• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Sistem Keamanan 4 Ruangan Jarak JauhDengan Sms Berbasis Bahasa Pemograman Codevision -Avr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Sistem Keamanan 4 Ruangan Jarak JauhDengan Sms Berbasis Bahasa Pemograman Codevision -Avr"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian program

Pada umumnya program adalah sederetan instruksi atau statement yang tentunya dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Instruksi tersebut berfungsi untuk mengatur pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer agar mendapatkan dan menghasilkan suatu hasil atau keluaran yang diharapkan.

Adapun jenis bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya : 1. Bahasa Mesin ( Machine Language )

Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin (komputer) yang di dalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu :

• Bila terjadi kontak atau ada arus bernilai 1 dan bernilai 0 2. Bahasa Tingkat Rendah ( Low Level Language )

Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah symbol yang mudah diingat yang disebut dengan Mnemonic (pembantu untuk mengingat).

Contoh : Bahasa Assembler yang dapat menerjemahkan Mnemonic. 3. Bahasa Tingkat Menengah ( Middle Level Language )

Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyataannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh : Bahasa C

4. Bahasa Tingkat Tinggi ( High Level Language )

Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.

• Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh : Algoritma, Fortran, Pascal, Basic, Cobol, PL/1

(2)

5. Bahasa Berorientasi Obyek ( Object Oriented Language )

Bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan programmer tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya, tetapi cukup memasukan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja.

Contoh : Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C, Visual Basic.

2.1.1 Bahasa Pemograman C

Bahasa C dikembangkan pada Lab Bell pada tahun 1978, oleh Dennis Ritchi dan Brian W. Kernighan. Pada tahun 1983 dibuat standar C yaitu stnadar ANSI ( American National Standards Institute ), yang digunakan sebagai referensi dari berbagai versi C yang beredar dewasa ini termasuk Turbo C.

Dalam beberapa literature, bahasa C digolongkan bahasa level menenganh karena bahasa C mengkombinasikan elemen bahasa tinggi dan elemen bahasa rendah. Kemudahan dalam level rendah merupakan tujuan diwujudkanya bahasa C. pada tahun 1985 lahirlah pengembangan ANSI C yang dikenal dengan C++ (diciptakan oleh Bjarne Struostrup dari AT % TLab). Bahasa C++ adalah pengembangan dari bahasa C. bahasa C++ mendukung konsep pemrograman berorientasu objek dan pemrograman berbasis windows. Sampai sekarang bahasa C++ terus brkembang dan hasil perkembangannya muncul bahasa baru pada tahun 1995 (merupakan keluarga C dan C++ yang dinamakan java). Istilah prosedur dan fungsi dianggap sama dan disebut dengan fungsi saja. Hal ini karena di C++ sebuah prosedur pada dasanya adalah sebuah fungsi yang tidak memiliki tipe data kembalian (void). Hingga kini bahasa ni masih popular dan penggunaannya tersebar di berbagai platform dari windows samapi linux dan dari PC hingga main frame.

Ada pun kekurangan dan Kelebihan Bahasa C sebagai berikut : 1. Kelebihan Bahasa C:

• Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer.

• Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis computer.

(3)

• Proses executable program bahasa C lebih cepat • Dukungan pustaka yang banyak.

• C adalah bahasa yang terstruktur

• Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah

Penempatan ini hanya menegaskan bahwa c bukan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. yang merupakan ciri bahasa tingkat rendah. Melainkan berorientasi pada obyek tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin dengan cepat. secepat bahasa mesin. inilah salah satu kelebihan c yaitu memiliki kemudahan dalam menyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi namun dalam mengesekusi program secepat bahasa tingkat rendah.

2. Kekurangan Bahasa C:

· Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.

Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.

2.1.2 Struktur Bahasa C

• Program bahasa C tersusun atas sejumlah blok fungsi.

• Setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan untuk melakukan suatu proses tertentu.

• Tidak ada perbedaan antara prosedur dan fungsi.

• Sstiap program bahasa C mempunyai suatu fungsi dengan nama “main” (Program Utama).

• Fungsi bisa diletakkan diatas atau dibawah fungsin “main”. • Setiap statemen diakhiri dengan semicolon (titik koma).

2.1.3 Pengenal

(4)

khusus. Pemberian nama sebuah pengenal dapat ditentukan bebas sesuai keinginan pemrogram tetapi harus memenuhi aturan berikut :

• Karakter pertama tidak boleh menggunakan angka

• Karakter kedua dapat berupa huruf, angka, atau garis bawah. • Tidak boleh menggunakan spasi.

• Bersifat Case Sensitive, yaitu huru capital dan huruf kecil dianggap berbeda. • Tidak boleh mengunakan kata – kata yang merupakan sitaks maupun operator

dalam pemrograman C, misalnya : Void, short, const, if, static, bit, long, case, do, switch dll.

2.1.4 Tipe Data

Tipe data merupakan suatu hal yang penting untuk kita ketahui pada saat belajar bahasa pemrograman. Kita harus dapat menentukan tipe data yang tepat untuk menampung sebuah data, baik itu data berupa bilangan numerik ataupun karakter. Hal ini bertujuan agar program yang kita buat tidak membutuhkan pemesanan kapling memori yang berlebihan. Seorang programmer yang handal harus dapat memilih dan menentukan tipe data apa yang seharusnya digunakan dalam pembuatan sebuah program.

Macam-Macam Tipe Data Pada Bahasa C : 1. Tipe Data Karakter

Sebuah karakter, baik itu berupa huruf atau angka dapat disimpan pada sebuah variabel yang memiliki tipe data char dan unsigned char. Besarnya data yang dapat disimpan pada variabel yang bertipe data char adalah -127 - 127. Sedangkan untuk tipe data unsigned char adalah dari 0 - 255. Pada dasarnya setiap karakter memiliki nilai ASCII, nilai inilah yang sebetulnya disimpan pada variabel yang bertipe data karakter ini.

2. Tipe Data Bilangan Bulat

(5)

akan kita simpan. Contohnya seperti berikut, kiata akan melakukan operasi penjumlahan nilai 300 dan 100 dan hasilnya akan disimpan pada variabel c.

Jika dilihat, hasil dari penjumlahan tersebut nilainya akan lebih besar dari 255 dan nilainya pasti positif, oleh karena itu sebaiknya kita menggunakan tipe data unsigned int. Namun berbeda halnya jika saya ingin melakukan operasi pengurangan -5 - 300, jika dilihat hasilnya akan negatif maka selayaknya digunakan variabel dengan tipe data int.

3. Tipe Data Bilangan Berkoma

Pada bahasa C terdapat dua buah tipe data yang berfungsi untuk menampung data yang berkoma. Tipe data tersebut adalah float dan double. Double lebih memiliki panjang data yang lebih banyak dibandingkan float. Tipe data double dapat digunakan jika kita membutuhkan variabel yang dapat menampung tipe data berkoma yang bernilai besar.

Tabel 2.1 Tipe Data

Tipe Data Ukuran Jangkauan Nilai

Bit 1 byte 0 atau 1

Char 1 byte -128 s/d 127

Unsigned Char 1 byte 0 s/d 255 Signed Char 1 byte -128 s/d 127

Int 2 byte -32.768 s/d 32.767

Short Int 2 byte -32.768 s/d 32.767 Unsigned Int 2 byte 0 s/d 65.535 Signed Int 2 byte -32.768 s/d 32.767

Long Int 4 byte -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647 Unsigned Long Int 4 byte 0 s/d 4.294.967.295

Signed Long Int 4 byte -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647 Float 4 byte 1.2*10-38 s/d 3.4*10+38

(6)

2.1.5 Konstanta Dan Variabel

Konstanta dan variable merupakan sebuah tempat untuk menyimpan data yang berada di dalam memori. Konstanta berisi data yang nilainya tetap dan tidak dapat diubah selama program dijalankan, sedangkan variable berisi data yang bisa berubah nilainya pada saat program dijalankan.

2.1.6 IDENTIFIER

Identifier atau nama pengenal adalah nama yang ditentukan sendiri oleh pemrogram yang digunakan untuk menyimpan nilai, misalnya nama variable, nama konstanta, nama suatu elemen (misalnya: nama fungsi, nama tipe data, dll).

Identifier punya ketentuan sebagai berikut :

• Maksimum 32 karakter (bila lebih dari 32 karakter maka yang diperhatikan hanya 32 karakter pertama saja).

• Case sensitive: membedakan huruf besar dan huruf kecilnya.

• Karakter pertama harus karakter atau underscore ( _ ) . selebihnya boleh angka. • Tidak boleh mengandung spasi atau blank.

• Tidak boleh menggunakan kata yang sama dengan kata kunci dan fungsi.

2.2 Mikrokontroller Atmega32

(7)

Meskipun dari sebuah kemampuan lebih rendah tetapi mikrokontroller memiliki kelebihan yang tidak bisa diperoleh pada sistem komputer yaitu,dengan kemasannya yang kecil dan kompak membuat mikrokontroller menjadi lebih fleksibel dan praktis digunakan terutama pada sistem-sistem yang relatif tidak terlalu kompleks atau tidak memerlukan bahan komputasi yang tinggi.

2.2.1 Arsitektur Mikrokontroler AVR ATmega32

Mikrokontroler AVR ATmega32 merupakan CMOS dengan konsumsi daya rendah, mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan arsitektur AVR RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock tunggal, ATmega32 memiliki kecepatan data rata-rata (throughputs) mendekati 1 MIPS per MHz, yang memungkinkan perancang sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan. Berikut kelebihan yang dimiliki ATmega32 (Aozon mengambil referensi langsung dari Atmel termasuk datasheet yang diterbitkannya):

1. Kinerja Tinggi, Low-Power AVR® 8-bit Microcontroller

Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya "The low-power Atmel 8-bit AVR RISC-based microcontroller... The device supports throughput of 16 MIPS at 16 MHz and operates between 2.7-5.5 volts".

2. Menggunakan Arsitektur RISC

Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau " set instruksi Komputasi yang disederhanakan".

3. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori Non-Volatile

Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C.

4. Memiliki Antarmuka JTAG (IEEE std. 1149.1 Compliant)

Tidak hanya SPI, ATmega32 memiliki antarmuka JTAG yang memungkinkan pengguna dapat memprogram Flash, EEPROM, Fuse, dan Lock Bits.

5. Memiliki Fitur Perangkat

(8)

6. Memiliki Fitur Tambahan

Mikrokontroler ini memiliki fitur menarik yang patut dicoba seperti 5 mode Sleep, eksternal dan internal interupsi, dan kalibrasi RC Oscillator internal.

7. Mempunyai 32 jalur Program I/O

ATmega32 mempunyai 32 jalur Program sehingga memungkinkan kita untuk mengontrol lebih banyak device/ perangkat, seperti Tombol/ switch, LED, buzzer dan LCD.

8. Memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt

ATmega32 memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt. Ini sangat membantu kita untuk menghemat listrik. Kecepatan maksimal bisa mencapai 16 MHz (tanpa overclock).

9. Daya yang dibutuhkan ketika aktif hanya 1,1 mA

ATmega32 membutuhkan arus yang sangat kecil dibanding komponen analog yang biasa kita pakai. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi daya yang dibutuhkan ketika aktif saja hanya 1,1 mA, bahkan bisa mencapai 1 uA ketika mode power-down.

(9)

2.2.2 Konfigurasi Pin ATMega32

Gambar 2.1 Konfigurasi Pin-Pin ATMega32 Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut:

a. VCC

- Tegangan sumber b. GND (Ground)

- Ground

c. Port A (PA7 – PA0)

Port A adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital Converter) sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel 2.1

Tabel 2.2 Fungsi khusus port A Port Alternate Function

(10)

PA6 ADC6 (ADC input channel 6) PA5 ADC5 (ADC input channel 5) PA4 ADC4 (ADC input channel 4) PA3 ADC3 (ADC input channel 3) PA2 ADC2 (ADC input channel 2) PA1 ADC1 (ADC input channel 1) PA0 ADC0 (ADC input channel 0)

d. Port B (PB7 – PB0)

Port B adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.

Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya : 1. SCK port B, bit 7

Input pin clock untuk up/downloading memory. 2. MISO port B, bit 6

Pin output data untuk uploading memory. 3. MOSI port B, bit 5

Pin input data untuk downloading memory.

Fungsi-fungsi khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel 2.2

Tabel 2.3 Fungsi khusus port B Port Alternate Function

PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) PB6 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input) PB5 SS (SPI Slave Select Input)

(11)

OCO (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input) INT2 (External Interrupt 2 Input)

PB1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

PB0 T0 (Timer/Counter External Counter Input) XCK (USART External Clock Input/Output)

e. Port C (PC7 – PC0)

Port C adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port C akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel 2.3

Tabel 2.4 Fungsi khusus port C Port Alternate Function

PC7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2) PC6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1) PC6 TD1 (JTAG Test Data In) PC5 TD0 (JTAG Test Data Out) PC3 TMS (JTAG Test Mode Select) PC2 TCK (JTAG Test Clock)

PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line) PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)

f. Port D (PD7 – PD0)

(12)

mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.5 Fungsi khusus port D Port Alternate Function

PD7 OC2 (Timer / Counter2 Output Compare Match Output)

PD6 ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

PD6 OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output)

PD5 TD0 (JTAG Test Data Out) PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input) PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) PD1 TXD (USART Output Pin) PD0 RXD (USART Input Pin)

2.3 Laser

Laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation artinya perbesaran intensitas cahaya oleh pancaran terangsang. Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan amat lurus. Koheren disini berarti semua foton memiliki fase yang sama. Sebuah atom pada keadaan dasar menyerap foton dan berteransisi ke tingkat eksitasi. Secara perlambang dapat dituliskan: Atom + Foton.

(13)

yang semua koheren dan bergerak dalam arah yang sama.

Secara sederhana ini adalah cara kerja leser. Namun model sederhana bagi laser ini tidak dapat bekerja karena sulit untuk mempertahankan atom pada keadaan eksitasi hingga dirangsang memancarkan foton. Pemecahan masalah ini adalah dengan memilih atom yang memiliki tingkat energy. Atom-atom yang berada pada keadan dasar (tingkat dasar) dipompa ke tingkat energi tinggi oleh suatu sumber energi luar (suatu pulsa elektrik atau sorotan cahaya). Atom-atom pada tingkat energi yang tinggi meluruh (oleh pancaran sepontan) dengan cepat sekali ke tingkat metasetabil.

Karena pemompaan terus berlangsung menyebabkan jumlah atom pada tingkat metastabil lebih besar daripada jumlah atom pada tingkat dasar. Bila suatu saat secara spontan dipancarkan satu foton saja yang berenergi sama dengan selisih energi antara tingkat metastabil dengan tingkat dasar, ia akan memicu dan mengajak atom-atom lain di tingkat metastabil untuk kembali ke tingkat dasar. Akibatnya atom-atom itu melepaskan foton-foton yang energi dan fasenya persis sama dengan foton yang mengajaknya tadi dan terjadilah laser.

2.4 Photodioda

Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.

(14)

Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan sebuah dioda dengan sambungan p-n yap-ng dipep-ngaruhi cahaya dalam kerjap-nya. Cahaya yap-ng dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, sinar-X.

Prinsip kerja, karena photodioda terbuat dari semikonduktor p-n junction

maka cahaya yang diserap oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh photodioda.

Photodiodes dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.

Sifat dari Photodioda adalah :

(15)

2.5 SMS

SMS ( Short Message Service) adalah fasilitas yang dimiliki oleh jaringan GSM (Global System For Mobile Comunication) yang memungkinkan pelanggan untuk mengirimkan dan menerima pesan-pesan singkat sepanjang 160 karakter. SMS ditangani oleh jaringan melalui suatu pusat layanan atau SMS Service Centre (SMS SC) yang berfungsi menyimpan dan meneruskan pesan dari sisi pengirim ke sisi penerima. Format SMS yang dipakai oleh produsen MS (Mobile Station) adalah Protocol Deskription Unit (PDU). Format PDU akan mengubah septet kode ASCII (7bit) menjadi bentuk byte PDU (8 bit) pada saat pengiriman data dan akan diubah kembali menjadi kode ASCII pada saat diterima oleh MS. Dibalik tampilan menu Messages pada sebuah ponsel sebenarnya terdapat AT Command-AT Command yang bertugas mengirim/menerima data ke dan dari SMS-Centre. AT-Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. Perintah-perintah AT Command biasanya disediakan oleh vendor alat komunikasi yang kita beli.

AT+CMGS: untuk mengirim SMS AT+CMGL: untuk memeriksa SMS AT+CMGD: untuk menghapus SMS

AT Command untuk SMS biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh unit-unit PDU. Data yang mengalir ke/dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header.

Header untuk mengirim Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center(www.My-siemens.com). PDU untuk mengirim SMS terdiri atas delapan header, sebagai berikut:

PDU untuk mengirim SMS terdiri atas delapan header, sebagai berikut: • Nomor SMS-Center

(16)

• Nomor Referensi SMS • Nomor Ponsel Penerima • Bentuk SMS

• Skema Encoding Data I/O

• Jangka Waktu Sebelum SMS Expired • Isi SMS

2.6 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus menjadi electromagnet, kumparan tadi akan tertarik kedalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

2.7 Modem GSM Wavecome

(17)

Wavecom Fastrack ini di Indonesia cukup dikenal digunakan pada industri bisnis rumahan dan bahkan skala besar – mulai dari fungsi untuk kirim SMS massal hingga fungsi sebagai penggerak perangkat elektronik.

Beberapa fungsi kegunaan modem ini di masyarakat adalah antara lain: 1. SMS Broadcast application

2. SMS Quiz application 3. SMS Polling

4. SMS auto-reply 5. M2M integration 6. Aplikasi Server Pulsa 7. Telemetri

8. Payment Point Data 9. PPOB

10. dan sebagainya

Mengapa harus menggunakan Modem Wavecom Fastrack ketimbang Modem GSM/HP:

 Wavecom jauh lebih stabil dibanding Modem GSM/HP  Wavecom tidak gampang panas dibanding Modem GSM/HP

 Pengiriman SMS yang lebih cepat dibanding Modem GSM/HP (1000 s/d 1200 SMS per jam)

 Support AT Command, bisa cek sisa pulsa, cek point, cek pemakaian terakhir, dll

(18)

Gambar

Tabel 2.1 Tipe Data
Gambar 2.1 Konfigurasi Pin-Pin ATMega32
Tabel 2.3 Fungsi khusus port B
Tabel 2.4 Fungsi khusus port C
+3

Referensi

Dokumen terkait

Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, seperti pada gambar 2.2, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda

Photodioda adalah salah satu jenis dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya,

Tugas Akhir ini berjudul Pembuatan Sistem Keamanan 4 Ruangan Jarak Jauh Dengan Sms Berbasis Bahasa Pemograman Codevision -Avr , meskipun dalam proses penulisan banyak

Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat suatu alat yang bisa memonitoring ruangan dari jarak jauh dengan menggunakan sinar laser. Dengan alat ini petugas tidak perlu

Dalam tugas akhir ini, topik yang akan diangkat sebagai permasalahan adalah mengenai Pembuatan sistem keamanan 4 ruangan jarak jauh dengan sms berbasis bahasa

Elektronika teori dasar dan penerapannya.. Teknik

[r]

Jika photodioda terkenacahaya maka photodioda bekerja seperti dioda padaumumnya tetapi jika tidak mendapat cahaya makaphotodioda akan berperan seperti resistor