Agoes, Goeswin. H. (2007).Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB. hal.118-119
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (1995). SNI06-3953-1995. Standar Mutu Minyak Sereh. Jakarta.hal.1, 3-4, 8-10.
Dalimartha, Setiawan. 2008. Pertumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta:Pustaka Bunda.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Guenther, E. (1990). Minyak Atsiri Jilid IV B. Jakarta: Universitas IndonesiaPress.
Gunawan, D. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
Kementerian Kesehatan RI..(2014). Materia Kosmetika Bahasa Alam Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RIDirektorat Jenderal Bina efarmasian dan Alat Kesehatan
Khoirotunnisa, M., (2008).Aktifitas Minyak Atsiri Daun Serai Wangi Cymbopogon nardus (L.)Randle Terhadap Pertumbuhan Malassezia Furfur invitro dan Identifikasinya dan sebagai penghalau nyamuk Aedes aegypti.Semarang :Universitas Diponegoro.
Lutony, T.L. dan Rahmayati, Y. (2002). Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya. hlm. 1-6, 26-27, 107-111
Santoso, H.B. (1992). Sereh Wangi Bertanam dan Menyuling. Yogyakarta : Kanisius. hal : 44-45
Sastrohamidjojo, H. (2004). Kimia Minyak Atsiri.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. hal. 1-10, 65-68
Sebayang, E.P.P. (2011). Minyak sereh wangi (Citronella oil)di UKM Sari Murni.Tugas Akhir. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Lampiran 1.Penentuan Kadar Sitronellal Minyak Sereh
Rumus :