• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1002055 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1002055 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Yoga Hepta Gumilar, 2014

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pertanian di Kabupaten Kuningan yang berkembang cukup pesat namun masih menggunakan alat-alat tradisional yang dibuat oleh pengerajin alat-alat pertanian. Namun pengerajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan industri alat pertanian tidak berkembang. Hal ini menyebabkan penurunan berbagai sektor kehidupan oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti kondisi sosial ekonomi pengerajin alat pertanian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian dengan menggunakan deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan mengemukakan suatu fenomena yang sedang diangkat permasalahannya. Sedangkan untuk teknik pengolahan data menggunaka teknik persentase, teknik pengolahan data dengan cara persentase adalah teknik pengolahan data yang telah didapat dilapangan ditabulasi dan dipersentasekan kemudian dideskripsikan. Adapun populasi dari industri alat pertanian adalah seluruh industri alat pertanian yang ada di Desa Taraju, yakni 25 unit usaha. Sedangkan sampel diperoleh dengan menggunakan sampel jenuh yaitu mengambil sampel seluruhnya sesuai dengan populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak berkembangnya industri alat pertanian ini diakibatkan oleh kendala modal yang terbatas dan juga jangkauan pemasaran yang masih sempit. Sedangkan kondisi sosial ekonomi diantaranya pendidikan, pendapatan, kesehatan dan transportasi terdapat beberapa masalah. Untuk pendidikan sebagian besar pengerajin atau sebesar 92 % hanya menempuh pendidikan SD dan sederajat, dan ini dapat dikatakan pendidikannya rendah. Pendapatan pengerajin lebih dari setengahnya atau sebesar 56 % mengatakan pendapatan mereka dari hasil membuat alat pertanian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sektor kesehatan lebih dari setengahnya atau sebesar 72 % mengaku sehat dan tidak ada kendala dalam kesehatan. Sedangkan untuk transportasi sebagian besar atau sebesar 80 % memiliki kendaraan jenis motor dan semuanya dimanfaatkan untuk mendukung pekerjaan mereka.

(2)

Yoga Hepta Gumilar, 2014

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated by the rapid development of agriculture in the Kuningan Regency, but there were still using traditional tools made by craftsmen. However, the craftsmen’s socio-economic condition was not growing as well as the agricultural development. This causes a decrease in various sectors of life in the Taraju village, District of Sindangagung, Kuningan Regency. Therefore, it could be interested in studying the socio-economic conditions of agricultural equipment craftsmen.

The research concerning the socio-economic conditions of agricultural equipment craftsmen was used a descriptive research method. Research using descriptive that seeks to describe and reveal a phenomenon that is being lifted problem. The data processing techniques use of percentages. The population of the agricultural equipment industry is a whole industry of agricultural equipment in the Taraju Village, including 25 business units. While, the sample is obtained by using a saturated sample, which is entirely appropriate to take samples of the population. The data collection technique was used a questionnaire and study documentation.

The results showed that the development of the agricultural equipment industry were caused by the constraints of limited capital and a narrow range of marketing as well. While, there were also several problems in the socio-economic conditions, including education, income, health and transport. Most of the craftsmen education backgrounds (92%) were graduated from elementary school or equal, so that, it can be said to be less educated. The craftsmen annual income was more than half (56%) from agricultural tool industry, so that it was not enough to meet the daily needs. In the health sector, more than half (72%) claimed healthy and has no problems with health. While, in the transportation sector, most of the craftsmen (80%) have a type of motorcycle as a vehicle used for support their work.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keberadaan industri pertambangan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat penambang di Desa

Pengaruh Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang.. Universitas Pendidikan Indonesia |

( CALLINA IPB-9 )Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Di Desa Ciwaringin,. Kecamatan Lemahabang, Kabupaten

Sedangkan pengaruh konversi lahan mangrove menjadi tambak terhadap kondisi sosial ekonomi yaitu sangat berpengaruh, karena dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat

Karawang, khususnya di Kecamatan Cibuaya, dengan penelitian yang berjudull “ Pengaruh Konversi Lahan Mangrove Menjadi Tambak Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kondisi sosial ekonomi penduduk di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia di antaranya adalah jenis mata pencaharian

Pengaruh Keberadaan Industri Sirup Jeruk Nipis Peras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyakarat di Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.. Universitas

Industri alat pertanian yang ada di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan merupakan industri kecil atau pada umunya sering disebut Home industry sehingga dampak