• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Kesahatan dan Perkembangan Per

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Indikator Kesahatan dan Perkembangan Per"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Indikator Kesahatan dan Perkembangan Perbankan

Bank terbaik adalah bank yang dapat memenuhi segala kebutuhan finansial nasabahnya, baik dari aspek produk, fitur, tingkat bunga, tingkat layanan maupun jaringan distribusinya. Tetapi untuk memenuhi semuanya dibutuhkan suatu cara yang bagus dan dapat diandalkan untuk bisa menciptakan Bank yang sehat. Dalam arti Bank yang sehatlah yang bisa dikatakan Bank yang terbaik.

Adapun bagaimana cara untuk menghasilkan bank yang sehat, seperti : 1. Penerapan prinsip kehati-hatian (prudential banking principles) dalam seluruh

kegiatan perbakan merupakan salah satu cara untuk menciptakan perbankan yang sehat, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap perekonomian secara makro. Implementasi prinsip ini harus menyeluruh, tidak hanya menyangkut masalah pemberian kredit ataupun pemberian akses, tetapi dimulai saat bank tersebut didirikan, saat akan menentukan manajemennya dan sampai bank tersebut akan malakukan program-programnya dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2. Penerapan Profesinalitas. Penyelesaian kasus-kasus perbankan yang ditangani secara professional, menjamin stabilitas perekonomian dan kepercayaan masyarakat dan perbankan. Kasus-kasus perbankan yang ditangani secara bertele-tele, publikasi yang gencar dan peradilan yang tidak independen, akan meruntuhkan reputasi perbankan. Oleh karena itu, perlu adanya gagasan untuk menciptakan mekanisme penyelesaian yang efesien, efektif dan tetap menjaga reputasi perbankan.

3. Penerapan Good Corporate Governance (GCG), di dalam perusahaan GCG merupakan asset dan memerlukan komitmen dan investasi. Kultur governance harus ditumbuhkan termasuk aspek pengambilan keputusan dalam suatu manajemen. Daftar manfaat dari kepatuhan terhadap GCG sudah cukup panjang, yang semuanya bermuara pada naiknya nilai tambah pemegang saham (increasing shareholder value). Di dalam perbankan sendiri GCG sangat dibutuhkan demi mendapat kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah sekaligus mendapat perlindungan Hukum yang adil dan layak. Dan GCG tersebut juga dapat memberikan keuntungan kepada pihak lain seperti misalnya para pemegang saham atau investor.

(2)

Beberapa Indikator yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank seperti indikator-indikator keuangan kunci, seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Interest Margin (NIM), dan sebagainya.

CAR atau sering juga disebut rasio kecukupan modal merupakan perbandingan antara modal dengan aktiva tertimbang menurut risikonya (ATMR). Indikator ini menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam penyediaan modal dengan nilai minimum adalah 8%, sehingga semakin besar CAR-nya semakin baik pula tingkat kesehatan suatu bank. CAR perbankan nasional berada di level 21,2% yang menunjukkan bahwa perbankan nasional sangat siap untuk melakukan ekspansi bisnisnya.

ROA perbankan nasional yang mengindikasikan tingkat kemampuan menghasilkan keuntungan bank dan kemampuan mengalokasikan asetnya.  NIM (Net Interest Margin) ini merupakan perbandingan antara net interest

income dengan earning assets atau selisih antara suku bunga pinjaman dan suku bunga dana. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis perbankan cukup masih menggiurkan.

Dan untuk menilai kesehatan Bank juga dapat dilihat dari indikator lainnya,misalnya peningkatan laba bersih, peningkatan dana, peningkatan ekspansi kredit dan tingkat kredit bermasalah menurun. Serta indikator lainnya juga dalam Pencapaian kinerja perbankan nasional saat ini sangat didukung oleh kondisi perekonomian, khususnya rendahnya tingkat bunga, rendahnya inflasi dan stabilnya kondisi makro ekonomi Indonesia. Dan tidak lupa terhadap manajemen risiko.

Penerapan manajemen risiko yang efektif mencakup (BI):  Pengawasan aktif Komisaris & Direksi

 Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit

 Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan

 Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Penilaian risiko bank umum dilakukan atas 8 jenis risiko:  Risiko Kredit

 Risiko Pasar  Risiko Likuiditas  Risiko Operasional

(3)

Masing-masing risiko dinilai dari dua aspek: (1). Risiko inheren, dengan klasifikasi: rendah, moderat, dan tinggi; dan (2) Sistem Pengendalian Risiko, dengan klasifikasi: lemah, dapat diandalkan dan kuat. Selanjutnya,dengan pembobotan dan skoring dapat disusun risiko komposit. Elemen-elemen penting dalam manajemen risiko termasuk:

 Fit & Proper Test;

 Komite Manajemen Risiko  Direktur Manajemen Risiko

 Satuan Kerja Manajemen Risiko  Komite Pemantau Risiko  Berbagai laporan ke BI

Dan untuk jenis resikonya ada 6 jenis risiko, yaitu:  Credit (Financing) Risk

 Market Risk  Liquidity Risk

 Operational Risk  Equity Investment Risk  Rate of Return Risk

Maka dengan semua ini dapat diketahui bahwa Tingkat keberhasilan manajemen risiko akan tercermin pada tingkat kinerja bank termasuk berbagai rasio keuangan.Tingakat keberhasilan manajemen risiko juga akan tercermin dari indikator tingkat kesehatan bank sebagaimana dikemukakan sebelumnya. Dan dapat disimpulkan system Perbankan yang ada di Indonesia semuanya sudah memiliki bagaimana cara untuk menentukan dan mengembangkan Perbankannya.

Tingkat kesehatan bank pada dasarnya juga mencerminkan tingkat kinerja bank, termasuk aspek kualitatif, yaitu kualitas manajemen. Tingkat kesehatan bank juga dapat diukur dari kinerja 6 aspek: CAMELS:

Capital,

Asset quality,

Management, Earnings,

Liquidity

Sensitivity to market.

Referensi

Dokumen terkait

Mari E, de Vasconsellos, dkk, (2004) menyatakan bahwa kadar itrium di dalam konsentrat itrium oksida dapat ditingkatkan melalui proses pemisahan itrium dari logam tanah jarang

Untuk semua guru-guruku, atas keikhlasannya berbagi ilmu dan pengalaman hidup yang tidak mampu ku ukur, dengan penuh hormat saya ucapkan terima kasih bagi bapak

HtmlOutputText is great for displaying simple values (with optional CSS format- ting), but it doesn’t display its body text (you must use the value property), and you

Beberapa penelitian yang dilakukan dari pengaruh variasi tingkat kesulitan tujuan terhadap kinerja individu dengan memberikan tangible reward menghasilkan kinerja yang

dengan menerapkan tiga dimensi analisis wacana kritis kita bisa mengetahui bentuk, diksi sampai tujuan yang terkandung didalam meme berbahasa jawa tersebut.

4.1.1 Peserta Didik mampu mencatat hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan. lingkungan fisik

Perlakuan pakan tidak mempengaruhi komponen karkas dan sifat fisik daging, namun spesies ternak (sapi dan kerbau) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05)

Perubahan-perubahan dalam sistem perladangan dan pengelolaan lahan pertanian secara umum sebagai akibat dari kebadaan jalan transportasi dan pasar hanya terjadi