• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 0906112 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 0906112 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian disini adalah rancangan dari awal sampai akhir penelitian,

yaitu memberikan gambaran mengenai tahapan perancangan penelitian,

pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan

penilitian. Moleong (2013:127) mengemukakan tahapan-tahapan yang harus

dilaksanakan oleh peneliti, tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pra-Lapangan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pelatihan e-Government

mengenai tata kelola web dalam meningkatkan mutu layanan publik. Pada tahap

awal, peneliti melakukan observasi ke lembaga Diskominfo untuk mengetahui

fokus penelitian dengan permasalahan yang terdapat di lapangan. Menurut Patton

dalam Nasution (1998, hlm. 59), dinyatakan bahwa manfaat observasi sebagai

berikut :

a. Dengan observasi di lapangan, peneliti akan lebih mampu memahami konteks

data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan

yang holistik atau menyeluruh

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung

c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati oleh orang lain

Setelah peneliti menemukan kesesuaian permasalahan dengan fokus penelitian

kemudian peneliti mengurus perizinan untuk melakukan penelitian di lembaga

tersebut, yaitu Diskominfo. Selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan

untuk mencocokan fokus penelitian dengan kondisi sebenarnya di masyarakat.

Dalam penelitian ini, peneliti harus dapat memilih subjek penelitian yang akan

dijadikan sumber data agar data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan

(2)

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti di lokasi

penelitian yaitu di DISKOMINFO Prov. Jabar, yaitu proses pengumpulan data

dengan menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan.

Pada tahap pekerjaan lapangan, peneliti mencari data dan menggali informasi

secara mendalam kepada narasumber yang terlibat dalam pelatihan e-Government.

Memasuki lapangan, dalam tahap ini peneliti mencoba berinteraksi dengan subjek

penelitian dan menjalin hubungan baik yang diharapkan dapat memudahkan

peneliti dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai penelitian yang

dilaksanakan di lokasi penelitian. Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan

data, pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh

dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi

dokumentasi dan triangulasi/gabungan.

3. Tahap Analisis Data

Hasil penelitian yang peneliti dapatkan selama proses penelitian yang

menggunakan teknik-teknik pengumpulan data, seperti observasi, wawancara,

studi dokumentasi, dan triangulasi/gabungan, kemudian dilakukan analisis data.

Peneliti melakukan analisis data pada saat memasuki lapangan, selesai dilapangan

hingga pada tahap penulisan laporan.

4. Tahapan Penulisan Laporan

Pada tahapan penulisan laporan ini peneliti akan menyajikan keseluruhan

kegiatan yang telah dilaksanakan selama penelitian di DISKOMINFO, data yang

telah dikumpulkan akan disajikan ke dalam laporan pada tahap ini. Selain itu,

analisi data yang dilakukan peneliti dilakukan secara terus menerus selama proses

penelitian sampai pada data yang diperlukan sudah terkumpul. Pengolahan data

berupa laporan awal yang telah diperoleh atas perbandingan data empirik dan data

teoritis yang peneliti pakai mengenai konsep pelatihan, e-Government, dan mutu

layanan publik. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam penyusunan hasil

penelitian. Peneliti setelah melaksanakan tahap ini, akan melanjutkan kepada

proses konsultasi kepada pembimbing, untuk memperoleh persetujuan untuk

(3)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Tamansari No. 55 Bandung, Dinas

Komunikasi dan Informasi Jawa Barat. Meskipun demikian waktu dan tempat

penelitian disesuaikan dengan jadwal dan keinginan subjek penelitian.

Diskominfo Jabar memiliki 4 bidang, antara lain : Bid. Pos dan Telekomunikasi,

Bid. Sarana Komunikasi dan Disemisasi Informasi, Bid. Telematika, dan Bid.

Pengolahan Data Elektronik. Terdiri dari 12 Seksi Bagian, serta 3 Subbagian.

Diskominfo merupakan lembaga pemerintah yang menyelenggarakan program

pendidikan luar sekolah, yaitu pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.

Pelatihan e-Government merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka

menciptakan Aparatur berkompeten di bidang teknologi Informasi, khususnya

dalam pengelolaan website instansi pemerintah. Selain itu, merupakan kegiatan

yang meningkatkan pengetahuan keterampilan, serta sikap aparatur dalam

mengemban tugas instansi untuk dapat menciptakan bentuk-bentuk hubungan

baru dengan pihak lain.

2. Subjek, Populasi, dan Sampel Penelitian

Subjek penelitian merupakan salah satu komponen utama yang mempunyai

kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dalam suat subjek

penelitian terdapat aspek-aspek yang menjadi kajian untuk diteliti. Seperti halnya

yang diungkapkan oleh Arikunto (1992:102) yaitu “Subjek penelitian adalah

benda, hal atau orang dan tempat data yang dipermasalahkan melekat, selanjutnya

dijelaskan perbedaan antara responden penelitian dan sumber data reponden

penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan informasi tentang data

penelitian.”

Subjek dalam penelitian ini adalah penyelenggara, instruktur, dan peserta

pelatihan e-Government mengenai tata kelola web dalam mewujudkan mutu

layanan publik di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat. Serta lebih

mengutamakan kualitas atau bobot data dan informasi yang diteliti dibanding

jumlah data dan informasi yang diperoleh. Informasi dan data yang dicari oleh

(4)

dalam mewujudkan mutu layanan publik di dinas Komunikasi dan Informasi

Prov. Jabar.

Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang yang meliputi, 1

orang penyelenggara, 1 orang instruktur, dan 3 orang peserta pelatihan.

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian

NO Nama Instansi Jabatan Responden

1 Drs. Kiagus

5. Naufal Isnaini Diskominfo

Prov. Jabar

Kasi. Aptel PDE

W2

7. Luki Sugianto Badan Pelayanan

Terpadu Prov.

Subjek penelitian akan memudahkan peneliti dalam menggali informasi dan

data mengenai pelatihan yang diselenggarakan tersebut, serta mengenai manfaat

atas diselenggarakan pelatihan e-Government mengenai tata kelola web dalam

mewujudkan mutu layanan publik.

Penentuan subjek penelitian, peneliti menimbang dan mimilih narasumber

yang terlibat dalam pelatihan dan berkompeten sebagai pihak penyelenggara

pelatihan, peserta pelatihan, dan pemateri (instruktur) dalam pelatihan

(5)

Sugiyono (2013, hlm. 62) mengemukakan bahwa “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara porposive, yaitu dipilih

dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

Penyelenggara yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses

enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.

Peserta pelatihan mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

C. Pengumpulan Data

1. Metode Penelitian

Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2013, hlm. 3) mengemukakan “metode

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sesuai

dengan yang dinyatakan oleh Moleong (2013, hlm. 3) bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penggunaan pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti ingin mengetahui serta

memahami tentang pelatihan e-Government mengenai tata kelola web dalam

mewujudkan mutu layanan publik di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov.

Jabar.

2. Definisi Operasional

Peneliti membatasi istilah-istilah dalam pembahasan penelitian ini, agar tidak

terjadi kekeliruan dan salah tafsir terhadap istilah definisi yang peneliti

pergunakan. Oleh karena itu, agar definisi sesuai dengan yang dimaksud, berikut

(6)

a. Pelatihan adalah proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan

meningkatkan keterampilan, dan tingkah laku dalam pekerjaan dan kehidupan

sehari-hari.

b. E-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan

kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka

meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.

c. Tata kelola web adalah serangkaian tugas aparatur dalam mengemban tugas

untuk pengelolaan website instansi.

d. Mutu Layanan Publik adalah segala bentuk pelayanan yang pada prinsipnya

menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat,

daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun dalam

rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Instrumen Penelitian

“Peneliti dalam penelitian kualitatif menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumoulan data, menilai kualitas

data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”.

Sugiyono (2013, hlm. 222).

Dalam penelitian kualitatif, Nasution dalam Sugiyono (2013, hlm. 223)

menyatakan bahwa:

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasanya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.

Peneliti langsung terjun ke lapangan dari pertanyaan awal, fokus penelitian,

pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan sesuai dengan data yang

diperoleh. Instrumen penelitian yang peneliti telah susun terdapat tiga macam

yaitu pedoman wawancara untuk penyelenggara pelatihan, instruktur, dan peserta

(7)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013, hlm. 144) menyatakan bahwa,

“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.”

Observasi terdiri dari beberapa jenis, namun untuk penelitian ini peneliti

menggunakan observasi partisipasi pasif, sebagaimana yang diungkapkan oleh

Sugiyono (2011, hlm. 227) adalah “Partisipasi pasif (passive participation): jadi

dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak

ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.”

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti tidak secara langsung mengikuti

kegiatan yang dilakukan oleh Subjek Penelitian, namun hanya melakukan

pengamatan. Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan teknik

pengumpulan data melalui wawancara.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalah yang harus diteliti,

tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang

diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau

keyakinan pribadi. Sugiyono (2013, hlm. 138).

Dalam melakukan wawancara, peneliti berpedoman kepada pedoman

wawancara yang telah disusun sebelum proses penelitian ke lapangan

dilaksanakan. Namun dalam prosesnya terdapat beberapa pertanyaan yang

(8)

wawancara dengan panitia penyelenggara pelatihan, instruktur, peserta pelatihan

untuk mengetahui manfaat dari pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.

Wawancara dilakukan peneliti di Diskominfo Jabar tersebut, kurang lebih

berlangsung selama 3 bulan. Proses wawancara yang peneliti lakukan kepada

responden bersifat tertutup, karena saat proses wawancara berlangsung hanya

melibatkan peneliti dan responden. Dengan tujuan untuk mengetahui data tentang

perencanaan pelatihan e-Government mengenai tata kelola web, pelaksanaan

pelatihan e-Government mengenai tata kelola web, hasil pelatihan e-Government

mengenai tata kelola web, serta manfaat diselenggarakannya pelatihan

e-Government mengenai tata kelola web tersebut.

Wawancara baik yang dilakukan dengan face to face akan selalu terjadi

kontak pribadi, oleh karena itu dalam peneletian ini peneliti memahami situasi dan

kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus

melakukan wawancara. Pada saat responden sedang sibuk bekerja, sehat, atau

pada saat sedang marah, maka harus hati-hati dalam melakukan wawancara.

Karena apabila peneliti memaksakan untuk melakukan wawancara, dikhawatirkan

akan mendapatkan data yang tidak valid, akurat, ataupun tidak lengkap.

3. Studi dokumentasi

Pengumpulan data dalam penelitian ini juga diperoleh melalui studi

dokumentasi yang berupa pencatatan dokumen atau arsip-arsip laporan, yang

berkaitan dengan pelatihan e-Government mengenai tata kelola web. Sejalan

dengan yang dinyatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 240), tentang dokumen yaitu:

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang”

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan

wawancara dalam sebuah penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari kegiatan

observasi dan wawancara akan lebih kredibel apabila didukung dengan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

dokumen yang digunakan berkaitan dengan hasil pelatihan dalam meningkatkan

mutu pelayanan publik. Sumber data yang diperoleh yaitu, data evaluasi website

(9)

penyelenggaran pelatihan, rencana dan strategi DISKOMINFO, Standar

Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan web.

4. Triangulasi/Gabungan

Dalam teknik pengumpulan data, “triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sugiyono (2013, hlm. 241)”.

Peneliti menggunakan triangulasi teknik dalam penelitian ini yang berarti peneliti

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dari sumber yang sama yaitu

observasi, wawancara, serta studi dokumentasi untuk sumber data yang sama

secara serempak.

Sebagai informan utama atau kunci dalam penelitian ini adalah Panitia

penyelenggara pelatihan, sedangkan triangulasi subjek penelitian, peneliti

mengambil informan lain yaitu para peserta pelatihan sekaligus viewers, serta

instruktur dalam pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.

5. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari

sumber data, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif maka

proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan dan selesai dilapangan sebagaimana yang

dikemukakan oleh Nasution (Sugiyono, 2013, hlm. 245) menyatakan bahwa

“analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.”

Prosedur analisis data dalam penelitian ini mengikuti tahapan yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2013, hlm. 247) sebagai berikut :

a. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki

lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian mengenai

pelatihan e-Government ini.

(10)

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi yang dilaksanakan di DISKOMINFO Prov. Jabar. Pengumpulan

data ini dilaksanakan secara terus menerus sampai data yang dikumpulkan

jenuh. Setelah itu peneliti menyimpulkan serta membandingkan data teoritis

dengan data empirik dalam penyelenggaraan pelatihan e-Government. setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pengolahan dan analisis data

dalam penelitian ini yaitu menggunakan langkah-langkah yang ditemukan

oleh Sugiyono (2013, hlm. 92-99) sebagai berikut:

a) Data reduction (reduksi data)

Reduksi data mempunyai pengertian sebagai proses “merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting. Melalui proses

reduksi data akan mempermudah peneliti dalam menganalisis data-data yang

telah didapatkan selama penelitian.

b) Data Display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Melalui

proses display data maka akan mempermudah peneliti dalam melihat

gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian supaya

dapat mengambl kesimpulan yang tepat.

c) Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum ada. Temuan baru yang dimaksud adalah data-data

deskripsi atau bisa juga berupa gambaran dari suatu obyek yang sebelumnya

masih abstrak menjadi objek yang nyata. Dalam menentukan kesimpulan ini,

peneliti juga melakukan proses verifikasi tehadap orang-orang yang peneliti

anggap sebagai orang ahli dalam bidang penelitian yang sedang peneliti

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepadaAllah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA GURU DI SD 1 BACIN UNTUK PENINGKATAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA. Fina Fakhriyah, Sekar Dwi Ardianti,

[r]

Dalam upaya untuk meningkatkan perilaku caring mahasiswa saat praktik klinik di rumah sakit maka institusi pendidikan lebih meningkatkan praktik laboratorium

4.3 Perkara-perkara lain selain daripada pernyataan di dalam maklum balas..

Artinya, bila ke dalam larutan buffer ditambahkan sedikit asam, sedikit basa atau air maka pH larutan tersebut tidak mengalami perubahan yang berarti (dianggap tetap)..

, Xn , adalah sampel acak dari suatu populasi yang ber-Distribusi Gamma dengan parameter α.. dan β , fungsi kepadatan peluang untuk distribusi gamma adalah

[r]