AR‐2121 Struktur, Konstruksi, dan Material
Bangunan
Minggu‐9
Balok Sederhana
Referensi Tambahan
•
Pat Guthrie, The Architect’s Portable Handbook (2003)
•
Edward Allen & Joseph Iano, The Architec’s Studio Companion
(2002)
•
Francis D.K. Ching, Building Construction Illustrated (2008)
•
Heinz Frick, Mekanika Teknik 1 (Statika)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
LIBUR EVALUASI
ANALISIS & DESAIN
ANALISIS & DESAIN
ANALISIS & DESAIN
ANALISIS &
DESAIN ANALISIS DESAIN MINGGU
RENCANA PERKULIAHAN
AR 2121 STRUKTUR, KONSTRUKSI DAN MATERIAL
ANALISIS & DESAIN ANALISIS & DESAIN
RANGKA KAKU RANGKA BATANG
BALOK SEDERHANA KOLOM BALOK
PONDASI DAN DINDING PENAHAN TINJAUAN
UMUM STRUKTUR
PRINSIP‐ PRINSIP MEKANIKA
PENGANTAR ANALISIS &
DESAIN STRUKTUR
PENGANTAR MATERIAL KONSTRUKSI
STRUKTUR SUSUNAN
BATU
OFF‐ Visi(ng Lecturer‐ UTM Malaysia
Kelas digabung dengan kelas pak Suryamanto
OFF‐ Tokyo Kelas digabung dengan kelas pak Suryamanto
OFF‐ Visi(ng Lecturer‐ UTM Malaysia
Kelas digabung dengan kelas pak Suryamanto
Kita di sini
OFF‐ Visi(ng Lecturer‐ UTM Malaysia
Tujuan Perkuliahan
•
Menyebutkan jenis‐ jenis gaya pada batang‐ batang rangka
atap sederhana
•
Memahami konsekuensi gaya‐ gaya yang bekerja pada
rancangan plane truss
•
Memahami dasar‐ dasar cara menganalisis rangka batang
Klasifikasi Beban
•
Statis (relatif tetap terhadap waktu)
•
Dinamis (relatif berubah‐ ubah terhadap waktu)
–
Namun demikian, semua perhitungan pembebanan yang dilakukan
adalah mengasumsikan bahwa beban yang bekerja diperlakukan
sebagai statis, untuk mempermudah penghitungan.
–
Hasil perhitungan ini sudah cukup akurat untuk analisis perencanaan
Beban Dalam Analisis Struktur
•
Beban direpresentasikan sebagai vektor
–
Punya arah dan besar :
– Gaya – Berat – Tekanan
–
Dilain pihak, skalar, hanya memiliki besar (magnitude): waktu, massa
–
Jadi massa (mass) berbeda dengan berat (weight)
Beban‐ Beban Struktur
•
Beban mati (DL): tidak berubah seiring waktu
–
Berat sendiri struktur (berat bahan, sambungan)
Beban‐ Beban Struktur
•
Beban Hidup (LL): Berubah seiring waktu
•
Umumnya vertikal :
– Orang yang tinggal dalam bangunan – Furnitur bergerak
– Salju
•
Umumnya lateral:
– Angin (sebetulnya tipenya dinamik) – Gempa (sebetulnya sangat dinamik) – Tekanan air tanah dan tekanan tanah
(Mengulang) Gaya Dalam Konteks Kita
•
Adalah energi yang terjadi di dalam struktur gedung (misal,
batang, rangka atap, balok, dinding, pelat lantai, kolom, dll)
yang terjadi akibat pembebanan
•
Kadangkala, istila beban dan gaya (loads – forces) punya
CREMONA
Ulangan Tentang Gaya‐ Gaya Batang
•
Gaya menyebabkan deformasi
Pemahaman : apa yang anda peroleh dari ilustrasi tersebut ?
+
‐
Kemampuan Menahan Gaya
Batang tekan
Batang tarik
Gaya reaksi
Gaya reaksi
Kabel hanya
mampu menerima
gaya tarik
Batang mampu
Pengaruh Bentuk dan Sudut Pada Gaya
10 kgf
10 kgf
10 kgf
5 kgf
7 kgf
15 kgf
Gaya‐ Gaya Pada Batang
Vektor
•
Representasi atau mewakili gaya‐ gaya yang terjadi pada
Mengulang Metode Titik Hubung:
Mengetahui Besar Reaksi Pada Tumpuan
1. Cek Stabilitas:
• B=7 • N=5
• B=2n‐3; =7 Sta(s Tentu
2. Gaya‐ gaya reaksi tumpuan akibat beban P
• Berapa R
AY dan RCY?
• R
AY ΣMC=0
• R
AY*L‐P*L/2=0
• R
AY=0.5P
• R
CY ΣMA=0
• R
CY*L‐P*L/2=0
• R
1. Cek Stabilitas:
• B=9 • N=6
• B=2n‐3; =9 Sta(s Tentu
2. Gaya‐ gaya reaksi tumpuan akibat beban di E dan Delta
• Berapa R
AY dan RBY?
• R
BY ΣMA=0
• 4*a‐1*a‐B*3a=0 hitung semua gaya pada proyeksi X dan Y dikali jaraknya terhadap tumpuan A. Ini adalah analisis terhadap jumlah momen.
• 3a=B3a • R
BY=1kN
• ΣY+
A=0 ‐ hitung reaksi pada tumpuan setelah salah satu gaya tumpuan diketahui.
• Ay‐4+1=0
Simpulan Perhitungan Titik Sumbu Untuk Penentuan
Gaya Reaksi Pada Tumpuan/ Perletakan
•
Hitung persamaan jumlah M=0 pada salah satu titik tumpu
dengan mengalikan beban‐beban dengan jaraknya ke titik
tumpu. Hitungan ini dilakukan pada proyeksi beban dan
reaksi terhadap X dan Y.
•
Setelah salah satu gaya reaksi diketahui,…
•
Hitung masing‐ masing jumlah gaya pada sumbu X dan
sumbu Y pada tumpuan sendinya melalui persamaan.
P= 1000 Kg
P= 1000 Kg
VA = 500 Kg VB = 500 Kg
Free Body
Pemahaman :
1. Kesetimbangan titik simpul
2. Free Body
Kesetimbangan titik simpul
•
Sistem yang stabil / statis, didefinisikan memiliki bagian‐
bagian yang statis pula
•
Sistem
plane truss
(misal kuda‐kuda sederhana) yang stabil,
pasti memiliki titik‐titik simpul yang stabil pula
•
Tiap titik simpul yang dianalisis kestabiannya disebut
Free
Free body
Garis sejajar batang kaki kuda‐kuda Garis sejajar batang
kaki kuda‐kuda
Skalakan P (1000 kg = 10
cm)
Ukur panjangnya
P= 1000 Kg
VA = 500 Kg VB = 500 Kg
1
2
Siapkan dua penggaris segitiga
•
Buatlah Free body 1 dan 3 pada buku anda…
Gambarkan gaya‐gaya batang yang
diperoleh pada
P= 1000 Kg
VA = 500 Kg VB = 500 Kg
Pemahaman : Definisikan gaya‐gaya yang bekerja pada masing‐masing
batang
Batang tekan
Batang tekan
Batang tarik
Gaya‐gaya pada titik simpul
Batang Tarik
menarik masing‐masing titik simpul agar tidak bergerak
ke
Batang Tekan
menahan masing‐masing titik simpul agar tidak bergerak
Gambar Diagram Gaya Batang
P= 1000 Kg
P
P
P
P/2 P/2
P = 1000 Kg
ά = 30°
2.00 2.00 2.00 2.00
Sistematika Perhitungan Dengan Metode Cremona
1.
Definisikan semua gaya reaksi di tumpuan (reaksi
perletakan)
2.
Penomoran titik simpul
3.
Penomoran batang
4.
Penggambaran free body
5.
Penentuan besar gaya batang yang terjadi
6.
Penentuan jenis batang berdasarkan gaya yang
bekerja
1. Reaksi Perletakan
Va
= Vb
= 4P/2
= 2P
= 2000 Kg.
P
P
P
P/2 P/2
2.00 2.00 2.00 2.00 P = 1000 Kg
1. Reasi Perletakan‐
Kesetimbangan
P P P
4P = 4000 Kg
VA VB
1. Reaksi Perletakan
P
P
P
P/2 P/2
2.00 2.00 2.00 2.00
P = 1000 Kg
1. Reaksi Perletakan
4P = 4000 Kg
l
x
l -x
VA VB
Sta=s Tertentu
Syarat kese=mbangan bila
semua tumpuannya sta=s /
se=mbang
Σ M
A=0 atau Σ M
B=0
ΣV
A= 0 atau ΣV
B= 0
ΣH
A= 0 atau ΣH
B= 0
P = 1000 Kg
ά = 30°
1. Reaksi Perletakan
Σ MA =0
Terdapat 2 gaya di sebelah
kanan A. 4P = 4000 Kg
l
x
l -x
VA VB
Coba hitung reaksi perletakan bila :
6
P = 1000 Kg
1. Reaksi Perletakan
P
P
3P
P/2 P/2
P = 1000 Kg
ά = 30°
2.00 2.00 2.00 2.00
Par=sipasi kelas :
Hitung reaksi perletakannya
1. Reaksi Perletakan
•
Cara Grafis : Lihat Buku Mekanika Teknik I (Statika) karangan
P
P
P
P/2 P/2
P = 1000 Kg
ά = 30°
2.00 2.00 2.00 2.00
1 8
2. Penomoran Titik Simpul
P
P
P
P/2 P/2
P = 1000 Kg
ά = 30°
2.00 2.00 2.00 2.00
3. Penomoran Batang
1
Digabung
P
P
P
P/2 P/2
P = 1000 Kg
ά = 30°
2.00 2.00 2.00 2.00 1
4. Penggambaran Free Body
P = 1000 Kg
ά = 30°
P
P
P
P/2 P/2
2.00 2.00 2.00 2.00 1
Par=sipasi Kelas :
4. Free body 1
F1 =3000 Kg
V
4. Free Body 2
F1 =3000 Kg
F1= 3000 Kg F4 = 3000 Kg F3 = 0 Kg
1 4
4. Free Body 3
3 2
5 6
F3 =0 Kg P = 1000 Kg
F5 =1000 Kg
P = 1000 Kg
F3 =0 Kg
P
P
P
P/2 P/2
4. Free Body 4
9 8 7
5
4
F4 = 3000 Kg F8 = 3000 Kg
F5 =1000 Kg
4. Free Body 5
10
7 6
5. Penentuan besar gaya batang yang
terjadi
P
P
P
P/2
P/2
2.00 2.00 2.00 2.00
1
F1 =3000 Kg F4 =3000 Kg F8 =3000 Kg F12 =3000 Kg
6. Penentuan jenis batang
berdasarkan gaya yang bekerja
P
P
P
P/2
P/2
2.00 2.00 2.00 2.00
7. Tabulasi jenis dan besar gaya batang
yang bekerja
Nomor Batang Jenis Gaya Besar Gaya (Kg)
8. Pengambaran diagram
gaya batang
Nomor Batang
Jenis
P = 1000 Kg