• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bahan Pengawet pada Dendeng Sapi Produk Tidak Terdaftar A, B dan C - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Bahan Pengawet pada Dendeng Sapi Produk Tidak Terdaftar A, B dan C - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS BAHAN PENGAWET PADA DENDENG SAPI PRODUK TIDAK TERDAFTAR

A, B, dan C

Merry Anggraini Halim, 2009

Pembimbing : (I) R. Soediatmoko S., (II) Dini Kesuma

ABSTRAK

Telah dilakukan analisis bahan pengawet dalam dendeng sapi tidak terdaftar A, B, dan C. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga dendeng sapi tersebut mengandung garam NaCl, sakarosa dan nitrit. Dengan Argentometri menunjukkan bahwa sampel C mengandung garam NaCl sebesar (9,97 ± 0,1159)% yang berfungsi sebagai bahan pengawet ( > 9-11% dari bobot sampel) dan penambah rasa, sedangkan pada sampel A dan B mengandung garam NaCl sebesar (5,20 ± 0,0551)% dan (5,09 ± 0,0058)% yang hanya berfungsi sebagai penambah rasa. Dengan metode Luff-Schoorl sampel A, B, dan C menunjukkan kandungan sakarosa berturut-turut sebesar (50,51 ± 3,2637)%; (61,74 ± 0,8079)% dan (30,29 ± 4,0353)% yang berfungsi sebagai bahan pengawet ( > 30% dari bobot sampel) dan penambah rasa. Dengan menggunakan Spektrofotometer Vis pada λ 536 nm menunjukkan bahwa sampel A tidak mengandung nitrit, sedangkan pada sampel B dan C mengandung nitrit sebesar 0,09% (900 mg/kg) dan 0,13% (1300 mg/kg), yang melebihi kadar batas keamanan yaitu 125 mg/kg (Peraturan MenKes RI No. 722/MenKes/Per/IX/1988).

Referensi

Dokumen terkait

Introduction; Part 1: LPI Exam 101 Chapter 1: System Architecture; Chapter 2: Configure a System For Linux; Chapter 3: Package Management Systems; Chapter 4: Command Lines and

membahas mengenai pengaruh shopping lifestyle dan fashion involvement baik secara simultan maupun parsial terhadap impulse buying pada konsumen fashion Matahari

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir. yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan

Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang berlimpah dan baru 180 tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi profesi kefarmasian

Tabel 4. Hal ini dibuktikan dengan variasi model lambung hull planing chine saat kecepatan 25 knot dengan metode numerik memiliki nilai hambatan 177.6 kN dan mengunakan metode

Respon Masyarakat Terhadap Kuesioner Tentang Tanaman Cabe Jamu Di Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep: Dari hasil penelitian tentang tanaman cabe jamu

Penelitian Sri isworo Ediningsih (2010) dengan judul Rasio CAMEL Untuk Memprediksi Kondisi Bermasalah Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia, dengan