LAPORAN TUGAS AKHIR
TENTANG
Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara
O L E H
NAMA : SUTRI BRATA
NIM : 112600060
UntukMemenuhi Salah SatuSyarat
MenyelesaikanStudi Program Studi Diploma III AdmnistrasiPerp[ajakan
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan
kesempatan dan penyertaanNya kepda penulis sehingga dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madia (A.Md). Adapun judul Tugas Akhir ini
adalah “Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara”
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu memberikan dukungan moivasi
dan inspirasi kepada penulis.Ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Bapak Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu,DTM&H,Msc(CTM).Sp.A(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof.DR.Badarudin,M,Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs.Alwi Hashim Batubara,M,Si,selaku Ketua Program Studi
Administrasi Perpajakan Fakultas Fisip Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Arlina, SH,M.Hum,selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Administrasi Perpajakan Fakultas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs.Zakaria,M.SP,selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu
serta membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas
6. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara yang telah memerikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama melaksanakan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.
7. Kepala Kantor Unit Pelaksanaan Teknis Kantor SAMSAT Medan Utara
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan Prakik Kerja
Lapangan Mandiri beserta staf pegawai yang telah banyak membantu.
8. Abangda Afrizal Pasaribu S.Sos yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan serta motivasi yang sangat membangun selama
masa perkuliahan sampai dengan selesainya tugas akhir ini.
9. Kedua Orang Tua Bapak Drs.Paulus Perwira Ginting dan Ibu Akp.Partina
Veronica Purba terimakasih atas doa dan dukungan yang telah kalian
berikan.
10.Penyandang Tuna Netra terimakasih atas inspirasi dan semangat hidup
secara tidak langsung sudah mengajarkan penulis untuk selalu
memanjatkan rasa penuh syukur dan tidak mengeluh dalam menghadapi
maupun menyesali apapun yang ada di dalam hidup ini.
11.Saudariku Kakak Miryam Endang Inganta,Adikku Puan Theresia dan
adikku Nobel Sains.
12.Adik angkatku terkasih Nero Alejhandro Waluyo terimakasih telah
menjadi teman yang mengajarkan untuk berkomitmen dan berlaku adil.
13.Seniorku Bang Samuel Butar-Butar,Kak Marisi Hotnida Sihombing dan
Kak April Yosephine Simamora terimakasih atas dukungan,doa,saran dan
14.Temanku terkasih Enjelina Sinambela,Ica Novita Ginting,Berliana D.
Hutabarat,Dian Camellyna,Fretty Frederika Pramuditha Sitorus,Mayarina
Limbong,Lidya Aprisda Rajagukguk,Rivai Arvan Chaniago,Chandra
Kiranna Sibarani,Netty Desi Margaretha Manulang,Sheren Murni Utami
Sagala.Sangat beruntung dapat mengenal kalian.kita akan menjadi
orang-orang yang luar biasa di tahun yang akan datang.
15.Temanku-temanku Rora Giovani Sebayang,Silvia Mawartika Anyar,Vina
Anggreni,Ruri Azhari,Rezha Haridsyah Lubis,Dwi Aulia Friska,Wendy
Pradikta Aceh,Brian Agita Filia Sembiring,David Alexander
Sembiring,Dewanti Simanjuntak,Devani Yuniva,Norlin Lingga,Hendra
Manurung,Daniel Sianturi,Antomi Tampubolon dan untuk semua
teman-teman yang pernah bekerjasama dalam kepanitiaan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
16.Teman-teman Relawan Palang Merah Indonesia Kak Feronika
Gultom,Ruri Maria Christi Sembiring,Theresia Wediana
Pasaribu,Feronika Gultom dan semua yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
17.Teman-temanku Kak Rizka Hilda Purnamasari Siregar,Kak Ika Diamanda
Apriano, Kak Devi Destika Pohan,Kak Cindy Olivia,Bang Kamal
Al-Dastgir,Bang Audo Idowyn,Bang Handy Pramana Putra,Bang Wahyu Eko
Syahputra,Muhammad Anugrah,Budi Santoso,Modissya Gabriela
Vinafadhioza Saragih,Olga Dhea Ramadhani,Aulia Satria,Sastra
dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas
pelajaran,pengalaman dan dukungan yang telah kalian berikan sangat
beruntung dapat bertemu kalian.
18.Mahasiswa Administrasi Perpajakan Kelas A dan Kelas B Stambuk 2011
yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang menjadi teman dan tempat
berbagi selama menjalani pendidikan.
19.Semua orang yang mengenal saya yang nama tidak dapat disebutkan satu
persatu dan yang telah mendukung dan mendoakan saya kiranya Tuhan
yang dapat membalas kasih sayang yang telah kalian berikan kepada saya.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyususnan dan
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini,namun penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan baik dari segi isi maupun tata
bahasa.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Medan,Juli 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri...1
1.2Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri...4
1.3Uraian Teoritis...7
1.4Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri...9
1.5Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri...10
1.6Metode Pengumpulan Data...12
1.7Sistematika Penulisan Laporan PKLM...13
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI 2.1 Sejarah Singakat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara / Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara ...15
2.2 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara...20
2.3 Visi,Misi,Motto dan Komitmen UPT.SAMSAT Medan Utara...25
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
3.1 Pengertian Pajak dan Dasar Hukumnya...28
3.2 Pajak Daerah dan Penghasilan Asli Daerah (PAD)...31
3.2.1 Pajak Daerah...31
3.2.2 Pendapatan Asli Daerah...33
3.3 Pajak Kendaraan Bermotor Sebagai Salah Satu Pajak Daerah……...35
3.3.1 Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor…….………36
3.3.2 Saat Terutang Pajak dan Masa Pajak………39
3.3.3 Sanksi-Sanksi Bagi Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Jika Tidak Memenuhi Kewajiban Perpajakan………....40
3.4 Proses Pemungutan PKB/BBN-KB...41
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA 4.1Tata Cara Pelakasanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor SAMSAT Medan Utara...48
4.2 Data Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada SAMSAT Medan Utara 2010-2014...51
4.4 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan...54
4.5 Sanksi-Sanksi Bagi Wajib Pajak Kendaraan Bermotor...55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...56
5.2 Saran...57
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM)
Dalam meghadapi era globalisasi dan penigkatan usaha
pembangunan,maka Pemerintah harus tetap meningkatkan penerimaan
Negara.Selain dari sektor Migas dan Non Migas sebagai penerimaan negara yang
utama juga meningkatkan penerimaan negara melalui sektor Pajak khususnya
Pajak Daerah.Tinggi rendahnya pendapatan dari sektor perpajakan sangat
mempengaruhi pendapatan negara yang akhirnya berpengaruh dengan tingkat
ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri dan pembangunan Nasional.
Oleh karena itu,dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan dalam mengahadapi hal tersebut.Selain itu pemerintah juga memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam mensukseskan usaha pembangunan
tersebut. Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang yang sedang
melaksanaakan pembangunan disegala bidang,tentunya membutuhkan dana yang
cukup besar untuk mewujudkannya.
Untuk membiayai rumah tangga daerah, pemerintah sendiri telah
menetapkan Undang-Undang mengenai pemungutan pajak yang dilakukan
berdasarkan ketetapan yang berlaku.Pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,dimana diberi kewenangan yang lebih
besar kepada daerah untuk pemungutan pajak daerahnya sendiri tanpa dapat
Pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah terdiri dari Pajak Provinsi dan
Pajka Kabupaten.Salah satu bagian dari pajak Provinsi adalah Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang sangat menunjang bagi pemasukan
anggaran rumah tangga daerah.
Pengenaan Pajak terhadap BBNKB merupakan fasilitas potensial bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD).Dengan adanya kepastian hukum,perintah yang
kuat dalam menentukan dan memungut pajak dan di lain pihak masyarakat lebih
memahami akan pentingnya bagi pembangunan.Untuk melaksanakan Peraturan
Gubernur Sumatera Utara Nomor 21 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara khususnya pelaksanaan pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB) di Sumatera Utara dituangkan dalam Keputusan Kepala Dinas
Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.
Jika dilihat dari kenyataan di lapangan semakin banyak masyarakat yang
memiliki kendaraan bermotor tentunya akan menambah pemasukan pemerintah
daerah.Begitu besar manfaat dari realisasi penerimaan pajak untuk kesejahteraan
masyarakat dan banyak kemudahan yang diberikan dalam pelaksanaan tapi
kenyataan masih banyak orang yang tidak terlalu memahami bagaimana
pelaksanaan pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermmotor dan terkadang
cenderung menghindari untuk berrpatisipasi terhadap hal tersebut dikarenakan
Dan sehubungan juga dengan adanya mata kuliah Pajak dan Retribusi
Daerah dapat menjadi dasar teori dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan
Mnadiri (PKLM) dan dilakukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengkaji upaya
yang dilakukan serta realisasi penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
sebagai dasar penilaian keberhasilan upaya tersebut.Kajian-kajian tersebut akan
diaksanaan penulis di dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
Dalam kegiatan PKLM ini penulis dihrapakan mengaplikasikan
pengetahuan yang diperoleh semasa perkuliahan dan menjadi tenaga kerja yang
memiliki kompetensi sehingga dapat memahami maslah-masalah yang timbul
dalam melaksanakan pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB) pada Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kantor Sistem
Administrasi Bawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara.
Hasil kajian akan penulis tuangkan ke dalam laporaran akhir penulis
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan salah satu syarat
yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan
Program Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakuktas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
1. Tujuan PKLM
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melakasanakan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri (PKLM) adalah :
1.1Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pemungutan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BKKBN)
1.2Untuk mengetahui hambatan-hambatan utama dalam pelaksanaan
pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
1.3Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor SAMSAT
Medan dalam menigkatkan pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB)
2. Manfaat PKLM
Adapun yang menjadi manfaat penulis dalam melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) :
2.1Bagi Mahasiswa:
a) Mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh di perkuliahan kedalam
Mandiri di Kantor SAMSAT Medan Utara,khususnya tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah dan Retribusi Daerah.
b) Mengetahui proses pelaksanaan pemungutan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor lebih mendalam untuk menerapkan kedalam
lingkungan kerja secara nyata.
c) Sebagai motivasi untuk belajar dan mencari tahu berbagai ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu perpajakan yang selama ini
belum didapat.
d) Untuk menciptakan rasa tanggung jawab,profesionalisme serta
kedisplinan yang nantinya sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia
kerja yang sebenarnya.
e) Merangsang mahasiswa untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan
secara efisien melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri
f) Untuk menigkatkan kemampuan berkomunikasi dan mendapatkan
pengalaman kerja pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap (SAMSAT) Medan Utara.
g) Untuk menigkatkan,memperluan dan memantapakan keterampilan dan
kemampuan mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja yang
sesuai keahliannya.
2.2Bagi Instansi : Kantor SAMSAT Medan Utara
a) Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mnadiri (PKLM)
saran maupun kritik yang bersifat membangun yang menjadi sumber
masukan untuk menigkatkan kinerja di lingkungan instansi tersebut.
b) Guna memenuhi kebutuhan akan tenaga-tenaga terampil yang sesuai
dengan keahliannya dan nantinya merupakan tenaga ahli siap pakai
sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
c) Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara
Kantor Sistem Adminitrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan
Utara dengan lembaga pendidikan Program Diploma III Administarsi
Perajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera
Utara.
d) Untuk memperoleh ide-ide baru baik berupa sfisiensi peningkatan dan
perbaikan sistem birokrasi kantor SAMSAT Medan Utara.
2.3Bagi Universitas Khususnya Bagi Program Diploma III Administrasi
Perpajakan
a) Guna mempersiapkan tenaga mumpuni dibidangnya,siap bersaing dan
profesional dalam lingkungan kerja yang nyata.
b) Guna mempromosikan sumber daya manusia yang ahli sesuai dengan
bidang keahliannya.
c) Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia
yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional khususnya
d) Membuka interaksi antara dosen dengan instansi pemerintah yang
bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu
pengetahuan yang diterima mahasiwa dalam melakukan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri (PKLM).
C. Uraian Teoritis
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan,dan yang yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum (Soemitro,1993: 2).Sedangkan Pajak menurut
Undang-Undang No.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakn adalah kontribusi Wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang ,dengan
tidak mendapatakan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuan rakyat.
Bea Balik Nama Kendraan Bermotor adalah pajak yang dikenakan atas
penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak
atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,tukar
menukar,hibah,warisan atau pemasukan ke dalam badan usaha.Objek Pajak Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor.Wajib Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan
bermotor (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib yang dilakukan oleh orang pribadi
atau badan daerah tanpa mendapat imbalan langsung yang seimbang yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yang
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan daerah (Mardiasmo,2002:98)
Pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah,yaitu antara lain:
1. Provinsi
a) Pajak Kendaraan Bermotor
b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d) Pajak Air Permukaan;dan
e) Pajak Rokok
2. Kabupten/Kota
a) Pajak Hotel
b) Pajak Restoran
c)Pajak Hiburan
d) Pajak Reklame
e) Pajak Penerangan Jalan
f) Pajak Mineral Bukan Logam
h) Pajak Air Tanah
i) Pajak Sarang Burung Walet
j) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan
k) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
D. Ruang Lingkupan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Dalam hal ini mahasiswa melakukan Praktik Kerja Lapangan di Kantor
Sistem Administrasi Manuggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara dan peserta
ingin tahu tentang:
a) Untuk mengetahui lebih jauh tentang proses pelaksanaan atau proses
pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
b) Untuk mengetahui perhitungan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c)Data yang berkenan dengan Bea Balik Nama Kendraan Bermotor yang
dilakukan Wajib Pajak yang dilakukan Wajib Pajak dan
pemungutannya di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(SAMSAT) Medan Utara
d) Pelayanan yang diberikan Kantor Sistem Administrasi Manggal Satu
Atap (SAMSAT) Medan
e) Sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Sistem Administrasi Manuggal
Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara
f)Untuk mengetahui hambatan-hambatan utama dalam pelaksanaan
g) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Sistem
Administrasi Manuggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara dalam
meningkatkan pungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB)
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta memperoleh
informasi sesuai dengan metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari pemilihan
objek lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM),pengajuan proposal Praktik
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dan Surat Pengantar serta hal-hal yang
mendukung untuk kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).
2.Studi Literatur
Di dalam tahapan ini penulis mencari berbagai bacaan seperti buku-buku
tentang ketentuan perpajakan Indonesia,Undang-Undang tentang
perpajakan,bahan-bahan kuliah,informasi melalui internet dan lain-lain maupun
literatur yang ada kaitannya dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri
3.Observasi Lapangan
Di dalam tahapan ini, sebelum penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri (PKLM) penulis terlebih dahulu melakukanobservasi lapangan,bak
tempat ataupun sasaran praktik maupun pengantaran surat-surat yang menyangkut
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
4.Pengumpulan Data
Penulis akan melakukan pengumpulan data dan informasi yang relevan
dengan objek Praktik Kerja Lapanagan Mandiri (PKLM).Data tersebut dapat
berupa data Sekunder dan data Primer.Data Primer adalah data yang diperoleh
dari pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya,data sekunder adalah data yang
diperoleh berupa data informasi yang diperoleh dari observasi lapangan.
5.Analisis dan Evaluasi
Setelah data yang diperlukan telah terkumpul secara lengkap,maka penulis
sudah dapat memulai menganalisi dan mengevaluasi data tersebut serta menarik
kesimpulan berdasarkan pemikiran,pengetahuan dan teori yang telah diterima dan
F. Metode Pengumpukan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktk
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) maka penulis menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
1.Metode Wawancara (Interview Guide)
Dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan melibatkan pegawai pada
instansi yang bersangkutan secara lisan maupun secara tulisan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti,yaitu mengenai Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Bea Balik Nama Kendraaan Bermotor di Kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara.
2. Metode Observasi ( Observasi Guide )
Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek Praktik Lapangan Kerja
Mandiri (PKLM) yang tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran dari
sumber dana yang perlu.Yaitu studi yang dilakukan dengan langsung atas
kegiatan yang dilakukan di Kantor Sistem Administrasi Manuggal Satu Atap
(SAMSAT) Medan Utara untuk melihat dan mengetahui berbagai fenomena yang
akan dihadapi dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
3. Metode Dokumentasi (Dokumentasi Guide)
Pengumpulan data dengan studi dokumentasi,untuk lebih memperjelas teori-teori
dan penjelasan tentang Mekanisme Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan
G.Sistematika Penyusunan Laporan
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik
Kerja Lapangan Mandiri adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi
dasar pemilihan dalam penyusunan laporan,tujuan dan manfaat,uraian
teoritis,ruang lingkup,metode praktek,metode pengumpulan data serta sistematika
penulisan pelaporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
Pada bab ini Penulis menguraikan singkat sejarah mengenai Kantor Sistem
Administrasi Manuggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara.Struktur
Organisasi,Uraian Tugas Pokok dan Fungsi gambaran Pegawai.
BAB III : GAMBARAN DATA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil data yang di peroleh selam
melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri serta menjabarkan mengenai
dasar-dasar hukum tentang Pajak Kendaraan Bermotor
BAB IV: ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis membahas tentang analisa dan data yang diperoleh
kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan interpretasi untuk menjawab
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A.Sejarah Singakat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara / Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara pada awalnya mengurusi
pengelolaan pajak dan pendapatan daerah dibawah naungan Biro Keuangan pada
Sekretariat Wilayah Tingkat I Sumatera Utara.Berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Kepala Wilayah Tingkat I Sumatera Utara tentang Susunan dan Tata
Cara Sekretariat Wilayah Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara ,maka Biro
Keuangan ditingkatkan menjadi Direktorat Keuangan
Dengan demikian,tentu bagian Pajak Pendapatan Daerah berubah menjadi
Sub Direktorat Keuangan Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan.Dengan
terbentuknya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara
pada tanggal 21 Maret 1975,maka Sub Direktorat Keuangan Pendapatan Daerah
ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah.Pada tanggal 1 September
1975, keluarlah surat Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 3/12/43 tentang
pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I dan Dinas Pendapatan Daerah
Tingkat II,yang sebelumnya dibawah naungan Direktorat Pendapatan
Daerah,yang namanya diubah menjadi Dinas Pendapatn Provinsi Sumatera Utara.
Pembentukan Dinas Pendapatan Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan
Surat Keputusan Daerah Tingkat I Sumatera Utara tanggal 31 Maret 1976
(DPRDSU).Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara
No.4 Tahun 1976.
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan tugas serta pelayanan kepada
masyarakat,maka diperlukan pengembangan organisasi Dinas Pendapatan Daerah
Tingkat I dengan membentuk cabang-cabang dinas.Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Tingkat I Sumatera Utara terdapat di Kabupaten/Kotamadya Tingkat II di
Provinsi Sumatera Utara.Berdasrkan Keputusan Menteri Dalam Negeri
KUPD7/7/39-26 pada tanggal 31 Maret 1978,dibentuklah cabang Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara di seluruh Kabupaten/Kotamadya
Tingkat II di Sumatera Utara.
Kemudian berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri No.061/2743/S
tanggal 22 November 1999 Tentang Pemerintah Daerah,maka terhitung sejak
tanggal keluarnya surat tersebut,maka nama “Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara” diubah menjadi “Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara” diubah juga menjadi “Cabang Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara”.
Untuk menigkatkan pelayanan kepada masyarakat pemilik Kendaraan
bermotor,maka pemerintah membentuk penyelenggaraan Sistem Baru Pendaftaran
Kendaraan Bermotor yang disebut “Sistem Administrasi Manuggal Satu Atap”
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap adalah gabungan dari 3 (tiga)
instansi yang mempunyai objek pajak kendaraan bermotor yang berdomisili di
Sumatera Utara .Ketiga instansi trsebut adalah :
1. Kepolisian Daerah Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDASU.Yang
mempunyai tugas menerbitkan dan memperpanjang Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK).
2. Pemerintah Daerah Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Dearah
Sumatera Utara (DISPENDASU) yang mempunyai tugas memungut Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB).
3. Departemen Keuangan yaitu PT.Jasa Raharja cabang utama Medan yang
mempunyai tugas memungut asuransi kecelakaan.
Pembentukan Sistem Administrasi Manuggal Satu Atap (SAMSAT) ini bertujuan
untuk :
1. Menigkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari penerimaan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB),khususnya di daerah Sumatera Utara.
2. Menigkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui penerimaan dari
sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Penerimaan dari sektor Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor.
Dalam pengembangan dan optimalisasi pelayanan yang lebih luas kepada
membentuk tiga puluh satu cabang daerah (Kabupaten/Kota) di wilayah
Provinsi Sumatera Utara yang tertera di dalam tabel 2.1
NO. UNIT Unit Kerja Wilayah
1. UPTD Medan Utara Medan Barat,Medan Baru,Medan Helvetia,Medan
Perjuangan,Medan Tembung,Medan Labuhan,Medan
Belawan
2. UPTD Medan Selatan Medan Maimun,Medan Polonia,Medan Kota,Medan
Amplas,Medan Selayang
3. UPTD Kota Binjai Kota Binjai dan Kabupaten Langkat
4. UPTD Pematang Siantar Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun
5. UPTD Kisaran Kabupaten Asahan
6. UPTD Rantau Parapat Labuhan Batu
7. UPTD Padang Sidempuan Kota Padang Sidempuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan
8. UPTD Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai
9. UPTD Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo
10. UPTD Sibolga Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah
11. UPTD Sidikalang Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
12. UPTD Gunung Sitoli Kota Gunung Sitoli,Kabupaten Nias Utara dan Nias Selatan
13. UPTD Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara dan
Kabupaten Humbang Hasundutan
14. UPTD Balige Kabupaten Toba Samosir
16. UPTD Tanjung Balai Kota Tanjung Balai
17. UPTD Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
18. UPTD Stabat Kabupaten Langkat
19. UPTD Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai sekarang berkedudukan di Sei
Rampah
20 UPTD Lima Puluh Kerja Kabupaten Batu Bara
21. UPTD Aek-Kanopan Kabupaten Labuhan Batu
22. UPTD Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu
23. UPTD Salak Kabupaten Pakak Barat
24. UPTD Gunung Tua Kabuaten Padang Lawas Utara
25. UPTD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas
26. UPTD Natal Kecamatan Batang Natal,Lingga Bayu,Natal,Muara Batang
Gadis,Batahan dan Kecamatan Ranto Baek
27. UPTD Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan
28. UPTD Pangururah Kabuaten Samosi
29. UPTD Barus dann Pandan Kecamatan Manduamas,Sosor Gadung,Sorandorang,Andam
Dewi,Barus,Barus Utara,Sorkam, dan Kecamatan Sorkam
Barat
30. UPTD Teluk Dalam Kecamatan Tluk
Dalam,Lahusa,Lolomatua,Amandaraya,Gomo,Pulau-pula
Batu dan Kecamatan Hibala
B.Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan antara
individu dalam suatu kelompok.Struktur ini kemudian digambarkan dalam bagan
organisasi atau digram.Diagram ini akan memperlihatkan garis-garis besar
hubungan fungsi-fungsi dalam organisasi,arus tanggungjawab dan
wewenang.Dalam pengerrtian luas,dapat diartikan bahwa struktur organisasi itu
tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan
oleh individu-individu dari kelompok,dalam mencapai tujuan yang telah
dilaksakan.Kantor UPT Medan Utara menerapkan struktur lini dan staf.UPT
Medan Utara dipimpin oleh seorang Kepala UPT,dibantu Sub Bagan Tata
Usaha.Kepala UPT secara operasional bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Pendapatan Daerah Sumatera Utara.UPT Medan Utara terdiri dari lima seksi
yaitu,seksi Bagian Tata Usaha,Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),seksi
Pendapatan lain-lain (PLL),Seksi Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah
Tanah/Air Permukaan (ABT/APU),Seksi Retribusi,Seksi Pajak Angkutan Di Atas
Air/Bea Balik Nama Angkutan Di Atas Air (PA3/BBNA3),yang dapat dilihat
dalam gambar diagram 2.1
Gambar Diiagram 2.1
Organisasi/UPT DISPENDA Medan Utara
Sumber: UPT.SAMSAT Medan Utara
C.Uraian Tugas dan Fungsi dari Tiap-tiap Bagian di Kantor SAMSAT Medan Utara
1.Kepala Unit Pelaksana Teknis
Tugas dan Fungsi
1. Melaksanakan koordinasi,kerja sama dengan pihak
terkait,pembinaan pengendalian tekhnis dan evaluasi penggalian
potensi,pemberdayaan potensi dan pemungutan Sumber
Pendapatan Daerah sesuai ketentuan yang berlaku. Kepala UPTD
KASUBAG TATA USAHA
KASI PKB
KASI PLL
KASI ABT/APU
KASI RETRIBUSI
2. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan
Wakil Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
masing-masing.
3. Menyempurnakan konsep standar pendapatan potensi
,pengadministrasian, pengutipan dan pelaporan hasil Pajak
Kendaraan Bermotor,Pajak Kendaraan Di Air,Pajak
ABT/APU,Retribusi dan Pendapatan Lain-lain.
2.Seksi Sub Bagian Tata Usaha
Tugas dan Fungsi
1. Menyimpan surat-surat yang berhubungan dengan bidang tugas
Sub Bagian Tata Usaha dan surat-surat dari seksi lainnya yang
telah selesai dipross.
2. Mencatat dalam pembukuan pemasukan yang telah ditentukan
inventaris dan Alat Tulis Kantor (ATK)
3.Seksi Pajak Kendaraan Bermotor
Tugas dan Fungsi
1. Menghubungi penunggak Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dengan surat
pemeberitahuan kepada WP untuk mengingatkan bahwa Pajak
2. Membuat lapotan penyusunan daftar jumlah tagihan,tunggakan dan
denda Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor sesuai ketentuan yang ditetapkan.
3. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit
sesuai dengan bidangnya.
4.Seksi Pendapatan Lain-lain
Tugas dan Fungsi
1. Menerima laporan bulanan dari seksi yang mengelola Penghasilan
Asli Daerah dan melaporkan kepada UPT.
2. Menerima,menyalurkan dan mempertanggungjawabkan Surat
Pemberitahuan (SPT) dan Matrai Leges jalur SAMSAT.
3. Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi Pendapatan
Lain-lain dan Setoran Laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
5.Seksi Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Umum (ABT/APU)
Tugas dan Fungsi
1. Melakukan pendataan potensi,penetapan dan penagihan,menerima
dan memproses usul/pengajuan keberatan dari Wajib Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan Umum (AB/APU) dan Pajak Bea Balik Nama
2. Membuat daftar jumlah tagihan,tunggakan dan denda Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/Air Permukaan
(ABT/APU) sesuai standar yang ditetapkan.
3. Memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Unit sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
6. Seksi Retribusi
Tugas dan Fungsi:
1. Menyempurnakan dan menyususn konsep standar teknis retribusi
bagi hasil pajak dan bukan pajak,dan pelaporannya.
2. Mengumpulkan ,megolah dan menyajikan data/bahan untuk
penyempurnaan dan penyusuna jenis retribusi,tekni pemungutan dan
tata administrai retribusi,sosialisasi standar yang ditetapkan sert
penetapan target retribusi.
3. Mempertanggunjwabakan pelaksanaan tugasnya kepada
kepala,sesuai bidang teknisnya.
7. Seksi Pajak Angkutan Di Atas Air/Bea Balik Nama Angkutan Di Atas Air
1. Melakukan pendataan potensi,pendapatan dan penagihan,menerima dan
memproses usul /pengajuan keberatan Wajib Pajka mengenai Pajak
Angkutan Di Atas Air dan Bea Balik Nama Angkutan Di Atas Air,sesuai
2. Melakukan tugas lain yang diberikan leh Kepala Unit sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Meberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksaaan tugasnya
kepada Kepala Unit sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
D. Visi,Misi,Motto,DAN Komitmen UPT.SAMSAT Medan Utara
Didalam pelaksanaan tugas tentunya ada tujuan yang ingin dicapai maka
dicanangkan visi dan misi UPTD SAMSAT Medan Utara.
Visi UPTD SAMSAT Medan Utara :
Meningkatkan Pendapatan Daerah Suatera Utara melalui pemungutan dan
penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Khususnya di Daerah Sumatera Utara.
Misi UPTD samsat Medan Utara :
a. Mengupayakan pencapaian target Pendapatan Daerah.
b. Mewujudkan Pengelolaan aset yang berdaya guna dan berhsil guna.
c. Mengkoordinasikan Peran Organisasi di setiap bidang agar terciptanya
keselarasan pendapatan yang tengah dihasilkan.
d. Mengembangkan sistem manejemen mutu untuk mewujudkan pelayanan
prima.
Adapun tujuan yang hendak dicapai guna pencapaian sasaran meliputi hal-hal
sebagai berikut
a. Melaksanakan dan mengamankan kebijakan pemerintah daerah pada
umumnya anggaran pendapatan pada khususnya secara optimal.
b. Mengimplementasikan tugas dan fungsi UPTD,visi dan misi yang telah
ditetapkan seefisien mungkin.
c. Membangun sistem dan prosedur administrasi pelayanan pajak daerah dan
retribusi daerah yang mudah,murah,cepat dan akurat.
d. Memobilisasi potensi sumber dana masyarakat secara berkelanjutan dan
adil.
E.Gambaran Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (UPTD Medan Utara)
Secara umum gambaran dari Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
[image:33.595.107.516.594.737.2]Sumatera Utara di gambarkan sebagai berikut.
Tabel 2.2 Gambaran Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (UPTD Medan Utara)
NO. JABATAN JUMLAH
1. Kepala UPTD 1
2. Kasubag Tata Usaha 1
3. Staf Tata Usaha 19
5. Staf Seksi PKB 49
6. Kepala Seksi APU 1
7. Staf Seksi APU 9
8. Kepala Seksi Retribusi 1
9. Staf Seksi Retribusi 11
10. Kepala Seksi Pendapatan 1
11. Staf Seksi Pendapatan Lain-lain 5
Sumber: UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
BAB III
GAMBARAN DATA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
A.Pengertian Pajak dan Dasar Hukumnya
Bagi suatu Negara,pajak memang peranan penting yaitu sebagai sumber
penerimaan yang akan digunakna untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pemerintahan dan pembangunan serta untuk menyejahterakan rakyat.Sebagai
penyalur,pajak dipergunakan sebagai retribusi pendapatan,stabilitas
ekonomi,relokasi sumber-sumber ekonomi dan membiayai pembangunan
fasilitas-fasilitas umum.
Menurut Rochat Soemitro;dalam bukunya Pengantar Singkat Hukum
Pajak (resco Bandung 1992); Pajak adalah gejala masyarakat,artinya pajak hanya
ada dalam masyarakat.Masyarakat adalah kumpulan manusia yang pada suatu
waktu berkumpul untuk tujuan tertentu.Masyarakat terdiri dari individu dan
individu mempunyai hidup sendiri dan kepentingan sendiri yang dapat dibedakan
dari hidup masyarakat dan kepentingan masyarakat.Namun individu tidak
mungkin hidup tanpa adanya masyarakat.Negara adalah masyarakat yang
mempunyai tujuan tertentu,kelangsungan hidup masyarakat dan kepentingan
masyarakat.Untuk kelangsungan hidup masing-masing diperlukan biaya.Biaya
hidup individu menjadi beban dari individu yang bersangkutan,sedangkan biaya
hidup Negara adalah kelangsungan hidup alat-alat Negara,administrasi
Negara,lembaga-lembaga Negara,dan seterusnya yang harus dibiayai dari
Menurut Erly Suandy dalam bukunya Hukum Pajak (Jakarta;Salemba4 2001)
Penghasilan Negara berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak atau dari hasil
kekayan alam yang ada di dalam Negaranya sendiri.Dua sumber tersebut
merupakan sumber yang sangat penting bagi penerima Negara,dan penghasilan itu
untuk membiayai kepentingan umum yang pada akhrinya juga mencakup
kepentingan pribadi individu seperti kesehatan masyarakat,pendidikan,
kesejahteraan, dan lain sebagainya.Jadi dimana ada kepentingan masyarakat di
situ akan timbul pungutan pajak sehingga dapat dikatakan bahwa pajak adalah
senyawa dengan kepentingan umum.Pungutan pajak mengurangi
penghasilan/kekayan individu,tetapi sabaliknya merupakan penghasilan
masyarakat yang kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat melalui
pengeluaran-pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang akhirnya
kembali kepada seluruh masyarakat,yang bermanfaat bagi rakyat,baik rakyat yang
membayar pajak maupun yang tidak membayar pajak.
Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH dalam bukunya Dasar-Dasar
Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan ,Pajak adalah “iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
mendapat jasa timbal balik (kontra prestasi),yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk peneluaran umum”.Dan penjelasannya sebagai
berikut,”dapat dipaksakan” artinya bila utang pajak tidak dibayar,utang itu dapat
ditagih dengan menggunakan kekerasan seperti surat paksa dan sita dan juga
penyanderaan,terhadap pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan jasa timbal
Menurut S.I Djajadinigrat “Pajak adalah sebagasi suatu kewajiban
menyerahkan dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatau
keadaan,kejadian dan perbuatan yangn memberikan kedudukan tertentu,tapi
bukan sebagai hukuman,menurut peraturan yang disebabkan pemerintah serta
dapat dipaksakan tidak ada jasa timbal balik langsung,untuk memelihara
kesejahteraan”.
Pengertian Pajak Menrut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Ketiga atas Ungang-Undang Nomor 6 Tahun 193 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan,”Pajak adalah Kontribusi wajib kepada Negara
yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang,dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Pajak Daerah menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 adalah
iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah,tanpa
imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku,yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah.
Dari beberapa pengertian tentang definisi Pajak sebagaimana diatas maka
dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan :
a. Iuran atau konrtibusi wajib kepada Negara yang dapat dipaksakan
b. Yang dipungut oleh Pemerintah Pusat;Pemerintah Derah
Provinsi;Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,yang tidak mendapatkan
imbalan secara langsung.
c. Yang oleh Pemerintah Pusat;Pemerintah Daerah Provinsi ataupun
Pemerintah Kabupaten/Kota dipergunakan untuk membiayai pengeluaran
dalam penyelenggaraan kepentingan Negara/Pemerintah.
B.Pajak Daerah dan Penghasilan Asli Daerah (PAD)
1.Pajak Daerah
Menurut Undang-Undang RI No.34 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang RI No.18 Tahun 1997,Pajak Daerah adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung
yang simbang,yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturanperundang-undangan
yang berlaku,yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan daerah.
Sistem pemungutan pajak daerah yang dipergunakan dalam pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yaitu Official Assessment.System Official
Assessment adalah pemungutan pajak berdasarkan penetapan Kepala Daerah
dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen yang
dipersamakan tinggal melakukan pembayaran menggunakan Surat Setoran Pajak
Daerah (SSPD) pada Kantor Pos atau Bank Presepsi.Jika Wajib Pajak tidak atau
kurang membayar akan ditagih menggunakan Surat Tagihan Pajak Daerah
Kriteria Pajak Daerah tidak jauh berbeda dengan kriteria pajak secara
umum,yang membedakan antara keduanyan adalah pihak pemungutnya.Pajak
Umum atau biasa disebut Pajak Pusat,yang memungut adalah Pemerintah
Pusat,sedangkan Pajak Daerah yang memungut adalah Pemerintah Daerah baik
Pemerintah Daerah Provinsi maupun Daerah Kabupaten/Kota.
Adapun Kriteria Pajak Daerah adalah sebagai berikut:
a. Bersifat pajak,dan bukan retirbusi;
b. Objek pajak terletak atau tedapat wilayah daerah Kabupaten/Kota yang
bersangkutan dan mempunyai mobilitas cukup rendah hanya melayani
masyarakat di wilayah daerah kabupaten/kota yang bersangkutan;
c. Potensinya memadai,hasil penerimaan pajak harus lebih besar dari biaya
pemungutan;
d. Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif.Pajak tidak menggangu
alokasi sumber-sumber ekonomi dan tidak merintangi arus sumber daya
ekonomi antar daerah maupun kegiatan ekspor-impor.
e. Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat;dan
f. Menjaga kelestarian lingkungan,yang berarti bahwa pengenaan paak tidak
memberikan peluang kepada Pemda atan Pemerintah atau masyarakat luas
untuk merusak lingkungan.
Dalam Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak
1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan
Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah adalah
a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Pertimbangan
Keuangan Pemrintahan Pusat dan Pemerintah Daerah.
b. Undang-Undang Nomor 22 TaHun 1999 yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah.
c. Undang-Undang 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak
Daerah.
e. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor I Tahun 2011
Tentang Pajak Kendaraan Bermotor.
2.P A D (Pendapatan Asli Daerah )
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat penting sabagai modal dasar
pelaksanaan pemerintah dan pembangunan,oleh karena itu perlu dimobilisasi
ekstensifikasi.Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125 Tahun
2004). Sumber-sumber pendpatan daerah terdiri atas :
a) Pendapatan Asli Daerah:
1. Hasil Pajak Daerah;
2. Hasil Retribusi Daerah;
3. Hasil Perusahaan milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan;
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah.
b.Dana Pertimbangan ;
c. Pinjaman Daerah,dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
Sebagai modal dasar pelaksanaan pemerintah dan pembangunan daerah,peranan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangatlah penting sehingga perlu dimobilisasi
dengan cermat agar dapat ditingkatkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
Kebijakan yang ditempuh dalam rangka penigkatan PAD khususnya dari
sektor pajak daerah,digariskan bahwa pada dasarnya dilaksanakan tanpa harus
membebani masyarakat.Hal ini dapat ditempuh dengan cara penyederhanaan
mekanisme pemungutan,memperkecil jenis pungutan dan menegakkan sanksi
C.Pajak Kendaraan Bermotor Sebagai Salah Satu Pajak Daerah
Pengertian pajak Kendaraan Bermotor menurut sebagai mana tertera
dalam Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah
Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang
digunakan di semua jenis jalan darat,dan digerakkan oleh peraturan teknik berupa
motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya
tertentu menjadi energi gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan,termasuk
alat-alat besar yang dalam pengoprasiannya menggunakan roda dan motor yang
tidak melekat secara permanen serta dioprasikan di air Kendaraan Bermotor
umum adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan dan/atau
orang dengan dipunggut bayaran.
Pajak Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipunggut bayaran
Pajak Kendaraan bermotor yang selanjutnya disebut PKB,adalah Pajak atas
kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Objek PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah:
a. Kereta api
b. Kendaraan Bermotor yang semata-mata diperlukan untuk
c. Kendraan Bermotor yang dimilki dan/atau dikuasai
kedutaan,konsultan,perwakilan negara Asing dengan asas timbal
balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh
fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah;dan
d. Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di atas air
Subjek PKB adalah orang pribadi atau badan yang mewakili dan/atau
menguasai Kendaraan Bermotor.Wajib Pajak pribadi atau memiliki Kendaraan
Bermotor. Yang Bertangggungjawab atas pembayaran pajak adalah :
a. Untuk orang pribadi ialah orang yang bersangkutan,kuasanya dan/atau ahli
warisnya
b. Untuk badan adalah pengurusnya atau kuasa badan tersebut.
1.Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor
1.1 Dasar Cara Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
Dasar pengenaan pajak merupakan ukuran pengakuan nilai tertentu
yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak.Nilai yang menjadi dasar
pengenaan pajak tersebut harus dapat diukur.Ukuran nilai objektif adalah nilai
penyerahan barang karena berkaitan dengan pajak kendaran bermotor,maka nilai
penyerahan dapat berupa nilai jual beli,nilai tukar menukar dan lain sebagainya.
a. nilai jual Kendaraan Bermotor dan
b. bobot yang menceminkan secra relatif tingkt kerusakan jalan atau
pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaran bermotor:
Bobot sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b dinyatakan dalam koefisien
yang nilai atau yang lebih besar dri satu,dengan pengertian sabagi berikut:
a. Koefisien sama dengan satu berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran
lingkungan oleh pengguna Kendaraan bermotor tersebut dianggap masih
toleransi;dan
b. Koefisien lebih besar dari satu berarti pengguna Kendaraan Bermotor
tersebut dianggap melawati batas toleransi.
Nilai jual Kendaraan Bermotoradalah harga pasaran umum pada minggu pertama
bulan Desember tahun pajak sebelumnya.Dalam hal harga pasaran umum suatu
kendaraan bermotor tidak diketahui,nilai jual Kendaraan Bermotor dapat
ditemukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor:
a. Harga kendaraan untuk umum dan pribadi
b. Pengguna kendaraan bermotor untuk umum dan pribadi;
c. Harga kendaraan bermotor dan merek kendaraan bermotor yang sama
d. Harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor
e. Harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis;dan
f. Harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen pemberitahuan Import
1.2 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor
Berdasarkan pokok Pajak Kendaraan Bermotor yanng terutang,dihitung
dengan cara mengalikan tarif dasara pengenaan pajak.Adapun tarif Pajak
Kendraan Bermotor dalam Perda Provinsi Sumatera Utara adalah
a. 1 % paling rendah dan 2% paling tinggi (satu koma tujuh puluh lima
persen) kepemilikan pertama untuk mobil pribadi
b. 1% (satu persen) untuk Kendaraan Bermotor angkutan umum;
c. 0.5% (nol koma lima persen) untuk kendaraan ambulans,pemadam
kebakaran,sosial keagamaan,Pemerintah TNI/POLRI dan Pemerintah
Daerah;
d. 0,2% (nol koma dua prsen) untuk Kendaraan Bermtor alat-alat berat dan
alat-alat besar.
1.3.Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor
Dalam Perhtungan Kendaraan Bermotor perhitungan berdasarkan besaran
poko PKB yang terutang dengan mengalikan tarif dan progresif (jika kepemilikan
kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya untuk kendaraan roda dua atau
lebih tarif pajak ditetapkan secara progresif) dengan dasar pengenaan PKB yaitu
nilai jual kendaraan bermotor dan bobot yang mencerminkan relatif tingkat
kerusakan jalan dan atau tingkat pencemaran lingkungan akibat penggunaan
2.Saat Terutang Pajak dan Masa Pajak
Pajak yang terutang merupakan PKB yang harus dibayar oleh Wajib Pajak
pada suatu saat,dalam masa pajak atau dalam Tahun pajak menurut Ketentuan
Peraturan Daerah tentang Pajak Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi setempat,saat pajak terutang dalam masa pajak,terjadi
pada saat pendaftaran kendaraan bermotor.
Pada Pajak Kendaraan Bermotor,pajak terutang dikenakan untuk masa
selama dua belas bulan berturut-turut terhitung mulai sat pendaftarankendaraan
bermotor.Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor merupakan suatu kesatuan
dengan pengurusan administrasi kendaraan bermotor lainnya.Pajak Kendaraan
Bermotor dibayar sekaligus dimuka untuk masa pajak dua belas bulan
kedepan.Kewajiban pajak yang berakhir sebelum dua belas bulan karena suatu
hal,maka hal tersebut berarti Pajak Kendaraan Bermotor dapat dilakukan
restitusi.Pengertian suatu hal dan lain yang dimaksud antara lain jika Kendaraan
Bermotor didaftarkan di daerah lain (mutasi daerah tempat pendaftaran Kendaraan
Dasar Penggenaan = Nilla Jual Kendaraan Bermotor X Bobot
PKB Terutang = Dasar Pengenaan X Tarif atau
Bermotor) atau Kendaraan Bermotor yang rusak dan tidak digunakan lagi karena
force mejeur.
Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang di wilayah provinsi tempat
kendaraan bermotor terdaftar.Hal ini terkait dengan wewenang pemerintah
provinsi yang hanya terbatas atas kendaraan bermotor yang terdaftar dalam
lingkup wilyah administrasinya.
3. Sanksi-Sanksi Bagi Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Jika Tidak Memenuhi Kewajiban Perpajakan
3.1 Sanksi Bunga
Kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah
Kurang Bayar (SKPDKB) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang,terlambat dibayar untuk
jangka waktu paling lama dua puluh empat bulan dihitung saat terutangnya pajak.
3.2 Sanksi Denda
Dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan 25% dari pokok pajak
yang ditambah sanksi administrasi berupa 2% sebulan dihitung dari ajak yang
kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung
sejak saat terutang pajak.
3.3 Sanksi Pidana
Apabila Wajib Pajak yang karena kealpaanya tidak menyampaikan STPD
yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana kurungan
paling lama satu tahun atau denda paling banyak dua kali jumlah pajak yang
terutang.
Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTD atau
mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan yang
tidak benar sehingga merugikan keuangan darah daat dipidanakan penjara paling
lama dua tahun atau dengan paling banyak empat kali jumlah pajak yang terutang.
D.Proses Pemungutan PKB/BBN-KB
1.Pendaftara dan Penetapan PKB/BBN-KB 1.1Penelitian dan Regristrasi Identifikasi
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
a. Menerima,meneliti kelengkapan dan keabsahan berkas
permohonan
b. Melakukan penelitian pada daftar pencarian barang dan daftar
pemblokiran.
c. Membubuhkan paraf pada resi formulir pendaftaran yang
diteria,memotong dan memberikan resi tersebut epada
pemohon
d. Menerima dan meneliti hasil pemeriksaan fisik kendaraan
bermotor untuk dicross check dengan dokumen kendaraan
bermotor dan apabila adanya perbedaan dan kejanggalan
berks,maka permohonan tersebut diselesaikan secara khusus
sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Memberikan dan menetapkan Nomor Polisi dan Nomor PKB
serta menuliskannya pada formulir SPPKB yang juga formulir
permohonan STNK,serta membubuhkan paraf pada formulir
tersebut.
f. Meneruskan berkas permohonan kepada otorisasi data statis
kendaraan.
g. Khususnya untuk pendaftaran STCK dan TCKB petugas
Kepolisisan Republik Indonesia dan Jasa Raharja
melaksanakan tugas:
1. Menerima biaya administrasi STCK, TCKB,BTCK,dan SWDKLLJ.
2. Melaksanakan pengetikan STCK
3. Verifikasi STCK
4. Menyiapkan TCKB
5. Menyiapkan berkas
2.Otorisasi Data Statis Kendaraan
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
a. Membuat Kartu Induk Kendaraan Bermotor bagi kendaraan baru
c. Menuliskan identitas kepemilikan,jenis,golongan,fungsi kendaraan pada
Kartu Induk Kendaraan Bermotor unutk kepentingan penetapan besarnya
PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ.
d. Membuat order TNKB untuk proses pencetakan TKB bagi kendaraan
baru,perpanjangan STNK dan Penggantian Nomor kendaraan lainnya.
3.Penetapan SWDKLLJ
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
a. Menetapkan SWDKLLJ dandenda
b. membubuhkan paraf pada SKPD.
c. Membubuhkan penetapan.
d. Meneruskan berkas yang telah ditetapkan SWDKLLJ
e. dendanya kepada Penetapan Biaya Administrasi STNK/TNKB.
Adapun yang menjadi etugas pelaksananya adalah:
1 (satu) orang petugas PT.Jasa Raharja (Persero)
4. Penetapan Biaya Administrasi STNK/TNKB
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
b. Membubuhkan paraf
c. Membukukan biaya administrasi
d. Menyerahkan berkas pendaftaran kepada Korektor
Adapun yang menjadi petugas pelaksanaan adalah:
1 (satu) orang petugas Kepolisian Republik Indonesia.
5.Pelayanan Korektor
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
a. Memeriksa kebenaran besarnya penetapan dan denda
b. Memberikan paraf pada SKPD
c. Memeriksa/meneliti berkas pendaftaran kendaraan bermotor.
d. Menyerahkan KTP asli,BPKB asli,dan SKPD asli kepada pemohon.
e. Meneruskan berkas ke unit pembayaran.
Adapun yang menjadi tugas pelaksananya adalah:
1. 1 (satu) orang petugas Dispenda
2. 1 (satu)orang Kepolisian Republik Indonesia
3. 1 (satu) orang petugas PT.Jasa Raharja (Persero)
7.Pembayaran
Pada bagian embayaran pajak yang menjadi tanggung jawab dari hasil
pembayaran pajak yang dibayarkan oleh Wajib Pajak (WP) adalah dengan
a.Menerima pembayaran dari wajib pajak.
b.Membukukan hasil penerimaan.
c.Mencetak SKPD (Surat Ketetapan Pajak Dearah).
e.Menyetorkan uang penerimaan kepada Instansi atau pihak yang berhak
menerima paling lambat 1x 24 jam.
f.Membukukan dalam Buku Kas Umum dan penerimaan perjenis:
1. PKB/BBNKB-KB
2. SWDKLLJ
3.Administrasi STNK dan TNKB.
Adapun yang menjadi petugas pelaksananya adalah:
1. 1(satu) orang Bendaharawan Khusus Penerima
2. 2 (dua) orang Kasir Dispenda
3. 2 (dua) orang tenaga pembukuan.
8. Validasi STNK/Pencetakan STNK dan Penyediaan TNKB
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
b. Mencetak TNKB
c. Menerima berkas dan tindakan SKPD dari penerimaan pembayaran.
d. Menerimak peneng atas SKPD yang telh divalidasi.
e. Meneruskan berkas kepada unit penyerahan STNK,TNKB,dan Peneng
Adapun yang menjadi dasar pelaksanaannya adalah:
1. 1 (satu) orang petugas Kepolisisan Republik Indonesia
2. 1 (satu) oranf Dispenda
9. Penyerahan STNK,TNKB dan Peneng
Adapun yang menjdi uraian tugasnya adalah:
Menyerahkan STNK,TNKB,SKPD dan Peneng
Adapun yang menjadi pelaksananya adalah:
1. 1 (satu) orang petugas Kepolisian Republik Indonesia atau Dispenda.
2. 1 (satu) orang petugas PT.Jasa Raharja (Persero)
10.Pengelolaan Arsip
Adapun yang menjadi uraian tugasnya adalah:
a) a.Menerima berkas dari Unit Pelayanan Penyerahan.
b) Menyiapkan dan menyerahkan berkas arsip yang diminta oleh sub unit
pelayanan penelitian berkas.
c) Melaksanakan tata usaha berkas kedalam kelompok sehingga
d) Mebukukan arsip yang diterima dn dikeluarkan.
e) Menyusun berkas sesuai dengan Nomor Polisi.
f) Menyusun dan menyiapkan berkas Surat Kendaraan Bermotor (SKB)
untuk data perpnjangan.
g) Memisahkan berkas kendaraan bermotor yang diblokir.
Adapun yang menjadi petuas pelaksananya adalah:
1. 1 (satu) orang petugas Kepolisisn Republik Indonesia
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A.Tata Cara Pelakasanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor SAMSAT Medan Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang akan dilakukan oleh penuli di Kantor
SAMSAT Medan Utara,maka penulis akan menyampaikan tentang tata cara
dalam pelaksanaan pembayaran Pajak Kendraan Bermotor.Adapun syarat-syarat
yang diperlukan adalah:
9. KTP Asli dan masih berlaku yang sesuai dengan data kepemilikan motor di STNK
10.Buku BKPN (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor)
11.STNK Asli.
12.Foto copy semua masing-masing 2 (dua) lembar dan dijadikan satu
13.Jika semuanya sudah lengkap,maka pertama-tma mengambil formuir terlebih dahulu.
14.Setelah mendapat formulir,formulir tersebut diisi sesuai dengan contoh yang dibuat oleh SAMSAT Medan Utara.
15.Jika selesai si Wajib Pajak harus membeli mp khusus yang dipakai untuk memasukan berkas atau syarat tersebut,biasanya map tersebut sudah di
Kantor SAMSAT Medan Utara datu Medan setempat.
Setelah semuanya selesai si Wajib Pajak mengambil nomor antrian,tunggu hingga
16.Jika nomor antrian dipanggil,si wajib pajak menyrahkan berkas yang sudah disiapkan dalam map tersebut.
17.Si wajib pajak membayar administrasi dalam mengurus Pajak Kendaraan Bermotor.
18.Setelah membayar biaya administrasi,maka wajib pajak akan diberikan bukti embayaran yang digunakan untuk mengambil STNK yang sudah
diperbaharui.
19.Wajib Pajak menunggu dari pegawai SAMSAT Medan Utara,wajiib Pajak memberikan bukti pembayaran dan STNK yang baru bisa diambil.
Dalam hal mengenai pendaftar kendaraan akibat mutasi sama saj proses
pendaftaran sebelum mutasi.Adapun proses persyaratan kelengkapan
dokumen yng dienuhi sebagai berikut:
a. Mengisi formulir Surat Persyratan Pendaftaran Kendaraan
Bermotor (SPPKB)
b. Identitas:
1. Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 (satu) lembar
fotocopy,bagi yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa
bermaterai.
2. Untuk Badan Hukum : Akta Pendirian + 1(satu) lembar
fotocopy,keterngan,domisili,Surat Kuasa bermaterai dan
ditandatangani oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum
3. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):
Surat Tugas/Surat Kuasa bermatera dan ditandatangani oleh
pimpinan serta dibubuhi cap instans yang terkait.
c. Faktur
d. Sertifikat uji tipe,tanda bukti,uji tipe atau tanda bukti lulus uji
berkala,sertifikat NIK dan tanda pendaftaran tipe.
e. Kendaraan bermotor yang mengalami perubahan bentuk harus
melamirkan surat keterangan dari perusahaan karoseri yabg
mendapat izin.
f. Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan umum yang
telah memenuhi persyaratan.
g. Bukti hasil pemeriksa fisik kendaraan brmotor
13. Pengesahan STNK Setia Tahunnya
Adapun yang menjadi persyaratan adalah:
a. Mengisi formulir SPPKB yang sekaligus berfungsi sebagai pernyataan
terjadi perubahan spesifikasi Kendaraan Bermotor
b. Identitas:
1. Untuk Perorangan :Tanda Jati diri yang sah,bagi yang berhalangan
melampirakan Surat Kuasa bermaterai.
2. .Untuk Badan Hukum :Salinan Akta Pendirian,Surat Kuasa bermatera
dan ditandatangan oleh pimpinan serta dibubuhi Badan Hukum yang
3. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):
4. Surat Tugas/Surat Kuasa bermatera dan ditandatangani oeh pimpinan
serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan.
c.STNK asli
d.BKPB alsi
e. Kwitansi pembelian yang sah
f.Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWADKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir
g.Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor.
B.Data Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada SAMSAT Medan Utara 2010-2014
Diatas telah dijelaskan tentang berbagai hal berkaitan dengan Pajak
Kendraan Bermotor,Dasar Hukum Pemungutannya dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan Pajak Kendaraan Bermotor seperti peranan PKB sebagai salah
satu sumber Pendapatan Asli Daerah.Berkenaan dengan hal tersebut sesuai
dengan penelitian yangsaya lakukan Penghimpunan Data Pajak Kendaraan
Bermotor pada UPTD Medan Utara dilaksanakan mulai dari kegiatan
penghimunan data Wajib Pajak,Perhitungan Pajak,serta menetapan target dan
NO TAHUN
ANGGARAN
TARGET REALISASI
1. 2010 Rp. 832.921.300.00,- Rp. 799.650.664.899,-
2. 2011 Rp. 1.000.991.000.000,- Rp. 1.041.427.438.115,-
3. 2012 Rp. 1.199.237.457.346,- Rp. 1.211.332.519.878,-
4. 2013 Rp. 1.234.999.154.059,- Rp. 1.287.762.942.741,-
5. 2014 Rp. 1.343.468.232.121, Rp. 6.836.016,896,-
[image:59.595.108.470.110.324.2](Juni 2014)
Table 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD
Medan Utara Lima Tahun Terakhir 2010/2014 (Juni 2014) Dari data diatas dapat
dilihat secara umum tingkat kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
membayar pajak kendaraan bermotor dapat dikatakan cukup baik.Hal ini dapat
kita lihat dari jumlah dan realisasi yang dicapai.
1. Pada tahun 2010,target PKB berjumlah Rp. 832.921.300.00,- dengan
realisasi Rp. 799.650.664.899,-
2. Pada tahun 2011,pencapaian target dan realisasi meningkat dengan target
berjumlah Rp. 1.00.991.000.000,- dan realisasi Rp. 1.041.427.438.115 dari
data dapat dilihat adanya kenaikan realisasi dari target yang ditetapkan
dan mengalami kenaikan yang cukup baik dari tahun 2010
3. Pada tahun 2012 target mengalami kenaikan dengan jumah Rp.
pencapaian tidak sebesar tahun 2011 dapat dikatakan pencapaian menurun
dari tahun sebelumnya meskipun realisasi diatas target.
4. Pada tahun 2013 target ditingkatkan dengan jumlah Rp. 1.234.999.154.059,-
dan realisasi tidak terlalu besar namun tatap mengalami kenaikan
5. Pada tahun 2014 dari data terakhir yang dikumpulkan hingga akhir Juni
sudah tercapai hingga
Rp.6.836.016,896,-Sesuai tabel ditas dapat dilihat tidak adanya kenaikan secara signifikan di
setiap tahunnya dan pencapaian realisaasi yang tidak tetap karena
mengalami kenaikan dan penurunan.Tidak adanya kenaikan secara
konstan.
C.Hambatan Yang Timbul Dalam Pelaksanaan Pemungutan PKB
Dalam melaksanakan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor tidak
terlepas dari adanya hambatan yang timbul dari pelaksanaan kegiatan.Adapun
hambatan yang timbul dari pelaksanaan pemungutan PKB adalah:
1.Terdapat Wajib Pajak PKB yang masih belum membayar pajak terutangnya
2.Adanya Kendaraan Bermotor yag ditarik oleh leasing akibat kredit macet.
3.Masih banyak Kendaraan Bermotor diuar Plat BK yang beroperasi di Sumatera
D.Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan
Adapun upaya yang ditempuh sebagai berikut:
1. Upaya menghimbau secara berkesinambungan melakukan penyuluhan
kepada Wajib Pajak untuk senantiasa membayar Pajak Kendaraan
Bermotor tepat pada waktunya.
2. Melakukan razia terhadap Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dengan
sasaran Wajib Pajak yang masih menunggak Pajak Kendaraan Bermotor.
3. Bekerja sama dengan kantor pos yang menyampaikan surat peringatan
kepada Wajib Pajak yang Pajak Kendaraan Bermotornya jatuh tempo
4. Menigkatkan dan mengembangkan sistem pelayanan dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.Ditengah era Globalisasi saat
ini dan melihat dari tingginya konsumsi dan ketergantungan masyarakat
tehadap teknoloi khususnya media sosial diharapkan kiranya dapat
dikembangkan sistem informasi melalui online.
Semua upaya yang dilakukan UPTD Medan Utara sangatlah wajar
dilaukan,hal tersebut berkaitan dengan besarnya potensi Pajak Kendaraan
Bermotor dalam mendukung penerimaan Pandapatan Asli Daerah.Diharapkan
dengan adanya usaha dari pemerintah untuk mensosialisasikan mengenai
Pajak Kendaraan Bermotor dan dengan respon yang baik pula dari masyarakat
sangatlah diharapkan timbulnya kesadaran yang menguntungkan antara
masyarakat dan pemerintah demi kemakmuran dan pembangunan melalui
E. Sanksi-Sanksi Bagi Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Sanksi Administrasi Berupa Bunga
Sanksi adminitrasi berupa bunga merupakan salah satu jenis sansi
administrasi yang dapat dikenakan kepada Wajib Pajak saat melakukan
pelanggaran hukum pajak yang terkait dengan pelaksanaan kewajiban.Sanksi
administrasi berupa bunga bersama dengan jumlah kekurangan pajak daerah yang
terutang harus dibayarlunas dalam jangka waktu yang ditentukan.
Kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah
Kurang Bayar (SKPDKB) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang .Sanksi administrasi
berupa bunga tersebut untuk jangka waktupaling lama 24 bulan,sampai dengan
diterbitkannya Surat Tagihan Pajak (STP).Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan
,memuat jumlah kekurangan pajak yang terutang ditambah dengan sanksi
administrasi berupa bungan sebesar 2% (dua persen) sebulan dan wajib dibayar
dalam jangka waktu yang ditentukan.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian keseluruhuan isi diatas,maka pada bab ini penulis akan
menarik kesimpulan.Selanjutnya setelah menarik kesimpulan tentu penulis akan
memberikan saran-saran yang konstruktif pada Kantor SAMSAT Medan Utara