• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462009032 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462009032 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian

Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan

pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif dimaksudkan

untuk memahami hal-hal yang terjadi dan dialami oleh subjek

yang diteliti. Penelitian kualitatif juga dimaksudkan untuk

menggali pengalaman yang dialami oleh subjek dan dijelaskan

secara holistik analisa disajikan dalam bentuk desktiptif dan

naratif dengan maksud menemukan arti dari pengalaman

subjek (Brockopp, Hastings & Tolsma,1999).

3.2 Populasi dan Sample

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat Rumah

Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Sampel untuk penelitian

(2)

21 berikut: masa kerja minimal 2 tahun, latar belakang pendidikan

perawat adalah Diploma III (D3), dan Strata 1 (S1)

keperawatan. Perawat yang terlibat sebagai partisipan

sebanyak lima orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di

Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Peneliti memilih

RSPAW Salatiga. Waktu penelitian dilaksanakan mulai 22

Oktober – 25 Oktober 2013. Pelaksanaan wawancara dengan

perawat di ruang tempat partisipan bekerja setelah partisipan

memiliki waktu luang dan tidak menggangu jam kerja perawat.

Wawancara dilakukan di ruang perawat dengan waktu sekita

tiga puluh menit setiap partisipan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Cara dan Alat Pengumpulan Data

Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat

surat untuk ijin penelitian kepada fakultas (Lampiran 1).

(3)

22 kepada RSPAW (Lampiran 2) untuk diberikan ijin

penelitian (Lampiran 3) Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara

mendalam (in-depth interview) dan terstruktur. Peneliti

menggunakan pedoman wawancara (interview guide)

yang dibuat oleh peneliti tentang pelaksanan metode

keperawatan tim dilakukan perawat ruang rawat inap,

yang terdiri atas beberapa pertanyaan (Lampiran 4).

Pedoman wawancara dibuat berdasarkan pedoman teori

dari hasil penelitian sebelumnya. Peneliti mencatat hal-hal

yang dianggap penting dan selama proses wawancara

dilakukan perekaman dengan recorder.

3.5 Analisis Data

Analisa data merupakan proses berkelanjutan yang

membutuhkan refleksi terus menerus terhadap data,

mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis

catatan singkat sepanjang penelitian (Creswell, 2010).

Tahap pertama yaitu: melakukan pengumpulan data dan

membuat transkrip data dengan cara mendengarkan

berulang-ulang hasil rekaman yang kemudian menyusun hasil

(4)

23 pada tahap kedua peneliti membaca berulang kali transkrip

data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan makna data

yang signifikan dan memberikan garis bawah pada

pernyataan-pernyataan penting partisipan. Tahap ketiga adalah

menentukan kategori (Lampiran 6). Kategori merupakan proses

yang rumit, sehingga peneliti harus mampu mengelompokkan

data yang ada ke dalam suatu kategori. Selanjutnya kategori

yang sudah ada peneliti kelompokkan lagi menjadi tema-tema

yang potensial. Tahap keempat adalah menulis laporan. Dalam

penulisan laporan, peneliti harus mampu menuliskan setiap

frasa, kata dan kalimat serta pengertian secara tepat sehingga

dapat mendeskripsikan data dan hasil analisa.

3.6 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan

empat kriteria dalam teknik pemeriksaan yaitu meliputi derajat

kepercayaan (credibility), dan derajat keteralihan (transferability),

derajat ketergantungan (dependability), dan derajat kepastian

(confrimability) (Moleong, 2007).

1. Derajat Kepercayaan (Credibility)

Dengan credibility, data yang dikumpulkan akan

(5)

24 diintepretasikan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

credibility dengan cara “member checking”, yaitu dengan

mengembalikan hasil penelitian untuk dimintakan

klarifikasinya.

Berdasarkan hasil member checking yang dilakukan

peneliti mulai tanggal 3 Februari 2014 - 13 februari 2014.

Tema hasil wawancara dikembalikan ke partisipan yang

terdiri dari lima tema yaitu (1) Ada pembagian tanggung

jawab menangani pasien, (2) Keterbatasan tenaga perawat,

(3) Katim memiliki peran penting, (4) Pemberia asuhan

keperawatan lebih fokus, (5) Perlunya pelatihan tentang

SP2KP. Hal ini diungkapkan partispan :

“ Yah, saya setuju dengan tema dari hasil

wawancara tersebut. Saya setuju karena memang

kenyataannya seperti itu“(P1).

“ Tema-tema ini yah udah bagus karena ini juga

dari persepsi perawat. Setiap orang juga punya

pendapat masing-masing. Memang sebenarnya ketua

tim seharusnya tidak ada pada saat shift pagi saja tapi

bisa diroling. Ketua tim juga tidak hanya membuat

(6)

25 “ Mengenai SP2KP memang penerapannya kita

masih belajar. Untuk tema dari wawancara saya setuju.

Nanti juga untuk evaluasi rumah sakit” (P3).

“Dari tema tersebut saya setuju dan sudah saya

baca dari hasil wawancara beberapa perawat. Untuk

kendala seperti pada tema nanti bisa jadi masukan”

(P4).

“ Yah untukk tema ini saya sudah setuju. Semoga

kedapan bisa lebih bagus dan penerapan SP2KP juga

lebih ditingkatkan. Nanti bisa ada persamaan persepsi

antara sesame perawat”(P5).

2. Derajat Keteralihan (Transferability)

Kriteria ini dapat dilihat tergantung dari penilaian

pembaca, apabila pembaca merasa ada keserasian dengan

situasi yang dihadapinya, maka penelitian ini memiliki

transferability. Konsep validasi ini menyatakan bahwa

generasi suatu penemuan dapat berlaku atau di terpakan

pada semua konteks dalam populasi yang sama atas

penemuan yang diperoleh pada sampel yang representativie

(7)

26 3. Derajat Ketergantungan (Dependability)

Kriteria ini disebut juga reliabilitas. Suatu penelitian

yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi

atau mereplikasi proses penelitan tersebut. Penguji

dependability dilakukan dengan cara melakukan audit

terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya adalah

dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing

untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam

melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan

masalah atau fokus, memasuki lapangan, menentukan

sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji

validitas, sampai membuat kesimpulan harus dapat

ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tidak dapat

menunjukan ’’jejak aktivitas lapangannya”, maka

depenabilitas penelitiannya patut diragukan (Sugiyono,

2012).

4. Derajat Kepastian (Confrimability)

Confirmability merupakan keobjektifan atau

kenetralan data. Hal ini menyesuaikan antara dua atau lebih

intepretasi peneliti tentang keakuratan data, relevansi data

dan arti data. Confirmability pada penelitian ini adalah para

(8)

27 analisis data, dimulai dari membaca frase bermakna sampai

dengan penentuan kategori.

3.7 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian selalu merujuk pada

etika untuk membuat penelitian yang etis. Ada tiga prinsip

dalam etika penelitian yaitu manfaat (Benefience),

menghormati matabat manusia (respect for human dignity),

dan keadilan (justice) (Polit & Beck, 2004).

1. Manfaat (Benefience).

Manfaat penelitian melibatkan perlindungan

partisipan dari bahaya fisik dan psikologis,

perlindungan partisipan dari eksploitasi. Dalam

memutuskan untuk melakukan studi, peneliti

harus hati-hati mempertimbangkan rasio risiko

dan manfaat penelitian.

2. Menghormati matabat manusia (respect for

human dignity).

Menghormati martabat manusia melibatkan

partisipan dan memberikan kebebasan kepada

partisipan untuk bersedia menjadi partisipan atau

(9)

28 (lampiran 7) dan penjelasan mengenai penelitian

sebagai informasi yang dibutuhkan untuk

menentukan keputusan, serta dokumentasi

persetujuan peserta secara sukarela menjadi

partisipan.

3. Keadilan (justice).

Keadilan mencakup hak mendapat

perlakuan adil dan hak dalam privasi. Privasi

dilakukan dengan anonimitas atau menjaga

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil wawancara terhadap 9 narasumber yaitu guru SDN Rejowinangun 3 Kotagede menunjukkan bahwa guru telah berupaya memiliki kompetensi sosial dalam berkomunikasi

Undang-Undang tersebut memiliki jangkauan yurisdiksi tidak semata-mata untuk perbuatan hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau dilakukan oleh warga negara Indonesia,

Pengujian sensitivitas sensor serat optik dilakukan sebagai berikut:sensor serat optik yang telah dikupas dicelupkan ke dalam larutan, variasi jari-jari bending

Definisi lain menurut Rusdji yaitu Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Wajib Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau

Dalam membuat produk stopcontact 4 gang surface Art.754 ini terdiri dari bahan baku untuk pembuatan atau pencetakan plastik dan bahan baku untuk pembuatan komponen-komponen

Gerakan kaki biasanya disebut footwork atau kerja kaki. Footwork adalah gerakan-gerakan langkah yang mengatur badan untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan

NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PERUSAHAAN NPWP EVALUASI PENAWARAN EVALUASI.. KUALIFIKASI PEMBUKTIAN KUALIFIKASI TAHUN ANGGARAN 2012

Hal itu akan memberi kesempatan kepada setiap Ahmadi bangkit menjadi pengawas masjid itu, agar setiap orang yang datang ke sini, siapapun orang yang mencarinya, maka setiap