• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Menikah dan memiliki keturunan adalah suatu fase yang dijalani oleh manusia dalam siklus kehidupannya. Kebanyakan masyarakat Indonesia akan memandang belum sempurna dan belum lengkap bila suatu keluarga belum dilengkapi dengan kehadiran anak. Infertilitas didefenisikan sebagai suatu keadaan pasangan yang sudah menikah lebih dari satu tahun tanpa kontrasepsi dan tidak mendapatkan anak padahal telah rutin melakukan hubungan seksual satu sampai tiga kali dalam seminggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konsep tentang mekanisme koping pada perempuan yang mengalami infertilitas yang dipengaruhi faktor sosial budaya Karo di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo.

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan teknik wawancara mendalam/ in depth interview dengan menggunakan tape recorder. Lokasi dilakukan di Kabanjahe dan melibatkan empat orang informan. Analisis data dilakukan menurut prosedur penelitian kualitatif dengan mengumpulkan verbatim wawancara dan mengolah data dengan metode penelitian kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon psikologis yang muncul pada perempuan suku Karo yang mengalami infertilitas adalah sedih, depresi dan stres. Mekanisme koping yang dilakukan meliputi mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif. Mekanisme koping adaptif yang dilakukan adalah peningkatan spiritual, berpikir positif, menceritakan masalah kepada orang lain, adopsi, melakukan pengobatan dan pasrah. Sedangkan mekanisme koping maladaptif yang dilakukan adalah menarik diri dari lingkungan dan melakukan percobaan bunuh diri.

Diharapkan ibu berusaha meningkatkan koping adaptif dengan berbagai cara dan upaya diantaranya peningkatan spiritualitas, tetap melakukan pengobatan dan berusaha ikhlas menerima keadaannya. Bagi Pemerintah/penentu kebijakan dalam menyusun perencanaan perlu memberikan prioritas pada program sosialisasi infertilitas, dikaitkan dengan nilai dan kepercayaan yang masih kuat di masyarakat

Kata Kunci : Mekanisme Koping, Suku Karo, Infertilitas

i

(2)

ABSTRACT

Getting married and having children are a phase that is undertaken by humans in their life cycle. Most of the people of Indonesia will think that it is not perfect and complete yet if a family is not gifted with the presence of children. Infertility is defined as a condition in which a couple who has married for more than 1 (one) year without using contraception and has not had children when they have been regularly having sexual intercourse as much as one to three times a week. The purpose of this study was to indentify the concept of coping mechanism in the women experiencing infertility influenced by Karonese socio-cultural factor in Kabanjahe Subdistrict, Karo District.

The data for this qualitative study conducted in Kabanjahe involving 4 (four) informants were obtained through in-depth interview by using tape recorder. The data obtained were analyzed according to qualitative research procedures by collecting the verbatim interviews and then were processed through qualitative research method.

The result of this study showed that the psychological responses given by the Karonese women experiencing infertility were sadness, depression and stress. Coping mechanism done included adaptive coping mechanism and maladaptive coping mechanism. The adaptive coping mechanisms done were spiritual elevation, positive thinking, telling the problem to others, adoption, taking medication and being resigned to the problem. While maladaptive coping mechanism done was to withdraw from the environment or neighborhood and to attempt to commit suicide.

It is expected that the women do their best to improve adaptive coping through various ways such as spiritual elevation, keeping doing the treatment, and trying to sincerely accept the condition. The government/policy maker, in planning process, should prioritize the infertility socialization program related to the values and beliefs which are still strongly practiced in the community.

Keywords: Coping Mechanism, Karonese Tribe, Infertility

ii

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja (Pokja) 3 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2015 akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

Pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh empat bulan Juni tahun dua ribu enam belas bertempat di Ruang Rapat Unit Layanan Pengadaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

tanggal Dua puluh tujuh bulan Juni tahun dua .00 WIB melalui website LPSE Kementerian telah dilaksanakan acara penjelasan Dokumen. ksi Renovasi Rumah Negara Golongan

tanggal Dua puluh tujuh bulan Juni tahun dua .00 WIB melalui website LPSE Kementerian telah dilaksanakan acara penjelasan Dokumen. ksi Renovasi Rumah Negara Golongan

Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.. Jika peserta didik dapat mengumpulkan

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tanaman ubi kayu di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu penggunaan pupuk yang tidak efisien, hal ini dikarenakan masih banyak petani

Penelitian yang dilakukan oleh Ashari, dkk (1994) membuktikan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba, perusahaan dengan

Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia yang melalui KSI telah berkontribusi dalam penyelenggaraan forum yang menyediakan informasi, masukan, dan