BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor
jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Bersama dengan industri teknologi dan informasi, industri pariwisata diperkirakan menjadi penggerak utama perekonomian abad 21. Perkembangan pariwisata Indonesia tak
terlepas dari perkembangan pariwisata dunia.
Pertumbuhan pariwisata internasional juga memberikan dampak positif
pada sektor ekonomi. Pertumbuhan tersebut sudah tentu juga akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Namun, untuk bisa mendapatkan dampak positif pertumbuhan pariwisata internasional tersebut di Indonesia, maka masyarakat
Indonesia khususnya para pelaku bisnis kepariwisataan, harus dapat secara sistematis memperkenalkan aset-aset kepariwisataan Indonesia, termasuk budaya lokal, sumber daya alam dan manusia demikian juga dalam hal jasa dan barang.
Penanganan industri pariwisata melibatkan hampir semua sektor ekonomi (multi sektor) baik yang tergolong fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti
hotel dan restoran. Jumlah industri berskala kecil dan menengah yang terkait dan menerima dampak multiplier dari pariwisata sangat banyak. Di Indonesia, pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang prospeknya cerah, dan
geografisnya. Berdasarkan letak dan keadaan geografisnya yang strategis maka dipastikan akan ada banyak wisatawan asing melakukan perjalanan ke Indonesia.
Dasar hukum pengembangan pariwisata yang sesuai dengan prinsip pengembangan adalah Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan tentang Pembangunan Kepariwisataan (Pasal 6: Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan
dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata, Pasal 8: 1) Pembangunan
kepariwisataan dilakukan berdasarkan rencana induk pembangunan kepariwisataan yang terdiri atas rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional, rencana induk pembangunan kepariwisataan provinsi, dan rencana induk
pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota. 2) Pembangunan kepariwisataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian integral dari rencana pembangunan jangka panjang nasional. Pasal 11: Pemerintah bersama lembaga
yang terkait dengan kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.
Adapun beberapa faktor yang menjadi alasan kuat mengapa pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan pariwisata antara lain: 1) Semakin menurunnya peranan minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa dibanding yang lalu, 2)
Merosotnya nilai ekspor di sektor non minyak, 3) Prospek pariwisata memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten, 4) Potensi alam
pariwisata menjadi penting peranannya dalam pembangunan nasional. Dimana
tidak ada kegiatan ekonomi yang berdimensi luas ke semua sektor, tingkatan dan kepentingan seperti Pariwisata. Oleh karena itu adalah sangat vital untuk
mengintegrasikan rencana pengembangan pariwisata dengan pembangunan nasional.
Dengan semangat otonomi daerah yang pada dasarnya memberikan
wewenang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus setiap kepentingan masyarakat setempat, maka dalam rangka percepatan proses pembangunan daerah
Kota Tebing Tinggi, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata harus benar-benar menangkap pelimpahan tugas dan wewenang itu sebagai salah satu peluang yang menjadi andalan untuk memperoleh PAD dan memajukan
masyarakat di daerah.
Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategi yang sangat vital
karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini merupakan acuan yang menjadi dasar pengukuran berhasil atau tidaknya suatu strategi. Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen organisasi harus dituntut
untuk dapat menciptakan organisasi yang dapat mengembangkan dan mengimplementasikan strategi secara efektif yang antisipatif terhadap
kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi bersaingnya. Maka untuk menjadikan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata andalan diperlukan adanya suatu perencanaan strategi yang baik, implementasi
(PAD) dengan demikian dapat mengetahui prospek perkembangan sektor
pariwisata daerah kedepannya.
Berdasarkan pada uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan pada studi penelitian difokuskan untuk menganalisa dan mengetahui pelaksanaan strategi-strategi yang perlu ditempuh dalam pengembangan pariwisata daerah Kota Tebing Tinggi ditinjau dari sektor strategi dengan judul: "Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kota Tebing Tinggi".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka diperlukan perumusan masalah yang sangat berguna bagi arah dan langkah penelitian supaya lebih jelas dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah “Bagaimana Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kota Tebing Tinggi?”.
1.3 Tujuan Penelitiann
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, adapun yang menjadi tujuan peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata di Kota Tebing Tinggi.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah atau fenomena sosial
1. Secara Subjektif
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan, pengetahuan serta kemampuan menulis
karya ilmiah yang berkaitan dengan disiplin Ilmu Administrasi Negara. 2. Secara Praktis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi
pemerintah. 3. Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah kemampuan berpikir secara ilmiah dan memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara
FISIP USU.
1.5 Kerangka Teori
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis perlu mengemukakan
teori-teori sebagai kerangka berpikir yang berguna untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian melihat masalah yang akan diteliti. Menurut Singarimbun
teori adalah serangkaian asumsi, konsep, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian, tempat
Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah
yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Kerangka teori ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Pariwisata
1.5.1.1 Pengertian Pariwisata
Menurut Oka A. Yoetipariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain
dengan tujuan bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut. 1
Sedangkan menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi
sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor-sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik, seperti industri kerajinan tangan dan
cendramata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.2
1
Yoeti, Oka. A. 2000 : 21 Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup.
2
1.5.1.2 Bentuk-Bentuk Pariwisata
Menurut Wahabbentuk-bentuk pariwisata dapat dibedakan menjadi berbagai macam menurut jumlahnya, wisatawan dibedakan atas: 3
Menurut UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Tujuan Pariwisata adalah
1. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-istri.
2. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hunungan kekerabatan satu sama lain.
3. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dengan pemeimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan anggotanya.
1.5.1.3 Tujuan Pariwisata
4
e. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya :
a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat
c. menghapus kemiskinan
d. mengatasi pengangguran
3
Salah, Wahab. 1989. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
4
f. memajukan kebudayaan
g. mengangkat citra bangsa
h. memupuk rasa cinta tanah air
i. memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j. mempererat persahabatan antarbangsa.
1.5.1.4 pengembangan pariwisata
Pengembangan pariwisata merupakan rangkaian untuk mewujudkan penggunaan berbagai sumber daya pariwisata yang terpadu, dari berbagai bentuk pariwisata diluar aspek yang berkaitan secara langsung maupun tidak secara langsung yang terlibat akan kelangsungan pengembangan pariwisata. Sektor pariwisata merupakan suatu andalan didalam perekonomian nasional, sehingga didalam oprasionalnya bertumpuh pada beberapa potensi seperti sektor alam, budaya dan sosial masyarakatnya didalam pengembangannya.
1.5.1.5 industri pariwisata
definisi mengenai usaha, pengusaha, dan industri pariwisata lhususnya yang terkait dengan pembangunan kepariwisataan seperti yang terkandung dalam mandat pembangunan industri pariwisata yang ada dalam UU N. 10 th 2009,
tentang kepariwisataan adalah sebagai berikut :5
1. usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
5
2. pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata.
3. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
Pengertian kelembagaan industri pariwisata seperti yang telah dijelaskan oleh UU tentang kepariwisataan tersebutlah yang merupakan
mitra kerja yang diharapkan bersinergi dengan pihak pemerintah dan pemerintah daerah serta masyarakat yang terkait dengan kepariwisataan setempat untuk meyelenggarakan pembangunan kepariwisataan di
indonesia.Berdasarkan penjelasan pasal 7 huruf a UU no 10/2009, tentang kepariwisataan maka yang menjadi ruang lingkup mandat pembangunan
pariwisata di indonesia meliputi :
1. Struktur ( fungsi, hirarki, dan hubungan) industri pariwisata Yang dimaksud dengan struktur industri pariwisata adalah fungsi,
hirarki dan hubungan didalam kumpulan usaha pariwisata yang diwadahi oleh asosiasi profesional yang saling berkoordinasi dan
bersinergi untuk menigkatkan daya saing kepariwisataan indonesia. 2. Daya saing produk usaha pariwisata
Yang dimaksud dengan pengertian daya saing produk pariwisata
3. Kemitraan usaha pariwisata
Dimaksudkan sebagai usaha bersama antar pelaku industri pariwisata dan dengan masyarakat ataupun dengan pemerintah, yang
menguntunggkan semua pihak yang terlibat untuk menghasilkan produk dan jasa pariwisata.
4. Kredibilitas bisnis
Kredibilitas bisnis sangat diperlukan dalam usaha pariwisata. Kredibilitas bisnis dalam hal ini dimaksudkan sebagai
penyelenggaraan usaha yang dilakukan secara terpercaya, adil, transparan, dan akuntabel.
5. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Yang dimaksud dengan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya dalam pengertian ini adalah kewajiban penyelenggaraan
usaha berdasrkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan dan pemanfaatan.
1.5.1.6 Strategi Pariwisata
strategi pariwisata merupakan suatu proses yang berlangsung untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung,
karena menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya,
karena itu dibutuhkan strategi pariwisata untuk melihat sudah sejauh mana tingkat keberhasilan dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung saat ini.6
6
1.5.2 Strategi
1.5.2.1 Pengertian Strategi
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “strategos”. Kata “strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin oleh Purnomu dan Zulkieflimansyah. Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya
bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran7
Bryson menjelaskan bahwa strategi merupakan pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menekankan pada bagaimana organisasi, apa saja yang dikerjakan, dan alasan organisasi
mengerjakannya. Strategi yang efektif harus memenuhi kriteria seperti harus dapat bekerja, secara politik dapat diterima oleh stakeholder, sesuai filosofi dan nilai
organisasi, memiliki etika, moral, hukum organisasi, serta harus mampu menghadapi isu strategis yang mesti diselesaikan
.
8
Crown Dirganto menyatakan definisi strategi adalah hal yang menetapkan
arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan
terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar. (Bryson, 2005:69-70).
9
7
PB, Triton. 2007 :13Manajemen Strategik: Terapan Perusahaan dan Bisnis.
8
M. Bryson, John. 2005. : 69-70 Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial.
9
Dirgantoro, Crown. 2001 : 5 Manajemen Strategis: Konsep, Kasus dan Implementasi. Jakarta: PT.GRASINDO.
Menurut Karyoso strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif
menurut Amstrong strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal
untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan
dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder.10
Menurut Richard Vancil strategi sebuah organisasi, atau sub unit sebuah organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang
diimplikasi oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan, berupa: 11
1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang
tidak dapat ditiru.
1. Sasaran-sasaran jangka panjang,
2. Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan,
3. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek.
Strategi mempunyai tiga karakteristik menurut Hunger dan Wheelen
yaitu:
2. Consequentil adalah keputusan-keputusan strategis yang memasukan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen.
3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di
masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi diatas maka strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Peranan yang dimainkan
10
PB, Triton. 2007 : 15 Manajemen Strategik: Terapan Perusahaan dan Bisnis
11
oleh strategi tersebut adalah sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh
organisasi bersangkutan.
1.5.2.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi
Tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap strategi, yakni analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, serta analisis tujuan
yang akan dicapai. Strategi organisasi ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive atau
dapat bertahan hidup.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan salah satu unsur penting dalam
strategi,sebab dengan analisis lingkungan akan menghasilkan informasiinformasi yang diperlukan untuk menilai dan melihat masa depan
organisasi.
2. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal adalah analisis yang diberikan terhadap
lingkungan dalam organisasi. Analisis lingkungan internal bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan dalam organisasi.12
Analisis tujuan yang akan dicapai berhubungan erat dengan visi dan misi suatu organisasi. Visi merupakan suatu keinginan terhadap keadaan di masa datang 3. Analisis Tujuan yang Akan dicapai.
12
yang dicita-citakan oleh seluruh anggota organisasi mulai dari jenjang yang
paling atas sampai yang paling bawah13
Hadirnya manajemen strategis sebagai suatu hal penting yang dibutuhkan oleh organisasi dan pemimpinnya kemudian berkembang menjadi suatu ilmu yang
banyak dipelajari dan diajarkan untuk dapat membantu dalam berpikir kritis. Dengan manajemen strategis maka perencana strategi atau pemimpin perusahaan
akan berpikir atau memandang perusahaan atau organisasi secara keseluruhan bukan setengah-setengah seperti yang dilakukan oleh manajer tiap divisi atau bagian, sehingga akan mudah dan cepat baginya untuk mengidentifikasi masalah-1.5.3 Manajemen Strategis
1.5.3.1 Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena
berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di masa depan.
Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar
organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektifitas dan
produktivitasnya makin lama makin tinggi.
13
masalah strategik (umumnya saling berkaitan) yang muncul 14
Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arahan tentang akan menjadi apa atau seperti apa organisasi atau perusahaan dimasa yang akan datang
atau secara lebih ringkas suatu pandangan ke depan tentang perusahaan. Misi lebih spesifik lagi dibandingkan dengan visi. Misi akan secara spesifik
menekankan tentang produk yang diproduksi, pasar yang dilayani dan hal-hal lain yang secara spesifik berhubungan langsung dengan bisnis. Secara singkat visi memberi penjelasan tentang apa bisnis perusahaan. Objective lebih oleh kepada
penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin terukur yang ingin dicapai oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu.
(Agustinus Sri
Wahyudi, 1996:5)
Menurut Crown Dirgantoro secara garis besar terdapat tiga elemen besar
yang membentuk manajemen strategis, yaitu: 1. Analisis Lingkungan (Internal dan Eksternal)
Analisis lingkungan dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk melihat
kemungkinan peluang yang bisa muncul serta kemungkinan-kemungkinan ancaman yang bisa terjadi yang diakibatkan oleh adanya
perubahan-perubahan, yang terjadi baik pada tingkatan lingkungan bisnis/industri, maupun lingkugan internal organisasi. Analisis juga dilakukan terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki atau yang ada dalam organisasi untuk melihat seberapa
besar organisasi dapat memanfaatkan peluang yang ada atau mengantisipasi ancaman dan tantangan yang muncul.
2. Penetapan Visi, Misi dan Objective
14
3. Strategi (Formulasi, Implementasi, Pengendalian)
Pada tahapan strategi ada tiga hal yang penting untuk dipahami, yaitu: a) Formulasi Strategi
Pada tahap ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitas-aktivitas utama yang antara lain adalah:
1. Menyiapkan strategi alternatif
2. Pemilihan strategi
3. Menetapkan strategi yang akan digunakan
b) Implementasi Strategi
Tahap ini adalah tahapan dimana strategi yang telah diformulasikan tersebut kemudian diimplementasikan. Pada tahap implementasi ini beberapa
aktivitas atau cakupan kegiatan yang mendapat penekanan antara lain adalah: 1. Menetapkan tujuan tahunan
2. Menetapkan kebijakan 3. Memotivasi karyawan
4. Mengembangkan budaya yang mendukung
5. Menetapkan struktur organisasi yang efektif 6. Menyiapkan budget
7. Mendayagunakan sistem informasi
8. Menghubungkan kompensasi karyawan dengan performance perusahaan c) Pengendalian strategi
1. Review faktor eksternal dan internal yang merupakan dasar dari strategi
yang sudah ada.
2. Menilai performance strategi
3. Melakukan langkah koreksi
1.5.4 Pendekatan Dasar Mengenali Isu Strategi Menurut Barry ada tiga pendekatan dasar15 1. Pendekatan langsung (direct approach).
.
Pendekatan langsung meliputi jalan lurus dari ulasan terhadap mandat, misi, dan SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancmaan) hingga identifikasi isu-isu strategis. Pendekatan langsung akan sangat baik jika tidak
ada visi sebelumnya dan mengembangkan visi berdasarkan konsesus akan terlalu sulit.
2. Pendekatan sasaran (goals approach)
Organisasi harus menciptakan sasaran dan tujuan bagi dirinya sendiri dan mengembangkan strategi untuk mencapainya. Pendekatan ini dapat bekerja
jika ada kesepakatan yang agak luas dan mendalam tentang sasaran dan tujuan secara rinci dan spesifik untuk memandu pengembangan strategi. Kemudian
isu-isu strategis menyangkut bagaimana yang terbaik untuk menerjemahkan sasaran dan tujuan itu menjadi tindakan.
3. Pendekatan Visi Keberhasilan (Vision of Success)
Organisasi dapat mengembangkan gambaran dirinya di masa depan sebagai organisasi berhasil memenuhi misinya. Isu strategis adalah tentang
15
bagaimana organisasi harus beralih dari jalannya sekarang menuju bagaimana
organisasi memandang dan berjalan sesuai dengan visinya. Pendekatan visi keberhasilan berguna: jika organisasi kesulitan mengembangkan strategi, dan
jika ada perubahan drastis mungkin diperlukan. kesulitan mengidentifikasikan isu-isu strategis secara langsung, jika tidak ada kesepakatan sasaran dan tujuannya yang terperinci dan spesifik serta akan
1.5.5 Proses Manajemen Strategi
Menurut M.Qudrat Nugraha manajemen strategi dapat dicapai melalui tahapan-tahapan yang kolektif, dimana setiap tahapan memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing dan harus dikerjakan karena sangat penting dalam
menentukan keberhasilan dari manajemen strategis tersebut16
Implementasi strategi menghendaki supaya menetapkan sasaran-sasaran per tahun, menetapkan kebijakan-kebijakan, memotivasi karyawan dan
. Proses dari manajemen strategi tersebut terdiri dari:
1. Formulasi Strategi
Formulasi strategi meliputi mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman dari luar organisasi,
menetapkan tujuan-tujuan (sasaran-sasaran) jangka panjang, menghasilkan strategi-strategi tertentu untuk dijalankan.
2. Implementasi Strategi
16
mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah dirumuskan dapat
dilaksanakan, pengimplementasian strategi mencakup membangun suatu budaya yang mendukung strategi, menciptakan sebuah struktur organisasi yang efektif,
mengarahkan kembali usaha-usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan menggunakan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam manajemen strategi. Dalam
hal ini para manajer berusaha keras mengetahui kapan strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian strategi merupakan alat utama untuk memperoleh informasi ini.
1.5.6 Implementasi Strategi
Penerapan strategi sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen
strategis. Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Serin kali dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi
strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi
karyawan yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan, strategi tersebut dirumuskan bila tidak diterapkan tidak ada gunanya.
Implementasi strategi (strategy implementation) mensyaratkan perusahaan
Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan system
informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Melaksanakan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan.
Evaluasi strategi (strategy evaluation) adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat
berjalan seperti diharapkan; evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karma factor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktivitas dasar
evaluasi strategi adalah:
1. Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat
ini,
2. Mengukur kinerja, dan 3. Mengambil tindakan korektif.
Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di hari esok. Sukses selalu membawa masalah baru yang berbeda;
perusahaan yang puas diri akan mengalami kegagalan. Dengan demikian, pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi
1.6 Definisi Konsep
Menurut Singarimbun konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok,
atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memberi batasan terhadap pembahasan dari permasalahan yang akan diteliti. Adapun definisi konsep dari penelitian ini adalah17
17
Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
:
1. Strategi adalah penentuan rencana sasaran dan tujuan jangka panjang dari organisasi yang disusun secara menyeluruh dan terpadu, dengan memanfaatkan
segala sumber daya serta memberikan respon terhadap lingkungan untuk pencapaian tujuan organisasi.
2. Manajemen Strategi adalah proses manajemen yang memperhatikan unsur-unsurnya dalam membuat rencana strategis dan kemudian bertindak berdasarkan
rencana tersebut.
3. Implementasi Strategi adalah penerapan strategi mengharuskan perusahaan
untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan
1.7Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang yang mendasari munculnya maslah dalam penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori,
definisi konsep serta sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Pada Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis, serta memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data
yang akan disajikan pada bab sebelumnya.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini memberikan pemaparan tentang data yang diperoleh dari fakta yang terjadi yang selanjutnya di analisis menggunakan teori-teori yang telah ada.
BAB VI PENUTUP