[PERUBAHAN RPJMD 2010 – 2015 Kab.
Tabel 2.87
Rasio Ijin Trayel Tahun 2006 s.d 2010 N
o Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1. Izin Trayek perkotaan 132
2. Izin Trayek perdesaan 225
3. Jumlah Izin Trayek 228 234 321 330 357 4. Jumlah penduduk 18195
7 5. Rasio Izin Trayek 0.0013 0.0013 0.0018 0.0018 0.0017
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.88
Rasio Ijin Trayel Menurut Kecamatan Tahun 2006 s.d 2010
No Kecamatan PendudukJumlah (jiwa)
1 Kec. Modoinding 11,892 11 11 0.000925
2 Kec. Maesaan 10,812
3 Kec. Tompaso Baru 12,478 15 15 0.001202
4 Kec. Ranoyapo 12,149 3 3 0.000247
5 Kec. Motoling 7,042 17 17 0.002414
6 Kec. Motoling Timur 9,944 36 36 0.00362
7 Kec. Motoling Barat 8,343 8 8 0.000959
8 Kec. Kumelembuai 7,266 10 10 0.001376
9 Kec. Tenga 17,365 52 52 0.002995
10 Kec. Sinonsayang 15,792 30 30 0.0019
11 Kec. Amurang Barat 14,293 28 24 52 0.003638
12 Kec. Amurang 16,322 102 2 104 0.006372
13 Kec. Amurang Timur 13,054 2 4 6 0.00046
14 Kec. Tumpaan 16,518 6 6 0.000363
15 Kec. Tareran 14,766
16 Kec. Suluun Tareran 8,337 4 4 0.00048
17 Kec. Tatapaan 9,676 3 3 0.00031
Jumlah 206,049 132 225 357 0.001733
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.89
2006 2007 2008 2009 2010
Jml
1 Mobil penumpan g umum
3 3 100 3 3 100 2 2 100 1 1 100
2 Mobil bus 407 395 97.1 385 303 78.7 409 400 97.8 373 475 253 53.3 3 Mobil
barang 685 480 70.1 604 332 55 702 546 77.8 513 1674 336 20.1
Jumlah 109
Tabel 2.90
Mobil bus Mobil penumpang
umum Mobil barang
Jmlh
18 19 (20=19/1 8)
1 Modoinding 10 6 60.00 130 17 13.08 140 23 16.43
2 Maesaan
2 2
100.0
0 13 4 30.77 15 6 40.00
3 Tompaso
Baru 23 11 47.83 99 16 16.16 122 27 22.13
4 Ranoyapo 6 5 83.33 41 11 26.83 47 16 34.04
5 Motoling 37 14 37.84 150 27 18.00 187 41 21.93
6 Motoling
Timur 11 4 36.36 29 9 31.03 40 13 32.50
7 Motoling
Barat 5 2 40.00 18 6 33.33 23 8 34.78
8 Kumelembu
1 Barat 1
2
Amurang
127 67 52.76 219 75 34.25 346 142 41.04
1 3
Amurang
Timur 49 30 61.22 131 33 25.19 180 63 35.00
1 4
Tumpaan
28 32
114.2
9 290 39 13.45 318 71 22.33
1 5
Tareran
20 8 40.00 72 9 12.50 92 17 18.48
1 6
Suluun
Tareran 8 2 25.00 24 7 29.17 32 9 28.13
1 7
Tatapaan
28 7 25.00 28 7 25.00
Jumlah 475 253 53.26 1 1
100.0 0
167
4 336 20.07 2150 590 27.44
Sedangkan prasarana transportasi darat di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.91.
Tabel 2.91
Prasarana Transportasi Darat No
. Sarana dan Prasarana Jumlah
1. Terminal 1 Tempat
2. Taman Parkir 1 Tempat
3. Pelataran Parkir 8 Tempat
4. Warning Light 4 Unit
5. Traffic Light 1 Unit
6. Jembatan Timbang 1 Unit
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.92
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Tahun 2006 s.d 2010
No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1
Jumlah pelabuhan
laut 1 2 5
2
Jumlah pelabuhan
udara
3 Jumlah terminal bis 1 1 1 1 1
Jumlah 1 1 2 3 6
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Boulevard di pesisir pantai kawasan Teluk Amurang yang merupakan kawasan ibukota kabupaten.
Tabel 2.93 Data Pelabuhan
N
o Nama Pelabuhan Lokasi PelabuhanJenis Keterangan 1. Pelabuhan
Penyeberangan Amurang
Mobong o
Pelabuhan
Penyeberangan Tahap Pembangunan (Tahap III) 2. Pelabuhan Laut
Amurang Mobongo Pelabuhan Umum Tahap Pembangunan 3. Pelabuhan PT.
Cargill Mobongo Pelabuhan Khusus Sudah Beroperasi 4. Pelabuhan
Perikanan Mobongo Pelabuhan Khusus Sudah Beroperasi 5. Pelabuhan PLTU
Moinit Moinit Pelabuhan Khusus Tahap Pembangunan Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan alat transportasi laut yang digunakan di tujuh kecamatan pesisir di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.94.
Tabel 2.94
Alat Transportasi Laut
No. Nama Kecamatan
Jenis Kapal
Pajeko (Mesin)Pelang (Non Mesin)Pelang Katinting
1. Tumpaan 12 7 95
2. Tatapaan 26 36 10
3. Amurang 12 12 7 9
4. Tenga 19 54
5. Sinonsayang 2 20 68 97
6. Amurang Timur 1 15 23 7
7. Amurang Barat 11 9 39 68
Tabel 2.95
Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji Menurut Kecamatan (yang tidak aktif/tidak memiliki KIR
NO
. KECAMATAN
KENDARAAN TIDAK AKTIF/ TIDAK MEMILIKI KIR
JMLH
BUS PICK UP TRUCK TANGKI KENDARAAN
KHUSUS
MOBIL PENUMPAN
G
U T
U D U TU D U TU D U
T
U D U
T
U D U TU
1 AMURANG 97 129 87 313
2 AMURANG BARAT 18 7 14 10 49
3 AMURANG TIMUR 25 17 14 56
4 TUMPAAN 55 59 21 135
5 TARERAN 31 25 3 59
6 SULTRA 11 6 17
7 TATAPAAN 8 1 9
8 TENGA 36 80 23 139
9 SINONSAYANG 15 18 9 42
10 KUMELEMBUAI 10 14 3 27
11 MOTOLING 44 47 15 2 108
12 MOTOLING BARAT 1 7 8
13 MOTOLING TIMUR 7 4 2 13
14 RANOIAPO 4 19 3 26
16 TOMPASO BARU 13 42 13 1 69
17 MODOINDING 5 32 23 2 62
J U M L A H 374 7 524 231 5 1,141
Tabel 2.96
Rekap Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
No
. Uraian
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1
Jumlah Angkutan Darat (Angkutan
kendaraan umum) 490 452 480 491 585
2 Jumlah Penumpang Angkutan Darat 1,409,935 1,399,935 1,403,120 1,414,440 1,427,580
3
Jumlah Arus Penumpang Angkutan
Umum yang Masuk keluar daerah selama 1 tahun
183,281 181,991 196,436 198,021 214,137
4 Jumlah ijin trayek yang di keluarkan 228 234 321 330 357
5
Jumlah uji kir angkutan umum
(penumpang) 398 306 402 373 254
6 Jumlah pelabuhan dan terminal bus 1 1 1 3 3
7
Jangka waktu proses pengujian angkutan
umum 45 menit 30 menit 25 menit 20 menit 15 menit
8 Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000.
9 Pemasangan Ramburambu 100 85
10 Jumlah website milik pemerintah daerah 1 1 1 1 1
11
Menunjukan Jumlah Pameran/expo per
Tahun 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
12 Jumlah jaringan telepon genggam 2 3 3 7 7
Tabel 2.97
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan Tahun 2010
NO
. Uraian 2010
1. Panjang Jalan (km) 674.54 2. Jumlah Kendaraan 6140
3. Rasio 0.110
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Dalam upaya memberikan kemudahan, saling membantu dan tempat menyampaikan aspirasi para pemilik/sopir kendaraan angkutan penumpang umum, dibentuklah perusahaan/koperasi angkutan umum sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.98.
Tabel 2.98.
Perusahaan/Koperasi Angkutan Umum
No Perusahaan / Koperasi Alamat 1. CV. Teluk Amurang Lewet, Kec. Amurang 2. CV. Tumpaan Indah Tumpaan, Kec. Tumpaan 3. CV. Bunga Kasih Tumpaan I, Kec. Tumpaan 4. CV. Cita Waya Suluun I, Kec. Suluun Tareran 5. CV. Motoling Indah Kumelembuai, Kec.
Kumelembuai
6. CV. Bunga Indah Kumelembuai, Kec. Kumelembuai
7. CV. Sehati Tompaso Baru I, Kec. Tompaso Baru
8. CV. Koperasi Mapalus Uwuran I, Kec. Amurang
Saat ini, di semua desa di Kabupaten Minahasa Selatan telah memiliki transportasi jarak dekat berupa sepeda motor. Bahkan sepeda motor telah menjadi transportasi dalam kota dan alternatif angkutan perbatasan. Berdasakan data yang ada tercatat 3.980 unit sepeda motor plat hitam tersebar di 170 desa/kelurahan di Kabupaten Minahasa Selatan. Di beberapa kecamatan tersedia transportasi tradisional jarak dekat, seperti bendi dan di semua kecamatan terdapat transportasi tradisional berupa roda sapi yang digunakan oleh penduduk pedesaan untuk mengangkut hasilhasil pertanian dan perkebunan.
Saat ini, alat transportasi darat berupa kendaraan bermotor dari berbagai jenis di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 6.140 unit, baik plat merah, kuning dan hitam seperti ditunjukkan pada Tabel 2.99.
Tabel 2.99
Jumlah Kendaraan Bermotor
No. Jenis Kendaraan P l a t Jumlah
Merah Kuning Hitam
1. Sedan 16 16
2. Station Wagon 8 239 247
3. Jeep 33 33
4. Ambulance 21 6 27
5. Light Bus 52 52
6. Microlet 612 11 623
7. Mini Bus 12 19 45 76
8. Oplet 3 3
9. Micro Bus 40 3 43
10. Bus 5 2 7
11. Pick Up 6 3 487 496
12. Pick Up D.C 1 1
13. Light Truck 176 176
14. Truck 106 106
15. Bestle Wagon
16. Dump Truck 27 27
17. Truck Tanki 4 4
18. Loadging Truck
19. Truck Tronton
20. Sepeda Motor 197 3.980 4.177
Total 244 679 5.217 6.140 Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
8. Lingkungan Hidup
Permasalahan lingkungan hidup pada tahun 20102015, masih akan diperhadapkan pada persolahan pencemaran air, udara, tanah, persampahan, dan limbah B3 serta kerusakan lingkungan baik darat, pesisir, dan laut. Sebagian besar masalah lingkungan ini bersumber dari kegiatan domestik, industri agro, industri manufaktur, industri pertambangan, industri jasa, dari sektor tranportasi serta lemahnya
law enforcement yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan serta penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) adalah salah satu upaya dalam meminimalisasi permasalahan lingkungan tersebut.
Target Indonesia untuk secara sukarela menurunkan emisi GRK sebesar 26% pada tahun 2020 merupakan komitmen yang harus ditindaklanjuti dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan tahun 20102015, diantaranya melalui pengendalian sumbersumber pencemaran dan perusakan SDA, peningkatan kualitas lingkungan DAS, pengendalian kemerosotan KEHATI, peningkatan peran serta masyarakat serta menahan laju deforestasi.
Terjadinya banjir bandang di Kota Manado pada 16 Januari 2014 yang telah menyebabkan 16 korban jiwa, kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, kerusakan pemukiman warga serta hilangnya aset rumah, mobil dan aset lainnya milik masyarakat di kota Manado, Minahasa dan Tomohon yang semuanya telah memberikan Warning
tekanan rendah di Filipina. Kejadian ini mengingatkan kepada Pemerintah dan Masyarakat Minahasa Selatan untuk terus bersinergi menjaga dan memelihara alam lingkungan alam sekitar agar bencana alam yang dasyat berupa banjir bandan yang telah merenggut banyak korban jiwa tidak akan terjadi di daerah Minahasa Selatan.
a. Persentase Penanganan Sampah
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Mobongo Kelurahan Kawangkoan Bawah belum difungsikan sebagaimana mestinya karena infrastruktur penunjang belum lengkap. Penanganan sampah masih dilakukan secara manual dan masih mengandalkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) secara tersebar di setiap desa/kelurahan.
b. Persentase Penduduk berakses Air Minum
Air minum yang digunakan oleh penduduk minahasa selatan untuk diperkotaan masih mengandalkan PDAM dengan jumlah 6.881 KK, sedangkan di perdesaan masih menggunakan sumur.
9. Pertanahan
Untuk persentase luas lahan yang bersertifikat baik itu hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai dan hak pengelolaan dapat dilihat pada tabel 2.100.
Tabel 2.100
Luas Lahan bersertifikat
NO HAK ATAS TANAH (BIDANG)JUMLAH LUAS(HA)
HAK MILIK 12.390 12.346,02
HAK GUNA USAHA 8 506,02
HAK GUNA BANGUNAN 206 98,98
HAK PAKAI 17 6,83
JUMLAH 12.625 12.952,29 Sumber : Data RTRW Kab. Minahasa Selatan 10. Kependudukan dan Catatan Sipil
Data penduduk di kabupaten minahasa selatan yang ber KTP dan bayi yang ber Akte Kelahiran serta pasangan yang ber Akte Nikah diperlihatkan pada table 2.65.
Tabel 2.101
Penduduk ber KTP di Kabupaten Minahasa Selatan
No. Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun Ket.
2008 2009 2010
Rasio Pendudukkan berKTP
Persatuan Penduduk 146.114 147.209 148.349 Rasio Pendudukkan non berKTP 17
tahun Ke atas 150.710 153.962 157.219 Presentase berKTP dan non berKTP 96,95% 95,61% 94,36% Rasio Bayi Berakte Kelahiran 2.729 2.830 3.625 Rasio Pasangan Berakte Nikah 47.090 49.507 51.125
Sumber : Data November 2010, Dinas Catatan Sipil Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.102
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2009
No
. KECAMATAN
LAKI LAKI
PEREMPUA N
JUMLA H 1. MODOINDING 6.108 5.668 11.776 2. TOMPASOBARU 6.515 5.972 12.487 3. RANOYAPO 6.997 6.393 13.390
4. MOTOLING 3.688 3.429 7.117
5. SINONSAYANG 8.096 7.622 15.718
6. TENGA 8.675 7.839 16.514
7. AMURANG 7.978 7.549 15.527
8. TUMPAAN 8.083 7.601 15.684
9. TARERAN 7.622 7.134 14.756
11. MAESAAN 5.427 5.062 10.489 12. AMURANGBARAT 7.259 6.896 14.155 13. AMURANGTIMUR 6.331 5.978 12.309 14. TATAPAAN 4.854 4.476 9.330 15. MOTOLINGBARAT 4.206 3.780 7.986 16. MOTOLINGTIMUR 5.003 4.666 9.669 17 SULUUNTARERAN 4.255 3.965 8.220
JUMLAH 104.720 97.360 202.080
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.103
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2010
No
. KECAMATAN
LAKI LAKI
PEREMPUA N
JUMLA H 1. MODOINDING 6.161 5.731 11.892 2. TOMPASOBARU 6.514 5.964 12.478 3. RANOYAPO 6.345 5.804 12.149
4. MOTOLING 3.656 3.386 7.042
5. SINONSAYANG 8.125 7.667 15.792
6. TENGA 9.138 8.227 17.365
7. AMURANG 8.379 7.943 16.322
8. TUMPAAN 8.530 7.988 16.518
9. TARERAN 7.621 7.145 14.766
10. KUMELEMBUAI 3.789 3.474 7.263 11. MAESAAN 5.610 5.202 10.812 12. AMURANG
BARAT 7.326 6.967 14.293
13. AMURANG
TIMUR 6.736 6.318 13.054
BARAT 16. MOTOLING
TIMUR 5.153 4.794 9.947
17 SULUUN
TARERAN 4.316 4.021 8.337
JUMLAH 106.840 99.209 206.049
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.104
Sebaran Penduduk Menurut Luas wilayah Tahun 2010
No
. KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
(Jiwa)
LUAS WILAYAH
(Km2)
1. MODOINDING 11.892 66,40
2. MAESAAN 10.812 94,43
3. TOMPASOBARU 12.478 141,47
4. RANOYAPO 12.149 134,40
5. MOTOLING 7.042 38,80
6. MOTOLING TIMUR 9.947 42,10 7. MOTOLING BARAT 8.343 45,03
8. KUMELEMBUAI 7.263 97,24
9. TENGA 17.365 196,31
10. SINONSAYANG 15.792 108,36 11. AMURANG BARAT 14.293 122,13
12. AMURANG 16.322 170,09
13. AMURANG TIMUR 13.054 53,09
14. TUMPAAN 16.518 128,40
15. TARERAN 14.766 58,10
16. SULUUN TARERAN 8.337 40,10
17. TATAPAAN 9.676 55,20
JUMLAH 206.049 1.591,65
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.105
Tahun 2008
SD/MI SMP SMA Pergurua
n Tinggi
Tidak Sekola
h 1 Minahasa
Selatan 47,434
39,30 3
36,73
4 5,574 35968
201,73 7 Jumlah 47,434 39,30
3
36,73
4 5,574 35968 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Ditamatkan Lakilaki
Perempua
n Jumlah
Prosenta se (%) 1 Tidak punya
ijazah SD
37,351 35,341 72,692 36
2 SD/MI sederajat 24,796 22,638 47,434 24
3 SMP 20,798 18,505 39,303 19
4 SMA 18,859 17,875 36,734 18
5 Perguruan tinggi 2,735 2,839 5,574 3
Jumlah 104,539 97,189 201,737
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
KTP KK Akte lahir Akte nikah
Sdh blm Sdh blm Sdh blm Sdh blm
1 2007 28,530 125,432 23,077 31,236 2,26 2 2008 55,283 98,679 25,11
5 3 2009 77,923 76,039 26,76
1 4 2010 106,50
5 47,457
Jumlah
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.108 Fertilitas / Mortalitas
Angka Kelahiran Kasar (CBR) Tahun 2007 s/d 2010 N
o Tahun
Jumlah Kelahiran
Jumlah
Penduduk Jumlah Rasio 1 2007 2,269 202,371 11.21208078 2 2008 2,365 201,737 11.72318415 3 2009 2,410 202,080 11.92596991 4 2010 1,795 206,049 8.711520075
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tabel 2.109
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Tahun 2008 s/d 2010
NO
. Uraian 2008 2009 2010
1 Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon II 33 33 33
2 Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon III 167 167 167
3 Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon IV 751 751 751
4 Pekerja perempuan di pemerintah 2.809 3.009 3.160 5 Jumlah pekerja perempuan 3.497 4.107 4.224 6 Persentase pekerja perempuan di lembaga
pemerintah
72,7
% 73,2% 78,8% Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Tabel 2.110
Presentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta Tahun 2008 s/d 2010
NO
. Uraian 2008 2009 2010
1 Jumlah perempuan yang bekerja di
lembaga swasta 939 921 1.064
2 Jumlah pekerja perempuan 3.497 4.107 4.224 3 Persentase pekerja perempuan di lembaga
swasta
23,7
% 22,4% 25,1% Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010 Tabel 2.111
Rasio KDRT Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 NO
. Kabupaten/kota
Jumlah KDRT
Jumlah rumah tangga
Rasio KDRT
(1) (2) (3) (4) (5=3/4)
1 Kabupaten Minahasa
Selatan 169 50.791 3.32%
Jumlah 169 50.791 3.32%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.112
Rasio KDRT Tahun 2008 s/d 2010 NO
.
Uraian 2008 2009 2010
1 Jumlah KDRT 178 163 169
2 Jumlah Rumah Tangga 50.249 50.516 50.791
3 Rasio KDRT 0,35% 0,32% 3,32%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Presentase Tenaga Kerja Dibawah Umur Tahun 2008 s/d 2010 NO
. URAIAN 2008 2009 2010
1. Pekerja Anak Usia 5 – 14 Tahun 15 13 10 2. Jumlah Pekerja Anak Usia 5 Tahun
Keatas 65 65 60
3. Presentase Jumalh Tenaga Kerja
Dibawah Umur 23,07% 20% 16,67%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.114
Presentase Tenaga Kerja Dibawah Umur Tahun 2010
NO
. URAIAN
Pekerja 1. Kabupaten Minahasa
Selatan 10 60 16,67%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tabel 2.115
Ratarata Jumlah Anak per Keluarga Tahun 2006 s.d 2010
NO
. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1
Jumlah anak 80.71 9
Jumlah keluarga 55.09 8 3 Ratarata jumlah
anak per keluarga 1,47 1,46 1,44 1, 42 1,46 Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Jumlah anak dan jumlah keluarga di Minahasa Selatan dalam lima tahun terakhir (2006 2010) menunjukan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Ratarata jumlah anak per keluarga beriksar antara 1,42 s.d. 1,47
Tabel 2.116
Ratarata Jumlah Anak per Keluarga Menurut Kecamatan Tahun 2006 s.d 2010
NO. Kecamatan Jumlah
Anak
Jumlah Keluarga
RataRata Jumlah Anak Per
Keluarga
1. Tareran 5095 3747 1.36
2. Tumpaan 6039 4091 1.48
3. Tatapaan 4151 2573 1.61
4. Amurang 6854 4244 1.61
5. Amurang Timur 5583 3657 1.53
6. Amurang Barat 5949 4305 1.38
7. Tenga 7178 5024 1.43
8. Sinonsayang 7357 4586 1.60
9. Kumelembuai 2594 2193 1.18
10. Motoling 2941 2156 1.36
11. Ranoyapo 6330 3608 1.75
12. Tompaso Baru 5273 3518 1.50
13. Maesaan 4205 3067 1.37
14. Modoinding 4848 3361 1.44
15. Sultra 2656 2621 1.01
16. Motoling Barat 3393 2398 1.41
17. Motoling Timur 3923 2752 1.43
Jumlah 84369 57901 1.46
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Ratarata jumlah anak per keluaraga di Minahasa Selatan sebesar 1,46
Tabel 2.117
Rasio Akseptor KB Tahun 2006 s/d 2010
NO. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1 Jumlah akseptor KB 29.123 29.067 28.757 29.165 30.300 2 Jumlah pasangan usia
subur 35.750 35.429 36.061 35.061 36.198 3 Rasio akseptor KB 81,46 82,04 79,75 81,92 83,72 Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah akseptor KB dalam lima tahun terakhir (20062010) cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga diikuti perkembangan jumlah pasangan usia subur. Rasio akseptor KB dalam lima tahun terakhir juga cenderug meningkat dimana pada tahun 2006 sebesar 81,46 persen meningkat menjadi 83.72 persen di tahun 2010. Hal ini memberi indikasi bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya menciptakan keluarga kecil sejahtera semakin dikalangan pasangan usia subur di Minahasa Selatan
Tabel 2.118
Rasio Akseptor KB Tahun Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO. Kecamatan Jumlah
Akseptor KB
Jumlah Pasangan Usia
Subur
Rasio Akseptor KB
1. Tareran 1669 2018 82.73
2. Tumpaan 2118 2625 80.69
3. Tatapaan 1426 1774 80.38
4. Amurang 2005 2486 80.65
5. Amurang Timur 1853 2420 76.57
6. Amurang Barat 2099 2605 80.58
7. Tenga 2545 3315 76.77
9. Kumelembuai 1058 1266 83.57
10. Motoling 1097 1278 85.84
11. Ranoyapo 1898 2247 84.47
12. Tompaso Baru 2203 2363 93.23
13. Maesaan 1725 1908 90.41
14. Modoinding 1959 2322 84.37
15. Sultra 1264 1420 89.01
16. Motoling Barat 1262 1435 87.94
17. Motoling Timur 1421 1591 89.31
Jumlah 30300 36198 83.72
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Rasio akseptor KB tertinggi di 17 kecamatan berada di Kecamatan Tompaso baru 93.23 persen). Sedangkan rasio akseptor KB terendah berada di Kecamatan Amurang Timur (76,57 persen). Kecamatan Tompaso baru juga merupakan kecamatan dengan jumlah akseptor KB tertinggi di 17 kecamatan yang ada di Minahasa Selatan.
Secara keseluruhan (yang ada di Minahasa Selatan. Jumlah pasangan usia subur (PUS) tertinggi berada di Kecamatan Tenga (3.315 PUS), sedangkan Jumlah PUS terendah berada di kecamatan Sultra (1420).
Tabel 2.119 Persentase Penduduk Wanita berumur 15 – 49 Tahun berstatus Kawin di Minahasa Selatan, 2012
Kabupaten Memakai
alat KB Tidak memaka i KB lagi
Tidak pernah memakai alat KB
Jumlah (%)
Minahasa
Selatan 74,30 16,48 9,22 100
Sulawesi Utara 69,21 19,98 10,90 100
Persentase penduduk wanita berumur 15 49 tahun yang berstatus kawin di Minahasa Selatan yang memakai alat KB sebanyak 74,30 persen. Sedangkan yang tidak memakai KB lagi sebanyak 16,48 persen dan yang tidak pernah memakai alat KB sebanyak 9,22 persen. Dibandingkan dengan Sulut, yang memakai alat KB di Minahasa Selaran lebih besar dari Sulut, tetapi yang tidak memakai KB lagi di Minahasa Selatan persentasenya lebih kecil dibandingkan Sulut. Wanita yang tidak pernah memakai alat KB di Minahasa Selatan lebih besar perseentase di Sulut.
Tabel 2.120
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pra
1. Tareran 748 1012 672 997 380 446 543 277 401 241 373 216
2. Tumpaan 1120 541 1017 502 1019 1122 829 1132 598 723 501 692
3. Tatapaan 870 392 812 377 972 752 1044 170 843 1021 798 1072
4. Amurang 619 892 527 890 452 942 386 881 397 824 330 799
5.
Amurang
Timur 411 617 380 606 419 687 540 737 601 302 514 278
6.
Amurang
Barat 415 998 442 981 445 804 740 926 597 715 553 693
7. Tenga 1180 1004 1294 1052 667 1288 629 1452 1512 1713 1493 1697
8.
Sinonsayan
g 815 1189 771 1200 1152 782 1225 883 1201 1102 1151 1072
9.
Kumelemb
uai 672 718 648 768 646 699 498 519 503 401 448 344
10
. Motoling 981 117 887 1193 266 383 414 458 511 491 423 444
11
. Ranoyapo 992 923 974 838 803 871 332 642 451 701 399 635
12 .
Tompaso
Baru 1211 701 1177 641 700 809 730 467 702 791 645 732
. 14
.
Modoindin
g 847 577 801 546 767 641 699 785 523 699 481 639
15
. Sultra 388 452 222 429 215 481 173 401
16 .
Motoling
Barat 260 387 466 530 501 621 429 594
17 .
Motoling
Timur 264 384 390 427 411 403 376 342
KABUPAT
EN 11529
1042
5 10969
1132
8 10202
1207
6 10584
1123
0 10465
1194
0 9518
1126 8 Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan,
13. Sosial
Sarana Sosial / Panti Sosial / Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Sosial adalah sarana yang memberikan pelayanan Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Jumlah Panti Sosial yang tersebar di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2002 s.d 2010 berjumlah 2 buah, yang terdapat di Kelurahan Buyungon yaitu Panti Sosial Asuhan Anak.
Tabel 2.121
Sarana Sosial / Panti Sosial / Panti Jompo dan Panti Rehabilitas Tahun 2005 s.d 2010
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah 2 2 2 2 2 2
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.85. Menunjukkan PMKS yang memperoleh bantuan tahun 2005 0,79, Tahun 2006 1,17, Tahun 2007, 0,51, tahun 2008, 0,66, tahun 2009 1,44 dan tahun 2010 0,37. Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan terjadi fluktuasi tergantung besarnya jumlah dana yang dialokasi setiap PMKS yang memperoleh bantuan.
Tabel 2.122
PMKS yang memperoleh bantuan Tahun 2005 s.d 2010
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah 0,79 1,17 0,51 0,66 1,44 0,37
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
ditetapkan oleh berdasarkan skala prioritas PMKS yang akan ditangani.
Tabel 2.123
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2005 s.d 2010
No
. Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1. 0,45 0,40 0,40 0,30 0,27 0,18
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Pembangunan Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, terutama masyarakat yang di kategorikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), disamping itu keberhasilah Pembangunan Kesejahteraan Sosial ditentukan pula oleh partisipasi masyarakat.
Partisipasi masyarakat adalah modal sosila yang perlu di bina keberadaannya baik yang dilakukan secara perseorangan, kelompok masyarakat maupun organisasi sosial yang telah di akui keberadaannya.
Tabel 2.124
Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
NO. URAIAN JUMLAH
A PMKS
1 Fakir Miskin 9874 KK
2 Rumah tidak layak huni 2531 KK
3 Lanjut usia 7686
Orang
4 Pekerja Migran 238 Orang
5 Daerah rawan bencana 3667
Orang
6 Korban bencana alam 347 KK
7 Eks korban bencana sosial/pengungsi 236 KK 8 Wanita rawan social ekonomi 1213
Orang 9 Wanita korban tindak kekerasan 136 Orang 10 Masyarakat perkotaan dan pesisir pantai di
darah kumuh 1921 KK
12 Anak terlantar 6234 Orang 13 Korban tindak kekerasan 136 Orang
14 Anak nakal 399 Orang
15 Anak jalanan
16 Anak cacat 580 Orang
17 Penyandang cacat 1085
Orang
18 Tuna susila 21 orang
19 Eks Narapidana 402 orang
20 Kunjungan Gangguan jiwa 267 orang 21 Korban penyalagunaan napza 1423 orang 22 Bekas penderita penyakit kronis 483 orang 23 Keluarga bermasalah social psikologis 980 orang 24 Pengidap penyakit HIV/AIDS 31 orang
B PSKS
1 Orsos 18 Orsos
2 Karang Taruna 156 KT
3 PSM 84 Orang
4 TKSK 24 Orang
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data pada tabel 2.124 jumlah permasalahan sosial yang akan ditangani dari 24 hanya 23 PMKS yang akan ditangani. Dari 23 PMKS tersebut, penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas yang dapat perhatian, disamping perbaikan rumah tidak layak huni, masyarakat daerah rawan bencana, lanjut usia, penyandang cacat. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan penanganan akan dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat dengan pola pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan memberikan Jamkesda kepada Masyarakat miskin. Perbaikan rumah tidak layak huni akan dilakukan dengan cara pemberian bantuan bahan/peralatan perbaikan rumah yang dikelola dalam bentuk kelompok dimana kelompok dengan rasa kebersamaan untuk saling membantu melaksanakan perbaikan rumah sebagai wujud pelestarian nilainilai kesetiakawan sosial dalam budaya mapalus, sedangkan Lanjut usia dan Penyandang cacat akan diintervensi dengan memberikan jaminan sosial khusus kepada lanjut usia dan penyandang cacat yang tidak berdaya.
Sosial (PSKS). Jumlah PSKS adalah 4 jenis : Organisasi Sosial (18 Orsos), Karang Taruna 156 KT, Pekerja Sosial Masyarakat 84 Orang dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan 17 orang. Keempat jenis PSKS tersebut adalah pilar partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial yang berkedudukan di desa / kelurahan.
Tabel 2.125
Sarana / Panti ORSOS yang telah mendapat bantuan No
. Nama ORSOS Tahun Alamat
Jenis Bantuan 1. ORSOS MATUARI 2006 Pontak Peralatan
Kantor 2. ORSOS MATUARI 2006 Lomba Batu Peralatan
Kantor 3. ORSOS SOSONGIAN 2007 Tumpaan Peralatan
Kantor 4. ORSOS MATUARI 2007 Mokobang Askesos 5. ORSOS ESA KARYA 2008 Rumoong Atas BKSP 6. ORSOS PINAESAAN 2008 Kawangkoan
Bawah
BKSP
7. ORSOS TEGUH BERSINAR
2008 Ritey Komputer
8. ORSOS PINAESAAN 2009 Rumoong Atas Askesos 9. ORSOS MATUARI
WAYA
2009 Elusan UEP
10. ORSOS
PINASUNGKULAN
2010 Lansot Askesos
11. ORSOS MAESA 2010 Wulurmaatus Askesos 12. ORSOS PANCARAN
KASIH
2010 Suluun Empat UEP
13. PA. KABUYA PEBETE NDAYA
2007 2010
Buyungon Subsidi Panti
14. PA. SANTA ANGELA 2007 2010
Buyungon Subsidi Panti
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
damai. Kabupaten Minahasa Selatan di diami oleh sejumlah penduduk dengan berbagai latar belakang agama yang mengimani agamanya masingmasing, yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. Sebagai sarana penunjang kegiatan keagamaan, telah tersedia sejumlah fasilitas peribadatan yang cukup memadai dan representatif seperti, gereja, mesjid, wihara dan litang. Sarana peribadatan yang dominan adalah gereja, dimana di semua desa/kelurahan tersedia. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk Kabupaten Minahasa Selatan adalah penganut agama kristen. Untuk jumlah umat beragama dan sarana peribadatan (tempat ibadah) di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 2.89 dan Tabel 2.90.
Tabel 2.126
Data Jumlah Umat Beragama di Kabupaten Minahasa Selatan
No KecamatanNama Kristen KatoliJumlah Umat Beragama
k Islam Hindu Budha Konghucu
1. Sinonsayang 9.476 285 6.612 0 2 4
2. Tenga 16.232 560 2.022 0 0 0
3. Kumelembua
i 6.971 0 0 0 0 0
4. Tompaso
Baru 9.276 721 2.921 0 0 0
5. Motoling
Barat 6.641 39 12 0 0 0
6. Motoling
Timur 9.599 0 0 0 0 0
7. Motoling 5.327 333 11 0 0 0
8. Amurang
Timur 12.394 103 243 0 0 0
9. Tumpaan 13.160 51 2.253 0 0 0
10. Suluun
Tareran 8.057 0 0 0 0 0
11.Modoinding 10.771 675 35 0 0 0
12.Tatapaan 6.768 0 1.999 0 0 0
13.Amurang 12.913 411 2.306 4 27 1
14.Amurang
Barat 14.390 91 148 4 2 0
15.Ranoyapo 12.461 415 0 0 0 0
17.Maesaan 10.180 753 162 0 0 0 J u m l a h 178.43
1 4.437 18.724 8 31 5
Sumber : Data November 2010, Kantor Kementerian Agama Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.127
Sarana Peribadatan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama
Kecamatan
Jumlah Tempat Ibadah Kriste
n Katolik Islam Hindu Budha Konghucu Gerej
a Gereja Mesjid Pura Wihara Li Tang
1. Sinonsayang 30 4 8 0 0 1
2. Tenga 38 4 3 0 0 0
3. Kumelembu ai
18 0 0 0 0 0
4. Tompaso Baru
29 2 4 0 0 0
5. Motoling Barat
18 0 0 0 0 0
6. Motoling Timur
14 0 0 0 0 0
7. Motoling 19 2 0 0 0 0
Sumber : Data November 2010, Kantor Kementerian Agama Kab. Minahasa Selatan
Kehidupan sosial umat beragama dan antar umat beragama senantiasa berjalan dengan baik, dimana tercipta toleransi yang tinggi antar umat beragama yang dibuktikan dengan saling mengunjungi dan silaturahmi pada saat pelaksanaan harihari raya keagamaan. Dari kesadaran yang muncul dalam mempererat dan mengembangkan toleransi antar umat beragama, para pimpinan umat beragama membentuk suatu wadah yang diberi nama Badan Kerja Sama Antar Umat berAgama (BKSAUA) Kabupaten Minahasa Selatan yang menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam kegiatankegiatan keagamaan.
14. Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
a. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama bagi bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses pembangunan. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2010 sebanyak 127.925 orang, dengan jumlah yang bekerja sebanyak 99.058 orang. Dari jumlah yang bekerja, sektor pertanian dan peternakan menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 52.665 orang. Sedangkan sektor lainnya sebanyak 43.084 orang, dan yang bekerja di luar negeri sebanyak 5 orang. Untuk komposisi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.128 di bawah ini.
Tabel 2.128
Angkatan Kerja di Kabupaten Minahasa Selatan
No. Uraian 2006 Tahun
(orang) (orang)2007 (orang)2008 (orang)2009 (orang)2010 1. Jumlah Angkatan Kerja 139.90
6
99.161 101.10 0
102.96 1
2. Jumlah yang bekerja :
- Sektor Pertanian & Peternakan
- Sektor Lainnya
- Bekerja di Luar Negeri
124.51
3. Jumlah Penganggur 14.870 9.309 8.290 7.207 5.112 4. Jumlah Setengah
Penganggur
36.281 24.203 23.253 23.166 24.415
5. Jumlah Pencari Kerja 6.390 6.133 4.215 1.218 1.708 6. Penempatan Pencari
Kerja
1.793 1.982 1.998 571 265
7. Tenaga Asing 5 11 8 8 13
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Ket : Data untuk Tahun 2006 masih termasuk Daerah Pemekaran Kab. Mitra
Tabel 2.129 menunjukkan Angka Sengketa Pengusaha – Pekerja hanya terjada pada 2 (dua) tahun, yakni pada tahun 2008 17, 7 dan tahun 2010 berjumlah 6,6.
Hal in berarti pada tahun 2008 sengketa pengusaha – pekerja cukup tinggi dan tahun 2010 menurun menjadi 6,6. Penurunan sengketa dapat di tekan karena telah dilakukan pembinaan/sosialisasi kepada pihak pengusaha untuk melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan sesuai Peraturan PerundangUndangan yang berlaku.
Tabel 2.130
Uraian 2008 Tahun2009 2010 Angka Sengketa Pengusaha
Pekerja Per Tahun 17,7 6,6
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
61,88 62,74 65,49 67,92 70,29 66,22
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Rasio Pecari Kerja 26,06 28,06 32,32 47,40 46,88 34,772 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
10,80 10,63 9,39 8,20 6,99 7,39
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.134
Rasio Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja
Golongan umur BekerjaAngkatan KerjaMencari Pekerjaan Jumlah
2024 11.000 1.700 12.700
2529 13.000 8.000 21.000
3034 12.000 3.100 15.100
3539 11.000 1.600 12.600
4044 10.000 9.400 19.400
4549 8.000 6.300 14.300
5054 6.000 4.300 10.300
5559 4.000 3.100 7.100
6064 3.000 2.600 5.600
65+ 5.000 4.100 9.100
Jumlah 88.000 45.700 133.700
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
b. Perkembangan Perusahaan
Tabel 2.135
Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha (KLUI) Tahun 2005 s.d 2010
No. KLUI
Jumlah Perusahaan
Ket.
Tahun
2005 Tahun2006 Tahun2007 Tahun2008 Tahun2009 Tahun2010 1. Bidang Pertanian,
Peternakan, Kehutanan,
Perburuhan dan Perikanan
2 2 7 14 18 18
2. Bidang
Pertambangan dan Penggalian
3 3 1
3. Bidang Industri
Pengolahan 11 14 9 14 16 15
4. Bidang Gas, Listrik
dan Air 1 2 5 5
5. Bidang Bangunan 7 1
6. Bidang Perdagangan besar, eceran, dan Rumah Makan serta Hotel
2 4 28 57 55 193 196
7. Bidang Angkutan, Perdagangan dan komunikasi
1 2
8. Bidang Keuangan, Asuransi, Usaha Persewahan
Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan
17 17 11 17 38 52
9. Bidang Jasa
Kemasyarakatan
Sosial dan
Perseorangan
1 1 1 11 15 12
Jumlah 58 66 85 113 293 302
Berdasarkan data perusahaan yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari Tahun 2005 s/d 2010 perusahaan perusahaan di Kabupaten Minahasa Selatan berkembang dengan pesat, pada tahun 2005 sebanyak 58 perusahaan, tahun 2006 66 perusahaan, tahun 2007 berjulah 85 perusahaan, tahun 2008 berjumlah 113 perusahaan, tahun 2009 berjumlah 293 perusahaan, dan pada tahun 2010 berjumlah 302 perusahaan.
Dari jumlah jumlah perusahaan tersebut maka, sampai tahun 2010 bidang perdagangan memberikan kontribusi yang paling besar dalam tenaga kerja berjumlah 196, disusul keuangan, asuransi, usaha persewahan bangunan, tanah dan jasa perusahaan dengan jumlah 52, kemudian bidang industry pengolahan berjumlah 15, dan bidang jasa kemasyarakatan sosial dan perseorangan berjumlah 12 perusahaan.
Dalam pelaksanaan ketenagakerjaan ditemui sejumlah perselisihan pada umumnya perselisihan yang terjadi antara pengusaha dan pekerja / buruh yang disebabkan oleh masih ada sebagian pengusaha yang belum menerapkan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan belum mengikutsertakan pekerja / buruh dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), serta juga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan secara sepihak oleh para pengusaha tanpa pemberitahun terlebih dahulu dengan pekerja / buruh yang bersangkutan. Berdasarkan data jumlah perselisihan pekerja / buruh dan pengusaha hanya terjadi pada tahun 2010.
c. Ketransmigrasian
Pembangunan Ketransmigrasian sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional di tujukan untuk meningkatkan masyarakat peserta Transmigrasi. Untuk mendukung Pembangunan Ketransmigrasian telah di ambil langkahlangka yang diarahkan pada kawasan yang telah disetujui oleh instansi terkait.
tahun terakhir pembangunan ketransmigrasian dalam proses persiapan, belum ada penempatan.
Pembangunan Ketransmigrasian dimulai tahun 2011 dan penempatan mulai tahun 2012, dengan luas kawasan 200 hektar, sesuai SK Bupati Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2003.