• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 Kunci Kesuksesan dalam Investasi Trans

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3 Kunci Kesuksesan dalam Investasi Trans"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

3 Kunci Kesuksesan dalam Investasi / Transaksi Pasar Modal

Dalam berbagai aspek, baik itu bisnis, keluarga, ataupun invest asi terdapat 3 kunci kesuksesan yang paling umum dan paling krusial.

1. Goal & Pola Pikir / Mindset yang BENAR

Jika Anda memutuskan untuk terjun ke dunia investasi dan trading, Anda harus mempunyai suatu GOAL yang jelas, Apakah Anda hanya coba-coba ? Atau hanya adu nasib ? ataupun iseng-iseng berhadiah.

Goal dari seorang trader ataupun investor besar sangatlah berbeda dengan rata-rata orang kebanyakan, mereka sangat jernih dan jelas, sehingga secara langsung mengarahkan POLA PIKIR atau Mindsetnya untuk berpikir dalam suatu pola yang benar, dan menghasilkan tercapanya kebebasan finansial.

Jika kita tidak memiliki Goal dan Mindset yang benar, maka yang terjadi adalah Anda bisa terjebak dalam suatu sistem dan transaksi yang salah dan pola pikir sangat merugikan dan sangat membuat frustasi. Trader dan Investor professional, sangatlah fokus dan bersedia berkorban demi mencapai tujuan investasinya, hal ini termasuk belajar secara benar.

Jika Anda berpikir bahwa bertransaksi saham pasti dan merupakan cara yang cepat untuk membuat Anda kaya, maka ada masalah besar dengan isi otak Anda dan pola pikir Anda. Jika Anda berpikir pasar modal adalah tempat untuk coba-coba adu nasib, maka terkadang otak Anda akan mengarahkan Anda pada suatu jebakan mental gratisan, namanya juga coba-coba.. kalau bisa gratis kenapa tidak ? Percayalah Anda tidak akan sukses dengan mental coba-coba.

Pasar Modal memang mempunyai potensi yang sangat BESAR dan merupakan suatu media dimana banyak orang dapat mendapatkan banyak keuntungan, NAMUN memerlukan proses dan kerja keras, serta

pengorbanan baik uang dan waktu untuk dapat mewujudkannya.

2. Habbits & Take Action secara BENAR

Belakangan ini seiring dengan kenaikan pasar modal dari awal tahun, banyak cerita dari berbagai kalangan mengenai kehebatan dan keampuhan suatu system atau individual.

Sering kita sampai muak mendengar cerita orang-orang yang selalu membanggakan keuntungannya yang "wah" dari transaksi mereka di pasar modal, NAMUN jarang sekali atau seringkah kita tidak pernah mendengar sama sekali para jagoan tersebut mengakui bahwa mereka sedang merugi ?

Hal ini berkaitan dengan habbits, Kebiasaan yang salah, suatu hari akan menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri , Anda tidak perlu ikut-ikutan membanggakan diri terlalu berlebihan setiap saat, hal itu tidak akan membuat Anda kaya.

Fokus, disiplin, kerja keras, terus belajar, berkorban, dan pantang menyerah serta selalu terbuka terhadap informasi dan pengetahuan yang merupakan habbits investor/trader yang sukses.

Selalu TAKE ACTION secara benar untuk belajar dan praktek disaat ada peluang yang besar. Jika strategi Anda salah, evaluasilah dan maju kembali hingga Anda mendapatkan strategi yang benar.

Anehnya, terkadang "orang biasa" berani rugi sampai jutaan bahkan belasan juta di saham-saham yang jelek, tapi ogah berkorban beberapa puluh ribu untuk membeli buku ataupun ikut kursus yang menunjukkan jalan berinvestasi yang benar.

Untuk berhasil dan sukses baik dalam bisnis maupun karir, maka kerja keras saja tidaklah cukup, Anda perlu bekerja secara cerdas, tidak perlu re-inventing the wheel, belajarlah dari orang yang telah berhasil,

(2)

Setiap orang bisa mencapai sukses dengan syarat bisa melihat peluang dan tantangan yang dihadapinya. Orang sukses adalah orang yang bisa membaca peluang dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan peluang itu.

Yang dibutuhkan untuk sukses adalah TAKE ACTION !!

3. Coach & Mentor yang TEPAT

Coach ataupun Tutor yang merupakan praktisi yang berpengalaman dan telah membuktikan dirinya, sangatlah diperlukan dalam menggapai kesuksesan dalam investasi ataupun transaksi Anda di pasar modal. Coach / Mentor yang benar adalah mereka yang mempunyai reputasi dan professional, bukan hanya mereka-mereka yang kebetulan benar padahal masih hijau di dunianya.

Donald Trump sukses di bisnis properti karena mempunyai mentor yang luar biasa di bidang tersebut juga, yaitu ayahnya.

Namun jika Anda membeli buku beliau setebal 400'an halaman (yang tidak habis-habisnya dibaca selama 3 bulan) dibandingkan jika Anda di mentorin secara langsung oleh beliau dalam suatu sesi tatap muka yang berlangsung hanya 4 jam atau 1 hari, maka kita bisa dikatakan bekerja secara cerdas, karena kita

menghemat begitu banyak waktu berharga untuk belajar secara cepat untuk sukses.

Anda juga langsung dapat bertanya jika mengalami kesulitan, Anda juga tidak meraba-raba lagi dengan berbagai informasi yang overloaded dan membuat fokus tersebar dari dunia luar karena Anda diberikan alur belajar yang tepat

Saya ulangi bagian terpentingnya ; Dengan memiliki mentor yang tepat, maka yang paling menguntungkan Anda adalah, Anda menghemat banyak sekali waktu yang berharga. Anda bisa langsung mendapat cara investasi/transaksi paling efektif tanpa harus mencoba-coba dan mengalami kegagalan terlebih dahulu. Maka Anda harus mencari mentor yang tepat.

Sukses selalu untuk Anda !!!

Menjadi Trader Profesional (Part 2)

Artikel berikut ini merupakan lanjutan dari artikel pertama “Menjadi Trader

Profesional (Bagian 1)”. Just enjoy it guys ;)

Dalam artikel sebelumnya telah dibahas 2 dari 5 faktor penting yang menunjang keberhasilan trader, diantaranya :

1. Pembelajaran yang berkualitas.

2. Pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan motivasi.

Dalam artikel ini kita akan membahas 3 faktor lain yang sangat berpengaruh dalam

keberhasilan seorang trader untuk menjadi sorang trader sejati, antara lain :

 Menetapkan tujuan.

 Adanya tekanan akan memperbaiki kinerja.

 Percaya diri / self image yang benar.

(3)

1.

Menetapkan tujuan.

Menetapkan tujuan membantu kita untuk tetap fokus dalam menjalankan aktivitas

trading serta dapat memacu kinerja trader. Tujuan yang ditetapkan haruslah

spesifik, jelas dan menantang. Selain itu tujuan yang dibuat juga harus masuk akal.

Dalam trading, tujuan yang dibuat dapat berupa target ambil untung baik dari segi

nominal (Misal target bulanan Rp 10 Juta, atau target bulanan sebesar 8%) ataupun

dari segi teknikal yang diambil dari resisten berikutnya.

Buatlah tujuan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Fokuskan perhatian

Anda pada tujuan jangka panjang supaya Anda tidak emosional.

2. Adanya tekanan akan memperbaiki kinerja.

Tekanan dalam trading seringkali berupa efek emosional trader. Setelah beberapa

kali melakukan stop loss, trader biasanya akan tergoncang atau paling tidak terusik

emosinya. Ada rasa marah, kecewa, ingin balas dendam, bahkan rasa bersalah dan

putus asa.

Tekanan jika ditanggapi dengan bijaksana dapat menjadi sebuah pengalaman

berharga yang sangat penting untuk menjadi umpan balik bagi trader. Namun jika

tekanan ditanggapi secara negatif (melakukan balas dendam, melampiaskan

amarah terhadap market, putus asa) maka tekanan akan menghancurkan

perjalanan trading Anda.

Banyak trader gagal karena mereka tidak mau berkembang ketika muncul masa–

masa kritis atau masa sulit dalam aktivitas trading. Padahal failure signal tersebut

sangat penting untuk menjadi feedback bagi alam bawah sadar untuk menjadi

bahan pembelajaran dalam menguasai sebuah bidang.

3. Percaya diri / self image yang benar.

Milikilah self image sebagai seorang trader sukses / profesional karena tanpa memiliki rasa

percaya diri dan gambaran yang sukses bagi diri sendiri, mustahil Anda dapat berhasil. Apa yang

menjadi visi dan gambaran yang Anda yakini dalam benak Anda, itulah yang akan terwujud.

Jika Anda memulai trading dengan rasa pesimis dan takut, besar kemungkinan Anda akan gagal.

Memiliki self image atau visi untuk menjadi seorang trader sukses berbeda dengan sikap

overconfidence yang dapat membawa trader pada ketamakan. Memiliki visi sebagai trader

sukses juga berarti bahwa Anda harus tetap mawas diri dan mau mengevaluasi kesalahan yang

mungkin terjadi.

Sekalipun kelihatannya sepele, self image merupakan sebuah hal yang sangat krusial. Self image

mirip dengan visi dan impian. Bahkan, menurut saya segala sesuatu yang ada di dunia ini

merupakan hasil dari impian seseorang.

(4)

saya yakin di benaknya ia membayangkan dan terus mengimajinasikan sesuatu yang berpijar.

Bagaimana dengan trader ? Van K Tharp, Larry Levin, Alexander Elder, Conrad Alvin Lim

merupakan sebagian kecil dari begitu banyak trader kelas dunia yang menggunakan dan

mengakui pengaruh penting dari dahsyatnya VISI dan imajinasi.

Perjalanan menjadi trader professional tidaklah mudah dan instant. Beberapa hal di atas

seringkali tidak disadari oleh para trader yang seringkali hanya berfokus pada mencari

keuntungan jangka pendek. Fokuskan perhatian Anda untuk memperoleh keberhasilan jangka

panjang.

Semoga artikel ini dapat menjadi masukan yang berguna bagi semua rekan V-Traders dan

selamat menjadi trader yang berhasil.

This is how u should dreamed you dreams

Saya setiap hari bertemu banyak rekan-rekan, teman-teman, dan beberapa kehidupan sosial yang terus berkembang, baik di dunia maya maupun realita.

Meskipun tidak banyak, namun rata-rata teman-teman dekat saya merupakan sekelompok positive people, dengan positive thinking dan positive attitude, Namun tak kurang juga terdapat beberapa kelompok yang selalu hidup dalam kebiasaan negative.

Salah satunya adalah dalam setting impian mereka... saya sering sekali mendengar keluhan dari teman-teman trader dengan kata-kata "Saya menyerah", "Saya tidak mampu", "Ini bukan bidang saya", "Dia kan terlahir kaya"dan banyak lagi alasan-alasan lainnya.

Akhir-akhir ini saya penasaran dan tertarik dengan 1 iklan dari cable tv, yang menyorot seorang wanita tua berusia 47 tahun, mungkin Anda pernah dan sudah tahu tentang Susan Boyle, namun ijinkan saya mengutip artikel dari berbagai sumber mengenai wanita ini untuk yang belum tahu;

Dia jelas tidak memiliki penampilan artis. Gemuk, berusia 47 tahun, kikuk, cara berdandannya pas-pasan. Para juri Britain's Got Talent--termasuk Simon Cowell yang terkenal karena ketajaman lidahnya dalam American Idol--meragukan Susan Boyle saat ia muncul di panggung. Begitu pula dengan para penonton yang melihat syuting dalam acara pencari bakat Inggris itu.

Tapi begitu Susan Boyle menyanyikan lagu opera, "I Dreamed a Dream" dari Les Miserables, semua takjub pada Sabtu (11/4). Suaranya yang sangat indah, sangat merdu, membuat para penonton berulang-ulang berdiri memberi tepuk tangan. Para juri--Cowell, Piers Morgan, dan Amanda Holden--ikut tergaga mendengar suara menakjubkan Susan Boyle.

Oprah Winfrey sudah mengundangkan datang untuk duduk di sofanya dalam acara yang ditonton di seluruh dunia. Ia memang memiliki cerita hidup yang layak diceritakan di Oprah Winfrey Show. Bukan hanya penampilan yang tidak "ngartis" tapi juga kehidupan sendiri yang cukup dramatis.

Saat lahir, ia sempat kehabisan oksigen dan membuat perkembangan otak sedikit abnormal. Saat sekolah, ia sedikit terbelakang dan sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.

Tapi ia rajin datang ke gedung teater untuk menonton para penyanyi profesional. Sekitar 14 tahun silam, ia pernah ikut audisi acara televisi My Kind of People. Tapi ia begitu grogi sehingga gagal.

Boyle begitu serius bernyanyi sehingga ia belajar dari seorang guru vokal, Fred O'Neil. Satu dekade silam, ia pernah rekaman, berjudul "Cry Me a River" untuk album peringatan pergantian milenium di kampung asalnya.

(5)

Boyle merasa tidak siap.

Pentas pertama setelah ibunya meninggal adalah di depan Simon Cowell yang mengguncangkan dunia itu. Sesaat sebelum tampil, Cowell sempat bertanya tentang umur dan hal-hal kecil lain. Boyle mengaku belum pernah pacaran. Ciuman juga belum pernah. Sekarang juga tinggal hanya dengan seekor kucing di

rumahnya.

Pentas yang membuat sejarah ini membuatnya diundang ke acara Oprah. Cowell, juri yang juga produser itu, tahu arti diundang tampil ke acara Oprah Show. "Jika ia pergi ke acara Oprah, saya pikir besar peluang Susan Boyle memiliki album nomor satu di Amerika." (dikutip dari tempo)

Cobalah simak juga tampilannya di youtube dengan link : http://www.youtube.com/watch?v=9lp0IWv8QZY Semoga menjadi inspirasi teman-teman traders semua, bahwa mimpi tetap harus dikejar.. dan suatu hari akan menjadi kenyataan

Keep It Simple guys

Tongkat penggebuk anjing

Saya menemukan diskusi menarik dari forum-forum mengenai teknik kesederhanaan, dan akan saya kutip dalam tulisan dibawah berikut ;

Definisi konteks mengenai kerumitan jurus akan ditemukan 2 hal yang di pelajari :

1. jurus sedarhana yang sangat efektif dalam pengaplikasiannya, walau sederhana namun bisa digunakan dalam berbagai situasi, kata pepatah 1 jurus 1000 manfaat

2. jurus rumit yang merupakan aplikasi dari jurus sederhana, merupakan rangkaian jurus2 untuk melatih reflek kita. walau rumit namun sebenarnya jurus ini sebatas aplikasi dari jurus sederhana saja... Kemudian ada yang juga menarik ;

Rumit tidaknya teknik kadang bisa dilihat dari sisi yang melihatnya. Kalau ngak ngerti bagaimana caranya mungkin bisa terkesan rumitkan.

Tapi disisi lain, makin tinggi tingkatan biasanya emang ngelakuin teknik yang makin ribet sebagai pengembangan dari teknik yang sederhana. Sebagaian beranggapan sebagai pengenalan bentuk-bentuk kembangan yang memungkinkan. Sebagian lain beranggapan biar keren ;). Tapi pada akhirnya sih selalu kembali ke bentuk yang paling sederhana bukan ?

Pembahasan ketiga yang tak kalah bagus argumentasinya adalah sbb ;

Biasa nya mempelajari teknik yang rumit itu di tujukan agar siswa dapat memahami dari teknik tersebut dari fungsi, kegunaan dll, seperti hal nya belajar matematika utk mengajari matematika kepada anak-anak kita harus memberikan "Penerangan" kenapa 6/3 = 2 ?

Jjika si anak itu sudah mengerti maka tidak perlu lg dia mencoret2 buku mencari hasil dari 6/3 tp dah lsg secara otomatis bisa menjawab hasil nya 2.

Nah sekarang dalam duniat transaksi pasar modal, dengan berbagai teknik aneh-aneh yang bermunculan memicu kreatifitas yang lumayan unik dan cukup menarik, namun sebagian besar terlalu berlebihan sehingga terkesan membingungkan.

(6)

Mengacu pada artikel saya sebelumnya mengenai teman saya si Rudy, yang dengan semakin banyak belajar ilmu teknikal dan indikator yang begitu banyak dan bervariasi, membuat kita melupakan serta meremehkan dasar dari ilmu teknikal analisis dan kerap kali membuat kita justru semakin bertindak hati-hati dalam segala transaksi. Kita tidak punya keberanian untuk bertindak dan selalu salah langkah dalam transaksi yang ada. So Keep It Simple guys

Sekilas mengenai Stop Loss

Berikut ini merupakan suatu hal utama yang jelas-jelas telah kita ketahui bersama-sama, namun sangat gampang kita remehkan dan acuhkan, bahkan terkadang kita tertawakan bersama ;

Jika sebuah transaksi tidak sesuai dengan arah yang Anda harapkan, segera batasi dan usahakan untuk keluar, Small losses and quick losses are the best losses.

 Profits take care of themselves, but losses never do.

 Kerugian secara modal uang bukanlah hal utama yang akan memukul Anda, tapi Modal

MentalAnda yang sangat tergerus saat Anda duduk bertahan terseret dalam sebuah transaksi yang merugi yang akan terasa sangat menyiksa

 Selama masih dalam batas yang dapat Anda toleransi, maka Stop Loss, merupakan suatu proteksi yang akan melindungi kehancuran account Anda serta mencegah keruntuhan emosi Anda dari pergerakan yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan

How to Make A Good Trading System ? [Part 1] : Trading Plan

Trading plan

Beberapa trader cenderung untuk menjalankan aktivitas trading berdasarkan feeling / perasaan/ rumor yang beredar. Hal ini seringkali membuat trader terjebak dalam sebuah permainan judi. Ia tidak mempunyai alasan yang jelas mengapa ia membuka sebuah posisi atau bahkan tidak tahu kapan harus keluar untuk merealisasikan profit ataupun untuk membatasi kerugian.

Trading dan investasi adalah sebuah bisnis. Sebagaimana dengan bisnis yang lain, dalam trading dan investasi diperlukan pula perencanaan / sistem trading yang baik. Trading plan merupakan sebuah perwujudan adanya sistem dalam bisnis trading yang mengatur aktivitas trading supaya menjadi lebih optimal dan berkualitas.

Mengapa trading plan itu penting ?

Trading plan membantu trader untuk bertindak dengan bijaksana dan objektif, mengurangi faktor emosional. Dengan demikian trader dapat membuka sebuah transaksi yang berkualitas, yaitu transaksi yang memiliki resiko sekecil-kecilnya dan peluang rewards yang sebesar muungkin. Paling tidak perbandingan antara resiko yang muncul jauh lebih kecil daripada rewards (minimal 1 : 3). Jadi misalkan peluang untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 300 per lembar saham, maka sebaiknya resiko yang muncul tidak lebih dari Rp 100.

Apa saja yang harus ada dalam trading plan ?

Sebuah trading plan yang baik mencakup level : 1. Entry : area beli / membuka sebuah transaksi.

(7)

* Profit taking : level keluar untuk merealisasikan profit.

* Stop loss : level keluar untuk membatasi kerugian (antisipasi jika market bergerak tidak sesuai harapan)

Bagaimana membuat trading plan ?

Meskipun dalam buku "Jual Saham Anda Lebih Mahal" yang bisa di dapatkan di toko buku GRAMEDIA seluruh Indonesia, telah diuraikan cukup lengkap dan jelas sekali, mari kita bahas bagaimana mempelajari Analisa Teknikal secara simple dan gampang dimengerti, yang akan saya tuangkan sekilas pada tulisan berikut ini.

Membuat sebuah trading plan erat kaitannya dengan Analisa Teknikal. Untuk menentukan level-level entry dan exit, baik take profit ataupun stop loss, sebelumnya kita harus menentukan support dan resisten. Level buy / masuk dapat diperoleh dari :

* Area support / pullback * Area support bekas breakout

Level exit untuk profit taking dapat diperoleh dari : * Area resisten berikutnya

Level exit untuk stop loss dapat diperoleh dari :

* Satu atau dua point di bawah support tempat kita buy.

Bagaimana caranya menentukan SUPORT dan

RESISTEN ?

Menentukan support dan resisten dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling sederhana dan powerful adalah dengan menarik garis-garis trendline.

Suport dan resisten bisa juga diperoleh dengan menggunakan berbagai indikator lain seperti Moving Averages (MA), Bolinger Bands (BB), Fibonacci Retracement, Fibonacci Arcs, dan banyak lagi.

Indikator-indikator lainnya seperti Stochastic, RSI, dan Volume juga dapat menjadi penunjang dalam membantu mengambil sebuah tindakan.

Ada banyak sekali indicator yang tersedia dalam sebuah charting tools, Anda tidak perlu menggunakan semuanya. Tiga indikator saja sudah lebih dari cukup.

Bagaimana penggunaan berbagai indicator dan trendline tersebut dalam praktek mencari support dan resisten ?

Pembahasan mengenai indicator dan analisa teknikal lebih lanjut akan kita bahas dalam “How to Make A Good Trading System ? [Part 2]”

KI$$ Course : Big Trades Come From the Little Ones

Through the Power of Consistency

(8)

Pada masa mudanya Bob bukanlah seorang yang mempunyai latar belakang dalam industri makanan. Setelah hengkang dari pekerjaannya sebagai pelaut, singkat cerita ia memulai bisnis berjualan telur negeri dengan dibantu oleh seorang rekan yang memberinya bibit beberapa ekor ayam negeri. Bob memulai usahanya dengan berjualan telur keliling dari rumah ke rumah. Bukanlah hal yang mudah untuk menjual dan memperkenalkan sesuatu yang baru pada pasar. Ia seringkali ditolak bahkan dicacimaki oleh pembantu. Bob muda tidak berputus asa. Ia terus-menerus belajar dan berusaha. Sekalipun ia hanya memiliki

peternakan yang kecil, ia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Ia membeli majalah-majalah keluaran Belanda yang mengulas tentang bagaimana cara beternak ayam negeri. Ia tidak lelah dalam

memperkenalkan telur ayam negeri kepada warga sekitar Kemang yang pada waktu itu banyak dihuni kaum ekspatriat.

Bahkan ia menyelipkan sekuntum bunga anggrek yang dianggap bunga yang mewah oleh kaum ekspatriat itu, karena di negeri asalnya, bunga anggrek dianggap sebagai bunga yang cukup langka dan mahal. Perlahan-lahan ia mulai berhasil dalam memperkenalkan telur ayam negeri.

Lalu, bagaimana perjalanannya dari seorang peternak kecil sehingga menjadi seorang milyuner ?

Ia mulai membina seorang pegawai, dua orang pegawai, dan terus mengembangkan bisnis menjual bahan makanan berkualitas tinggi hingga kini ia membawahi 2000 pegawai yang ia sebut sebagai “anak-anaknya”. Demikian pula dalam membangun sebuah system bagi perusahaannya, ia memberikan sebuah tips yang sangat sederhana, yaitu mulailah dari hal yang kecil ! Sejak ia mempunyai hanya satu atau dua orang karyawan, ia memberikan contoh bagaimana ia bekerja, hingga karyawan-karyawannya memahami betul apa yang diinginkan oleh Om Bob.

Selama sepuluh tahun ia memberi model dan pada sepuluh tahun berikutnya ia memberi kepercayaan kepada “anak-anaknya” untuk mulai belajar mengambil keputusan, hingga akhirnya pada sepuluh tahun berikutnya, Om Bob menjadi seorang milyuner yang tidak perlu lagi pusing mengurus perusahaannya, karena system telah terbentuk dengan sendirinya.

Mungkin memang tidak sesimpel itu, namun kita dapat belajar sesuatu hal yang sangat penting dari beliau bahwa semua hal besar yang ia bangun sekarang berasal dari hal-hal keci yang ia lakukan dengan sungguh-sungguh dan besar hati. Ia berusaha untuk memberi yang terbaik.

Contoh kedua adalah Dr. Alexander Elder, Ph.D seorang trader ternama kelahiran Russia yang juga merupakan seorang psikiatris. Ia dibesarkan di Uni Sovyet dan ia sangat membenci system pemerintahan negara itu, hingga singkat cerita ia berhasil keluar dari negara itu dah menetap di Amerika. Ia tidak mempunyai gambaran sama sekali mengenai saham, obligasi, futures, atau options. Buku pertama yang ia baca adalah “How to Buy Stocks” telah membuka matanya akan sebuah dunia baru baginya. Sekembalinya ke New York, ia membeli sebuah saham KinderCare.

Dan sejak saat itu ia terus belajar mengenai berbagai jenis market, investasi, dan perdagangan saham, options, dan futures. Sembari meneruskan studinya sebagai seirang psikiatris dalam New York

Psychoanalytic Institute dan menjadi editor buku psikiatris, ia rutin menjalankan aktivitas trading. Dalam bukunya “Trading For A Living”, Elder mengatakan bahwa belajar trading merupakan sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan lonjakan dan juga rasa sakit ketika terjatuh.

Dengan terus berlatih, kualitas tradingnya semakin lama semakin membaik. Sebuah gebrakan terjadi ketika ia menyadari bahwa rahasia keberhasilan trading terletak di dalam kepalanya sendiri dan tidak di dalam komputer.

Big Trades Comes From the Little Ones

(9)

Akhir-akhir ini saya seringkali mendengar ungkapan dari orang-orang di sekeliling saya yang bunyinya kira-kira seperti ini , “Wah akhir-akhir ini IHSG naik pesat, pasti Anda memperoleh banyak keuntungan. Teman saya Si A berhasil memperoleh keuntungan 2 Milyar. Maukah Anda mengajari saya untuk mengikuti jejak Anda atau jejak Si A ? Sepertinya trading merupakan ladang emas.”

Seringkali saya hanya tersenyum dan berkata, “Bagus sekali jika Anda ingin belajar trading saham. Memang saya akui bahwa rewards dalam trading itu besar. Namun sebelumnya, Anda juga harus menyadari bahwa rewards yang besar tersebut pastilah dibarengi resiko yang besar pula.”

Ya, demikianlah kenyataanya. Market bullish seringkali membuat orang tergiur bahkan trader seringkali lupa akan trading plan-nya sehingga tidak jarang dalam market bullish pun seorang trader masih bisa mengalami kerugian.

Lalu bagaimana dengan trader yang berhasil memperoleh keuntungan yang sangat spektakuler tersebut ? Mari kita simak kenyataan yang ada.

Kemungkinan pertama, trader tersebut memperoleh “durian runtuh” karena efek luck semata. Dalam hal ini, trader bersikap sebagai seorang penjudi yang bisa untung membabi buta, namun juga bisa bangkrut

seketika. Trader semacam ini tidak menerapkan trading plan dan money management yang baik. Tentunya kita tidak ingin belajar dari trader semacam ini bukan ?

Kemungkinan kedua, trader tersebut berhasil memperoleh keuntungan yang spektakuler dari hasil analisa dan disiplin akan trading plan. Mungkin trader seperti ini jarang sekali memperoleh keuntungan yang spektakuler, namun keuntungan yang ia peroleh konsisten. Demikian pula kerugian yang muncul selalu ia batasi dengan konsisten. Dengan demikian keuntungan yang ia peroleh bertumbuh semakin banyak karena akumulasi.

Jangan menyepelekan kekuatan akumulasi seperti ini karena trader seperti inilah yang akan berhasil. Bisa saja keuntungan sebesar 2 milyar rupiah itu ia peroleh selama rentang waktu yang cukup lama bila dibandingkan dengan trader yang hanya mengandalkan factor luck.

Apa yang sebenarnya dilakukan oleh trader yang berhasil adalah memulainya dari hal yang kecil dan ia konsisten. Mungkin ia tidak memulai karir tradingnya dengan modal miliaran rupiah. Berapa pun modal yang Anda gunakan, jangan berkecil hati karena membandingkan dengan trader besar lainnya. Kerjakan trading plan Anda dengan besar hati. Sekalipun modal yang Anda gunakan hanya berkisar puluhan juta, lakukanlah aktivitas trading Anda dengan disiplin.

SABAR ! Seringkali trader merasa minder ketika melihat “tetangganya” yang bermodal miliaran rupiah dan ia ingin seperti itu. Dalam hatinya ia berkata, “Kapan saya akan menjadi trader besar seperti itu?”. Sebenarnya baik sekali jika Anda mempunyai visi untuk menjadi trader besar, namun jangan sampai hal itu membutakan objektivitas Anda. Tetap lakukan bagian Anda dengan sebaik mungkin ! Lakukan analisa dengan objektif, buat dan jalankan trading plan dan trading rules Anda dengan disiplin !

Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil karena hal besar dimulai dari hal-hal yang kecil. Ketika Anda telah mampu mempertanggungjawabkan modal yang kecil tersebut, maka secara otomatis modal akan

bertumbuh seiring dengan akumulasi keuntungan dan sadar atau tidak, pada akhirnya Anda akan siap untuk mempertanggungjawabkan hal yang besar.

(10)

Dalam tahun kedua, jika trader tetap konsisten, trader akan berhasil melipatgandakan uangnya sebanyak 3 kali lipat menjadi Rp 150 juta !

Dan lihatlah betapa besarkan kekuatan konsistensi dalam tahun ketiga, modal awal yang hanya Rp 50 juta jika dikerjakan dengan sabar dan konsisten dapat menjadi Rp 275 juta.

Tabel di atas hanyalah merupakan simulasi. Dalam kenyataannya bisa saja dalam sebulan trader

(11)

Setialah dalam hal-hal yang kecil, maka Anda akan siap dalam mempertanggungjawabkan hal yang besar !

Psikologies Series : TRADING FOR PLEASURE ?

by Ellen May [Stock and Forex Traders, also an Author of V-Traders and Santo Vibby .com]

Trading merupakan sebuah bisnis yang sangat menarik karena menawarkan rewards yang cukup besar dalam waktu yang singkat dan tidak membutuhkan tenaga yang banyak.

Bayangkan saja seorang trader dapat meraup keuntungan jutaan, bahkan puluhan, hingga ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan menit atau jam. Jumlah yang sangat besar dan tidak mudah diperoleh bila dalam bisnis atau profesi lainnya, dimana seseorang harus bekerja paling tidak beberapa hari atau beberapa minggu untuk memperoleh keuntungan sebesar itu dengan modal yang sama dan tenaga yang tidak sedikit. Sungguh menarik bukan ?

Rewards yang besar di dalam trading dibarengi dengan munculnya resiko yang besar pula. Namun adanya resiko yang besar itu seringkali tidak menghalangi trader dalam usahanya meraup keuntungan yang spektakuler, malahan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi banyak trader.

Fenomena seperti ini secara sadar atau tidak seringkali membuat trader memperlakukan trading bagaikan sebuah permainan atau “online game”, sebagai sebuah hobi untuk memperoleh kesenangan sesaat. Trader akan merasa lebih bersemangat ketika transaksi mereka memperoleh keuntungan, namun di sisi lain trader juga akan lebih terpacu untuk mengambalikan uang mereka ketika transaksi mereka mengalami kerugian.

Pernahkah Anda terjebak dalam sebuah lingkaran setan ketika Anda sedang trading ? Pernahkah Anda keasyikan trading, tidak peduli loss ataupun gain hingga uang Anda menipis ? Jawablah dengan jujur. Saya pernah mengalaminya ! Waktu itu saya masih pemula dalam trading Forex. Forex sebagai instrumen trading yang sangat likuid, volatile, dan ter-leverage¬¬ (menawarkan keuntungan yang berlipat serta resiko yang berlipat pula) sungguh menarik buat saya.

Dalam perjalanan trading Forex saya, diawali dengan beberapa keberhasilan dan keuntungan yang sangat spektakuler. Merasa telah berhasil, saya pun lupa diri dan keasyikan tenggelam dalam trading Forex

tersebut. Tanpa sadar saya telah menjadikan trading Forex sebagai sebuah hobi. Ketika saya senggang, saya akan membuka akun Forex, melakukan “corat - coret” pada grafik Forex, dan saya melakukan transaksi, bahkan ketika SAYA TAHU bahwa saat itu tidak ada peluang yang cukup bagus dalam market, saya tetap memaksakan diri untuk bertransaksi.

Saya menipu diri saya sendiri dengan memuaskan keinginan sesaat saya, untuk mencapai kesenangan jangka pendek. Sikap seperti itu membuat saya menjadi tidak objektif, mengalami beberapa kerugian bear, dan membuat saya semakin terpukul. Rasa marah membakar emosi saya, membuat saya ingin segera untuk mengembalikan uang yang hilang tersebut, dan terus bertransaksi dengan penuh emosi. Waktu itu saya terjebak dalam sebuah lingkaran setan, sebuah siklus emosional yang merusak, hingga dana saya terkuras habis !

Beberapa kali mengalami siklus seperti itu, saya kemudian sadar jika ada yang salah dalam diri saya. Seringkali saya mempertanyakan sistem / strategi yang saya pakai, apakan ada yang tidak beres ? Namun setelah saya evaluasi kembali, ternyata sistem tersebut tidak salah.

Setelah berdiskusi dengan tutor saya di komunitas V-Traders Academy yang di asuh oleh Bpk. Santo Vibby, saya menyadari bahwa kesalahan terletak pada MINDSET awal dalam diri saya, yang menganggap trading sebagai sebuah permainan dan mesin jackpot. Dengan memperlakukan trading sebagai mesin pencari uang yang mengasyikkan, saya telah menempatkan diri saya sebagai penjudi.

(12)

Dr. Alexander Elder, seorang trader besar sekaligus psikiatris, megatakan bahwa, “Trader yang berhasil tidak berfokus pada berapa banyak jumlah uang yang akan mereka peroleh, namun pada kualitas trading yang baik.” Sebuah fakta yang sangat menarik dan masuk akal !

Ketika seorang trader berfokus pada kualitas transaksi yang baik, ia akan melakukan analisa, membuat trading plan, dan melakukannya dengan sebaik mungkin dan disiplin. Dengan demikian, trader dapat bersikap objektif. Sikap objektif membuat trader dapat mengambil keputusan yang tepat dan trading yang sehat.

Ketika trader menjalankan trading yang berkualitas baik, otomatis keuntungan demi keuntungan pun akan mengikutinya. Trading yang berkualitas tidak berarti trading yang tidak permah merugi. Cut loss / kerugian tetap menjadi bagian dari transaksi mereka, namun transaksi mereka akan menjadi sangat stabil dan konsisten baik dalam meraih keuntungan dan membatasi kerugian. Kerugian yang dibatasi akan melindungi keuntungan dan modal, sehingga pada akhirnya jumlah keuntungan pun tetap lebih besar jika dibandingkan dengan kerugian yang mereka alami.

Menyadari hal tersebut, saya pun berusaha untuk sabar dan disiplin dalam trading. Sekalipun hasilnya tidak “seheboh” yang dipamerkan oleh beberapa trader dalam chat room ataupun forum trading, namun saya boleh puas dan bangga pada diri saya sendiri karena saya mulai berhasil dalam menciptakan transaksi yang konsisten dan stabil.

Sekali lagi saya tegaskan jika Anda ingin berhasil dalan trading maka Anda harus memiliki MINDSET YANG BENAR dalam trading, yaitu TRADING BUKANLAH UNTUK MENGEJAR UANG, NAMUN LAKUKAN AKTIVITAS TRADING UNTUK MENCAPAI TRANSAKSI YANG BERKUALITAS, MAKA KEBERHASILAN AKAN MENJADI

MILIK ANDA !

#1 - Kesalahan Utama Trader/Investor

Kesalahan 1 : Tidak mempunyai Trading Plan

Memasuki tahun ke 3 dalam advisory services sejak 2006, dan saya sering melakukan ribuan interaksi terutama dengan V-trade members, nasabah-nasabah dan para peserta seminar J-club.

(13)

Para investor / trader yang menjelang dan menghadapi situasi pasar yang akan dimulai pada pagi hari atau esok hari biasanya akan berkata seperti ini "Pak, saya rasa hari ini ANTM akan menuju ke 4000, boleh beli pak ?"

Biasanya saya akan bertanya "Kira-kira dimana Anda akan keluar dari transaksi, jika ternyata Anda salah ??" Seringkali setelah ditanyakan kembali seperti itu, mereka akan terdiam, atau akan kebingungan menjawab "Hah ??" Mereka tidak pernah berpikir akan salah, tidak pernah memikirkan dimana meletakkan posisi stop loss.

Pertanyaan saya berikutnya biasanya seperti berikut "Baiklah, jika memang harganya naik, dimana Anda akan keluar pak ??" dan seringkali mendapatkan respon yang sama seperti pertanyaan sebelumnya.

Rata-rata diatas 90% dari para investor dan trader yang pernah berhubungan dan berinteraksi dengan saya, datang berkonsultasi dengan tanpa trading plan, yang artinya rata-rata dari mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan jika ternyata mereka salah dan apalagi jika mereka benar.

Sangat sering pula saya membimbing nasabah dan para V-trade members dalam suatu transaksi yang "Hit JackPot" atau secara istilah dapat dikatakan mendapatkan tiket untuk ikut dalam suatu kereta yang menuju tambang emas.

Setelah mencapai target-target yang telah di tentukan dalam trading plan, biasanya saya akan merekomendasikan mereka untuk segera merealisasikan profit besarnya dan melanjutkan kehidupan. Namun biasanya saya akan mendapatkan pertanyaan seperti berikut "Pak, apakah tidak sayang untuk di jual ?? Kan saham XXXX masih kuat kelihatannya"

Terkadang sebuah profit besar yang masih belum direalisasikan akan menjadi sebuah loss yang sangat menyakitkan mata secara warna (merah) dan hati karena mereka tidak tahu / tidak mau tahu kapan waktunya untuk keluar.

Tentunya ini sering dipengaruhi oleh faktor ketamakan yang muncul dalam perjalanan, celakanya faktor ketamakan ini akan menjadi faktor ketakutan yang luar biasa saat kereta emasnya "tabrakan" atau meledak karena mesinnya kepanasan karena dipacu terus-terusan.

Salah satu unsur terpenting yang perlu di pikirkan oleh para investor dan trader agar dapat mengembangkan sebuah trading plan, adalah mengikuti langkah-langkah dasar berikut ini ;

 Ketahui bagaimana dan dimana Anda akan mulai masuk ke market

 Ketahui berapa besar jumlah uang yang hendak anda resikokan pada setiap transaksi

 Ketahui bagaimana dan dimana Anda akan keluar dari transaksi tersebut jika Anda salah

 Ketahui bagaimana dan dimana Anda akan keluar dari transaksi tersebut jika Anda benar

 Ketahui berapa besar rewards yang akan Anda dapatkan jika Anda benar

 Selalu menyiapkan titik stop loss untuk antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak di harapkan

 Mempunyai gambaran mengenai antisipasi Anda, saat pasar mencapai sasaran objektifitas anda ; pada saat pasar mulai bergerak dan tidak sesuai antisipasi Anda, so ??, get out ! dan sebaliknya.

 Ketahui musuh/lawan utama Anda di pasar modal, yaitu Diri Sendiri

Kesalahan ke 2 : Tidak mempunyai Money Management

(14)

Money management sangat berfungsi sekali sebagai pelindung, mengontrol resiko melalui penggunaan stop loss, cut loss ataupun trailing stop, sembari menyeimbangkan porsi potensi kerugian yang akan Anda derita terhadap potensi keuntungan yang akan di dapatkan dalam suatu transaksi.

Mari kita ambil suatu contoh penerapan money management yang sangat jelek.

Banyak sekali investor / trader yang lebih memilih menahan rugi hingga 10-15 jutaan pada suatu transaksi mereka yang salah langkah, daripada melakukan cut loss dini sebelum terjebak dan berpindah pada suatu transaksi yang berpotensial memberikan mereka keuntungan profit hanya sebesar 5 jutaan.

Ilustrasi diatas menggambarkan situasi dimana para investor / trader yang lebih suka membalikkan rules risk dan rewards ratio 1:3, dimana seharusnya resiko yang minimal di letakkan pada bagian yang maksimal, dan sebaliknya.

Tidak perlu seorang professor matematika untuk menilai, Tentu saja hal tersebut adalah SALAH BESAR. Esensi penting dari sebuah transaksi bukanlah terletak pada seberapa besar kerugian yang Anda alami pada saat Anda salah, atau seberapa besar keuntungan yang akan anda terima saat Anda benar. Namun terletak pada seberapa besar toleransi kemungkinan keuntungan yang akan Anda dapatkan pada saat Anda benar, dan seberapa besar toleransi kemungkinan kerugian pada saat Anda salah ??

Sebuah money management yang bagus adalah mengetahui profit objektif Anda yang juga berarti mengetahui toleransi kemungkinan-kemungkinan pada saat Anda salah dan benar, tentunya JUGA mengontrol resiko dengan cut loss, stop loos, dan trailing stop .

Coba Anda pikirkan, apakah Anda lebih baik menahan rugi sebesar 10-15 jutaan pada saat Anda salah, dan merealisasikan keuntungan 5 jutaan pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi terus secara konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.

ATAU

Anda lebih baik merealisasikan rugi sebesar 5 jutaan pada saat Anda salah, dan menahan keuntungan hingga mencapai 10-15 jutaan pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.

Beberapa rekan menertawakan saya secara langsung di depan rekan-rekan lainnya pada saat saya lari ketakutan dengan buru-buru cut loss pada suatu eksekusi transaksi saya yang salah langkah dan merugi, tapi sebenarnya saya juga agak bingung juga, bagian mana yang perlu dibanggakan pada saat menahan posisi merugi anti cut loss dan membiarkan diri tenggelam dalam lubang yang makin hari makin dalam ?? Pada tulisan berikutnya saya akan bahas lebih detail mengenai study kasus diatas :D

Kesalahan ke 3 : Gagal menggunakan protective stop loss

Ini merupakan bagian vital dalam trading plan dan money management. Guru saya, Eyang Ratman pernah mengatakan pada saya di suatu saat "Tiada trader yang merencanakan kegagalan, tapi yang ada adalah trader yang gagal merencanakan"

Kegagalan menggunakan stop / loss order begitu Anda masuk dalam suatu eksekusi transaksi di market adalah penentu segalanya. Bukanlah mental stops, tapi real stops yang mana tidak bisa diulang kembali. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang kita temui dari para investor / trader yang selalu menggunakan mental stops karena pengalaman buruk melakukan cut loss, setelahnya market berbalik arah terbang ke arah yang sebenarnya bisa menguntungkan sesuai dengan harapan.

(15)

terjadi) tersentuh oleh pergerakan nilai harga, artinya menunjukkan analisa kita salah, dan trading plan kita juga salah dalam penempatannya.

Dengan tidak menghormati stop loss, begitu harga pasar menembus kebawah harga stop loss, Anda sudah tidak objektif dan untuk seterusnya, biasanya Anda akan lebih sering membuat kesalahan karena pada saat tersebut Anda sudah bertransaksi berdasarkan fear dan hope.

Coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering terjadi hal-hal seperti diatas, pada saat pikiran Anda menyuruh Anda segera menekan tombol sell atau menelpon broker Anda untuk menyuruh mereka cut loss posisi Anda, namun tidak Anda lakukan sama sekali. Dan pada beberapa menit kemudian status unrealized loss Anda sudah membengkak dan terus membengkak diatas batas toleransi kerugian Anda sebelumnya. Anda secara subjektif biasanya akan berharap dan berdoa agar harga kembali naik ke atas minimal ke area stop loss yang Anda abaikan sebelumnya. Sayangnya yang sering terjadi adalah pergerakan nilai harga tidak pernah kembali lagi ke atas, dan pikiran Anda menjadi kalut melihat status loss Anda yang makin berlipat-lipat.

Ada pepatah kuno yang mengatakan "The first loss is the smallest. It is also the easiest to take, even though it may seem hard at the time."

Satu-satunya cara mengatasi kesalahan ke 3 ini adalah, menghadapi dan mengalahkan musuh Anda di market, yaitu diri Anda sendiri.. Disiplinlah

Kesalahan ke 4 : Membiarkan kerugian tidak terkendali

dan sebaliknya ; langsung kabur begitu mendapatkan sedikit

profit

Sebuah kesalahan umum diantara para traders pasar modal yang sering mengambil untung sedikit saat profit dan membiarkan loss turun menggerogotin modal. Ini biasanya merupakan suatu tindakan yang melakukan eksekusi tanpa mempunyai trading plan.

Saya sering menemukan beberapa rekan yang berkunjung ke gallery saya. Setelah 1 atau 2 transaksi yang merugi, kita biasanya cenderung langsung merealisasikan profit yang didepan mata tanpa melihat peluang dimana terdapat potensi kenaikan harga yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar (yang mungkin dapat menghapus seluruh kerugian yang terjadi pada transaksi lainnya).

Membiarkan kerugian yang terus berlarut2 merupakan hal wajar yang sering terjadi pada trader pemula, namun hal ini tidak biasa terjadi pada trader professional. Trader professional dapat menyesuaikan diri dengan cepat dengan situasi market yang volatile ataupun yang membuka peluang lebar, sehingga mereka dapat secara konsisten memperbaharui trading plan yang ada.

Dalam workshop, saya sering mengatakan kepada murid-murid peserta ; Setelah entry di suatu transaksi di market, jika kita tidak tahu kapan untuk exit, maka pada saat kita mulai mengalami kerugian, biasanya kita tidak rela dan cenderung membiarkan pergerakan nilai harga turun terus dan terus menggerus modal yang ada hingga kita tidak bisa keluar beneran karena kerugian telah melampaui sekian persen dari modal. Akhirnya kita hanya akan berharap dan berharap bahwa harga akan kembali paling tidak ke area balik modal.

Kesalahan ini dapat di antisipasi dengan menggunakan sebuah perencanaan dan perhitungan stop loss yang jelas, ataupun menggunakan system auto stop loss yang kini telah tersedia.

(16)

Kesalahan ke 5 : Terlalu betah "menginap" dalam suatu posisi

Satu dari sekian kesalahan para investor/trader juga adalah terlalu betah berada dalam suatu posisi, atau secara sederhananya gagal melakukan eksekusi merealisasikan profit Anda pada suatu level yang telah ditentukan dalam suatu rencana transaksi (trading plan).

Sepertinya merupakan suatu hukum alam, bahwa suatu pasar / market hanya mengijinkan seseorang atau individu untuk sesekali mendapatkan suatu eksekusi yang menghasilkan keuntungan yang sangat besar sekali sebelum memintanya untuk mengembalikannya kembali ke dalam pasar/market.

Mohon di ingat ini tidak ada hubungannya dengan unsur hoki atau keberuntungan, tidak perlu bangga, karena sebenarnya Anda akan sangat bodoh jika mengharapkan keberuntungan saja tanpa persiapan, ibarat menyeberang jalan dengan PD sambil tutup mata, jika beruntung sampai ke ujung jalan 1X, cobalah berkali-kali, dimohon dengan sangat, pls beritahu saya hasilnya pada percobaan ke 2.. karena saya akan menggelar jualan tiket sirkus dan menghasilkan begitu banyak uang dari kegiatan bodoh Anda, tanpa resiko buat saya hehehe....

Nah mari lanjutkan, betul sekali bahwa, pada suatu saat Anda berhasil mengeksekusi suatu transaksi yang memberikan suatu profit yang besar, dan ketika Anda melihat kenaikan % dari keuntungan dari transaksi tersebut, Anda harus merealisasikan keuntungan yang sudah di tangan Anda hingga rupiah yang terakhir. Jika pergerakan nilai harga telah mencapai target objektif Anda, dan Anda masih berada di dalamnya tanpa menggunakan rencana eksekusi atau trading plan untuk menaruh trailing stop.. maka dapat dikatakan bahwa Anda terlalu betah "menginap" dalam suatu posisi.

Biasanya, pasar akan berbalik tanpa permisi secara tiba-tiba serta aggresif melorot tanpa memberi kesempatan sama sekali, dan Anda hanya menganga bengong melihat nilai keuntungan yang belum Anda realisasikan raib dari catatan portofolio Anda.

Kemudian Anda mulai bertahan dan berharap pada saat terjadi teknikal rebound yang bersifat temporer, namun market tidak mampu untuk rebound terlalu jauh dari kejatuhannya, bahkan mulai melanjutkan pergerakannya ditarik oleh gravitasi ke bawah.

Pada saat ini Anda benar-benar mulai sungguh-sungguh berharap dan berharap, sering terjadi saat Anda mengedipkan mata saja, nilai pergerakan harga sudah berubah warna menjadi merah, dan status portofolio Anda berubah menjadi unrealized loss. Be aware that a large profit can turn into an even larger loss.

Kesalahan ke 5 ini, dapat di atasi dengan memasang disiplin ketat akan trailing stop saat posisi Anda bergerak mendekati target price sesuai trading plan Anda. Atau berpuaslah dengan profit yang besar saat target objektif Anda tercapai dengan segera mengeksekusinya.

Kesalahan ke 6 : Melakukan averaging down pada saham yang

sedang loss

Ini biasanya merupakan posisi yang keterusan, kedepannya dengan perhitungan perbedaan harga kejatuhan sebesar 5-10% akan menjadi bencana yang membuat kepala pusing.

Tipikal transaksi yang terjadi adalah saat Anda membeli sejumlah saham dan ternyata harganya jatuh cukup dalam tanpa Anda kendalikan, maka Anda biasanya akan berpikiran bahwa kejatuhan harga tersebut telah membuat saham tersebut sangat murah.

(17)

Sayangnya pendekatan seperti ini akan mengakibatkan Anda rugi 2 kali lebih besar jika pasar tetap berlawan arah dengan arah yang Anda harapkan. Saat sebuah trend turun sedang berlangsung,biasanya akan tetap turun terus.

Contoh saham-saham unggulan seperti AALI, atau ASII. Saat Anda salah membeli di harga 28.000,- harga tersebut jatuh ke 24.000 tanpa Anda cut loss sedini mungkin selagi masih dalam batas toleransi.

Kemudian harga tersebut Anda anggap sudah murah, dan Anda melakukan averaging down, NAMUN apa yang terjadi ?? AALI ataupun ASII terus meluncur ke 20.000,- dan lagi-lagi Anda melakukan averaging down, kenyataannya AALI bahkan turun terus di bawah 10.000,- dan Anda bingung harus mengorek tabungan anak-istri Anda untuk lagi-lagi melakukan Averagin' down ?? bijakkah ??

Ada suatu pendekatan yang boleh dilakukan dalam bertransaksi dengan strategi Averaging Down, yaitu membeli dan kemudian membeli lagi saat harganya turun, dan kemudian membeli lagi saat harganya turun lagi ASALKAN ini memang sudah merupakan perencanaan transaksi (trading plan) Anda yang sudah mengantisipasi kejatuhan nilai harga saham tersebut dari awal sebelum mengeksekusi pembelian pertama. Tentunya strategi ini tetap mempunyai batas toleransi maksimum berupa stop loss yang sudah dipasang pada level yang diantisipasi. Ingat faktor terpenting dalam suatu trading plan bukanlah target profit, NAMUN batas cut loss Anda.

Kesalahan ke 6 ini dapat diatasi dengan sebuah rule yang diterapkan secara sangat disiplin dengan prinsip : Anda tidak akan melakukan averaging down pada suatu transaksi yang merugi dan terus merugi, KECUALI memang sudah Anda antisipasi.

JANGAN LUPAKAN STOP LOSS

Kesalahan ke 7 : Terkena Margin Call / Force Sell

Kesalahan ke 7 ini tidak usah saya ulas secara panjang lebar, Seringkali terkena margin call hanya akan menambah dan menumpuk loss Anda. Bahkan tak jarang saya mendengar keluhan-keluhan orang-orang yang terkena margin call.

Suatu ketika saya yang sedang duduk di gallery, di saat market yang sedang "guyuran", tiba-tiba seorang trader yang kebetulan duduk di depan saya mendapatkan panggilan via handphonenya dan diberitahukan bahwa dia terkena margin call dan harus force sell.

Dana beliau tidak tanggung-tanggung lho. Dengan modal 10 M, beliau diberikan "fasilitas" margin sebesar 50 M, dan pada saat market sedang guyuran.. trader tersebut terhenyak di kursinya, bahkan sampai jatuh ke lantai. Ternyata beliau selain terkena force sell, secara langsung berstatus hutang sebesar 19M.

Artinya modal 10M nya ludes dan karena overtrade dengan margin, berbalik menjadi hutang 19 M, sungguh kasihan melihatnya. Margin call ataupun force sell terjadi karena secara jelas Anda "ngotot" berada dalam suatu transaksi yang sedang merugi, dan dengan semangat balas dendam biasanya pikiran menjadi subjektif dan cenderung melipat-gandakan pembelian saham yang sedang merugi.

Padahal tindakan yang harusnya diambil adalah menutup dan cut loss posisi yang salah arah tersebut sedini mungkin bukan ?Hal ini sering terjadi karena banyak orang sangat keras kepala dan tidak mau mengakui bahwa dia salah dan menerima kekalahan dengan harapan bahwa market akan segera bergerak sesuai arah yang mereka inginkan, Well it's not work that way !!

Kesimpulan dari kesalahan ke 7 ini adalah salah satu rangkuman dari kesalahan-kesalahan sebelumnya, yaitu ; Tidak mau membuat trading plan, Tidak mau menggunakan stop loss (sibuk berkoar-koar pula, aneh lho ??), Overtrading, dan Money management yang berantakan sekali.

(18)

Kesalahan ke 8 : Terlalu percaya diri, sehingga terbuai kesan

kesuksesan.

Sebuah judul yang aneh bukan ? Sebenarnya semakin sukses kita dalam suatu transaksi di pasar modal, maka semakin tinggi rasa kepercayaan diri kita.

Bagi trader amatiran, biasanya mulai akan merasa diri sangat jago sehingga menantang langit seolah tidak aka ada yang dapat membuat dia kalah, terkadang malah mulai berkoar-koar hendak menunjukkan

kepiawaiannya dimana-mana dengan mengatakan bahwa hanya dialah yang mampu mengalahkan pasar. Â Beat the market ??

Well hal ini sangatlah berbahaya bagi psikologi, karena semakin sukses, dan semakin tinggi kepercayaan dirinya yang mana secara cepat atau lambat akan memicu mereka-mereka untuk secara tak sabar menambah resiko dalam bentuk penyuntikan dana yang mengharapkan pengembalian yang cukup besar dengan ilmu kesuksesannya.

Nah pada saat tingkat kepercayaan dirinya yang sangat tinggi mencapai puncaknya, biasanya mereka akan sangat "gengsi" untuk mematuhi aturan-aturan dasar dalam bertransaksi di pasar modal, hingga suatu titik market yang menunjukkan gigi sebenarnya akan membungkam mulut dan gengsinya hingga ke titik terdalam.

Biasanya saat kita memiliki uang lebih (dan kepercayaan diri yang berlebihan) saat sukses, berdasarkan data, para trader/investor akan mencoba "keberuntungan"nya dengan menjajal persentase yang lebih besar dan beresiko (komitmen aturan toleransi cut lossnya pun biasanya di longgarkan sesuai dengan kepercayaan dirinya), dan dengan arogansi dan gengsinya, tanpa sadar akan menjadi boomerang yang berbahaya bagi mereka dibandingkan dengan para traders/investors yang tetap merasa rendah dan mau belajar serta disiplin dengan loss-loss kecil.

Saya sedang mengamati 2 orang mahasiswa yang mencoba masuk ke dunia pasar modal.

Mahasiswa yang 1 sangat telaten belajar, belajar, dan belajar terus. Setiap kali dia berbuat kesalahan di transaksinya, dia akan mengirimkan email ke saya dan ER dengan maksud mengevaluasi kesalahannya. Sejauh ini kami menilai, mahasiswa pertama ini someday akan menjadi seorang trader yang sukses di pasar modal.

Sedangkan mahasiswa ke 2 ?, terlihat sekali over confidencenya yang luar biasa, yang dibicarakan olehnya hanya profit, profit, dan profit. Tidak pernah terlihat sama sekali bahwa dia pernah loss. Yang ditunjukkan olehnya hanya segala sesuatu yang seolah-olah hendak mengklaim diri sebagai yang terhebat dan menjadi raja market.

Kebetulan saya pernah mempunyai teman seperti mahasiswa ke 2 ini, sudah lama tidak kedengaran kabarnya lagi sejak market memukulnya dan akhirnya dia end up menjaga toko handphone milik orang tuanya di Roxy.

Menurut Anda, apakah yang akan terjadi dengan mahasiswa ke 2 diatas tadi ?? Well tidak akan ada yang peduli. Saya pribadi lebih mengharapkan dan menunggu mahasiswa pertama di atas yang terus diasah menjadi sebuah berlian di pasar modal Indonesia.

Kesalahan ke 8 ini dapat di atasi dengan cara tetap berkomitmen dengan tidak membiarkan diri anda terbawa emosi over confidence saat Anda merasa benar. Cobalah untuk tetap realistis dengan target profits dan tetap maintain loss dengan disiplin yang ketat.

Kesalahan ke 9 : Overtrading pada suatu transaksi.

(19)

Hal ini juga sering terjadi pada suatu periode keberhasilan pada saat Anda "tahu" bahwa market akan "melakukan sesuatu", Anda yakin bahwa akan ada suatu pergerakan yang besar dan kemudian dengan kepercayaan diri yang cukup besar pula Anda meresikokan jumlah yang lebih dari maximum yang telah Anda rencanakan sebelumnya.

Pada saat ini terjadi, emosi Anda telah melampaui keseimbangannya, yang diperlukan market hanya sebuah gerakan kecil saja yang bergerak berlawanan dengan posisi Anda, dan Anda langsung pucat dan melongo kehilangan semuanya.

Untuk mengatasi kesalahan ini, Anda memang harus melatih kedisiplinan secara ketat terhadap peraturan-peraturan trading yang telah Anda gariskan sebelumnya, dan memperhatikan money management yang jelas terhadap persentase resiko dari total modal Anda meskipun seberapa bagusnya suatu pergerakan market yang Anda "pikir" akan menguntungkan Anda.

Eyang Ratman (ER - Guru Saya) sering mengatakan "Trade what u see, not what u think", karena pikiran sering "mengelabui" akal sehat kita dengan teori pembenaran dan pengharapan.

CAN SLIM by William O'Neil

Karena situasi pasar modal dalam kondisi yang sangat memungkinkan untuk investasi

jangka panjang, maka mari kita pelajari metode CAN SLIM by William O'Neil berikut ini, from

the book titled :

"How To Invest in Stock Market"

, juga dibahas sekilas di buku

"Jual

Saham Anda Lebih Mahal"

oleh Santo Vibby.

7 - SEVEN important character of stocks by CAN SLIM

C Current Quarterly Earning per Share

...The Higher The Better

A Annual Earnings Increases

...Look for significant growth

N New Products, New Management, New Highs

...Buying at the Right Time.

S Supply and Demand

...Shares outstanding plus big Volume Demand.

L Leader or Laggard

...Which is your stock?

I Institutional Sponsorship

...Follow the leaders .

M Market Direction

...How to determine it .

C = Current Quarterly Earning per Share

The Higher The Better (Laba per lembar saham per triwulan, semakin tinggi semakin baik).

Saham yang anda pilih harus mampu menunjukkan persentase peningkatan laba

triwulan yang besar (per lembar saham triwulan terakhir), jika dibandingkan dengan

triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan kata lain cari saham yang

menunjukkan besarnya peningkatan perolehan laba tahunan.

(20)

Perlu diwaspadai bahwa laporan keuangan dapat menyesatkan. Laba perusahaan

yang anjlok dalam 2 triwulan berturut-turut dapat berarti bencana. Yang harus

diperhatikan adalah berapa besar peningkatan laba triwulan tahun ini per lembar

saham (%) tehadap posisi triwulan yang sama setahun yang lalu. Jangan bandingkan

triwulan Desember dengan triwulan September tahun ini, tapi bandingkan triwulan

Desember tahun ini dengan triwulan Desember tahun sebelumnya, guna

menghindari distorsi musiman.

Selain peningkatan laba, juga perlu dilihat peningkatan penjualan. Grafik skala

logaritmis (Log-Scale) adalah alat yang bagus untuk analisa saham sebab akselerasi

atau kemerosotan presentase kenaikan triwulanan dapat dicermati dengan jelas.

Aturan terpenting dalam proses seleksi: Laba per lembar saham tahun sekarang

harus meningkat dalam persentase besar ? minimal 25% hingga 50% atau lebih ? di

atas posisi triwulan yang sama setahun sebelumnya. Perusahaan unggulan terbaik

punya posisi 100% hingga 500% atau lebih.

A = Annual Earnings Increases

Look for significant growth (Peningkatan laba tahunan: mana pertumbuhannya yang paling signifikan)

 Pilih saham pertumbuhannya 25% hingga 50% atau lebih pertahun. Perlu diperhatikan estimasi yang dikeluarkan oleh analis hanya merupakan suatu opini dan opini bisa salah. Laporan laba tahunan merupakan fakta

 Periksa stabilitas laba perusahaan dalam 3 tahun terakhir, hal yang terpenting adalah periksalah faktor stabilitas dan konsistensi.

 Berdasarkan sejarah, siklus normal bursa yang memiliki arah naik (bull market) akan bertahan 2-4 tahun dan diikuti oleh resesi atau kemerosotan bursa (bear market) untuk kemudian terjadi kenaikkan lagi. Pada fase awal bull market, saham-saham yang mengalami kenaikkan untuk kemudian diikuti oleh saham-saham siklis (cyclical stocks) yaitu saham-saham industri dasar yang biasanya lebih lambat. Cyclical stocks berumur pendek dan gampang goyah pada saat pertama munculnya indikasi penurunan laba.

 Rasio P/E, yang mengukur rasio harga dan EPS, bukan merupakan faktor relevan dalam pergerakan harga saham dan sangat kecil sangkut pautnya dengan keputusan apakah saham harus dibeli atau dijual. Pertimbangan utama adalah apakah tingkat perubahan laba tersebut merupakan gerak peningakatan ataukah kemerosotan. P/E tinggi terjadi karena bull market sedangkan P/E rendah, kecuali cyclical stocks, umumnya terjadi karena down market. Rasio P/E lebih digunakan sebagai indikator pergerakan harga saham dalam 6-18 bulan mendatang , berdasarkan besarnya laba yang diperkirakan terjadi dimasa depan.

N = New Products, New Management, New Highs

Buying at the Right Time (Produk baru, manajemen baru, puncak baru: membeli pada saat yang tepat).

 Agar harga saham terdorong naik diperlukan beberapa macam pembaharuan yang berupa produk atau jasa baru yang penjualannya meningkat pesat, manajemen baru, peningkatan harga, teknologi revolusioner.

(21)

 Posisi puncak baru dari harga jual saham belum otomatis berarti saat yang tepat untuk membeli. Posisi beli adalah pada saat sebagian besar investor konvensional lainnya memandang bahwa harga jual atas suatu saham terlalu tinggi, untuk kemudian menjualnya kembali pada posisi harga baru yang jauh lebih tinggi akibat kenaikkan lanjutan yang dialami oleh saham tersebut. Selain itu dalam memilih saham diperlukan grafik, pergerakan harga historis. Pada saat bull market jangan pernah membeli ketika saham 5% atau 10% diatas base buy pointnya.

 Kesimpulan carilah perusahaan yang telah mengembangkan produk atau jasa (layanan) baru, atau yang membaik berkat manajemen barunya, atau berkat makin bagusnya kondisi industri. Beli saham-saham ketika harga bergerak keluar dari pola konsolidasi harga, dan mendekati atau benar-benar telah berada di puncak harga yang baru.

S = Supply and Demand

Shares outstanding plus big Volume Demand (penawaran dan permintaan: saham beredar plus permintaan bervolume besar)

 Harga saham yang dipasok sebanyak 5 milyar lembar di bursa, sulit bergerak karena jumlah pasokan yang sangat besar. Agar harga saham dengan kondisi seperti ini dapat naik secara

signifikan, diperlukan volume pembelian (permintaan yang juga sangat besar, demikian pula dengan sebaliknya).

 Stock Split yang berlebihan membuat sisi pasokan jauh lebih besar, sehingga perusahaan itu dapat dengan cepat menjadi tipe big-cap yang lamban. Idealnya, komposisi untuk stock split adalah 2:1 atau 3:2.

 Perusahaan yang melakukan buy back atas saham-saham yang beredar menunjukkan indikator positif bagi pergerakan harga di bursa dan biasanya menunjukkan upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan laba di masa mendatang. Akibat dari buyback, total laba bersih perusahaan akan terbagi oleh jumlah lembar saham yang lebih sedikit, yang berarti menaikkan rasio laba per lembar saham.

 Rendahnya rasio debt-to-equity biasanya berarti semakin aman dan semakin bagus perusahaan tersebut. Laba perlembar saham dari perusahaan yang rasio hutangnya tinggi akan semakin terjerat jika terjadi situasi di mana tingkat suku bunga melambung tinggi.

 Cara terbaik mengukur penawaran dan permintaan adalah dengan mengamati volume perdagangan harian.

 Perlu diingat bahwa setiap saham berkapitalisasi besar dapat dibeli dengan metode CAN SLIM, tetapi saham small-cap akan semakin rentan, baik pada gerakan naik maupun turun. Dari waktu ke waktu, bursa akan menggeser tekanannya dari saham small-cap ke big-cap, dan sebaliknya. Perusahaan yang membeli sendiri sahamnya melalui bursa terbuka dan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh manajemennnya, adalah perusahaan-perusahaan dengan saham yang lebih baik.

L = Leader or Laggard

Which is your stock? (Unggulan atau pencundang: di mana posisi saham anda?)

Investor harus menyadari bahwa hamper tidak pernah menguntungkan jika berinvestasi di saham-saham pencundang, meskipun mereka seolah-olah tampak menarik. Cari dan belilah saham-saham unggulan terbaik.

(22)

Follow the leaders (dukungan institusional: ikuti sang unggulan)

 Pengertian istilah sponsor internasional mengacu kepada jumlah lembar saham yang dimiliki oleh institusi. Saham-saham unggulan terbaik tidak memerlukan banyak sponsor institusional, cukup beberapa institusi saja yang bersedia memiliki.

 Belilah saham yang sponsornya tidak terlalu banyak, yang kinerjanya di atas rata-rata, dan pada saham yang sponsornya meningkat dalam triwulan terakhir. Pertimbangan faktor keberadaan sponsor institusional ini sebagai alat yang bermanfaat bagi investor untuk memburu saham-saham unggulan.

M = Market Direction

How to determine it (arah pasar: cara mengetahui)

 Kemerosotan bursa dapat diawali dengan penurunan volume. Investor disarankan untuk melakukan penjualan lebih lanjut apabila terdapat beberapa karakteristik market sebagai berikut:

1. Indeks harga naik pada hari 3, 4, dan 5, namun volumenya menurun;

2. Kenaikkan bersih rata-ratanya lebih kecil dari kenaikkan hari sebelumnya;

3. Pemulihan rata-rata pasar masih lebih kecil dari separuh nilai kemerosotan pertama dari posisi puncaknya.

 Belajarlah menginterpretasikan perubahan tingkat harga dan volume perdagangan harian yang ada di bawah pengaruh indeks-indeks bursa, dan langkah-langkah responsive yang dilakukan saham-saham unggulan. Kunci agar posisi investor tetap bagus di bursa adalah bukan prediksi dan juga bukan pengetahuan tentang apa yang akan dilakukan di bursa; tetapi kuncinya adalah: tahu atau tidaknya investor atas apa yang baru saja dilakukan oleh bursa, dan apa yang sedang dilakukannya sekarang. Manfaat besar dari interpretasi adalah bukan hanya untuk mengindentifitasikan posisi puncak dan posisi dasar bursa, tetapi juga kemampuan untuk melacak upaya perbaikan ketika bursa sedang meluncur ke bawah. (misc sources)

Psikology Series : Terlambat Stop Loss, Apa yang Harus Saya

Lakukan ?

Stop loss / cut loss merupakan sebuah topik hangat yang sering menjadi bahan diskusi dalam berbagai forum, chat room, dan seminar.

Kita semua tahu bahwa level stop loss harus ditetapkan sebelum kita membuka sebuah transaksi, yaitu ketika kita membuat trading plan yang mencakup level entry, money management, dan level exit (baik profit taking maupun stop loss).

Demikian pula, banyak sekali diskusi dan perdebatan tentang berbagai strategi untuk menentukan level stop loss yang tepat, baik dipandang dari segi money management maupun teknikal. Saya mengakui bahwa banyak trader yang memiliki sistem dan strategi stop loss sangat baik.

Namun benarkah mereka dapat melakukannya ? Jika memang demikian, mengapa hanya terdapat sekitar 10 % hingga 15 % trader yang berhasil ? Lalu apa yang terjadi dengan kelompok 85 % - 90 % tersebut ?

(23)

dan menguntungkan. Sesekali dilakukan, hal itu bekerja dengan baik. Trader menunda level stop loss nya dan harga membal, sehingga trader menutup transaksinya dengan posisi untung.

Sikap seperti ini akan memberikan sinyal yang salah (failure signal) terhadap alam bawah sadar Anda dan menciptakan sebuah pola pikir yang keliru. Sekali hal ini bekerja dengan baik, Anda akan mencoba untuk mengulanginya lagi sehingga Anda seringkali mengabaikan stop loss.

Hal ini sangat berbahaya karena tidak ada lagi proteksi terhadap uang Anda. Dengan bersikap pasif maka Anda sedang menempatkan diri Anda sebagai seorang penjudi, bukan seorang trader.

Sikap seperti inilah yang menjelaskan mengapa sebagian besar trader (sekitar 85 % - 90 %) mengakhiri karir tradingnya dengan rasa kecewa dan mengkambinghitamkan trading sebagai arena perjudian. Hanya 10 % - 15 % saja yang berhasil. Anda tidak dapat mengendalikan market. Yang dapat Anda lakukan adalah

mengendalikan diri Anda sendiri ! Musuh yang terbesar dalam trading adalah diri anda sendiri, bukan orang lain.

Beberapa waktu yang lalu, dalam forum groupV-Trader's Trading Academy™, saya menerima sebuah pertanyaan yang menggelitik mengenai stop loss yang bunyinya kira – kira seperti ini,

”Bagaimana jika market dibuka dengan kondisi gap down, sehingga harga jatuh sangat dalam SEBELUM SAYA SEMPAT MEMASANG STOP LOSS sehingga kerugian jauh lebih besar dari yang sudah saya perhitungkan. Apa yang harus saya lakukan ? Apakah saya harus tetap menutup transaksi dengan kerugian yang sangat dalam, atau membiarkan transaksi tersebut berada dalam posisi ‘nyangkut’ ? ”

Sungguh pertanyaan yang cerdas. Saya akan menjawab pertanyaan tersebut lebih dari sudut pandang psikologis trader daripada dari segi teknikal.

Pertama – tama, yang harus anda sadari ketika terjadi gap down dan kerugian begitu besar, trader akan merasa panik, terkejut, dan kecewa. Sadar atau tidak, bahkan rasa panik tersebut mempengaruhi perubahan fisik trader, seperti jantung berdebar, tangan dingin, dan perasaan gelisah. Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Anda ?

Ketika Anda panik dan adrenalin terpacu, maka aliran darah yang seharusnya menuju korteks (bagian otak yang berguna sebagai eksekutor untuk mengambil keputusan), berpindah ke area motorik (bagian otak yang berfungsi sebagai penggerak tubuh). Hal ini mengakibatkan trader lebih cepat bergerak / bertindak daripada berpikir.

Hal ini lah yang menjelaskan mengapa orang seringkali bertindak “bodoh” ketika mereka sedang dalam keadaan emosi negatif yaitu marah, terpukul, takut, ataupun kecewa. Ketika trader sedang mengalami fase tersebut, sudah pasti trader tidak dapat berpikir dengan jernih dan mengambil keputusan yang bijaksana. Jika trader gegabah, salah – salah trader akan “ilang barang” karena ternyata market sedang berada pada suport kuat.

Demikian pula, jika trader menuruti keinginan hatinya dan berharap market dapat berbalik, salah – salah market dapat bergerak turun semakin dalam dan kerugian yang terjadi semakin besar. Lalu pertanyaannya, apa yang harus Anda lakukan ?

Sederhana saja. Yang perlu Anda lakukan saat itu adalah menetralisir emosi Anda. Tinggalkan monitor untuk sesaat, tarik napas dalam – dalam dan biarkan tubuh Anda rileks untuk sesaat. Setelah itu, barulah Anda kembali membuka layar Anda untuk melakukan analisa teknikal sehingga Anda lebih objektif dalam mengambil keputusan, entah itu mengeksekusi transaksi, merencanakan buy back, dan lain sebagainya. Trader yang sudah memiliki pengalaman ribuan kali dalam trading, akan dapat menetralisir emosinya dengan lebih cepat daripada trader pemula. Anda tidak akan bisa membedakan raut wajah mereka ketika mereka memperoleh keuntungan spektakuler ataupun kerugian yang sangat menyakitkan. Oleh karena itu, banyaklah berlatih dan belajar.

(24)

Strategi saat Panic Selling

Panic selling biasanya disebabkan oleh adanya suatu kejadian yang tidak diharapkan atau tidak diantisipasi sebelumnya oleh investor, seperti kasus “Suprime Mortgage”, bom WTC, bencana alam, kudeta, dan lain sebagainya. Hal itu memicu kekhawatiran investor dan menimbulkan aksi jual besar – besaran, disusul oleh para retailer yang ketakutan dan ikut menjual saham – sahamnya sehingga mengakibatkan harga turun tajam disertai dengan volume yang sangat besar. Crash pada market biasanya disebabkan oleh aksi panic selling.

Kata “panic” mengacu pada rasa takut / terancam. Ketika seorang investor / trader dikuasai oleh rasa takut, mereka tidak dapat bersikap objektif, sehingga mereka bertindak / mengambil keputusan tanpa memandang segi fundamental ataupun teknikal. beberapa trader tidak mempunyai trading plan, sehingga ketika muncul situasi yang tidak diharapkan, mereka ketakutan. Begitu pula, ada beberapa trader yang sudah membuat trading plan namun tidak disiplin dan tidak berpegang pada trading plan-nya.

Kasus yang sangat sering terjadi adalah ketika harga menyentuh level stop loss begitu cepat, dan trader berharap supaya harga berbalik naik, namun ternyata kejatuhan semakin dalam, dan trader baru

memutuskan untuk melakukan cut loss, sehingga kerugian yang dialami cukup besar. Bahkan tidak jarang ketika trader baru saja melakukan cut loss, harga malah berbalik dan trader menyesal telah melakukan cut loss. Akibatnya, trader sering mengalami kerugian yang cukup besar dan kehilangan kesempatan dalam memanfaatkan situasi panic selling.

Lalu, apa yang harus kita lakukan ketika menghadapi situasi panic selling ?

Pertama – tama, sebelum Anda membuka sebuah transaksi, Anda harus mempunyai trading plan yang menentukan level masuk dan keluar (baik profit taking ataupun stop loss), berdasarkan analisa teknikal dan money management yang baik. Dengan demikian Anda akan lebih objektif dalam mengambil keputusan. Kedua, ketika terjadi aksi panic selling, Anda harus tetap TENANG ! Jangan panik dan jangan terbawa arus.

Yang harus Anda lakukan adalah DISIPLIN dalam mengikuti trading plan Anda. Ketika Anda harus membatasi kerugian / cut loss, lakukan di level yang telah Anda “rencanakan” sebelumnya. Jangan biarkan emosi mempengaruhi keputusan yang Anda ambil. Ketika Anda telah melakukan cut loss dan mengalami kerugian, jangan kecewa atau sedih. Bersyukurlah karena kerugian yang Anda alami terkontrol.

Ketiga, rencanakan buy back pada momentum yang tepat, yaitu ketika harga berada dalam posisi peak dan menunjukkan tanda – tanda pembalikan arah. Bagaimana cara menentukan peak dan sinyal pembalikan arah ? Saya lebih memilih menggunakan pendekatan teknikal yang dapat digunakan untuk memprediksi market dengan cepat dan akurat, sekalipun saya tetap memperhatikan sisi fundamental.

Banyak trader yang berhasil memperoleh keuntungan besar dengan memanfaatkan situasi panic selling tersebut baik dengan cara short selling ataupun membeli di saat market akan berbalik arah. Sayang sekali di Indonesia belum bisa dilakukan transaksi short selling, oleh karena itu kita akan belajar bagaimana

memanfaatkan situasi peak dan pembalikan arah. Kita dapat menentukan peak dengan menggunakan :

 trendline,

 moving averages,

 volume,

(25)

Berikut ini merupakan contoh panic selling yang terjadi pada tahun 2008 karena kasus “Subprime Mortgage” dan krisis global, yang direpresentasikan melalui grafik harian JKSE.

Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa :

 Bagian 1 dan 2 sedang terjadi panic selling (ketika itu terjadi kasus Subprime Mortgage). Trader dan investor yang ketakutan memperparah situasi bearish.

 Bagian 3 menunjukkan bahwa bear mulai lelah, dan mulai menunjukkan adanya tanda – tanda pembalikan arah. Pada saat ini contrarian trader mulai mempersiapkan diri untuk “panic buy” ketika para trader pemula ketakutan.

 Bagian 4 menunjukkan tanda pembalikan arah, yaitu :

o Higher Low Wave,

o Harga menembus (break up) Resisten Trendline 1, o Harga break up MA 20,

o MA 20 golden cross MA 45,

o Volume tinggi yang menunjukkan konfirmasi pembalikan arah. Pada saat ini kita dapat melakukan test entry buy sebesar 20 %.

 Bagian 5 terjadi konfirmasi pembalikan arah yang lebih kuat lagi, yaitu harga menembus 3 resisten sekaligus, yaitu :

o Break up Resisten Trendline 2,

o Breakup Neckline pola Double Bottoms, o Breakup dari MA 45,

o Volume pembelian yang tinggi memperkuat konfirmasi.

(26)

Anda dapat melihat adanya pembalikan arah dan bullish yang luar biasa setelah terjadi konfirmasi pembalikan arah, dan lihatlah betapa trader / investor diuntungkan dengan memanfaatkan panic selling tersebut.

Kesimpulannya, ketika terjadi panic selling, tetaplah objektif sesuai dengan trading plan Anda. Jika Anda takut, jangan lakukan apa pun. DO NOTHING.

Gambar

Tabel di atas hanyalah merupakan simulasi. Dalam kenyataannya bisa saja dalam sebulan trader memperoleh keuntungan lebih atau kurang dari 5%

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya percepatan pelepasan varietas unggul baru gandum yang adaptif pada dataran rendah maka pada tahun 2009 Badan Litbang Pertanian merintis konsorsium penelitian gandum

Berdasarkan dari jenis kata pinjaman, kata ini termasuk dalam Loan Word, karena kata tersebut diimpor keseluruhan dari bahasa inggris dan disesuaikan dengan

Pelatihan intensif selama tiga hari ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktisi dan professional di industri perasuransian, terutama dalam memasti- kan kesiapan organisasi

Dalam variasi waktu sonikasi tersebut, diperoleh sampel dengan waktu sonikasi 4 menit menunjukkan hasil paling optimal dengan loading factor tertinggi, didukung juga dengan sifat

tersebut, walau harus dijabarkan lebih panjang lebar dan ini memang suatu keharusan nantinya jika ditindaklanjuti menjadi sebuah penelitian, pilar dunia kota

Satu atau beberapa plica membrana mukosa berjalan melintasi dinding lateral (buccal) dan vestibulum dan gingiva; mengandung jaringan ikat dan kadang-kadang juga

Pada penelitian ini sampel bakso diambil tanpa kuah, adapun penyebab kontaminasi bakteri Salmonella pada bakso dilihat dari kriteria tempat pengambilan samapel

Penelitian ini menemukan bahwa dalam konteks pariwisata halal di Lombok dengan objek penelitian turis muslim Indonesia yang mayoritas berasal dari generasi