II.
M ATERI DAN M ETODE PENELITIAN
A. M ateri, Lokasi dan W aktu Penelitian
1. M ateri
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tercantum dalam lampiran 1.
2. Lokasi dan W aktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Maret 2014 sampai Mei 2014 di PT. Perkebunan Nusantara (PERSERO) IX Krumput Banyumas, Jawa Tengah. Letak koordinat geografisnya 7.5591844 LS, 109.286027 BB. Analisis massa karbohidrat sebagai dasar analisis daya serap karbondioksisda dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknik UNSOED. Peta lokasi penelitian dalam lampiran 2.
B. M etode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel menggunakan teknik st rat ified random sampling. Strata yang digunakan adalah umur tegakan karet dengan interval 5 tahun. Umur tegakan karet dikelompokkan kedalam lima strata umur yaitu:
1. Umur tegakan ≤ 1 sampai 5 tahun 2. Umur tegakan > 5 sampai 10 tahun 3. Umur tegakan > 10 sampai 15 tahun 4. Umur tegakan > 15 sampai 20 tahun 5. Umur tegakan > 20 sampai 25 tahun
berupa massa karbohidrat, massa karbondioksida, luas daun, jumlah daun, dan kerapatan tegakan.
Rangkaian penelitian dilakukan sesuai dengan bagan alir sebagai berikiut:
Gambar 2. 1. Bagan Alir Penelitian
Tegakan Karet Dikelompokkan dalam 5
stara umur tegakan
Menghitung Kerapatan pohon
Menghitung rataan jumlah daun per pohon dan rataan luas permukaan daun
Hasil
Daun direndam pada alkohol 70% Selama 5 menit
Diambil 30 g daun pukul 03.00-04.00 dan pukul 10.00-11.00
Pada setiap strata umur tegakan karet
2. Cara Kerja Penelitian
A. Pengambilan sampel daun
Pengambilan sampel daun dilakukan dengan metode Purwaningsih (2007), yaitu pohon yang diambil daunnya ditentukan secara acak, kemudian daun diambil sebanyak 30 gram pada pukul 03.00-04.00 WIB dan 10.00-11.00 WIB. Sampel daun direndam dalam alkohol 70% selama beberapa menit. Perendaman dalam alkohol ini bertujuan untuk mencegah terjadinya fotosintesis dan respirasi lanjutan setelah daun dipetik dari pohon. Sampel daun yang telah direndam kemudian dikering anginkan.
B. Penentuan jumlah daun perpohon
Penentukan daya serap CO2 per pohon diperlukan data jumlah daun perpohon. Perhitungan jumlah daun per pohon menggunakan metode Purwaningsih (2007) dengan cara menghitung jumlah cabang yang ada dalam satu pohon dan dikelompokkan berdasarkan ukurannya. Satu cabang dari setiap kelompok dihitung jumlah daunnya kemudian jumlah daun pada setiap kelompok dikalikan jumlah cabang yang terdapat pada tiap kelompoknya. Jumlah daun pada setiap kelompok digabungkan sehingga diperoleh jumlah daun perpohon.
C. Pengukuran M assa Karbohidrat ( Sinambella, 2006)
1. Sampel daun 30 g ditimbang dan dihancurkan dengan cara digerus menggunakan mortar pada cawan porselin sampai halus. Sampel daun yang halus dikeringkan dalam oven pada suhu ± 105°C selama 48 jam (36 jam terlebih dahulu, lalu dilanjutkan 12 jam kemudian) untuk mendapatkan bobot kering mutlak.
2. Sampel daun yang sudah kering ditimbang sebanyak 200 mg dan ditambahkan dengan 20 ml HCl 0,7 N.
3. Dilakukan hidrolisis selama 2,5 jam dalam penangas air lalu disaring dalam labu ukur 100 ml.
4. Larutan dinetralkan dengan NaOH 1N setelah diberikan phenol merah (terjadi perubahan larutan dari berwarna biru dan setelah titrasi berubah menjadi warna merah muda).
6. Akuades ditambahkan sampai tanda tera 100 ml.
7. Larutan disaring kembali dan diambil larutan yang sudah jernih (super natan). 8. Pipet 1 ml larutan yang sudah jernih (super natan) dalam tabung kimia. 9. Dibuat deret standar karbohidrat 0, 5, 10, 15, 20, 25 ml.
10.Pereaksi Cu ditambahkan sebanyak 2 ml lalu dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit lalu didinginkan.
11.Pereaksi Nelson ditambahkan dengan 20 ml H2O sampai tanda tera pada masing-masing deret standar lalu dikocok dan biarkan selama 20 menit.
12.Larutan diukur dengan spektrofotometer pada gelombang 500 μm. 13.Persentase karbohidrat dihitung dengan cara:
14. Perhitungan presentase karbohidrat dianjutkan dengan menghitung massa karbohidrat dengan rumus :
ℎ x ℎ
Massa karbohidrat (setara glukosa) yang diperoleh dari metode karbohidrat di konversikan ke massa karbon dioksida dari perbandingan mol setelah disetarakan koefesieen reaksinya berdasarkan persamaan reaksi fotosintesis :
6CO2+ 6H2O C6H12O6+ 6O2
D. Prosedur Perhitungan Daya Serap Karbondioksida (Sinambela, 2006)
Penentuan Karbondioksida yang diserap bersih per luas daun perjam (Dt)
Keterangan :
Dt = Daya serap bersih CO2 per luas daun D = Daya serap bersih CO2 per luas sampel daun
∆t = Selisih waktu pengambilan sampel yang dimulai pukul 05.30 sampai dengan pukul 11.00
Penentuan Karbondioksida yang diserap besrsih per helai daun (Dl) per jam
Keterangan :
Dl = Daya serap per helai daun
Dt = Daya serap bersih CO2 per luas daun
Penentuan Karbondioksida yang diserap besrsih per pohon (Dn) per jam
Keterangan :
Dn = Daya serap bersih CO2per pohon per jam ∑d = Junlah daun per pohon
Dl = Daya serap per helai daun
Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per lahan (Dh)
Keterangan :
Dn = Daya serap bersih CO2per pohon per jam Dh = Daya serap bersih CO2per hektar per jam
K = Kerapatan pohon per Ha lahan (10000 : jarak tanam) Dt = D : ∆t
Dn = ∑d x Dl
Dl = Dt x luas per helai daun
Dh = Dn x K pohon/Ha
Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per hektar per tahun
Keterangan:
Dy = Daya serap CO2per hektar
Dn = Daya serap bersih CO2per pohon per jam
A = nilai rata-rata lama penyinaran maksimum perhari (12, 07 jam/hari) t = nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari (4,05 jam/hari) 0,46 = Perbandingan antara rata-rata per hari laju fotosintesis pada hari
mendung dan hari cerah 365 = jumlah hari dalam setahun
E. M etode Analisis
1. Analisis Varian (ANOVA)
Analisis varian (ANOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh umur tegakan karet terhadap daya serap karbondioksida. Hasil analisis varian menunjukkan perbedaan yang nyata sehingga analisis dilanjutkan dengan uji lanjut. Jenis uji lanjut yang digunakan adalah Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% untuk mengetahui perlakuan yang berbeda nyata (Gomez dan Gomez 1995).
2. Analisis Korelasi dan Regresi
Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara umur tegakan karet dengan daya serap karbondioksida, sedangkan analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara umur tegakan karet dengan kemampuan karet menyerap karbondioksida. Analisis tersebut menggunakan persamaan umum sebagai berikut:
Y = a + bX
Untuk mengetahui model regresi terbaik dilakukan perbandingan dengan model regresi non linier seperti model kuadratik dan model eksponensial dengan model persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0+ 1 + 2 dan Y= 0 atau ln = 0+ 1
Keterangan :
Y = daya serap karbondioksida a = konstanta
b = Koefisiern peubah bebas X = Umur tegakan
β0 = Koefesien elevasi β1 , β2, ….= Koefesien regresi
e = 2,718