• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1006573 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1006573 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SUGIYANTO UTOMO, 2015

RESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN MAKAM TUMPANG DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis selaku peneliti akan memaparkan kesimpulan dari

seluruh penelitian ini secara ringkas, disertai saran kepada pihak-pihak tertentu

agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

A. Kesimpulan

Respon masyarakat terbagi menjadi 3, yaitu kognitif, afektif dan konatif.

Rerpon kognitif masyarkat berhubungan dengan pengetahuan masyarakat

terhadap kebijakan makam tumpang, respon afektif yang berhubungan dengan

perasaan atau dukungan, serta respon konatif yang berhubungan dengan

kesediaan atau keinginan. Respon masyarakat terhadap makan tumpang dapat

berupa respon positif maupun respon negatif. Respon yang positif berupa

pernayaan setuju, dukungan serta kesediaan menggunakan makam tumpang.

Sedangkan respon negative berupa pernyataan ketidak setuan, tidak

mendukung serta tidak bersedia menggunakan kebijakan makam tumpang.

Respon kognitif masyarakat Kota Bandung yang berhubungan dengan

pengetahuan masyarakat mengenai makam tumpang menunjukkan setengah

responden merespon baik dengan menyatakan mengetahui adanya kebijakan

makam tumpang. Sedangkan kurang dari setengah responden menyatakan

tidak mengatahui adanya kebijakan makam tumpang. Hal ini dikarenakan

sosialisasi yang tidak terkena langsung kepada masyarakat. Kebijakan makam

tumpang diketahui oleh masyarakat hanya dari pemberitahuan dari petugas

saat akan melakukan penguburan jenazah teman maupun keluarganya.

Sedangkan sosialisasi yang dilakukan Dinas Pemakaman melalui baligho dan

media TV tidak banyak di ketahui oleh masyarakat.

Respon afektif masyarakat berhubungan dengan bagaimana masyarakat

memberikan dukungan atau tidak mendukung kebijakan makam tumpang.

(2)

82

SUGIYANTO UTOMO, 2015

RESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN MAKAM TUMPANG DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagian besar masyarakat menyatakan tidak mendukung kebijakan ini. Tidak

mendukungnya masyarakat dikarenakan responden merasa penggunaan

makam tumpang tidak benar sekalipun digunakan dalam satu keluarga.

Sedangkan yang mendukung kebijakan makam tumpang hanya sebagian kecil

saja dari masyarakat Kota Bandung. Sebagian kecil ini responden yang

mendukung dikarenakan mereka merasa penggunaan makam baik dalam

mengatasi keterbatasan lahan pemakaman di Kota Bandung selama dalam satu

keluarga.

Respon konatif masyarakat berhubungan keinginan masyarakat

menggunakan makam tumpang dalam memakamkan jenazah. Berdasarkan

penelitian ini respon konatif masyarakat menunjukkan hasil yang positif

dengan lebih dari setengah masyarakat menyatakan berkeinginan

menggunakan makam tumpang. Pada umumnya masyarakat berkeinginan

menggunakan makam tumpang apabila telah banyak dari masyarakat lainnya

yang menggunakan, selain itu juga bila telah ada dasar hukum secara agama

dalam hal ini fatwa dari MUI. Namun setengah dari responden tidak

berkeinginan menggunakan makam tumpang, dikarenakan belum ada aturan

yang jelas berupa fatwa MUI yang menyatakan makam tumpang dapat

dipergunakan oleh umat beragama..

Proyeksi kebutuhan lahan pemakaman di Kota Bandung dengan

menggunakan kebijakan makam tumpang akan mencukupi kebutuhan lahan

pemakaman bagi masyarakat Kota Bandung hingga tahun 2023. Bila

perhitungan dilakukan dengan pemakaman biasa, lahan pemakman hanya

akan bertahan selama 4,4 tahun. Sedangkan dengan pemakaman tumpang

akan tersedia hingga 8,8 tahun kedepan. Sehingga Kota Bandung masih

memiliki lahan pemakaman yang dapat menampung 59.198 jenazah dengan

jumlah penduduk Kota Bandung 2.483.977 jiwa pada tahun 2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, peneliti mencoba memberikan beberapa

(3)

83

SUGIYANTO UTOMO, 2015

RESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN MAKAM TUMPANG DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi pemerintah, sebaiknya dalam merealisasi pelaksanaan makam

tumpang sebaiknya meningkatkan sosialisasi mengenai kebijakan makam

tumpang kepada masyarakat Kota Bandung secara jelas. Sehingga

masyarakat tidak lagi di pusingkan dengan pelaksanaan makam tumpang

dan juga persyaratan dalam menggunakan makam tumpang. Dan

sebaiknya Dinas Pemakaman Kota Bandung berkoordinasi dengan

Pengurus MUI maupun lembaga keagamaan lainnya di Kota Bandung agar

mengeluarkan ada kebijakan atau fatwa sehingga masyarakat tidak ragu

dalam melaksanakan kebijakan makam tumpang.

2. Bagi masyarakat, sebaiknya masyaarakat dapat koperatif dalam melihat

kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Masyarakat sebaiknya lebih

peka terhadap kondidi lahan di Kota Bandung, terutama ketersediaan lahan

kosong bagi pemakaman yang sudah tidak terdapat lagi lahan yang dapat

di kembangkan. Selain itu masyarakat harus cerdas dan ikut peduli dengan

permasalahan lahan pemakman di Kota Bandung yang telah tidak lagi

tersisa banyak, sehingga masyarakat dapat mendukung kebijakan

pemerintah yang dinilai sesuai.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian mengenai

adanya keterkaitan ilmu pengetahuan masyarakat Kota Bandung terhadap

persepsi masyarakat mengenai pemakaman jenazah di Kota Bandung.

semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai referansi bagi penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan dan media yang diteliti telah membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan menulis teks jurnalistik jenis

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Psikologi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor- faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam kelompok atau golongan karena psikologi

Pada siklus I, pencapaian persentase ketuntasan bagi siswa belum mencapai harapan yaitu 80%, dari hasil temuan di siklus I ada beberapa hal yang membuat penggunaan

jagung/merupakan bahan dasar pembuatan bunga kering yang makin diminati//Omzet penjualan bunga kering di jalan malioboro terus meningkat//terbukti tidak hanya masyarakat yogyakarta

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan