• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tokoh Utama Pada Kisah Dong Zhou 2: Teori Psikoanalisa Sigmund Freud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tokoh Utama Pada Kisah Dong Zhou 2: Teori Psikoanalisa Sigmund Freud"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

2.1Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah,menyelidiki atau

mempelajari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1198).Pustaka adalah kitab-kitab; buku;

buku primbon (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:912).Penulis menemukan beberapa

skripsi, jurnal yang isinya relevan dengan judul penelitian ini.

Roy Pandiangan dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Karakter Tokoh

UtamaDalam novel The Strange Case Of dr. Jekyll And Mr. Hyde Karya Robert Louis

Stevenson (2014), dengan membaca jurnal ini, penulis dapat menyimpulkan bagaimana

perubahan watak dalam setiap karakter yang diperankan oleh tokoh utama.

Siti Rokhana dalamjurnalnya yang berjudul Analisis Tokoh Utama Dengan Teori

Psikoanalisa Sigmund Freud Pada Cerpen Hana Karya Akutagawa Ryunosuke (2009),dengan

membaca jurnal ini, penulis mengetahui teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh

Sigmund Freud terbagi menjadi 3 sistem kepribadian yaitu id, ego, dan superego dan dapat

disimpulkan bahwa aspek psikologis dari Naigu sangat kuat.

Budi mulyadi dalam jurnalnya yang berjudulKarakter Tokoh UtamaNovel

Utsukushisa ToKanashimi ToKarya Kawabata Yasunari (2007), dengan membaca jurnal ini,

penulis dapat mengetahuitentang teori pendekatan psikoanalisis. Penulis mengetahui

bagaimana caranya mengelompokkan watak-watak tokoh dalam sebuah cerita.

2.2Konsep

Konsep merupakan sebuah rancangan dasar atau kerangka dalam sebuah tulisan.

(2)

atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami

hal-hal lain.

Menurut Soedjadi (2000:14) konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk

mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu

istilah atau rangkaian kata. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang

digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Peneliti akan menjelaskan objek

yang diteliti berupa pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penelitian.

2.2.1 Tokoh

Menurut Aminudin (2002:79) tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam

cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Adapun Sudjiman (1984:16)

yang menyatakan bahwa tokoh adalah individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa

cerita dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Selain itu, Sumardjo dan Saini (2001:144)

menjelaskan tokoh adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa,

sebagaimana peristiwa yang digambarkan dalam sebuah alur.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku yang

terdapat dalam karya sastra, yang mengemban peranan sesuai dengan alur cerita dari karya

sastra tersebut.

2.2.1.1 Jenis– JenisTokoh

Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat dibedakan ke dalambeberapa jenis

penamaan berdasarkan sudut mana penamaan itu dilakukan.Berdasarkan perbedaan sudut

(3)

sekaligus(Nurgiyantoro, 2002:176).Aminuddin (dalam Nurgiyantoro, 1995:79-80)

menyatakan terdapatdua macam tokoh dalam suatu cerita, yaitu :

a) Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalamsuatu cerita.Tokoh

ini merupakan tokoh yang paling banyakdiceritakan, baik sebagai pelaku kejadian

maupun yang dikenaikejadian.Bahkan pada novel-novel tertentu, tokoh utama

senantiasahadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halamanbuku

cerita yang bersangkutan.

b) Tokoh pembantu

Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidakpenting dalam cerita dan

kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjangtokoh utama.Berdasarkan

perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi :

1) Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memilki satu kualitas pribaditertentu, satu sifat

watak yang tertentu saja.Sifat dan tingkah lakuseseorang tokoh sederhana bersifat

datar, monoton, hanyamencerminkan satu watak tertentu.

2) Tokoh kompleks

Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkapberbagai kemungkinan

sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jatidirinya.Ia dapat memiliki watak tertentu

yang dapat diformulasikan,namun ia dapat pula menampilkan watak dan tingkah

laku yangbermacam-macam, bahkan mungkin seperti bertentangan dan sulitdiduga

(4)

c) Berdasarkan Perannya

1. Tokoh protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satujenisnya secara

populer disebut hero, yaitu tokoh yang merupakanpengejawantahan norma-norma,

nilai-nilai yang ideal bagi kita(Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro,

2002:178).

2. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnyakonflik dan

ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

2.2.2 Psikologi

Menurut Plato, pada tahun kira-kira 400 SM, ketika masih sebagaipsikologi filsafat,

psikologi berarti ilmu yang mempelajari sifat, hakekat, danhidup jiwa manusia. Psikologi

berasal dari psyche yang artinya jiwa, dan logosyang artinya ilmu pengetahuan (Kartini

Kartono dalam Rustiana, 1996). Makakata psikologi sering diterjemahkan dengan ilmu jiwa

(Walgito dalamRustiana, 2002).

Jadi, psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan(ilmu jiwa).

Psikologi dalam perkembangannya kemudian menjadi ilmu yangmempelajari tingkah laku

manusia. Keadaan jiwa seseorang dapat dipelajaribila sudah berupa sebagai perilaku. Perilaku

merupakan wujud dari keadanjiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir seluruh

tingkah laku(Dirgagunarsa, 1978:9).

Secara garis besar, psikologi dibagi menjadi dua golongan yaitu : (1) Psikologi

teoretis (2) psikologi terapan (terlaksana).Psikologi teoritis dibagi menjadi dua, yaitu :

(5)

Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajarikegiatan-kegiatan

atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermindalamtingkah laku pada umumnya,

yang dewasa, yang normal dan yangberadab(berkultur). Psikologi umum berusaha mencari

dalil-dalil yangbersifat umum dari kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis (Eunike R.Rustiana,

2003:17).

2) Psikologi khusus

Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajarisegi-segi

kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-halkhusus yang menyimpang dari

hal-hal yang umum dibicarakan dalampsikologi khusus.Psikologi khusus ini ada

bermacam-macam, antara lain :

a. Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan adalah psikologi yang membicarakanperkembangan psikis

manusia dari masa bayi sampai tua, yangmencakup :

(1) psikologi anak (termasuk masa bayi)

(2) psikologi puber dan adolensi (psikologi pemuda)

(3) psikologi orang dewasa

(4) psikologi orang tua (psikogerontologi)

b. Psikologi Sosial

Psikologi sosial adalah psikologi yang khusus membicarakantentang tingkah laku atau

aktivitas-aktivitas manusia di dalam situasisosial.

c. Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan adalah psikologi yang khusus menguraikankegiatan-kegiatan atau

aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannyadengan situasi pendidikan.

(6)

Psikologi kepribadian adalah psikologi yang khusus menguraikantentang pribadi

manusia, beserta tipe-tipe kepribadian manusia.

e. Psikopatologi

Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yangtidak normal

(abnormal).

f. Psikologi Kriminal

Psikologi kriminal adalah psikologi yang khusus berhubungandengan soal kejahatan

atau kriminalitas dan diterapkan pada prosespengadilan.

g. Psikologi Medis

Psikologi medis adalah psikologi yang diterapkan dibidangkedokteran, guna

mempercepat kesembuhan para pasien. Denganwawasan psikologi, dokter berusaha

memahami keadaan psikologispasien, untuk membuat diagnosa, program dan terapi yang

tepat.

h. Psikologi Pastoral

Psikologi pastoral adalah psikologi yang diterapkan untu memberikan bimbingan

kejiwaan, umumnya dipergunakan oleh rohaniawan yang berusaha membimbing pengikutnya.

Istilah pastoralberhubungan dengan hal penggembalaan. Proses bimbingan berdasarpada

pandangan psikologi terhadap kondisis individu yang dibimbing.Psikologi khusus masih

berkembang terus sesuai dengan bidang-bidangpsikologi. Pada umumnya psikologi

khususmerupakan psikologi praktis, yang diterapkan sesuai dengan bidangnya,sedangkan

psikologi terapan adalah psikologi yang mempelajari tentangpsikologi demi untuk ilmu itu

(7)

2.2.3 Hubungan Sastra Dengan Psikologi

Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yangantara lain

membicarakan soal hakekat manusia, tujuan hidup manusia dansebagainya. Sekalipun

psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat,karena metode yang ditempuh sebagai

salah satu sebabnya, akan tetapi psikologimasih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat,

terutama mengenai hal-halyang menyangkut sifat hakekat serta tujuan dari ilmu pengetahuan

itu.Sastra pada hakikatnya adalah hasil kreativitas pengarang menggunakanmedia bahasa

yang diabadikan untuk kepentingan estetis. Yang berarti, didalamnya ternuansakan suasana

kejiwaan pengarang, baik suasana pikirmaupun suasana rasa yang ditangkap dari gejala

kejiwaan orang lain (Roekhandalam Endraswara, 1990:91).

Antara sastra dan psikologi dapat bersimbiosisdalam perannya terhadap kehidupan,

apalagi keduanya memiliki persamaanfungsi bagi hidup ini. Keduanya sama-sama berurusan

dengan persoalanmanusia sebagai makhluk individu maupun sosial. Keduanya

jugamemanfaatkan landasan yang sama, yaitu menjadikan pengalaman manusiasebagai bahan

utama penelaahan. Itulah sebabnya, pendekatan psikologidianggap penting penggunaannya

dalam penelitian dan kritik sastra. Dalamkonteks ini, psikologi dapat diberlakukan sebagai

alat analisis, baik dalambentuk umum, seperti psikoanalisis yang diperkenalkan

Freud(Endraswara,2008:15).

2.2.4 Novel

Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi

dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah

novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan

lingkungan dan sesamanya. Hal ini mengacu pada pendapat Ajip Rosidi (1969:128) yang

(8)

budaya sosial, moral, dan pendidikan. Novel juga diartikan sebagai sebuah cerita yang

menceritakan pelaku-pelaku atau tokoh-tokoh mulai dari cara penokohan serta penguatan

karakter dari sebuah karya sastra. Cerita tersebut bergerak dari satu adegan ke adegan lain,

dan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan waktu yang cukup panjang.

Menurut Drs. Jakob Sumardjo (1979:1) novel adalah bentuk sastra yang paling

popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran

daya komunitasnya yang luas pada masyarakat. Dalam sebuah novel, pengarang berusaha

memaksimalkan gambaran sesuai dengan realita dan gambaran kehidupan yang terjadi pada

saat novel diceritakan serta disesuaikan dengan kehidupan masakini agar novel tersebut dapat

diterima masyarakat luas. Novel yang menarik biasanya mengandung konflik-konflik yang

mengejutkan atau bersifat mendadak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 (dalam Siswanto 2008 :141), Novel

diartikan sebagai karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan

seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.

Masalah yang dibahas tidak sekompleks roman. Biasanya novel menceritakan peristiwa pada

masa tertentu. Bahasa yang digunakan lebih mirip bahasa sehari-hari. Meskipun demikian,

penggarapan unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema, plot, latar, gaya bahasa,

nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang ditekankan salah satu aspek dari unsur

intrinsik tersebut".

Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi

prosa yang ditulis secara naratif dan biasanya berbentuk cerita dengan menggunakan bahasa

sehari-hari dimana terdapat nilai-nilai edukasi didalamnya.

2.2.5 Moral

Moral bisa dikatakan sebagai sifat dasar manusia yang telah melekat sejak lahir, tetapi

(9)

Lingkungan bukan satu-satunya pembentuk moral manusia, didikan dari orang tua serta

ajaran dari sekolah juga bisa mempengaruhi terbentuknya moral seseorang. Moral adalah

nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.

Menurut Hurlock (1986:328) moral adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan

perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Menurut Imam Sukardi

(1993:234) moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan

yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Dari pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa moral adalah ukuran kebaikan, kebenaran, ketaatan terhadap

aturan dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat dengan kesepakatan sosial yang bisa

dijadikan dasar pemikiran dan tindakan.

Didalam moral terdapat perbuatan, tingkah laku, ucapan seseorang dalam

menjalankan interaksi dengan manusia. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai

rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta mampu menyenangkan

lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dapat dikatakan memiliki nilai moral yang baik,

begitu juga sebaliknya. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan,

perbuatan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan

pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat.

2.3Landasan Teori

Menurut Kerlinger (1978:87) teori adalah seperangkat konstruk (konsep), defenisi,

dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi

(10)

2.3.1 Teori Kepribadian Sigmund Freud

Sigmund Freud adalah pencetus pertama kali teori psikoanalisis.Menurut Freud,

faktor terpenting dalam pikiran manusia adalahketidaksadaran. Freud tertarik terhadap

eksplorasi psikoanalitik yang semakinluas untuk mencoba dan menemukan cara

beroperasinya pikiran manusia yang”normal”.

Dalam tahun 1893 Freud dan Breur mempublikasikan ”Studies onHysteria”yang

dipandang sebagai permulaan dari psikoanalisis. Mula-mula Freud berpendapat, kehidupan

psikis mengandung 2 bagian yaitu kesadaran(the concious) dan ketidaksadaran

(unconcious).Bagian ketidaksadaran diibaratkandengan bagian gunung es yang nampak

dipermukaan laut.Bagianketidaksadaran, yang jauh lebih besar, berada dibawah permukaan

laut,mengandung insting-insting yang mendorong semua perilaku manusia(Rustiana,

2003:170).

Freud lalu merevisi kesadaran dan ketidaksadaran dan memperkenalkanid, ego, dan

superego.Menurut Sigmund Freud struktur kepribadian dibagi tiga sistem yaitu:

1. Id

Id berasal dari bahasa Latin yang berarti ”itu” (dia untuk benda). Idmerupakan bagian

ketidaksadaran yang primitif di dalam pikiran, yangterlahir bersama kita.Ini merupakan

wilayah gelap, tidak bisa diakses,tinggal bersama nafsu-nafsu naluriah, dan satu-satunya

realitas adalahkebutuhannya sendiri yang egois.Id adalah sistem kepribadian yang

palingdasar, sistem yang berada di dalam naluri bawaan. Id dalam menjalankanfungsi dan

operasinya, dilandasi oleh maksud mempertahankan konstansiyang ditujukan untuk

menghindari keadaan tidak menyenangkan danmencapai keadaan yang menyenangkan

(Koesworo dalamRustiana,1991:32-33).Ciri-ciri Id adalah :

a. Merupakan aspek biologis kepribadian karena berisi unsur-unsur biologis termasuk di

(11)

b. Merupakan sistem yang paling asli di dalam diri seseorang karenadibawa sejak lahir

dan tidak memperoleh campur tangan dari dunialuar (dunia objektif).

c. Berupa realitas psikis yang sesungguhnya karena hanya merupakandunia batin/dunia

subjektif manusia dan sama sekali tidakberhubungan dengan dunia objektif.

d. Merupakan sumber energi psikis yang menggerakkan Ego danSuperego.

e. Prinsip kerja Id untuk mengurangi ketegangan adalah PrinsipKenikmatan (pleasure

principle), yaitu mengurangi ketegangandengan menghilangkan ketidakenakan dan

mengejar kenikmatan.

2. Ego

Ego berasal dari bahasa Latin yang berarti ”aku”. Ego merupakanbagian dari pikiran

yang bereaksi terhadap kenyataan eksternal dan yangdianggap oleh seseorang sebagai ”din”.

Ego adalah sistem kepribadianyang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari

kenyataan danmenjalankan fungsinya berdasarkan realitas.Freud menjelaskan bahwaego

adalah bagian dari id yang berkembang dalam rangka menghadapiancaman dari dunia luar.Ia

mengibaratkan ego dan id dengan joki dankudanya. Kuda yanng menyediakan tenaga, tapi

jokilah yang menentukankemana harus pergi. Ego secara konstan membuat rencana

untukmemuaskan id dengan cara yang terkendali. Umpamanya, seorang anak lapar tapi tahu

bahwa Ia harus menunggu dulu datangnya waktu makanbarulah ia bisa memperoleh makanan

(Jeffry Navid, 2003:40). Ciri-ciri Ego adalah :

a. Merupakan aspek psikologis kepribadian karena timbul dari kebutuhanorganisme

untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi perantara antara

kebutuhan instinktif organisme dengan keadaan lingkungan.

b. Bekerja dengan prinsip kenyataan(reality principle)yaitumenghilangkan ketegangan

(12)

c. Proses yang dilalui dalam menemukan objek yang tepat adalah prosessekunder, yaitu

proses berfikir realistis melalui perumusan rencanapemuasaan kebutuhan dan

mengujinya(secara teknis disebut realitytesting) untuk mengetahui berhasil tidaknya

melalui suatu tindakan.

d. Merupakan aspek eksekutif kepribadian karena merupakan aspek yangmengatur dan

mengontrol jalan yang ditempuh serta memilih objekyang tepat untuk memuaskan

kebutuhan.

3. Superego

Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai atau aturanyang bersifat

evaluatif (menyangkut baik dan buruk). Cara kerja superegomerupakan kebalikan dan cara

kerja id. id ingin memuaskan kebutuhanindividual, tidak peduli terhadap apa yang diinginkan

oleh masyarakat.Ciri-ciri dari Superego adalah :

a. Merupakan aspek sosiologis kepribadian karena merupakan wakil nilai-nilai

tradisional dan cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada

anak-anaknya melalui berbagai perintah dan larangan.

b. Merupakan aspek moral kepribadian karena fungsi pokoknya adalahmenentukan

apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidaksehingga seseorang dapat bertindak

sesuatu dengan moral masyarakat.

c. Dihubungkan dengan ketiga aspek kepribadian, fungsi pokok superego

adalah :

1. Merintangi impuls-impuls id terutama impuls-impuls seksual danagresi yang

sangat ditentang oleh masyarakat.

2. Mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralistisdaripada yang

realistis.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyediaan air bersih, ketersediaan jamban keluarga, pengolahan sampah, sarana pembuangan air limbah, dan perilaku

Salah satu kesulitan utama dalam perancangan kursi adalah seringkali posisi duduk dipandang sebagai gerak statik, padahal duduk lebih dapat di- katakan sebagai

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui dengan jelas bahwa siswa-siswi kelas X Mia₁ SMA Negeri 1 Sakti sudah memiliki kemampuan berpikir kritis

Sarana dan prasarana pendukung proses belajar kimia di SMA Negeri 1 Pekalongan sudah cukup memadai, ruang kelas yang ber AC membuat siswa menjadi nyaman berada

Upaya sistemik dan strategis yang dapat dilakukan untuk mencegah agar sistem di sektor kesehatan tidak menginduksi ter- jadinya korupsi adalah membangun mekanisme kerja dengan

The difference in the biomass of forest stands was caused by differences in site quality, the types of clones eucalyptus, land area in ech compartmen, number of trees,

Penerimaan Pegawai Subag Umum dan Kepegawaian Subag Umum dan Kepegawaian Setiap ada perubahan Soft copy dan hard copy v Selama berlaku website. Ringkasan Kinerja Program dan

dan atau segala obyek fisik lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu sehingga mencapai hasil yang optimal.. Pengoperasian peralatan