• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOGRAFI MOHAMMAD SAID (1902-1995)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIOGRAFI MOHAMMAD SAID (1902-1995)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tahun 1908 adalah tahun golongan terpelajar Indonesia mulai tampil untuk

menghimpun potensi masyarakat yang mengalami penjajahan oleh Kolonial Belanda.

Kegiatan mereka bergema hingga daerah-daerah. Kegiatan mereka ini adalah salah

satu penyebab kesadaran berbangsa dan semangat untuk merdeka yang pada awalnya

berkembang di pulau Jawa yang menyebar ke berbagai dearah termasuk Sumatera.

Seiring dengan ini pers juga mengalami perkembangan sebagai media komunikasi

golongan terpelajar dengan masyarakat. Pers mulai terbit di berbagai daerah seperti

Jakarta, Solo, Padang, Surabaya, Sibolga, Padang Sidempuan dan Medan.

Di daerah Sumatera banyak surat kabar yang bermunculan baik dari pihak

kolonial Belanda, pribumi maupun kalangan pendatang Tionghoa. di rentang waktu

1885-1942 ada sekitar 143 surat kabar yang pernah terbit.1

Salah satu surat kabar itu yang cukup menarik adalah surat kabar mingguan

yang bernama Seruan Kita menggunakan bahasa Indonesia yang didirikan sepasang

insan wartawan yang berdedikasi tinggi untuk negara ini, yakni Mohammad Said dan

Ani Idrus. Surat kabar ini berdiri pada tahun 1939 dengan Mohammad Said sebagai

(2)

pemimpin redaksi. Selain menjadi pemimpin redaksi Mohammad Said juga menjadi

penulis bersama Ani Idrus.

Surat kabar ini semakin manarik, dilihat dari latar belakang keluarga

Mohammad Said. Mohammad Said adalah seorang anak yang berasal dari keluarga

sederhana. Beliau lahir tanggal 17 Agustus 1905 di Labuhan Bilik, Kabupaten

Labuhan Batu, Sumatera Utara. Beliau hanya menempuh sekolah rendah dan tidak

tamat sekolah normal.

Mohammad Said mulai berkarir dibidang surat kabar sejak tahun 1928 di

Medan. Beliau masuk menjadi anggota redaksi surat kabar harian Tionghoa-Melayu

Tjin Po. Setahun kemudian yaitu tahun 1929 menjadi redaktur I surat kabar Oetoesan

Sumatera yang dipimpin Djaparlagoetan2, tetapi berhenti karena tidak sejalan dengan

penerbit yang dipimpin oleh politikus kiri. Setelah Keluar dari surat kabar tersebut

beliau menjadi penulis lepas di beberapa surat kabar hingga beliau mendirikan surat

kabar Seruan Kita yang tutup tiga tahun kemudian karena dibridal oleh pemerintah

Kolonial Belanda.

Setelah surat kabar Seruan Kita ternyata beliau masih sangat bersemangat

untuk mengembangkan dunia surat kabar. Hal ini terlihat pada tanggal 11 Januari

1947 beliau mendirikan dan memimpin surat kabar yang cukup terkenal di Sumatera

Utara hingga sekarang yaitu ” Waspada”. Surat kabar ini dibentuk di daerah

(3)

pendudukan Belanda/NICA yang telah menduduki kota Medan. Pada tahun 1969

beliau berhenti dari karir dunia pers untuk beralih menjadi Sejarawan.

Selama menggeluti propesi menjadi seorang sejarawan beliau menghasilkan

banyak tulisan-tulisan sejarah yang sangat terkenal seperti Aceh Sepanjang Abab,

Sejarah Pers di Sumatera Utara, biografi Sutan Flora dan masih banyak lagi.

Di samping karirnya di bidang pers dan bidang sejarah beliau juga memilki

peranan politik yang tak kalah petingnya untuk Indonesia secara umum dan Sumatera

Utara secara khusus. Dapat kita lihat ketika menjadi satu satunya dari kalangan

wartawan Indonesia yang di tunjuk pemerintah Indonesia dari Yogya untuk meninjau

Konfrensi Meja Bundar. Di tahun 1950 beliau juga memimpin Kongres Rakyat

se-Sumatera Timur yang menuntut pembubaran negara boneka Belanda "NST" (Negara

Sumatera Timur). Di tahun yang sama yaitu 1950 beliau menjadi aktivis dan ketua

umum Partai Nasional Indonesia daerah Sumatera Utara hingga 1956.

Peran, prestasi dan karya yang dihasilkan beliau sangatlah bermanfaat hingga

sekarang. Oleh sebab itu alangkah pentingnya untuk meneliti kembali tentang

kehidupan beliau, sehinggga kita dapat belajar dari pengalaman beliau untuk

memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa ini.

Untuk melihat peranan dan kontribusi beliau di masa lalu saat ini sudah sangat

sulit. Mengingat orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau semakin sedikit,

(4)

untuk melihat seberapa besar peran dan perjuangan beliau dimasa lalu. Hal ini dapat

kita teliti lagi dari jejak-jejak yang beliau tinggalkan, baik berupa tulisan maupun

berupa keterangan-keterangan lisan dari orang yang mengenal beliau baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

Ada bermacam-macam karya yang menceritakan tentang kisah seorang tokoh.

Adapun karya-karya yang kita kenal sekarang ada tiga macam. Pertama otobiografi,

yang merupakan kisah perjalanan kehidupan seorang tokoh yang di tulis oleh sang

tokoh sendiri. Kedua memoar, yang merupakan tulisan kenang-kenangan terhadap

seorang tokoh oleh orang-orang, yang ditulis banyak orang yang pernah mengisi

dinamika kehidupan sang tokoh, baik teman sekolah, kolega, kerabat, maupun orang

lain yang pernah mengenalnya. Ketiga adalah biografi yaitu perjalanan kehidupan

seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain berdasarkan sumber-sumber yang ada.

Untuk meneliti kembali tentang kehidupan dari Mohammad Said maka saya sebagai

peneliti memakai bentuk ketiga yaitu biografi, degan judul biografi Mohammad Said

dari 1905- 1995.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah merupakan landasan awal dari sebuah penelitian. Dengan adanya

masalah maka sebuah penelitian memiliki orientasi, fokus dan sebuah kepastian

(5)

maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai biografi

Mohammad Said sejak tahun 1905 sampai 1995.

Adapun pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Kehidupan Masa Kecil Mohammad Said dan Latar belakang Pendidikan yang ditempuh oleh Mohammad Said ?

2. Bagaimana Bentuk Peranan Mohammad Said dalam Pers, Politik dan Sejarah Indonesia?

Kedua Pertanyaan ini menjadi fokus dari permasalahan yang akan di bahas

dalam penulisan ini karena topik tersebut merupakan hal yang paling mendasar perlu

kita ketahui dari Mohammad Said, dimana beliau menjadi seorang tokoh yang

berpengaruh di bidang pers, politik, dan sejarah Indonesia walaupun beliau tidak

pernah mengecap pendidikan di perguruan tinggi. Dalam Pers kita akan melihat

sejauh mana perkembangan pers yang telah terjadi dinegara ini dimasa beliau menjadi

seorang wartawan. Dibidang Politik juga kita akan melihat peranan dari beliau ketika

menjadi seorang politisi yang memimpin kongres dalam penentuan masa depan dari

Negara Sumatera Timur. Selain itu, beliau juga menjadi seorang sejarawan dan

pembuat sejarah yang sangat berpengaruh di negara ini.

Untuk mengulas dan dan menjelaskan jawaban dari pertanyaan ini penulis

(6)

yang berarti hidup dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi adalah

tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi secara sederhana dapat dikatakan

sebagai kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dalam kamus besar bahasa Indonesia

ditafsirkan sebagai riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.3 Hal ini

sesuai dengan pendapat John A. Garaty dalam kuntowijoyo yang mengartikan

biografi sebagai catatan tentang hidup seseorang.4 Penelitian biografi yang baik

menurut Kuntowijoyo harus mengandung 4 hal yaitu : 1. Kepribadian tokohnya 2.

Kekuatan sosial yang mendukung 3. Lukisan sejarah pada zamanya dan 4

keberuntungan dan kesempatan yang datang.5

Biografi adalah sejarah, sama halnya dengan sejarah kota, negeri atau bangsa.

Catatan tentang hidup seseorang ini bersifat mikro tetapi ia menjadi bagian dari

sejarah yang lebih besar, bahkan ada pernyataan anekdotal bahwa sesungguhnya

sejarah merupakan penjumlahan dari beberapa biografi. Hal ini tidak berlebihan

mengingat substansi biografi pasti merujuk pada manusia di dalam ruang dan waktu

di suatu masa. Dinamika manusia sebagai individu dan masyarakat dalam ruang dan

waktu itu sangat berperan membentuk kepribadian, pandangan, semangat, sifat, sikap

dan karakter sosok yang dilukiskan dalam sebuah biografi.

3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2012.

hal. 155.

(7)

Biografi memerlukan bahan-bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa

seperti surat-surat, buku harian, atau kliping Koran. Sedangkan bahan-bahan

pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang

memaparkan peranan subyek biografi tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin

dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun biografi dalam artikel how to write a

biographi, dalam website homework center-writing, yaitu:

1. What makes this person special or interesting?

2. What kind of effect did he or she have on the word? Other people?

3. What are the adjectives you would most usu describe the person?

4. What examples from their life illustrate those qualities?

5. What events shaped or changed this person’s life?

6. Did he or she overcome obstacles? Take risk? Get Lucky?

7. Would the worlds be better or worse of this person handn’t lived? How and

why? 6

Sedangkan menurut Goottschalk “….every man has own historian” yang

berarti setiap orang memiliki sejarahnya sendiri. Dan untuk menulis biografi jika

mengacu pada Goottchalk. Maka harus bertumpu pada empat langkah metode sejarah

7:

6 Home work center writing, how to write biographi 26-1-2013.

(8)

1. Pengumpulan obyek yang berasal dari zaman itu dan pengumpulan

bahan-bahan tercetak, tertulis dan lisan yang boleh jadi relevan

2. Menyingkirkan bahan-bahan (atau bagian-bagian dari padanya) yang tidak

autentik

3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan yang

autentik

4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi sesuatu kisah atau

penyajian yang berarti.

Selain dari penjelasan dari ahli diatas peneliti juga menambahkan 4 (empat)

hal yang bisa membuat karya ini signifikan dengan gerak sejarah; politik, sosial dan

kebudayaan yaitu (1) deskripsi biografi selalu detail menggambarkan kepribadian

tokohnya, (2) ada kekuatan sosial yang mendukung eksistensi sang tokoh pada atau

hingga zaman sesudahnya, (3) akan terlukis dinamika sosial di Zaman itu sebagai

latar belakang kehidupan sang tokoh, (4) kemungkinan ada letupan dalam perjalanan

hidup sang tokoh, semacam titik balik, keberuntungan atau kesempatan yang diambil

sang tokoh sehingga membuat dirinya lebih menonjol dari tokoh lain pada Zamannya.

Dalam penelitian biografi penulis berusaha untuk ‘memahami’ dan/atau

‘menerangkan’ dunia sang tokoh dengan pendekatan tertentu. Penggunaan

pendekatan ilmiah bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi orang

yang mempelajarinya. Biografi atau prosopografi (biografi kolektif) dalam bidang

(9)

Biografi yang berusaha ‘menerangkan’ sang tokoh menggunakan pendekatan yang

lebih ilmiah, seperti menggunakan pendekatan psychoanalysis atau psychohistory

sebagai turunan dari ilmu psikologi seperti dikenalkan Sigmund Freud ketika

melakukan analisis kejiwaan atas kepribadian Leonardo da Vinci8.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan penelitan ini adalah:

1. Menjelaskan Kehidupan Masa kecil dari Mohammad Said dan Latar Belakang

Pendidikan yang ditempuh oleh beliau.

2. Menjelaskan peranan dan pemikiran Mohammad Said dalam dunia pers,

politik dan Sejarah Indonesia.

3. Mendeskripsikan dan Menelaah Tulisan-tulisan Mohammad Said mengenai

sejarah Indonesia secara umum dan Sumatera Utara secara khusus.

Manfaat penelitian ini adalah

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti yang

akan meneliti penelitian sejenis.

2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan Sebagai bahan pembelajaran bagi

politisi, sejarawan dan wartawan Indonesia secara umum dan Sumatera Utara

secara khusus dalam menjalankan prinsip politiknya.

(10)

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah,

sejarawan, dan wartawan dalam hal membuat kebijakan dengan para

tokoh-tokoh yang berjasa. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi

sebuah sumber untuk memperhatikan dan memberikan penghargaan yang

pantas terhadap tokoh tersebut.

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan buku biografi B.M.

DIAH yang berjudul “Wartawan serba bisa” karya dari Toeti Kakiailatu. Buku ini

memaparkan tentang kehidupan wartawan di empat Zaman yaitu Zaman

Kolonialisme Belanda, Pendudukan Jepang, Pemerintahan orde lama dan orde baru

yang juga menjadi Zaman yang dihadapi oleh Mohammad Said. Selain itu buku ini

juga dapat dijadikan peneliti sebagai sumber informasi karena buku ini juga

mengisahkan mengenai kondisi pers di Medan serta mengisahkan perjuangan para

wartawan-wartawan kota Medan pada waktu itu dan salah satunya adalah

Mohammad Said.

Selain dari biografi B.M. DIAH yang berjudul “Wartawan serba bisa” ,

peneliti juga menjadikan beberapa biografi lain sebagai referensi. Adapun biografi

yang menjadi referensi sesuai dengan yang dijelaskan dalam kajian teori yaitu

biografi yang memahami. Adapun biografi yang akan dijadikan sumber lain yaitu:

(11)

Kemerdekaan. Deliar Noer yang menulis biografi Hatta dan diberi judul, Mohammad

Hatta : Biografi Politik. O.G. Roeder peneliti buku Anak Desa: Biografi Presiden

Soeharto dan A. Makmur Makka, peneliti BJH, Bacharuddin Jusuf Habibie: His Life

and Career. Contoh dari kategori ‘menerangkan’ kedua antara lain, Sukarno: An

Autobiography as told to Cindy Adams, lalu, Soeharto: Pikiran, Ucapan dan

Tindakan Saya. Otobiografi seperti dipaparkan kepada G. Dwipayana dan Ramadhan

K.H.. Karangan Sejarahwan Anhar Gonggong dalam biografi, Abdul Qahhar

Mudzakkar: Dari Pejuang sampai Pemberontak, akan dijadikan sebagai sumber.

Dalam penulisan ini penulis juga menggunakan buku yang merupakan

sumber informasi tentang kehidupan Mohammad Said seperti buku biografi Hjj. ANI

IDRUS Sebagai Tokoh Wartawati Indonesia yang ditulis oleh Triadah Bangun. Buku

biografi ini banyak memaparkan aktivitas dari Mohammad Said ketika menjadi

wartawan bersama Ani Idrus yang merupakan istri dari Mohammad Said sendiri.

Buku yang mencerminkan kehidupan politik dari Mohammad Said juga akan

dijadikan referensi seperti buku Mencoba lagi Menjadi Indonesia karya dari

Suprayitno yang membahas tentang perkembangan politik di Sumatera Timur yang

dimana beliau sangat berperan didalamnya, dan tidak lupa penulis juga akan

menggunakan buku-buku sejarah yang dihasilkan oleh beliau seperti buku Aceh

Sepanjang Abad dan Sutan Blora dan juga buku Sejarah Pers di Sumatera Timur

yang membahas tentang kehidupan wartawan di Sumatera Timur dimana beliau

(12)

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian sejarah yang ilmiah pemakaian metode sejarah sangatlah

penting. Sejumlah sistematika penelitian terangkum dalam metode sejarah yang

dibutuhkan peneliti dalam merekonstruksi objek masa lampau. Adapun prosedural

dalam pengumpulan data penelitian ini tidak terlepas dari empat tahapan penelitian

yaitu tahap pencarian atau pengumpulan data, tahap kritik terhadap data (kritik intern

dan kritik ekstern), tahap menginterpretasikan data, dan tahap penulisan atau

historiografi.

Pada tahap pertama dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode,

yaitu pengumpulan data lewat penelitian kepustakaan (library research) dan

penelitian lapangan (field research). Pada pencarian sumber-sumber ini peneliti

menggunakan metode kualitatif. Penelitian kepustakaan banyak penulis lakukan di

perpustakaan pusat Universitas Sumatera Utara, Ruang Baca Universitas Negeri

Medan, Perpustakaan Pribadi Keluarga Mohammad Said dan Perpustakaan Surat

Kabar Waspada. Pada penelitian Kepustakaan ini penulis banyak mendapatkan

sumber-sumber berupa tulisan-tulisan Mohammad Said, buku-buku yang mencatat

tentang Mohammad Said, foto-foto, dan juga dokumen-dokumen pribadinya. Untuk

penelitian lapangan peneliti melakukannya dengan wawancara. Peneliti melakukan

(13)

Mohammad Said seperti : teman-temanya, keluarganya dan juga peneliti-peneliti

tentang Mohammad Said terdahulu.

Setelah mengumpulkan sumber tertulis dan lisan penulis melakukan kritik

sumber untuk mendapat kesahihan sumber yang telah di kumpulkan. Pertama peneliti

melakukan kritik ekternal dengan melihat autentiknya suatu tulisan, meneliti bentuk

kertasnya, menyelidiki bentuk papirusnya, meneliti bahan bakunya dan formatnya

untuk sumber yang tertulis sedangkan untuk sumber lisan penulis meneliti usia

pekerjaan dan juga kedekatanya dengan Mohammad Said. Selanjutnya peneliti

melakukan kritik internal. Dalam kritik internal ini peneliti menyelidiki isi, tata

bahasa, bahasa yang digunakan, dan ide dari sumber tertulis dan untuk sumber lisan

penulis melakukan kritik internal dari gaya bahasa dan juga kemampuan sumber

dalam berkomunikasi.

Setelah pengumpulan dan analisis data, maka peneliti

menginterpretasikannya. Dalam menginterpretasikan penelitian ini peneliti

menghasilkan sebuah sintesis dari objek kajian yang cukup jauh kebelakang.

Setelah peneliti menghasilkan sintesis dari objek kajian peneliti melakukan

penulisan sebagai tahap laporan pertanggung jawaban sebuah penelitian. Pada

penulisan penelitian ini peneliti menjabarkan sintesis dengan mendeskripsikanya

Referensi

Dokumen terkait

[r]

LAMPIRAN I : PERATURAN DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR.. KABUPATEN KEBUMEN

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan

[r]

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi yang diberikan tiap indikator terhadap manajemen karier organisasi dapat dilihat dari nilai loading factor yang

(meningkatkan nilai C B R ) , juga berfungsi sebagai pemisah (separator) antara tanah dasar (asli) dengan tanah timbunan. Kelemahannya adalah struktur geotekstil merupakan material

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Laporan Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dengan