• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEORI INVEST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEORI INVEST"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Materi Kuliah

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN,

TEORI INVESTASI, DAN PENDEKATAN

KEBERGUNAAN KEPUTUSAN

Novi Trisnawati

2015261055

JOINT PROGRAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

1. Pendekatan Decision Usefulness untuk Laporan Keuangan

1.1 Pendekatan Kegunaan Keputusan (The Decision Usefulness Approach)

Scott (2009) menyatakan bahwa Kegunaan Keputusan dibedakan dengan aturan pelaporan finansial lainnya yaitu aturan yang dinamakan ‘Stewardship’. Stewardship ini adalah aturan untuk melaporkan keberhasilan manajemen atau kekurangan dalam mengatur sumber daya perusahaan. Scott (2009) menyatakan bahwa dalam penggunaan pendekatan kegunaan keputusan, terdapat dua pertanyaan utama, yaitu:

a. Siapa saja pengguna laporan keuangan. Pendekatan ini akan memudahkan untuk menggolongkannya dalam beberapa kelompok, misalnya investor, pemberi pinjaman, manajer, koperasi, standard setter, dan pemerintah. Kelompok ini disebut sebagai konstituante akuntansi.

b. Apa saja masalah-masalah keputusan dari pengguna laporan keuangan. Apabila mengetahui masalah-masalah dalam keputusan ini, akuntan akan menyiapkan kebutuhan informasi dari berbagai macam konstitusi dengan lebih baik. Kemudian laporan keuangan dapat disiapkan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan informasi yang sesuai.

Ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, akuntan mulai beralih pada berbagai macam teori dalam bidang ekonomi dan keuangan. Scott (2009) menyatakan bahwa Single-person theory of decision ini menjadi dasar yang baik bagi individu yang mulai untuk membuat keputusan yang rasional di bawah ketidakpastian. Teori ini memungkinkan kita untuk mengapresiasikan konsep informasi yang memudahkan pembuat keputusan untuk menajamkan kepercayaan subjektifnya tentang pengembalian di masa depan atas keputusannya.

(3)

1.2 Single-Person Decision Theory

Scott (2009) menyatakan bahwa t eori ini mengambil sudut pandang dari individu yang harus mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Hal ini mengakui bahwa rumus probabilitas tidak lagi objektif, sebagaimana mereka berada dibawah kondisi-kondisi ideal, dan menyusun prosedur formal dimana individu dapat membuat keputusan yang terbaik, dengan memilih alternaif-alternatif dari susunan prosedur formal. Teori keputusan terkait dengan akuntansi karena laporan keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna untuk banyak keputusan.

1.2.1 Sistem Informasi (The Information System)

Agar dapat berguna, informasi dalam laporan keuangan harus dapat membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan biaya historis, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Laporan keuangan dapat tetap berguna untuk investor jika prediksi akan kabar baik atau kabar buruk yang dikandungnya dapat bertahan sampai di masa mendatang.

Scott (2009) menyatakan bahwa terdapat dua pemikiran yang digunakan untuk megembangkan keputusan, yaitu:

1. investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning power di masa mendatang. Prediksi akan earning power akan digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan.

2. investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi aliran kas di masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal.

Terkait hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan masih dapat berguna bagi investor walaupun mereka tidak melaporkannya secara langsung dalam aliran kas masa depan, dengan menggunakan dasar perhitungan nilai sekarang. Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dengan masa depan adalah conditional probabilities P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi.

(4)

Teori keputusan dan konsep informatif memberikan jalan yang tepat untuk mendefinisikan informasi. Scott (2009) menyatakan bahwa informasi merupakan bukti yang potensial untuk mempengaruhi keputusan pribadi. Sumber informasi mungkin potensial untuk mempengaruhi keputusan pribadi, tetapi jika sumber itu terlalu bernilai, hal tersebut namanya bukan informasi karena tidak akan digunakan. Hal tersebut bisa dibuktikan bagaimanapun juga, laporan keuangan adalah sebuah sumber informasi yang bernilai efektif karena banyaknya pengguna potensial dari laporan keuangan tersebut. Seharusnya ditekankan bahwa seseorang menerima informasi dan revisi kepercayaan selanjutnya merupakan proses yang benar-benar berkelanjutan.

1.3 The Rational – Risk Averse Investor

Scott (2009) menyatakan bahwa konsep dari rational individual secara sederhana artinya adalah dalam pembuatan keputusan, pemilihan kegiatan merupakan salah satu hasil yang kegunaannya sangat diharapkan. Dengan catatan bahwa hal ini menunjukkan bahwa individu mungkin mencari tambahan informasi yang relevan dengan keputusan.

Selain itu apakah individu benar-benar membuat keputusan dengan cara ini. Walaupun demikian, dalam memikirkan pertanyaan tentang kegunaan keputusan, sangatlah membantu untuk mengasumsikan bahwa mereka benar-benar malakukannya. Kita tidak bermaksud untuk mengimplikasikan bahwa semua individu membuat keputusan berdasarkan teori, tapi hanya jika teori tersebut menangkap perilaku rata-rata investor yang ingin membuat keputusan investasi yang baik.

Terkait model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat yaitu

(5)

Risk neutrality mungkin lebih beralasan dengan asumsi ketika pembayaran berjumlah kecil. Bagaimanapun juga, risk sangat penting bagi akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan.

1.4 Prinsip Portofolio Diversifikasi (The Principle Of Potofolio Diversification)

Salah satu cara investor dapat mengurangi risiko untuk memberikan return yang diharapkan dengan mengadopsi strategi diversifikasi, yaitu dengan menanamkan sekuritasnya dalam portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini memiliki implikasi yang penting untuk lingkup risiko informasi yang dibutuhkan investor.

Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit-seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Prinsip dari diversifikasi portofolio memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko yang kecil.

Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut

factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham, seperti tingkat tarif interest, tingkat perdagangan luar negeri, tingkat aktivitas ekonomi, dan sebagainya. Keadaan alami tersebut yaitu :

1. Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide

(6)

2. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return

akan independen.

Risk-averse investors dapat mengambil keuntungan dari prinsip diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko, dengan menanamkan sekuritasnya dalam portofolio.

1.5 The Optimal Investment Decision

Scott (2009) menyatakan bahwa saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.

Investasi dalam portofolio menghasilkan resiko yang lebih kecil daripada investasi dalam perusahaan single untuk tingkat pengembalian (return) yang sama. Kenapa demikian? Alasannya sederhana, bahwa jika resiko dalam investasi yang dipegang lebih dari satu, resiko spesifik perusahaan cenderung untuk membatalkannya. Jika satu saham mencapai return yang rendah, akan selalu ada kesempatan untuk saham lainnya untuk memiliki return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja.

Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam ekonomi. Secara praktek, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek utama.

1.6 Risiko Portofolio (Portofolio Risk)

(7)

Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas dalam portofolio. Keuntungan ini, sejak perantara dan biaya transaksi lainnya akan mencegah banyak investor membeli market portofolio.

Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari sekuritas.

Keputusan investor yang optimal adalah membeli secara relatif beberapa sekuritas, daripada pasar portofolio. Informasi tentang pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta digunakan oleh investor.

1.6.1 Portofolio Expected Value and Variance

Karena risk-averse investor dengan mean variance fungsi keguanaan penting untuk duketahui nilai yang diharapkan dan varian dari investas protofolio, maka terdapat cara untuk menghitungnya. Dalam proses, kita melihat bahwa beta mengukur jumlah kontribusi resiko secara sistematis dengan sebuah sekuritas protofolio.

Nilai return return yang diharapkan pada sebuah portofolio P dihiting sebagai rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan pada sekuritas dalam portofolio:

x

p

=

k

1

x

1

+

k

2

x

2

+

. . .

+

k

n

x

n

Keterangan:

1.

x

p adalah pengembalian yang diharapkan pada P,

2.

x

1 adalah pengembalian yang diharapkan pada sekuritas 1, dst.

3.

k

1 adalah proporsi total investasi protofolio dalam sekuritas 1, dst, dan

sekuritas n dalam fortolio.

1.7 Reaksi Badan Akuntansi Profesional untuk Pendekatan Decision Usefulness

(8)

keputusan untuk investor, dimana sudah banyak dipelajari dalam ekonomi dan keuangan.

SFAC 2 mengoperasionalkan pendekatan kegunaan keputusan dengan mengembangkan karakteristik informasi akuntansi yang seharusnya dapat berguna. Pada intinya, informasi akuntansi sebaiknya menghasilkan sebuah sistem informasi yang informatif mengenai arus mata rantai laporan keuangan dengan realisasi di masa yang akan datang. Dua karakteristik informatif utama adalah relevan dan reliabel. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kepercayaan investor tentang pengembalian di masa yang akan datang. Sedangkan informasi yang reliabel adalah informasi yang dengan tepat menggambarkan apa yang menjadi pokok dalam suatu pengukuran. Dan ini harus tepat dan bebas dari bias.

2. The Information Approach To Decision Usefulness

(9)

2.1 Reasons For Market Respose

Prediksi-prediksi perilaku investor dalam merespon informasi laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Investor sudah memiliki kepercayaan sebelumnya tentang hasil yang diekspektasikan dan resiko-resiko saham perusahaan. Kepercayaan-kepercayaan ini diperoleh berdasarkan informasi yang sudah dipublikasikan.

2. Investors merasa lebih mendapatkan informasi dengan menganalisis pendapatan bersih tahun berjalan perusahaan. Dengan hal ini jika pendapatan tahun berjalan perusahaan lebih besar dari ekspektasi investor maka kepercayaan investor atas kinerja masa depan perusahaan ini akan meningkat.

3. Para investor yang sudah merevisi kepercayaan mereka tentang profitabilitas dan pendapatan di waktu mendatang akan cenderung membeli saham perusahaan pada harga pasar mereka sekarang, dan sebaliknya. Namun bagi mereka yang sudah merevisi keperyacaan mereka, maka mereka juga akan merevisi tingkat resiko yang diterima. 4. Investtor berekspektasi ketika perusahaan mempublikasikan pendapatan

tahun berjalan mereka maka saham yang diperdagangkan (dalam Volume) akan meningkat.

.

2.2 Finding The Market Response

1. Teori pasar yang efisien mengindikasikan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap informasi baru. Oleh karena itu, perlu diketahui kapan pendapatan bersih yang dilaporkan pertama kali dipublikasikan. Jika peneliti mencari volume dan dampak harga maka tidak ada dampak yang diamati meskipun sebenarnya ada. Jika pasar efisien bereaksi, seharusnya terjadi dalam narrow window atau di sekitar tanggal pengumuman.

(10)

apa yang diharapkan para investor atas pendapatan bersih yang terjadi. Hal ini akan bisa ditemukan dengan menggunakan peramalan para analis tentang pendapatan selama tiga bulan atau satu tahun atau mungkin dengan memproyeksikan time series laporan pendapatan bersih sebelumnya.

3. Jika terdapat banyak informasi disekitar pelaporan pendaptan maka hal ini akan mempengaruhi volume dan harga saham perusahaan. Hal ini berarti bahwa pasar yang merespon dalam hal laporan pendapatan bersih akan sulit ditemukan.

2.3 Separating Market-Wide And Firm-Specific Factors

Persamaan model pasar adalah:

Rjt= j + jRMt + jt

Keterangan :

Rjt = Return pada sekuritas untuk periode t RMt = Return pada portofolio pasar untuk periode t

jt= Selisih aktual dengan ekspektasi

j = Intercept

j = Slop

2.4 Comparing Returns and Income

Scott (2009) menyatakan bahwa hasil abnormal positif menunjukkan bukti bahwa investor rata-rata bereaksi secara baik terhadap berita bagus yang tidak sangka dalam hal pendapatan. Untuk hasil abnormal negatif investor bereaksi kurang baik terhadap berita buruk yang tidak diharapkan.

Beberapa komplikasi muncul dalam membandingkan return (abnormal) dengan pendapatan menurut Scott (2009), antara lain:

a. Informasi spesifik lain (diluar pendapatan) seringkali muncul disekitar waktu pengumuman pendapatan perusahaan.

(11)

dengan beta yang sesungguhnya, hal ini akan mempengaruhi kalkulasi hasil abnormal, yang kemungkinan akan membiasakan hasil penelitian. Terdapat berbagai cara untuk menangani masalah komplikasi ini yaitu dengan mendapatkan “opini kedua” daribeta dengan cara:

1. Mengestimasi beta menggunakan informasi laporan keuangan dari pada menggunakan data pasar. Sebagai alternatif, beta dapat diestimasikan dari satu periode setelah pengumuman pendapatan dan dibandingkan dengan estimasi dari suatu periode sebelum pengumuman.

2. Mengestimasi hasil perusahaan-tertentu dengan perbedaan antara penerimaan saham perusahaan J selama periode 0 dan hasil rata-rata dalam sahamnya selama beberapa periode sebelumnya. Atau, kita dapat mengambil perbedaan antara return perusahaan J selama periode 0 dan hasil dalam portofolio pasar untuk periode yang sama.

2.5 STUDI BALL DAN BROWN 2.5.1 Methodology and Findings

Pada tahun 1968, Ball dan Brawn (BB) mulai melakukan penelitian pasar modal secara empiris dalam bidang akuntansi. Mereka merupakan peneliti pertama yang memberikan bukti ilmiah yang meyakinkan dimana pendapatan saham perusahaan merespon terhadap isi laporan keuangan. Ball dan Brawn menguji sampel yang terdiri dari 261 perusahaan yang terdaftar di NYSE selama sembilan tahun dari tahun 1957 sampai tahun 1965. Mereka memfokuskan diri kepada isi informasi tentang pendapatan, dan mengeluarkan komponen-komponen laporan keuangan lainnya seperti likuiditas dan struktur modal. Beberapa tahapan yang dilakukannya adalah:

(12)

dengan pendapatan lebih rendah dari tahun sebelumnya diklasifikasikan sebagai BN.

2. Mengevaluasi hasil pasar dalam saham dari perusahaan sampel didekat waktu pengumuman masing-masing. Aspek menarik dan penting dalam penelitian Ball dan Brawn adalah bahwa mereka mengulangi kalkulasi pendapatan pasar saham tidak normal untuk wide windows yang masing-masing terdiri dari 11 bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya bulan penerbitan saham (bulan 0).

2.5.2 Causation vs Association

Penelitian Bill and Brawn yang meneliti kandugaan informasi selama narrow windows (dalam waktu bulanan), mengelompokan perusahaan yang pendapatannya dilaporkan lebih besar daripada pasar yang diduga (GN), atau lebih kecil daripada yang diduga (BN). Jika kita melihat narrow windows dan wide windows sebagai jendela yang akan kita pertahikan maka akan terdapat perbedaan dalam kandungan informasinya. Jika sekuritas pasar bereaksi ke informasi akuntansi yang dilihat dari narrow windows (beberapa hari atau bulan) yang terjadi disekeliling pengumuman maka informasi ini bisa menjadi alasan atas reaksi dari pasar. Jadi jika melihat sekuritas beraksi atas informasi akuntansi dalam narrow windows maka pengungkapan informasi akuntansi akan menjadi sumber informasi untuk investor.

(13)

sebelum bulan ke-0. Paling tepat dikatakan bahwa net income dan return memiliki hubungan (assosiation). Penelitian mengenai wide windows ini telah diteliti juga oleh Easton, Harris, nd Ohlson (1992) dan juga oleh Warfield and Wild (1992).

2.5.3 Outcome Of The Bb Study

Salah satu output penting dari Ball dan Brawn adalah membuka sejumlah besar isu tambahan atas kebergunaan informasi. Langkah logis berikutnya adalah menanyakan apakah substansi pendapatan yang tak terduga berkorelasi dengan substansi respon pasar sama atau tidak – dinyatakan bahwa analisis Ball dan Brawn hanya didasarkan kepada tanda

pendapatan yang tak diduga. Yaitu, isi informasi pendapatan dalam penelitian Ball dan Brawn diklasifikasikan hanya dengan GN dan BN, yang tentu saja dianggap sebagai pengukuran terlalu umum.

2.5.4 Earnings Response Coeficient

Dalam penelitian yang dilakukan BB, terlihat bahwa rata-rata perusahaan dengan GN akan menikmati abnormal return dan perusahaan BN sebaliknya. Namun pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa pasar merespon lebih kuat atas GN atau BN untuk sebuah perusahaan dibandingkan perusahaan lainnya. Hal ini lah yang memunculkan Earning Respone Coeficient. Earnings Response Coefficient (ERC) adalah ukuran besaran abnormal return suatu saham sebagai respon terhadap komponen laba abnormal (unexpected earnings) yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

2.6 Reason For Differential Market Response 2.6.1 Beta

(14)

menunjukan angka yang besar maka permintaan akan turun dan mengakibatkan kurangnya reaksi atas GN. Hal ini akan berunjung pada menurunnya ERC. Bukti empiris tentang ERC yang lebih rendah untuk sekuritas beta yang lebih tinggi sudah ditemukan oleh Collins dan Kothari (1989) dan oleh Easton dan Zmijewski (1989).

2.6.2 Capital Structure

Untuk perusahaan yang menggunakan leverage tinggi, suatu kenaikan (misalnya) dalam pendapatan (sebelum bunga) akan menambang kekuatan dan keamanan bagi obligasi dan kewajiban yang belum terselesaikan lainnya, sehingga kebanyakan berita bagus dalam pendapatan lebih banyak mengarah kepada debtholder dan bukannya pemegang saham. Dengan demikian ERC untuk perusahaan dengan leverage tinggi akan lebih rendah daripada perusahaan dengan sedikit hutang atau tidak ada hutang sama sekali, yang lain dianggap sama. Bukti empiris dari ERC yang lebih rendah untuk perusahaan dengan LEVERAG tinggi sudah dilaporkan oleh penelitian Dhaliwal, Lee, dan Fargher (1991).

2.6.3 Earnings Quality

Earning Qualiy berhubugan dengan kemungkinan sistem informasi yang dapat diamati secara langsung. Jika kemungkinan ini bertambah besar maka kita dapat meramalkan ERC juga semakin tinggi. Namun sebagai satu masalah praktis, pengukuran kualitas pendapatan kurang begitu jelas, ketika kemungkinan sistem informasi tidak secara langsung bisa diamati. Beberapa pendekatan dapat digunakan, aantara lain:

1. Pendekatan yang dilakukan Bandyopadhyay (1994), yang meneliti ERC atas perusahaan dengan usaha berhasil atau successful effort (SE) dengan bandingkan perusahaan full cost (FC) yang bergerak di bidang minyak dan gas. Hasilnya adalah:

a. Selama tahun 1982-1985, ERC secara signifikan lebih besar untuk perusahaan SE selama dua hari penerbitan pengumuman pendapatan triwulan dibandingkan dengan perusahaan FC. b. Selama tahun 1986-1990, ERC tidak mengalami perbedaan dan

(15)

2. Pendekatan yang dilakukan oleh Lev dan Tiagrajan (1993) (L&T). Pertama, Mereka mengidentifikasikan 12 “dasar” yang digunakan oleh para analis didalam mengevaluasi kualitas pendapatan. Hasilnya adalah:

a. Kelompok dengan higher-quality-earnings cenderung memiliki ERC yang lebih tinggi.

b. Persistence pendapatan dan kualitas pendapatan berkorelasi positif.

Kedua, mereka menguji hubungan antara kualitas pendapatan dengan persistence perusahaan sampel dan menemukan bahwa perusahaan dengan persistence yang tinggi dan kualitas pendapatan yang tinggi memiliki ERC yang rata-rata lebih besar daripada perusahaan dengan persistence tinggi dan kualitas pendapatwan yang rendah.

2.6.4 Growth Opportunity

GN dan BN dalam penerimaan saat ini dapat mengungkapkan prospek pertumbuhan masa mendatang bagi perusahaan, dan oleh karena itu juga mengarah pada ERC yang lebih tinggi. Kita bisa berfikir bahwa pendapatan bersih berdasar biaya historis tidak bisa mengungkapkan secara jelas tentang pertumbuhan perusahaan ke depan. Diasumsikan bahwa pendapatan bersih sekarang menampakkan profitabilitas tinggi yang tidak terduga bagi beberapa proyek investasi baru perusahaan. Hal ini bisa mengidikasikan kepada pasar bahwa perusahaan akan menikmati pertumbuhan yang kuat di waktu mendatang.

(16)

Investor yang berbeda pastinya memiki ekspektasi yang berbeda pula atas pendapatan masa depan sebuah perusahaan dikarenakan informasi sebelumnya yang mereka dapatkan dan lusnya kemampuan mereka untuk mengevaluasi informasi laporan keuangan. Namun hal yang sama dari persepsi-persepsi yang berbeda ini adalah investor melakukan interpretasi atas informasi yang mereka dapat. Apakah nantinya informasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualan atau pembelian saham atau sekuritas lainnya, ini tergantung dari anggapan mereka apakah informasi ini dianggap sebagai GN atau BN. Efeknya jika prakiranaan yang lebih tepat dan sama dengan pendapatan yang diperkirakan oleh investor maka ERC aka meningkat.

2.6.6 The Informativeness of Price

Dalam saat tertentu, harga dapat menggambakan informasi mengenai pendapatan. Seperti yang dijelaskan pada saat wide windows, atas harga pasar, orang-orang sudah tau mengenai perusahaan dan akibatnya informasi dari harga ini akan kurang untuk menjadi bagian dari informasi pendapatan saat ini dan berakibat ERC menjadi lebih rendah.

2.7 Implications of Erc Research

Implikasi dari ERC pada dasarnya adalah untuk mengetahui mengapa akuntan dilibatkan dalam melihat respon pasar bagi informasi akuntansi keuangan dan alasan dari meningkatkan pengertian dari respon pasar sebagai saran dalam langkah mereka unutk meningkatan kegunaan keputusan dari laporan keuangan. Contohnya kandungan informasi yang kurang dari harga untuk perusahaan yang kecil berimplementasi pada perluasan pelaporan keuangan akan menjadi lebih berguna untuk investor.

2.8 Extraordinary Items

Item-item ekstraordinari merupakan item-item yang diperoleh dari transaksi atau keadilan-kejadian yang memiliki semua ciri-ciri berikut ini:

(a) tidak diduga terjadi secara sering selama bertahun-tahun

(17)

(c) tidak tergantung secara besar kepada keputusan atau determinasi oleh manajemen atau pemilik

Jika pengungkapan atas “unusual and non-recurring item” tidak diungkapkan secara penuh maka, investor bisa saja “underestimate” atas pendapatan perusahaan dan juga akan dianggap sebagai sebuah strategi manipulasi dari manajemen

2.9 A Caveat About Best Accounting Policy

Kita telah menyatakan bahwa akuntan dapat diarahkan oleh reaksi pasar sekuritas dalam menentukan kegunaan informasi akuntansi keuangan. Hal ini menarik kesimpulan bahwa kebijakan akuntansi “terbaik” adalah salah satu yang menghasilkan respon harga pasar terbesar. Investor kemungkinan akan menganggap informasi akuntansi sebagai sesuatu yang berguna meskipun dari sudut pandang masyarakat, biaya dari informasi ini lebih banyak daripada manfaat kepada investor atau pasar modal.

2.10 The Information Content of RRA

Magliolo (1986) meneliti kemampuan teoritis RRA. Ia membandingkan nilai yang tidak dikurangi dari cadangan bersih yang dilaporkan dalam RRA untuk suatu estimasi valuasi pasar dari cadangannya. Magliolo juga menguji kemampuan elemen-elemen laporan laba rugi berdasar RRA. Dan secara keseluruhan ditemukan bahwa RRA tidak mengukur nilai pasar dari cadangan minyak dan gas sebagaimana diprediksikan dalam teori.

Doran, Collins, dan Dhaliwal (1998) juga meneliti isi informasi RRA. Dengan menggunakan nalisis regresi, Doran, Collins, dan Dhaliwal menunjukkan bahwa selama 1979-1981 baik informas biaya maupun RRA memiliki kekuatan penjelas yang signifikan. Sebagai konsekuensinya, investor akan secara khusus berkepentingan dengan informasi tentang cadangan dan melakukan ekspektasi harga pasar selama periode 1979-1981.

(18)

Pendekatan Pengukuran pada Decision Usefulness menunjukkan bahwa semakin besar penggunaan current value pada laporan keuangan, semakin besar pula tingkat kehandalan laporan keuangan tersebut. Scott (2009) menyatakan bahwa perspektif pengukuran dalam laporan keuangan merupakan satu pendekatan dimana para akuntan memiliki tanggung jawab untuk memasukkan fair value kedalam laporan keuangan secara tepat, dengan memberikan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan reliabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan, dengan demikian akan terjadi tanggung jawab yang semakin meningkat untuk membantu para investor dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang.

Penelitian Collins, Maydew, dan Weiss (1997) menyebutkan bahwa relevansi-nilai kombinasian antara laba dan nilai buku tidak menunjukkan penurunan dalam 40 (empat puluh) tahun terakhir, namun malah menunjukkan sedikit peningkatan. Walaupun penelitian lain menyebutkan nilai dari laba menurun, namun hal ini digantikan oleh relevansi-nilai dari relevansi-nilai buku yang meningkat, dan pergeseran relevansi-relevansi-nilai dari laba ke nilai buku dikarenakan meningkatnya arti penting item item tak berulang, meningkatnya frekuensi laba negatif, dan perubahan ukuran perusahaan rata-rata dan intensitas intangible seiring dengan bertambahnya waktu.

Salah satu penyebab pergerakan pasar adalah tingkat kepercayaan para investor terhadap bagaimana makna dari informasi, sehingga hal ini menimbulkan momentum dimana jika banyak investor berkeyakinan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik atas informasi yang diterbitkan, walaupun GN/BN sangat sulit dibedakan, maka permintaan atas saham tersebut akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dan meningkatnya harga saham yang akan lebih meningkatkan keyakinan investor sampai suatu titik tertentu. Dan seiring berjalanya waktu, momentum harga akan kembali sesuai dengan bagaimana harga seharusnya dan terlepas dari pengaruh overconfident investor.

3.1 Prospect Theory

(19)

melihat prospek atau peruntungan bahwa perusahaan yang memiliki BN. Prospect Theory menyarankan membeli saham dari perusahaan yang memang sudah memiliki harga saham yang rendah, sehingga pergerakan saham untuk lebih rendah akan menjadi semakin kecil, sehingga, kemungkinan harga saham naik > daripada harga saham turun (risk taker), dalam pergerakan dan perubahan harga baik dari investor yang overconfident atas BN/GN akan menimbulkan kenaikan dan penurunan harga saham yang cukup besar, sehingga menimbulkan volatilitas harga yang cukup tinggi.

Teori ini juga didukung oleh penelitian Collins et al. (1997) yang menemukan bahwa bad news mempunyai dampak yang lebih rendah terhadap harga saham dibandingkan dengan good news.

Dalam Scott (2009), dapat kami tangkap beberapa (noise trader)

perilaku finansial investor terkait dengan informasi GN/BN dan dampaknya pada reaksi pasar :

1. Investor yang condong untuk membeli saham secara rasional, sesuai dengan utilitas yang ditangkap dari informasi GN/BN.

2. Investor yang membeli saham yang dianggapnya undervalued, karena probabilitas harga saham tersebut turun < harga saham tersebut naik. 3. Investor yang mengikuti arus (positive/negative feedback investors), di

mana investor akan membeli atau menjual saham yang mulai naik atau mulai turun akibat reaksi atas GN/BN. Sehingga dari hal tersebut, reaksi pasar tidak selalu searah dan sesuai dengan informasi yang keluar, hal ini dikatakan sebagai anomali atas efisiensi pasar.

3.2 Implikasi Efficient Securities Market Anomalies Terhadap Pelaporan Keuangan

Harga yang tidak sesuai dengan informasi sebenarnya dari perusahaan (mispriced), akan dikoreksi melalui investor rasional yang membawa harga saham menuju pada harga fundamentalnya melalui informasi dari perusahaan semakin terlihat bersamaan dengan waktu. Sehingga peningkatan atas kualitas pelaporan keuangan akan membantu mempercepat rekasi pasar yang sesuai dengan GN/BN perusahaan, dan menuju pada nilai fundamental perusahaan.

(20)

saham yang diakibatkan oleh investor noise/ behavioural biases melalui pelaporan yang lebih condong pada current value, sehingga meningkatkan

decision usefulness, sesuai dengan hasil penelitian yang menemukan bahwa historical cost semakin tidak relevan dalam membantu invetor mengambil keputusan, dan dari clean surplus theory yang menjelaskan bagaimana nilai perusahaan dapat diestimasi melalui komponen laporan rugi laba dan informasi fundamental dari neraca, begitu juga bagaimana infomrasi current financial statement mampu meningkatkan prediksi investor dalam menilai nilai perusahaan, dan mengurangi potensial investor.

3.3 Clean Surplus Theory

Ohlson’s clean surplus theory menunjukkan bahwa nilai pasar dari perusahaan dapat diekspresikan dalam variabel laporan laba-rugi dan neraca. Teori ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang bergantung pada variabel akuntansi yang fundamental konsisten dengan perspektif pengukuran. Model Feltham dan Ohlson (1995) dapat digunakan untuk mengestimasi nilai dari saham perusahaan. Kemudian dibandingkan dengan nilai pasar aktual, untuk mengindikasikan kemungkinan terjadinya penilaian yang terlalu tinggi atau rendah dari pasar. Clean surplus theory menekankan pada kegunaan dari informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earnings di masa depan.

Teori surplus bersih dari Ohlson memberikan kerangka yang sesuai dengan perspektif pengukuran, dengan menunjukkan bagaimana nilai pasar dari sebuah perusahaan, oleh karenanya juga pada hasil saja, dapat diekspreksikan dari segi komponen laporan neraca fundamental dan laporan rugi/laba. Teori menunjukkan kondisi ideal, termasuk didalamnya adalah ketidakrelevanan dividen. Namun begitu, teori ini sudah memberikan banyak keberhasilan dalam menjelaskan dan memprediksi nilai aktual perusahaan.

Nilai pasar dari perusahaan juga dirumuskan dalam angka variabel laporan keuangan. Feltham dan Ohlson (1995) menunjukkan bahwa:

(21)

Rumus untuk PAt diatas menjadi basis bagi akuntansi, bukan sekedar akuntansi tak berbisa dibawah kondisi ideal. Sebagai contoh, jika P.V. Ltd. menggunakan akuntansi biaya historis, maka bvt dapat dibiaskan kebawah dibandingkan dengan nilai pasarnya. Sebagai akibatnya, perusahaan memiliki goodwill yang tidak terekam sebesar gt > 0.

Earnings Persistence

F&O selanjutnya memperkenalkan konsep penting tentang persistensi penerimaan kedalam teori. Secara khusus, mereka beranggapan bahwa pendapatan dari operasi dihasilkan sesuai dengan rumus berikut:

ox

ta=ωο xt−1a+¿t

Nilai

¿

t merupakan dampak-dampak dari realisasi kondisi didalam periode t terhadap pendapatan, dimana “~” mengindikasikan bahwa pengaruh-pengaruh ini bersifat random, seperti pada awal periode. Lambang

 merupakan parameter yang terus terjadi, dimana 0 <  < 1. Beberapa hal yang perlu kita ketahui antara lain:

1.  >1, penerimaan tidak normal dari suatu tahun khusus artinya akan hilang.

2. Persistence terkait dengan persamaan dalam penelitian ERC.

3. Teori beranggapan bahwa serangkaian nilai yang mungkin dari

¿

t dan probabilitasnya diberitahukan kepada investor yang sejalan dengan kondisi ideal.

3.4 Legal Liability yang Dialami Auditor

Para auditor seringkali memiliki kesulitan sunstansial dalam mempertahankan diri mereka dari tuntutan hukum yang biasanya terkait dengan kegagalan bisnis. Seperti yang diungkapkan Jensen (1993) adanya keunggulan keunggulan teknologi, semakin banyak perusahaan yang menemukan diri mereka dengan kapasitas ekses yang substansial.

(22)

yang sangat besar dalam ketepatan pendapatan bersih berbasis biaya atau valuasi atas aset.

Perusahaan tengah menghadapi tekanan yang semakin besar untuk bisa berperilaku dalam cara-cara yang secara sosial dan lingkungan bertanggung jawab. Kebanyakan perusahaan memiliki tanggung jawab ke depan secara substansial, sebagai contoh dalam biaya restorasi tempat, yang sangat terkait dengan konsep penyesuaian pendapatan dan biaya.

Salah satu cara dimana para akuntan dan auditor bisa melindungi diri mereka melawan tekanan-tekanan ini adalah untuk mengadopsi perspektif pengukuran, yaitu, memperkenalkan lebih banyak nilai terbuka kedalam akun. Oleh karena itu mereka dapat menggaris bawahi bahwa laporan-laporan keuangan mengantisipasi perubahan nilai yang memicu terjadinya kebangkuratn, merger, perampingan, tanggung jawab lingkungan, dan sebagainya.

Memang, hal ini membutuhkan penggunaan estimasi dan keputusan yang lebih besar namun, merujuk kepada tanggung jawab hukum, para akuntan mungkin lebih berharap untuk mengadopsi setidaknya valuasi-valuasi terbuka tersebut yang dapat diperoleh tanpa harus kehilangan reliabilitas secara substansial.

Sumber bacaan:

Ball, R. & Brown, P. (1968). An empirical evaluation of accounting income numbers. Journal of Accounting Research, 6 (2): 159–177.

Collins, D., Maydew, E. & Weiss, I. (1997). Changes in the value-relevance of earnings and book values over the past forty years. Journal of Accounting and Economics 24 (1): 39-67

Scott, W.R. (2009). Financial Accounting Theory. Prentice-Hall, Toronto, Canada.

Referensi

Dokumen terkait

Pada sisi lain, Sayyid Sulayman Nadwi yang menjadi salah satu dari pemimpin ulama terkemuka, pada tahun 1948 terlibat debat sengit yang tidak berkesudahan dengan

Hasil penelitian Arfalah (2015) tentang “pengembangan bahan ajar ekonomi berbasis ekonomi syariah untuk siswa madrasah aliyah negeri” dengan menggunakan model

Struktur Kepemilikan berpengaruh terhadap Struktur Modal karena semakin besar persentase kepemilikan manajer dalam suatu perusahaan maka manajer tersebut akan turut

Oleh karena itu dapat diduga bahwa kualitas produk (kinerja, daya tahan, kesesuaian dengan spesifikasi, fitur, reliabilitas, estetika, dan kesan kualitas) dan brand image

Bahan – bahan yang digunakan Bahan yang akan digunakan untuk pembuatan kartu adalah dari bahan kertas, untuk bahan papan permainan juga akan menggunakan kertas

Bagian ini merupakan bagian paling awal dalam teks eksplanasi kompleks. Pernyataan umum berisi gambaran umum suatu aspek atau peristiwa. Dalam bagian ini, pembaca dapat

PERBANDINGAN PENELITIAN TERDAHULUDENGAN PENELITIAN SEKARANG Keterangan AlbertSoebianto( 2014) Deby Susanti Sudarsono dan Dya kurniawati (2013) Pornnarat, Chanin and Nuttawut