• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KEARSIPAN

Umur Harapan Hidup

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KEARSIPAN

w. Bidang Komunikasi dan Informatika

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada Bidang Komunikasi dan Informatika terdapat 3 program dan 3 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 3 (tiga) Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), yakni Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika, Bagian Humas, dan Sekretariat DPRD. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Komunikasi dan Informatika, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 3 program dan 4 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 3.695.950.000, dan realisasi Rp. 3.592.988.712, atau sebesar 97,21 %. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Komunikasi dan Informatika, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 3 program dan 5 kegiatan.

Sepanjang tahun 2011-2014 Pemerintah Kabupaten Gorontalo menjalin kerjasama dengan Media Cetak dan Elektronik, antara lain Media Harian Gorontalo Post, Radar Gorontalo, RRI Gorontalo, TVRI Gorontalo, Mimoza TV, GPtv, Radio Poliyama, Radio Kharisma dan Radio CHEK (Chanel Keuangan).Penyebaran informasi juga dilakukan lewat pengembangan Web Site pemerintah Kabupaten Gorontalo (gorontalokab.go.id), dan beberapa website SKPD, serta Media Center.

x. Bidang Perpustakaan

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Perpustakaan, pada tahun 2014 telah dilaksanakan sejumlah 3 program dan 14 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 644.978.500 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 626.595.102 atau 97,15 %.Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang perpustakaan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 3 program dan 15 kegiatan.

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Perpustakaan berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.36

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Perpustakaan s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun

2011-2015 Indikator RPJMD

Kabupaten Gorontalo Target

Kondisi Awal (2010) Realisasi Capaian % 2011 2012 2013 2014

Prosentase minat baca penduduk usia sekolah dan usia produktif (%)

30% 8,26% 11,03 14,26 25,14 27,08 27,08 90,27

2. Urusan Pilihan

a. Bidang Pertanian

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang pertanian ada 13 program dan 65 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 3 (tiga) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, dan Badan Ketahanan Pangan. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Pertanian, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 21 program dan 68 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 15.191.073.399, dan realisasi Rp. 13.855.365.909, atau sebesar 91,21 %. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Pertanian, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 24 program dan 92 kegiatan.

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Pilihan Bidang Pertanian berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.37

Capaian Kinerja Urusan Pilihan Bidang Pertanian s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015

Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Target RPJMD Kondisi Awal (2010) Realisasi Capaian s/d 2014 % 2011 2012 2013 2014 Peningkatan produksi pertanian 5.0 Ton/Tahun < 5 7.5 7.5 5.7 6.8 6.8 136 Pembuatan jalan usaha tani 121 Km 72,1 7,765 25,039 43,526 59,659 135,989 112,39 Peningkatan jalan usaha

tani

60 Km 26,5 44,977 24,666 29,389 29,546 128,58 214,3 Pembuatan JITUT 18,626 Meter 7.478 3,184.57 2,154 2,069 4,811.80 12,219.37 65.60 Pembuatan JIDES 14,400 Meter 7.200 8.209,9 9.959 3.197 12.964 34,329.9 238,40 Percetakan sawah 500 Ha 353,68 300 250 100 650 130 Perluasan areal lahan

kering

50Ha 37.193 205 280 485 970 Terairinya areal lahan

pertanian

3,000Ha 37.193 1,500 445 550 1,250 3,745 124.83 Pembangunan embung 5 Buah 5 6 5 4 20 400 Jumlah Desa Mandiri Pangan 25 Desa 3 3 4 6 8 21 84 Peningkatan produksi -Daging (Kg) 2,127,375 1.711.644 1.979.800,4 5 2,311,129 2,337,434.80 2,337,435 109.87 -Telur (Butir) 762,120 610.981 1.653.701,1 7 1,540,969 1,882,155.22 1,882,155.22 246.96 b. Bidang Kehutanan

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Kehutanan ada 5 program dan 9 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Kuhutanan Pertambangan dan Energi. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Kehutanan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 7 program dan 20 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 4.812.864.990, dan realisasi Rp. 4.744.559.983, atau sebesar 98,58 %. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Kehutanan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 8 program dan 23 kegiatan.

GRAFIK 2.30

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KEHUTANAN

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Pilihan Bidang Kehutanan berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015 Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Target RPJMD Kondisi Awal (2010) Realisasi Capaian s/d 2014 (%) 2011 2012 2013 2014 Peningkatan jumlah lahan, hutan dan daya dukung DAS yang direhabilitasi (Ha) 27,400 5.000 3,700 5,625 3,927 3,228 21,480 78,39 Optimalisasi peran masyarakat dalam penghijauan lingkungan (Pohon) 135,000 25.0001.990.174 2.679.335 1.734.000 4,246,637 10.650.36 2 7.889,16 Penertiban kasus ilegal loging (Titik Rawan) 36 11 9 7 17 44 122,22 Penertiban kasus perambahan Hutan (Titik Rawan) 42 6 6 8 19 39 92,86 Penertiban kasus kebakaran hutan (Titik Rawan) 42 5 5 9 9 28 118,52 Penertiban kasus pertambangan tanpa izin (Titik Rawan)

27 6 6 6 14 32 133,33

Pembuatan Hutan

Tanaman Rakyat (Ha) 11,290 480.5 637.5 637.5 1,756 15.55

Jumlah kelompok tani lebah madu

yang dibina (Kelompok) 5 2 2 2 6 120 Pemanfaatan hasil hutan - Kayu (Ton) 1,160 2,702.60 1,464.45 868.84 582.01 582.01 50.17 - Rotan (Ton) 7,500 480 460 460 180 1.580 21,07

c. Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral, pada tahun 2014 telah

dilaksanakan sejumlah 2 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp 795.000.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 792.956.083 atau 99,74 %.Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Energi dan Sumberdaya Mineral, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 2 program dan 2 kegiatan. Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.39

Capaian Kinerja Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator

RPJMD Tahun 2011 – 2015 Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Target RPJMD Realisasi Capaian s/d 2014 % 2011 2012 2013 2014

Jumlah sarana dan prasarana di bidang energi yang dibutuhkan masyarakat - PLTS (Unit) 1.000 35 15 276 326 32,6 - PLTMH (2 Unit) 2 1 1 2 100 d. Bidang Pariwisata

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Pariwisata ada 2 program dan 4 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Pariwisata, Komunikasi dan Informasi. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Pariwisata, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 5 program dan 18

sebesar 98,5 %. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Pariwisata, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 5 program dan 20 kegiatan.

GRAFIK 2.31

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PARIWISATA

Sampai dengan Tahun 2014, jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Gorontalo rata – rata mengalami kenaikan yang signifikan, sebagaimana terlihat pada grafik berikut :

Grafik 2.32

Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2011 s/d Tahun 2014

2011 2012 2013 2014 - 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 4 0 ,0 2 4 2 4 ,9 0 9 1 1 7 ,2 6 2 1 1 0 ,2 7 0 Jumlah Kunjungan Wisata (Orang)

e. Bidang Kelautan dan Perikanan

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Kelautan dan Perikanan ada 12 program dan 17

kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 9 program dan 22 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 7.158.258.000, dan realisasi Rp. 6.863.001.040, atau sebesar 95,88 %.Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) Bidang Kelautan dan Perikanan,, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 11 program dan 24 kegiatan.

GRAFIK 2.33

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Perikanan

s.d. Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011- 2015 Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Target RPJMD Kondisi Awal (2010) Realisasi Capaian s/d 2014 % 2011 2012 2013 2014 Peningkatan produksi perikanan tangkap (Ton/Tahun) 22,421 12.110 10,899 16,904.7 20,309.8 26,579.2 26,579.2 118.55 Peningkatan produksi hasil budidaya perikanan (Ton/Tahun) 15,073 5.803 5,083 6,221.80 5,665.11 5,814 5,814 38.57 Pembentukan POKWASMAS (Kelompok) 6 1 1 1 2 5 83,33 f. Bidang Perdagangan

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Perdagangan ada 8 program dan 17 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1 (satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Pilihan Bidang Perdagangan, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 4 program dan 7 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 661.940.000, dan realisasi Rp. 600.621.850, atau sebesar 90,74 %.

Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Perdagangan, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 4 program dan 7 kegiatan.

GRAFIK 2.31

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1)BIDANG PERDAGANGAN

Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Wajib Bidang Perdagangan berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.40

Capaian Kinerja Urusan Wajib Bidang Perdagangan s/d Tahun 2014 Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 –

2015 Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Targe t Kondisi Awal (2010) Realisasi Capaia n s/d 2014 % 201 1 2012 2013 201 4 Pembangunan / Penataan Pasar 10 Buah 12 Buah 6 4 11 8 29 29 0 Sumber : Koperindag-UMKM Kabupaten Gorontalo

g. Bidang Industri

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Indutri, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 4 program dan 6 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 263.000.000, dan realisasi Rp. 262.238.800, atau sebesar 99,71 %. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1)

kegiatan. Sampai dengan Tahun 2014, capaian kinerja Urusan Pilihan Bidang Industri berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.41

Capaian Kinerja Urusan Pilihan Bidang Industri s/d Tahun 2014

Berdasarkan Indikator RPJMD Tahun 2011 – 2015 Indikator RPJMD Kabupaten Gorontalo Targe t Kondisi Awal (2010) Realisasi Capaian % 2011 2012 2013 2014 Jumlah kelompok

IKM (Pisang, kacang dan produk lokal lainnya) yang dikembangkan

50 IKM 10 IKM 30 12 12 5 59 118

Jumlah sentra-sentra industry kecil dan menengah yang berbasis teknologi

17

Sentra 7 Sentra 2 4 3 5 14 82,3

Jumlah IKM yang dibina dan difasilitasi

125 IKM 75 IKM 18 16 30 10 74 59,2 Jumlah kecamatan yang membentuk Sentra-sentra Industry Kecamatan 18 Kec. 2 Kec. 2 2 10 5 19 105

Sumber : KOPERINDAG-UMKM Kabupaten Gorontalo h. Bidang Ketransmigrasian

Sesuai RPJMD 2011-2015 Kabupaten Gorontalo, maka target program dan kegiatan yang direncanakan pada bidang Ketransmigrasian ada 1 program dan 2 kegiatan. Semua program dan kegiatan tersebut tercover pada 1

(satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam rangka pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Ketransmigrasian, pada tahun 2014 (n-2) telah dilaksanakan sejumlah 1 program dan 3 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp. 645.973.350, dan realisasi Rp. 640.805.950, atau sebesar 99,2 %. Untuk Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun 2015 (tahun berjalan/n-1) bidang Ketransmigrasian, yang merupakan Tahun Kelima Pelaksanaan RPJMD adalah Sejumlah 1 program dan 3 kegiatan.

GRAFIK 2.32

PENCAPAIAN TARGET RPJMD SAMPAI TAHUN 2015 (TAHUN BERJALAN/n-1) BIDANG KETRANSMIGRASIAN

Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD 2015 sampai tahun berjalan dan realisasi RPJMDdapat dilihat pada tabel 2.42 untuk pelaksanaan urusan wajib dan tabel 2.43 untuk pelaksanaan urusan pilihan sebagai berikut:

dan sasaran pembangunan daerah.

Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Gorontalo tahun 2011 – 2015memasuki tahun terakhir. Disadari bahwa pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini telah memberikan hasil dan manfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri, bahwa dalam pembangunan tersebut masih terdapat beberapa permasalahan yang mengakibatkan pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD masih ada beberapa yang belum terealisasi.

Berikut beberapa permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan :

a. Perubahan regulasi, aturan, kebijakan yang cepat di tingkat pusat yang memaksa Pemerintah Daerah untukmelakukan penyesuaian-penyesuaian yang berarti sehingga banyak energy, waktu dan sumber daya yang terkuras hanya untuk mensinergikan diri dengan perubahan tersebut.

b. Kuatnya penetrasi kekuatan global yang mewujud dalam bentuk perubahan-perubahan makro ekonomi seperti kenaikan harga BBM, melemahnya nilai Rupiah yang secara keseluruhan berimplikasi pada munculnya daya hambat yang kuat terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Pelemahan Purchasing Power (daya beli) masyarakat, dan akhirnya meningkatkan jumlah penduduk miskin.

c. Masih lemahnya kapasitas pemerintah dalam hal peningkatan income generating (menggali sumber-sumber pendapatan baru) untuk membantu daya gerak Dana Perimbangan yang masuk ke Kas Daerah.

2.3.2.Permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Permasalahan Bidang Pendidikan yakni APM untuk sekolah menengah masih dibawah standar nasional, masih terdapat guru yang belum memenuhi kualifikasi standar sesuai UU guru dan dosen dan masih terdapat ruang kelas yang harus di rehabilitasi. Pada bidang kesehatan permasalahan terjadi adalah tingkat partisipasi masyarakat rendah di posyandu, pemahaman masyarakat tentang pelayanan posyandu hanya sebatas penimbangan bayi dan imunisasi, di beberapa tempat poskesdes yang dibangun tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan karena tenaga bidan terbatas, fasilitas sanitasi tidak tersedia dan listrik tidak ada sambungan, ratio tenaga kesehatan per profesi masih belum memenuhi standar yang diisyaratkan (tenaga kesehatan masih kurang), Pembiayaan kesehatan yang diamanatkan UU No. 36/ 2009 tentang kesehatan yaitu minimal 10%dari APBD diluar gaji belum terpenuhi dan lebih banyak diarahkan pada biaya kuratif, yang seharusnya 2/3 dialokasikan untuk biaya promotif dan preventif, Belum optimalnya UKBM di desa, belum optimalnya pelayanan yang diberikan sesuai ketentuan standar pelayanan, yakni pelayanan yang dilaksanakan dalam satu lokasi dimana kenyataannya sampai dengan tahun 2012 RSUD dr. M.M Dunda Limboto masih melaksanakan pelayanan kesehatan di dua lokasi yang berbeda, ketepatan waktu pelayanan yang belum maksimal yang diakibatkan oleh kurangnya tenaga dokter spesialis dan tenaga keperawatan, Kurangnya anggaran untuk pengembangan kapasitas gedung rumah sakit, belum adanya master plan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan gedung rumah sakit.

sumber tidak bergerak dan (2) Pelayanan informasi status kerusakan lahan atau tanah untuk produksi biomassa dimana belum tersedianya sarana. Pada bidang pekerjaan umum terdapat SDM masih kurang dalam hal kekurangan personil teknis, alat laboratorium dan berat, kendala oleh keadaan alam berupa curah hujan yang cukup tinggi, Pihak Rekanan yang punya kredibiltas rendah dalam penyelesaian pekerjaan dan lembaga lembaga masyarakat yang menyalahgunakan kewenangannya dalam mengambil keuntungan pihaknya tanpa melalui prosedur yag seharusnya.

Bidang Kepemudaan dan Olahraga yakni masih kurangnya kesadaran masyarakat khususnya pemuda akan pentingnya kegiatan olahraga dan organisasi kepemudaan, Belum adanya Pusat Pelatihan Daerah (PPLD) di Tingkat Kabupaten Gorontalo yang merupakan wadah pembinaan dan pengembangan atlit berprestasi, Alat-alat penunjang olahraga di tingkat Pengcab belum memadai, UPTD Pemuda dan Olahraga di Tingkat Kecamatan belum ada. Bidang Kependudukan & Catatan Sipil yakni kondisi geografis yang relatif luas dan adanya wilayah terisolasi menyebabkan sulitnya memperoleh data yang online, pemohon Kartu Keluarga tidak memiliki buku nikah, kurangnya kesadaran masyarakat mengurus KK.

Permasalahan Bidang Ketahanan Pangan yaknimasih tingginya prosentase kehilangan hasil panen sehingga mempengaruhi ketersediaan pangan, masih terbatasnya kemampuan pengelola cadangan pangan masyarakatKurangnya pemahaman Gapoktan dalam hal penyusunan Laporan Kegiatan P-LDPM sehingga

mempengaruhi penilaian kinerja Gapoktan.Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan.Masih kurangnya tenaga penyuluh dilapangan, sehingga perlu diberikan pelatihan dan pembinaan.

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdapat

belum terintegrasinya tujuan MDG’S tentang Gender disemua Satker yang ada di Kabupaten Gorontalo, belum tersosialisasinya pemahaman konsep gender baik di kalangan Eksekutif,Yudikatif, Legislatif serta masyarakat mengakibatkan kurangnya sentuhan gender disetiap kegiatan SKPD, tidak adanya anggaran untuk layanan konseling dan layanan rehabilitasi bagi perempuan dan anak korban kekerasan, masih tingginya kasus pelecehan dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rumah tangga sedangkan biaya advokasi kasus telah dikeluarkan dari anggaran, belum optimalnya penguatan kelembagaan yang mendukung Kabupaten Layak Anak, kurangnya dukungan legislatif, yudikatif, masyarakat dan dunia usaha, dan yang tergabung dalam gugus tugas serta minimnya anggaran untuk regulasi pemenuhan hak-hak anak sehingga implematesi program Kabupaten Layak Anak tidak optimal, belum optimalnya pelayanan Telepon Sahabat Anak (TeSA) 129 yang disebabkan oleh jaringan telepon tidak menjangkau seluruh wilayah dan pengguna telepon rumah semakin berkurang sehingga TeSA belum dapat diakses oleh semua anak di wilayah Kabupaten Gorontalo, masih rendahnya partisipasi anak dalam pembangunan yang dilihat dari kurangnya anak yang mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasannya dalam forum sarana rekreatif, edukatif, dan entertainment dengan capacity building yang memadai, Tidak tersedia dana operasional dan sarana

masih tingginya angka kemiskinan pada perempuan.Bidang Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera yakni pada kurangnya SDM lapangan dan tidak adanya dana operasional yang memadai untuk sehingga data tentang laju pertumbuhan penduduk khususnya peserta dan calon peserta KB di 18 Kecamatan tidak dapat dicapai, kurangnya motivasi Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), ratio petugas KB belum proporsional, adanya pungutan biaya bagi akseptor Keluarga Miskin dan terbatasnya persediaan alat dan obat kontrasepsi menjadi penyebab cakupan peserta KB masih rendah, masih rendahnya cakupan program ketahanan keluarga (BKB, BKR, BKL, BLK).

Bidang Perhubungan maraknya Taksi gelap dan Terminal Bayangan pada titik-titik tertentu di Wilayah Kabupaten Gorontalo, jumlah dan Mutu yang memiliki ketrampilan khusus dalam tugas-tugas internal bidang perhubungan belum memadai, masih terdapatnya wilayah kecamatan yang belum terlayani angkutan umum, anggaran Sarana dan Prasarana transportasi jalan masih terbatas dan tidak adanya tenaga PPNS LLAJ. Bidang Komunikasi dan InformatikayakniLetak media centre yang kurang strategis dan Ketidaktahuan masyarakat akan adanya fasilitas teknologi informasi yang ada di SKPD.

Permasalahan Bidang Pertanahan masih beberapa SKPD yang melaksanakan pemberian ijin/penetapan lokasi.Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat yakni Belum adanya database pemerintahan menyangkut data perbatasan, rupa bumi, masih terbatasnya pemangkuan dan keterampilan Aparat Pemerintahan Desa di Bidang

Manajemen Pengelolaan Dana. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa adanya hambatan internal di desa dalam penyusunan perdes APBDes khususnya keharmonisan antara pemerintah desa dengan BPD, tingginya frekuensi perpindahan aparatur desa khususnya sekretaris dan bendahara desa sehingga berpengaruh pada penyusunan perdes APBDes, Terbatasnya kemampuan sekretaris dan bendahara desa dalam menyusun APBDes, adanya rasa apatis sebagian masyarakat untuk mengikuti musrenbang mengingat banyaknya usulan masyarakat yang tidak terealisasi dalam pelaksanaan pembangunan di desa yang diakibatkan oleh keterbatasan anggaran pemerintah, Masih kurangnya perhatian dan kepedulian pemerintah desa/kecamatan untuk mengangkat dan mempromosikan bentuk TTG di desa dan kecamatanya untuk mengikuti lomba TTG di kabupaten atau Provinsi.

Pada Bidang Sosial Keterbatasan dukungan anggaran bagi pemenuhan kebutuhan dasar bagi 22 jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), jumlah PMKS yang cukup banyak serta jangkauan wilayah yang cukup luas menyebabkan belum semua PMKS memperoleh sentuhan program/kegiatan, kurangnya peran aktif masyarakat dan dunia usaha terhadap usaha kesejahteraan sosial, Belum akuratnya data PMKS menyebabkan belum optimalnya kegiatan perencanaan dinas karena keterbatasan imformasi dan data yang mendukung, masih terbatasnya anggaran, sarana prasarana dan SDM untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana. Untuk Bidang Kebudayaan yang masih menjadi permasalahankurangnya minat dan kepedulian generasi muda serta masyarakat terhadap seni

fungsional jabatan arsiparis. Bidang Perpustakaan adalah minimnya tenaga pengelola perpustakaan, tidak tersedianya tenaga fungsional jabatan pustakawan.

Penyelenggaraan urusan pilihan pada bidang Kelautan dan Perikanan akses jalan yang sulit dijangkau, biaya transportasi yang cukup tinggi dan minimnya sarana transportasi yang melayani rute kecamatan Batudaa Pantai dan Biluhu mengakibatkan masyarakat pesisir di wilayah tersebut mengalami kendala dalam pemasaran hasil perikanan dan memperoleh BBM, masih rendahnya akses pemilikan modal ditingkat nelayan/pembudidaya ikan/peternak sehingga kegiatan usahanya sebagian masih mengandalkan bantuan usaha dari program penguatan usaha dari dana APBN,DAK dan APBD, keterbatasan armada penangkapan ikan, khususnya armada kapal motor yang memiliki fasilitas dan kemampuan beroperasi hingga diatas 12 mil, hingga saat ini hanya sebanyak < 4% dari jumlah armada penangkapan yang dimiliki, penurunan kualitas perairan Danau Limboto akibat sedimentasi lumpur, blooming gulma, reklamasi pemukiman penduduk dan penggunaan strom ikan sehingga mempengaruhi kegiatan budidaya dan penangkapan ikan, belum optimalnya fungsi dari keberadaan sarana prasarana perikanan dan peternakan lainnya berupa PPI/TPI, pabrik es karena belum terpasangnya jaringan listrik. Bidang Pertanian bahwa kondisi Sarana dan prasarana yang ada dalam hal mendukung P2BN (Program Peningkatan Produksi Beras Nasional) masih belum cukup memadai misalnya Handtraktor yang ada masih kurang dibandingkan

dengan luas lahan yang ada di Kabupaten Gorontalo, serta masih minimnya anggaran yang ada dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada, minimnya sumber daya manusia staf dalam hal pengelolaan administrasi kepegawai maupun keuangan berupa kemampuan dalam pengoperasian komputer serta sumber daya manusia dalam hal penguasaan teknis, pejabat fungsional sangat minim merealisasikan kegiatan- kegiatan penyuluhan yang merujuk pada program penyuluhan, terbatasnya sarana prasarana Inseminasi Buatan (IB) dan tenaga-tenaga teknis IB yang hingga saat ini hanya 8 orang sehingga menyebabkan belum optimalnya kegiatan pembibitan ternak rakyat, masih rendahnya jumlah rasio penduduk dengan jumlah populasi ternak sapi yakni 5: 1, pengembangan ternak selama ini masih mengandalkan pakan ternak dari rumput yang ketersediaannya tergantung kondisi musim, minimnya alokasi anggaran untuk kegiatan bidang peternakan yang hanya sebesar 5% dari total alokasi anggaran yang ada.

Bidang Kehutanan adalah luas lahan kritis masih cukup luas, sehingga membutuhkan alokasi dana yang cukup besar dari Pemerintah, kurangnya kesadaran masyarakat untuk bertanggungjawab terhadap kondisi tanaman, hanya mengharapkan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah, masih maraknya perambahan liar, pembakaran hutan dan adanya ternak lepas di lokasi penanaman reboisasi akibat kurangnya pemahaman masyarakat tentang kelestarian hutan. Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yakni moratorium pemberian izin pinjam pakai kawasan hutan, sehingga mempengaruhi kegiatan eksploitasi perusahaan pemegang

mengakibatkan banyak perusahaan pemohon wilayah usaha pertambangan yang belum terpenuhi dan maraknya kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI).

Bidang Pariwisata belum tertatanya infrastruktur penunjang daya tarik pariwisata, masih kurangnya promosi pariwisata yang langsung dilaksanakan di luar negeri mengingat pembiayaan yang besar, belum terbangunnya jejaring keparawisataan dengan stakeholder maupun dengan wilayah lain. Bidang Perdagangan adalah pemanfaatan fasilitas produksi dan penerapan UU No. 8

Dokumen terkait