• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hubungan Bilateral Jepang dengan Korea Selatan Melalui Budaya Anime & Manga pada Tahun 20002014 T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hubungan Bilateral Jepang dengan Korea Selatan Melalui Budaya Anime & Manga pada Tahun 20002014 T1 BAB IV"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL JEPANG DAN KOREA SELATAN SELAMA PERIODE TAHUN 2000-2014

Hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan memiliki sejarah tersendiri terkait oleh karena beberapa faktor baik secara fisik melalui letak geografis ataupun karena hubungan historis yang terjadi. Perkembangan yang terjadi semenjak berakhirnya Perang Dunia ke II adalah salah satu bukti sejarah yang menunjukan pasang surutnya hubungan kerjasama antar negara Jepang dan Korea Selatan. Saat ini hal yang paling terlihat dari kedua negara ini adalah citra bahwa Jepang dan Korea Selatan adalah negara maju yang berasal dari timur yang terus bersaing dengan industry manufaktur serta budaya pop yang juga menjadi ciri khas dari dua negara ini.

Sejarah awal dari hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan dapat ditelusuri mulai ketika Korea Selatan masih dipegang kekuasaannya oleh

Dinasti Koryo dan Dinasti Chosun 1. Pada masa pemerintahan dua dinasti ini

Jepang sudah berusaha melakukan ekspansi ke luar wilayah Jepang seperti Taiwan, Mongolia dan sebagian China, pada masa dua dinasti tersebut Dinasti

1 Lifany Husnul Kurnia; Agustus2014; SOUTH KOREA AND JAPAN BEYOND

(2)

Chosun kalah dan wilayah yang dimiliki oleh Dinasti Chosun menjadi wilayah jajahan Jepang selama 35 tahun2. Adanya hubungan sejarah ini menunjukan salah satu contoh dari hubungan bilateral yang sudah terjadi antara Jepang dan Korea Selatan dari sisi sejarah yang juga memberikan dampak dalam historis hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan.

Perkembangan hubungan bilateral yang sudah terjadi cukup lama ini pada masa-masa selanjutnya tidak hanya mempengaruhi urusan hubngan kebudayaan namun juga pada urusan wilayah perbatasan. Salah satu contoh kasus yang dalam hal perbatasan adalah permasalahan akan wilayah Pulau

Takeshima atau Pulau Dokdo3. Selain permasalahan akan wilayah masalah lain

yang di hadapi oleh kedua negara ini juga terjadi dalam hal persaingan untuk menjadi negara adidaya di wilayah asia timur. Permasalahan ini terjadi akibat persaingan secara ekonomi yang juga melibatkan pemerintah kedua negara memberikan kesan tidak baik kepada masyarakat4. Di Jepang hal ini secara tidak langsung juga di ikuti oleh media yang memberikan informasi akan kesan kurang baik dari Korea Selatan yang berkembang dengan menggunakan kemampuan industrinya, hal ini di tunjukan oleh Korea Selatan yang mampu

2

Ibid 3

Hidehiko Mukoyama ; Pacific Business and Industries Vol. XIV, 2014 No. 5; The Impact of

a Shaky Japan-South Korea Relationship on Economic Relations―What Should Japan and

South Korea Do Now?―p4

(3)

meninggikan nilai tukar mata uangnya terhadap nilai mata uang Jepang pada tahun20005.

Perkembangan ekonomi yang terjadi selama satu dasawarsa terakhir di Korea Selatan ini memang cukup memberikan bukti yang meyakinkan akan kekuatan ekonomi Korea Selatan. Beberapa nama perusahaan Korea Selatan seperti LG, Hyundai, Samsung merupakan bukti dari perkembangan ekonomi di masa tersebut. Namun sesungguhnya kondisi terjadi juga karena pasang surutnya hubungan bilateral dengan Jepang6. Pada masa tahun 2000 kondisi perkembangan Indsutri yang di tandai dengan trend Investasai ke China membuat kerjasama antara Korea Selatan dan Jepang melemah dalam segi ekspor dan impor, hal ini terjadi salah satunya adalah karena Korea Selatan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pasarnya ke Jepang7.

5 Hidehiko Mukoyama ; Pacific Business and Industries Vol. XIV, 2014 No. 5; The Impact of a Shaky Japan-South Korea Relationship on Economic Relations―What Should Japan and South Korea Do Now?

6 ibid 7

(4)

Tabel 2 :Data Ekspor-Impor Korea Selatan 1991-2013

Sumber : Pacific Business and Industries 2014

(5)

sebagai negara yang menyediakan sumber bahan baku industri tertentu8. Selain menjadikan Jepang salah satu pemasok bahan baku Industri, Korea selatan juga memberikan upaya kerjasama bagi Jepang untuk membuka lahan industry di Korea Selatan sendiri terutama pada industry bahan baku elektronik9. hal ini masih berhubungan dengan upaya Korea Selatan dalam menjalankan program pengembangan ekonomi negaranya dan mempermudah masuknya bahan baku industry.

Selain menghadapi permasalahan ekonomi dan industry masalah lain dalam hal keamanan juga menjadi agenda dari Jepang dan Korea Selatan. Oleh karena wilayah yang berdekatan secara geografis permasalahan mengenai perbatasan serta permasalahan dengan Korea Utara menjadi permasalahan yang sudah sering di hadapi oleh dua negara ini. Pada permasalahan mengenai perbatasan wilayah, permasalahan perebutan wilayah seperti pada kasus klaim wilayah Pulau Takeshima atau Pulau Dokdo10 menjadi salah satu bukti akan pasang surutnya hubungan bilateral dalam hal kedaulatan wilayah. Selain permasalahan mengenai wilayah, permasalahan lain yang juga menjadi agenda bersama dari Jepang dan Korea Selatan adalah penanganan kasus ancaman

8

Hidehiko Mukoyama ; Pacific Business and Industries Vol. XIV, 2014 No. 5; The Impact of a Shaky Japan-South Korea Relationship on Economic Relations―What Should Japan and South Korea Do Now?

9 Ibid

10

(6)

nuklir dari Korea Utara. Permasalahan mengenai ancaman nuklir Korea Utara ini merupakan permasalahan yang secara tidak langsung membuat hubungan bilateral kedua negara menjadi lebih baik, oleh karena Korea Utara seperti menjadi musuh bersama dari kedua negara ini11.

Hubungan bilateral Korea Selatan dan Jepang selain mengalami tantangan untuk menghadapi isu nuklir dari Korea Utara juga memberi perhatian tertentu pada Amerika Serikat untuk ikut serta dalam menengahi permasalahan yang terjadi. Masuknya Amerika Serikat dalam hubungan antara Jepang dan Korea Selatan dapat di lihat dari sejarah pada saat perang dingin di Korea Selatan dan pada penempatan tentara Amerika di wilayah kepulauan Okinawa di Jepang12. Turut campurnya Amerika dalam hubungan bilateral kedua negara ini secara tidak langsung memberikan dampak tersendiri terutama pada isu-isu tertentu yang memang secara khusus menjadi agenda utama Amerika. sebagai contoh pada tahun 1991 Amerika berupaya dengan memberikan opini agar Jepang terus focus dalam melindungi serta menstabilkan negaranya sebagai bentuk peningkatan upaya ekonomi13. Upaya yang di lakukan oleh Amerika ini terus menguat hingga terjadinya serangan teroris di Amerika pada 11 September 2001. Upaya yang terus di lakukan oleh Amerika serikat ini secara tidak langsung membuat perubahan pada persepektif

11 Seongho Sheen ;Japan-South Korea relation: Slowly Lifting the Burden of history ;Asia-Pacific Center for Security Studies; October 2003

12 ibid 13

(7)

Jepang dalam hal keamanan dan politik14. Perubahan yang terjadi di Jepang setelah adanya pengaruh dari Amerika adalah munculnya gerakan neo-konservatif terhadap panggilan Amerika yang mana pada akhirnya aliansi baru yang terbentuk dari tiga Negara yaitu Jepang, Amerika dan Korea Selatan.

Meskipun pada bidang keamanan hubungan Korea Selatan dan Jepang dapat menjadi sekutu dengan bantuan Amerika. pada bidang budaya kondisi hubungan kerjasama antara dua negara ini seperti saling berlawanan. Masa kolonialisasi yang pernah terjadi di Korea Selatan oleh Jepang pada tahun 1910 hingga tahun 1945 menjadi salah satu alasan tentang kebencian masyarakat Korea Selatan terhadap Jepang15. Persoalan mengenai sejarah Korea Selatan dan Jepang juga terus mewarnai hubungan bilateral kedua negara pada tahun 2001 mengenai permasalahan pada buku pendidikan di Jepang yang menghapuskan fakta sejarah Jepang pada masa perang16. Hal paling berani yang di lakukan oleh Korea Selatan dalam menghadapi persoalan budaya adalah pada masa pemerintahan Kim-Yong-Sam, yaitu pada tahun 1993-1998.

Masa pemerintahan Kim Yong-Sam di mulai pada thun 1993 hingga 1998, pada masa pemerintahannya Presiden Kim Yong-Sam melakukan perubahan secara bertahap pada kondisi Korea Selatan yang selama periode ini dirundung oleh permasalahan perang dingin. Pada masa pemerintahan

14

Seongho Sheen ;Japan-South Korea relation: Slowly Lifting the Burden of history ;Asia-Pacific Center for Security Studies; October 2003

15 Ibid 16

(8)

sebelumnya kondisi Korea Selatan masih berada pada pembangunan ekonomi di bidang industri, pada masa pemerintahan Kim Yong-Sam kondisi ekonomi Korea Selatan dapat di nilai stabil namun kondisi politis dan diplomatis antara Korea Selatan dengan tiga negara sekitar yaitu Jepang, Korea Utara dan China mengalami pasang surut17. Permasalahan pada masa pemerintahan Presiden Kim Yong-Sam dalam hubungan bilateral masih menyangkut beberapa persoalan klasik yaitu persoalan mengenai sentiment negative Korea Selatan terhadap Jepang, permasalahan Pulau Dokdo serta masalah hubungan kenegaraan antara Jepang dengan Korea Utara18.

Pada masa pemerintahan Kim Yong-Sam ini juga perubahan visi secara besar sudah di programkan melalui istilah Segyehwa atau globalisme. Dalam perspektif Kim Yong-Sam beberapa hal yang harus dilakukan oleh Korea Selatan untuk memajukan kondisi Korea Selatan di segala bidang adalah dengan merubah cara pandang negara dengan memperhatikan lima pandangan diplomatis yaitu globalisme, diversifikasi, multidimensionalisme, kerjasama regional serta fokus pada masa depan19. Kelima hal ini yang mendorong pemerintahan Kim Yong-Sam melakukan kerjasama yang lebih baik terhadap negara di sekitar Korea Selatan. Namun kerjasama dengan Jepang tidak berjalan dengan baik selama masa pemerintahan Kim Yong-Sam. Salah satu hal

17

In- Taek Hyun .2008. South Korea strategic thought toward Asia in the Kim Yong-Sam era . dalam Gilbert Rozman; In-Taek Hyun; Shin-wha Lee. 2008. South Korean Strategic Thought toward Asia. New York. Palgrave. P 56

18 Ibid p58 19

(9)

yang cukup berani di lakukan oleh Presiden Kim-Yong-Sam terhadap hubungan bilateral dengan Jepang adalah melakukan pembatasan impor budaya Jepang ke Korea Selatan.

Beberapa alasan yang menjadikan upaya pembatasan budaya di lakukan oleh Presiden Kim-Yong Sam adalah masalah kekhawatiran masyarakat Korea Selatan akan terjadinya penjajahan oleh Jepang kembali dalam hal budaya serta masalah historis.. Karena hal inilah selama beberapa waktu sebelum tahun 1998 Korea Selatan memiliki kondisi yang cukup serius dalam memasukan budya asing terutama yang berasal dari Jepang,20 hal ini berkaitan dengan kemungkhian yang dapat mengingatkan masyarakat Korea Selatan akan trauma selama masa perang. oleh karena inilah pada masa-masa sebelum 1998 ini Korea Selatan cukup selektif memilih budaya asing yang masuk ke dalam Korea Selatan sendiri. Hal ini baru berakhir ketika masa pemerintahan Presiden Kim-Dae-Jung dimana Korea Selatan menyatakan diri untuk lebih terbuka dalam hal menerima budaya asing karena pada tahun 2002 Korea Selatan menjadi tuan rumah piala dunia dengan Jepang21.

Persoalan mengenai sentiment negative masyarakat Jepang dengan Korea Selatan ini membuat adanya perbedaan khusus di dalam generasi masyarakat Korea Selatan sendiri. Hal ini di karenakan masyarakat Korea

20

Andre Lankov. 2011.Ban on Japanese culture. Di akses dari www.KoreaTimes.co.kr pada 20 oktober 2014

(10)

Selatan yang lebih muda banyak yang sudah bisa menerima budaya asing dan tidak merasakan mengenai kondisi selama Jepang melakukan okupasi di Korea Selatan22. Kondisi yang cukup menekan hubungan bilateral kedua negara ini juga sudah di redam dengan cara membangun kembali hubungan kerjasama antar negara, seperti melakukan kunjungan kenegaraan ataupun dengan melakukan kunjungan khusus, sebagai contoh seperti pada tahun 2003 di mana presiden Korea Selatan Roh Moo-Hyun melakukan kunjungan ke Kuil Yasakuni bersama dengan Perdana Menteri Jepang junichiro Koizumi23.

Selain persoalan historis yang menjadikan pertentangan di antara Jepang dan Korea Selatan. Fakta tentang kesamaan budaya yang terjadi di antara kedua negara juga menjadikan hubungan antara Jepang dan Korea Selatan menjadi unik. Sebagai contoh dari keunikan tersebut adalah budaya

Kimi Dana atau rumah kecil sebagai altar ibadah kaum Shinto di Jepang.

Dalam tulisan Changzo Shoong yang berjudul Post-colonial nation-building

and the politics of popular culture: Korea’s ban on Japanese popular culture

and the hallyu phenomenon, Changzo Shoong menuliskan Koreans were also

forced to install kami-dana( 神棚),a miniature household altar for a Shinto

deity, in their homes. Research conducted jointly by Korean and Japanese

historians in the early 1990s on the island of Kŏmundo, Chŏlla Province,

22

Seongho Sheen ;Japan-South Korea relation: Slowly Lifting the Burden of history ;Asia-Pacific Center for Security Studies; October 2003

(11)

involved interviewing elderly people who lived during the colonial period, and

showed more evidence of forced assimilation of Koreans by the Japanese. The

research revealed an aspect of Japan’s systematic assimilation policy during

the colonial period24 apa yang terjadi mengenai budaya Kimi Dana ini adalah

sebagian bukti jika Jepang melakukan pemaksaan budaya terhadap Korea Selatan selama masa setelah kolonialisasi yaitu pada masa 1910-194525.

Dalam tulisan yang di jelaskan oleh Changzo Shoong kondisi historis yang selama ini menjadi salah satu permasalahan dalam hubungan antara Jepang dan Korea Selatan sedikit terungkap. Hal ini mungkin merupakan fakta yang tidak banyak di bahas oleh karena bukti historis yang menyatakan jika masyarakat Korea Selatan sendiri sudah melakukan asimilasi dengan budaya Jepang sejak periode yang lama26 salah satu kutipan dari Changzo Soong yang juga menuliskan, Meanwhile, during the colonial period Koreans largely adopted things Japanese, sometimes with resentment but sometimes with

respect as Japanese culture was seen as ‘modern’ and ‘advanced’ while

Korean tradition was considered ‘old’ and ‘backward.’ In a sense,

Japanisation and modernisation were always intertwined in colonial Korea27.

Pandangan masyarakat Korea Selatan yang melihat jika kondisi kebudayaan

24

Changzoo Song. Post-colonial nation-building and the politics of popular culture: Korea’s ban on Japanese popular culture and the hallyu phenomenon dalam Cool New Asia . Unitec ePress.2012 p59

25 Ibid 26 Ibid 27

(12)

Jepang lebih maju membuat bukti jika Korea Selatan sendiri spertinya tidak terlalu menolak dalam menerima budaya Jepang di Korea Selatan.

Selain bukti dari penerimaan akan budaya masyarakat Jepang oleh Masyarakat Korea Selatan salah satu bukti yang di tuliskan oleh Changzoo Song adalah beberapa tradisi, seperti mainan tradisional di Korea Selatan juga menjadi bukti akan masuk dan di terimanya budaya Jepang di Korea Selatan. for example, the most popular card game in Korea, hwatu, is enjoyed widely in

Korea, but not many people knew its Japanese origin (hanafuda in Japanese)

until recently. Koreans also enjoyed singing Japanese songs and they continued

the habit in private life despite their apparent resentment of Japanese colonial

rule28.Apa yang di khawatirkan dalam permasalahan asimilasi ini bukanlah mengenai banyaknya budaya Korea Selatan yang hilang atau banyaknya budaya dari Jepang yang di jadikan bagian dari budaya Korea Selatan. Yang di khawatirkan dalam tulisan Changzoo Shong adalah mengenai keaslian budaya dari Korea Selatan yang kemungkinan bisa hilang, oleh karena kemungkinan asimilasi yang terus terjadi dari upaya asmilasi antara Jepang dan Korea Selatan.

(13)

Kondisi yang sudah cukup terbentuk oleh karena masa lalu hubungan antara kedua negara ini diperkeruh dengan sejarah dari masa penjajahan Jepang ke Korea Selatan selama masa Perang Dunia II. Kondisi ini pada khirnya membuat Presiden Korea Selatan pada tahun 1998 Kim-Dae –Jung untuk membuat pembatasan akan masuknya Budaya popular Jepang namun juga membuat kerjasama dengan Jepang di masa yang akan datang29. Upaya yang di lakukan Kim-Dae-Jung ini pada akhirnya di lanjutkan olek Presiden Roh-Myo-Hun guna meningkatkan hubungan bilateral yang sudah di sepakati. Namun upaya yang di lakukan oleh kedua Presiden Korea Selatan ini masih kurang bisa di terima oleh beberapa kalangan masyarakat Korea Selatan oleh karena hubungan kerjasama yang di lakukan hanya sebatas kunjungan kenegaraan tanpa menuntut adanya permohonan maaf atas luka sejarah yang sudah terjadi30.

Meski ada upaya dari Jepang untuk terus melakukan kerjasama dengan tujuan memajukan ekonomi dan upaya untuk menjadi mitra hubungan bilateral di daerah Asia, upaya yang di lakukan oleh Jepang terhadap upaya hubungan kerjasama diplomatik di bidang budaya banyak mengalami permasalahan oleh karena sejarah identitas budaya yang pernah di alami Korea Selatan di masa Perang Dunia II.

29S eongho Sheen ;Japan-South Korea relation: Slowly Lifting the Burden of history ;Asia-Pacific Center for Security Studies; October 2003

(14)

Salah satu penelitian yang memberikan rincian mengenai hubungan diplomatis antara Jepang dan Korea Selatan beserta dinamikanya adalah penelitian dari Kei Kono dan Miwako Hara yang berjudul Japan-Korea Past,

Present, and Future:From a Public Awareness Survey. Pada penelitian yang

dilakukan pada tahun 2011 ini beberapa hal yang menjadi focus utama penelitian adalah tentang perspektif masyarakat Korea Selatan juga Jepang terhadap hubungan bilateral kedua negara melalui media penyiaran serta latar belakang budaya yang diterima. Dalam penelitian ini dinamika yang di alami oleh kedua negara pada tahun 1998 hingga 2010 dirinci sebagai berikut.

(15)

Dari data yang di berikan dalam penelitian tersebut bisa di lihat pada kurun waktu tertentu dinamika yang banyak di alami oleh Jepang selalu bersinggungan dengan permasalahan historis pada masa terjadinya ekspansi wilayah Jepang selama Perang Dunia II, sebagai contoh pada tahun 2001 di mana pada masa tersebut Jepang memuat sejarah Jepang dalam buku pelajaran dengan menghapus profil sejarah kejahatan Jepang terhadap beberapa negara di Asia Tenggara dan Korea Selatan31. Upaya yang di lakukan oleh Jepang tersebut sesungguhnya dilakukan untuk menghilangkan kesan lama dan kelam dari Jepang dan hubungannya dengan negara tetangga, namun hal ini masih di ingat dengan jelas oleh Korea Selatan sebagai upaya yang harus diperbaiki.

Selain pada tahun 2001 kondisi mengenai diplomasi budaya Jepang terhadap Korea Selatan juga mengalami hambatan di tahun 2010 oleh karena insuden tenggelamnya kapal patrol Korea Selatan di wilayah kepulauan perbatasan Jepang dan Korea Selatan. Tenggelamnya kapal milik Korea Selatan tersebut mengakibatkan perspektif Korea Selatan yang sudah mereda menjadi kembali tegang oleh karena rasa curiga dan benci akan permasalahan yang ditimbulkan32.

Meski kondisi beberapa kalangan masyarakat kurang bisa menerima budaya Jepang sebagai bagian dari kerjasama bilateral, bagi generasi muda hal

31

Kei KONO and Miwako HARA: apan-Korea Past, Present, and Future: From a Public Awareness Survey: Japan Broadcasting Corporation (NHK): December, 2011

(16)

ini dapat di terima dengan mudah oleh karena kondisi budaya yang mundul di kalangan mereka. Bagi kalangan yang senior apa yang di serap oleh kaum muda terutama budaya yang berasal dari Jepang adalah suatu bentuk penjajahan baru dalam bentuk budaya33. Apa yang di terima oleh kaum muda Korea Selatan ini pada akhirnya melahirkan tren baru dalam budaya popular Korea Selatan namun juga membuat adanya reaksi bagi masyarakat senior akan sejarah penjajahan yang pernah di alami, bagi kaum muda budaya Jepang mampu memberikan ruang untuk berekspresi melalui media pameran komik yang di adakan secara rutin di Korea Selatan dengan nama Comic World34. Salah satu bentuk ekspresi yang di gunakan dalam Comic World adalah Kostum Player atau biasa disebut Cosplay di mana seseorang mengenakan pakaian serta riasan wajah dan rambut yang sesuai dengan tokoh komik atau film dan anime untuk berperan menjadi tokoh dalam sebuah cerita manga atau anime.

Selain adanya upaya dari masyarakat muda Korea Selatan untuk berekspresi melalui media budaya populer, upaya dari industry film animasi di Korea Selatan juga mengikuti perkembangan industri dengan mengembangkan industri animasi yang khusus milik Korea Selatan sendiri. Ide dari para seniman animasi Korea Selatan untuk mau berkembang mandiri ini sudah di mulai sejak

33

South Korean Youth Euphoria http://apjjf.org/-Nissim-Kadosh-Otmazgin/2660/article.html. Di akses pada 28 Feb 2016 pkl:13.00 WIB

(17)

tahun 196035. Upaya yang di lakukan oleh seniman animasi Korea Selatan ini pada akhirnya mendorong laju industry animasi Korea Selatan untuk menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah produksi film animasi skala besar36. Upaya yang di lakukan ini tidak lepas dari perkembangan yang cukup sulit di mana pada masa tahun 1960 industri animasi Korea Selatan masih membutuhkan bantuan dari Amerika dan Jepang, bantuan yang diberikan oleh kedua negara ini di antaranya adalah pengajaran keahlian dan studio produksi37. Dari Jepang hubungan kerjasama dalam hal pelatihan tenaga ahli sudah di lakukan oleh Korea Selatan sejak tahun 1970 dengan bekerjasama dengan

Kyoto Seika University38.

Pada masa tahun 2000 hingga tahun 2013 industri animasi Korea Selatan menjadi salah satu industry animasi besar lewat beberapa judul animasi komedi dan edukasi yang banyak diekspor39. Pada masa ini industry animasi banyak menjadi sorotan setelah beberapa kali mendapatkan penghargaan di beberapa festival film luar negeri. Kondisi ini semakin didukung dengan adanya gelombang budaya populer dari Korea Selatan yang di sebut halyu. Adanya gelombang budaya populer dari Korea Selatan yang juga banyak diterima oleh masyarakat Jepang ini membuat pasa industry animasi Korea

35

Korean Culture No 11: K-AnimAtion: Befriending Children All Over the World; Korean Culture and Information Service Ministry of Culture, Sports and Tourism;2013

36 Ibid 37 Ibid 38 ibid 39

(18)

Selatan lebih mudah dikenali. Salah satu contoh dari budaya populer Korea Selatan yang di bantu dengan adanya animasi adalah adaptasi drama ke dalam bentuk animasi serta adaptasi ikon penyanyi group band ke dalam bentuk animasi40. Upaya ini selain membantu memasarkan identitas industry animasi Korea Selatan juga membantu hubungan kerjasama industry animasi Korea Selatan ke negara lain seperti Jepang.

Beberapa judul animasi seperti Shin-Angyo-Onshi dan Gon adalah bukti dari kerjasama industry animasi Jepang dan Korea Selatan di tahun 2009 dan 201141. Dua judul animasi ini cukup menjadi salah satu trend di dua negara oleh karena kedua judul animasi merupakan adaptasi dari komik yang berasal dari Korea Selatan dan Jepang. Perbedaannya adalah jika Shin-Angyo-Onshi adalah komik Korea Selatan yang di adaptasi oleh industri animasi Jepang maka Gon adalah karya komik Jepang tahun 1995 yang diadaptasi dalam bentuk film animasi di thun 201142. Selain dua judul tersebut beberapa animasi Korea Selatan yang di kenal oleh masyarakat luar Korea adalah Larva, Pororo dan Bernard bear43. Beberapa judul animasi ini memiliki ciri sendiri jika dibandingkan dengan anime milik Jepang. Jika anime Jepang lebih banyak bersifat lebih mendekati realistis dan berciri gambar animasi 2 dimensi maka

40

Korean Culture No 11: K-AnimAtion: Befriending Children All Over the World; Korean Culture and Information Service Ministry of Culture, Sports and Tourism;2013

41 Ibin 42 ibid

43 Korean Culture No 11: K-AnimAtion: Befriending Children All Over the World; Korean

(19)

animasi Korea Selatan lebih banyak diolah dengan gambar 3 dimensi dan lebih banyak menonjolkan komedi dan edukasi sehingga animasi Korea Selatan cukup dikenal di kalangan konsumen anak-anak44.

.

44

Gambar

Tabel 2 :Data Ekspor-Impor  Korea Selatan 1991-2013

Referensi

Dokumen terkait

CAN calls for a joint SBSTA/SBI work programme on Agriculture and Food Security to identify and catalyse support for adaptation actions, feed into guidance and reporting on NDCs to

- Pelanggan dapat menghubungi layanan pelanggan masing-masing penyelenggara jasa telekomunikasi seputar info registrasi atau ke Ditjen Dukcapil untuk info data kependudukan.. -

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan

Bahana Lestari Morindo Mataram seperti dijelaskan di atas, maka dapat dikatakan bahwa tindakan pembeli sewa (debitur) yang tidak dapat membayar angsuran tiap bulan dan tidak

Pemberian antibiotik juga mampu menurunkan kadar lemak abdominal pada ayam broiler, namun tidak diketahui bagaimana mekanisme antibiotik dalam menurunkan lemak

b) Beritahu pasien atau orang lain yang berkepentingan tentang siapa yang akan melakukan prosedur perawatan tersebut. c) Pastikan pengalaman masa lalu pasien dan

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji pengaruh pemberian onggok fermentasi dan antibiotik dalam ransum untuk dapat menghasilkan persentase karkas dan persentase

Pre-2020 action and delivery on existing commitments is crucial to build the trust necessary to implement the Paris Agreement together and send a strong signal to the