• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENDIDIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENDIDIKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PENDIDIKAN PANCASILA

Tommy Lee

5203017015

Zefanya Gerald W.

5203017017

Matilda Theresia R.

5203017018

Vilomena Rosni

5203017028

Fransiska Gunawan

5203017032

Tisa Paula D. Aome

5203017033

Maria Natasya I. Laban

5203017053

Aldino Alim

5203017056

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2017

(2)

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai bentuk rasa peduli kami akan keadaan sekitar, maka sebagai generasi muda kami mengadakan kegiatan yang dapat berguna bagi masyarakat sekitar. Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa disekitar kita terdapat orang-orang yang membutuhkan bantuan dari kita. Dan dengan keterkaitan antara nilai-nilai luhur kemanusiaan tersebut, maka kami melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Pos Paud Terpadu.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini sendiripun, sebenarnya merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial kami untuk dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat, khususnya di lingkungan Pos Paud Terpadu. Dengan dukungan universitas dan mata kuliah yang bersangkutan serta semangat kami, kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan suatu bentuk bantuan, yang walaupun kecil namun berguna untuk membantu Pos Paud Terpadu. Kegiatan ini berjalan sesuai dengan Mata Kuliah Umum untuk mengaplikasikan ilmu yang kami dapat dan jalankan sesuai dengan kemampuan maksimal kami.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana cara mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam lingkup Pos Paud Terpadu.

1.2.2. Bagaimana wujud kepedulian mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya terkait kegiatan Pos Paud Terpadu.

1.3. Tujuan Kegiatan.

1.3.1. Mengetahui cara mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam lingkup Pos Paud Terpadu.

1.3.2. Mengetahui wujud kepedulian mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya terkait kegiatan Pos Paud Terpadu.

1.4. Manfaat Kegiatan

1.4.1. Dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam lingkup Pos Paud Terpadu 1.4.2. Dapat meningkat kepedulian mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala

Surabaya terkait kegiatan Pos Paud Terpadu.

1.4.3. Dapat merealisasikan karakter PeKA yang ditanamkan pada mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

1.5. Indikator Keberhasilan Kegiatan

1.5.1. Panitia mampu menyelenggarakan kegiatan dengan baik sehingga guru dan murid Pos Paud Terpadu menerima manfaat dari kegiatan tersebut.

(3)

Bab 2. Pembahasan

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Sila kelima Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara republik Indonesia selaku negara hukum. Penegakan keadilan akan membuat kehidupan manusia Indonesia, baik selaku pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi aman, tenteram, dan sejahtera.

Upaya untuk mencapai ke arah itu memerlukan nilai keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan agama, suku, bahasa, dan status sosial ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam sila kelima, antara lain sebagai berikut.

1. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional.

2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

3. Bersikap adil dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.

4. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang terpuji yang senantiasa mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaandan kegotong-royongan. 5. Cinta akan kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun

spiritual secara merata di Indonesia.

2.1.2. Nilai PeKA

Nilai peduli adalah sikap yang menunjukkan perhatian yang besar terhadap sesama warga di lingkungan Widya Mandala dan para pemangku kepentingan, mengindahkan segala kata peraturan dan kebijakkan yang ditetapkan oleh lembaga, serta aktif ikut bagian dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, baik internal maupun eksternal.

(4)

minimal ataupun normatif. Diharapkan para warga Widya Mandala memiliki sikap komit yang afektif, yang sejauh mungkin.

Nilai antusias adalah sikap amat bergairah, sangat berminat, dan

bersemangat berapi-api dalam setiap tugas dan kegiatan yang diemban ataupun yang dilaksanakan; tidak ada rasa keterpaksaan, bahkan (serasa) selalu ingin melaksanakannya. Sikap yang ditimbulkan gairah positif, dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang-orang lain, serta terbuka terhadap ide-ide ataupun peluang baru.

2.2. Pembahasan

Bagaimana sesuatu dapat bermakna bagi orang lain tidak harus diukur dari besarnya nilai dari apa yang kita berikan. Banyak hal sederhana yang memiliki makna besar bagi orang lain salah satunya dengan kepedulian, yaitu dengan kita mau ikut merasakan dan membantu kesulitan orang lain. Peduli tidaklah harus dengan materi, melainkan juga bisa kita lakukan dengan tindakan. Maka dari itu, cara yang kami lakukan untuk mewujudkan kepedulian yaitu dengan pendampingan belajar anak-anak di Pos Paud Melati 3.

Pendidikan anak usia dini atau yang lebih dikenal dengan Paud, merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Kami melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selama empat kali pertemuan. Sebelum pelaksanaan kegiatan, kami terlebih dahulu mendapat pengarahan tentang peran yang dapat kami ambil selama proses kegiatan berlangsung. Pos Paud Melati 3 memiliki sekitar 30 anak yang terbagi dalam 2 kelas sesuai dengan usia. Setiap minggunya kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Dengan agenda pada hari Selasa dan Kamis belajar dan bermain sedangkan pada hari Sabtu kegiatan diisi dengan bermain, kegiatan outdoor seperti jalan santai atau senam, dan makan bersama. Tenaga pengajar merupakan warga RW setempat yang akrab dipanggil dengan sebutan ‘Bunda’.

(5)

kegiatan ini, kami mendampingi anak-anak untuk tetap berada di dalam barisan sambil mengikuti arahan bunda. Setelah kegiatan outdoor selesai, anak-anak kembali ke dalam kelas dan dilanjutkan dengan makan bersama, doa dan kemudian pulang.

Pada pertemuan berikutnya, sama seperti pertemuan sebelumnya, kegiatan belajar selalu diawali dengan baris-berbaris dan doa bersama. Pada hari tersebut kegiatannya adalah bernyanyi dan belajar. Pada kelas usia atas, kegiatan belajarnya adalah menebalkan angka sedangkan pada usia bawah mewarnai gambar yang telah disediakan oleh bunda. Pada kegiatan hari tersebut, kami berperan membantu anak-anak yang kesulitan dan menyemangati mereka untuk meneruskan pekerjaan. Bernyanyi bersama dan memeragakan gerak lagu dengan semangat dan ekspresif menjadi tugas kami untuk menjadi contoh anak-anak.

Pada pertemuan ketiga, kegiatan disini dengan senam bersama yang dilakukan di halaman depan kelas. Kami pun turut ikut dalam senam yang dipimpin oleh bunda Paud sembari mengarahkan anak-anak. Setelah kegiatan senam yang berlangsung kurang lebih sekitar 20 menit, anak-anak kembali masuk kedalam kelas untuk makan bersama. Kami membantu membagikan makanan pada setiap anak dan beberapa dari kami membantu menyuapi anak-anak yang kesulitan.

Persiapan untuk pertemuan keempat, yang merupakan pertemuan terakhir kami mengikuti kegiatan di Paud Melati 3, kami menyiapkan beberapa media belajar dan mainan yang kami berikan sebagai tanda terimakasih kami. Pada pertemuan keempat, kegiatan diisi dengan belajar bersama, dikarenkan kondisi cuaca yang kurang baik, hujan, maka peserta Paud pada hari itu tidak sebanyak biasanya namun kegiatan belajar tetap dilaksanakan. Kegiatan pada hari itu ditutup dengan pemberian tanda terimakasih dari kami dan foto bersama oleh anak-anak Paud.

Bab 3. Penutup

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas secara keseluruhan kegiatan kami berjalan lancar dan sesuai dengan rencana terdahulu. Selama proses kegiatan semua anggota dapat berpartisipasi dan kami tidak mengalami kesulitan yang berarti. Kesulitan yang kami hadapi seperti cuaca dan keterbatasan kami dalam mengenal lagu anak yang digunakan selama proses kegiatan. Namun segala kesulitan dan keterbatasan tersebut dapat diatasi dan tidak menghambat kegiatan.

Dari laporan kegiatan ini dapat dilihat juga bahwa tujuan kegiatan ini terlaksana dengan baik yaitu mengetahui cara mengaplikasikan nilai PeKA dan wujud kepedulian kami. Kami juga mendapatkan banyak pelajaran dalam pelaksanaan PKL ini yaitu rasa tanggung jawab, kerjasama dan lebih mengamalkan nilai Pancasila dan PeKA.

(6)

Saran serta masukan untuk pelaksanaan kegiatan kedepannya adalah diharapkan mahasiswa lebih mempersiapkan diri. Selain itu, mahasiswa harus lebih berani untuk berdialog, berinteraksi dan berbaur dalam masyarakat karena hal ini tentu akan memudahkan dalam pendekatan, terutama jika sasarannya adalah anak-anak.

3.3 Refleksi

3.3.1 TISA PAULA DEBRINA AOME (5203017033)

1. Pada hari pertama saya datang ke paud tempat kami melakukan PKL saya merasa senang saja karena ya saya pribadi suka bermain bersama anak kecil. Kami datang bersama-sama dari kosanku dan kami jalan kaki ke tempat paud itu, kebetulan tempat PKL kami tidak jauh hanya di mulyorejo. Jadi, kami jalan bersama-sama dan selama di perjalanan kami membahas apa yang akan kami lakukan setelah kami sudah sampai di paud itu. Dan setelah berjalan selama beberapa menit pada akhirnya kami sampai di paud itu. Nah awalnya kami bingung mau mulai dari mana dan anak-anak yang ada disitu pun keliatan seperti takut juga sama kami dan ternyata memang ia benar kalau mereka takut sama kita, dan yang mereka pikir kami datang untuk menyuntik mereka.

Pertama kali saya mendengar kalau mereka pikir kami ini datang untuk menyuntik aku ketawa ngakak sih, ya gimana ya muka kami semua keliatan baik-baik saja tapi kenapa mereka takut. Dan setelah itu kami mengikuti kegiatan para anak paud, kebetulan mereka pada hari itu mereka punya kegiatan jalan-jalan keliling keluar dari sekolah mereka. Dan kami disitu membantu menemami mereka jalan-jalan. Ya aku senang sih walaupun lagi capek tapi lihat mereka ketawa aku jadi senang juga. Ya pokoknya hari pertama kami melakukan PKL ini aku merasa seru dan keren sih bisa main sama anak-anak paud itu.

(7)

3. Pada hari ketiga ya sama kurang lebih seperti hari pertama. Hari itu kami tidak datang bersama dikarenakan masih ada tugas-tugas yang lain. Pada hari itu anak-anak paud memiliki jadwal senam bersama yang mereka lakukan di depan kelas mereka, dengan diiringi lagu yang disambungkan di sound yang besar sehingga anak-anak semua bisa mendengar music senam tersebut. Dan disitu kami juga tidak berada di depan mereka sebagai pemandu tetapi kami juga berbaur dengan yang lain masuk dalam barisan anak-anak paud itu dan ikut mereka senam.

Pertama-tama anak-anak ini dikumpulkan dalam kelas dan sebelum senam seperti biasa mereka melakukan doa bersama. Disitu saya melihat anak-anak paud itu keren karena sebagian besar dari mereka sudah mengahafal doa yang diajarkan sama bunda-bunda mereka. Setelah itu mereka semua keluar dari kelas dan mulai berbaris untuk melakukan senam bersama. Tetapi hal yang paling sulit yaitu untuk mengatur mereka berbaris, karena mereka ada yang pendiam banget ada yang terlalu aktif sampai susah diatur tapi ada juga sih yang cepat diatur. Dan akhirnya kami semua senam bersama tapi sayangnya ada anak-anak yang tidak mau ikut senam dan memilih duduk bersama orang tua mereka. Dan setelah itu mereka semua kembali ke kelas dan nyanyi setelah itu mereka makan bersama dan akhirnya mereka pulang. Jadi pada hari itu saya sih agak capek yak arena tugas ditambah harus senam bersama mereka tapi gak apa-apa lah selagi niat masih ada pasti semua akan berjalan dengan baik juga.

4. Pada hari keempat ini adalah hari terakhir PKL kami di paud itu dan pada hari itu para anak-anak paud ini berkegiatan didalam kelas dan pada hari itu mereka belajar cara memakai tas sekolah mereka. Sebelumnya mereka diminta untuk meletakan tas mereka masing-masing ke depan kelas dan nantinya mereka dipanggil namanya untuk datang kedepan dan mengambil serta mempraktekan cara memakai tas mereka. Nah di situ kami semua duduk disebelah anak-anak paud itu, saya sih merasa sedih karena akan berpisah sama mereka tapi sebenarnya dari awal kami dibilang aka nada PKL saja saya pengennya cepat selesai, tapi sekarang nyatanya tidak mau selesai.

(8)

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari semua kegiatan PKL yang kami lakukan yaitu rasa bersyukur dan berterima kasih karena adanya guru yang maumengajarkan kita, dan bersyukur juga saya mendapat tempat belajar yang lebih baik dari mereka dan dari situ juga saya mendapat pelajaran berharga yaitu menghargai pengorbanan semua guru yang mengajarkan kita. Dan yang paling penting semua yang kita lakukan dengan niat dari hati kita akan terlaksana jika niat itu juga besar.

3.3.2 Matilda Theresia Renwarin (5203017018)

1. Saya dan kelompok melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Paud Melati 3 untuk yang pertama kalinya. Karena ini adalah kali pertama, saya secara pribadi merasa gugup karena belum dapat membayangkan bagaimana dinamika belajar dan apa yang akan saya perankan nantinya.

Namun ternyata semua berjalan dengan lancar. Hambutan hangat tenaga pengajar, yang akrab dipanggil ‘Bunda’, membuat suasana menjadi nyaman. Walaupun kesan pertama dari anak-anak banyak yang takut, karena kami menggunakan almamater, mereka mengira kami adalah dokter yang akan mengadakan imunisasi dan sebagainya, namun situasi dapat dikendalikan.

Pada kesempatan pertama ini, saya merasa bosan karena ternyata pada hari tersebut tidak ada pelajaran, kegiatannya hanya bernyanyi dan berjalan-jalan. Didominasi dengan bernyanyi lagu yang tentunya belum saya kuasai dan anak-anak yang masih canggung untuk berinteraksi dengan orang baru menjadi tantangan tersendiri. Saya mendapat banyak pelajaran untuk lebih membuka diri dan bagaimana pendekatan yang bisa kita bangun pada anak-anak yang tentunya berbeda dengan perdekatan pada orang dewasa. Dari sini saya belajar, bahwa tidak semua orang mudah untuk berinteraksi, tapi jika kita mau untuk berdialog, mencoba melakukan pendekatan khusus, seperti pada anak-anak, dengan menggunakan bahasa mereka, yang lebih ekspresif dan ceria tentu semua bisa teratasi.

Hal berikutnya, karena semua anak dan tenaga pengajar beragama Islam, doa-doa yang digunakan adalah menurut agama dan kepercayaan mereka. Disini saya merasa tersentuh, kita dewasa ini banyak mempermasalahkan berbedaan yang ada, khususnya agama. Dari doa yang dilakukan anak-anak tersebut, mereka sangat tulus. Saya pada awalnya sebenarnya canggung, bingung harus bagaimana, kalau tidak ikut berdoa tentu akan menjadi contoh yang tidak baik untuk anak-anak ini, namun ini bukan cara berdoa agama saya. Tapi saya pikir, ini bukan saatnya untuk menunjukan identitas saya pada mereka, karena belum masa-nya mereka untuk mengerti, selain itu mereka dalam masa belajar dengan meniru/mencontoh, jadi saat mereka berdoa, yang saya lakukan ikut membuka tangan keatas dan mengarahkan mereka untuk ikut membuka tangan dan berdoa.

(9)

2. Pertemuan kedua. Pada pertemuan ini, saya merasa jauh lebih nyaman karena semakin dapat memahami anak-anak sehingga lebih mudah untuk membantu mereka dalam belajar. Membantu mereka ketika menebalakan angka dan memotivasi mereka untuk meneruskan pekerjaan, memuji mereka, menjadi warna pada pertemuan ini. Kebahagian dan kebanggaan mereka ketika mereka mampu menyelesaikan sesuatu dan mendapat apresiasi dari kita menjadi penting untuk membangun karakter mereka. Pada pertemuan ini, saya belajar untuk lebih menghargai dan mengapresiasi seseorang yang sudah bersusah payah menggusahakan yang terbaik. Saya menjadi sadar bagaimana apresiasi tersebut dapat menjadi semangat bahwa sesuatu yang dia kerjakan tidak sia-sia dan mungkin bukan hanya untuk orang lain tapi juga untuk diri sendiri, bagaimana saya mengapresiasi pencapaian yang saya lakukan.

Saat jam istirahat, saya sempat bercengkrama dengan bunda-bunda juga sedang beristirahat. Mereka bercerita bagaimana kegiatan ini dimulai, yaitu karena setiap RW diwajibkan memiliki Pos Paud Terpadu. Mereka bercerita bahwa pekerjaan yang mereka lakukan ternyata tidak hanya mengurusi Paud, masih ada beberapa hal seperti Posyandu, Kegiatan Lansia dan sebagainya. Terlihat bagaimana sibuk dan lelahnya mereka, namun disela pembicaraan mereka berkata, ‘Walah mbak, kalau bukan karena sosial jane yo capek, tapi ya, gimana ya, mbak, sudah panggilan’. Disini saya sadar, ternyata masih banyak orang baik disekitar kita yang peduli akan sesamanya, peduli dan masih mau berjuang untuk memperbaiki masalah kompleks negeri ini melalui hal-hal sederhana yang dapat beliau lakukan.

Kesimpulan, saya sebagai generasi muda kembali disadarkan untuk bergerak dan menjadi manfaat bagi orang-orang disekitar saya, melalui hal-hal sederhana, melayani tanpa memandang perbedaan yang ada. Dan kembali diingatkan untuk menghargai, mengapresiasi hasil perkerjaan orang lain dan diri sendiri.

3. Pertemuan ketiga, dikarenakan kondisi fisik saya yang kurang sehat, pada pertemuan kali ini saya tidak banyak berinteraksi dengan anak-anak. Saya bertugas sebagai dokumentasi selama kegiatan. Tugas ini membuat saya lebih mengamati keadaan sekitar. Mengamati anak-anak, bunda-bunda dan tempat serta suasana belajar yang ada.

Pada pertemuan ini, saya merasa tersentuh karena ternyata ruangan yang mereka gunakan sebenarnya terlalu kosong dan sedikit kotor karena efek cat yang sudah mengelupas dan debu-debu. Hal ini membuat saya sadar bagaimana beruntungnya saya, dari kecil sampai saat ini mendapat kesempatan untuk bersekolah di tempat yang baik. Dan bagaimana mereka yang harus menerima segala kesederhanaan yang ada namun tetap bersyukur dalam keceriaan dan semangat belajar yang bahkan melebihi kita yang beruntung.

(10)

4. Pertemuan keempat, pertemuan terakhir. Cuaca yang kurang mendukung pada pertemuan ini menyebabkan sedikit anak-anak yang dapat hadir. Namun, kegiatan bermain dan belajar tetap berjalan seperti biasa.

Pada pertemuan ini, kami sekelompok sudah menyiapkan sedikit cendramata sebagai tanda terimakasih kami berupa mainan yang dapat digunakan anak-anak Paud Melati 3. Kami menyerahkannya setelah proses belajar selesai. Terasa haru ketika ucapan terimakasih dari anak-anak dan bunda-bunda padahal barang yang kami berikan tidak seberapa. Disini dapat kita lihat, bagaimana hal sederhana akan bernilai besar jika kita memberinya dengan hati.

Pada pertemuan terakhir ini, kami juga secara personal mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat dari bunda-bunda yang mengizinkan kami untuk ikut dalam kegiatan mereka selama 4 pertemuan. Ada satu hal yang saya sadari, setiap pertemuan bunda-bunda tersebut selalu mengucapkan terimakasih dan permintaan maaf seperti pada pertemuan ini, mereka mengucapkan terimakasih dan maaf. Ini membuat saya segan-tidak enak, karena saya merasa kamilah yang seharusnya menyampaikan hal tersebut karena kekurangan kami selama masa PKL. Disini saya semakin belajar bagaimana mereka menghargai kami seperti kami menghargai mereka bahkan mungkin lebih yang membuat mereka mengatakan hal tersebut padahal mereka lebih tua.

Kesimpulan, mendapat kesempatan untuk PKL di Paud Melati 3 ini merupakan suatu kesempatan yang harus saya syukuri. Banyak pelajaran yang saya dapatkan, mulai dari bagaimana berdialog dengan orang baru-budaya baru, menghargai tanpa memandang usia, mengapresiasi, dan semangat pelayanan sosial para bunda yang seharusnya juga dimiliki saya sebagai generasi muda.

3.3.3 VILOMENA ROSNI (5203017028)

1. Kelompok kami mengadakan PKL di PAUD Melati lll. Pada hari pertama kami mengunjungi PAUD tersebut mengenakan jas almamater UKWMS, anak anak melihat kami dengan wajah ketakutan dan kebingungan. Mereka bingung karena banyak wajah wajah baru yang datang ke sekolah mereka mengenakan seragam. Lonceng berbunyi dan mereka segera berbaris untuk bernyanyi bersama sebelum masuk ke ruang kelas. Setelah itu mereka masuk ke kelas dan kami juga mengikuti mereka ke kelas. Mereka mulai ketakutan karena disangka kami ini dokter yang datang untuk suntik mereka. Karena ada anak yang menangis kamipun melepas jas kami agar mereka tidak ketakutan lagi. Setelah dari kelas mereka berbaris untuk jalan sehat bersama keliling kompleks. Kami jalan bersama mereka dan bernyanyi bersama. Mengajar anak PAUD itu tidak gampang karena ada yang lain tidak mau ikut bernyanyi dan hanya berdiam diri saja.

(11)

menjadi dua kelas karena di ruang kelas yang biasa mereka gunakan sempit jadi mereka harus menggunakan ruang kelas SD. Hari itu di sekolah mereka mewarnai gambar yang ada di buku. Saya duduk disebelah anak yang bernama vallen dan membantunya mewarnai. Awalnya vallen tidak mau di bantu karena masih merasa takut tetapi setelah di dekati terus dia jadi mau. Saya mulai bertanya tanya pada vallen walaupun jawabannya.

3. Pada pertemuan ketiga kami kumpul bersama dengan anak anak di lapangan untuk senam bersama. Kami mengikuti gerakan mereka saat senam. Saat senam ada yang mngikutinya dengan serius dan bersemangat dan ada juga yang susah di atur untuk mengikuti senam. Selesai senam bersama mereka masuk ke kelas untuk bernyanyi bersama dan berdoa bersama. Setelah itu mereka makan bubur kacang ijo yang di sediakan bunda. Kami membantu bunda bundanya untuk memberikan bubur itu kepada anak anak. Ada yang menghabiskan buburnya dan ada juga yang tidak. Selesai makan mereka kembali bernyanyi dan berdoa sebelum pulang. Ada anak anak yang bersemangat yang minta mikenya ke bunda biar mereka yang bernyanyi ada yang diam saja dan hanya melihat teman temannya bernyanyi. Tetapi bundanya tetap sabar mengajar mereka walaupun ada yang nakal bunda tetap dengan sabar mengajarnya.

4. Hari keempat ini adalah hari terakhir kami mengadakan PKL di PAUD melati lll bersama anak anak disana. Hari terakhir kami sudah menyiapkan kado untuk anak anak PAUD biar sebagai kenang kenangan. Setelah dari lapangan mereka masuk dulu ke kelas dan mulai absen. Selesai absen dan bernyanyi kami mengajak anak anak dan bunda untuk foto bersama sama sambil memberikan kado yang bawa. Selesai berfoto foto anak anak meminta kepada bunda untuk membuka kadonya. Bunda langsung membuka kadonya dan menunjukan kepada anak anak. Mereka kelihatan bahagia saat melihat kado yang kami bawa, di dalamnya terdapat pensil, penghapus, mainan mainan, dll. Mereka langsung meminta untuk memainkan mainan tersebut. Setelah itu mereka bersama sama mengucapkan terimakasih kepada kami. Saya senang bisa melihat wajah wajah bahagia dari mereka dan bisa berbagi kasih bersama. Mengajar PAUD tidak mudah yang dibayangkan, kita harus banyak sabar dan harus tau bagaimana mendekati anak yang masih seusia seperti itu.

3.3.4 ALDINO ALIM (5203017056)

(12)

satu sama lain. Hal ini yang tentunya harus lebih kita dalami lagi sebagai reflaksi diri tentunya.

2. Pada pkl hari ke dua yang sangat berkesan adalah Jasa para guru dalam mengajar. sangatlah membuat hati saya tersentak didalam pikiran, bahwa mereka mengajarkan pentingnya berkomunikasi, pentingnya saling peduli terhadap sesama teman. Mereka begitu sabar dalam menghadapi anak-anak hanya untuk mengajarkan mereka membaca & menghitung, mengajarkan betapa pentingnya bersikap baik/bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua dari mereka. Tanpa adanya mereka generasi SD,SMP,SMA, dst. Tidak akan jadi anak-anak bangsa yang hebat saat ini. Perlunya rasa peduli untuk jasa para guru-guru paud karena mereka telah menanamkan perilaku baik terhadap anak-anak paud.

3. Pada pkl hari yang ke tiga Murid-murid menghargai para jasa guru paud mereka dengan selalu mendengarkan nasehat mereka ketika anak-anak tersebut melakukan kesalahan, karena mereka menganggap guru mereka menegur untuk perubahan yang baik untuk diri anak-anak tersebut. Selalu menerapkan apa yang diajarkan guru pada murid adalah salah satu contoh dalam menghargai dan berprestasi didalam sekolah adalah salah satu membuat guru bangga terhadap muridnya. Selalu mengingat nasihat beliau dalam mengajarkan hal yang baik, selalu menerapkan yang beliau ajarkan dan setiap kesalahan jangan sampai di ulangi lagi karna itu adalah pembelajaran terhadap sikap dan karakter anak-anak paud tersebut.

4. Pada hari terakhir kami pkl di paud melati. Kami betul betul meresa kehilangan. Kehilangan rasa kebersamaan dengan mereka para guru dan murid murid tentunya. Bayak hal dalam hidup ini yang telah mereka ajarkan pada kita. Mulai kebersamaan, tetap harus kekanakan tapi dewasa hingga pengorbanan waktu. Paud yang kami jadikan tempat pkl ini bersekolah hari selasa kamis dan sabtu pukul 4 hingga pukul 5.30 pengorbanan waktu dimana jam segitu adalah jamnya mereka untuk bermain bahkan sang guru juga harus merelakan waktu untuk keluarganya walaupun hari sabtu. Sungguh di sayangkan perpisahan ini dengan mereka banyak pelajaran berharga yang kita dapat dari mereka.

3.3.5 MARIA NATASYA INOCENTIA LABAN (5203017053)

(13)

Pada awal pertemuan dan perkenalan, anak-anak Paud ada yang sangat takut melihat kami tapi ada yang begitu semangat menyambut kami. Di sini pun kami belajar sabar dan peka menghadapi anak paud yang sangat aktif dan antusias akan hal yang baru. Akhirnya kami bisa berbaur sedikit demi sedikit dengan adik-adik Paud dan mengikuti pembelajaran dengan nyaman, menyenangkan serta penuh akan tawa. Nilai yang saya dapat juga tentang saling menghargai antar umat beragama, karena di pos paud melati dilandasi keyakinan islami dan kami mahasiswa ada yang kristen, katolik dan islam tetap berdoa bersama, tetap bekerja sama dan saling menyayangi. Perbedaan di antara kami justru menyatukan kami.

Setelah itu, ada jam istirahat. Saya mendampingi adik-adik Paud makan dan minum. Membantu dan mengajarkan mereka membersihkan tempat makan dan meja setelah makan. Itu adalah hal kecil yang harus ditanamkan sejak dini kepada mereka. Seusai makan, bernyanyi bersama dan tibalah waktunya untuk pulang. Sebelum kami pulang, kami masih berbincang-bincang dengan pengajar paud melati. Hal ini membuat kami lebih akrab satu dan yang lain.

2. Hari kedua yaitu hari kamis, kami tiba di Paud Melati, kami mengawali pembelajaran dengan senam bersama, bernyanyi bersama. Saya sangat senang karena adik-adik Paud pun mau membuka diri untuk bermain bersama dengan kami, mereka tidak ada rasa takut untuk dekati kami. Saya pun mengikuti gerakan senamnya karena adik-adik Paud ada yang tidak menggerakan badannya. Setelah melihat kami ikut senam mereka pun langsung ikut senam bersama. Ada yang sangat bersemangat sampai mengganggu teman di sebelahnya, ada yang gerakannya di buat sendiri tidak mengikuti instruksi dari pengajar. Tapi itu adalah hal menyenangkan. Kami juga membantu mereka untuk fokus dan mendengarkan yang diajarkan pengajar. Kami menuntun mereka untuk aktif dalam proses belajar mengajar, mengajarkan mereka mana yang benar dan yang salah. Semua yang kami lakukan begitu seru. Peduli terhadap sesama itu adalah suatu hal yang sangat baik, peduli pun tidak harus dalam tindakan melainkan dengan adanya niat dan rasa tulus terhadap sesama itu sudah sebagai bentuk dan rasa peduli. Itu yang kami lakukan selama praktik kerja lapangan ini.

Tak lupa juga para pengajar di paud melati biasa dipanggil “Bunda”. Saat absensi adik-adik Paud yang dipanggil namanya akan bersorak “Saya Bunda”. Nah ada beberapa adik-adik paud yang menjawabnya dengan pelan, ada yang menjawabnya dengan semangat bahkan ada yang tidak menjawab. Kami menyemangati mereka untuk menjawab dengan antusias dan lantang. Selesai absensi adik-adik paud belajar mewarnai. Saya mendampingi mereka hingga selesai dan mengumpulkannya ke bunda. Tak terasa waktu belajar telah usai, adik-adik paud akhirnya pulang bersama orang tua masing-masing dan kami membantu sedikit untuk merapikan kelas hingga akhirnya kami saling pamitan bersama bunda dan pulang ke rumah masing-masing.

(14)

dalam tindakan tetapi dalam rasa tanggung jawab, semisalnya kita mengajarkan kepada adik-adik paud untuk membereskan peralatan makanan seusai makan, membantu teman yang berkesusahan, membantu teman mengangkat tas yang berat. Mereka yang akhirnya bertanggung jawab terhadap diri sendiri juga pasti mempunyai rasa keprihatinan kepada sesama. Dan selama praktik kerja lapangan ini, saya sudah melihat beberapa adik-adik sudah melakukan tindakan seperti di atas. Saya bangga dan senang melihat mereka sudah mempunyai rasa peduli sejak kecil. Mudah-mudahan mereka tetap berpegang teguh pada nilai peduli karena dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup sendiri saja melainkan kita juga membutuhkan orang lain dalam hidup kita.

Pada hari sabtu tidak ada pembelajaran hanya ada kegiatan bermain dan bernyanyi bersama. Setelah bernyanyi dengan semangat dan gembira, waktunya istirahat dan adik-adik Paud disuguhi minuman kacang hijau. Kami membantu bunda untuk memberikan minuman itu kepada adik-adik paud. Kami mendampingi mereka agar minumnya tidak tumpah dan tercecer di mana-mana. Seusai minum, waktunya pulang, ada adik paud yang kesusahan memakai sepatu dan saya tergerak hati untuk segera membantunya. Dan saat kami hendak pulang, kami di suguhi minuman kacang hijau tersebut. Kami berterimakasih dan pulang sambil minum dengan senyuman. 4. Hari terakhir kami menjalankan praktik kerja lapangan. Saat kami datang

kondisi cuaca gerimis menandakan sebentar lagi akan hujan deras. Tetapi kelas tetap di buka dan proses belajar mengajar tetap dijalankan. Saya merasa senang karena dengan kondisi cuaca seperti ini adik-adik Paud tetap datang sekolah dan tentunya tetap bersemangat di dalam kelas. Kami makan bersama, belajar bersama, bernyanyi bersama, dan mereka tetap menuruti apa yang dikatakan oleh pengajar.

Tepat di ujung kegiatan dimana kelas sebentar lagi selesai, kami membawa beberapa bingkisan yang sekiranya dibutuhkan dan berguna untuk adik-adik paud. Mereka tentunya sangat senang dan antusias mengambil bingkisan tersebut dan membukanya bersama. Setelah itu kami berfoto bersama menciptakan momen yang akan dikenang nantinya. Usai sudah praktik kerja lapangan ini, dengan senyuman yang ada di wajah kami masing-masing kami bersalam-salaman dan berharap nantinya akan dipertemukan lagi.

Dari sebuah kepedulian terhadap sesama menciptakan lingkungan hidup kita menjadi damai dan penuh warna untuk dikenang nantinya. Tentunya bentuk kepedulian ini membuat kita bertemu orang baru yang awalnya tak dikenal namun lambat laun menjadi keluarga yang erat dan penuh cinta kasih.

3.3.6 FRANSISKA GUNAWAN (5203017032)

1. Pada hari pertama Praktik Kerja Lapangan Pendidikan Pancasila yang kelompok kami lakukan, terdapat banyak hal baru yang terjadi dalam hidup saya. Hal tersebut diantaranya adalah pengalaman baru untuk berdialog dengan guru-guru dan siswa-siswi Pos Paud Terpadu, pengalaman baru untuk membantu guru-guru Pos Paud Terpadu dan pengalaman baru untuk mengajar siswa-siswi Pos Paud Terpadu.

(15)

bersama siswa-siswi Pos Paud Terpadu, jalan santai disekitar Pos Paud Terpadu Melati 3 yang bertujuan untuk mengenalkan siswa-siswi pada lingkungan disekitarnya dan membantu guru-guru untuk menyiapkan makan bagi siswa-siswi.

Dalam Praktik Kerja Lapangan ini, saya diberikan kesempatan untuk mempelajari suatu hal baru dalam hidup saya. Dari sekian banyak hal yang saya pelajari dalam Praktik Kerja Lapangan hari pertama ini, yang paling penting dan berkesan bagi saya adalah dapat membina suatu hubungan yang baik dengan orang-orang yang baru saya temui, orang-orang-orang-orang yang memiliki rentang umur yang jauh berbeda dari saya, dan orang-orang yang berbeda keyakinan dan kepercayaan dengan saya.

2. Pada hari kedua Praktik Kerja Lapangan Pendidikan Pancasila, kelompok kami diberikan kesempatan untuk membantu siswa-siswi Pos Paud Terpadu Melati 3 dalam mengenali angka-angka, mengajar siswa-siswi angka 1 hingga 10 dan cara menuliskan angka 1 hingga 10 tersebut.

Pada hari kedua ini kegiatan yang dilakukan lebih berfokus pada mengajari siswa-siswi akan hal-hal yang perlu mereka kenali dan mereka ketahui sebelum nanti mereka masuk Taman Kanak-Kanak.

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan rasa kesabaran, ketulusan serta niat untuk menolong guru-guru dan siswa-siswi Pos Paud Terpadu Melati 3.

Pada hari ketiga ini pula, saya mendapatkan kesempatan untuk berkenalan secara pribadi dengan siswa-siswi Pos Paud Terpadu, berinteraksi secara lebih dekat pada saat membantu mereka menuliskan angka-angka 1 hingga 10 dan dapat mengenali sifat dan karakter dari masing-masing siswa-siswi. Hal tersebut sangat berguna untuk membangun sifat dan karakter saya sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pada hari ketiga Praktik Kerja Lapangan Pendidikan Pancasila, kegiatan yang dilakukan sama dengan hari pertama Praktik Kerja Lapangan karena hari pertama dan hari ketiga dilakukan pada hari Sabtu, dimana setiap hari Sabtu, kegiatan yang dilakukan adalah senam, jalan santai disekitar Pos Paud Terpadu dan makan bersama.

Pada hari ketiga ini saya dan guru-guru serta siswa-siswi Pos Paud Terpadu sudah semakin dekat sehingga tidak ada lagi rasa canggung diantara kami.

Pada hari ketiga ini pula saya diberikan kesempatan untuk membantu siswa-siswi Pos Paud Terpadu memakan makanan yang diberikan oleh guru-guru, membantu mereka mengenal sila-sila Pancasila dan lagu-lagu sederhana tentang warna, suara binatang, dan lain-lain.

Hal tersebut merupakan pengalaman yang berharga bagi saya.

(16)

Pada hari terakhir ini, cuacanya sedang hujan sehingga tidak banyak siswa-siswi yang hadir. Namun meskipun begitu, saya sangat mengapresiasi siswa-siswa-siswi yang tetap dengan semangat hadir begitupula dengan guru-guru yang tanpa mengenal lelah tetap hadir demi mengajari siswa-siswi Pos Paud Terpadu. Hal tersebut memberikan semangat pula bagi kami untuk dengan senantiasa membantu guru-guru dalam mengajar siswa-siswi.

Melalui hal tersebut, saya lagi-lagi belajar akan ketulusan, semangat, pengorbanan serta kesabaran.

Hari terakhir ini merupakan hari yang paling berkesan untuk saya pribadi karena pada hari terakhir ini, kami diberikan kesempatan untuk memberikan sedikit dari milik kami kepada guru-guru dan siswa-siswi Pos Paud Terpadu Melati 3. Meskipun yang kami berikan tidaklah banyak, namun saya merasa sangat bahagia saat melihat ekspresi senang dari guru-guru dan siswa-siswi saat menerima pemberian kami. Dari hal tersebut saya belajar bahwa pemberian bukanlah dilihat dari besarnya hal yang diberikan, melainkan juga ketulusan dan niat dari hati dalam memberikannya.

Pada hari terakhir ini pula kami berfoto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan dan menyampaikan salam perpisahan.

Dibalik semua yang saya pelajari selama 4 hari Praktik Kerja Lapangan tersebut, saya menyadari bahwa Praktik Kerja Lapangan yang kami lakukan ini membantu saya untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila serta karakter PeKA yang ditanamkan pada mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

3.3.7 TOMMY LEE (5203017015)

1. Melalui kegiatan PKL ini, saya mendapat cukup banyak pelajaran. Kegiatan PKL saya bersama kelompok saya adakan di PAUD. Mungkin hal ini saya lakukan karena saya dan kelompok saya ingin lebih mengenal kehidupan menggereja, mengetahui bagaimana kegiatan dalam ruang lingkup lingkungan sekitar serta cara pandang bagaimana mengontrol anak anak PAUD. Dengan PKL ini saya mendapat pola pikir dan sudut pandang baru dalam menghadapi perubahan zaman ini. Dengan semboyan Universitas yang mencakup PeKA, yaitu Peduli,, Komit, dan Antusias. dengan melakukan kegiatan di PAUD, kita peduli dengan sesama kita, kita membantu anak - anak belajar, saya sangat senang bisa melihat canda tawa mereka. saya belajar banyak hal apa itu PeKA.

(17)

nya untuk mencari lagu anak – anak, kita melakukan kegiatan pkl ini tersadar bahwa generasi milenial harus diberi bimbingan dan arahan yang bagus sejak usia dini. 3. Kegiatan di Hari ketiga sama dengan kegiatan di hari ketiga, dengaan belajar

bersama dan bermain bersama, saya sangat senang melihat anak anak yang sangat antusias untuk mengikuti kegjatan di PAUD.

4. Kegiatan hari ke empat adalah kegiatan terakhir dari kami, saya sangat senang dan sangat berterima kasih kepada PAUD Terpadu karena telah menerima kami dan atas balas terima kasih, kami telah menyiapkan beberapa bingkisan atau hadiah untuk anak – anak. Kepedulian kami terhadap anak – anak, kami membantu menambah pra sarana kelas sehingga anak – anak lebih tambah giat dalam mengikuti kegiata di PAUD. Dari ke empat hari tersebut saya menemukan apa itu Kepedulian dan dengan saya berantusias, anak – anak juga ikut berantusias.

3.3.8 ZEFANYA GERALD WINATA (5203017017)

1. Hari pertama PKL di PAUD Terpadu saya menyadari bahwa untuk mendidik anak anak kecil bukanlah Hal yang mudah ,selain itu diperlukan kesabaran ,niat dan pengorbanan. Karena baru pertama kali saya membantu mengajar, Hal itu menjadi kesulitan tersendiri bagi saya. Anak anak di PAUD dididik menggunakan metode belajar dan bermain sehingga mereka tidak bosan belajar. Saya orang yang sedikit temperamental dimana dalam kondisi tertentu bisa marah dan kurang mengontrol diri tetapi setelah hari pertama di PAUD saya menjadi lebih sabar dan harus berpikir sebelum melakukan suatu tindakan.

2. Hari kedua PKL diPAUD setiap murid yang baru berusia dibawah 5 tahun sudah diajarkan untuk mengenal Pancasila. Sehingga mereka menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki nasionalisme dan murid murid diPAUD terpadu hafal seluruh sila sila Pancasila. Di situ saya merasa bahwa saya harus lebih mencintai negara Indonesia dan menghargai bangsa melalui setiap perkataan dan perbuatan saya. Disamping itu murid murid paid juga diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua tanpa memandang status mereka.

3. Hari ketiga PKL saya dan teman teman ikut berjalan jalan sore dengan murid murid PAUD sesuai jadwal mereka pada hari itu, murid- murid diajarkan untun menjaga kebugaran tubuh mereka. Sebagaimana saya juga belajar untuk bertanggung jawab ketika membawa mereka pergi keluar kelas.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Dua atau lebih proton dengan lingkungan magnet yang sama akan mempunyai nilai pergeseran kimia yang sama dan hanya menghasilkan satu sinyal proton NMR.. Agenda

Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang “Bagaimana ASEAN merespons kerja sama militer Amerika Serikat dan Filipina terhadap isu Laut Cina Selatan dalam

MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan (Indonesian Journal for Educational Studies).. This journal, with ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online), was

[r]

Berdasarkan hasil penelitian ternyata antara power motive dan kinerja mahasiswa tidak ada korelasi, hal ini berarti mahasiswa dengan power motive yang tinggi belum

Hasil analisis data dengan uji F menunjukkan bahwa promosi berupa advertising , personal selling , sales promotion , direct marketing , public relations

Zaini (2008:67) mengemukakan, langkah-langkah strategi pembelajaran aktif mencocokan kartu indeks sebagai berikut: (a) Buatlah potongan-potongan kertas (kartu)

[r]