• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Notaris adalah pejabat umum yang diangkat oleh Pemerintah untuk membantu masyarakat umum dalam hal membuat perjanjian-perjanjian yang ada atau timbul dalam masyarakat. Perlunya perjanjian tertulis ini dibuat dihadapan seorang Notaris adalah untuk menjamin kepastian hukum bagi para pihak yang melakukan perjanjian. Perjanjian tertulis yang dibuat dihadapan Notaris disebut Akta. Tujuannya adalah, supaya akta tersebut dapat digunakan sebagai bukti yang kuat jika suatu saat terjadi perselisihan antara para pihak atau ada gugatan dai pihak lain. Berdasarkan uraian diatas, jelas begitu pentingnya fungsi dari akta Notaris tersebut, oleh karena itu untuk menghindari tidak sahnya suatu akta, maka lembaga Notaris diatur didalam Peratuan Jabatan Notaris (PJN) yang sekarang telah diganti oleh Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dibidang peraturan jabatan Notaris Undang No. 2 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang No 30 Tahun 2004, KUHPerdata dan KUHP, KUHAP yang mengatur masalah pidana. Penelitian ini menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis permasalahan mengenai mengenai pertanggungjawaban notaris dalam berkara pidana yang berkaitan dengan akta yang dibuatnya

Dari hasil penelitian diketahui bahwa notaris sebagai pejabat umum terhadap akta yang telah dibuatnya dan ditandatangani oleh para pihak tersebut memperoleh kekuatan pembuktian. Notaris harus mempertanggungjawabkan terhadap akta otentik yang dibuat jika terjadi perbuatan pidana, mengharuskan notaris hadir dalam pemeriksaan awal yaitu penyidikan ditingkat kepolisian, penuntutan di kejaksaan sampai proses persidangan mengingat bahwa akta otentik tersebut yang dibuat oleh notaris akan dipergunakan sebagai alat bukti apabila terjadi persengketaan di pengadilan. Setelah dibuktikan akta notaris tersebut memang berindikasi perbuatan pidana melalui keputusan pengadilan maka notaris dapat di pidana dan di tuntut oleh pihak yang berkepentingan dalam akta tersebut yang haknya telah terlanggar sepanjang hal tersebut disebabkan oleh kesalahan notaris, dan jika tidak merugikan pihak para pihak yang berkepentingan maka notaris tidak dapat dituntut selama akta yang dibuatnya memenuhi syarat formil dalam pembuatan akta, maka untuk meminimalisir agar tidak terjadi kasus pidana yang melibatkan notaris undang-undang memberikan amanat kepada dewan kehormatan notaris untuk memberikan pengarahan, pengawasan kepada notaris.

Kata Kunci : Notaris , Akta, Perkara Pidana.

(2)

ii ABSTRACT

Notary is a public official appointed by Government to help the society make present or emerging agreements in the society. The purpose of the making of these written agreements before a Notary is to guarantee the legal certainty of stakeholders of the agreements. The written agreement made before a Notary is called a Deed. The purpose of the Deed is, so that it can be used as powerful evidence in case of disputes among the stakeholders or any lawsuit from other parties. Based on this explanation, how important the function of the deed is obvious, thus, in order to prevent the deed from being invalid, Notary Public Institution is governed in Notary regulations which have been replaced by Law No 30/2004 on The Position of Notary.

This is a normative juridical research which analysis is descriptive, and its approach to the problems was made by analyzing the provisions of the applicable laws upon the position of Notary in Law No 2/2014 on the amendment of Law No 30/ 2004, The Civil Code and The Penal Code, The Criminal Code Procedure that govern criminal matters. This research described and explained as well as analyzed the problems on the responsibilities of Notary in litigating a criminal case related to the deed he had made.

The results showed that notary as the public official of the Deed which he had made and of which had been signed by the parties who had stake in the Deed obtained evidentiary value. Notary had to account for the authentic Deed made in case of any crimes obliging the Notary to be present in the preliminary examination, namely investigations by police, the prosecution at the District’s Attorney Office, up to the Hearing process given that the authentic deed made by the Notary would be used as the evidence in case of disputes in the court. Once proven that the Notary Deed had indication of crime by a court decision, the Notary would be punishable and chargeable by the stakeholders whose right had been violated to the extent that they were caused by the notary error, but if caused no harm to the stakeholders, the notary could not be charged providing that the deed made had met the formal requirements of the making of the Deed. Therefore, in order to minimize the possibility of criminal case involving the notary, The Law gives mandate to Notary Honorary Board to provide directions and control to notaries.

Keywords: Notary, Deed, Criminal Case.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Dari hukum Acara Pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil, ialah kebenaran yang selengkap lengkapnya dari

3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ XQWXN PHQJHWDKXL SHQJDUXK IDNWRU VRVLRGHPRJUD¿ VLNDS GDQ NRQWHNVWXDO WHUKDGDS QLDW EHUZLUDXVDKD VLVZD 60. GL .DEXSDWHQ %DQWXO 'DHUDK ,VWLPHZD

Lem ikan dengan bahan baku sisik ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer ), ikan Bandeng ( Chanos chanos Forks), dan ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) berpengaruh

Setelah mengamati, siswa dapat mempraktikkan gerak dasar menekuk dan meliuk sesuai irama (ketukan) tanpa/dengan iringan musik dalam aktivitas gerak berirama dengan benarC. Siswa

Apabila Politeknik Negeri Malang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan

Subyek dalam asuhan ini adalah Ny „‟N‟‟ G2P1A0 26 minggu kehamilan normal dengan nyeri punggung di PBM Dyah Ayu Amd.Keb Mojoagung jombang Hasil : asuhan kebidanan

Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).

: Rating yang memberikan kewenangan kepada pemegangnya untuk melaksanakan pemanduan lalu lintas udara terhadap penerbangan dalam tahap keberangkatan dan kedatangan pesawat