• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1003330 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1003330 Chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif sebagai metode untuk mengambil data selama penulis melakukan penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto,dkk (2008) penelitian tindakan kelas ( PTK) dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Recearch (CAR), membentuk pengertian yaitu (1) Penelitian, (2) Tindakan, (3) Kelas. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dirumusakan , secara umum penelitaian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan metode mind mapping dalam meningkatkan pengguasaan kosakata anak usia dini. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menciptakan suatu peingkatan dan perubahan lebih baik dalam penguasaan kosakata.

Menurut Dasna (2007) Metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kualitatif yaitu bentuk penelitian praktis yang di laksanakan oleh guru untuk menemukan solusi dari permasalahan yang timbul di kelas agar dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas

2. Desain Penelitian

(2)

mengembangkan bahwa satu putaran dalam sebuah siklus terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut meliputi : perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).

(3)

Gambar 3.1 Pengembangan PTK ( Arikunto, dkk, 2007:74)

Berdasarkan gambar 3.1 di atas penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang meliputi:

a. Tahap perencanaan adalah tahap rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c. Tahap pengamatan merupakan tahap mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang di laksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Tahap refleksi adalah tahap dimana peneliti mengakaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama – sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk memberikan penyelesaian masalah berkaitan dengan kurangnya penguasaan kosakata anak usia dini PAUD Al-Zuhriyah. Adapun strategi atau metode yang dianggap mampu meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata anak tersebut adalah metode mind mapping.

B. Lokasi dan Subjek

(4)

tahun pengajaran 2014 – 2015 dengan jumlah anak 19 anak, yang terdiri 5 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.

C. Penjelasan Istilah

Berikut ini dijelaskan variabel – variabel istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kosakata

Kosakata yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu penguasaan reseptif secara auditori yaitu kemampuan anak dalam mengucapkan kembali kosakata yang disampaikan, dan secara visual dalam arti pemahaman anak terkait kosakata dengan cara membaca gambar pada media yang digunakan terhadap kosa kata benda, bilangan dan warna dengan teknik mind mapping.

2. Teknik Mind Mapping

Menurut yoga (2009) teknik Mind Mapping merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan memetakan pikiran-pikiran secara menarik, mudah dan berdaya guna. Sedangkan menurut Buzan (2005:19) Mind Mapping adalah alat pilihan untuk membantu anak menajamkan ingatan dan dapat bekerja dengan baik karena ia menggunakan kedua pemain utama dari ingatan yaitu imajinasi dan asosiasi. Adapun langkah – langkah penggunaan mind mapping dalam penelitan ini antara lain sebagai berikut:

a. Mind mapping yang telah dibuat oleh guru di temple di papan tulis menghadap ke depan siswa.

b. Kemudian dijelaskan isi dari gambar mind mapping.

c. Setelah itu berikan anak kesempatan untuk dapat mengamati mind mapping yang ada di papan tulis.

d. Kemudian minta anak untuk menyebutkan satu persatu gambar yang ada di mind mapping tersebut secara bergantian.

(5)

D. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dalam pengolahannya (Arikunto, 2006).

Dalam menyusun instrument pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi, karena dengan mengevaluasi kita dapat memperoleh data pada Sesuatu yang sedang diteliti, dan hasil yang di peroleh dapat kita ukur mengguakan standar yang ditentukan oleh peneliti. Berikut kisi – kisi instrument penelitian Meningkatkan Penguasaan Kosakata Anak yang digunakan pada saat sebelum tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran 3.1.

Pada penelitian ini instrument yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi, yang digunakan untuk mengetahui keaktifan anak selama proses pembelajaran penguasaan kosakata melalui metode mind mapping. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 3.2

2. Lembar wawancara, merupakan alat berupa pertanyaan – pertanyaan yang diajukan secara verbal untuk mengetahui gambaran mengenai pembelajaran kosakata di PAUD Al-Zuhriyah. Berikut instrumen pada wawancara sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada lampiran 3.3 dan lampiran 3.4

3. Dokumentasi, digunakan untuk cacatan peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, dokumentasi bisa berupa tulisan atau gambar.

E. Skenario Tindakan

Berikut ini dijelaskan skenario tindakan dari setiap siklusnya adalah sebagai berikut :

(6)

a. Langkah – langkah pelaksanaan Tindakan 1 :

 Guru memperlihatkan gambar mind mapping pada anak.  Guru menjelaskan isi dari gambar mind mapping.

 Guru meminta anak menyebutkan macam – macam buah – buahan

yang ada pada gambar.

 Guru meminta anak menyebutkan warna dari buah – buahan yang ada

pada gambar.

 Guru menyebutkan rasa dan manfaat dari buah – buah yang ada pada

gambar.

 Guru meminta anak untuk membuat mind mapping sesuai dengan buah

kesukaannya.

b. Langkah – langkah pelaksanaan Tindakan 2 :

 Guru memperlihatkan gambar mind mapping pada anak.  Guru menjelaskan isi dari gambar mind mapping.

 Guru meminta anak menyebutkan macam – macam benda yang ada

pada gambar.

 Guru meminta anak menyebutkan warna dari benda yang ada pada

gambar.

 Guru meminta anak untung menghitung benda yang ada pada gambar.  Guru menunjuk salah satu anak untuk menghitung, menyebutkan

benda apa itu dan warna apa benda yang ada pada gambar.

 Guru meminta anak untuk membuat mind mapping sesuai dengan

contoh yang buat oleh guru. 2. Siklus II Tindakan 1 dan 2

a. Langkah – langkah pelaksanaan Tindakan 1 :

 Guru memperlihatkan gambar mind mapping pada anak.  Guru menjelaskan isi dari gambar mind mapping.

 Guru meminta anak menyebutkan macam – macam uang yang ada

pada gambar.

 Guru meminta anak menyebutkan warna dari uang yang ada pada

gambar.

 Guru meminta anak untuk mencocokan bentuk uang dengan gambar

bentuk bangun / geometri.

 Guru meminta anak membuat mind mapping sesuai yang diinginkan

(7)

b. Langkah – langkah pelaksanaan Tindakan 2 :

 Guru memperlihatkan gambar mind mapping pada anak.  Guru menjelaskan isi dari gambar mind mapping.

 Guru meminta anak menyebutkan macam – macam benda yang ada

pada gambar.

 Guru meminta anak menyebutkan warna dari benda yang ada pada

gambar.

 Guru meminta anak untung menghitung benda yang ada pada gambar.  Guru menunjuk salah satu anak untuk menghitung, menyebutkan

benda apa itu dan warna apa benda yang ada pada gambar.

 Guru meminta anak untuk membuat mind mapping sesuai dengan

contoh yang ada didepan.

4. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melaksanakan observasi awal, untuk melihat kondisi objektif pembelajaran, khususnya dalam mengenal kosakata, kemudian melaksanakan dua siklus dengan dua tindakan, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Secara prosedural dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Siklus 1

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menentukan langkah – langkah pengembangan seperti :

a) Bekerja sama bersama guru menetapkan urutan materi pembelajaran dan cakupannya.

b) Membuat dan melengkapi alat peraga

c) Menetapkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran ini menggunakan metode mind mapping.

d) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas anak didik,aktifitas guru dan kegiatan pembelajaran

e) Mendesain alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Tahap Tindakan

(8)

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah didiskusikan terlebih dahulu bersama guru.

3) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini pengamat melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan kepada anak didik untuk mengetahui hambatan yang dialami anak didik selama proses pembelajaran berlangsung.

4) Tahap Refleksi

Setelah data observasi dianalisis, guru melakukan refleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini, tim observer dan guru berusaha untuk dapat mengetahui kemampuan anak didik dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus 2

1) Tahap Perencanaan

Diskusi dengan guru kelas tentang permasalahan baru yang timbul pada siklus I, hasil refleksi pada siklus I dijadikan dasar menyusun rencana perbaikan pembelajaran di RKH pada siklus II.

2) Tahap Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dan didiskusikan terlebih dahulu dengan guru kelas. Peneliti melaksanakan kegiatan dengan metode yang sama tetapi pada siklus ini sudah ada perbaikan sesuai dengan hasil refleksi pada siklus 1.

3) Tahap Pengamatan

Penilaian yang diobservasi adalah tentang keterlibatan anak pada saat pembelajaran. Pada penilaian ini dilihat perubahan yang terjadi pada anak saat siklus I dan pada siklus II. Cara penilaian berdasarkan kemampuan anak masing-masing pada siklus I dan ke II.

(9)

Setelah data observasi dianalisis, peneliti melakukan refleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini, peneliti berusaha untuk dapat mengetahui kemampuan anak didik dalam pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya apakah perlu melakukan siklus III atau cukup berhenti pada siklus II saja.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan ketika sebelum melakukan, pada saat proses penelitian berlangsung, serta sesudah penelitian dilakukan. Tujuan pengambilan data adalah untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain:

1) Observasi

Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data mengunakan alat indra secara langsung atau suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan teknik observasi terstuktur. Sugiyono (2007) mengemukakan bahwa “observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, serta kapan dan dimana tempatnya. Format penilaian yang dirancang mengunakan alat obsevasi berbentuk rating scale” .

(10)

diterapkannya kegiatan belajar dengan metode mind mapping gunanya untuk menstimulasi penguasaan kosakata anak di PAUD Al – Zuhriyah.

2) Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpula data kelompok dengan teknik komunikasi secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan kontak langsung antara pengumpul data atau peneliti dengan pemberi data atau subjek peneliti. Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi objektif program dan pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan bahasa, khususnya kosa kata anak usia dini di PAUD Al – Zuhriyah.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi digunakan karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari penerapan kegiatan belajar dengan mengunakan metode mind mapping untuk meningkatkan penguasaan kosa kata anak di PAUD Al – Zuhriyah. Dokumentasi digunakan untuk mempertegas bagaimana proses pelaksanaan kegiatan belajar dengan menggunakan metode mind mapping pada setiap tahapannya.

b. Analisis Data

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan peran orang tua dengan sikap seks pranikah pada remaja siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul.

Selalu pastikan bahwa sarung tangan bebas dari cacat dan disimpan dan Pelindung mata yang memenuhi standar yang diakui harus digunakan jika hasil evaluasi risiko menunjukkan bahwa

Model problem based learning menstimuli berpikir tingkat tinggi siswa dan mengembangkan kemandirian belajar, sekaligus belajar bersama dengan kelompoknya untuk

dengan netbeans - Bentuk : Kuliah - Metode : Ceramah, Problem Based Learning, Praktik Laboratoriu m, Diskusi Kelompok - Tugas 9 dan 10 6 x 50 Menit - Mahasiswa

Hal ini berarti jika Prima Imaging ingin meningkatkan tingkat keterlibatan konsumennya melalui tingkat pengaruh Situational Context maka Prima Imaging perlu untuk

Tabel 14, menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja sangat bervariasi disebabkan oleh lama pengembalaan, biaya tenaga kerja pada usaha sistem gaduhan ternak sapi bali di

Aloei Saboe Kota Gorontalo diperoleh keterangan, bahwa secara umum kinerja perawat pelaksana sudah baik namun masih ada sedikit diantaranya perawat belum yang mampu

pemotongan vidio dimana dalam proses konstruksi pesan, penulis menyesuaikan konten yang dibangun melalui story line.. Proses Penyetaraan Audio Sumber : Penulis. Pada tahap