• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_5201408117_R112_1349934243. 174.99KB 2013-07-11 22:15:38

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_5201408117_R112_1349934243. 174.99KB 2013-07-11 22:15:38"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 SEMARANG

Disusun oleh :

Nama : Bayu Narendra

NIM : 5201408117

Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin, S1.

FAKULTAS TEKNIK

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan PPL2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.

Hari :

Tanggal :

Disahkan oleh:

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kepada Allah SWT atas rahmat dan kelancaran yang telah dilimpahkan sehingga laporan PPL2 ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai format yang diberikan. Laporan PPL2 disusun guna untuk memenuhi syarat standart kelulusan mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di SMK Negeri I Semarang.

Pengalaman dan manfaat yang dapat diambil dari kegiatan PPL ini adalah dapat menerapkan ilmu yang telah diterima, sehingga dapat mengetahui secara langsung kondisi pembelajaran di kelas. Laporan PPL 2 juga merupakan bukti bahwa penulis telah melakukan kegiatan yang meliputi observasi mengenai keadaan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si. 2. Kepala UPT PPL Universitas Negeri Semarang, Drs. Masugino, M.Pd. 3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Drs. Harlanu, M.Pd. 4. Kepala SMK N 1 Semarang, Drs. M. Sudarmanto, M.Pd

5. Dosen Pembimbing Lapangan di SMKN 1 Semarang, Drs. Masugino, M.Pd. 6. Guru pamong SMKN 1 Semarang, Salim, S.Pd.

7. Bapak/ Ibu guru, karyawan, dan siswa-siswi SMKN 1 Semarang yang telah memberikan bantuan dan kerja sama yang baik.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PPL 2 ini.

Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian untuk kesempurnaan tulisan ini. Dengan demikian tulisan ini mampu memberikan manfaat yang lebih baik pada waktu yang akan datang.

Semarang, Oktober 2012

(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... . ... iv

Daftar Lampiran ... v

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan... 1

C. Manfaat... 2

BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Praktek Pengalaman Lapangan... 3

B. Dasar Hukum ... 3

C. Persyaratan dan Lokasi ... 3

BAB III.PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 5

B. Tahapan dan Materi Kegiatan... 5

C. Pelaksanaan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan... 5

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL... 6

(5)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar hadir dosen Pembimbing PPL

2. Kartu bimbingan Praktikan Mengajar Mahasiswa PPL 3. Rencana Kegiatan Mahasiswa PPL

4. Daftar Penilaian PPL 5. Presensi Mahasiswa PPL

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu lembaga Perguruan Tinggi yang mempunyai tugas utama menyiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional dalam bidang pendidika, maka dari itu perlu dilaksanakan suatu program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman menjadi pengajar yang baik dan profesional di bidang pendidikan.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan Intrakurikuler sesuai dengan SK.REKTOR UNNES NO.22/O/2008 tentang pedoman Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa program kependidikan yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan kelulusan S1 di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Bertolak dari alasan tersebut maka sebagai calon pendidik dan sekaligus pengajar, maka lembaga tenaga kependidikan Universitas Negeri Semarang berupaya menempatkan mahasiswanya dalam peningkatan mutu tenaga profesional yang dapat diandalkan dengan cara mengadakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang berupa praktek mengajar di sekolah – sekolah latihan. Langkah awal ini dilakukan menjadi dua tahap, yaitu PPL I dan PPL II. Mata Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan berdasarkan kompetensi yang termasuk dalam program kurikulum UNNES.

Guru yang mengajar di sekolah menengah adalah guru mata diklat yang mempunyai kualifikasi kompetensi mengajar pada mata diklat tertentu. Kompetensi tersebut disertifikasi secara periodik oleh lembaga yang ditugaskan untuk melakukan sertifikasi.. Oleh karena itu Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan langkah awal bagi calon guru untuk mengenal dunia pendidikan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

(7)

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan dan memantapkan kemampuan mahasiswa praktikan sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidang ahlinya.

b. Menumbuhkembangkan sikap etis profesionalisme dan nasionalisme dalam memasuki lapangan kerja sesuai bidang keahliannya.

C. Manfaat

Dengan melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan ini dapat memberikan manfaat semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa praktikan, sekolah praktikan, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa praktikan:

a. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan dan perumusan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah latihan.

b. Melatih praktikan dalam mencari dan mengungkapkan serta menanggapi masalah-masalah pendidikan selama praktek di sekolah latihan.

2. Manfaat bagi sekolah praktikan :

a. Menjalin kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang bersangkutan sehingga dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.

b. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan membimbing siswa dan mahasiswa praktikan.

3. Manfaat bagi perguruan tinggi :

a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan dan perkembangan penelitian dalam pelaksanaan kurikulum, metode pembelajaran, dan pengelolahan proses belajar mengajar diinstansi atau sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada dilapangan.

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dalam penyelenggaraan pendidika disekolah (pasal 1 keputusan Rektor Unnes Nomor : 35/O/2006 tentang praktek pengalaman lapangan). Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi : praktek mengajar, praktek administrasi, praktek bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstrakurikuler yang berlaku disekolah latihan.

B. Dasar Hukum

Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini mempunyai dasar hukum sebagai landasan pelaksanaannya yaitu:

1. UU RI No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2000 tentang Otonomi Perguruan Tinggi.

3. SK Rektor Universitas Negeri Semarang No. 22/O/2008 tentang Pedoman Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang.

C. Persyaratan dan Lokasi

Mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan 2 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Mahasiswa telah mengumpulkan minimal 110 SKS, termasuk di dalamnya lulus mata kuliah: SBM I / SBM II / Daspro II, dibuktikan dengan menunjukkan KHS kumulatif. 2. Telah lulus mengikuti PPL 1.

3. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/Dosen Wali dan telah mendaftarkan mata kuliah PPL 2 dalam KRS.

(9)

a. Menunjukkan KHS kumulatif;

b. Menunjukkan bukti pembayaran SPP;

c. Menunjukkan bukti telah lulus PPL 1 (misalnya Sertifikat PPL 1 yang asli); d. Menunjukkan bukti pembayaran Buku Pedoman PPL;

e. Mengisi formulir pendaftaran PPL 2; dan

f. Menyerahkan dua (2) lembar pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm.

(10)

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012 di SMK Negeri 1 Semarang yang beralamat di Jalan Raya Dr. Cipto 93, Semarang. Kegiatan PPL ini dilaksanakan setiap hari belajar dari Senin sampai Sabtu, kecuali hari libur. Waktu belajar di SMK Negeri 1 Semarang dimulai pukul 07.00 sampai pukul 13.15 WIB. Untuk pembelajaran praktikan dimulai pukul 07.00 sampai 15.00 WIB. B. Tahapan dan Materi Kegiatan

Program PPL di SMK Negeri 1 Semarang meliputi kegiatan-kegiatan, seperti: observasi dan mendiskusikan orientasi dengan guru pamong, melakukan wawancara dengan kepala sekolah, staf Tata Usaha, guru bimbingan dan konseling ( BK ), dan staf – staf lainnya tentang keadaan SMK Negeri 1 Semarang. Orientasi dan observasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang sekolah latihan.

Program PPL terdiri atas dua kegiatan sekaligus yaitu program PPL 1 dan program PPL 2.

C. Proses Pembimbingan Guru pamong dan Dosen Pembimbing 1. Proses Pembimbingan

Dalam pelaksanaan PPL mahasiswa praktikan dibimbing oleh guru pamong dalam berbagai hal dari pembuatan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya bimbingan dan konsultasi maka pratikan dapat mengetahui kelemahan - kelemahan dan kendala yang dihadapi praktikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta pemecahan masalah yang dihadapinya.

2. Praktek Mengajar

Praktek mengajar di SMK Negeri 1 Semarang diawali dengan pengajaran

(11)

berikutnya kekurangan yang terdapat dalam diri guru praktikan dapat diperbaiki sehingga dalam proses belajar-mengajar berikutnya dapat lebih baik lagi.

Setelah melakukan pengajaran terbimbing selama 1 (satu) minggu dilanjutkan dengan pengajaran mandiri. Dalam pengajaran mandiri, guru pamong telah sepenuhnya menyerahkan seluruh kegiatan belajar-mengajar kepada guru praktikan. Melalui

pengajaran mandiri guru praktikan dituntut untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya menjadi guru yang profesional sehingga proses pengajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam perangkat

pembelajaran.

3. Ujian Praktek Mengajar

Akhir dari praktek mengajar selama PPL adalah ujian. Ujian akhir dilaksanakan dengan kesepakatan antara dosen pembimbing dan guru pamong. Pelaksanaan ujian dilaksanakan hanya sekali yaitu pada minggu-minggu terakhir sedangkan pengamatan dengan sistem dualisme penilaian, artinya penilaian dilakukan oleh guru pamong dan dosen pembimbing.

4. Bimbingan Penyusunan Laporan Akhir

Dalam menyusun laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dilakukan melalui konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Format laporan adalah Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Pelaksanaan. Sistematika penyusunan laporan sudah ditentukan oleh pihak UPT PPL UNNES.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL

Sambutan serta kerjasama yang baik terjalin dari berbagai pihak baik pihak sekolah, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan para guru. Dengan adanya dukungan dari warga SMK Negeri 1 Semarang, membantu praktikan dalam memperoleh berbagai informasi dan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang diberikan pihak Universitas Negeri Semarang yaitu pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

Pelaksanaan kegiatan PPL dapat berjalan dengan lancar karena didukung oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Letak SMK Negeri 1 Semarang yang setrategis sehingga mudah di jangkau.

(12)

3. Dengan bimbingan guru pamong, praktikan diberi kesempatan untuk menguasai kelas, media serta perangkat pembelajaran sehingga praktikan lebih kreatif dalam mengajar. Adapun hal-hal yang menghambat dalam pelaksanaan PPL 2, antara lain:

1. Proses penyusunan belajar yang kurang sesuai dengan teknik pendekatan dalam praktek mengajar.

(13)

REFLEKSI DIRI

1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni penulis Dalam program PPL di SMK Negeri 1 Semarang, penulis mengambil mata pelajaran kompetensi kejuruan yang meliputi kompetensi dasar Menjelaskan cara pengoperasian mesin bubut, Mengoperasikan mesin bubut, Mengecek komponen untuk penyesuaian dengan rinciannya. Kompetensi dasar menjelaskan cara pengoperasian mesin bubut, dimana penulis mengambil kompetensi dasar yang menekankan pada bagaimana cara pengoperasian mesin bubut. Penulis cukup menguasai mata pelajaran tersebut, selain itu cara menjelaskan pengoperasian mesin bubut.

Kekuatan pembelajaran mata pelajaran menjelaskan cara pengoperasian mesin bubut yaitu : a. Siswa bidang studi Teknik Pemesinan umumnya lebih menyukai dan menguasai

pengoperasian mesin bubut, karena prinsip kerja mesin bubut lebih mudah dipahami. b. Bila Siswa memahami dan menguasai dalam pengoperasian mesin bubut dengan baik

maka akan bermanfaat bagi siswa dalam penerapan dilapangan nantinya, sehingga peluang dalam dunia kerja tinggi.

c. Pelaksanaan pengoperasian mesin bubut lebih mudah dilaksanakan, karena dalam satu proses penyayatan terdapat beberapa eretan yang ada di satu tempat eretan memanjang. Kelemahan mata pembelajaran Mengoperasikan mesin bubut yaitu :

a. Ada beberapa Siswa kurang memahami mata pelajaran teori bubut.

b. Langkah kerja saat pengoperasian mesin bubut perlu adanya sistematika ukuran.

c. Ketidaksesuaian antara teori dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan menyebabkan Siswa kurang interpretationdalam menganalisa hasil kerja yang dilakukan.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Semarang

SMK Negeri 1 Semarang merupakan sekolah terkemuka. Para guru dan seluruh stafnya bekerja secara profesional serta terdukung dengan sarana dan prasarana yang mengikuti kemajuan zaman, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sebagai bukti adanya perlengkapan sarana dan prasarana yang berkualitas di bengkel pemesinan memiliki ruang CNC dan AUTOCAD, 9 mesin bubut, 2 mesin frais, serta peralatan yang memadai untuk keperluan praktik kerja bangku.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Kualitas Guru Pamong

Guru pamong yang membimbing penulis dalam pelaksanaan PPL adalah bapak Harsodiq, S.Pd yaitu guru yang berkualitas. Pendidikan terakhir guru pamong adalah S1, kompetensi yang dimiliki cukup tinggi, Pengalaman dalam lapangan juga tidak diragukan lagi, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan keadaan yang

(14)

Sikap dan kepribadian guru pamong cukup baik dan pantas untuk dicontoh, beliau tidak segan-segan untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis sikap terhadap siswa juga baik, dalam memberikan pengajaran beliau memperhatikan keadaan dan konsisi setiap siswanya serta dapat memahami apa yang dibutuhkan oleh siswanya. b. Kualitas Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing yang membimbing penulis dalam pelaksanaan PPL adalah bapak Drs. Masugino, M.Pd. Beliau dosen yang berkualitas. Pendidikan terakhir dosen pembimbing adalah S2, kompetensi yang dimiliki cukup tinggi, beberapa prestasi dalam dunia pendidikan juga pernah diraihnya. Dalam membimbing penulis dosen pembimbing tidak segan-segan dalam menjelaskan dan menerangkan kesulitan-kesulitan yang

dihadapi penulis. Sikap dan kepribadian dosen pembimbing juga pantas dicontoh, hubungan yang dijalin dengan penulis juga cukup baik.

4. Kualitas pembelajaran di SMK Negeri 1 Semarang

Suasana proses belajar mengajar yang dilaksanakan baik dalam ruangan kelas, bengkel, maupun dilapangan berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas, penguasaan materi, dan evaluasi belajar yang berkualitas. Siswa-siswa di sekolah SMK N 1 banyak yang memahami pelajaran yang telah diberikan dengan baik, sehingga memperlancar proses belajar mengajar. 5. Kemampuan diri praktikan

Dari hal ini penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari agar dalam hal melakukan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Penulis juga membutuhkan bimbingan dari guru pamong dan berbagai pihak guru Teknik Permesinan yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu menjaga hubungan baik terutama dengan guru pamong beserta guru-guru Teknik Permesinan lainnya dan menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar semua guru, karyawan atau staf dan bahkan dengan siswa-siswi yang juga perlu dibina dengan baik.

6. Nilai tambah yang diperoleh penulis setelah melaksanakan PPL 2

Adapun Nilai tambah yang diperoleh penulis setelah melaksanakan PPL2 kurang lebih selama 8 minggu ini adalah penulis dilibatkan secara langsung dalam proses belajar

mengajar, mengelola administrasi sekolah dan mendapatkan pembekalan tentang mata pelajaran bubut di jurusan teknik mesin, sehingga penulis menjadi paham tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar dalam kelas.

7. Saran Pengembangan Bagi SMK Negeri 1 Semarang dan UNNES a. Saran pengembangan bagi SMK Negeri 1 Semarang

Adapun saran pengembangan dari penulis bagi SMK Negeri 1 Semarang adalah sebagai berikut:

1) Perlu adanya pengawasan dan pemberian sangsi terhadap siswa yang berbuat gaduh, keributan dikelas dan siswa yang terlambat.

(15)

3) Perlu pemberian motivasi kepada siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, karena kegiatan sekolah merupakan kebutuhan dalam mengembangkan bakat, minat, dan ketrampilan.

4) Perlu perbaikan atau sedikit penambahan terhadap sarana dan prasarana sekolah yang rusak atau yang perlu ditambahkan.

b. Saran pengembangan bagi UNNES

Adapun saran pengembangan dari penulis bagi UNNES adalah sebagai berikut: 1) UNNES hendaknya lebih menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah

latihan agar kegiatan latihan di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar.

2) UNNES perlu memberikan penghargaan yang pantas terhadap sekolah-sekolah latihan yang menjadi tempat PPL

3) UNNES perlu memberi motivafasi nilai tambah demi kemajuan dan berkembangnya sekolah-sekolah latihan.

Semarang, 08 Agustus 2012

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa siswa mengalami masalah pada keterampilan belajar, diantaranya: Pertama , Keterampilan menyiapkan dan mengikuti ujian,

PADA HARI SENIN TANGGAL 19 OKTOBER 2015 SEKITAR PUKUL 07.30 WITA BERTEMPAT DI HALAMAN KANTOR BUPATI KAB BULUKUMBA TELAH BERLANGSUNG UPACARA PERINGATAN HARI

[r]

consolidation of flaking paint have so far been very successful. A dilute solution of 1% leaf gelatin is made up with the addition of a small amount of ethanol to reduce the

Pada hari ini Selasa tanggal Empat bulan September tahun Dua Ribu Dua Belas, dengan mengambil tempat di Kantor Sekretariat Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi

Dengan ini diumumkan berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung Paket Pekerjaan Pemfunganan/Rehaffiitasi lalan lingftungan BBI Muara Ketayu, Kegtratan

The Vp22-Gag recombinant protein both formulated with DMRIE-C may induce the formation of Gag-specific IgG response and activate CD4 + T cell, although the resulting

[r]