Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU
KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG
KABUPATEN KUNINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Geografi
Oleh :
Yoga Hepta Gumilar 1002055
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN
ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN
SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Oleh
Yoga Hepta Gumilar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Geografi
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial
© Yoga Hepta Gumilar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU
KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN
ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN
SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Yoga Hepta Gumilar
1002055
Disetujui Dan Disahkan oleh :
PEMBIMBING I
Prof. Dr. H. Darsihardjo, MS NIP. 19620921 198603 1 005
PEMBIMBING II
Drs. H. Dadang Sungkawa, M.Pd NIP. 19550210 198002 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pertanian di Kabupaten Kuningan yang berkembang cukup pesat namun masih menggunakan alat-alat tradisional yang dibuat oleh pengerajin alat-alat pertanian. Namun pengerajin alat pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan industri alat pertanian tidak berkembang. Hal ini menyebabkan penurunan berbagai sektor kehidupan oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti kondisi sosial ekonomi pengerajin alat pertanian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian dengan menggunakan deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan mengemukakan suatu fenomena yang sedang diangkat permasalahannya. Sedangkan untuk teknik pengolahan data menggunaka teknik persentase, teknik pengolahan data dengan cara persentase adalah teknik pengolahan data yang telah didapat dilapangan ditabulasi dan dipersentasekan kemudian dideskripsikan. Adapun populasi dari industri alat pertanian adalah seluruh industri alat pertanian yang ada di Desa Taraju, yakni 25 unit usaha. Sedangkan sampel diperoleh dengan menggunakan sampel jenuh yaitu mengambil sampel seluruhnya sesuai dengan populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak berkembangnya industri alat pertanian ini diakibatkan oleh kendala modal yang terbatas dan juga jangkauan pemasaran yang masih sempit. Sedangkan kondisi sosial ekonomi diantaranya pendidikan, pendapatan, kesehatan dan transportasi terdapat beberapa masalah. Untuk pendidikan sebagian besar pengerajin atau sebesar 92 % hanya menempuh pendidikan SD dan sederajat, dan ini dapat dikatakan pendidikannya rendah. Pendapatan pengerajin lebih dari setengahnya atau sebesar 56 % mengatakan pendapatan mereka dari hasil membuat alat pertanian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sektor kesehatan lebih dari setengahnya atau sebesar 72 % mengaku sehat dan tidak ada kendala dalam kesehatan. Sedangkan untuk transportasi sebagian besar atau sebesar 80 % memiliki kendaraan jenis motor dan semuanya dimanfaatkan untuk mendukung pekerjaan mereka.
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This research is motivated by the rapid development of agriculture in the Kuningan Regency, but there were still using traditional tools made by craftsmen. However, the craftsmen’s socio-economic condition was not growing as well as the agricultural development. This causes a decrease in various sectors of life in the Taraju village, District of Sindangagung, Kuningan Regency. Therefore, it could be interested in studying the socio-economic conditions of agricultural equipment craftsmen.
The research concerning the socio-economic conditions of agricultural equipment craftsmen was used a descriptive research method. Research using descriptive that seeks to describe and reveal a phenomenon that is being lifted problem. The data processing techniques use of percentages. The population of the agricultural equipment industry is a whole industry of agricultural equipment in the Taraju Village, including 25 business units. While, the sample is obtained by using a saturated sample, which is entirely appropriate to take samples of the population. The data collection technique was used a questionnaire and study documentation.
The results showed that the development of the agricultural equipment industry were caused by the constraints of limited capital and a narrow range of marketing as well. While, there were also several problems in the socio-economic conditions, including education, income, health and transport. Most of the craftsmen education backgrounds (92%) were graduated from elementary school or equal, so that, it can be said to be less educated. The craftsmen annual income was more than half (56%) from agricultural tool industry, so that it was not enough to meet the daily needs. In the health sector, more than half (72%) claimed healthy and has no problems with health. While, in the transportation sector, most of the craftsmen (80%) have a type of motorcycle as a vehicle used for support their work.
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN PERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Indusrti ... 7
B. Industri Kecil ... 7
1. Pengertian Indusrti Kecil ... 7
2. Manfaat Industri Kecil ... 9
3. Permasalahan Industri Kecil ... 10
C. Industri Rumah Tangga ... 12
1. Pengertian Industri Rumah Tangga ... 12
2. Manfaat Industri Rumah Tangga ... 13
3. Faktor yang Mempengaruhi Industri Rumah Tangga ... 13
D. Faktor yang Mempengruhi Penempatan Lokasi Industri ... 15
E. Faktor Geografis yang Mempengaruhi Berdirinya Industri .. 15
F. Industri Alat Pertanian ... 17
G. Kondisi Sosial Ekonomi ... 18
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pendapatan ... 20
3. Kesehatan ... 21
4. Transportasi ... 22
H. Kesejahteraan ... 22
I. Indikator Kesejahteraan ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Metode dan Desain Penelitian ... 25
B. Variabel Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 26
D. Definisi Operasional ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 30
1. Teknik Pengumpulan Data ... 30
2. Analisis Data ... 31
G. Alur Pemikiran Penelitian ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 33
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 33
a. Letak dan Luas ... 33
b. Hidrologi ... 35
c. Penggunaan Lahan ... 36
2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 39
a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 39
b. KomposisiPendudukBerdasarkanMataPencaharian 40 B. Keberadaan Industri Alat Pertanian ... 42
1. Latar Belakang ... 42
2. Karakteristik Pengerajin ... 43
C. Kondisi Sosial Ekonomi ... 47
1. Pendidikan ... 47
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kesehatan ... 61
4. Transportasi ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Rekomendasi ... 81
DAFTAR PUSTAKA
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Menurut Nawawi dalam Tika (2005:2) mendefiniskan bahwa metode
penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam
menggali kebenaran pengetahuan, selanjutnya Surakhmad (1994:131)
menjelaskan bahwa “metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai
tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa atau penelitian dengan
mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitian deskriptif,
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada
saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti
bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.
Penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan
penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data itu sendiri sehingga
dapat ditarik suatu kesimpulan.
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2011:3) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang , objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Pendidikan
2. Pendapatan
26
4. Transfortasi
Dalam penelitian hanya menggunakan variabel Pendidikan, Pendapatan,
Kesehatan dan Transfortasi tidak menggunakan variabel bebas dan tidak
menggunakan variabel terikat. Karena dalam penelitian ini tidak ada hubungan
mempengaruhi dan dipengaruhi.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiono (2011:61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas abyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini terdiri
atas unit usaha yang bergerak dalam sektor industri alat pertanian yang
persebarannya di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupeten Kuningan
Sebanyak 25 unit usaha industri alat pertanian
2. Sample
Menurut Sugiono (2011:62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan kakteristik
yang dimiliki oleh populasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sample jenuh yaitu menggunakan
semua populasi yang ada sebagai sample dan bahan penelitian. sampel jenuh
menurut Sugiono (2011: 68) adalah
Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
Sehingga peneliti mengambil seluruh populasi sebagai sampel yaitu sebagak
25 orang. Adapun persebaran industri alat peertanian yang ada di Desa Taraju
27
Gambar 3.1
28
D. Definisi Operasional 1. Kondisi sosial Ekonomi
Menurut Bintarto (1977:51) kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat adalah
suatu usaha bersama dalam suatu masyarakat untuk menanggulangi atau
mengurangi kesulitan hidup. dengan 5 parameter yang digunakan untuk
mengukur kondisi sosial ekonomi 1) usia 2) jenis kelamin 3) pendidikan 4)
pekerjaan 5) pendapatan.
Sedangkan Singarimbun (dalam Murtiningsih 2010:9) mengemukakan
kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah keadaan struktur sosial ekonomi
masyarakat dalam suatu daerah. dengan 4 psarameter yang dapat digunakan 1)
pendidikan 2) kesehatan 3) transportasi, 4) mata pencaharian.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil dari dua pendapat bintarto dan
singarimbun. Ada 4 parameter yang digunakan unituk mengukur kondisi sosial
ekonomi masyarakat pengerajin alat pertanian antara lain 1) pendidikan 2)
kesehatan 3) tranportasi dan 4) pendapatan.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama
lain. Masyarakat dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Taraju
Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan yang berfropesi sebagai pengrajin
alat pertanian.
3. Pengrajin
Pengrajin ialah orang yang pekerjaannya membuat barang--barang kerajinan.
Pengrajin dalam penelitian ini adalah pengrajin alat pertanian di Desa Taraju
Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan.
4. Alat-alat pertanian
Alat-alat pertanian adalah alat yang yang digunakan dalam pertanian dan
terbuat dari besi atau alat pertanian. Jenis-jenis alat pertanian diantaranya Golok,
29
E. Instrumen Penelitian
Sugiono (2011 : 349) mengatakan instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel yang akan di teliti baik itu dalam
meneliti fenomena alam atau fenomena sosial. Instrumen penelitian ini sangat
penting untuk mendapatkan data dan hasil penelitian yang valid.
Instrumen penelitian ada berbagai macam ada instrumen pedoman wawancara
dan instrumen pedoman angket. Namun dalam penelitian ini penulis
menggunakan instrumen pedoman angket untuk mendapatkan data dilapangan.
Penyusunan instrumen sangatlah penting dalam penelitian, karena dengan
menyusun dan membuat instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid sehingga didapatkan data dari
responden dengan tepat.
Penyusunan instrumen ini didasarkan atas rumusan masalah dan variabel
penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya membuat kisi-kisi
instrumen penelitian berdasarkan variabel yang akan diangkat dalam penelitian
seperti pada Tabel 3.1
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengrajin Alat Pertanian Di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan No Aspek dan
Sub Aspek
Indikator Nomor Pertanyaan Sasaran
1 Kondisi
30
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data dari objek yang diteliti dan diharapkan menunjang
penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan
teknik sebagai berikut :
a. Observasi lapangan
Observasi lapangan adalah tekik pengumpulan data dengan cara meneliti dan
mengamati secara langsung dengan cara melihat, mengamati dan mencatat
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Sehingga diharapkan mendapat
data yang aktual secara langsung tentang keadaan industri alat pertanian dan
kehidupan pengrajin di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten
Kuningan.
b. Angket
Teknik angket ini adalah teknik dengan memberikan lampiran pertanyaan
untuk responden guna mendapatkan data dan informasi mengenai objek yang
diteliti, sehingga dapat melengkapi data yang tidak bisa didapat dengan cara
observasi lapangan.
c. Studi dokumentasi
Studi domumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mempelajari sumber informasi yang tertulis, yaitu naskah, laporan atau
data-data dari instansi pemerintah serta dokumentasi lainnya yang ada di objek
yang diteliti sehingga mendaptkan data yang relevan dengan kepentingan
penelitian.
d. Studi kepustakaan
Untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis maka diperlukan studi
kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahn yang diteliti. Studi
kepustakaan ini dilakukan dengan cara menbaca dan mengkaji berbagai buku
31
2. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan di interpretasikan. Analisis data ini bertujuan untuk mengolah
dan mengartikan data yang telah diperoleh peneliti. Data-data yang telah diperoleh
tersebut dianalisis dan digeneralisasikan sehingga menghasilkan kesimpulan yang
diharapkan oleh peneliti. Teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah teknik
persentasi.
Teknik persentasi adalah teknik statistik sederhana untuk mengetahui
kecenderungan responden dan fenomena-fenomena dilapangan. Teknik analisis
persentasi, rumusnya sebagai berikut :
P = Besaran Persentase
F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah Total Responden
100 % = Bilangan Konstan
Setelah melakukan perhitungan terhadap data yang telah didapatkan dilapangan untuk mengklasifikasiannya dapat dilihat kriteria penilaian skor pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Skor NO Presentase skor Kriteria
1 100 Seluruhnya
32
G. Alur Pemikiran Penelitian
Pertanian Kabupaten Kuningan
Industri Pembuatan Alat Pertanian
Kondisi Sosial Ekonomi
Hasil
Kesimpulan Rekomendasi
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab akhir ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan serta
rekomendasi berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab
sebelumnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan dan hasil analisis data
yang telah dilakukan , dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan pengerajin alat pertanian dapat dikatakan cukup rendah karena
hanya dapat mencapat tinkat pendidikan SD atau sederajat sebesar 92 % dan
hanya dua orang pengerajin atau sebesar 8 % yang menempuh pendidikan
sampai SMP atau sederajat. Alasan utama pengerajin tidak meneruskan
kepada tingkat pendidikan yang lebih tinggi adalah masalah biaya dalam
memenuhi kebutuhan sekolah atau pendidikan. Namun untuk membuat hidup
lebih baik pengerajin mengaku memberikan pendidikan yang lebih tingi
kepada anak-anaknya semampu penerajin itu membiayainya.
2. Pendapatan pengerajin alat pertanian jika hanya didapat dari hasil melakukan
pekerjaan sebagai penerajin alat pertanian tidak lah cukup, sebanyak 56 %
pengerajin alat pertanian mengatakan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya jika hanya bersumber dari satu pendapatan sebagai
pengerajin alat pertanian. Untuk menambah pendapatan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya pengerajin juga melakukan pekerjaan tambahan bahkan
ada yang melibatkan anak atau istri pengerajin untuk bekerja.
3. Kesehatan pengerajin alat pertanian jika dilihat dari keamanan dalam bekerja
cukup kurang karena tidak menggunakan alat yang dapat melindungi organ
tubuh dalam bekerja seperti masker untuk melindungi paru-paru dan juga
kaca mata hitam untuk melindungi mata dari radiasi cahaya. Namun untuk
kesehatan keluarga pengerajin sudah cukup baik ditandai dengan keadaan
81
diatur dengan menggunakan septitank sehinga tidak menimbulkan penyakit
lebih lanjut.
4. Kepemilikan transportasi dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam artian
selain digunakan untuk kendaraan pribadi juga digunakan untuk keperluan
pekerjaan baik itu dalam penyaluran hasil produksi alat pertanian kepasaran
dan juga digunakan untuk pembelian bahan baku sehingga ongkos transport
juga dapat ditekan dan hasilnya harga alat pertanian murah dan dapat bersaing
dipasaran. Namun sebanyak lima pengerajin tidak memiliki kendaraan
pribadi yang dapat menunjang pekerjaannya, untuk mengatasi masalah
tersenut pengerajin yang tidak mempunyai kendaraan pribadi memilih untuk
menggunakan alat tranportasi umum yang sudah tersedia namun terdapat
kendala jika menggunakan angkutan umum yaitu ongkos transport yang
mahal, kendala inilah yang mempersulit pengerajin dalam pemasaran hasil
produksi karena harga hasil produksipun sedikit mahal untuk menutupi biaya
transport tersebut.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan
beberapa rekomendasi diantaranya :
1. Untuk pemerintah daerah diharapkan untuk memberikan bantuan dari segi
modal, pemasaran ataupun alat untuk pengolahan dan pembuatan alat
pertanian karena sekarang ini pengolahan dan pembuatan dilakukan dengan
alat-alat tradisional. Penggunaan alat-alat tradisional ini sangat penyita waktu
pembuatan jika telah diperbaharui dengan alat-alat yang lebih modern
dipercaya akan mempercepat produksi dan juga meningkatkan hasil produksi
alat pertanian.
2. Untuk pemerintah Desa Taraju diharapkan untuk mendirikan koprasi simpan
pinjam untuk pengerajin alat pertanian agar dalam memperoleh modal tidak
terlalu sulit. Karena masalah utama adalah perolehan modal dikala
pemesanan banyak pengerajin alat pertanian tidak bisa menyanggupi
82
3. Untuk semua pihak yang terkait dengan industri alat pertanian diharapkan
untuk menjaga regenerasi pembuatan alat pertanian karena pembuatan alat
pertanian ini merupakan suatu budaya tersendiri di Desa Taraju. Selain itu
untuk pengerajin alat pertanian diharapkan untuk memperluas jangkauan
pasar agar industri ini tetap berkembang dan dapat dijadikan sebagai
pekerjaan yang menjanjikan dari segi ekonomi.
4. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya meneliti tentang Eksistensi Industri
Alat Pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten
Kuningan, sehingga dapat ditarik kesimpulan serta dapat menjadi bahan
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduracmat, Idris, Maryani E. (1998). Geografi Ekonomi. Bandung: Jurusan
Pendidikan Geografi, FPIPS IKIP Bandung
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan. (2012). Kuningan Dalam Angka.
Kuningan: BPS
Bintarto, R 1977. Suatu pengantar geografi desa. Yogyakarta: UP spring.
Daldjoeni, N (1997). Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan
Praktek. Bandung: Alumni
Heriyadi, Aditya. 2008. Analisis Industri Logam Di Desa Cibatu Kecamatan
Cisaat Kabupaten Sukabumi. Bandung. Jurusan Pendidikan Geografi UPI Bandung.
Mantra, Ida Bagoes. (2009). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muliawan, Unggul Jasa (2008). Manajemen Home Industry. Yogyakarta: Bayu
media
Murtianingsih. (2010). Kehidupan Sosial Ekonomi Transmigran Lokal Di
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI
Primiana, Ina (2009). Menggerakan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung :
Alfabeta
Profil Desa Taraju (2007). Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Kuningan
Profil Desa Taraju (2011). Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Kuningan
Raharjo, Dawam. M (1986). Transfortasi Pertanian Industri dan Kesempatan
Kerja. Jakarta : UI Press
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salim, Abbas (2003). Manajemen Transportasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Silalahi,U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Reflika Aditama
Sugiono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta
Sumaatmaja, Nursid (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis
Keruangan. Bandung: Alumni
Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung:Alumni
Suratiyah, K. (1991). Industri Kecil dan Rumah Tangga (Pengertian, Definisi, dan
Contohnya). UGM. Yogyakarta.
Tambunan, Tulus. (1999). Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Tambunan, Tulus. (2009). UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia
Tika, M Pambudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33
Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian
Undang-Undang RI No 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Yumiati, Uum (2009) Strategi Pengembangan Usaha Bawang Merah Goreng PO
Mekar Wangi Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB : Tidak diterbitkan
Sumber Internet :
Badan Pusat Statistika (2010) Statistik Kesejahteraan Rakyat . Tersedia :
bps.go.id
Dinas Pertanian Jawabarat. (2012). [Online]. Tersedia :
Yoga Hepta Gumilar, 2014
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sabira, Rara . (2013). Teori Lokasi Industri Weber. [Online]. Tersedia :