• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1200067 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1200067 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

70 Anisa Solihat Apriani, 2016

HUBUNGAN ANTARA IMAGINARY AUDIENCE DENGAN SELF-MONITORING PADA REMAJA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, dipaparkan kesimpulan dari hasil temuan penelitian

yang telah dibahas sebelumnya, serta rekomendasi yang berkaitan dengan

penelitian yang telah dilakukan dan hasil dari penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 345 remaja di kota

Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Partisipan remaja dalam penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat

imaginary audience dengan self-monitoring yang sedang.

2. Terdapat hubungan positif sebesar 0.180 pada variabel imaginary audience

dan self-monitoring. Artinya semakin tinggi keyakinan remaja bahwa

dirinya menjadi pusat perhatian orang lain maka semakin tinggi pula

kemampuannya untuk menampilkan perilaku yang sesuai dengan situasi

disekitarnya. Koefisien korelasi yang rendah memungkinkan terdapat

faktor lain yang telah dipaparkan yang berhubungan dengan imaginary

audience dan self-monitoring.

3. Secara umum tidak ada perbedaan imaginary audience pada remaja

laki-laki dan perempuan.

4. Terdapat perbedaan imaginary audience antara remaja awal, remaja

pertengahan, dan remaja akhir.

5. Secara umum tidak terdapat perbedaan self-monitoring pada remaja

laki-laki dan perempuan.

6. Tidak terdapat perbedaan self-monitoring antara remaja awal, remaja

(2)

71

Anisa Solihat Apriani, 2016

HUBUNGAN ANTARA IMAGINARY AUDIENCE DENGAN SELF-MONITORING PADA REMAJA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

1. Bagi Remaja

a. Remaja sebaiknya belajar untuk selalu peka terhadap lingkungan

sekitar. Belajar meningkatkan self-monitoring agar dapat melakukan

penyesuaian diri sebaik mungkin. Hal ini menjadi penting karena

remaja akan menghadapi kedewasaan dan menerima tuntutan untuk

bekerja, agar dapat bertahan di dunia kerja kaemampuan ini menjadi

salah satu kuncinya.

b. Berpenampilan secara wajar dan tidak usah terlalu mengkhawatirkan

apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya karena belum tentu

pemikiran itu benar.

2. Bagi Orang Tua dan Guru

a. Orang tua dan guru diharapkan dapat menanamkan pendidikan yang

membuat anak mampu menyesuaikan diri dalam lingkungannya. Salah

satunya dengan memastikan anak memiliki pemikiran tentang sudut

pandang orang lain mengenai dirinya.

b. Mengawasi dan memastikan anak remaja yang menjadi tanggung

jawabnya tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti

kenakalan remaja akibat ketidakmampuannya dalam mmelakukan

self-monitoring.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

I. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji hubungan imaginary

audience dana tau self-monitoring dengan variabel lain untuk

menemukan faktor-faktor apa yang mungkin memiliki korelasi yang

kuat dengan kedua variabel tersebut, misalnya penyesuaian diri.

II. Menggunakan sampel yang lebih beragam, tidak hanya pelajar tapi

juga remaja secara umum sehingga dapat dilihat perbedaan hasil

penelitian berdasarkan latar belakang.

III. Menjaring data demografis tambahan selain usia dan jenis kelamin,

sehingga diharapkan dapat didapatkan analisis yang lebih luas dan

Referensi

Dokumen terkait

karena mengikuti hasil kesepakatan saja dan mengandalkan jama’ah yang aktif, lalu partisipasi keterampilan dan kemahiran hanya dilakukan oleh beberapa orang jama’ah saja

[r]

Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.. Badan

ANALISIS EKSISTENSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu..

Pokja Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Metrologi Bagian Layanan Pengadaan Kabupaten Kutai

Pada hari ini, Senin Tanggal Lirna Belas bulan Septeinber Tahun Dua Ribu Enryat Belas, bertempat di Tubei, pukul 11.30 WIB, dengan ini dibuat berita acara

3. Prosentase jumlah peserta dihadapkan dengan jumlah anggota organisasi kepemudaan dalam rangka peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan. Organisasi

Dengan demikian dapat dipahami bahwa keberhasilan organisasi sekolah dalam mencapai tujuan yang ingin diraih sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah