A. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini sektor industri merupakan indikator maju atau tidaknya suatu negara. Semakin banyak industri yang ada dinegara tersebut maka muncul anggapan bahwa negara tersebut telah berhasil dalam pembangunan perekonomiannya.
Pembangunan sektor industri diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi pada sektor yang lainnya dan diharapkan dapat memainkan peran yang penting dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi nasional dan juga untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata,hal ini ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi:
Perekonomian indonesia disusun sebagai sebuah usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan, serta bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk dipergunakan bagi kemakmuran rakyat.
Sebagai dari sistem pembangunan nasional, pembangunan industri harus diarahkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan manfaat dari kegiatan industri yaitu meningkatnya pendapatan masyarakat yang mendorong meningkatnya pendapatan nasional maupun regional. Seperti yang dikemukakan oleh Sumaatmaja (1988:183) bahwa:
Pembangunan industri yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk, juga harus sejalan dengan pemecahan masalah-masalah lainya dan sedapat mungkin tidak menimbulkan masalah baru yang lebih gawat. Oleh karena itu, baik potensi pengembangan industri maupun masalah yang sedang dialami masyarakat dan negara, harus diteliti secara sungguh-sungguh.
Pengembangan sektor industri Indonesia menitik beratkan kepada industri kecil atau sering disebut juga dengan industri rumahan dengan besaran 87,2 % dari struktur industri Indonesia. Dengan persentase sebesar itu industri kecil
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
merupakan salah satu penyumbang pendapatan nasional maupun regional yang cukup menjanjikan.
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup di peDesaan bermata pencaharian sebagai petani (38,88 juta, data BPS tahun 2012). Dengan data sensus tersebut dapat dikatakan bahwa Indonesia berpotensi dalam pengembangan industri pertanian.
Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Hal tersebut sangat didukung oleh tingkat kesuburan yang baik, ketersediaan air maupun iklim serta faktor demografi, yang secara turun temurun menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian rumah tangga. Seperti yang dapa dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1
Jenis Industri Kabupaten Kuningan
No Sektor MenengahUsaha Usaha Kecil Jumlah
1 Perdagangan 1.322 11.889 13.211
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kuningan 2011
Luas lahan pertanian pada Tahun 2011 berdasarkan catatan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Diperta) Kabupaten Kuningann, adalah 69.879 Ha., berupa lahan sawah 29.046 Ha, dan lahan pertanian bukan sawah 40.833 Ha.. Luas lahan sawah terdiri dari 5.610 Ha irigasi teknis, 7.927 Ha irigasi setengah teknis, 2.007 Ha irigasi sederhana, 5.646 Ha irigasi desa dan 7.856 Ha sawah tadah hujan.
Di Kabupaten Kuningan sentra industri alat-alat Pertanian salah satunya berada di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Di Desa Taraju ini berkembang industri alat-alat pertanian yang turun menurun dari generasi ke generasi. Tetapi kenyataannya ada penurunan walaupun tidak banyak, seperti pada tahun 2007 menurut data dari profil desa jumlah pengerajin alat pertanian di Desa Taraju sebanyak 27 pengerajin. Namun sekarang ini berjumlah 25 pengerajin.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari observasi dan wawancara awal peneliti, pengrajin industri alat-alat pertanian ini melakukannya dengan cara berdagang kecil-kecilan dan menjadi buruh angkut bawang merah untuk industri bawang merah goreng.
Jika dilihat dari perkembangan pertanian di Kabupaten Kuningan yang cenderung meningkat seharusnya permintaan alat-alat pertanian juga meningkat dan menjadi keuntungan sendiri untuk industri ini. Namun pada kenyataannya peningkatan pertanian ini tidak berpengaruh besar kepada pendapatan masyarakat yang bekerja pada industri alat-alat pertanian.
Industri alat pertanian yang ada di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan merupakan industri kecil atau pada umunya sering disebut Home industry sehingga dampak yang dirasakan lebih terasa langsung kepada pemilik usaha dan buruh yang bekerja langsung dalam industri tersebut.
Dengan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengrajin Alat Pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Kabupaten kuningan merupakan sebuah kabupaten diKaki Gunung Ciremai yang merupakan salah satu gunungapi yang ada di Jawa Barat. Dengan berada di Kaki Gunung Ciremai ini menjadikan Kabupaten Kuningan sangat subur dan berpotensi dalam bidang pertanian.
pesatnya industri pertanian di Kabupaten Kuningan yang masih menggunakan cara tradisional memerlukan alat-alat pertanian yang cukup banyak.
Sentra pembuatan alat pertanian yang ada di Kabupaten Kuningan salah satunya berada di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung. Pada kenyataannya kehidupan perekonomian pengerajin alat pertanian yang ada di Desa Taraju masih rendah tidak sesuai dengan perkembangan pertanian di Kabupaten Kuningan.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti kondisi sosial ekonomi pengerajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi pendidikan pengrajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan ?
2. Bagaimana kondisi pendapatan pengrajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan ?
3. Bagaimana kondisi kesehatan pengrajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan ?
4. Bagaimana pemanfaatan transportasi yang dimiliki pengerajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui keadaan pendidikan pengrajin industri alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan.
2. Mengetahui keadaan pendapatan pengrajin industri alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan.
4. Mengetahui pemanfaatan transportasi yang dimiliki oleh pengerajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan. E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk pemerintah sebagai masukan tentang kesejahteraan penduduk yang berorientasi kepada industri alat pertanian
2. Diperolehnya data objektif tentang kondisi sosial ekonomi pengrajin industri alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan 3. Merupakan penerapan dari ilmu yang telah diperoleh penulis selama
mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Geografi UPI. 4. Untuk rekomendasi penelitian selanjutnya
F. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang penjabaran masalah tentang industri di Kabupaten Kuningan dan juga tentang pengerajin alat pertanian di Desa Taraju. Pada Bab I ini mempunyai sub bab latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II tinjauan pustaka berisi tentang penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian agar pembaca lebih mudah memahami isi dari skripsi atau hasil penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan menyajikan hasil temuan dilapangan berdasarkan masalah. Dalam hal ini memaparkan hasil analisis data yang ditemukan dilapangan sehingga dapat menjawab rumusan masalah.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN