• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilu di Indonesia Tahun 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemilu di Indonesia Tahun 2004"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 2 Muhammad Zulfajrin (12340064) M.Adil Muktafa M. Akbar Syahidin (12340016) Esa Nur Aisyah (12340004)

(2)

Proses pemilihan

orang-orang

untuk mengisi

jabatan-jabatan

politik tertentu

Sarana

pelaksanaan

kedaulatan rakyat

(3)

a) Langsung berarti rakyat (pemilih) mempunyai hak untuk secara

langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara;

b) Umum berarti pada dasarnya semua warganegara yang memenuhi

persyaratan minimal dalam usia , yaitu sudah berumur 17 (tujuh belas)

tahun atau telah/pernah kawin berhak ikut memilih dalam pemilihan umum. Warganegara yang sudah berumur 21 (dua puluh satu) tahun berhak di-pilih.

c) Bebas berarti setiap warganegara yang berhak memilih bebas

menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warganegara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya;

d) Rahasia berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa

pemilihnya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan

papun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada suaranya diberikan

e) Jujur berarti dalam menyelenggarakan pemilihan umum;

penyelenggaraan/ pelaksana, pemerintah dan partai politik peserta Pemilu, pengawas dan pemantau Pemilu, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

f) Adil berarti dalam menyelenggarakan pemilu, setiap pemilih dan partai

politik peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.

(4)

Legislatif ; Untuk memilih

Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Provinsi/Kabupaten/Kota

Presiden dan wakil presiden;

untuk memilih kepala negara dan wakilnya

Melaksanakan kedaulatan

rakyat.

Sebagai perwujudan hak

asasi politik rakyat.

Melaksanakan pergantian

personal pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara

konstitusional).

Menjamin kesinambungan

pembangunan nasional.

(5)

Pemilihan presiden secara

langsung oleh rakyat sesuai dengan UUD 45 hasil

amandemen

Sistem pemilu yg

menggunakan system dua kamar yaitu adanya unsur DPD dalam MPR

Mendapat respon yg baik

dari masyarakat terbukti dengan 78,5% orang

memilih (skala nasional)

Sebelum pemilu tahun

2004, pemilu hanya memlih wakil rakyat yaitu

DPR,DPRD provinsi dan kabupaten

(6)

1. Undang-undang No. 31

Tahun 2002 tentang Partai Politik.

2. Undang-undang No. 12

Thn 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.

3. Undang Undang Nomor

23 tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden.

(7)

Dilaksanakan 5 April 2004 Diselenggarakan oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU)

Pemilu 2004 diikuti oleh 24

partai politik peserta pemilu berdasarkan verifikasi dari KPU dan Departemen

Hukum dan HAM.

Adanya sistem 2 kamar,

yaitu hadirnya DPD dalam MPR

Penyelenggaraannya

diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilu

(PANWASLU), pasal 120 UU no 12 Tahun 2003

SK Panwas Pemilu No

03/PANWASLU/KS/XII/2003

Penyelenggar

aan Pemilu

(8)

1. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

2. Partai Buruh Sosial Demokrat 3. Partai Bulan Bintang

4. Partai Merdeka

5. Partai Persatuan Pembangunan

6. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan 7. Partai Perhimpunan Indonesia Baru

8. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan 9. Partai Demokrat

10. Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia 11. Partai Penegak Demokrasi Indonesia

12. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia 13. Partai Amanat Nasional

14. Partai Karya Peduli Bangsa 15. Partai Kebangkitan Bangsa 16. Partai Keadilan Sejahtera 17. Partai Bintang Reformasi

18. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 19. Partai Damai Sejahtera

20. Partai Golongan Karya 21. Partai Patriot Pancasila 22. Partai Sarikat Indonesia 23. Partai Persatuan Daerah 24. Partai Pelopor

(9)

Dalam Pemilu 2004, Pemilihan Umum terutama dalam kaitannya

dengan memilih calon legislatif terbagi atas 9 tahapan ( Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden merupakan rangkaian dengan

Pemilihan Umum anggota DPR, DPD dan DPRD. yaitu:

1. Pendaftaran Pemilih dan pendataan penduduk berkelanjutan; 2. Pendaftaran, penelitian, dan penetapan peserta Pemilu yang terdiri dari Partai Politik untuk Pemilihan anggota DPR, DPRD

Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota; dan perseorangan untuk pemilihan anggota DPD.

3. Penetapan daerah pemilihan dan jumlah kursi untuk setiap daerah pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota.

4. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

5. Kampanye Pemilu;

6. Pemungutan dan penghitungan suara, yang terdiri atas:

pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS dan TPSLN serta Rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS, PPK, PPLN, KPU

Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU;

7. Penetapan hasil-hasil Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

8. Penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;

9. Pengucapan janji/sumpah keanggotaan: DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

(10)

Dalam Undang-Undang No 12 tahun 2003, pasal 120 dinyatakan

bahwa untuk melakukan pengawasan Pemilu, dibetuk Panitia Pengawas Pemilu, Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia

Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan. 

Dapat dipahami dengan jelas bahwa lembaga satu-satunya yang berhak melakukan pengawasan adalah Panitia Pengawas Pemilu baik dari segala tingkatan.

Pengawas Pemilu mempuyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Pemilu

2. Menerima laporan pelanggaran peraturan perundang-undangan Pemilu;

3. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan Pemilu; dan

4. Meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi yang berwenang. (ps.122)

(11)

Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

2004 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 april untuk memilih 550

anggota Dewan Perwakilan Rakyat(DPR), 128

anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta

anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD

Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota)

se-Indonesia periode 2004-2009.

(12)

Dalam sidang umum

tahun 2002, Majelis

Permusyawaratan

Rakyat (MPR)

menambah 14

amandemen pada

Undang-Undang Dasar

1945. Di antara

amandemen tersebut,

terdapat perubahan

dalam badan legislatif.

Dimulai dari tahun

2004, MPR akan terdiri

dari Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR)

(13)

Hasil akhir pemilu

menunjukan

bahwa Golkar

mendapat suara

terbanyak 21,58 %.

Diikuti PDIP 18,53%

Partai Demokrat

dan Partai Keadilan

Sejahtera (PKS), dua

partai terbaru dalam

pemilu ini, mendapat

7,45% dan 7,34%

suara.

(14)

Walaupun banyak kalangan

yang menganggap pemilu tahun 2004 adalah yang paling demokratis, tapi ada saja perkara yang ditemui dalam pemilu tahun 2004.

Ada 560 perkara/sengketa

pemilu tahun 2004.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketahui tingkat pemahaman mahasiswa Akuntansi Universitas Narotama terhadap Kode

Alur pengujian pada game space shooter ini adalah mencari dua tipe player yang dapat mewakili player pemula dan player handal untuk mencoba game yang telah dibuat

berdasarkan pendekatan terhadap kinerja pasar yang ada di Malaysia dan penelitian dari Tan et al (2007) yang meneliti mengenai pengaruh intellectual capital yang

Dari proses belajar akan memberikan perubahan yang mendasarkan pada kemampuan berupa daya pikir dan perbuatan (Febrialismanto, 2017). Di era teknologi ini, segala bentuk

Hanya mengisi Nip, nama peserta, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, dan no.telepon kemudian klik tombol save Nip Pegawai:(terisi) Nama Peserta:(terisi)

Mashlahah mursalah disini dapat dipahami bahwa peraturan mengenai pembebanan biaya dalam PTSL tidak terdapat dalam dalil syara‟, namun sekalipun tidak terdapat

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur atas, rahmat, ridho dan ijin Allah SWT yang selalu dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan