• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH ILMIAH PENDIDIKAN KEWARGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH ILMIAH PENDIDIKAN KEWARGAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH ILMIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Dr. Tjipto Subadi, M. Si

Oleh :

Nama

: Heni Nur Pratiwi

NIM

: A410120158

Kelas

: 5 D

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

(2)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta

karunia-nya kepada kita semua. Shalawat dan Salam kita hadiahkan pahalanya kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah berhasil menegakkan kalimat tauhid lailahaillallah di muka bumi

ini.

Berkat partisipasi dan kerjasama rekan-rekan semua, penulis dapat menyelesaikan

makalah Pendidikan Kewarganegaraan, mengenai HAM, Hak dan Kewajiban warga Negara,

Demokrasi dan Civil Society, Kewilayahan Negara Indonesia serta Geopolitik dan Geostrategi

Indonesia, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan, tata

bahasa, juga dalam pembahasan materi dalam makalah ini. Sebab kami dari penulis masih dalam

pembelajaran. Sebelumnya penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan nantinya, harapan kami

makalah ini dapat membantu dalam proses perkuliahan dan tentunya bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari bagi kita semua.

Surakarta , 25 September 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... 1

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 4

B. Rumusan masalah... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Tujuan……….……….……… 5

BAB II PEMBAHASAN A. Hak Asasi Manusia………... 6

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara……….. 9

C. Demokrasi dan Civil Society………. 11

D.Kewilayahan Negara Indonesia………. 15

E. Geopolitik dan Geostrategi Indonesia………..………. 18

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 20

B. Saran... 21

DAFTAR PUSTAKA……….…….. 22

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

Manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki HAM yang telah melekat secara kodrati sejak manusia itu dilahirkan. Ajaran Islam telah menempatkan kedudukan manusia yang sejajar dengan manusia lain , adanya perbedaan lahiriah antar manusia tidak menyebabkan perbedaan dalam kedudukan sosialnya.

Selain memiliki HAM, manusia juga mempunyai Hak dan Kewajiban terhadap negaranya. Menurut Dr. Tjipto Subadi, M.Si ( 2010 : 127 ) warga negara berhubungan dengan negara, warga negara mempunyai kewajiban terhadap negara, sebaliknya warga negara mempunyai hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. Hak dan kewajiban warga negara tercantum pada UUD’45 yang berhubungan dengan hak asasi dan kewajiban asasi manusia yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.

Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan rakyat yang dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah disertai dengan tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjunjung tinggi nilai harkat dan martabat sebagai seorang manusia. Artinya dalam pelaksanaan demokrasi harus dijiwai nilai-nilai religius yang tinggi.

Negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan ( termasuk Negara pantai ), maka wilayahnya juga berwujud daratan, laut ( perairan ), serta ruang udara.

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara, yaitu cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA. Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.

B.

Rumusan Masalah

Untuk mencapai tujuan penulisan, maka penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana klasifikasi HAM ( non-derogable right, derogable right, hak aktif demokrasi, hak

negatif, hak positif, sosial, HAM perspektif Indonesia UUD’45 pasal 28 a-j dan regulasi lainnya) ?

2. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara ( kewarganegaraan dan warga negara Indonesia

(5)

3. Apa yang pengertian dan prinsip demokrasi dan civil society , ?

4. Bagaimana dinamika kewilayahan Negara Kesatuan RI ( Prolog 8 wilayah dalam sidang

BPUPKI ) ?

5. Apa pengertian geopolitik dan geostrategi Indonesia, implementasi geopolstra, geopolstra dalam

konteks hubungan Internasional, Indonesia dan perdamaian dunia ?

C.

Batasan masalah

Sangatlah penting bagi penulis dalam membatasi masalah untuk membuat pembaca mudah memahaminya. Penulis hanya membahas apa yang menjadi rumusan masalah yang telah disampaikan. Menjaga efisiensi judul makalah agar lebih terfokus pada rumusan masalah dan judul makalah.

D.

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengklasifikasikan HAM dan bagaimana hak serta kewajiban sebagai warga negara.

2. Dapat menjelaskan pengertian dan prinsip demokrasi, paradigma demokrasi Indonesia,

implementasi demokrasi, serta budaya demokrasi dan civil society. 3. Dapat menjelaskan dinamika kewilayahan Indonesia.

4. Dapat menjelaskan pengertian geopolitik dan geostrategi Indonesia, implementasi geopolstra,

geopolstra dalam konteks hubungan Internasional, Indonesia dan perdamaian dunia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia

HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh bersama dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat (Tilaar, 2001). HAM bersifat umum (universal) karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamin.

Klasifikasi HAM : 1. Non Derogable Right

(6)

diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun”. 2. Derogable Right

Hak-hak dalam jenis derogable, yakni hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh negara-negara pihak. Hak dan kebebasan yang termasuk dalam jenis ini adalah: (i) hak atas kebebasan berkumpul secara damai, (ii) hak atas kebebasan berserikat, termasuk membentuk dan menjadi anggota serikat buruh, dan (iii) hak atas kebebasan menyatakan pendapat atau berekpresi, termasuk kebebasan mencari, menerima dan memberikan informasi dan segala macam gagasan tanpa memperhatikan batas (baik melalui lisan atau tilisan). (Sumber: Majalah Konstitusi No.43, Agustus 2010 )

3. Hak Negatif

Hak negatif merupakan hak yang memberikan kebebasan untuk tidak melakukan atau dipaksakan oleh negara secara hukum apabila dia tidak mau melakukannya. Hak negatif memaksa negara untuk tidak melakukan paksaan atau membiarkan orang lainnya untuk memaksa individu untuk melakukan sesuatu. Hak negatif dibagi menjadi 2 yaitu: hak aktif dan pasif. Hak negatif aktif adalah hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti orang kehendaki. Contoh, saya mempunyai hak untuk pergi kemana saja yang saya suka atau mengatakan apa yang saya inginkan. Hak-hak aktif ini bisa disebut hak kebebasan. Hak negatif pasif adalah hak untuk tidak diperlakukan orang lain dengan cara tertentu. Contoh, saya mempunyai hak orang lain tidak mencampuri urusan pribadi saya, bahwa rahasia saya tidak dibongkar, bahwa nama baik saya tidak dicemarkan. Hak-hak pasif ini bisa disebut hak keamanaan.

4. Hak Positif

Hak positif adalah suatu hak bersifat positif, jika saya berhak bahwa orang lain berbuat sesuatu untuk saya. Contoh: hak atas pendidikan, pelayanan, dan kesehatan.

Perspektif Hak Asasi Manusia di Indonesia

(7)

XVII/98, Tap MPR N0. V/ 2000, UU HAM dll. Adapun bahan-bahan yang bersifat internasional misalnya Statuta Roma, untuk kejahatan terhadap kemanusiaan, hukum kebiasaan internasional yang berlaku bagi semua orang tanpa batas-batas negara, International Covenant of Civil and Political Rights, International Covenant of Economic, Social and Cultural Rights, Convention on the Elimination of all form of Discrimination Against Women dll.

Penegakan hak asasi manusia merupakan tanggung jawab bersama dan memerlukan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat bangsa Indonesia. Dengan melewati proses yang panjang, mulai dari ratifikasi berbagai international covenant, sosialisasi dan penyadarannya kepada segenap masyarakat, lewat berbagai pelatihan dan pendidikan HAM. Untuk ini perlu melibatkan berbagai lembaga swadaya masyarakat. Oleh karena mereka mempunyai jaringan yang luas dan pengembangan metodologi yang cepat. Demikian pula di dalam proses advokasi dan pembelaan terhadap HAM. Proses pendidikan, penyadaran dan advokasi HAM ini merupakan bagian yang sangat penting di dalam upaya penegakan HAM di tanah air kita. Oleh karena sebagian persoalan dari permasalahan HAM di Indonesia terletak pada kesadaran dan pembelaan terhadap HAM ini. Sudah barang tentu, penegakan HAM di tanah air kita harus dipadukan dengan keseluruhan proses demokratisasi, penegakan keadilan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena tidak ada penegakan hak asasi manusia tanpa pembangunan sosial ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang juga merupakan hak ekonomi, sosial dan budaya (economic, social and cultural rights ) atas dasar prinsip

indivisibility dari seluruh hak asasi manusia.

Isi UUD 1945 Pasal 28 A-J dan regulasi lainnya

 Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

 Pasal 28A : untuk hidupserta mempertahankan hidup dan kehidupan.

 Pasal 28B : membentuk keluargadan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

(8)

 Pasal 28D : pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam pemerintahan, berhak atas status kewarganegaraan.

 Pasal 28E : kebebasan memeluk agama, meyakini kepercayaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat.

 Pasal 28F : berkomunikasi, memperoleh, mencari, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi.

 Pasal 28G : perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, harta benda, dan rasa aman serta untuk bebas dari penyiksaan.

 Pasal 28H : hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat guna mencapai persamaan dan keadilan.

 Pasal 28I : perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

 Pasal 28J : berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan UU.

B.

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Kewarganegaraan dan warga negara indonesia

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

(9)

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI

2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI

3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing

(WNA), atau sebaliknya

4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki

kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut

5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari

perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI

6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI

7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI

sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin

8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status

kewarganegaraan ayah dan ibunya.

9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan

ibunya tidak diketahui.

10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki

kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya

11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena

ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan

12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,

(10)

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi

1. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin,

diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing

2. Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA

berdasarkan penetapan pengadilan

3. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah

RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia

4. Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan

pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:

1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah

Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia

2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut

penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia

Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia sedikitnya lima tahun turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.

Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai 18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut. Pengaturan lebih lanjut mengenai hal ini dicantumkan pada Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007.

C.

Demokrasi dan Civil Society

(11)

demokrasi berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Menurut kamus, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh wakil-wakilnya yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas. Demokrasi dapat disebut juga sebagai pelembagaan dari suatu kebebasan (institutionalization of freedom)

Prinsip Demokrasi

Prinsip utama demokrasi adalah persamaan dan kebebasan. Prinsip utama demokrasi menurut Alamudi, yaitu:

 kedaulatan rakyat;

 pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

 kekuasaan mayoritas;

 hak-hak minoritas;

 jaminan hak asasi manusia;

 pemilihan yang bebas dan jujur;

 persamaan di depan hukum;

 proses hukum yang wajar;

 pembatasan pemerintah secara konstitusional;

 pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; serta nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Budaya Demokrasi

Indikator berkembangnya budaya demokrasi adalah sebagai berikut:

(12)

(sebagaimana halnya pada zaman Ynani Kuno), maka digunakan prosedur pemilihan wakil. Para warga Negara memilih wakil-wakil mereka di pemerintahan. Para wakil inilah yang diserahi mandar untuk mengelolah masa depan bersama warga Negara melalui berbagai kebijaka dan peraturan perundang-undangan. Pemerintah demokrasi diberi kewenangan membuat keputusan melalui mandar yang diperoleh lewat pemilihan umum.

Kebebasan. Unsur kedua dan bahkan lebih mendasar adalah kebebasan yaitu kebebasan berekpresi, berkumpul, berserikat, dan media (Koran, radio, TV) kebebasan

memungkinkan demokrasi berfungsi. Kebebasan memberikan boksigen agar demokrasi bias bernafas kebebasan berekpresi dan memungkinkan segala masalah bisa

diperdebatkan, memungkikan pemerintahdikritik, dan memungkikan adanya pilihan-pilihan lain. Kebebasan berkumpul memungkinkan rakyat berkumpul untuk melakukan diskusi. Kebebasan berserikat memungkinkan orang-orang untuk bergabung dalam suatu partai atau kelompok penekan untuk mewujudkan pandangan atau cita-cita politik mereka. Ketiga kebebasan ini memungkinkan rakyat mengambil bagian dalam proses demokrasi. Media yang bebas ( artinya, media tidak dikembalikan oleh penguasa) membantu rakyat mendapatkan informasi yang diperlukan untuk membuat pilihan mereka sendiri. Tanpa media yang bebas dan tanpa kebebasan berekpresi yang lebih luas (melalui percakapan, buku-buku, filem-filem, dan bahakan poster-poster dinding), sering kali sulit bagi rakyat untuk mengetahui apa yang sesungguhnya sedang terjadi, dan bahkan lebih sulit lagi untuk membuat keputusan yang berbobot mengenai apa yanag harus mereka pilih demi mencapai suatu mesyarakat yang mereka inginkan.

Supremasi hukum (daulat hukum). Unsur penting lainnya, yang seringkali dianggap sudah semestinya ada di Negara-negara yang tradisi demokrasinya sudah lama, adalah

(13)

Pengakuan akan kesamaan warga Negara. Dalam demokrasi, semua warga Negara diandaiakan memiliki hak-hak politik yang sama; jumlah suara yang sama, hak pilih yang sama, akses atau kesempatan yang sama untuk medapatkan ilmu pengetahuan. Tidak seorang pun mempunyai mempunyai pengaruh lebih besar dari orang lain dalam proses pembuatan kebijakan. Kesamaan disini juga termasuk kesamaan di depan hokum; dari rakyat jelata sampai pejabat tinggi, semuanya sama dihadapan hokum

Pengakuan akan supremasi sipil atau militer. Budaya demokrasi juga mensyaratkan supremasi sipil atau militer (sipil mengatur militer).

Civil Society

Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara. Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai

organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.

Konsep masyarakat madani merupakan penerjemahan dari civil society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada acara Festifal Istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang diajukannya hendak menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju.

(14)

keswadayaan (self supporting). Kemandirian tinggi terjadi jika berhadapan dengan negara dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

Ciri-ciri masyarakat madani

Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :

1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.

2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis

3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.

4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.

6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.

7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

(15)

jaringan-jaringan kelembagaan politik resmi yang di dalamnya tersirat pentingnya suatu ruang publik yang bebas (the free public). Sebagai tempat di mana transaksi komunikasi yang bebas bisa dilakukan oleh warga masyarakat.

D.

Kewilayahan Negara Indonesia

Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi geografinya, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia.

Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.

Jika dilihat sekilas, hal ini adalah suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.

Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh Bangsa Indonesia.

Prolog 8 wilayah dalam sidang BPUPKI

Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Embrio Propinsi-propinsi berdirinya Negara Kesatuan RI. Dalam perkembangannya kemudian kepulauan-kepulauan lain dalam wilayah NKRI secara syah dan diakui oleh Negara-negara tetangga bahkan dunia mengakuinya, menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Hal itu diperkuat dengan disyahkan oleh PBB tentang batas perairan NKRI, yaitu batas territorial 12 mil, landas kontinen 200 meter, dan ZEEI 200 mil. Pada zona itu Indonesia mempunyai hak untuk eksplorasi dan eksploitasi. ( Drs. Tjipto Subadi, M.Si ).

(16)

wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tgl. 13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :

Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang Iuas/Iebarnya adalah bagian-bagian yang wajar sebagai wilayah daratan Indonesia.

Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekadar tidak bertentangan/ mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.

Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia. Luas wilayah Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia Iebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona Laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusit.

 Zona Laut Teritorial

Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau Iebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara

tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial.

Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujungujung pulau terluar. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian diperkuat/diubah menjadi Undang-Undang No.4 Prp. 1960.

(17)

Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.

Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing Negara.

 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan

pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekohomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai

batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

E.

Geopolitik dan Geostrategi Indonesia

Pengertian Geopolitik dan Geostrategi

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata Geo(bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan Politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

(18)

Sehinggan geopolitik dan geostrategi sangan erat kaitannya, dimana kedua-duanya berupaya untuk mempertahankan wilayah, untuk mencapai tujuan nasional.

Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.

Implementasi Geopolstra Indonesia

Pengetahuan tentang segala sesuatu dengan memanfaatkan letak geografis Negara kepulauan untuk kepentingan-kepentingan penyelenggaraan pemerintah nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang menghormati kebhinekaan kehidupan nasional untuk mencapai tujuan Negara. Batasan tersebut merupakan suatu ajaran tentang geopolitik Indonesia, maka perlu pelaksanaan dan penerapannya. Adapun pelaksanaan geopolitik Indonesia sejak wawasan nusantara diresmikan oleh MPR dengan TAP MPR nomor IV tahun 1973, yaitu meliputi empat aspek, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Di samping bangsa Indonesia melaksanakan empat aspek juga menerapkan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia. ( Dr. Tjipto Subadi, M.Si ).

Indonesia dan Perdamaian Dunia

(19)

Keamanan dalam menyelesaikan masalah dunia. Oleh karena itu, idealism perwujudan dunia yang damai hanya akan tercapai jika dilakukan melalui kerjasama internasional dan dialog antarbangsa dan bukan dengan cara kekerasan. ( Dr. Tjipto Subadi, M. Si ).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Hak Asasi Manusia

HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak asasi manusia telah diklasifikasikan menjadi 4 yaitu Non DerogableRight, DerogalbleRight, Hak negatif dan positif .

 Warga Negara dan Penduduk

Warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disyahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara Indonesia sedangkan penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang-orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kawargnegaraan republik Indonesia telah diatur oleh UU No. 12 tahun 2006 yang menyatakan siapa saja yang menjadi warga Negara Indonesia (WNI).

 Demokrasi dan Civil Society

(20)

merupakan sebuah kelompok kehidupan masyarakat yang bebas dari pengaruh segala hal baik dari keluarga dan Negara dan mampu mengendalikan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma.

 Kewilayahan Indonesia

Dalam keputusan siding BPUPKI telah dinyatakan 8 wilayah NKR yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Sedangkan batas territorial laut Indonesia 12 mil, landas kontinen 200 meter dan ZEEI 200 mil. Hal ini telah disyahkan oleh PBB.

 Geopolitik dan Geostrategi

Geopolitik memiliki arti study yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu social yang mengacu pada politik internasional. Sedangkan Geostrategi inonesia diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD 1945. Pelaksanaan geopolitik indonsia dan wawasan nusantara diresmikan oleh TAP MPR No.IV tahun 1973.

B. SARAN

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Subadi, tjipto, Dr, Msi. 2010. Pendidikan kewarganegaraan(civil society). Surakarta : BP- FKIP UMS

Listyarti, retno. 2007. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga

Purbopranoto, kuntjoro, Prof. 1981. Santiaji pancasila. Malang : Usaha Nasional. (www.un.org/esa/socdev/enable/comp210.htm, diunduh pada 22/9/2010).

(Sumber: Majalah Konstitusi No.43, Agustus 2010 )

Referensi

Dokumen terkait

Bila kita bandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah yang luas.. Selain itu, jarang ada negara yang memiliki

Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar semua warga Negara dapat menikmati kesempatan

Bila dilihat dari segi kedekatan geografi, kesamaan sosio kultur, intensitas kerjasama politik dan ekonomi, tingkat migrasi dan interaksi antar penduduk serta terbentuknya

alah satu alasan adalah sudah menjadi gaya yang begitu populer bukan hanya di negara Indonesia saja tetapi juga di seluruh dunia karena karakteristik 3D sangat unik dan membuat

Dari segi sejarah, negara ini telah terlibat dalam beberapa perang dunia yang besar, dari Perang 1812 menentang Inggris, dan berpakta pula dengan Inggris sewaktu Perang Dunia I

a. Indonesia memiliki banyak sahabat dan disegani oleh negara-negara lain. Indonesia mengambil peran besar dalam mewujudkan perdamaian dunia. Indonesia dikenal sebagai negara yang

Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 4 yang menyatakan bahwa "Negara memprioritaskan anggaran pendidikan

Dalam konteks negara Indonesia, maka identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu