• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB II RKPD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB II RKPD"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi a. Karakteristik lokasi dan wilayah

1. Luas dan Batas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Gorontalo sebesar 2.207,58 Km² atau 17,39% dari luas Provinsi Gorontalo(12.215,44 Km²). Bila di bandingkan dengan wilayah Indonesia, maka wilayah Kabupaten Gorontalo hanya 0,032%. Secara administratif memiliki batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara dengan Kabupaten Gorontalo Utara

 Sebelah Selatan dengan Teluk Tomini

 Sebelah Timur dengan Kabupaten Bone Bolango dan Kota

Gorontalo

 Sebelah Barat dengan Kabupaten Boalemo

(2)

Asparaga seluas 534,99 KM2 atau seluas 24,23 % dan kecamatan terkecil adalah kecamatan talaga jaya dengan luas 4,98 KM2 atau seluas 0,23% dari total luas Kabupaten Gorontalo.

2. Letak dan kondisi geografis

Posisi Kabupaten Gorontalo secara astronomis terletak antara 0 30'– 0 54' LU dan 122 07' – 123 44' Bujur timur. Secara geostrategis, Kabupaten Gorontalo terletak ditengah-tengah dengan berbatasan langsung dengan 4 (empat) Kabupaten/Kota yang ada diProvinsi Gorontalo. Memiliki akses Pelabuhan Udara yang berada di Kecamatan Tibawa yakni Bandara Jalaludin Gorontalo. Kondisi kawasan sebagian besar wilayahnya berbentuk dataran, perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian 0 – 2000 M di atas permukaan laut.

3. Kondisi Topografi

Permukaan tanah di Kabupaten Gorontalo sebagian besar adalah perbukitan dan bergunung-gunung. Keadaan topografi didominasi oleh kemiringan 15 – 40º (45 – 46%) dengan jenis tanah yang sering mengalami erosi, Ketinggian dari permukaan laut berada pada ketinggian 0 – 50 m dpl kurang lebih 7,9 %, ketinggian 50 – 100 m kurang lebih 21,26 % dan sebagian besar Wilayah berada pada ketinggian 100 – 500 m dpl kurang lebih 51,08 %, dan sisanya berada pada ketinggian 500 – 1000 m dpl kurang lebih 15,68 %, dan > 1000 m dpl kurang lebih 4.49 %. Persentase ketinggian dari permukaan laut dan kemiringan lahan di Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1

Persentase Luas Ketinggian Dari Permukaan Laut dan Kemiringan Lereng Lahan di Kabupaten Gorontalo

(3)

2 50 – 100 M 21,26 2 – 15 % 8,08

3 100 - 500 M 51,08 15 –

40 % 34,34

4 500 – 1000 M 15,68 > 40 % 37,49

5 > 1000 M 4,49

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo

Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari kemiringan wilayah dan ketinggian di atas permukaan laut maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Gorontalo merupakan perbukitan yakni 71,83 %. Kabupaten Gorontalo mempunyai gunung dengan ketinggian yang berbeda–beda. Gunung yang tertinggi adalah gunung Boliyohuto dengan ketinggian 2065 m yang terletak di Kecamatan Tolangohula.

4. Kondisi Geologi

Wilayah Kabupaten Gorontalo secara geologis terdiri atas litologi (jenis batuan) yang relatif belum terkompaksi dengan kuat. Umumnya batuan penyusunnya adalah vulkanik muda, terdapat pula endapan danau, batu gamping, deorit bone, dan batu gunung api dengan litologi terdiri atas granosdisrite, rhiolite, andesit, basalt, recent alluvium, istuarinemarine dan fandeposite. Lapisan-lapisan bebatuan tersebut umumnya di bagian selatan Kabupaten Gorontalo.

(4)

Formasi batuan yang tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Gorontalo meliputi:

 Batuan Gunung api,terdiri dari:breksi gunung api,tufdanlava.

 Batu gamping klastika terdiri dari: Kalkarenit, kalsirudit, batu

gamping koral.

 Endapan Danau terdiri dari: batulempung,batupasir,dan

kerikil.

 Diorit Bone terdiri dari: diorit,dioritkuarsa, granodiorite dan

adamelit. Satuan batuan ini diduga berumur MiosenTengah hingga awal Miosen Akhir.

Pembagian zona bentang alam yang merupakan representasi batuan dan struktur geologinya, Kabupaten Gorontalo termasuk pada zona fisiografis utama, yaitu Zona Pegunungan Utara Tilongkabila-Boliohuto, dan Zona Dataran Interior Paguyaman-Limboto. Zona Pegunungan Utara Tilongkabila-Boliohuto umumnya terdiri dari formasi-formasi batuan gunung api berumur Miosen – Pliosen (kira-kira 23 juta hingga 2 juta tahun yang lalu). Umumnya terdiri dari batuan beku intermedier hingga asam, yaitu batuan-batuan intrusif berupa diorit, granodiorit, dan beberapa granit. Batuan lainnya merupakan batuan sedimenter bersumber dari gunung api terdiri dari lava, tuf, breksi, atau konglomerat. Asosiasi batuan-batuan tersebut membawa pada kandungan mineral logam yang berharga, khususnya emas. Tambang-tambang emas rakyat tersebar di zona ini, seperti di Dutula Nantu, sungai yang berasal dari Pegunungan Boliohuto (+ 2065).

5. Kondisi hidrologi

(5)

Bolango yang bermuara di teluk tomini. Sumber air untuk keperluan penduduk disuplai melalui PDAM, namun sebagian besar masyarakat masih menggunakan air tanah dangkal dan sumur serta sebagian yang lainnya masih menggunakan air sungai. Kedalaman air tanah di suatu wilayah antara lain ditentukan oleh tinggi wilayah dari permukaan laut, jenis batuan induk dan sebagainya.

Dari total luas wilayah Kabupaten Gorontalo, 22.748 Ha (sesuai SK Menteri Kehutanan Nomor : 452/KPTS-II/1999) diarahkan untuk peruntukan kawasan hutan lindung yang dalam kenyataannya juga merupakan kawasan resapan air. Curah hujan wilayah kabupaten pada umumnya tergolong cukup rendah, Sebagai faktor fisik bersifat dinamis karena di pengaruhi oleh waktu maka besar kecilnya curah hujan akan mempengaruhi factor fisik yang lain, seperti menyebabkan terjadinya erosi, adanya genangan air pada daerah-daerah tertentu. Dengan pengaruh kedua faktor fisik tersebut sekaligus akan mempengaruhi kawasan resapan air yang mutlak diperlukan untuk mendukung tindakan budidaya baik terhadap teknik pengolahan tanah maupun pemilihan jenis komoditi yang akan dibudidayakan dalam bidang pertanian.

Tabel 2.2

Nama Sungai dan Lokasi di Kabupaten Gorontalo

N

o Nama Sungai Lokasi (Kecamatan)

1 Tohupo Batudaa

2 Alopohu

3 Limehe

4 Biyabo Tibawa

5 Alo

(6)

7 Dutulanaa Limboto

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo

6. Kondisi Klimatologi

Klimatologi merupakan keberadaan iklim di suatu wilayah. Kondisi iklim terkait dengan rata-rata curah hujan, temperatur udara, kelembaban udara, arah angin maupun kisaran rata-rata matahari. Kabupaten Gorontalo memiliki iklim tropis dengan dua jenis musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan yang secara rata-rata berganti kurang lebih setiap 6 (enam) bulanan. Musim kemarau terjadi pada kisaran bulan Juni sampai November sedangkan musim hujan di Kabupaten Gorontalo turun pada bulan Desember sampai Mei, Kelembaban udara relatif tinggi, rata-rata kelembaban udara mencapai 86% dan kecepatan angin berkisar antara 1 – 4 knot, Curah hujan rata‐rata 378 mm/tahun dan jumlah hari hujan 204, temperatur udara rata-rata 31,8º C, Suhu udara pada siang hari berkisar atara 30,9 - 33,4 derajat celcius dan suhu pada malam hari antara 26,7 – 27,5 derajat celcius,. Suhu tertinggi (32,9 ºC) terjadi pada bulan Mei dan terendah (22, 8 ºC) pada bulan Agustus.

Tabel 2.3

Keadaan Suhu Udara, Kelembaban Udara, Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Jumlah Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten

Gorontalo Tahun 2013

(7)

RATA-FEBRUARI 26,8 84 10008,9 1,8 19 152 64,5

MARET 27,6 81 1.010,1 2 10 110 70,4

APRIL 27,6 83 1.009,0 1,6 17 152 57,4

MEI 27,3 85 1.009,4 1,1 23 307 52,5

JUNI 27,3 84 1.008,5 1,3 20 99 53,0

JULI 26,2 86 1.009,1 1,6 24 247 52,4

AGUSTUS 26,5 81 1.010,3 2,6 20 161 66,4

SEPTEMBER 27,2 76 1.010,1 2,7 9 37 70,4

OKTOBER 27,5 77 1.010,6 1,6 10 202 75,8

NOVEMBER 27,4 80 1.009,0 1,3 18 108 60,0

DESEMBER 27,2 84 1.008,5 1,2 24 168 55,4

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo

7. Penggunaan Lahan (landuse)

Penggunaan lahan merupakan wujud nyata dari pengaruh aktivitas manusia terhadap sebagian fisik permukaan bumi. Penggunaan lahan di Kabupaten Gorontalo diatur dalam Rencana Pola Ruang Wilayah yang meliputi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Tujuan kebijakan pengembangan pola ruang adalah untuk mewujudkan pola penggunaan ruang yang seimbang antara daya lindung kawasan lindung dengan kapasitas produksi dan pemanfaatan kawasan budidaya.

Kawasan Lindung Kabupaten Gorontalo meliputi :

a) Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya;

b) Kawasan perlindungan setempat; c) Kawasan rawan bencana alam.

(8)

Dalam skala lingkungan mikro terutama di daerah perdesaan diarahkan tumbuh berkembangnya tatanan desa mandiri pangan dan energi yang didukung alam yang asri dan lestari. Mayoritas dari kegiatan masyarakat perdesaan di Kabupaten Gorontalo adalah di bidang pertanian, melalui pengusahaan tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, maupun kehutanan.

Potensi lahan mencapai 13.556 ha dimana sawah yang diairi irigasi teknis kurang lebih 7.115 ha, irigasi semi teknis seluas 3.137 ha, irigasi sederhana 167 ha, Sawah tadah hujan 2.518 ha dan sawah pasang surut dengan luas 17 ha. Adapun luas lahan sawah perkecamatan di Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.4

Potensi Lahan Sawah Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

N

8 Boliyohuto 1138 150 0 80 0

9 Bilato 0 0 0 80 0

10 Mootilango 1207 109 167 537 0

11 Tolangohula 2165 0 0 450 0

(9)

b. Potensi pengembangan wilayah

Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah Kabupaten Gorontalo yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti perikanan, pertanian, pariwisata, industri, pertambangan dan lain-lain dengan berpedoman pada rencana tata ruang wilayah.

Tabel 2.5

Luas Wilayah, Kabupaten Gorontalo s.d tahun 2011

No Kecamatan WilayahLuas (KM)

1 Batudaa Pantai 50,58

2 Biluhu 99,03

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo 1. Potensi pengembangan Kawasan Perikanan

(10)
(11)

2. Potensi pengembangan kawasan pertanian

Pengembangan komoditas pertanian pada wilayah yang sesuai dengan persyaratan pedo-agroklimat tanaman (seperti iklim, tanah, dan topografi) akan memberikan hasil yang optimal dengan kualitas prima. Keragaman sifat lahan ini merupakan modal dasar yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan pewilayahan komoditas (zonasi ruang) pertanian. Perencanaan pembangunan pertanian yang berdasarkan pewilayahan akan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang, serta menjamin efektifitas perencanaan yang sinergis dan berkelanjutan. Ini dilakukan melalui suatu analisis kesesuaian lahan. Kegiatan pertanian lahan basah adalah kegiatan pertanian yang memerlukan air terus menerus sepanjang tahun, dengan komoditi utamanya adalah padi sawah. Kawasan lahan yang sesuai dan sangat sesuai tersebar di bagian selatan Kecamatan Telaga, Telaga Biru, Limboto, Limboto Barat, dan Tibawa, bagian utara Kecamatan Batudaa, dan Bongomeme. 3. Potensi pengembangan kawasan pariwisata

(12)

Cagar Alam Tangale di Kecamatan Tibawa. Disamping itu terdapat Gua Ular Batudaa di Kecamatan Batudaa. Selain itu ada Bukit PPN 32, yang terdapat di Kelurahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto; (iii) wisata alam danau; Danau Limboto merupakan suatu tempat yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai area wisata danau. Perencanaan fasilitas penunjang wisata di sekitar danau sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik wisata di kawasan ini; (iv) wisata alam air panas; Pemandian Air Panas Pentadio, terdapat di Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga; (v) wisata sejarah dan budaya; Obyek wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Gorontalo adalah Rumah adat Gorontalo dan Menara Keagungan di Kecamatan Limboto. Selain itu juga terdapat obyek wisata Bekas Pendaratan Pesawat Udara Katalina, Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Untuk mempertahankan keutuhan bangunan dan kawasan sejarah seperti ini, sangat penting untuk terus dilakukan upaya-upaya revitalisasi dan preservasi kawasan, sehingga menjadi wahana proses belajar mengajar seni dan budaya daerah, sehingga dapat menghidupkan wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Gorontalo.

4. Potensi pengembangan kawasan industri

(13)

ini, kegiatan industri di Kabupaten Gorontalo bersifat menyebar (kegiatan home industri). Berdasarkan jenisnya, unit usaha industri di Kabupaten Gorontalo dapat dibagi atas: (i) industri pengolahan hasil pertanian (agro-industri); (ii) industri aneka; dan (iii) industri logam, mesin, dan kimia; dan (iv) industri perikanan. Tiga jenis industri tersebut dijumpai di semua kecamatan. Namun, untuk keperluan jangka panjang diperlukan penetapan wilayah dengan fungsi utama pengembangan industri. Karena skalanya yang masih kecil, dalam rencana ini digunakan istilah kawasan industri terbatas atau sentra industri kecil. Namun ini merupakan cikal bakal untuk tumbuh menjadi suatu kawasan industri. Sentra industri kecill merupakan suatu area/lahan peruntukkan dimana terdapat berbagai kegiatan usaha industri kecil sejenis, yang tumbuh dan berkembang dalam suatu lokasi tertentu. Berdasarkan jumlah, sebaran, kecenderungan perkembangan industri kecil, dan proksimitas dengan bahan baku, alokasi ruang bagi pengembangan kawasan industri terbatas (sentra industri kecil) di Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut :  Agro-industri di Kecamatan Tibawa dan Kecamatan

Bongomeme

 Sentra Industri Kecil Aneka di Kecamatan Telaga dan

Kecamatan Telaga Biru

 Sentra Industri Kecil logam, mesin, dan kimia di Kecamatan

Telaga dan Kecamatan Limboto Barat.

 Industri perikanan terbatas di Kecamatan Batudaa Pantai,

(14)

Sama halnya dengan suatu kawasan industri, suatu sentra industri kecil membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Ini meliputi: (i) jaringan jalan lingkungan; (ii) jaringan drainase; (iii) instalasi penyediaan air bersih dan jaringan distribusinya; (iv) instalasi penyediaan listrik dan jaringan distribusinya; (v) jaringan telekomunikasi; dan (vi) instalasi pengelolaan air limbah dan jaringan pengumpulnya. 5. Potensi pengembangan kawasan pertambangan

Berdasarkan hasil penelitian Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2004) di Kabupaten Gorontalo ditemukan wilayah indikasi logam emas di Kecamatan Boliyohuto. Sedangkan wilayah dengan potensi mineral non-logam tersebar diberbagai wilayah kecamatan :

 Granit, terbesar di Kecamatan Batudaa.

 Batu Gamping, yang sangat melimpah yang

penyebarannya meliputi daerah perbukitan dengan bentuk morfologi yang khas yaitu di Kecamatan Tibawa, Kecamaan Batudaa.

 Lempung dengan penyebarannya di Kecamatan Tibawa

dan Kecamatan Limboto

 Sirtu dengan penyebarannya berada di Kecamatan Telaga,

Kecamatan Batudaa, dan Kecamatan Limboto. c. Wilayah Rawan Bencana

(15)

Kondisi daerah yang berbukit sampai pegunungan mengkondisikan wilayah Kabupaten Gorontalo rawan terhadap bencana gerakan tanah/batuan, Gempa di darat dapat dihasilkan dari patahan geser yang berarah utara barat laut – tenggara dan melewati Danau Limboto. Patahan ini merupakan patahan aktif yang ditimbulkan oleh kedua pusat pergeseran kulit bumi (gempa) di atas, Patahan yang melewati Danau Limboto adalah patahan akibat pergeseran kulit bumi yang disebabkan bergeraknya mikrokontinen Filipina ke selatan dan mikrokontinen di sebelah timur Sulawesi ke arah relatif Barat.

Untuk Kabupaten Gorontalo pada khususnya dan Provinsi Gorontalo pada umumnya, terdapat dua Kawasan Pusat Gempa di laut dan satu di darat, Pada daerah laut terdapat pada kawasan laut pantai selatan. Sedangkan di darat yaitu di sekitar Danau Limboto, dengan demikian potensi Tsunami dapat terjadi dari wilayah pantai utara dan pantai selatan.

Kawasan rawan banjir di Kabupaten Gorontalo umumnya tersebut terdapat di beberapa lokasi sebagai berikut:

 Wilayah sekitar sungai-sungai besar yaitu Asparaga,

Tolangohula, Mootilango.

 Wilayah sekitar danau yaitu Limboto Barat, Limboto, Telaga,

Telaga Jaya, Telaga Biru, Tilango, Batudaa, Tabango, Bongomeme, dan Tibawa.

(16)

yang mungkin dibangun adalah bangunan konstruksi semi permanen dan temporer atau bangunan dengan konstruksi yang dapat bertahan terhadap bencana yang mungkin timbul.

d. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Gorontalo pada akhir tahun 2014 berjumlah 382,819 jiwa.Komposisi penduduk menurut jenis kelamin antara penduduk laki-laki dan perempuan dengan perbandingan 50,36% penduduk laki-laki dan 49,64% penduduk perempuan.Penduduk Kabupaten Gorontalo tersebar di 19 Kecamatan sebagaimana tabel 1.5berikut ini.

Tabel 2.6

Komposisi Penduduk menurut jenis kelamin dan KK menurut Kecamatan Tahun 2014

NO KECAMATAN LK PR JUMLAH KK

1 Limboto 24.129 24.045 48.579 15.071 2 Telaga 10.876 10,987 21.863 6.672 3 Batudaa 7.098 7.082 14.018 4.360 4 Tibawa 20.563 20.035 40.913 12.839 5 Batudaa Pantai 6.151 5.838 111.989 3.660 6 Boliyohuto 8.282 8.078 16.360 5.218 7 Telaga Biru 14.188 14.129 28.317 8.691 8 Bongomeme 9.611 9.445 19.056 5.926 9 Tolangohula 11.683 11.181 22.864 7.112 10 Mootilango 9.558 9.195 18.753 5.617 11 Pulubala 12.349 12.058 24.407 7.811 12 Limboto Barat 12.340 12.459 24.799 8.022 13 Tilango 7.004 6.880 13.884 4.210 14 Tabongo 9.053 8.835 17.888 5.695 15 Biluhu 4.265 3.871 8.136 2.353 16 Asparaga 6.756 6.368 13.124 3.949 17 Talaga Jaya 5.652 5.743 11.395 3.414 18 Bilato 4.656 4.575 9.231 2.811 19 Dungaliyo 8.579 8.502 17.081 5.420

JUMLAH 192.793 190.026 382.819 118.851

(17)

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan kesejahteraan Kabupaten Gorontalo, ditinjau dari sisi kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Kinerja masing-masing aspek kesejahteraan masyarakat sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

2.1.2.1.Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap pertumbuhan PDRB pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, PDRB per kapita, dan pendapatan regional perkapita.

a. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkembangan perekonomian di Kabupaten Gorontalo dapat ditunjukkan oleh perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Angka Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK).Gambaran perkembangan PDRB ADHK dan PDRB ADHB selama kurun waktu lima tahun sebagai berikut :

Tabel 2.7

Perkembangan PDRB ADHB dan PDRB ADHK Kabupaten Gorontalo 2009-2013 (juta rupiah)

TAHUN PDRB ADHB PDRB ADHK

2009 2.084.004,27 800.681,42

2010 2.404.521,32 861.724,92

2011 2.691.561,72 927.904,15

2012* 3.005.171,37 999.221,90

2013** 3.313.515,84 1.076.261,36

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo

(18)

Adapun PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Gorontalo tahun 2013 sebesar Rp 9.058.742,37. Sementara PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan sebesar Rp 2.942.365,41.

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial a. Pendidikan

Penyelenggaraan urusan pendidikan merupakan salah satu urusan wajib yang diprioritaskan dalam pembangunan daerah. Secara pelayanan pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Angka melek huruf

Jika dibandingkan tahun 2010, AMH Kabupaten Gorontalo tahun 2014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 angka melek huruf sebesar 95,%, sedangkan untuk tahun 2014 sebesar 99,23%.

Grafik 2.1

Angka Melek Huruf Tahun 2009 – 2014

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

94.57 94.93 94.96 95 95.55

99.23

Sumber: Diknas Kab.Gorontalo

2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan perkembangan yang positif walaupun tidak cukup signifikan. Pada tahun 2013 rata-rata lama bersekolah penduduk Kabupaten Gorontalo mencapai 6,90 tahun naik hanya 0,01 poin dari kondisi tahun 2012 yang besarnya 6,89 tahun.

Grafik 2.2

(19)

Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gorontalo, 2014

3. Angka Partisipasi Murni

Tabel 2.8

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Pendidikan s/d Tahun 2014

Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

Indikator RPJMD

APK Pra Sekolah (%) 85,47% 53,07% 34,66 39,96 57,94 58,45 68,37

APM SD/MI (%) 100% 97,01% 98,17 98,73 98,73 99,36 99,36

APM SMP/MTS (%) 100% 53,98% 55 59,05 68,63 72,45 72,45

APM SMA/Sederajat (%) 50% 35,36% 40,3 46,57 52,39 61,03 122,06

Pendanaan pendidikan minimal 25 % dari APBD

25 < 25 36,2 37,2 45,57 43,11 172,44

4. Angka Partisipasi Kasar

Tabel 2.9

APK Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Gorontalo Tahun 2011-2014 No

. Indikator-Indikator

Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014

1. APK SD/MI/Paket A 114,7 0

117,1 1

111,89 111,94

2. APK SMP/MTS/Paket B 75,46 77,40 88,41 101,83 3. APK

SMA/SMK/MA/Paket C

58,48 60,13 69,81 75,85

(20)

Jumlah penduduk Kabupaten Gorontalo berdasarkan angka pendidikan yang ditamatkan sebagai berikut:

Tabel 2.10

Penduduk Menurut Pendidikan yang ditamatkan

No PendidikanTingkat Laki-laki Perempuan PendudukJumlah 1 Belum Sekolah 34.81

Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gorontalo

b. Kesehatan

Adapun perkembangan indikator kesehatan masyarakat Kabupaten Gorontalo dapat diuraikan sebagai berikut

1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)

Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi). AKB dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Kondisi AKHB Kabupaten Gorontalo selama 5 tahun terakhir adalah:

Tabel 2.11

(21)

Angka kematian

Hidup Bayi (AKHB) 995 989 983 983 987 989

2. Angka Umur harapan hidup (UHH)

Angka usia harapan hidup Kabupaten Gorontalo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, untuk usia harapan hidup pada tahun 2013 sebesar 71,45 tahun. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Grafik berikut.

Grafik 2.3

Umur Harapan Hidup

(22)

terakhir, Tingkat kemiskinan di Kabupaten gorontalo masih tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan kab/kota se Provinsi Gorontalo dan Nasional. Berikut gambaran perkembangan penduduk miskin Kabupaten Gorontalo selama 4 tahun (2010 - 2014) :

2010 2011 2012 2013 2014 1 Penduduk

Miskin

Persen 18,87 21,31 20,78 21,57 00*

2 Jumlah

Sumber: 1.Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan(TNP2K) Prov.Gtlo (Data 2011).

2.BPS Kab.Gtlo (Data 2009,2010,2011,2012)

3. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2012 dan 2013 *Prediksi Tim RKPD

d. Kriminalitas

Di Kabupaten Gorontalo jumlah angka kejahatan dan pelanggaran yang terjadi Tahun 2013 hanya sebesar 185 kasus, menurun dibanding tahun 2012 yang sebesar 392 kasus. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.13

Jumlah Angka Kejahatan dan Pelanggaran

Tahun

(23)

bernuansa islami dan berbagai bentuk seni tradisional lainnya. Tabel 2.14

Perkembangan Seni, Budaya Tahun 2012 s.d 2013 Kabupaten Gorontalo

N O

Capaian Pembangunan 2012 2013 2014

1 Jumlah grup kesenian 25 28 28

2 Jumlah Gedung Kesenian

20 22 22

Sumber: Disparbud Kominfo

b. Fokus Bidang Olahraga

Pembangunan olahraga memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.Pembangunan olahraga di Kabupaten Goro terus didorong melalui pembangunan sarana dan prasarana olah raga maupun pembinaan dan penyelenggaraan kejuaraan olah raga.Untuk meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Gorontalo, maka pemerintah terus melakukan berbagai terobosan, antara lain melalui : (1) peningkatan prasarana dan sarana olahraga (2) pembibitan atlet unggulan; dan (3) peningkatan jumlah dan kualitas tenaga dan pembina keolahragaan.

Tabel 2.15

Capaian Bidang Olahraga s/d Tahun 2014

(24)

2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib Tabel 2.16

Fokus Layanan Urusan Wajib Tahun 2013-2014

NO

. URUSAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

Pendidikan

1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 91,56% 77,81%

2 Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 99,37% 99,54%

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 93,90% 99,36%

4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 71,02% 71,81%

5 Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 47,47% 61,03%

6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,39% 0,30%

7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,80% 0,4%

8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,64% 0,71%

9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100,50% 97,74%

10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 81,62% 96,91%

11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 84,84% 74,59%

12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 101,60% 66,45%

13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 98,42% 94,08%

14 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 64,45% 62,90%

Kesehatan

15 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 81,28% 55,10%

16

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

(25)

17 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 74% 83,90%

18 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100% 100%

19 Cakupan penemuan dan penangananpenderita penyakit TBC BTA 61,50% 78,78%

20 Cakupan penemuan dan penangananpenderita penyakit DBD 99,18% 38,18%

21 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 40,74% 33,59%

22 Cakupan kunjungan bayi 76,75% 67,64%

Lingkungan Hidup

23 Penanganan sampah 67,67% 61,90%

24 Kebersihan 100% 100%

25 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 146,81 156,73

26 Penegakan hukum lingkungan 100% 100%

Pekerjaan Umum

27 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 34,60% 39,34%

28 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisibaik 20,67% 30,97%

29 Rumah Tangga Per Sanitasi 64,39% 33,72%

30 Kawasan Kumuh 0,00% 1,11%

Tata Ruang

31 Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB 45,62% 42,14%

Perencanaan Pembangunan

32 Tersedianya dokumen perencanaan RPJD pada yang telah ditetapkan dgn PERDA

(26)

NO

. URUSAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

33 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

Ada Ada

34

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dgn

PERKADA Ada Ada

35 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 100% 100%

Perumahan

36 Rumah tangga pengguna air bersih 68,83% 56,07%

37 Lingkungan pemukiman kumuh 0% 1%

38 Rumah layak huni 57,23% 72,45%

Kepemudaan & Olahraga

39 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 0,10 per 1000 penduduk 0,10 per 1000 penduduk

40 Lapangan olahraga 8,98 per 1.000 penduduk 12,47 per 1.000 penduduk

Penanaman Modal

41 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) 2,36% 161,92%

Koperasi & UKM

42 Koperasi aktif 78,95% 59,16%

43 Usaha Mikro dan Kecil 99,78% 99,85%

Kependudukan & Catatan Sipil

44 Kepemilikan KTP 39,14% 40,34%

45 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 150,98 228,28

46 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sudah

(27)

47 Pelayanan kepersertaan jaminan sosial 71,72% 43,02%

48 Pencari kerja yang ditempatkan 2,91% 4,43%

Ketahanan Pangan

49 Regulasi ketahanan pangan Ada Ada

50 Ketersediaan pangan utama 0,618 1,451

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

51 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 45,83% 32,70%

52 Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas 99,25% 98,16%

53 Partisipasi angkatan kerja perempuan 69,19% 74,76%

KB & KS

54 Prevalensi peserta KB aktif 77,28% 84,99%

55 Rasio Petugas Lapangan KB/PenyuluhKB (PLKB/PKB) di setiap desa / kelurahan

1 Petugas per 5

desa/kelurahan

1 Petugas per 5 desa/kelurahan

Perhubungan

56 Angkutan darat 0,01 0,08

Komunikasi & Informatika

57 Web site milik pemerintah daerah

Ada

www.gorontalok ab.go.id

Ada

www.gorontaloka b.go.id

58 Pameran/expo 3 Kali 3 kali

Pertanahan

59 Luas lahan bersertifikat 0 12,33%

(28)

NO

. URUSAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

61 Penyelesian Ijin Lokasi 100% 100%

Kesbang & Politik

62 Kegiatan pembinaan politik daerah 4 Kali 5 Kali

63 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 7 Kali 6 Kali

Otonomi Daerah

64 Sistim Informasi Manajemen Pemda 13 Buah 13 Buah

65 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada 6 Ada 10

Pemberdayaan Masyarakat Desa

66 PKK aktif 100% 100%

67 Posyandu 100% 100%

Sosial

68 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 14 buah 14 buah

69

Persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

64,09% 56,03%

70 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 87,84% 87,75%

Budaya

71 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 41 Kali 13 kali

72 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 7 Buah 11 buah

73 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 100% 42%

(29)

74 Buku ”kabupaten dalam angka” Ada Ada

75 Buku ”PDRB kabupaten” Ada Ada

Kearsipan

76 Penerapan pengelolaan arsip secara baku 56,90% 57,7%

77 Kegiatan peningkatan SDM pengelolakearsipan 3 Kali 2 Kali

Perpustakaan

78 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 58,83% 58%

79 Pengunjung perpustakaan 3,75% 19,89%

2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan Tabel 2.17

Fokus Layanan Urusan Pilihan Tahun 2013-2014

NO. URUSAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

Kelautan dan Perikanan

1 Produksi perikanan 89,87% 112,04%

2 Konsumsi ikan 94,05% 103%

Pertanian

3 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

5,26 5,029

4 Kontribusi sektor pertanian terhadapPDRB Tahun 2011 25,20% 25,12%

Kehutanan

(30)

NO. URUSAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

6 Kerusakan Kawasan Hutan 79,93% 79,93%

Energi dan SDM

7 Pertambangan tanpa ijin 32,51% 87,15%

8 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Tahun 2014 0,98% 1,04%

Pariwisata

9 Kunjungan wisata 117262 orang 110,27 orang

10 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Tahun 2014 2,56% 1,39%

industri

11 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Tahun 2014 4,90% 5,69%

12 Pertumbuhan Industri -0,99% 7,56%

Perdagangan

13 Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Tahun 2014 6,59% 6,71%

14 Ekspor Bersih Perdagangan Tidak Ada $ 5.583.115,00

Transmigrasi

15 Transmigran swakarsa 0 0

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

(31)

ditunjukkan dengan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo sebesar 7,71 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 dimana nilai pertumbuhannya adalah 7,69 persen.

Kondisi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo dapat digambarkan seperti pada tabel berikut :

Tabel 2.18

Perkembangana PDRB & Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gorontalo 2008-2013

Tahun PDRB ADHB

(juta rupiah) (juta rupiah)PDRB ADHK Pertumbuhan Konstan (%) 2008 1.560.531,26 744.968,52 7,63 2009 2.084.004,27 800.681,42 7,48 2010 2.404.521,32 861.724,65 7,62 2011 2.691.562,72 927.904,15 7,68 2012 3.005.171,00 999.222,00 7,69 2013 3.313.156,00 1.076.261,00 7,71 Sumber : BPS Kab. Gorontalo

Grafik2.4

(32)

26.16

12.85 60.99

KONTRIBUSI PDRB

Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier

Sumber : BPS kab. Gorontalo

Tabel 2.19

Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Lapangan Usaha Kab. Gorontalo 2008-2013

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 11.67 3.50 9.69 3.17 3.75 6.39

2 Pertambangan & Penggalian 7.15 17.74 8.78 4.43 4.85 5.51

i. Sektor Primer 11.51 3.99 9.65 3.22 3.79 6.35

3 Industri 4.43 2.94 6.68 7.38 7.09 8.29

4 LGA -1.58 5.51 12.95 7.83 2.17 4.03

5 Bangunan/Konstruksi 13.96 20.96 6.86 3.4 13.67 12.83

ii. Sektor Sekunder 7.49 9.59 6.95 5.79 9.51 10.00

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 4.19 11.86 8.20 3.53 4.34 6.43

7. Pengangkutan & Komunikasi 2.96 10.30 9.30 6.28 11.08 8.99

8 Keuangan, Persewaan & Js. Perusahaan

8.03 6.27 5.24 3.70 6.42 6.11

9. Jasa-Jasa 6.56 8.33 5.51 19.23 11.1

9 8.43

iii. Sektor Tersier 5.68 8.87 6.74 10.49 9.20 7.83

(33)

oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka secara matematis rata-rata PDRB perkapita dan pendapatan perkapitanya akan lebih rendah jika dibanding dengan daerah yang pertumbuhan penduduknya tidak terlalu tinggi.

Tabel 2.20

PDRB Perkapita Kab. Gorontalo 2008-2013

INDIKATO

R 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1

47 5.348.864,01 6.200.252,29 7.399.221 8.165.050,60 9.058.742,37

2

Sumber : BPS Kab. Gorontalo

(34)

mewujudkan kepuasan kepada masyarakat sebagai pengguna layanan.

a. Angka Kriminalitas

Berdasarkan hasil evaluasi dan pelaporan situasi ketentraman, keamanan dan ketertiban di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo tahun 2014 terindentifikasi telah berjalan dengan lancar dan kondusif, dan telah ditindak lanjuti/penyelesaian sampai pada setiap kecamatan. Penanggulangan ketenteraman dan ketertiban dalam tahun 2014 dilaksanakan melalui kegiatan antara lain :

 Pelaksanaan pemeliharaan keamanan, ketentraman dan

ketertiban masyarakat serta pencegahan tindak kriminal, penegakkan Perda, Perbup dan Keputusan kepala daerah.  Pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan Polisi

Pamong Praja.

2.1.4.3 Fokus Fasilitas Wilayah atau Infrastruktur

Infrastruktur transportasi berperan besar untuk membuka isolasi wilayah. Ketersediaan pengairan dan irigasi merupakan prasyarat kesuksesan pembangunan pertanian dan sektor-sektor lainnya, sedangkan infrastruktur penyedia air bersih sangat terkait dengan upaya peningkatan sanitasi dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga pada tahun 2014 Kabupaten Gorontalo menitikberatkan pembangunan infrastruktur pada :

 Jalan dan Jembatan  Sungai

 Irigas  Air Bersih

2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia

(35)

Kabupaten Gorontalo), dengan laju pertumbuhan penduduk sampai akhir bulan Desember Kabupaten Gorontalo sebesar 1,78 persen.Adapun komposisi jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 2.5

Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

1 180,000

181,000 182,000 183,000 184,000

182,714 183,067

Laki-laki Perempuan

Sumber : BPS Kab. Gorontalo, DDA 2013

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD

(36)

Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2014 untuk bidang urusan kewenangan adalah sebagai berikut: 1. Urusan Wajib

a. Bidang Pendidikan

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang pendidikan ada 14 program dan 125 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 4 (empat) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Pendidikan Nasional, Kantor Perpustakaan Arsip Dokumentasi dan Pengolahan Data, UPT Cabang Dinas Diknas, dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Pendidikan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 52 program dan 223 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 37.942.499.860, dan realisasi Rp. 28.631.122.253, atau sebesar 75,46%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang pendidikan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 60 program dan 275 kegiatan.

GRAFIK 2.6

(37)

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Pendidikan berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.21

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Pendidikan s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

Indikator RPJMD

Kabupaten Gorontalo Target

Kondisi Awal (2010)

Realisasi

Capaia n (%) 2011 2012 2013 2014

APK Pra Sekolah (%) 85,47% 53,07% 34,66 39,96 57,94 58,45 68,37

APM SD/MI (%) 100% 97,01% 98,17 98,73 98,73 99,36 99,36

APM SMP/MTS (%) 100% 53,98% 55 59,05 68,63 72,45 72,45

APM SMA/Sederajat (%) 50% 35,36% 40,3 46,57 52,39 61,03 122,06

Pendanaan pendidikan minimal 25 % dari APBD

25 < 25 36,2 37,2 45,57 43,11 172,44

(38)

capaian APK PAUD ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat, berupa : Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), dan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ).

Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A, pada tahun 2011 sebesar 98,17% dan tahun 2014 meningkat menjadi 99,36%, sehingga capaian kinerja sebesar 99,36% dari target yang ditetapkan sebesar 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak anak yang bersekolah di jenjang pendidikan dasar sudah tepat usia.

Prosentasi Angka Partisipasi Murni SMP/MTs/Paket B pada Tahun 2014 sebesar 72,45%, dari target yang ditetapkan sebesar 100 % sehingga capaian kinerja sebesar 72,45 %.Sementara itu pencapaian Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA/Paket C, pada Tahun 2014 sebesar 61,03% dan angka tersebut melampaui target sebesar 50 % sehingga capain kinerja sebesar 122,06%.

b. Bidang Kesehatan

(39)

Kesehatan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 142 program dan 400 kegiatan.

GRAFIK 2.7

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KESEHATAN

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Kesehatan

s/d Tahun 2014Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

Indikator RPJMD

(40)

sebesar 67,7 tahun menjadi 69,57 tahun pada tahun 2014. Pencapaian angka harapan hidup penduduk Kabupaten Gorontalo yang terus meningkat ini secara tidak langsung dapat menggambarkan semakin membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan derajat kesehatan masyarakat secara khusus.

Angka Kematian Ibu di Kabupaten Gorontalo selama kurung waktu empat tahun terakhir mengalami fluktuatif, angka pencapaian yang terendah pada tahun 2011 yakni sebesar 259/100.000 lahir hidup dan yang paling tinggi pada tahun 2013 yakni 136/100.000 lahir hidup dari target RPJMD 110/100.000 lahir hidup atau belum mencapai target yang ditetapkan. Penyebab kematian ibu sangat beragam antara lain eklamsia, pendarahan, infeksi dan masalah lain yang berkaitan dengan lingkungan maupun tingkat kesadaran ibu itu sendiri.

(41)

sendiri, TB paru dan Malaria. Secara kumulati pencapaian indicator ini pada kurung waktu empat tahun terakhir menunjukkkan angka yang cukup mengembirakan dari target RPJMD <0,5 % hasil yang didapat adalah 0,31% atau 161,3%. Penderita HIV AID yang tercatat sampai tahun 2014 adalah sebanyak 25 penderita atau 0,007/1000 penduduk dari target MDGs <0,5/1000 penduduk, sedangkan untuk Prevalensi TB Paru sebesar 169,4/100.000 penduduk dari target MDGs 224/100.000 penduduk dan Prevalensi Malari 1,6/1000 penduduk target MDGs 1/100.000 penduduk.

c. Bidang Pekerjaan Umum

(42)

GRAFIK 2.8

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PEKERJAAN UMUM

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.23

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

Indikator RPJMD

Buah 272 71 150 81 574 255,11

(43)

perhubungan berupa jalan sudah baik namun masih terdapat jalan dengan kondisi rusak termasuk jalan belum beraspal sepanjang 1.028,68 Km. Secara umum kondisi jaringan jalan dan jembatan saat ini dalam kondisi memadai, hal ini ditunjang dengan terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaansepanjang tahun 2011-2014.

d. Bidang Perumahan

(44)

GRAFIK 2.9

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PERUMAHAN

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Perumahan Rakyat berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.24

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Perumahan Rakyat s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun

2011-2015

terbangun (Buah) 500 100 431 4.534 1.265 1.302 7.592

1.518,4 0

Implementasi berbagai program perumahan dalam kurun waktu 2011-2015, total prasarana perumahan yang dibangun berjumlah 7.592 Unit, peningkatan tersebut sangat signifikan dibanding dengan akhir tahun 2010 yang total hanya berjumlah 4.917 unit.

e. Bidang Penataan Ruang

(45)

Wajib Bidang Penataan Ruang, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 1 program dan 1 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 637.100.000 dan realisasi Rp. 119.961.000, atau sebesar 18,83%. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang penataan ruang, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 1 program dan 1 kegiatan.

GRAFIK 2.10

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PENATAAN RUANG

(46)

Tabel 2.25

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 –

2015

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa satu diantara lima indikator sasaran berhasil dicapai, sedangkan empat indikator tidak tercapai.

f. Bidang Perencanaan Pembangunan

(47)

dilaksanakan sejumlah 10 program dan 27 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 1.943.164.000 dan realisasi Rp. 1.902.842.430, atau sebesar 97,92%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Perencanaan Pembangunan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 15 program dan 37 kegiatan.

GRAFIK 2.11

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN

(48)

Perkada, dan fasilitas dan pelaksanaan Musrenbang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.

g. Bidang Lingkungan Hidup

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang lingkungan hidup terdapat 14 program dan 37 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), yakni Badan Lingkungan Hidup.Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 7 program dan 24 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 4.347.044.000 dan realisasi Rp. 4.308.400.656, atau sebesar 99,11%. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang lingkungan hidup, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 9 program dan 30 kegiatan.

GRAFIK 2.12

(49)

RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.26

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

(50)

pada sekolah berwawasan lingkungan), yang diraih oleh SMUN 1 Limboto, SMPN 1 Limboto, SMPN 2 Limboto serta SDN 2 Limehe Timur, dan pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Gorontalo memperoleh penghargaan dari Pemerintah Pusat yaitu penghargaan Adipura yang merupakan penghargaan ke 6 untuk kota Limboto.Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Gorontalo hanya memperoleh penghargaan Adiwiyata (penghargaan terhadap pembinaan pada sekolah berwawasan lingkungan), yang diraih oleh SDN 16 Bongomeme dan SDN 3 Tabongo.

h. Bidang Perhubungan

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang perhubungan terdapat 10 program dan 39 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Perhubungan.Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Perhubungan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 8 program dan 24 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 2.148.571.499 dan realisasi Rp. Rp1.973.820.564, atau sebesar 91,87%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang perhubungan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 8 program dan 32 kegiatan.

GRAFIK 2.13

(51)

Perkembangan transportasi jalan di Kabupaten Gorontalo setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada meningkatnya pertumbuhan kenderaan setiap tahunnya. Oleh karena itu perkembangan transportasi jalan memerlukan manajemen rekayasa lalu lintas dalam rangka mewujudkan, mendukung, memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Kendaraan yang layak jalan selama periode tahun 2011 -2015 berjumlah 4.506 unit

Tabel 2.27

Realisasi Kenderaan yang Layak Jalan Tahun 2011-2015

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

Kenderaan Yang Layak Jalan

1.627 1.314 1.487 1.665 1.978

i. Bidang Pertanahan

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Pertanahan, pada tahun 2014 telah dilaksanakan sejumlah 4 program dan 4 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp 2.079.004.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.532.496.900 atau 73,71 %.

(52)
(53)

Tahun 2010 s/d Tahun 2014

Indikator Capaian

2011 2012 2013 2014

Luas Lahan yang

bersertifikat (Ha) 290.822,55 342.698

160.070,70

0 18.059,75

Penyelesaian kasus tanah

negara (Kasus) 2 5 7 3

Penyelesaian izin lokasi

(Izin) 37 29 15 36

j. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Kependudukan dan Catatan sipil terdapat 4 program dan 44 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Kependudukan dan catatan sipil, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 4 program dan 24 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 2.269.287.024 dan realisasi Rp. 1.965.501.999, atau sebesar 86,61%.

(54)

GRAFIK 2.14

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN

SIPIL

Sampai dengan Tahun 2014, berdasarkan Urusan Wajib Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil yang telah dilaksanakan, maka dapat disampaikan beberapa pencapaian kinerja sebagaimana tabel berikut :

Grafik 2.15

Capaian Kinerja Urusan WajibBidang Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2011 s/d Tahun 2014

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 -

∑ Perekaman e-KTP ∑ e-KTP Telah Dicetak ∑ e-KTP Didistribusi ∑ KTP Yang Diterbitkan ∑ Akta Kelahiran Diterbitkan

k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(55)

Perempuan dan Keluarga Berencana.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 23 program dan 37 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 3.626.951.092, dan realisasi Rp. 3.597.161.209, atau sebesar 99,18%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 8 program dan 28 kegiatan.

GRAFIK 2.16

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat diuraikan sebagaimana berikut :

(56)

pembentukan Kecamatan Layak Anak secara bertahap, sebagaimana terlihat pada grafik berikut :

Grafik 2.17

Jumlah Kecamatan Layak Anak yang Terbentuk

2011 2012 2013 2014

0 5 10 15 20

5

14 14

19

Kecamatan Layak Anak Yang Terbentuk

b. Indikator penurunan angka kekerasan terhadap anak

Dalam menekan angka kekerasan terhadap anak selain melalui kegiatan sosialisasi, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TPA) yang melaksanakan pelayanan konseling terhadap korban tindak kekerasan terhadap anak. Adapun pelayanan yang telah dilaksanakan oleh P2TPA, sebagaimana berikut :

Grafik 2.18

Jumlah Penanganan KDRT Terhadap Anak

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

0 5 10 15 20 25 30

16

27 29 21

(57)
(58)

c. Tersedianya infrastruktur Kota Layak Anak di Kecamatan

Salah satu indikator dalam Kota Layak Anak adalah tersedianya infrastruktur yang mendukung tumbuh kembangnya anak. Sampai dengan Tahun 2014, telah tersedia sejumlah fasilitas berupa :

- Rumah Aman sejumlah 1 Buah

- Tempat Bermain Anak, yang terdiri dari TK sejumlah 220 buah, Kelompok Bermain sejumlah 267 buah, PAUD sejenis sejumlah 63 buah dan Tempat Penitipan Anak sejumlah 15 buah

l. Keluarga berencana dan keluarga Sejahtera

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera terdapat 2 program dan 3 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 2 (dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dan BPPKB Kecamatan. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 2 program dan 2 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 1.250.321.258, dan realisasi Rp. 1.248.785.750, atau sebesar 99,88%.

(59)
(60)

GRAFIK 2.19

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN

KELUARGA SEJAHTERA

Sampai dengan Tahun 2014, berdasarkan Urusan Wajib Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang telah dilaksanakan, maka dapat disampaikan pencapaian kinerja sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.29

Capaian Kinerja Urusan WajibBidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2011 s/d Tahun 2014

Indikator

Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014 Jumlah peserta program KB aktif

(akseptor) 67.765 73.695 71.089 77.465

Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa / kelurahan

1 : 4,88

1 :

4,88 1 : 5

1 : 5,12

(61)

m. Bidang Sosial

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang sosial terdapat 18 program dan 71 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 2 (dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Sosial, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 16 program dan 60 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 4.201.580.000, dan realisasi Rp. 3.987.405.738, atau sebesar 94,9%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang sosial, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 14 program dan 49 kegiatan.

GRAFIK 2.20

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG SOSIAL

(62)

Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.30

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Sosial s/d Tahun 2014

Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

Indikator RPJMD

usaha KUBE bagi KK Miskin 2.100 KK 500 KK 1.640 750 450 350 3.190 151,90 Tersalurnya UEP bagi

Korban Tindak Kekerasan (KTK) dan Pekerja Migran Terlantar (PMT)

213 164 181 10 568 2.270

Tersalurnya UEP bagi bagi orang LANSIA yang terlantar Mandiri yakni 2.270 %, hal ini disebabkan dari target 25 kelompok dan yang terealisasi sebanyak 568 kelompok. Pencapaian indikator tersebut dikontribusi oleh dukungan pendanaan melalui PNPM Perdesaan dalam bentuk bantuan modal bagi 548 kelompok SPKP.

n. Bidang Ketenagakerjaan

(63)

pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Ketenagakerjaan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 4 program dan 18 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 1.125.000.000, dan realisasi Rp. 1.110.649.749, atau sebesar 98,72%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang ketenagakerjaan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 6 program dan 23 kegiatan.

GRAFIK 2.21

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KETENAGAKERJAAN

(64)

Tabel 2.31

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2011 s/d Tahun 2014

Indikator Capaian

2011 2012 2013 2014 Jumlah pekerja / buruh yang

peserta JAMSOSTEK aktif (Orang) 423 2.967 3.228 Jumlah pencari kerja yang

ditempatkan (Orang) 595 123 243 359

o. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang koperasi, usaha kecil dan menengah terdapat 15 program dan 34 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 7 program dan 19 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 1.213.554.850, dan realisasi Rp. 1.196.935.050, atau sebesar 98,63 %.

(65)

BERJALAN/n-1)BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Koperasi Usaha Kecil dan Menengah berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.32

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Koperasi dan UKM s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 –

2015

UMKM 4.777 5.150 3.655 4.331 17.913

(66)

Indikator kinerja yang sangat signifikan capaian kinerjanya adalah fasilitasi modal usaha bagi UMKM yakni 529,66 %, hal ini disebabkan dari target 3.328 UMKM dan yang terealisasi sebanyak 17.913 UKMM. Pencapaian indikator tersebut dikontribusi oleh dukungan pendanaan melalui kegiatan Kredit Usaha Rakyat pada beberapa bank nasional.

p. Bidang Penanaman Modal

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Penanaman Modal terdapat 1 program dan 1 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Bagian Ekonomi dan Penanaman Modal Setda Kabupaten Gorontalo.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Penanaman Modal, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 1 program dan 1 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 296.000.000, dan realisasi Rp. 294.978.000, atau sebesar 99,65%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Penanaman Modal, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 1 program dan 1 kegiatan.

GRAFIK 2.23

(67)

Sampaidengan Tahun 2014, berdasarkan Urusan Wajib Bidang Penanaman Modal yang telah dilaksanakan, maka dapat disampaikan pencapaian kinerja sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.33

Capaian Kinerja Urusan Wajib

Bidang Penanaman Modal Tahun 2011 s/d Tahun 2014

Indikator Capaian

2011 2012 2013 2014 Nilai realisasi Penanaman

Modal Dalam Negeri (Rp. Milyar)

56,48 212 217 109.7 4

q. Bidang Kebudayaan

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang kebudayaan terdapat 2 program dan 6 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 2 (Dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Bagian Kesejahteraan Rakyat, dan Kecamatan.Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang kebudayaan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 3 program dan 3 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 1.229.291.861, dan realisasi Rp. 1.161.794.900, atau sebesar 94,51%.

(68)
(69)

BERJALAN/n-1)BIDANG KEBUDAYAAN

r. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang kepemudaan dan olah raga terdapat 12 program dan 37 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 2 (Dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Bagian Kesejahteraan Rakyat.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Kepemudaan dan Olah Raga, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 15 program dan 35 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 7.295.362.655, dan realisasi Rp. 7.095.344.057, atau sebesar 97,26 %.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Kepemudaan dan Olah Raga, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 22 program dan 50 kegiatan.

(70)

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Kepemudaan dan Olahraga berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.34

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Kepemudaan dan Olahraga s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD

Tahun 2011 – 2015

s. Bidang Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri

(71)

tersebut tercover pada 5 (lima) Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), yakni Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, Satuan Polisi dan Pamong Praja, Bagian Pemerintahan, Bagian Kesejahteraan Rakyat, dan Kecamatan.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 35 program dan 83 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 10.703.567.920, dan realisasi Rp. 10.351.209.780, atau sebesar 96,71%.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 52 program dan 123 kegiatan.

GRAFIK 2.22

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KESATUAN BANGSA POLITIK DALAM

NEGERI

(72)

Adapun LSM atau ORMAS yang terdaftar di Badan Kesbangpol-Linmas adalah sebagai berikut:

Tabel 2.35

Jumlah ORMAS Yang Terdaftar

NO Jenis Ormas dan LSM Jumlah

Organisasi Yang Memenuhi Persyaratan

1 LSM 102 102

2 Ormas Agama 16 16

3 Ormas Pemuda 8 8

4 Ormas Profesi 13 13

Disamping itu telah dilaksanakan pelayanan jasa penerbitan surat rekomendasi izin penelitian, Rekomendasi Izin pengambilan data,dan Rekomendasi Izin Kegiatan.

Sumber : Kesbangpolinmas Kabupaten Gorontalo

t. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum ,

Administrasi Keuangan , Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

(73)

1. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

2. Sekretariat Daerah 3. Bagian Pemerintah 4. Bagian Hukum

5. Bagian Organisasi dan Tata Laksana 6. Bagian Ekonomi dan Penanaman Modal

7. Bagian Pembangunan dan Pengendalian Program 8. Bagian Kesejahteraan Rakyat

9. Sekretariat DPRD

10. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

11. Inspektorat

12. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 13. Kantor Pelayanan Terpadu

14. Kecamatan 15. Kelurahan.

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 155 program dan 596 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 88.662.515.279, dan realisasi Rp. 81.772.180.905, atau sebesar 92,23 %.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 159 program dan 755 kegiatan.

GRAFIK 2.24

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI

(74)

Dalam pelaksanaan pengawasan internal dan memaksimalkan tindak lanjut terhadap temuan hasil pemeriksaan tuntutan yang menimbulkan kerugian negara/daerah,maka Pemerintah Daerah melalui kegiatan rapat Majelis Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi ( Majelis TP-TGR ) Kabupaten Gorontalo melakukan persidangan kepada para tertuntut.

Upaya lain dari Penataan Struktur Pemerintahan Daerah yang Efektif dan Efisien yaitu penguatan peran dan fungsi kelembagaan dan ketatalaksanaan lembaga pelayanan publik serta melakukan pengawasan internal terhadap kinerja kelembagaan pemerintah daerah melalui lembaga pengawasan yang ada, internal yaitu oleh Badan Pengawasan Daerah atau Inspektorat maupun pengawasan eksternl oleh BPKP dan BPK RI.

Gambar

Tabel 2.4Potensi Lahan Sawah  Kabupaten Gorontalo Tahun 2013
Tabel 2.6Komposisi Penduduk menurut jenis kelamin dan
Tabel 2.8Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Pendidikan s/d Tahun
Tabel 2.10Penduduk Menurut Pendidikan yang ditamatkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang pada prakteknya masih menggunakan, apa yang disebut dengan sistem pola administrasi hukum yang baik (legal administration procedure system), dan masih

37 Indah Robi'atul Adawiah Universitas Padjadjaran √ 19 Februari - 19 Juni 2014 Gambaran Kualitas Hidup Pada Pasien Dengan Filariasis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 38 Gita

Dengan demikian hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa “Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran problem based learning (PBL) dan role

Pengajuan yang dilakukan lewat agen sama sekali tidak menjamin perolehan bantuan grassroots karena tidak ada hubungan dengan Kedutaan Besar Jepang dan Konsulat

Nilai F hitung 12,673 lebih besar dari F tabel 3,592 sehingga Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan etos kerja terhadap

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan

Peraturan Pemerintah ini merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar