• Tidak ada hasil yang ditemukan

fix cjr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "fix cjr"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Critical Journal Report

THE EFFECTIVENESS OF THE GUIDED INQUIRY LEARNING MODULE TOWARDS STUDENTS’ CHARACTER

AND CONCEPT UNDERSTANDING

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KARAKTER DAN

KONSEP PEMAHAMAN SISWA

Oleh:

Noviza Rizkia (8166141011)

Nama Dosen : Dr. Murniaty Simorangkir, MS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis dan Pengembangan Buku

Ajar Kimia

PRODI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

CRITICAL JOURNAL REPORT

Judul : The Effectiveness Of The Guided Inquiry Learning Module Towards Students’ Character And Concept Understanding

Nama Penulis : Sri Wardani, Sri Nurhayati, Aulia Safitri

(2)

Nama Jurnal : International Journal of Science and Research (IJSR)

I. Pengantar

Kimia adalah salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dalam memahami bahan kimia, siswa tidak hanya menghafal teori, tapi juga perlu menghubungkan bahan kimia tersebut dengan contoh kehidupan. Proses pembelajaran yang menghubungkan konsep dengan contoh dalam kehidupan akan bertahan lebih lama dalam ingatan seseorang. Selain itu, contoh larutan penyangga dalam kehidupan dapat memudahkan siswa dalam menemukan konsep bahan penyangga secara mandiri. Penemuan konsep melalui self-finding akan membuat siswa belajar lebih bermakna (meaningful learning), dan signifikansi ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep materi dengan sendirinya sangat tepat untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami bahan penyangga.

Model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk menemukan konsep materi dengan sendirinya adalah model pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir analitis dan kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah. Secara umum, proses pembelajaran penyelidikan mencakup lima langkah seperti merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Hal ini sesuai dengan tahapan dalam kegiatan ilmiah yang biasa dilakukan dalam studi ilmu pengetahuan alam; salah satunya adalah subjek kimia.

II. Ringkasan Artikel/Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa.

(3)

dalam. Hal ini dapat diatasi dengan menghubungkan konsep larutan penyangga dengan kehidupan sehari-hari dan kebutuhan akan strategi pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang begitu baik sehingga siswa dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah dengan menemukan hal-hal baru.

Model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk menemukan konsep materi dengan sendirinya adalah model pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir analitis dan kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah. Secara umum, proses pembelajaran penyelidikan mencakup lima langkah seperti merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Hal ini sesuai dengan tahapan dalam kegiatan ilmiah yang biasa dilakukan dalam studi ilmu pengetahuan alam; salah satunya adalah subjek kimia.

Inkuiri adalah proses penggunaan kecerdasan siswa dalam memperoleh pengetahuan dengan mencari tahu dan mengatur konsep dan prinsip menjadi suatu urutan kepentingan menurut para siswa. Tujuan utama penyelidikan adalah untuk mengembangkan keterampilan intelektual, pemikiran kritis dan kemampuan memecahkan masalah secara ilmiah. Dilihat dari keterlibatan guru dalam proses pembelajaran, ada tiga jenis model inkuiri; inkuiri terbimbing, inkuiri bebas, dan inkuiri yang dimodifikasi.

Modul berbasis inkuiri terbimbing adalah modul yang menyajikan materi dan masalah dengan menggunakan metode investigasi dimana siswa dibimbing untuk dapat menemukan konsep dari bahan yang dipelajari sendiri. Modul adalah buku yang ditulis dengan maksud agar siswa dapat belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan seorang guru. Modul yang baik adalah modul yang berisi paling sedikit instruksi pembelajaran (instruksi untuk siswa / guru), kompetensi yang harus dicapai, isi materi, informasi pendukung, latihan, kerja manual (bisa berupa lembar kerja), evaluasi, dan umpan balik terhadap hasil evaluasi

(4)

kesimpulan gambar, aplikasi tugas, dan pengukuran tingkat pemahaman melalui latihan. Modul yang dirancang oleh peneliti terdiri dari 62 halaman, yang menyajikan bahan larutan penyangga yang terbagi menjadi empat aktivitas yang mewakili 4 sub bahan.

Dalam setiap kegiatan yang terdapat dalam modul, siswa dipandu untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model tanya jawab sesuai dengan petunjuk yang disajikan dalam modul. Awalnya siswa dibimbing untuk membaca artikel yang disajikan dalam modul pada setiap kegiatan. Artikel yang disajikan dalam modul ini adalah artikel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan dilengkapi dengan gambar sebagai informasi latar belakang tentang isi artikel. Ada 4 artikel dalam modul yang mewakili setiap aktivitas. Setelah membaca artikel, siswa dipandu untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan artikel yang mereka baca dan membuat hipotesis atau perkiraan sementara masalah tersebut. Kemudian, siswa dibimbing untuk membaca materi dalam modul sebagai sumber pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Selanjutnya, siswa dipandu untuk memverifikasi hipotesis dengan menuliskan suatu penjelasan dan kesimpulan dari kegiatan tersebut.

Pada akhir setiap kegiatan, siswa dipandu untuk mengevaluasi belajar dengan menjawab beberapa pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan pada setiap aktivitas dan melakukan self assessment sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam modul. Jika nilai siswa sesuai dengan tingkat penguasaan standar, maka mereka bisa melanjutkan ke kegiatan selanjutnya. Namun, jika nilai siswa kurang dari tingkat penguasaan standar, maka mereka harus mengulang kegiatan sebelumnya. Pada bagian akhir modul, ada evaluasi akhir yang berisi serangkaian pertanyaan tentang materi yang tercakup dalam kegiatan 1-4 yang disusun dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda, bibliografi, kunci jawaban untuk latihan di masing-masing aktivitas dan evaluasi akhir, lampiran dalam bentuk konstanta kesetimbangan ionisasi asam lemah dan alkali lemah, serta glosarium.

(5)

teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, pengujian, dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar penilaian yang dapat dikenali, lembar penilaian psikomotor, dan lembar penilaian afektif.

Para peneliti melakukan pembelajaran kimia pada materi larutan penyangga di kelas XI Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2 dibantu dengan modul inkuiri berpedoman berdasarkan pada rencana pembelajaran yang telah dikembangkan dan divalidasi sebelumnya. Sebelum proses pembelajaran dimulai, para peneliti melakukan pretest untuk mengukur kondisi awal sebelum kegiatan belajar dibantu dengan modul inkuiri berpanduan. Setelah itu, setiap siswa diberi modul kimia inkuiri berpanduan sebagai buku pegangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh para peneliti. Dalam proses pembelajaran, peneliti membimbing siswa untuk melakukan aktivitas inkuiri berdasarkan instruksi yang terdapat dalam modul. Pada akhir pertemuan, para peneliti mengadakan tes post untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep tersebut setelah belajar dengan menggunakan modul inkuiri terpandu.

Pada setiap pertemuan, para siswa berdiskusi mengenai hal-hal yang terdapat dalam modul berdasarkan metode inkuiri. Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi dan kesimpulan diskusi di depan kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur karakter siswa berdasarkan penilaian afektif. Siswa juga melakukan praktikum di laboratorium dengan instruksi yang terdapat dalam modul inkuiri terpandu. Para peneliti melakukan praktikum kegiatan di laboratorium untuk mengukur karakter siswa berdasarkan kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen di laboratorium.

(6)

modul inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep tersebut.

Selain pemahaman konsep, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter siswa. Karakter yang dinilai dibagi menjadi 2 yaitu penilaian afektif dan psikomotor. Penilaian afektif diukur dengan lima karakter yang berbeda; kelima karakter tersebut mengekspresikan sikap siswa selama proses pembelajaran di kelas. Peningkatan hasil belajar afektif ditentukan dengan membandingkan skor sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran inkuiri terbimbing.

Hasil pengukuran karakter siswa diukur berdasarkan pengamatan terhadap sikap atau perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung di kelas baik secara individu maupun kelompok. Hasil pengembangan karakter diukur dengan 5 karakter yaitu ketepatan, kemandirian, keingintahuan, tanggung jawab, dan kerjasama.

Menurut penelitian tentang keefektifan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap karakter dan pemahaman konsep siswa, dapat disimpulkan bahwa: 1) Implementasi modul pembelajaran inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa; 2) Implementasi modul pembelajaran inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan karakter siswa.

III. Keunggulan penelitian

a. Kegayutan antar elemen

Kegayutan antar elemen di dalam jurnal ini cukup baik dalam menjelaskan hasil penelitian. Pendahuluan sudah sinkron dengan kesimpulan, narasi dapat menggambarkan tentang masalah penelitian dengan baik dan menawarkan solusi dari permasalahan tersebut. Peneliti menjelaskan secara beruntun dari pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, kesimpulan, referensi sehingga pembaca dapat memahami hasil penelitian ini.

b. Originalitas temuan

(7)

keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa pada materi larutan penyangga.

c. Kemutakhiran masalah

Masalah yang dikemukakan adalah masalah yang mutakhir terjadi di dalam bidang pengembangan tes khususnya dalam bidang kimia, jadi dengan adanya pengembangan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa pada materi larutan penyangga.

d. Kohesi dan koherensi isi penelitian

Kohesi terdiri dari kohesi gramatikal dan leksikal, secara gramatikal

pepaduan bentuk bagian-bagian wacana yang diwujudkan ke dalam sistem

gramatika yang baik. Secara leksikal, pemilihan kata juga sesuai dengan istilah yang digunakan dalam bidang pendidikan. Koherensi yang dibangun dalam jurnal ini adalah koherensi hubungan sebab akibat, dimana penelitian bertujuan untuk mengembangkan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa pada materi larutan penyangga.

IV. Kelemahan jurnal/hasil penelitian

a. Kegayutan antar elemen

Kelemahan kegayutan antar elemen dalam jurnal ini sedikit saja, dimana elemen-elemen di dalam jurnal tersebut hanya sebagai contoh dan bahan penjelasan dan tidak menjadi bahan penelitian lain seperti memberikan contoh dalam menghubungkan satu elemen dengan elemen yang lain yang berkaitan.

b. Originalitas temuan

Pada segi temuan kita bisa lihat kekurangannya seperti kurangnya contoh dan terapan dari jurnal-jurnal lain dan tidak ada penjelasan mengenai hubungan dengan jurnal-jurnal lain.

c. Kemutakhiran masalah

(8)

pada jurnal maka junal tersebut tidak baik pada si pembaca maka dari itu penjelasan kemutakhiran masalah yang ada pada jurnal langsung di berikan pemecahan masalahnya.

d. Kohesi dan koherensi isi penelitian

Ada beberapa kelemahan mengenai kesatuan dan kepaduan kalimat dalam setiap paragraf dalam jurnal ini, yaitu ada beberapa kalimat yang tidak berkaitan dan ada beberapa gagasan pendukung yang tidak mendukung gagasan utama.

V. Implikasi Terhadap

a. Teori

Implikasi dari penelitian akan berdampak kepada teori pada masa yang akan datang dalam penelitian pengembangan modul berbasis inkuiri terbimbing. Dan juga dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan modul berbasis inkuiri terbimbing untuk menjadi instrumen yang dapat diandalkan dan valid.

b. Program Pembangunan di Indonesia

Efek atau dampak yang akan terjadi di pembangunan di Indonesia yaitu begitu banyaknya produk-produk media berbasis multimedia yang semakin modern terutama yang mendominasi universitas-universitas dan sekolah-sekolah sehingga membuat siswa lebih mudah dalam proses pembelajaran.

c. Analisis dan Pembahasan

(9)

merupakan rujukan yang dimuat pada bagian isi jurnal dan daftar pustaka yang digunakan tidak mutakhir karena tahun rujukannya di bawah tahun 2010 sedangkan jurnal ini terbit pada tahun 2016, dan juga daftar pustaka yang digunakan untuk rujukan masih tergolong sedikit.

Temuan yang terdapat dalam penelitian ini sejalan dengan tujuan penelitian mengembangkan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa pada materi larutan penyangga. Dari data yang dipaparkan diketahui bahwa temuan yang didapat original karena instrumen yang di gunakan dapat mempresentasikan data yang dibutuhkan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang terbukti originalitasnya, Jadi data yang dianalisis bukan rekayasi dari penulis, tetapi benar adanya.

Jurnal ini memiliki kelebihan yaitu masalah yang dikemukakan dalam jurnal ini yaitu mengembangkan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa pada materi larutan penyangga.

VI.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan yaitu jurnal ini memiliki kelebihan dalam hal kegayutan antar elemen, originalitas temuan, kemutakhiran masalah, serta kohesi dan koherensi isi peneltian, tetapi jiga memiliki sedikit kekurangan dalam hal kemutakhiran masalah. Sehingga jurnal ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan pedoman untuk mempelajari atau melakukan penelitian tentang mengembangkan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap karakter dan konsep pemahaman siswa pada materi larutan penyangga.

Saran

(10)

VII. Kepustakaan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question yang Dilengkapi Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Larutan Penyangga dan Hidrolisis Siswa

pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas..

Judul Skripsi : Hubungan Antara Kemampuan Analisis dan Kemampuan Matematik Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa (Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI Semester Genap

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA BERBASIS WEBSITE SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 13

ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.

Pada pengembangan topik dilakukan analisis materi untuk mengetahui aspek keterampilan proses sains yang ada di dalam materi larutan penyangga sehingga modul kimia