• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bahan Bakar Campuran Ethanol dengan Pertamax Terhadap Prestasi Honda Verza 150 CC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Bahan Bakar Campuran Ethanol dengan Pertamax Terhadap Prestasi Honda Verza 150 CC"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diera teknologi saat ini, perkembangan dan penelitian tentang motor bakar dianggap penting. Karena, tanpa adanya motor bakar manusia tidak dapat bekerja dengan sedemikian mudah. Penggunaan motor bakar yang besar ini disebabkan oleh banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat dengan bantuan motor bakar. Oleh karena itu, manusia dalam setiap penelitian-nya mencoba untuk membuat penemuan baru dibidang teknologi motor bakar.

Motor bakar torak merupakan mesin dengan sistem pembakaran dalam atau Internal Combustion Engine di mana pada saat sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan terutama di bidang transportasi. Peranannya di bidang transportasi sangatlah besar karena hampir semua kendaraan terutama yang beroperasi di darat menggunakan motor bakar torak sebagai penggeraknya. Oleh karna itu Penggunaan motor bakar sangat mempermudah pekerjaan manusia.

Sementara itu harga minyak bumi dunia yang terus meningkat dan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar fosil serta isu lingkungan global yang menuntut tingkat kualitas lingkungan yang lebih baik, mendorong pemerintah diharuskan mengambil kebijakan baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Saat ini konsumsi BBM bersubsidi di Indonesia mencapai 9,4 juta Kiloliter hingga Agustus 2015. Angka ini tergolong besar karena nilainya berkisar 137 trilyun rupiah, terlebih lagi ditengarai banyak dinikmati oleh golongan menengah ke atas. Dalam jangka pendek Pemerintah berencana melakukan pembatasan BBM subsidi yaitu bagi pemilik kendaraan berkapasitas 1500cc ke atas disarankan menggunakan BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax. Meskipun saat ini telah mulai dikembangkan mobil listrik sebagai kendaraan yang paling ramah lingkungan namun permasalahan mengenai baterai penyimpanan yang tahan lama belum bisa teratasi serta waktu yang dibutuhkan untuk melakukan isi ulang masih cukup lama sehingga menjadi kendala. Demikian halnya dengan konversi ke BBG yang masih terkendala dengan infrastruktur. Sehingga sampai saat ini pilihan pada bahan bakar minyak

(2)

19 masih lebih tinggi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh penambahan etanol terhadap bahan bakar pertamax (lit 1 hal 55).

Mulai abad ke-21 dunia mulai memikirkan energi alternatif yang dapat digunakan untuk motor diesel ataupun motor otto. Salah satu bahan bakar alternatif yang dikembangkan adalah bahan bakar alkohol. Alkohol adalah salah satu jenis hidrokarbon yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan hydroxyl radical OH. Jeni-jenis alkohol sebagai berikut (lit 15 hal 55).

a. Metil alkohol (metanol), CH3OH

b. Etil alkohol (etanol), C2H5OH

c. Propil alkohol (propanol), C3H7OH

Jenis alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah methanol dan etanol. Penelitian mengenai bahan bakar alternatif ini sudah banyak dilakukan.

Disekitar kita banyak sekali bahan yang memiliki potensi untuk dijadikan etanol sebagai energi alternatif terutama untuk kebutuhan bahan bakar alat transportasi. Banyak hasil pertanian di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai etanol. Metanol dan etanol yang diproses secara fermentasi dari tanaman tebu, jagung, nenas, umbi-umbian, dan masih banyak lagi. Namun, semua sumber daya hayati ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Dari berbagai penelitian yang telah banyak dilakukan, penggunaan etanol sebagai bahan alternatif memberikan dampak yang positif dari sisi penghematan bahan bakar. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh penambahan etanol pada bahan bakar jenis pertamax. Hal ini karena pertamax merupakan bahan bakar yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan otomotif. pertamax memiliki oktan yang lumayan tinggi dan sisifisik bahan bakar pertamax memiliki stabilitas oksidasi yang lebih tinggi dan kandungan oksin, aromatik, dan benzenanya tidak dibatasi. Hasilnya pembakaran bahan bakar pertamax lebih baik. Untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan teknologi otomotif, maka angka oktan bahan bakar harus disesuaikan, sementara itu pertamax memilki RON (Research Octane Number) 92. Di samping itu bahan bakar pertamax adalah salah satu jenis bahan bakar non-subsidi.

(3)

20 1.2 Tujuan Pengujian

1. Tujuan Khusus

a. Untuk menaik-kan angka oktan bahan bakar pada pertamax, campuran etanol 5% (E5), 10% (E10) dan 15% (E15).

b. Memanfaatkan hasil-hasil pertanian di Indonesia untuk difermentasikan menjadi etanol sebagai bahan bakar alternatif yang ketersediaan-nya cukup melimpah-ruah serta dapat dibudidayakan dan ramah lingkungan.

c. Menjaga keseimbangan alam dan lingkungan agar terhindar dari pencemaran udara.

2. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui nilai kalor bahan bakar pertamax, campuran Pertamax-etanol

5% (E5), 10% (E10) dan 15% (E15). b. Untuk mengetahui perbandingan torsi, daya, konsumsi bahan bakar spesifik

(SFC), efisiensi termal, AFR (Air Fuel Ratio), efisiensi volumetris motor bakar bensin menggunakan Pertamax, campuran Pertamax-etanol 5% (E5), 10% (E10) dan 15% (E15).

1.3 Batasan Masalah

1. Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bahan bakar Pertamax, campuran Pertamax-etanol 5% (E5), 10% (E10) dan 15% (E15). 2. Alat uji yang digunakan adalah bom kalorimeter

3. Performansi mesin yang diteliti berupa daya, torsi, SFC, Efisiensi termal, rasio udara-bahan bakar (AFR), dan efisiensi volumetris.

4. Mesin uji yang digunakan adalah mesin otto 4 langkah 1 silinder kapasitas 150 cc.

(4)

21 1.4 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Studi literature, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan jurnal jurnal terkait.

b. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku elektronik, serta data-data lain yang berhubungan.

c. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data dari hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik.

d. Diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar penyusunan skripsi ini dapat tersusun secara sistematis dan mempermudah pembaca memahami tulisan ini, maka dilakukan pembagian bab berdasarkan isinya.

Pada bab I pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka, yaitu berisi landasan teori yang diperoleh dari litelatur untuk mendukung pengujian. Bab III metodologi penelitian, yaitu berisi metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan penulisan skripsi. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian, pengolahan dan analisa data yang akan digunakan untuk menyelesaikan teori dari topic yang akan diangkat. Bab IV analisa data dan pembahasan, pada bab ini akan dianalisa dan dibahas mengenai data-data yang diperoleh dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Bab V berisi kesimpulan dan saran dari hasil pengujian. Kemudian daftar pustaka dan lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang su- dah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa umur perusahaan, tipe industri, tipe auditor, ke- pemilikan manajerial, profitabilitas

 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan laut dalam negeri melalui pelabuhan laut Tanjung Emas Semarang pada bulan Desember 2016 sebanyak 9.451 orang, naik 29,89

9 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Babba (2007) di wilayah Kerja Puskesmas Kota Jaya Pura yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan keluar rumah

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh blog edukatif tentang hipertensi terhadap pengetahuan tentang hipertensi dan perilaku diet hipertensi pada

Pihak Karyawan dari berbagai level (Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Regu, Staff) Untuk mendapatkan data tentang isu fairness, value, sistem penghargaan, dan job evaluation

Situasi yang terjadi pada kalimat itu adalah dimana sesuai dengan teori “soudesu” menyatakan “sepertinya” yang digunakan pada waktu pembicara memperkirakan suatu gejala

Berdasarkan uji statistik di atas terlihat bahwa nilai signifi kansi sebesar masing-masing aspek yaitu 0,003; 0,008; 0,009 kurang dari taraf signifi kansi 0,05 sehingga