• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Dasar Dasar Ilmu Tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Praktikum Dasar Dasar Ilmu Tanah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Praktikum

Dasar-Dasar Ilmu Tanah

PROFIL TANAH

NAMA : AHMAD IRSAN

NIM : G111 16 510

KELAS : E

KELOMPOK : 13

ASISTEN : PRATAMA PUTRA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2016

I. PENDAHULUAN

(2)

Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dan hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau didalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air.

Tanah itu berbentuk lapisan-lapisan diatas batuan yang terkonsolidasi sebagai akibat interaksi dari bahan induk, iklim, makhluk hidup, topografi, dan pada periode waktu tertentu. Walaupun batas bawah dari tanah tidak bisa didefinisikan, tetapi batas bawah tersebut dapat ditandai dengan batas aktivitas biologi seperti batas perakaran, dan kehidupan mikroba tanah. Jika aktivitas biologi lebih dari 200 cm, maka secara konvensi batas terbawah tanah adalah 200 cm.

Secara vertikal tanah berdifferensiansi membentuk horizon-horizon (lapiasan-lapisan) yang berbeda-beda baik morfologi seperti ketebalan dan warnanya, maupun karasteristik fisik, kimiawi, dan biologis masing-masingnya sebagai konsekuensi bekerjanya faktor-faktor lingkungan terhadap bahan induk asalnya maupun bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup diatasnya dan mineral nonbahan-induk yang berasal dari letusan gunung api, atau yang terbawah oleh aliran air. Susunan horizon-horizon tanah dalam lapisan permukaan bumi setebal 100-120 disebut sebagai profil tanah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

(3)

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah menurut Hanafiah (2014), antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor

pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut

1. Iklim

Iklim merupakan rerta cuaca pada jangka panjang, minimal permusim atau perperiode atau pertahun, dan seterusnya sedangkan cuaca adalah kondisi iklim pada suatu waktu berjangka pendek, mialanya harian,mingguan,bulanan dan maksimal semusim atau seperiode.

2. pengaruh curah hujan

Sebagai pelarut dan pengangkut , maka air hujan akan memengaruhi ;

1. komposisi kimiawi mineral-mineral penyusun tanah

2. kedalaman dan differensi profil tanah,

3. sifat fisik tanah

3. Pengaruh temperature

Perbedaan temperature merupakn cerminan energy panas matahari yang sampai ke suatu wilayah sehingga berfungsi sebagai pemicu

4. Jasad hidup

Diantara berbagai jasad hidup, vegetasi atau makroflora merupakan yang paling berperan daam memengaruhi proses genesis dan perkembangan profil tanah,karna merupakan sumber utama biomas atau bahan organic tanah (BOT). BOT ini apabila terdekomposisi oleh mikroba heterotrofik akan menjai suber energy dan hara bagi mikrobia sendri, juga merupakan sumber senyawa-senyawa organic dan anorganik yang terlibat dalam berbagi proses kemogenesis dan biogenesis tanah

(4)

Jenis bahan induk akan menunjukkan sifat fisik maupun kimiawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf, tetap pengaruhnya menjadi tidak jeas terhad tanah tanah yang terbentuk secara ektodinamomorf.

6. Tofografi

Tofografi atau relief adalah erbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk perbedaan kecuraman dan bentuk lereng.

7. Waktu

Periode waktu pembentukan akan menentukan jenis dan sifat sfat tanah yang terbentuk di suatu kawasan, karena waktu memberikan kesempatan kepada 4 faktor pembentukan tanah lainnya untuk memengaruhi proses proses pembentukan tanah makin lama makin intensif.

2.2 Sifat – Sifat Tanah

Bagi tetanaman fungsi pertama tanah sebagai media tumbuh adalah sebagai tempat akar berpenetrasi atau sifat fisik yang selama cadangan nutrisi atau hara masi tersedia di dalam beni. Tanah sebagai media tanaman memilki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi, maupun biologisnya dimana ketiganya ini saling mempengaruhi satu sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut ini penjelasan masing-masing sifat atau karakteristik tanah baik dari sifat fisik, kimiawi, maupun biologisnya.

(1.) Sifat Fisik Tanah

(5)

2.3.2 Sifat Kimia Tanah

Adanya sifat kimia tanah ini banyak mempengaruhi tanah seperti tingkah laku unsur di dalam tanah dll.

Menurut Hardjowigeno (1987) , sifat-sifat kimia tanah terdiri dari:

a) Reaksi tanah (ph tanah). Menunjukan sifat keasaman tanah yang dinyatakn dengan nilai ph. Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogen di dalam tanah semkin masam tanah tersebu.

b) Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik tanah yang sangat halus sehingga membenuk permukaan yang tinggi persatuan berat. Koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat aktif dalam reaksi reaksi fsikokimia di dalam tanah.

c) Tukar kation dinyatakan dalam satuan kimia yaitu miliekivalen per 100g.

d) Pertukaran anion banyak ditemukan pada mineral liat amorf, dan liat al dan Fe-oksida. e) Kejenuhan basa menunjukan perbandingan antara jumlah kation kation basa dengan jumlah

semua kation yang terdapat dalam kompleks jerapan tanah.

III. METODOLOGI

3.1 Letak Geografis dan Administrasi 3.1.1Letak geografis

Adapun letak geografis dari tempat penelitian profil tanah adalah 050 07’37” LS dan 1190 28’

54,1” BT . Penentuan letak geografis tempat penelitian ini sesuai dengan yang tertera pada Global Positioning System (GPS).

3.1.2Letak administratif

Lokasi tempat penelitian profil tanah adalah di wilayah Ex-Farm Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, secara administratif terletak pada :

- Sebelah Utara : Tanaman Hortikultura (Pisang)

- Sebelah Timur : Tanaman semusim (Jagung)

- Sebelah Selatan : Semak (Graminae)

(6)

3.2. Tempat dan waktu

Pengamatan profil tanah dilaksanakan di Exfarm, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar pada hari Minggu, 09 Oktober 2016 pkl. 08.00-13.00.

3.3 Alat dan bahan

Pada praktikum profil tanah ini, alat-alat yang digunakan untuk pengambilan sampel tanah profil adalah cangkul, linggis, sekop, cutter, meteran, dan ring sampel. Adapun bahan-bahan yang digunakan pada saat pengambilan sampel tanah adalah tanah, air, kantong plastik, dan kertas label.

3.4 Prosedur kerja 3.4.1 Penggalianprofil

Untuk membuat penampang profil, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Membuat lubang besar yang berbentuk seperti penampang dengan ukuran 1,5 X 1 m, supaya kita dapat mudah duduk atau berdiri di dalamnya dan pengamatan dapat dilakukan dengan baik.Dan juga dibuatkan tangga untuk mempermudah dalam proses pengamatan di dalam tanah.

2. Menggali tanah namun tidak ditumpuk pada sisi samping atas lubang tetapi diratakan agar tanah tersebut tidak dapat turun ke galian lubang.

3. Melakukan pengamatan di sisi lubang penampang yang mendapat sinar matahari.

4. Melakukan pengamatan pada saat sinar matahari cukup (tidak terlalu pagi dan tidak terlalu sore). Karena, akan sulit megetahui warna tanah apabila pengamatan dilakukan saat matahari terik/cerah.

3.4.2 Pengambilan Sampel Tanah Utuh

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil sampel tanah utuh adalah sebagai berikut : a. Meratakan dan membersihkan lapisan yang akan diambil, kemudian meletakkan ring sampel

tegak lurus pada lapisan tanah.

b. Menekan ring sampel sampai masuk ke dalan tanah.

c. Menggali ring sampel beserta tanah di dalamnya dengan sekop dan linggis. d. Memotong kelebihan tanah yang ada pada permukaan ring sampel.

(7)

3.4.3 Pengambilan Sampel Tanah Terganggu

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil sampel tanah terganggu adalah sebagai berikut :

a. Mengambil tanah dengan sendok tanah atau pisau sesuai dengan lapisan yang akan diambil.

b. Memasukkan tanah ke dalam kantong plastik yang telah diberi kertas label.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh di lapangan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.Hasil Pengamatan Profil Tanah di Exfarm Fakultas Pertanian Unhas

Parameter

Pengamatan

Lapisan

I II III

Kedalaman Lapisan (cm) 0 – 25 25 – 70 70 – 100

Warna Coklat tua Coklat Coklat muda

Tekstur

Lempung Liat

Berdebu Liat Berpasir Liat berpasir

Struktur Halus Agak Halus Agak Halus

Sumber : Daftar Isian Profil, 2016

(8)

Berdasarkan pada tabel di atas, terlihat bahwa setiap tanah mempunyai horison-horison yang berbeda. Lapisan I pada profil dalam mempunyai kedalaman lapisan 0-25 cm,dimana pendapat Buckman, dkk (1982) yang menyatakan bahwa semakin kecil tekstur tanah maka kemampuan tanah menyimpan air dan bahan organik semakin kecil. Yang terlihat pada tekstur tanah pada lapisan I

Lapisan II pada profil dalam mempunyai kedalaman lapisan 25-70 cm,. Tekstur tanah pada lapisan II agak halus, ini berarti dapat disimpulkan bahwa jenis teksturnya adalah liat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim, dkk (1986) yang menyatakan tanah liat dapat menyimpan lebih banyak air dan mineral karena tanah liat sukar ditembus oleh air dan dapat mengikat mineral.

Lapisan III pada profil dalam mempunyai kedalaman lapisan 70-100 cm,. Berdasarkan hasil pengamatan yang menunjukkan batasan lapisan tanah mengalami perbedaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan, dkk (1985) yang menyatakan bahwa tiap profil mengalami perbedaan. Hal ini bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti waktu, lokasi dan faktor pembentuknya.

(9)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

bahwa tiap profil mengalami perbedaan. Hal ini bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti waktu, lokasi dan faktor pembentuknya.

faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah,dibedakan atas dua golongan yaitu faktor pembentuk tanah secara pasif dan aktif. Faktor pembentuk tanah secara pasif adalah bagian-bagian yang menjadi sumber massa yang meliputi bahan induk, topografi dan waktu atau umur. Sedangkan faktor pembentuk tanah secara aktif adalah faktor yang menghasilkan energi yang bekerja pada massa tanah yaitu iklim dan makhluk hidup.

5.2 Saran

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K.A. 2008. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit PT RajaGrafindo Persada : Jakarta

Gambar

Tabel 1.Hasil Pengamatan Profil Tanah di Exfarm Fakultas Pertanian Unhas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil menunjukkan pada perlakuan umur kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter, pada perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tingi tanaman pada 5

[r]

Hasil menunjukkan pada perlakuan umur kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter, pada perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tingi tanaman pada 5

[r]

Dengan terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Palu, maka untuk dayaguna dan hasilguna dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan serta

1. Penilaian dan pengakuan dari masyarakat internasional bahwa Indonesia peduli terhadap masalah lingkungan hidup dunia, yang menyangkut bidang keanekaragaman hayati, dan

Indentifikas Tumbuhan Paku Epifit Pada Batang Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis J. ) Di Lingukunga Universitas Brawijaya.. Jurnal