Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya.
Bantul dengan topografi sebagian besar masuk sebagai dataran rendah mempunyai
potensi yang sangat besar dalam pengembangan perikanan khususnya perikanan
budidaya. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul terus berusaha
meningkatkan produksi perikanan budidaya dengan menerapkan berbagai strategi
pengembangan seperti peningkatan SDM, aplikasi teknologi, bantuan akses
permodalan dan peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Hasil
dari pengembangan tersebut dapat dilihat dari produksi yang terus meningkat dari
tahun ke tahun seperti terlihat pada Tabel berikut:
Tabel 3. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2009-2013
No Produksi Tahun
Gambar 1. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2009-2013
Produksi perikanan budidaya tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding produksi
tahun 2012 sebesar 826.265 kg atau 5,08%. Dukungan program/kegiatan yang
bersumber dari dana APBD Kabupaten Bantul, APBD Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY dan APBN menjadi motor penggerak peningkatan produksi selama tahun 2013.
dibanding sistem budidaya lainnya yaitu sebesar 15,06%. Hal tersebut disebabkan
karena minat pembudidaya udang vannamei di wilayah pesisir semakin meningkat.
Produksi sawah pada tahun 2013 sebesar 0 kg, hal tersebut disebabkan karena
adanya penyesuaian penggolongan jenis budidaya dengan kaidah statistik yang
berlaku.
Produksi perikanan budidaya tahun 2013 didominasi oleh komoditas lele, nila, gurame,
dan udang vannamei. Produksi per jenis ikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Produksi Perikanan Budidaya Berdasarkan Jenis Ikan Tahun 2009-2013
Peningkatan produksi terbesar terdapat pada komoditas gurame, nila, dan udang
vannamei dengan peningkatan berturut-turut sebesar 27,83%, 25,73%, dan 14,79%.
Komposisi produksi perikanan budidaya per jenis ikan dapat dilihat pada grafik berikut: