Tangerang Selatan bagian Selatan hingga Utara, Kota Tangerang bagian Utara hingga Selatan, Kab, Serang bagian Utara hingga Timur, seluruh Kota Serang, Kota Cilegon bagian Barat Daya hingga Timur, Kab. Pandeglang bagian Timur dan Barat, Kab. Lebak bagian Barat.

Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(24)

20

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2020

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0 – 100 mm) -

Menengah (101 – 300 mm)

Seluruh wilayah DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab. Serang keculai bagian Barat Daya, sebagian kecil Kab. Pandeglang bagian Utara, Timur Laut dan Timur, Kab. Lebak bagian Barat hingga Timur.

Tinggi (301 – 400 mm)

Sebagian besar Kab. Pandeglang kecuali bagian Utara, Timur Laut dan Timur, Kab. Lebak bagian Timur hingga Barat.

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(25)

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Prakiraan potensi banjir bulan Januari 2020 dan Februari 2020 Provinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir.

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2020

Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2020 Provinsi DKI Jakarta

Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2020 Provinsi Banten

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui pada bulan Januari 2020 secara umum diprakirakan potensi banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten seluruhnya berada dalam kategori Rendah kecuali di wilayah Kab. Pandeglang bagian Barat berpotensi Menengah.

(26)

22

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2020

Gambar 27. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2020 Provinsi DKI Jakarta

Gambar 28. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2020 Provinsi Banten

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui pada bulan Februari 2020 diprakirakan potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Banten seluruhnya berada pada kategori

(27)

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN SEPTEMBER -

NOVEMBER 2019 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH

TINGKAT KEKERINGAN SANGAT

KERING KERING AGAK KERING NORMAL

Jakarta Pasar Minggu,

Sunter Kodamar Kemayoran, Kedoya, Setiabudi Timur, Sunter Rawabadak, Waduk Melati Halim, Tanjung Priok, Depok, Karet,

Manggarai, Pakubuwono, Pulogadung, Rorotan Karet, Pakubuwono, Setiabudi Timur, Waduk Melati Tangerang Curug, Jatiwaringin Mauk, Serpong Tangerang Selatan, Rajeg, Sepatan, Teluknaga Tangerang, Sepatan, Benda Sukamulya, Cipondoh Sambidoyong, Kresek Cengkareng, Bendung Ciputat, Tegal Kemiri Serang Cicinta, Pabuaran, Tirtayasa Cinangka, Baros, Ciruas, Kasemen, Kilasah, Kramatwatu Pegadingan, Padarincang, Pamarayan, Walantaka

Serang Anyer, Ciomas,

Mancak Pandeglang Bd Ciliman, Cimanggu, Mandalawangi, Menes, Pagelaran Cibaliung, Cimanuk,

Labuhan, Munjul Pandeglang Cimanggu

Lebak Bayah, Bojong Manik, Leuwidamar, Sajira, Cijaku, Cisalak Baru, Malingping Utara Cilaki / Ciminyak, Cisangu Atas, Panyaungan, Pasir Ona / Rangkas, Sampang Peundeuy, Warung Gunung Cilemer

Banjar Irigasi, Situ Palayangan,

Cimarga

Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH

TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

Jakarta - - -

Tangerang - - -

Serang - - -

Pandeglang - - -

(28)

24

Gambar 29. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(29)

Gambar 30. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah DKI Jakarta

(30)

26

Gambar 31. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan

(31)

27

Gambar 32. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Serang (Kota Serang, Kab. Serang, Kota Cilegon)

(32)

28

Gambar 33. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Pandeglang

(33)

29

Gambar 34. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Lebak

(34)

30

6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN

PERIODE NOVEMBER - JANUARI 2020 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Gambar 35. Peta Prakiraan Indeks Kekeringan Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(35)

31

Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH

TINGKAT KEKERINGAN

SANGAT KERING

KERING

AGAK KERING

Jakarta - - -

Tangerang - - -

Serang - - -

Pandeglang - Munjul -

Lebak - - Cisalak Baru

Prakiraan Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH

TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

Jakarta - - -

Tangerang - - -

Serang Kasemen Kilasah - -

Pandeglang - - -

(36)

32

7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN NOVEMBER 2019 PROVINSI BANTEN DAN

DKI JAKARTA

I. DKI JAKARTA 1 Kem ayoran (BMKG) -94 s angat kurang

2 Tangerang Selatan (BMKG) -81 s angat cukup

3 Tanjung Priok (BMKG) -96 s angat kurang

4 Cengkareng (BMKG) -89 s angat kurang

5 Halim (TNI AU) -89 s angat cukup

6 Pakubuwono -82 s angat kurang

7 Karet -90 s angat kurang

8 Manggarai -88 s angat kurang

9 Rorotan -95 s angat kurang

10 Sunter III Rawa Badak -95 s angat cukup

11 Sunter Kodam ar -93 s angat kurang

12 Pulo Gadung -92 s angat kurang

13 Depok -73 s angat kurang

II. TANGERANG 14 UPTD Serpong -83 s angat cukup

15 Curug (BMKG) -65 s angat cukup

16 Stageof Tangerang (BMKG) -90 s angat cukup

17 Mauk -95 s angat cukup

17 Kres ek -87 s angat cukup

18 Balaraja -95 s angat cukup

19 BPP Sepatan -97 s angat cukup

20 Bendung Ciputat -86 s angat cukup

21 Cipondoh -91 s angat cukup

22 Sindang Jaya -95 s angat cukup

23 Tegal Kem iri -100 s angat cukup

24 UPTD Bendas ukam ulya -89 s angat cukup

25 UPTD Sepatan -97 s angat cukup

25 BPP Carenang -67 s angat cukup

26 BPP Caringin -69 s angat cukup

27 UPTD Kronjo -90 s angat kurang

28 UPTD Rajeg -91 s angat kurang

III. S E R A N G 29 Serang (BMKG) -86 s angat cukup

30 C i o m a s -55 s angat cukup

31 Cinangka -86 s angat cukup

32 Ciruas (Singam erta) -86 s angat cukup

33 Pam arayan -69 s angat cukup

36 Kas em en -100 s angat kurang

34 Anyer -82 s angat kurang

35 Padarincang -79 s angat cukup

35 Baros -66 s angat kurang

36 Walantaka -79 s angat cukup

37 Kram atwatu -86 s angat cukup

38 Pabuaran -63 s angat cukup

39 Mancak -75 s angat cukup

40 Singam erta -95 s angat kurang

41 Carenang -87 s angat cukup

42 BPP Carenang-Tiga Raks a -67 s angat cukup

IV. PANDEGLANG 43 Pandeglang -73 s angat cukup

44 Labuhan -78 s angat kurang

45 Menes -253 s angat cukup

46 Cibaliung -79 s angat kurang

47 BD Cilim an -83 s angat kurang

48 Cikeus ik -73 s angat kurang

47 Cim anuk -93 s angat kurang

49 Jiput -79 s angat cukup

48 Cilem er -84 s angat kurang

50 Bojong -84 s angat cukup

51 Cilem er -84 s angat kurang

52 Mandalawangi -83 s angat kurang

V. L E B A K 53 Banjar Irigas i-Cipanas 118 s angat cukup

54 Bayah -85 s angat cukup

55 Lebak Parahiang-Leuwidam ar -72 s angat kurang

56 Malingping -88 s angat cukup

57 BPP Sajira 5 s angat kurang

58 Panyaungan Panggarangan -88 s angat cukup

59 Cilaki Cim inyak -36 s angat cukup

60 Cis alak Baru -77 s angat cukup

58 Kec Cim arga 100 s angat cukup

61 Bojong Leles -71 s angat kurang

62 Pagelaran -88 s angat cukup

63 Sam pang Peundeuy 100 s angat cukup

64 Warung Gunung -75 s angat cukup

65 Kec. Sajira -100 s angat kurang

66 Pas ir Ona/Rangkas -74 s angat cukup

WILAYAH NO STASIUN PENGAMATAN % ATI Kategori

(37)

33

Gambar 36. Peta Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan November 2019 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(38)

34

Lampiran 1. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan November 2019

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 124 105 - 142 50 BN 40 31-50

2. Tangerang Selatan (BMKG) 216 184 - 248 113 BN 52 51-84

3. Tanjung Priok (BMKG) 98 84 - 113 68 BN 69 51-84

4. Cengkareng (BMKG) 91 77 - 105 46 BN 50 51-84

5. Halim (TNI AU) 182 155 - 210 152 BN 83 51-84

6. Pakubuwono 219 186 - 252 87 BN 40 31-50

7. Kedoya Selatan 237 201 - 272 39 BN 16 0-30

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 208 176 - 239 105 BN 51 51-84

9. Stageof Tangerang 129 109 - 148 44 BN 34 31-50 10. Mauk 79 67 - 91 5 BN 6 0-30 11. Kresek 98 83 - 113 46 BN 47 31-50 12. Balaraja 142 121 - 163 50 BN 35 31-50 III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 142 121 - 164 75 BN 53 51-84 14. C i o m a s 227 193 - 261 121 BN 53 51-84 15. Cinangka 234 199 - 269 65 BN 28 0-30 16. Ciruas (Singamerta) 123 105 - 142 66 BN 54 51-84 17. Kramat Watu 123 104 - 141 30 BN 24 0-30 18. Pamarayan 202 172 - 232 131 BN 65 51-84 19. Kasemen 98 83 - 113 34 BN 35 31-50 20. Mancak 258 219 - 296 131 BN 51 51-84 21. Carenang 132 112 - 152 28 BN 21 0-30 22. Padarincang 329 279 - 378 70 BN 21 0-30

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 406 345 - 467 57 BN 14 0-30

24. Labuan 393 334 - 452 85 BN 22 0-30 25. Menes 427 363 - 491 148 BN 35 31-50 26. Cibaliung 364 310 - 419 27 BN 7 0-30 27. Munjul 353 300 - 406 67 BN 19 0-30 28. Cikeusik 547 465 - 629 27 BN 5 0-30 V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 235 200 - 270 61 BN 26 0-30 30. Rangkasbitung 241 205 - 278 139 BN 58 51-84 31. Banjar Irigasi-Cipanas 259 220 - 298 297 N 115 85-115 32. Bayah 505 429 - 581 30 BN 6 0-30 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 259 220 - 298 51 BN 20 0-30 34. Malingping 377 320 - 434 53 BN 14 0-30 35. BPP Sajira 258 220 - 297 78 BN 30 31-50 36. Panyaungan Panggarangan 415 353 - 477 58 BN 14 0-30 N RR SIFAT % SIFAT

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm)

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(39)

35

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Januari 2020

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 368 313 - 424 301 - 400 N 90 85-115

2. Tangerang Selatan (BMKG) 332 282 - 381 201 - 300 N 88 85-115

3. Tanjung Priok (BMKG) 432 367 - 497 301 - 400 N 86 85-115

4. Cengkareng (BMKG) 372 316 - 428 301 - 400 N 86 85-115

5. Halim (TNI AU) 310 264 - 357 201 - 300 BN 82 51-84

6. Pakubuwono 291 248 - 335 201 - 300 N 96 85-115

7. Kedoya Selatan 313 266 - 360 301 - 400 N 102 85-115

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 317 269 - 364 201 - 300 N 88 85-115

9. Stageof Tangerang 341 290 - 393 201 - 300 N 86 85-115 10. Mauk 379 322 - 436 301 - 400 BN 82 51-84 11. Kresek 296 251 - 340 201 - 300 N 86 85-115 12. Balaraja 306 260 - 352 201 - 300 N 86 85-115 III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 302 256 - 347 201 - 300 N 89 85-115 14. C i o m a s 361 307 - 415 301 - 400 N 92 85-115 15. Cinangka 381 324 - 438 301 - 400 N 90 85-115 16. Ciruas (Singamerta) 299 254 - 344 201 - 300 N 90 85-115 17. Kramat Watu 270 229 - 310 201 - 300 N 93 85-115 18. Pamarayan 335 284 - 385 201 - 300 N 87 85-115 19. Kasemen 226 192 - 260 201 - 300 N 99 85-115 20. Mancak 400 340 - 459 301 - 400 N 95 85-115 21. Carenang 316 268 - 363 201 - 300 N 87 85-115 22. Padarincang 474 403 - 545 401 - 500 N 85 85-115

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 487 414 - 561 301 - 400 BN 74 51-84

24. Labuan 408 347 - 469 301 - 400 N 90 85-115 25. Menes 466 396 - 536 301 - 400 BN 85 85-115 26. Cibaliung 484 412 - 557 401 - 500 N 96 85-115 27. Munjul 746 634 - 858 >500 BN 68 51-84 28. Cikeusik 338 288 - 389 401 - 500 AN 120 116-150 V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 288 245 - 332 301 - 400 AN 126 116-150 30. Rangkasbitung 325 276 - 374 201 - 300 N 89 85-115 31. Banjar Irigasi-Cipanas 353 300 - 406 201 - 300 BN 84 85-115 32. Bayah 410 348 - 471 301 - 400 N 91 85-115 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 342 291 - 393 301 - 400 N 99 85-115 34. Malingping 313 266 - 360 301 - 400 AN 124 116-150 35. BPP Sajira 311 264 - 358 201 - 300 N 93 85-115 36. Panyaungan Panggarangan 358 304 - 412 301 - 400 N 100 85-115

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT % SIFAT

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(40)

36

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Februari 2020

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 323 275 - 372 301 - 400 N 113 85-115

2. Tangerang Selatan (BMKG) 318 270 - 365 301 - 400 N 95 85-115

3. Tanjung Priok (BMKG) 351 298 - 403 301 - 400 N 111 85-115

4. Cengkareng (BMKG) 341 290 - 392 301 - 400 N 99 85-115

5. Halim (TNI AU) 428 364 - 492 301 - 400 N 85 85-115

6. Pakubuwono 363 309 - 418 301 - 400 N 90 85-115

7. Kedoya Selatan 428 363 - 492 201 - 300 BN 62 51-84

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 280 238 - 322 201 - 300 N 102 85-115

9. Stageof Tangerang 316 269 - 364 301 - 400 N 104 85-115 10. Mauk 314 267 - 361 301 - 400 N 105 85-115 11. Kresek 268 228 - 308 201 - 300 N 107 85-115 12. Balaraja 246 209 - 283 201 - 300 N 107 85-115 III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 269 229 - 310 201 - 300 N 100 85-115 14. C i o m a s 329 280 - 378 301 - 400 N 102 85-115 15. Cinangka 343 291 - 394 301 - 400 N 99 85-115 16. Ciruas (Singamerta) 269 228 - 309 201 - 300 N 98 85-115 17. Kramat Watu 257 219 - 296 201 - 300 N 98 85-115 18. Pamarayan 274 233 - 315 201 - 300 N 101 85-115 19. Kasemen 205 174 - 236 201 - 300 N 108 85-115 20. Mancak 423 359 - 486 301 - 400 N 92 85-115 21. Carenang 290 247 - 334 201 - 300 N 100 85-115 22. Padarincang 382 325 - 439 301 - 400 N 95 85-115

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 446 380 - 513 301 - 400 BN 76 51-84

24. Labuan 358 304 - 412 301 - 400 N 99 85-115 25. Menes 408 347 - 469 301 - 400 N 92 85-115 26. Cibaliung 423 360 - 487 401 - 500 N 111 85-115 27. Munjul 359 305 - 413 301 - 400 N 108 85-115 28. Cikeusik 439 373 - 504 301 - 400 N 87 85-115 V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 308 262 - 354 301 - 400 N 111 85-115 30. Rangkasbitung 271 230 - 312 201 - 300 N 106 85-115 31. Banjar Irigasi-Cipanas 352 299 - 404 301 - 400 N 87 85-115 32. Bayah 426 362 - 490 301 - 400 BN 79 51-84 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 317 269 - 365 301 - 400 N 101 85-115 34. Malingping 343 292 - 394 301 - 400 N 105 85-115 35. BPP Sajira 325 276 - 374 301 - 400 N 100 85-115 36. Panyaungan Panggarangan 352 299 - 405 301 - 400 N 104 85-115

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT % SIFAT

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(41)

37

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Maret 2020

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 198 168 - 228 201 - 300 AN 119 116-150

2. Tangerang Selatan (BMKG) 239 203 - 275 201 - 300 N 105 85-115

3. Tanjung Priok (BMKG) 168 143 - 193 201 - 300 AN 131 116-150

4. Cengkareng (BMKG) 162 137 - 186 201 - 300 AN 126 116-150

5. Halim (TNI AU) 270 230 - 311 201 - 300 N 98 85-115

6. Pakubuwono 229 195 - 264 201 - 300 N 105 85-115

7. Kedoya Selatan 189 161 - 218 201 - 300 AN 125 116-150

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 202 172 - 233 201 - 300 AN 120 116-150

9. Stageof Tangerang 195 166 - 224 201 - 300 N 114 85-115 10. Mauk 144 123 - 166 151 - 200 AN 126 116-150 11. Kresek 128 109 - 147 151 - 200 AN 136 116-150 12. Balaraja 166 141 - 190 151 - 200 AN 119 116-150 III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 168 143 - 193 201 - 300 AN 123 116-150 14. C i o m a s 253 215 - 291 201 - 300 N 108 85-115 15. Cinangka 264 225 - 304 201 - 300 N 102 85-115 16. Ciruas (Singamerta) 135 115 - 155 151 - 200 AN 132 116-150 17. Kramat Watu 161 137 - 185 151 - 200 AN 122 116-150 18. Pamarayan 200 170 - 230 201 - 300 N 113 85-115 19. Kasemen 95 81 - 110 101 - 150 AN 152 151-200 20. Mancak 229 195 - 264 201 - 300 N 109 85-115 21. Carenang 148 126 - 170 151 - 200 AN 127 116-150 22. Padarincang 351 298 - 404 301 - 400 N 94 85-115

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 324 276 - 373 301 - 400 N 94 85-115

24. Labuan 340 289 - 391 301 - 400 N 93 85-115 25. Menes 361 307 - 416 301 - 400 N 93 85-115 26. Cibaliung 398 338 - 457 301 - 400 N 99 85-115 27. Munjul 208 177 - 239 301 - 400 AN 165 151-200 28. Cikeusik 366 311 - 421 301 - 400 N 101 85-115 V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 208 176 - 239 201 - 300 AN 122 116-150 30. Rangkasbitung 228 194 - 262 201 - 300 N 112 85-115 31. Banjar Irigasi-Cipanas 288 245 - 331 201 - 300 N 98 85-115 32. Bayah 380 323 - 438 301 - 400 N 96 85-115 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 296 252 - 340 201 - 300 N 98 85-115 34. Malingping 341 290 - 392 301 - 400 N 106 85-115 35. BPP Sajira 286 243 - 329 201 - 300 N 90 85-115 36. Panyaungan Panggarangan 379 322 - 436 301 - 400 N 97 85-115

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT % SIFAT

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

RR : Prakiraan curah hujan (mm)

(42)

38

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Provinsi Banten dan DKI Jakarta Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan

Di Beberapa Tempat Di Provinsi Banten Dan DKI Jakarta

September 2019 Oktober 2019 November 2019 1 Cengkareng KAB.TANGERANG 27 31 46 -0.88 N

2 Curug KAB.TANGERANG 0 10 105 -2.20 Sangat Kering

3 Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR 3 13 152 -1.00 Agak Kering

4 Kemayoran JAKARTA PUSAT 0 1 50 -1.80 Kering

5 Serang SERANG 0 11 75 -1.30 Agak Kering

6 Tangerang Selatan TANGERANG SELATAN 0 45 113 -1.60 Kering

7 Tangerang KOTA TANGERANG 3 28 44 -1.40 Agak Kering

8 Tanjung Priok JAKARTA UTARA 0 1 68 -1.30 Agak Kering

9 Depok DEPOK 9 111 256 -1.10 Agak Kering

10 Karet JAKARTA PUSAT 0 30 52 -1.10 Agak Kering

11 Kedoya JAKARTA BARAT 0 32 39 -1.50 Kering

12 Manggarai JAKARTA SELATAN 3 45 52 -1.40 Agak Kering

13 Pakubuwono JAKARTA SELATAN 0 63 87 -1.40 Agak Kering

14 Pasar Minggu JAKARTA SELATAN 0 24 70 -2.00 Sangat Kering

15 Pulogadung JAKARTA UTARA 0 1 61 -1.10 Agak Kering

16 Rorotan JAKARTA UTARA 0 0 51 -1.30 Agak Kering

17 Setiabudi Timur JAKARTA SELATAN 0 46 29 -1.80 Kering

18 Sunter Kodamar JAKARTA UTARA 0 0 34 -2.10 Sangat Kering

19 Sunter Rawabadak JAKARTA UTARA 0 0 57 -1.50 Kering

20 Waduk Melati JAKARTA PUSAT 0 52 42 -1.90 Kering

21 BPP Sepatan KAB TANGERANG 0 21 39 -1.30 Agak Kering

22 Jatiwaringin Mauk KAB TANGERANG 0 0 5 -2.50 Sangat Kering

23 UPTD Benda Sukamulya KAB TANGERANG 0 4 103 -1.00 Agak Kering

24 UPTD Bendung Ciputat KAB TANGERANG 0 10 103 -0.91 N

25 UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB TANGERANG 0 16 69 -1.20 Agak Kering

26 UPTD Kresek KAB TANGERANG 0 13 46 -1.10 Agak Kering

27 UPTD Rajeg KAB TANGERANG 0 0 34 -1.50 Kering

28 UPTD Sepatan KAB TANGERANG 0 7 38 -1.80 Kering

29 UPTD Serpong KAB TANGERANG 0 17 85 -2.00 Sangat Kering

30 UPTD Tegal Kemiri KAB TANGERANG 0 21 33 -0.98 N

31 UPTD Teluknaga KAB TANGERANG 0 4 0 -1.60 Kering

32 Anyer KAB SERANG 0 38 59 -0.92 N

33 Cicinta KAB SERANG 0 72 87 -2.10 Sangat Kering

34 Cinangka KAB SERANG 2 13 65 -1.60 Kering

35 Baros KAB SERANG 0 124 28 -1.70 Kering

36 Ciomas KAB SERANG 23 131 121 -0.93 N

KABUPATEN/KOTA INDEKS

SPI CURAH HUJAN (mm)

(43)

39 September 2019 Oktober 2019 November 2019

37 Ciruas KAB SERANG 0 0 66 -1.70 Kering

38 Kasemen Kilasah KAB SERANG 2 2 34 -1.50 Kering

40 Kramatwatu Pegadingan KAB SERANG 0 14 30 -1.70 Kering

41 Mancak KAB SERANG 0 156 131 -0.06 N

42 Pabuaran KAB SERANG 2 70 64 -2.50 Sangat Kering

43 Padarincang KAB SERANG 15 63 70 -1.60 Kering

44 Pamarayan KAB SERANG 0 40 131 -1.50 Kering

45 Tirtayasa KAB SERANG 0 0 5 -2.70 Sangat Kering

46 Walantaka KAB SERANG 0 0 78 -1.70 Kering

47 Bd Ciliman KAB PANDEGLANG 8 0 10 -2.40 Sangat Kering

48 Cibaliung KAB PANDEGLANG 0 2 27 -1.60 Kering

49 Cimanggu KAB PANDEGLANG 0 0 25 -2.10 Sangat Kering

50 Cimanuk KAB PANDEGLANG 22 108 74 -1.90 Kering

51 Labuhan KAB PANDEGLANG 0 48 85 -1.90 Kering

52 Mandalawangi KAB PANDEGLANG 13 16 70 -2.30 Sangat Kering

53 Menes KAB PANDEGLANG 3 19 148 -2.20 Sangat Kering

54 Munjul KAB PANDEGLANG 0 0 67 -1.80 Kering

55 Pandeglang KAB PANDEGLANG 8 43 107 -1.40 Agak Kering

56 Pagelaran KAB PANDEGLANG 0 33 57 -2.80 Sangat Kering

57 Bayah KAB LEBAK 0 1 30 -2.60 Sangat Kering

58 Bj Irigasi KAB LEBAK 58 300 297 0.14 N

59 Bojong Manik KAB LEBAK 0 46 78 -2.10 Sangat Kering

60 BPP Leuwidamar KAB LEBAK 48 75 57 -2.10 Sangat Kering

64 BPP Sajira KAB LEBAK 28 113 78 -2.30 Sangat Kering

62 Cijaku KAB LEBAK 29 36 100 -2.10 Sangat Kering

63 Cilaki / Ciminyak KAB LEBAK 38 140 43 -1.70 Kering

64 Cilemer KAB LEBAK 18 61 61 -1.20 Agak Kering

65 Cimarga Situ Palayangan KAB LEBAK 35 189 169 -0.96 N

66 Cisalak Baru KAB LEBAK 10 39 66 -2.40 Sangat Kering

67 Cisangu Atas KAB LEBAK 36 65 55 -1.90 Kering

68 Kec Cimarga KAB LEBAK 60 264 276 0.30 N

69 Malingping Utara KAB LEBAK 2 5 53 -2.10 Sangat Kering

70 Panyaungan KAB LEBAK 0 0 58 -1.60 Kering

71 Pasir Ona / Rangkas KAB LEBAK 6 69 139 -1.90 Kering

72 Sampang Peundeuy KAB LEBAK 4 189 72 -1.80 Kering

73 Warung Gunung KAB LEBAK 20 119 170 -1.50 Kering

KABUPATEN/KOTA INDEKS

SPI NO

CURAH HUJAN (mm)

(44)

40 La m pi ra n 6 . P et a S e b ar a n P o s H u jan u n tu k E v al u asi B u lan an

(45)

Gambar

Gambar 1. Peta Normal Hujan
Gambar 5. Peta Analisis Sifat Hujan
Gambar 6. Peta Analisis Curah Hujan
Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area  Tangerang Selatan Bulan November 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kab./Kota Bidang Unit Organisasi Sub Unit Organisasi U P

• Cara memanggil FORM dari Program INFORMIX-4GL Mahasiswa mengetahui perintah-perintah yang digunakan untuk memanggil FORM dalam program INFORMIX-4GL • Contoh FORM yang hanya

(APIP) memiliki peranan vital dalam pemberantasan korupsi, khususnya dalam melakukan pengawasan internal atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah melalui

DATA BARANG INVENTARIS YANG DIUSULKAN UNTUK DIHAPUS TAHUN 2014.. Satuan Harga

Layanan pengiriman pesan singkat ini sangatlah standar dan tidak jarang para pengguna telepon selular menggunakan layanan SMS ini untuk mengirimkan suatu pesan

Analisis prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan tiga bulanan (Juli - September 2021) di wilayah Provinsi

Berdasarkan gambar 5 dapat diketahui secara umum tingkat ketersediaan air tanah pada bulan Maret 2021 di Provinsi Banten dan DKI Jakarta berada pada kategori Cukup hingga Sangat

Untuk Analisis Sifat hujan bulan November 2020 pada umumnya di wilayah Banten dan DKI Jakarta bersifat Atas Normal, kecuali Kab Serang bagian Utara dan sebagian kecil di bagian