• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya kognitif Pada Siswa Kelas VII Di MTs Negeri Jambewangi Selopuro Blitar - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB V Copy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya kognitif Pada Siswa Kelas VII Di MTs Negeri Jambewangi Selopuro Blitar - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB V Copy"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai akhir dari pembahasan skripsi tentang “Analisis Kreatifitas Siswa

dalam Memecahkan Masalah Matematika ditinjau dari Gaya Kognitif Field

Dependent dan Field Independent pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Jambewangi

Selopuro Blitar”, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil GEFT (Group Embedded Figures Test) di kelas VII E diketahui bahwa

ada 23 siswa dari 40 siswa tergolong dalam Field Denpendent. Sehingga siswa

yang tergolong dalam field Dependent persentasenya adalah 57,5 % . Dalam kelas

VII E di dominasi oleh gaya kognitif Field dependent. Soal 1 siswa kriteria kurang

kreatif sebanyak 8 siswa (34,78%). Tingkat cukup kreatif sebanyak 7 siswa

(30,43%). Tingkat kreatif sebanyak 8 siswa presentasenya 34,78%. Soal 2 kriteria

kurang kreatif sebanyak 7 siswa (30,43%). Tingkat cukup kreatif sebanyak 4 siswa

(17,39%). Sedangkan untuk tingkat kreatif sebanyak 12 siswa (52,17%). Soal 3

kriteria kurang kreatif sebanyak 12 siswa (52,17%). Tingkat cukup kreatif

sebanyak 4 siswa (17,39%). Tingkat kreatif sebanyak 7 siswa (30,43%). Soal 4

kriteria tidak kreatif sebanyak 14 siswa (60,87%). Tingkat cukup kreatif sebanyak

5 siswa (21,74%). Tingkat kreatif sebanyak 4 siswa (17,39%). Soal 5 kriteria tidak

(2)

kreatif sebanyak 14 siswa (60,87%). Tingkat cukup kreatif sebanyak 3 siswa

(13,04%). Tingkat kreatif sebanyak 6 siswa (26,09%).

2. Dari hasil GEFT (Group Embedded Figures Test) di kelas VII E diketahui bahwa

ada 17 siswa yang tergolong dalam field Independet Persentasenya adalah 42,5%.

Sedangkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah masalah matematika

pada materi aljabar. dalam kriteria kurang kreatif sebanyak 4 siswa presentasenya

25 %. Siswa yang tergolong dalam tingkat cukup kreatif sebanyak 5 siswa

presentasenya 31,25%. Sedangkan untuk tingkat kreatif sebanyak 7 siswa

presentasenya 43,75%. Soal 2 siswa kriteria kurang kreatif sebanyak 4 siswa

(25%). Tingkat cukup kreatif sebanyak 1 siswa (6,25%). Tingkat kreatif sebanyak

11 siswa (68,75%). Soal 3 kriteria kurang kreatif sebanyak 2 siswa (12,5%).

Tingkat cukup kreatif sebanyak 4 siswa (25%). Tingkat kreatif sebanyak 10 siswa

(62,5%). Soal 4 siswa kriteria tidak kreatif sebanyak 6 siswa (37,5%). Cukup

kreatif sebanyak 5 siswa (31,25%). Tingkat kreatif sebanyak 5 siswa (31,25%).

Soal 5 siswa kriteria kurang kreatif sebanyak 5 siswa (31,25%). Tingkat cukup

kreatif sebanyak 3 siswa (18,75%). Tingkat kreatif sebanyak 8 siswa (50%).

3. Siswa yang tergolong dalam field independent lebih tinggi daripada siswa yang

tergolong dalam field dependent. Karena dari tingkat cukup kreatif persentasenya

(3)

B. SARAN

Dalam rangka kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar

serta meningkatkan mutu pendidikan, maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Hendaknya sekolah senantiasa meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran

di sekolah dengan memberikan tambahan wacana kepada seluruh guru mengenai

karakteristik siswa, terutama yang berkaitan dengan perkembangan intelektual siswa,

karena ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran.

2. Bagi guru matematika

Dengan memperhatikan gaya kognitif yang dimiliki oleh siswa, guru dapat

meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah matematika dengan

menempuh cara-cara sebagai berikut:

a. Menekankan pemahaman konsep operasi hitung aljabar secara matang kepada

siswa menggunakan penjelasan yang mudah dipahami oleh pikiran siswa agar

siswa lebih mampu memecahkan masalah matematika

b. Guru tidak hanya melihat hasil akhir pekerjaan siswa, akan tetapi dilihat dari

proses pengerjaannya ataupun dilihat dari langkah-langkah pemecahan masalah,

sehingga dapat mengetahui kesalahan ataupun kesulitan siswa dalam

(4)

c. Setelah guru mengetahui gaya konitif pada masing-masing siswa, memudahkan

untuk member perlakuan kepada siswa. Sehingga dapat diketahu masing-masing

kemampuan siswa didasarkan pada gaya kognitif siswa.

d. Memberikan lebih banyak latihan soal yang bervariatif terkait pada materi

operasi hitung aljabar yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Misalnya

memberi latihan soal cerita yang dianggap sulit untuk melatih kreativitas siswa.

3. Bagi siswa

Dalam belajar hendaknya siswa memiliki motivasi untuk meningkatkan

kreativitas siswa melalui gaya kognitif dengan cara sebagai berikut:.

a. Siswa hendaknya sering bertanya dan berdiskusi dengan guru atau teman

sejawatnya mengenai kesulitan memecahkan masalah terkait boperasi hitung

aljabar. Siswa lebih sering mengerjakan latihan soal cerita untuk melatih

pemahaman konsep operasi hitung sehingga siswa dapat memecahkan masalah

matematika.

b. Dalam belajar, siswa hendaknya berusaha untuk memahami makna simbol,

definisi, teorema atau sifat-sifat yang ada dalam matematika, sehingga meraka

dapat merasakan bahwa hal-hal tersebut dapat memudahkan mereka untuk

(5)

4. Peneliti yang akan datang

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya tentang

gaya kognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika dan pemahaman konsep

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya follow up atau evaluasi berfungsi untuk memudahkan konselor untuk melihat sejauh mana konseling yang dilakukan oleh konseli sesuai dengan harapan

Bahan baku yang mempunyai kerapatan tinggi akan menghasilkan briket arang. dengan kerapatan tinggi, sedangkan bahan baku yang mempunyai kerapatan rendah

kemungkinan dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans ATCC 10231 adalah tanin, alkaloid, flavonoid dan minyak atsiri.

Psychology Study on the Pilgrimage Hajj Experience … 73 known pilgrimage in the world, the process of Hajj has a subjective experience that everyone undergoes in

Infografis dan sign system merupakan solusi yang efektif, dimana infografis dan sign nantinya dibuat untuk menjelaskan tentang peta lokasi wisata dan wisata apa saja

kompetensi akademik dan kompetensi.. professional mereka sehingga proses kegiatan belajar mengajar dalam kelas menjadi lebih baik, berdaya guna dan berhasil

Asumsi yang digunakan adalah lokasi yang memiliki nilai atau kategori curah hujan yang tinggi (curah hujan 301 – 400 mm/bulan), tingkat kemiringan lereng yang datar

Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan, sedangkan pengembangan karir tidak berpengaruh