i
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN
MATA PADA MAHASISWA DI RUANG KULIAH
OLEH:
RAJA FERNANDO A.R.A.J
NIM 201110330311009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN
MATA PADA MAHASISWA DI RUANG KULIAH
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
RAJA FERNANDO A.R.A.J 201110330311009
FAKULTAS KEDOKTERAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan dan kemudahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Mahasiswa Di Ruang Kuliah”.
Penelitian dalam tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri namun juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.
2. dr. Alfa Sylvestris Sp.M selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.
3. dr. Rubayat Indradi M.OH selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.
4. dr. Rahayu Sp.S selaku penguji yang telah memberikan masukan dalam skripsi ini.
vi
mendoakan yang tak pernah putus buat penulis untuk meraih gelar sarjana kedokteran.
6. Laksita Anindhita Putri selaku teman hidup yang selalu ada disamping penulis, tidak bosan-bosannya membantu penulis selama ini dan memberikan motivasi serta doa sehingga penulis bisa mencapai semua. 7. Kedua adik saya, Ade Unedo K.A.J dan Akhsay Deone M.A.J yang saya
sayangi, terima kasih atas doa dan dukungannya yang tiada henti-hentinya buat penulis.
8. Erdiyan, Rofwiun, Deta, Zhafranto, Isa selaku sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh Staf TU Fakultas Kedokteran UMM yang telah membantu secara administrasi selama perkuliahan sampai dalam penyelesaian skripsi ini. 10.Seluruh Staf Perpustakaan kampus 2 UMM yang telah membantu dalam
proses peminjaman buku.
11.Teman-teman khususnya angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi dan doa bagi penulis.
12.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah membantu proses penyusunan skripsi ini.
Malang, Agustus 2015
vii ABSTRAK
Jabbar, Raja Fernando A.R.A. 2015, Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Mahasiswa Di Ruang Kuliah, Fakultas kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I): dr. Alfa Sylvestris Sp.M, Pembimbing (II): dr. Rubayat Indradi M.OH
Latar belakang: Menurut Pascarelli tahun 2014, dikatakan bahwa 60 juta orang di dunia menderita masalah mata dan jumlahnya meningkat 1 juta per tahun. Menurut Asosiasi Optometri Amerika, salah satu faktor yang menyebabkan munculnya kelelahan mata adalah intensitas penerangan yang tidak memenuhi standart SNI. Kelelahan mata terjadi karena otot pada mata bekerja secara intensif saat intensitas penerangan tidak memenuhi standart sehingga timbul stress pada musculus cilliaris.
Tujuan: Mengetahui pengaruh intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada mahasiswa di Ruang Kuliah.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan desain penelitian observasional analitik dengan menggunakan studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 225 orang yang diambil secara acak menggunakan proporsional random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji regresi binary logistik.
Hasil penelitian :Intensitas penerangan pada seluruh ruangan kuliah yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dikategorikan tidak sesuai dengan standart SNI 2001. Dari 225 responden, sebanyak 22,7 % mengalami kelelahan mata dan 77,3 % tidak mengalami kelelahan mata. Berdasarkan hasil uji regresi binary logistic didapatkan Koefisien regresi bernilai negative sebesar -0.421 dengan nilai sig. (p) yaitu 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang berada di ruang kuliah.
viii ABSTRACT
Jabbar, Raja Fernando A.R.A. 2015. The Effect of Light Intensity Towards Eye Fatigue of Students in Lecture Rooms, Medical Faculty, Muhammadiyah Malang University. Advisor (I):dr. Alfa Sylvestris,Sp.M,Advisor (II): dr. RubayatIndradi, M.OH
Background: Based on Pascarelli in 2014, there said that 60 million people in this world are suffering from eye problems. The number increases to 1 million per year. According to the American Optometric Association, one causative factor of eye fatigue is the light intensity that doesn’t meet SNI standard. Eye fatigue occurs because eyes’ muscle work intensively when the light doesn’t meet the standard; hence stress occurs on the musculus cilliaris.
Objective: To find out the effect of light intensity towards eye fatigue of student in lecture rooms.
Methods: This research design was observational analytic with cross sectional study. The sample of this research was 225 people that is randomly selected by using proportional random sampling. The statistical analysis used the test of binary logistic regression.
Results:Light intensity in all lecture rooms of Medical Faculty in Muhammadiyah Malang University didn’t meet the standard of SNI 2001. From 225 respondents, 22,7% suffered from eye fatigue and 77,3 % didn’t suffer from eye fatigue. Based on the binary logistic regression, the result was regression coefficient - 0,421 with significant value (p) of 0,000.
Conclusion:There is significant effect toflight intensity towards eye fatigue of students in the lecture room at Medical Faculty of Muhammadiyah Malang University.
ix DAFTAR ISI
JUDUL DEPAN ... i
JUDUL DALAM ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGUJIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BIODATA PENULIS ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang………... . 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian………….……….……….…. 3
1.3.1 Tujuan Umum... .. 3
1.3.2 Tujuan Khusus... 3
1.4 Manfaat Penelitian……….……….…….…………... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………..……….….……….. 5
2.1 Intensitas Penerangan…..…..………...………….….. 5
2.1.1 Definisi Intensitas Penerangan …..……….……... 5
2.1.2 Sumber Penerangan…...……….……... 5
2.1.3 Sistem Penerangan ... 6
2.1.4 Standart Intensitas Penerangan………... . 8
2.2 Mata……….……….10
x
2.2.2 Fisiologi Mata ... 17
2.3 Kelelahan Mata ... 18
2.3.1 Pengertian Kelelahan Mata ... 18
2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Mata ... 19
2.3.3 Gejala Kelelahan Mata ... 25
2.3.4 Pencegahan Kelelahan Mata ... 26
2.4 Penelitian Lain Tentang Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata ……….. 26
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 29
3.1 Kerangka Konseptual ... 29
3.2. Hipotesis ... 30
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 31
4.1 Jenis Penelitian .... ... 31
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 31
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
4.3.1 Populasi ... 31
4.3.2 Sample Penelitian ... 31
4.3.3 Besar Sample ... 31
4.3.4 Teknik Sampling ... 32
4.4 Karakteristik Sample Penelitian ... 34
4.4.1 Kriteria Inklusi ... 34
4.4.2 Kriteria Ekslusi... 34
4.5 Variabel Penelitian ... 35
4.6 Definisi Oprasional ... 35
4.7 Instrumen Penelitian ... 36
4.8 Prosedur Penelitian ... 37
4.9 Alur Penelitian ... 40
4.10 Analisis Data ... 40
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 42
5.1 Data Umum Demografi Responden ... 42
5.2 Hasil Pengujian ... 44
xi
5.2.2 Gangguan Kelelahan Mata ……….. 49
5.2.3 Keterkaitan Antara Intensitas Penerangan Dengan Jawaban Kuisioner, Usia Dan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Yang Mengalami Gangguan Kelelahan Mata ... 50
5.2.4 Pengaruh Antara Intensitas Penerangan Dengan Adanya Gangguan Kelelahan Mata Pada Mahasiswa ... 55
BAB 6 PEMBAHASAN ... 64
BAB 7 PENUTUP ... 70
7.1 Kesimpulan ... 70
7.2 Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Intensitas Penerangan Yang Direkomendasikan ... 8
Tabel 4.3 Jumlah Sampel Masing-Masing Ruang Kuliah ... 33
Tabel 5.1 Usia Responden ... 41
Tabel 5.2 Jenis kelamin responden ... 42
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Intensitas Penerangan di Ruang Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang ... 43
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Adanya Gangguan Kelelahan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang ... 48
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Intensitas Penerangan Dengan Adanya Gangguan Kelelahan Mata ... 56
Tabel 5.6 Hosmer and Lemeshow Test ... 59
Tabel 5.7 Overall Model Fit ... 60
Tabel 5.8 Model Summary ... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Anatomi Bagian Luar Pada Mata ... 11
Gambar 2.2.1 Anatomi Bagian Dalam Pada Mata ... 13
Gambar 2.2.1 Anatomi Saraf Optik ... 16
Gambar 2.2.1 Anatomi Otot Mata ... 17
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 42 Grafik 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ... 43 Grafik 5.3 Distribusi Frekuensi Gangguan Kelelahan Mata ... 49 Grafik 5.4 Pengaruh Antara Intensitas Penerangan Dengan
xv
DAFTAR SINGKATAN
AAPOS :American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus
AOA : American Optometric Association
BSN : Badan Standart Nasional
FK UMM : Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang Kep.Menkes : Keputusan Menteri Kesehatan
PT : Perseroan Terbatas RK : Ruang Kuliah
RSNI : Rancangan Standart Nasional Indonesia SNI : Standart Nasional Indonesia
Sig : Signifikan
SPSS : Statistical Product and Service Solutions UB : Universitas Brawijaya
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Kuesioner Penelitian ... 76
Data Penelitian ... 82
Output Hasil Uji Validitas ... 87
Output Hasil Analisa Data ... 90
Surat Ijin Penelitian ... 97
Kartu Konsultasi Tugas Akhir ... 98
xvii
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Raja Fernando A.R.A.J, yang lahir di Pasuruan pada tanggal 17 Juni 1991, beragama Islam, dan bertempat tinggal di Jalan Raya Gading No. 29 Winongan Pasuruan.
72
DAFTAR PUSTAKA
AAPOS, 2012, Meibom Gland Dysfunction and treatment, viewed 14 April 2015, <http://www.aapos.org/terms/conditions/141>.
American Optometric Association, 2006,Computer Vision Sindrome,Viewed 23 November 2014, < http://www.aoa.org/x5374.xml >.
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka, pp. 134-185.
Cahyono, 2005, Informasi Biologi Mata dan Penglihatan, viewed 30 November 2014,<http://www.medicastore.com/penyakit/852/Kelainan_Refraktif.html //>.
Davey, Patrick, 2005, At a Glance Medicine,Jakarta: EMS, pp. 109.
Dewoto, Hedi R, 2012, Farmakologi dan Terapi, Histamin dan anti alergi, 5th edn, Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Jakarta: FK UI, pp. 281.
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2014, Instruksi Kerja Penggunaan Lux Meter Lutron Lx 107 Laboratorium Perancangan Kerja Dan Ergonomic Jurusan Teknik Industri, pp. 7, viewed tanggal 01 April 2015,
<lpke.ub.ac.id/wp-content/upload/2013/09/Lux-Meter-Lutron-LX-107.pdf>.
Firmansyah, Fathoni, 2010, Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Tenaga Kerja Di Bagian Pengepakan PT. Ikapharmindo Putramas Jakarta Timur, Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta, pp. 42,viewed 24 November 2014. <http:// eprints. uns.ac.id/ 122 /1/ 167100309201010441. pdf >.
Guyton AC,2007,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 11th edn, Jakarta: EGC, pp 646. Hanum, Iis Faizah, 2008, Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT INDOSAT NSR Tahun 2008,phd Thesis,Universitas Sumatera Utara, pp. 17, viewed 21 December 2014,<http://repository.usu.ac.id / bitstream / 123456789 / 7048 / 1 / 08E00330.pdf>.
Haeni, Noer, 2009, Analisis Faktor-faktor Yang Menpengaruhi Kelelahan Mata, Skripsi, Universitas Indonesia, pp. 2, viewed 8 November 2014, <http//www.digilib.ui.ac.id/file=digital/125958-S-5700-Analisi%20faktor-Literatur.pdf>.
Isselbacher, Kurt, 2009, Harrison: Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Vol 1, Jakarta: EGC, pp 123.
73
Ilyas, Sidarta, Yulianti S.R, 2008, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Jakarta: FK UI, pp. 61-305.
Kariadi, Sri Hartini KS, 2009, Diabetes Siapa Takut? Panduan Lengkap Untuk Diabetisi Keluarganya dan Profesional Medis, Bandung: Qanita, pp. 62. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002, pp. 28, viewed 5 November 2014. <http://hokum .unsrat.ac.id /men/menkes_1405_2002.pdf>.
Maryamah, Siti, 2011,Faktor- Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pengguna Komputer Di Bagian Outbound Call Gedung Graham Telkom BSD Tangerang tahun 2011,Skripsi, pp. 18.
Murti, B, 2006, Sampel non-Probabilitas, Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan, Yogyakarta: UGM Press, pp. 47-70.
Nugroho, Hengki DE, 2009,Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Tenaga Kerja di Laboratorium PT. Polypet Karya persada Cilegon, Sripsi, pp. 28-29, viewed 24 November 2014, <http://eprints.uns.ac.id/8301/1/144641308201010471.pdf>.
Padmanaba, CGR, 2006, Pengaruh Penerangan Dalam Ruang Terhadap Produktifitas Kerja Mahasiswa Desain Interior, Universitas Kristen Petra Surabaya, Jurnal Petra,Vol 4 No 2, pp. 57-61, Viewed 1 november 2014. <http://petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT.>.
Pascarelli, Emil, 2004,Dr. Pascarelli’s Complete Guide to Repetitive Strain Injury
(RSI),Navta Associates, Inc. New Jersey, pp. 40
Pearce , Evelyn C, 2009,Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, pp. 382.
Pratama, Turmaningsih Surya, 2010, Analisis Hubungan Umur dan Lama Pemajanan Dengan Daya Dengar Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Audiometri Tenaga Kerja di Unit Produksi Central Processing Area JOB P-PEJ Tuban Jawa Timur, Skripsi, Program D IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pp. 35, viewed 24 November 2014, <http:// eprints.uns.ac.id/ 8129/ 1/ 144411308201009471. pdf >.
74
Riordan P, Whitcher J.P, 2012, Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum, 17th edn. Jakarta: EGC, pp. 5-125.
Rohen, JW ,Lutjen – Drecoll E, Yokochi C, 2006, Color Atlas Of Anatomy: A
Photographic Study Of The Human Body, 6th edn, Maryland: Lippincott
William & Wilkins, pp 133.
RSNI, No. 03-2396-2001 , Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Siang Hari Untuk Rumah Dan Gedung, pp. 2.
Ruslan, ahmadi, 2009, Fisika Kesehatan, Jogjakarta: Mitra Cendekia, pp.64. Santoso, S, 2004, Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik, Jakarta : PT Elexmedia Komputindo, pp. 175.
Sastroasmoro, Sudigdo, 2011, Pemilihan Subyek Penelitian dalam Sudigdo Sastroasmoro dan sofyan Ismael Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, 4th edn, Jakarta: CV Sagung Seto, pp 88-90.
Sloane, Ethel, 2005, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, Cetakan I, Jakarta: EGC, pp. 184-187.
SNI. No. 03-6575-2001, Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung, pp. 5-11.
Sucipto, Dita H, 2012, Alat Ukur Intensitas Cahaya, viewed 9 Mei 2015, <http://pdaagar.com/jual-alat-ukur-intensitas-cahaya-digital-lux-meter-pengukur-intensitas-cahaya-light-meter/>.
Suherman, Suharti K, 2012, Farmakologi dan Terapi, Adrenokortikosteroid, 5th edn, Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Jakarta: FK UI, pp. 513-514.
Suma’mur, PK. 2009, Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Sagung Seto, 396-417.
Supriati, Febriana, 2012, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 1, No 2, Universitas Diponegoro, pp 720-730 , viewed 2 November 2014, <http:// ejournals1.undip.ac.id / index.php / jkm> .
Swamardika, Alit IB, dkk, 2011, Penggunaan Filter Layar Monitor Menurunkan Beban Kerja Dan Meningkatkan Produktivitas Operator Komputer, Jakarta: Jurnal Ergonomi Indonesia, Vol. 2 No. 1, pp. 20 – 23.
75
Virtual Medical Center, 2015, The Eye And Vision, viewed 24 April 2015, < http://www.myvmc.com/anatomy/the-eye-and-vision/>.
Watson, Roger, 2012, Anatomi dan Fisiologi untuk perawat, 10th edn, Jakarta: EGC, pp. 114 – 115.
World Health Organization, 2003,Management Of Astenpia Disorder, WHO, Switzerland, viewed 11 Mei 2015, < http:// search. who.int/ search?q=asthenopia&ie=utf8&site=who&client=_en_r&proxystylesheet= _en_r&output=xml_no_dtd&oe=utf8&getfields=doctype > .
Wibowo, Wahyu A, 2015, Pengukuran Intensitas Penerangan Di Tempat Kerja, Multimeter Digital, viewed 22 April 2015, <https://multimeter-digital.com/pengukuran-intensitas-penerangan-di-tempat-kerja.html>. Yuda, 2009, Makalah Anatomi dan Fisiologi, pp. 9-10, viewed 2 November
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Keluhan kelelahan mata merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia khususnya kesehatan mata yang prevalensinya pada usia sekolah masih cukup tinggi. Di Indonesia saat ini masih tampak kurangnya perhatian di beberapa daerah mengenai masalah kesehatan mata (Purnama, 2013). Menurut Pascarelli tahun 2004, dikatakan bahwa hampir 60 juta orang di seluruh dunia menderita masalah mata atau penglihatan dan jumlahnya meningkat 1 juta per tahun (Pascarelli, 2004). Menurut World Health Organization, Kelompok tenaga kerja merupakan salah satu bagian dari kategori resiko tertinggi kelelahan mata, beberapa studi mengindikasikan bahwa 35 – 48% dari tenaga kerja menderita problema tersebut akibat intensitas penerangan yang tidak sesuai standart (WHO, 2003).
Penelitian pada tenaga kerja di Laboratorium PT. Polyped Karya Persada Cilegon Banten didapatkan 90 % dari 10 tenaga kerja mengalami kelelahan mata karena intensitas penerangan yang tidak sesuai dengan standart (Nugroho, 2009). Sedangkan pada penelitian Firmansyah (2010) dari 40 tenaga kerja didapatkan sebanyak 25 orang mengalami kelelahan mata pada tenaga kerja di bagian pengepakan PT. Ikapharmindo Putramas Jakarta Timur yang diakibatkan karena intensitas penerangan pada ruangan yang tidak memenuhi standart (Firmansyah, 2010).
2
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Optometri Amerika menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya kelelahan mata, yaitu kelainan refraksi, intensitas penerangan, istirahat mata dan bentuk objek, lama melihat objek (AOA, 2006). Menurut Padmanaba (2006) faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan mata diantaranya adalah faktor usia, intensitas penerangan, silau, riwayat penyakit mata, kelainan refraksi, ukuran pupil, lamanya Melihat, pengaruh obat – obatan (Padmanaba, 2006).
Intensitas penerangan yang kurang memenuhi persyaratan tertentu dapat memperburuk penglihatan, karena jika penerangan buruk maka dapat mengakibatkan kelelahan pada mata, keluhan – keluhan pegal di daerah mata dan kerusakan alat penglihatan. Jika di suatu ruangan kuliah memiliki Intensitas penerangan yang kurang akan mempengaruhi keadaan fisik dari mahasiswa yang akan berdampak pada kualitas dan hasil belajar mahasiswa (Suma’mur, 2009).
Sedangkan untuk mengurangi munculnya kelelahan mata, maka dianjurkan untuk melakukan 3 hal antara lain yaitu dengan mengedipkan mata maka akan terjadi proses istirahat mata dan pembasahan mata sehingga penglihatan jelas , bernafas secara benar dan teratur sehingga terjadi relaksasi otot mata, istirahat mata untuk memberikan waktu pemulihan pada mata yang lelah (Swamardika, 2011).
03-6575-3
2001, intensitas penerangan minimum yang diharapkan untuk ruangan kuliah adalah 250 lux (SNI, 2001).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada
Mahasiswa Di Ruang Kuliah ”. 1.2Rumusan Masalah
Adakah Pengaruh intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada mahasiswa di ruang kuliah?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada mahasiswa di ruang kuliah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui besarnya intensitas penerangan di ruang kuliah. 2. Untuk mengetahui adanya kelelahan mata pada mahasiswa di ruang
kuliah. 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain adalah: a. Manfaat Teoritis
4
b. Manfaat Aplikatif 1) Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.
2) Bagi fakultas
Dapat dijadikan masukan untuk Fakultas Kedokteran agar lebih memperhatikan kondisi fisik lingkungan ruang kuliah sehingga tercapai proses belajar mengajar yang optimal dan nyaman.
3) Bagi mahasiswa