PANDUAN TAHAPAN PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG OLEH ARSITEK PANDUAN TAHAPAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG 1

(1)

PANDUAN TAHAPAN PERENCANAAN

BANGUNAN GEDUNG OLEH ARSITEK

(2)

SKEMA URUTAN PERENCANAAN

(3)

(4)

(5)

PRELIMINARY DESIGN / PD

TAHAP AWAL PENJAJAKAN DESAIN BANGUNAN

(6)

PANDUAN TAHAPAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG 6

DEFINISI PRELIMINARY DESIGN (PD):

MERUPAKAN TAHAPAN PENJAJAKAN DAN ANALISA DARI SUATU LAHAN KOSONG - YANG HENDAK DIRENCAKAN BANGUNAN DIATASNYA TERHADAP FAKTOR - FAKTOR DARI LAHAN ITU SENDIRI (ANALISA TAPAK), SEPERTI:

1. RENCANA ZONASI LAHAN UNTUK BANGUNAN. 2. PERILAKU TERHADAP IKLIM

3. TANGGAPAN TERHADAP LALU LINTAS 4. TANGGAPAN TERHADAP POTENSI VIEW

5. MENETAPKAN BATASAN - INTENSITAS BANGUNAN 6. PENYIKAPAN SUDUT

7. LALU LINTAS DALAM TAPAK 8. PENGHIJAUAN

DAN SEBAGAINYA

TAHAP INI BISA DIABAIKAN UNTUK SKALA DAN KOMPELSITAS PERENCANAAN TERTENTU, SEHINGGA DAPAT DIMULAI ATAU DIMUAT DALAM TAHAPAN

(7)

SCHEMATIK DESIGN / SD

TAHAP PERENCANAAN BANGUNAN SECARA TERUKUR DAN MEMBERI

TAMPILAN BANGUNAN

(8)

DEFINISI SCHEMATIC DESIGN (SD):

MERUPAKAN TAHAP PENGEMBANGAN DESAIN SEHINGGA MELAHIRKAN BENTUK BANGUNAN YANG MENGGAMBARKAN KEDUDUKAN BANGUNAN PADA AREA LAHAN YANG TERSEDIA, SUDAH MEMUAT DIMENSI, LUASAN, TAMPAK, POLA RUANG PADA DENAH, TAMPILAN MUKA DIBERBAGAI SISI BANGUNAN (YANG UTAMA), JUMLAH HAL TERTENTU - SEPERTI JUMLAH KAMAR PADA HOTEL, PARKIR, PEMBAGIAN SIRKULASI HORIZONTAL DAN VERTIKAL, PENENTUAN ADA TIDAKNYA LANTAI BASEMENT, DAN SEBAGAINYA - DENGAN DASAR PARAMETER INTENSITAS BANGUNAN.

INTENSITAS BANGUNAN INI MEMUAT: KOEDISIEN DASAR BANGUNAN (KDB) - KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB) - KETINGGIAN BANGUNAN (KB) - GARIS SEPADAN BANGUNAN, SUNGAI, JALAN, - ATURAN KKOP - KETINGGIAN

BANGUNAN - JUMLAH LANTAI - DAN SEBAGAINYA TERKAIT PERATURAN BANGUNAN.

TAHAP INI PENTING KARENA MENJADI LANDASAN UNTUK MEMBUAT

GAMBAR PERIZINAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGAJUKAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN.

TAHAP INI JUGA MERUPAKAN TAHAP YANG SERINGKALI MENYEBABKAN

JADWAL PERENCANAAN BERKEMBANG DARI YANG SUDAH DIRENCANAKAN, KARENA PADA SAAT INI FAKTOR SELERA DAN PILIHAN DARI PEMBERI TUGAS AKAN BANYAK MEMPENGARUHI DESAIN BANGUNAN.

(9)

PEMBUATAN GAMBAR PERIZINAN/

BUILDING PERMIT DOCUMENTS

TAHAP PEMBUATAN GAMBAR UNTUK MATERI MENGURUS PENGAJUAN IZIN

BANGUNAN

(10)

DEFINISI PEMBUATAN GAMBAR PERIZINAN / BUILDING PERMIT DOCUMENTS:

MERUPAKAN TAHAPAN LANJUTAN SETELAH TAHAP SKEMATIK YANG SUDAH DISETUJUI - YANG SEBELUMNYA DIJELASAKAN.

DALAM TAHAP INI DESAIN BANGUNAN AKAN DIUJI KELAYAKANNYA DAN KESESUAIANNYA TERHADAP ATURAN - ATURAN BANGUNAN (BUILDING CODE) YANG BERLAKU DI KOTA / NEGARA TERTENTU.

JIKA DESAIN TERHADAP KEKURANGAN ATAU KESALAHAN TERTENTU MAKA PERLU DIREVISI AGAR TIDAK MENYALAHI ATURAN, TERUTAMA ATURAN KESELAMATAN BANGUNAN AKAN BAHAYA KEBAKARAN.

ADA KALANYA HAL - HAL TERTENTU BISA DINEGOSIASIKAN - ADA KALANYA DESAIN HARUS “MENGALAH” UNTUK LOLOS DALAM UJI MATERI DI TIM

PENASIHAT ARSITEKTUR KOTA (TPAK) - YANG MELEWATI SERANGKAIAN SIDANG DARI TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG (TABG).

SETELAH SIDANG TIM ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (TABG) SELESAI DAN DINYATAKAN LULUS, PROSES PEMBUATAN IMB BISA DILANJUTKAN.

ADA BEBERAPA ISTILAH YANG AKAN “BERSIRKULASI” DALAM PROSES PERIZINAN ANTARA LAIN: AMDAL, ANDALALIN, PEIL BANJIR, KRK, INTENSITAS BANGUNAN, TABG, TPAK, TPIB, TPKB, TACB, DAMKAR, DAN SEBAGAINYA YANG AKAN

(11)

DESIGN DEVELOPMENT / TENDER

DOCUMENTS / DD

TAHAP PENGEMBANGAN DESAIN SECARA LEBIH MENDETAIL UNTUK

MEMPERSIAPKAN GAMBAR KERJA

(12)

DEFINISI DESAIN DEVELOPMENT / TENDER DOCUMENTS (DD):

MERUPAKAN TAHAPAN LANJUTAN SETELAH PERIZINAN BANGUNAN SELESAI - DITANDAI DENGAN TERBITNYA IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB).

TAHAP INI AKAN MENGHASILKAN OUTPUT GAMBAR PENGEMBANGAN DESAIN YANG MEMUAT ANEKA DETAIL BANGUNAN YANG DIPERLUKAN UNTUK

MEREPRESENTASIKAN DIMENSI, UKURAN, DETAIL DETAIL ARSITEKTURAL, DAN SEBAGAINYA.

GAMBAR DESAIN DEVELOPMENT INI AKAN MEMUAT SPESIFIKASI ARSITEKTUR BANGUNAN SEPERTI MEREK, UKURAN, WARNA, BAHAN, FINISHING, DAN SEBAGAINYA.

GAMBAR PENGEMBANGAN DESAIN (DESAIN DEVELOPMENT) - AKAN DIJADIKAN DASAR SEBAGAI PERHITUNGAN VOLUME BANGUNAN / BILL OF QUANTITY DAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) - OLEH TENAGA AHLI QUANTITY SURVEYOR (QS) - YANG MENGHASILKAN PERKIRAAN BESAR BIAYA BANGUNAN YANG AKAN DIBANGUN.

(13)

CONSTRUCTION DRAWING /

FOR CON (CD)

TAHAP PENGEMBANGAN DESAIN SECARA LEBIH MENDETAIL UNTUK GAMBAR

KONSTRUKSI

(14)

DEFINISI CONSTRUCTION DRAWING / FOR CON (CD):

MERUPAKAN TAHAPAN LANJUTAN SETELAH DESIGN DEVELOPMENT YANG

MERUPAKAN PENDETAILAN LEBIH LANJUT UNTUK BEBERAPA AREA DAN

KOMPONEN AGAR SIAP MENJADI GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN YANG

SIAP UNTUK DISERAHKAN KEPADA KONTRAKTOR (PELAKSANA KONSTRUKSI

BANGUNAN) - UNTUK DIBUATKAN - SHOP DRAWING SEBELUM KONSTRUKSI

DILAKUKAN.

(15)

KOORDINASI PEMBANGUNAN /

CONSTRUCTION COORDINATION

TAHAP MEMBERIKAN DUKUNGAN SELAMA PROYEK BERLANGSUNG DIBANGUN

BERSAMA DENGAN BERBAGAI DISIPLIN ILMU LAINNYA

(16)

DEFINISI KOORDINASI PEMBANGUNAN:

MERUPAKAN TAHAPAN YANG DILAKUKAN PERENCANA ARSITEKTUR

BANGUNAN DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN BERKALA DISAAT BANGUNAN SEDANG DIBANGUN, PADA UMUMNYA BERUPA MEMBERIKAN SOLUSI TEKNIS JIKA ADA KENDALA - KENDALA TEKNIS TERKAIT ARSITEKTUR BANGUNAN YANG MEMBUTUHKAN PENYESUAIAN - PENYESUAIAN DILAPANGAN ATAU

TERKENDALA SESUATU HAL YANG BERBENTURAN DENGAN DISIPLIN ILMU LAINNYA.

DALAM PROSES KONSTRUKSI KADANG KALA KONTRAKTOR MENEMUKAN PERAMASALAHAN DI LAPANGAN YANG MEMBUTUHKAN PENILAIAN DAN USULAN DARI PERENCANA ARSITEKTUR BERSAMAAN DENGAN PERENCANA DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU LAINNYA YANG TERLIBAT.

(17)

ANEKA DISIPLIN ILMU BANGUNAN

YANG TERLIBAT

(18)

SEGMEN PRA - PERENCANAAN

BANGUNAN

(19)

1. KONSULTAN BISNIS STUDI KELAYAKAN

/FEASIBILLITY STUDY CONSULTANT

(FS)

(20)

KONSULTAN BISNIS STUDI KELAYAKAN / FEASIBILLITY STUDY CONSULTANT (FS)

MERUPAKAN PIHAK YANG SEBAIKNYA BERTEMU PERTAMA KALI DENGAN PEMBERI TUGAS (OWNER) SEBELUM MELAKUKAN PERENCANAAN SUATU PROPERTI DI SUATU LAHAN TERTENTU.

KONSULTAN FS AKAN MEMBANTU OWNER MELIHAT POTENSI DAN

KELAYAKAN SUATU LAHAN TERKAIT DENGAN SUATU FUNGSI PROPERTI YANG AKAN DIBANGUN DIDALAM LAHAN TERSEBUT.

POTENSI LAHAN DAPAT DIWUJUDKAN DALAM PROSENTASE BERAPA PERSEN AREA UNTUK FUNGSI TERTENTU, UNTUK INFRASTRUKTUR, UNTUK

PENGHIJAUAN, DAN SEBAGAINYA.

DENGAN DEMIKIAN OWNER MENDAPATKAN GAMBARAN DARI SUDUT PANDANG LAIN YANG LEBIH AKURAT TERKAIT POSISI DAN POTENSI LAHAN TERHADAP FUNGSI YANG AKAN ADA DI DALAMNYA.

(21)

2. KONSULTAN TATA WILAYAH /

MASTERPLANING CONSULTANT

(22)

KONSULTAN TATA WILAYAH / MASTERPLANING CONSULTANT

MERUPAKAN SUATU PIHAK YANG AKAN MERENCANAKAN SUATU KAWASAN ATAU LAHAN YANG CUKUP BESAR AGAR MEMUAT SECARA EFISIEN FUNGSI - FUNGSI BANGUNAN DAN INFRASTRUKTUR YANG HENDAK DIBANGUN.

OUTPUT DARI PERENCANAAN KAWASAN / MASTERPLANNING INI BERUPA GAMBAR PEMBAGIAN WILAYAH - WILAYAH DALAM LAHAN TERSEBUT, BESERTA JALUR - JALUR JALAN SEBAGAI SIRKULASI, RENCANA - RENCANA DRAINASE UTAMA, DAN SEBAGAINYA.

DALAM MASTERPLANING AKAN TERWUJUDLAH BESARAN - BESARAN AREA YANG MEREPRESENTASIKAN PERSENTASE AREA YANG SUDAH DIARAHKAN OLEH PIHAK KONSULTAN FS, ATAU PERMINTAAN DARI PEMBERI TUGAS SENDIRI (OWNER)

BIASANYA HASIL DESAIN MASTERPLANNING INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MATERI MARKETING MISALNYA SEPERTI KAWASAN PERUMAHAN, PUSAT AREA BISNIS, AREA KOMERSIAL, DAN SEBAGAINYA.

(23)

SEGMEN PERENCANAAN BANGUNAN

(24)

1. PERENCANA ARSITEKTUR /

ARCHITECTURE CONSULTANT

(25)

1. PERENCANA ARSITEKTUR / ARCHITECTURE CONSULTANT

MERUPAKAN PIHAK YANG MEMULAI PERENCANAAN SUATU BENTUKAN BANGUNAN TERTENTU DARI LAHAN YANG SEMULA MASIH KOSONG, SESUAI DENGAN PERMINTAAN DAN KEBUTUHAN DARI PEMBERI TUGAS.

ARSITEK AKAN MERENCANAKAN TATA LETAK BANGUNAN, RUANGAN, TERHADAP RUANG YANG ADA, SERTA MERANCANG JALUR - JALUR

SIRKULASI (HORIZONTAL DAN VERTIKAL) PEJALAN KAKI DAN KENDARAAN DALAM SUATU LAHAN DAN BANGUNAN ITU SENDIRI.

ARSITEK TIDAK MELAKUKAN PERENCANAAN TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN DAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING BANGUNAN,

KARENA HAL TERSEBUT MEMILIKI DISIPLIN ILMU YANG TERPISAH SENDIRI DAN DIWAKILI OLEH PERENCANA YANG MMANG MEMPELAJARI TOPIK TERSEBUT. PRODUK GAMBAR DESAIN ARSITEK AKAN MENJADI DASAR UTAMA

PERENCANAAN STRUKTUR DAN MEP (MECHANICAL ELECTRICAL & PLUMBING) SERTA PERIZINAN - PERIZINAN BANGUNAN.

DESAIN ARSITEKTUR HARUS MELALUI SERANGKAIAN SIDANG TPAK UNTUK DIUJI KELAYAKANNYA SEBELUM DITERBITKAN IMB.

(26)

2. PERENCANA SIPIL /

CIVIL ENGINEERING CONSULTANT

(27)

PERENCANA SIPIL /

CIVIL ENGINEERING CONSULTANT

MERUPAKAN PIHAK YANG AKAN MERENCANAKAN STRUKTUR BANGUNAN TERKAIT PERHITUNGAN TERHADAP BEBAN BANGUNAN ITU SENDIRI TERHADAP TANAH, KEKUATAN TERHADAP ANGIN, KEKUATAN TERHADAP GEMPA,

PENENTUAN PONDASI, TERMASUK UKURAN - UKURAN PEMBESIAN, MUTU BETON, DAN ATURAN KESELAMATAN BANGUNAN SECARA STRUKTUR SESUAI DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU.

DESAIN STRUKTUR YANG TERKAIT RANCANGAN BANGUNAN HARUS MELALUI SIDANG TPKB UNTUK DINYATAKAN LULUS UNTUK DIPERGUNAKAN KEPADA BANGUNAN YANG HENDAK DIBANGUN.

DESAIN STRUKTUR INI AMAT PENTING KARENA MENYANGKUT KESELAMATAN BANGUNAN TERHADAP FAKTOR ALAM YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN NYAWAPENGGUNANYA.

DALAM PELAKSANAAN, DESAIN STRUKTUR MENEMPATI PRIORITAS TERTINGGI UNTUK DIAWASI KARENA JIKA TERJADI KORUPSI MATERIAL BAHAN DAN

KESALAHAN PEMASANGAN MENGAKIBATKAN SEMUA PERHITUNGAN STRUKTUR YANG SUDAH DI SAH KAN MENJADI TIDAK BERLAKU.

(28)

3. PERENCANA

MECHANICAL - ELECTRICAL-PLUMBING / M.E.P

ENGINEERING CONSULTANT

(29)

PERENCANA MECHANICAL - ELECTRICAL-PLUMBING / MEP ENGINEERING CONSULTANT

MERUPAKAN PIHAK YANG AKAN MERENCANAKAN BERMACAM - MACAM “URAT NADI” PENGOPERASIAN BANGUNAN SEPERTI ANTARA LAIN:

1. KELISTRIKAN ARUS KUAT 2. KELISTRIKAN ARUS LEMAH

3. TELEKOMUNIKASI DALAM GEDUNG (TELEPON, INTERNET) 4. TRANSPORTASI DALAM GEDUNG (LIFT, ESKALATOR) 5. CADANGAN DAYA (GENSET)

6. PEMIPAAN (AIR BERSIH, AIR KOTOR, LIMBAH PADAT, AIR HUJAN, DRAINASE) 7. PENGADAAN AIR BERSIH

8. PENGOLAHAN LIMBAH

9. HVAC (HEATING, VENTILATING, AIR CONDITIONING) 10. PENANGKAL PETIR

11. PENERANGAN DALAM GEDUNG

12. SISTEM KEBAKARAN BANGUNAN GEDUNG

PERENCANAAN INI JUGA HARUS MELALUI SIDANG TPIB, AGAR INSTALASI YANG DIRENCANAKAN DIPASANG MEMNUHI KAIDAH - KAIDAH DAN STANDAR YANG DITETAPKAN PADA GEDUNG. TERUTAMA STANDAR - STANDAR KEBAKARAN BANGUNAN GEDUNG.

(30)

4. PERENCANA INTERIOR / INTERIOR

CONSULTANT

(31)

PERENCANA INTERIOR / INTERIOR CONSULTANT

MERUPAKAN PIHAK ATAU CAKUPAN PEKERJAAN YANG AKAN MERENCANAKAN BENTUK TAMPILAN INTERIOR (TATA RUANG DALAM) SUATU RUANG DALAM

BANGUNAN.

ADAPUN CAKUPAN PERENCANAAN INTERIOR MENCAKUP:

1. PERENCANAAN FISNISHING SUATU RUANGAN YANG MELEKAT PADA DINDING - PLAFOND DAN LANTAI

2. PERENCANAAN FURNITURE TERTENTU YANG PERLU DISESUAIKAN DENGAN BENTUKAN RUANGAN.

3. PERENCANAAN PEMILIHAN FURNITURE PABRIKAN

4. PERENCANAAN TITIK LAMPU TERTENTU JIKA DIPERLUKAN 5. PERENCANAAN ORNAMEN TERTENTU JIKA DIPERLUKAN

PERENCANAAN INTERIOR MERUPAKAN PERENCANAAN YANG BERSINGGUNGAN DENGAN SEBAGIAN DARI PERENCANAAN ARSITEKTUR KARENA AKAN MENEMPATI RUANG - RUANG YANG TERBENTUK DARI PERENCANAAN ARSITEKTUR

(32)

5. TOPOGRAFI / PEMETAAN BATAS LAHAN &

KONTUR LAHAN

(33)

TOPOGRAFI /

PEMETAAN BATAS & KONTUR LAHAN

MERUPAKAN SUATU TAHAPAN TERPENTING DIAWAL SEMUA PERENCANAAN SUATU LAHAN KOSONG UNTUK DIBANGUN. PENGUKURAN TOPOGRAFI AKAN MEMETAKAN LAHAN YANG AKAN DIRENCANAKAN DENGAN MEMBERIKAN HASIL DATA BERUPA BATAS - BATAS LAHAN, KONTUR, DAN UKURAN YANG TEPAT AGAR DALAM PERENCANAAN BANGUNAN DIDALAMNYA TIDAK DIDASARI OLEH

BENTUK LAHAN DAN UKURAN YANG SALAH.

UMUMNYA PENGUKURAN TOPOGRAFI LAHAN INI MENGGUNAKAN ALAT TEODOLIT / TOTAL STATION SEHINGGA MENGHASILKAN DATA PENGUKURAN BENTUK, KONTUR DAN UKURAN LAHAN YANG AKURAT DAN TERPERCAYA SEBAGAI DASAR PERENCANAAN ABNGUNAN DIDALAMNYA.

PADA UMUMNYA TAHAPAN INI MERUPAKAN TAHAPAN TERPISAH DARI CAKUPAN PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG DAN DISEDIAKAN OLEH VENDOR YANG MEMANG AHLI DALAM BIDANG INI.

(34)

6. SONDIR & SOIL TEST / TEST TANAH

(35)

SONDIR & SOIL TEST / TEST TANAH

MERUPAKAN SUATU TAHAPAN TERPENTING YANG PERLU DILAKUAKN SEBELUM MELAKUKAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN, TERUTAMA PERIHAL

PONDASI.

PENGUKURAN MUTU TANAH AMAT PENTING KARENA DENGAN MENGAMBIL CONTOH TANAH DAN UJI LABORATORIUM, AKAN DIKETAHUI MUTU QUALITAS TANAH, KEDALAMAN TANAH KERAS, DAYA DUKUNG TANAH DAN ANEKA PARAMETER YANG PENTING DALAM MENENTUKAN PERENCANAAN PONDASI SUATU BANGUNAN.

ADAKALANYA DALAM AREA TANAH YANG CUKUP LUAS TITIK PENGEBORAN UNTUK UJI TANAH BISA MELEBIHI DARI SATU TITIK, KARENA KEADAAN TANAH BISA BERBEDA - BEDA DALAM SATU LAHAN YANG SAMA.

(36)

7. PERENCANA PERTAMANAN /

LANDSCAPE CONSULTANT

(37)

PERENCANA PERTAMANAN / LANDSCAPE CONSULTANT

MERUPAKAN SUATU TAHAPAN PERENCANAAN PERTAMANAN DI AREA - AREA TERBUKA DISEKITAR BANGUNAN DI LAHAN YANG SAMA, ATAU PADA BANGUNAN JIKA TERSEDIA TAMAN ATAP.

ADAPUN KEAHLIAN INI DILAKUKAN OLEH INSINYUR PERTAMANAN / ARSITEKTUR LANSEKAP.

ADAPUN CAKUPAN PERENCANAAN PERTAMANAN INI TERMASUK TATALETAK ELEMEN - ELEMEN TAMAN, SEPERTI ANEKA POHON, ANEKA FURNITURE, KOLAM, PEMILIHAN JENIS TANAMAN, PENCAHAYAAN, DAN SEBAGAINYA.

(38)

8. QUANTITY SURVEYOR (QS)

(39)

QUANTITY SURVEYOR (QS)

MERUPAKAN TAHAPAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHITUNG VOLUME SUATU BANGUNAN UNTUK DIBUATKAN RENCANA ANGGARAN BIAYA NYA. SEHINGGA DAPAT DIKETAHUI BERAPA BESAR BIAYA YANG HARUS DISEDIAKAN PEMILIK BANGUNAN ATAS RANCANGAN BANGUNAN TERSEBUT.

BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN MEMUAT ANTARA LAIN JUMLAH VOLUME

BAHAN BANGUNAN YANG TERPASANG BAIK ARSITEKTURAL, STRUKTURAL, MEP, INTERIOR, LANSEKAP, BERDASAR DIMENSI UKURAN YANG ADA DAN SPESIFIKASI BENDA DAN BIAYA PASANG NYA.

PADA UMUMNYA TAHAPAN INI MERUPAKAN TAHAPAN TERPISAH DARI CAKUPAN PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG DAN DISEDIAKAN OLEH VENDOR YANG MEMANG AHLI DALAM BIDANG INI, ADA KALANYA JUGA PIHAK QUANTITY SURVEYOR (QS) INI MENYATU DENGAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (MK)

(40)

SEGMEN PASCA PERENCANAAN

(41)

1. 3D ARTIST

(42)

3D ARTIST

MERUPAKAN PEKERJAAN YANG BUKAN MERUPAKAN PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG, MELAINKAN PEKERJAAN YANG MEMBANTU

MEMBERIKAN VISUALISASI TIGA DIMENSIONAL YANG SERINGKALI DIBUTUHKAN OLEH PEMBERI TUGAS (OWNER) UNTUK DITEMPATKAN DI MEDIA MARKETING-NYA.

3D ARTIST AKAN MENGHASILKAN GAMBAR YANG MENGARAH MENDEKATI KE GAMBARAN REALISTIS KETIKA BANGUNAN TERSEBUT BERDIRI LENGKAP DENGAN SUASANA YANG ADA (KENDARAAN, ORANG, PEPOHONAN, DLL)

(43)

2. GRAPHIC DESIGNER

(44)

GRAPHIC DESIGNER

MERUPAKAN PIHAK YANG MEMBAUT ELEMEN - ELEMEN GRAFIS YANG

ADAKALANYA DIPERLUKAN UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA BANGUNAN BERUPA GAMBAR - GAMBAR MURAL DINDING, GRAFITI, CUTTING STIKER, DAN

SEJENISNYA.

PIHAK INI AKAN BERSINGGUNGAN DENGAN BANYAK KEGIATAN PERCETAKAN DUA DIMENSI, SEPERTI STIKER, LUKISAN DINDING, MASKING PAINT, DAN

SEBAGAINYA.

(45)

SEGMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

(46)

1. MANAJEMEN KONSTRUKSI (MK)

(47)

MANAJEMEN KONSTRUKSI (MK)

MERUPAKAN TAHAPAN TERPENTING YANG MENYANGKUT KELANCARAN BERJALANNYA SUATU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG.

MANAJEMEN KONSTRUKSI MERUPAKAN AKTIFITAS YANG DILAKUKAN OLEH SUATU PERUSAHAAN JASA ATAU SEKELOMPOK ORANG YANG MEMANTAU JALANNYA SUATU PROYEK.

MK AKAN MEMANTAU PROGRESS PRESTASI PEKERJAAN BERBANDING DENGAN WAKTU YANG DISEDIAKAN, JADWAL, MENGATUR DENDA KETERLAMBATAN, MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PROGRESS, MENGKOORDINASIKAN ANTARA DESAIN ARSITEKTUR, STRUKTUR DAN MEP, MENYELENGGARAKAN AANWEIJING, TENDER DAN KLARIFIKASI, SERTA MENGAWAL PEMBANGUNAN DARI SEJAK PEMBUATAN GAMBAR DESIGN DEVELOPMENT HINGGA BANGUNAN BERDIRI.

PERANAN MK AMAT PENTING AGAR PEMILIK BANGUNAN MEMILIKI PERWAKILAN PIHAK YANG NETRAL SEBAGAI PENGURUS BERJALANNYA PROYEK PEMBANGUNAN.

(48)

2. PELAKSANA KONSTRUKSI /

CONTRACTOR

(49)

PELAKSANA KONSTRUKSI / CONTRACTOR

MERUPAKAN PIHAK YANG PALING MENENTUKAN AKAN TERWUJUDNYA SUATU BANGUNAN.

PIHAK INI AKAN MENTERJEMAHKAN GMABAR, BERKORDIANSI DENGAN PERENCANA, DALAM PROSES MEMBANGUN BANGUNAN DI LAHAN YANG SUDAH DITENTUKAN.

PEMILIHAN PELAKSANA BANGUNAN YANG KREDIBEL DAN MUMPUNI AMAT PENTING AGAR DALAM PROSES BERJALANNYA SUATU PEKERJAAN

PELAKSANAAN DAPAT BERJALAN DENGAN BAIK DAN TIDAK BERMASALAH. ADA BAIKNYA PELAKSANA BANGUNAN MEMBUAT GAMBAR SHOP DRAWING SETELAH MENERIMA GMABAR KERJA DARI PERENCANA BANGUNAN DAN MENDAPAT APPROVAL BERSAMA - SAMA.

ADA KALANYA DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN TERJADI “PEKERJAAN TAMBAH - KURANG” DIMANA ADA SEJUMLAH PENYESUAIAN DALAM KONSTRUKSI DILAPANGAN.

SETELAH BANGUNAN SELESAI PELAKSANA KONSTRUKSI SEBAIKNYA MEMBUAT GAMBAR ASBUILT DRAWING YANG MEREPRESENTASIKAN APA YANG BENAR - BENAR TERPASANG. GAMBAR INI AKAN DISERAHKAN KE PEMBERI TUGAS

(50)

3. SUB CONTRACTOR

(51)

SUB CONTRACTOR

MERUPAKAN PELAKSANA YANG BEKERJA DALAM NAUNGAN KONTRAKTOR UTAMA (MAIN CONTRACTOR), DENGAN PEKERJAAN - PEKERJAAN YANG CENDERUNG SPESIFIK, SEPERTI KUSEN, IRON MONGERIES, MEKANIKAL - ELEKTRIKAL, HVAC, PENGECATAN, DLL.

APAPUN KEJADIANNYA SUB CONTRACTOR BERTANGGUNG JAWAB KEPADA MAIN CONTRACTOR BUKAN KEPADA PEMBERI TUGAS (PEMILIK PROYEK / OWNER)

(52)

4. PENGAWAS / SUPERVISOR

(53)

PENGAWAS / SUPERVISOR

MERUPAKAN PIHAK YANG MWASI JALANNYA PROSES KONSTRUKSI, AGAR APA YANG TERPASANG - SESUAI DENGAN YANG DIGAMBAR, ATAU JIKA ADA PENYESUAIAN DI PROJECT DAPAT TERCATAT DENGAN BAIK.

PENGAWASAN INI PENTING TERUTAMA DALAM FASE PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN , KARENA MENYANGKUT KESELAMATAN BANGUNAN SETELAH DIBANGUN.

PENGAWAS HARUS MERUPAKAN PIHAK YANG TERPISAH DARI OWNER DAN PELAKSANA KONSTRUKSI (KONTRAKTOR), AGAR MENGHINDARI ADANYA CONFLICT OF INTEREST, KORUPSI DAN BERAKIBAT PADA MUTU BANGUNAN YANG DIBANGUN.

PENGAWAS KADANG KALA MENYATU DALAM CAKUPAN PEKERJAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI YANG SUDAH DIJELASKAN SEBELUMNYA.

(54)

SKEMA TAHAPAN PERENCANAAN &

KONSTRUKSI

(55)

SKEMA ALUR RANTAI PROSES PEKERJAAN PERENCANAAN - KONSTRUKSI

PERENCANAAN ARSITEKTUR PERENCANAAN STRUKTUR PERENCANAAN M.E.P PERENCANAAN MASTERPLANING STUDI KELAYAKAN SOIL TEST TOPOGRAFI & PENGUKURAN LAHAN PERENCANAAN INTERIOR PERENCANAAN PERTAMANAN QUANTITY SURVEYOR AANWEIJING TENDER KONTRAKTOR MANAJEMEN KONSTRUKSI KONTRAKTOR PEMENANG PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGAWAS KONSTRUKSI SUB KONTRAKTOR SERAH TERIMA BANGUNAN CATATAN:

1. SETIAP BIDANG KEAHLIAN MEMILIKI TENAGA AHLINYA SENDIRI, SEHINGGA TIDAK DAPAT DIBEBANKAN KE SALAH SATU PIHAK SAJA.

2. UNTUK PELAKSANA KONSTRUKSI (KONTRAKTOR) BIASANYA DAN SEBAIKNYA MEMBUAT SHOPDRAWING DAN ASBUILT DRAWING.

3. PENGAWAS KONSTRUKSI BIASANYA MERUPAKAN BAGIAN DARI MANAJEMEN KONSTRUKSI YANG AKAN MELAKUKAN AUDIT PRESTASI PEKERJAAN PELAKSANA KONSTRUKSI (KONTRAKTOR)

4. SETELAH SERAH TERIMA BANGUNAN BIASANYA ADA TENGGANG WAKTU UNTUK GARANSI MUTU DAN KUALITAS PELAKSANAAN BANGUNAN

5. UNTUK BEBERAPA PROYEK DENGAN NOMINAL BESAR KONTRAKTOR WAJIB MEMILIKI BANK GARANSI TERHADAP PEMBERI TUGAS.

6. PARA PELAKU KONSTRUKSI TIDAK BERTANGGUNG JAWAB PADA KEBERLANGSUNGAN DAN

KEBERHASILAN BISNIS PEMILIK BANGUNAN / PEMBERI TUGAS

MASA TENGGANG GARANSI PELAKSANAAN

(56)

PERKIRAAN (FEE) BIAYA JASA - JASA

PERENCANAAN KONSTRUKSI

BANGUNAN GEDUNG

(57)

PERKIRAAN PERHITUNGAN BUDGET FEE BIAYA JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SECARA EMPIRIS

BIDANG JASA PERKIRAAN BESARAN FEE MENGACU KE

ARSITEKTUR KETERANGAN

PERENCANAAN ARSITEKTUR A DIPENGARUHI LUASAN AREA, FUNGSI

BANGUNAN DAN KERUMITAN.

PERENCANAAN STRUKTUR 0.3 - 0.5 X A DIPENGARUHI LUASAN AREA, FUNGSI BANGUNAN DAN KERUMITAN.

PERENCANAAN M.E.P 0.3 - 0.5 X A DIPENGARUHI LUASAN AREA, FUNGSI

QUANTITY SURVEYOR 0.3 - 0.5 X A DIPENGARUHI LUASAN AREA, FUNGSI

MANAJEMEN KONSTRUKSI 2 - 3 X A DIPENGARUHI BESARAN PROYEK DAN JUMLAH ORANG DILAPANGAN

URBAN PLANNER ~ DIPENGARUHI LUASAN AREA

INTERIOR DESIGN 0.5 - 3 X A DIPENGARUHI LUASAN AREA, FUNGSI

SOIL TEST ~ BERDASAR JUMLAH TITIK BERBANDING

(58)

PENJADWALAN PROYEK / PROJECT

SCHEDULING

(59)

CONTOH JADWAL PERENCANAAN APARTEMEN

(60)

(61)

CONTOH JADWAL PERENCANAAN PERKANTORAN

(62)

(63)

CONTOH JADWAL PERENCANAAN HOTEL

(64)