• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan Perbedaan Sidik Orang India Dan Orang Indonesia Berdasarkan Kerapatan Alur Sidik Jari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menentukan Perbedaan Sidik Orang India Dan Orang Indonesia Berdasarkan Kerapatan Alur Sidik Jari"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Identifikasi 2.1.1 Defenisi

Identifikasi adalah usaha pengenalan kembali korban yang tidak dikenal,

baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami

pembusukan sampai tinggal sisa jaringan.2 Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk

menentukan identitas seseorang pada tubuh seseorang yang tidak dikenal,

baik yang masih hidup ataupun sudah mati. Penentuan identitas personal dapat

menggunakan metode identifikasi sidik jari, visual, dokumen, pakaian dan

perhiasan, medik, gigi, serologik dan secara eksklusi. Akhir-akhir ini

dikembangkan pula metode identifikasi DNA.

2.1.2 Metode identifikasi

1,4,12

Metode identifikasi pada dasarnya dibagi atas 2 bagian, yaitu identifikasi

primer dan identifikasi sekunder. Metode identifikasi primer meliputi pemeriksaan

sidik jari (finger print), identifikasi gigi (odontologi) dan DNA, sedangkan

metode identifikasi sekunder meliputi medik (antara lain data tinggi badan, berat

badan, warna rambut, warna mata, cacat/kelainan khusus, tato) dan properti

(antara lain wajah/foto, dokumen, pakaian dan perhiasan). Identitas seseorang

dipastikan dengan minimal salah satu dari identifikasi primer dan atau didukung

(2)

2.2 Suku

Suku adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya

mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis

keturunan yang dianggap sama asal muasalnya. Begitu banyaknya suku yang ada

di dunia ini yang hampir sama bentuknya tetapi dapat dibedakan dengan melihat

warna kulit, bentuk kepala atau tengkoraknya dan bahkan dari bahasanya juga

dapat ditentukan perbedaannya. Karena begitu banyaknya suku yang ada di dunia

ini berpengaruh juga akan keadaan suku yang ada di Indonesia termasuk suku

orang Tamil india yang ada di indonesia dan suku orang batak yang ada di

Indonesia.ketika terjadi bencana massal dan korban sudah banyak yang busuk

maka akan sulit untuk mengenalnya.

Perbedaan lain yang dapat dikenal yaitu bentuk dan struktur dari tulang

belulang dari suku atau ras dari golongan yang berbeda pasti akan berbeda dengan

suku atau ras yang beberda, karena itu kita penting memngetahui beberapa suku

atau ras yang ada di indonesia yaitu, Batak Toba, Jawa, Tamil, Melayu, Batak

Karo, dan lain-lain.

2.3 Sidik Jari 2.3.1 Defenisi

Daktiloskopi ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan

kembali (identifikasi) orang. Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak-tapak jari,

baik yang sengaja diambil atau dicapkan dengan tinta maupun bekas yang

ditinggalkan pada benda karena pernah terpegang atau tersentuh dengan kulit

(3)

Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal

pergelangan sampai ke semua ujung jari, dan kulit pada bagian telapak kaki mulai

dari tumit sampai ke semua ujung jari, di mana terdapat garis-garis halus yang

menonjol keluar, satu sama lainnya dipisahkan dengan celah atau alur yang

membentuk lukisan-lukisan tertentu.4

Gambar 2.1 Sidik jari dengan diagram alur (ridge)

http://m.infospesial.net/955/4-kasus-pembunuhan-tersadis-di-indonesia/ dan

http://arisaputra2000.blogdetik.com/index.php/archives/36.

2.3.2 Sejarah sidik jari

Sidik jari manusia telah banyak ditemukan pada benda-benda peninggalan

zaman purba kala dan bersejarah. Walaupun penemuan ini telah membuktikan

bahwa orang pada zaman dahulu telah menyadari keunikan sidik jari pada setiap

orang, namun barulah di akhir abad ke-16 ilmu sidik jari yang modern mulai

diprakarsai.18 Di tahun 1686, Marcelle Malpighi, guru besar Anatomi pada Universitas Bologna menyatakan dalam tulisannya bahwa pada bagian ujung jari

terdapat garis-garis yang berbentuk loop dan spiral. Sejak saat itu, sejumlah besar

(4)

Henry Fauld, pada tahun 1880, adalah yang pertama sekali menyarankan

penggunakan sidik jari untuk keperluan identifikasi di masa-masa yang akan

datang. Pada saat yang sama, Herschel menegaskan bahwa beliau telah 20 tahun

(1860-1880) mempraktekkan pengenalan dengan mempergunakan sidik jari.

Penemuan-penemuan ini yang kemudian menetapkan dasar perumusan sidik jari

modern. Pada akhir abad ke-19, Sir Francis Galton melakukan penelitian yang

mendalam; beliau memperkenalkan detail fitur-fitur untuk membandingkan sidik

jari pada tahun 1888. Kemajuan penting dalam perumusan sidik jari kemudian

dibuat pada tahun 1899 oleh Edward Henry, yang menetapkan sistem klasifikasi

sidik jari yang dikenal dengan nama “Sistem Henry”.

Pada awal abad ke-20, perumusan sidik jari telah diterima secara resmi

sebagai suatu “metode identifikasi personal yang sah dan menjadi standart rutin di

bidang forensik”. Badan-badan yang mengidentifikasi sidik jari didirikan di

seluruh dunia dan dibuatkan database sidik jari para perlaku kriminal. 4,14

2.3.3 Anatomi Dan Perkembangan kulit

4,14

Kulit di telapak kaki dan telapak tangan berkerut oleh alur yang sempit

yang dikenal sebagai alur sidik jari dan bebas dari rambut dan kelenjar sebasea.

Namun, memiliki banyak kelenjar keringat. Sidik jari mulai terbentuk pada usia

janin 12-16 minggu intrauterin dan dianggap telah berkembang penuh pada usia

janin 6 bulan. Sidik jari yang terbentuk pada periode janin tersebut tidak akan

mengalami perubahan selama seluruh kehidupan invidual sampai akhirnya hancur

(5)

Kulit telapak terdiri dari dua lapisan:

1. Lapisan dermal (kulit jangat) sering juga dinamakan kulit yang sebenarnya

karena lapisan inilah yang menentukan bentuk dari garis-garis yang

terdapat pada permukaan kulit telapak.Apabila lapisan dermal terluka atau

cacat, maka bekas luka atau cacat itu akan permanen sifatnya.

2. Lapisan epidermal adalah lapisan kulit luar di mana terdapat garis-garis

halus menonjol keluar (yang selanjutnya disebut garis-garis papilair).

Terhadap lukisan-lukisan yang dibentuk oleh garis-garis papilair itulah

perhatian kita tertujukan, untuk menentukan bentuk pokok, perumusan dan

pemeriksaan perbandingan sidik jari.

4,9

4

Cacat pada sidik jari dapat berupa:

1. Cacat sementara adalah cacat pada lapisan kulit luar (epidermis).

Garis-garis yang rusak karena cacat ini akan kembali sebagai semula.

2. Cacat tetap adalah cacat yang disebabkan karena ikut rusaknya garis-garis

yang sampai pada lapisan dermal.

Baik cacat sementara maupun cacat tetap (kecuali keseluruhan ruas ujung

jari itu dirusakkan sama sekali) biasanya tidak mempengaruhi identifikasi

terhadap jari itu, yang hanya dapat mempengaruhi perumusannya saja. Kegunaan

yang sebenarnya dari garis papilair itu adalah untuk memperkuat pegangan (grip)

(6)

Gambar 2.2 Diagram anatomi kulit

Dikutip dari: http://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:HumanSkinDiagram.jpg

2.3.4 Prinsip dasar dari sidik jari

1. Setiap jari mempunyai ciri-ciri garis tersendiri ditinjau dari segi detailnya,

dan tidak sama dengan yang lain.4,16 Seperti semua hal yang ada pada tubuh manusia, alur pada sidik terbentuk melalui kombinasi faktor-faktor

genetik dan lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sidik jari

pada orang kembar sekalipun berbeda.14 Dan kemungkinan dua orang memiliki sidik jari yang sama adalah satu di antara 64 juta populasi.

2. Ciri-ciri garis itu, sudah mulai terbentuk sejak janin berusia kira-kira 12-16

minggu di dalam kandungan ibu, dan tidak berubah selama hidup, sampai

hancur akibat pembusukan setelah meninggal dunia. Jika cedera mencapai

cukup dalam dan mengakibatkan kerusakan kulit, bekas luka yang

permanen akan terbentuk. Hal ini dapat terjadi bila luka menembus

(7)

akan menjadi karakteristik baru dan menjadi tambahan untuk tujuan

identifikasi.

3. Seperangkat sidik jari dapat dirumuskan, sehingga dapat diadministrasikan

(disimpan dan dicari kembali). 4,16

2.3.5 Klasifikasi sidik jari

4,16

Sidik jari dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu:

1. Arch (busur) adalah bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi

yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah,

kecuali tented arch (tiang busur) yang akan diterangkan lebih lanjut.

Dijumpai 50% dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk arch.

Golongan arch ini terbagi lagi atas:

a) Plain arch

b) Tented arch (tiang busur).

2. Loop (sangkutan) adalah bentuk pokok sidik jari di mana satu garis atau lebih datang dari salah satu sisi lukisan, melengkung menyentuh suatu

garis bayangan (imaginary line) yang ditarik antara delta dan core dan

berhenti atau cenderung kembali ke sisi datangnya semula. Dijumpai

60-65% dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk loop.

Golongan loop ini terbagi lagi atas:

(8)

3. Whorl (lingkaran) adalah bentuk pokok sidik jari yang mempunyai paling sedikitnya 2 buah delta, dengan satu atau lebih garis melengkung atau

melingkar di hadapan kedua delta. Dijumpai 30-35% dari seluruh sidik jari

terdiri dari bentuk whorl.

Golongan whorl ini terbagi lagi atas:

a) Plain whorl

b) Central pocket loop whorl (suku tengah) c) Double loop whorl (sangkutan kembar).

d) Accidental(combination of more than one pattern). e)

4,16

Gambar 2.3 Subgolongan dari pola sidik jari.

Dikutip dari: http://sites.bergen.org/forensic/fingerprint_files/image004.jpg( 8

(9)

2.3.6 Tipe-tipe sidik jari yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Bentuk dari sidik jari yang ditemukan di TKP dapat dibedakan atas tiga

jenis, yaitu:

1. Visible impression, yaitu sidik jari yang langsung dapat terlihat tanpa mempergunakan alat-alat tambahan, seperti sidik jari yang diambil dengan

tinta, demikian pula sidik jari bekas darah, bekas cat yang masih basah,

dsb., yang sering tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP).

2. Latent impression, yaitu sidik jari latent yang biasanya tidak langsung dapat terlihat, dan memerlukan beberapa cara pengembangan terlebih

dahulu untuk membuatnya nampak jelas, seperti sidik jari yang selalu ada

kemungkinannya untuk tertinggal di TKP.

3. Plastik impression, yaitu sidik jari yang berbekas pada benda-benda yang lunak seperti sabun, gemuk, lilin, permen karet, dsb.

2.3.7 Perumusan Sidik Jari (Fingerprint Classification) 4,16

Perumusan sidik jari adalah proses penentuan rumus sidik jari dengan

membubuhkan angka dan huruf-huruf tertentu yang menyatakan bentuk pokok

serta perincian garis-garis dari seperangkat sidik jari.

2.3.8 Identifikasi Sidik Jari (Fingerprint Identification) 4

Identifikasi sidik jari adalah proses penentuan dua atau lebih sidik jari

berasal dari jari yang sama dengan membandingkan garis-garis papilairnya.

Garis-garis papilair yang terdapat pada ruas yang kedua dan ketiga dari jari-jari,

(10)

mempunyai nilai identifikasi yang sama dengan garis-garis papilair pada ruas

ujung jari tangan, yaitu dapat diperbandingkan untuk menentukan kesamaanya.

2.3.9 Sistem Sidik Jari (Fingerprint System)

4

Sistem sidik jari adalah suatu keseluruhan pengaturan/penyusunan

kartu-kartu sidik jari, agar supaya pemanfaatan sidik jari efektif dalam penyidikan yang

mencakup tata urut penyimpanan, pengklasifikasian/penyusunan, pemeliharaan

dan penggunaan.

Pada dasarnya, sistem sidik jari terdiri dari sistem 10 jari (deca dectylair

system/ten fingerprint system) dan sistem 1 jari (mono dectylair system/single fingerprint system). Di samping itu, ada pula sistem 5 jari (single five system) yang biasa digunakan sebagai pengganti sistem satu jari.

a. Pengolahan secara manual

1. Sistem 10 jari

Tujuan utama sistemini adalah untuk mengkonfirmasikan identitas dan

catatan kriminal dari tersangka atau pemohon SKKB/ SIM/ dll. Dalam

sistem 10 jari, kesepuluh jari tersangka atau pemohon SKKB/ SIM/ dll

diambil (direkam) pada satu kartu kemudian disimpan menurut cara

tertentu dalam lemari file. Bila suatu waktu ada tersangka yang ditahan

atau ada pemohon SKKB/ SIM/ dll, maka kebenaran identitas dan catatan

kriminal dapat segera dikonfirmasikan dengan cara mengambil sidik jari

yang bersangkutan dan mengirimkannya ke tempat penyimpanan file 10

(11)

2. Sistem 1 jari dan sistem 5 jari

Tujuan utama sistem 1 jari dan sistem 5 jari adalah untuk mendeduksi/

mengidentifikasi identitas penjahat melalui sidik jari laten. Pada sistem 1

jari, tiap-tiap sidik jari tersangka/penjahat diambil (direkam) pada kartu

yang berlainan kemudian disimpan menurut cara tertentu dalam lemari

file; sedangkan pada sistem 5 jari, kelima sidik jari tiap tangan tersangka/

penjahat diambil (direkam) pada kartu yang berlainan kemudian disimpan

menurut cara tertentu dalam lemari file. Bila terjadi suatu kasus, maka

identitas tersangka/penjahat dapat dideduksi (identifikasi) dengan cara

mengirimkan sidik jari laten yang ditemukan di TKP ke tempat

penyimpanan file satu jari atau file lima jari.

b. Pengolahan dengan komputer (AFIS)

Proses klasifikasi sidik jari dilakukan secara otomatis. Bentuk lukisan,

jarak core-delta; minusi dibaca secara otomatis oleh “Fingerprint Reader”

dalam bentuk digital dan diteruskan ke “Search Processor”/ komputer.

Proses pencarian sidik jari dilakukan secara otomatis oleh komputer

(Search Processor) berdasarkan minusi. Sistem ini dikenal dengan nama

AFIS (Automated Fingerprint Identification System).

2.3.10 Pemeriksaan sidik jari

4

Tiap jari tangan, telapak tangan, jari kaki dan telapak kaki setiap orang

memiliki garis-garis papilair dengan bagian-bagian kecil yang unik dan berbeda.

Bagian-bagian kecil garis-garis papilair yang unik tersebut (biasa disebut

(12)

Gambar 2.4 Galton detail

dari:http://www.dartmouth.edu/~chance/chance_news/for_chance_news/ChanceN ews11.03/osterburg2.jpg

“Galton detail” dan hubungan posisinya satu sama lain menetapkan

individualitas dari setiap jari. Agar dapat ditentukan bahwa dua sidik jari adalah

sama, maka faktor-faktor yang membedakan hubungan posisi “Galton detail”

antara kedua sidik jari tersebut harus dapat dijelaskan.

Para ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai jumlah titik

persamaan (“Galton detail” yang sama posisi dan hubungan) untuk menentukan

bahwa dua sidik jari berasal dari jari yang sama. Ada yang berpendapat bahwa

yang penting adalah keunikan dari bagian-bagian garis papilair (“Galton detail”)

daripada jumlah titik persamaan itu sendiri. Bagaimana pun, kedua-duanya sama

(13)

Umumnya dua sidik jari dinyatakan identik (berasal dari jari yang sama)

bila:

a. Terdapat minimal enam titik persamaan yang memiliki ciri-ciri yang unik.

b. Terdapat minimal dua belas titik persamaan tanpa keunikan.

2.3.11 Pengambilan sidik jari

4

Sidik jari direkam pada sehelai kartu sidik jari di mana terdapat

kolom-kolom untuk sidik jari yang tidak digulingkan (rolled impression), kolom-kolom untuk

sidik jari yang tidak digulingkan (plain impression), dan kolom untuk informasi

beserta identitas orang yang diambil sidik jarinya.

Hasil pengambilan harus bagus dan bersih karena rekaman sidik jari itu

akan menjadi rekaman yang permanen dari orang yang bersangkutan apakah ia

seorang pembunuh, atau seorang yang ditahan karena melakukan suatu tindak

pidana, seorang pelamar pekerjaan, pekerja atau pegawai dan sebagainya, untuk

dimanfaatkan dikemudian hari, sebagai sarana pengenalan kembali terhadap

mereka di kemudian hari, baik untuk maksud-maksud penyidikan, memperkuat

pembuktian, maupun untuk kepastian mengenai diri seseorang (personal

identification).

Apabila tidak diambil dengan teliti, sidik jarinya tidak akan dapat

dirumuskan untuk disimpan, atau dicari kembali pada waktu diperlukan.

Sidik jari dapat diambil dengan cara:

4

1. Digulingkan (rolled impression)

(14)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Defenisi Operasional

No. Defenisi Cara

Penilaian Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Satuan Ukur

1. Kepadatan alur sidik jari adalah banyaknya garis-garis sidik jari yang dihitung di sidik jari pada area yang telah dipilih.

Kemudian diperiksa jumlah alur sidik jari dalam 25 mm2 kaca pembesar.

2 an dirinya dengan sesamanya,

Wawancara Suku

Melayu,

Kerapatan Alur sidik

Jari orang Indonesia

Kerapatan Alur Sidik Jari

(15)

No. Defenisi Cara

Penilaian Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Satuan Ukur

3 Orang India adalah sekolompok orang yang asalnya dari India

wawancara Laki-laki

dan perempua n

4 Orang Indonesia adalah

sekelompok orang yang asalnya dari indonesia

wawancara Laki-laki

Gambar

Gambar 2.1 Sidik jari dengan diagram alur (ridge)
Gambar 2.2 Diagram anatomi kulit
Gambar 2.3 Subgolongan dari pola sidik jari.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dalam KTSP menurut Fausi (2009) Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran

Keinginan responden yang diperoleh dari kuesioner tertutup berupa atribut untuk proses perancangan produk akan disesuaikan dengan karakteristik teknik produk yang dilakukan dengan

In this case, the coordination and cooperation between organizations and the local community turned out to be effective and the disaster relief operation was more efficient

September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian Kesesuaian –

Sehari sebelum pernikahan, biasanya gerbang rumah pengantin perempuan akan dihiasi tarub atau janur kuning yang terdiri dari bermacam tumbuhan dan daun-daunan, dua pohon pisang

184 Kepala Seksi Penyusunan Perancangan Peraturan Perundang- undangan Bidang Penilaian Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara. 185 Kepala Seksi Penyusunan Perancangan

Mengakulturasi budaya olahraga yang berasal dari Amerika yang sudah menjadi olahraga global dengan pendekatan elemen visual Indonesia yang sudah ada diharapkan dapat

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak, kesadaran perpajakan wajib pajak serta kepatuhan wajib