• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Pemahaman Pranata Mangsa Dan Hubungannya Dengan Penerapan Usahatani Padi Sawah Di Desa Karangjatiecamatan Wonosegoro T1 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Pemahaman Pranata Mangsa Dan Hubungannya Dengan Penerapan Usahatani Padi Sawah Di Desa Karangjatiecamatan Wonosegoro T1 BAB V"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

36

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji hubungan

karakteristik sosial ekonomi petani dengan pemahaman Pranata Mangsa dan

hubungannya dengan penerapan pada usaha tani padi sawah di Desa Karangjati,

Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Karakteristik sosial ekonomi petani

a. Mayoritas petani dalam penelitian termasuk usia produktif yaitu 35 orang

(74%) dan usia non produktif sebanyak 12 orang (74%).

b. Pengalaman berusahatani petani sebagian besar yaitu 10-15 tahun

sebanyak 20 orang (42,55%).

c. Sumber informasi yang dimanfaatkan oleh petani untuk mengetahui

Pranata Mangsa berasal dari orang tua sebanyak 24 orang (51,1%) dan

dari titen (pengamatan) sebanyak 23 orang (48,9%).

d. Luas lahan petani sebagian besar yaitu 310 - 1.927 m2 sebanyak 28 orang

(59,57%).

e. Pendapatan petani sebagian besar yaitu Rp. 403.000,00-Rp. 1.371.943,00

sebanyak 23 orang (48,9%).

2. Hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan pemahaman Pranata

Mangsa dan hubungannya dengan penerapan pada usahatani padi sawah

a. Usia (X1) memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat terhadap

pemahaman Pranata Mangsa yaitu dengan koefesien korelasi 0,937.

b. Pengalaman berusahatani (X2) memiliki hubungan yang sangat kuat

terhadap pemahaman Pranata Mangsa yaitu dengan koefesien korelasi

0,884.

c. Sumberi informasi yang dimanfaatkan (X3) memiliki tingkat hubungan

yang sangat kuat terhadap pemahaman Pranata Mangsa yaitu dengan

koefesien korelasi 0,873.

d. Luas lahan (X4) memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap

(2)

37

e. Pendapatan (X5) memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap

pemahaman Pranata Mangsa yaitu dengan koefesien korelasi 0,128.

3. Pemahaman Pranata Mangsa (Y) memiliki hubungan yang kuat terhadap

penerapan pada usahatani padi sawah (Z) yaitu dengan koefesien korelasi

0,621.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Penyebarluasan informasi tentang Pranata Mangsa dapat diberikan kepada

petani termasuk dalam usia muda sebagai warisan budaya kearifan lokal yang

dapat diperoleh melalui cerita dari orang tua berdasarkan titen (pengamatan).

Penyebarluasan informasi tentang Pranata Mangsa hendaknya tidak

tergantung pada keberadaan luas lahan dan pendapatan petani, tetapi pada

aspek sosial seperti usia, pengalaman berusahatani dan sumber informasi

yang dimanfaatkan.

2. Pemerintah Dinas Pertanian khusunya penyuluh pertanian lapang tetap

memberikan nilai-nilai kearifan lokal Pranata Mangsa dalam menentukan

waktu tanam. Sementara itu, pemerintah juga perlu menggerakkan petani

untuk menggunakan pupuk organik dengan membuat Bokashi (Bahan Kaya

Akan Sumber Hayati) agar petani tidak tergantung pada pupuk kimia

sepenuhnya, tetapi lebih mengimbangi penggunaan pupuk organik agar

kondisi lahan sawah tetap terjaga kesuburannya. Perlu adanya lahan

percontohan pola tanam yang tepat dengan pupuk Bokashi yang dapat dibuat

oleh petani agar hasil panen lebih baik dengan memperhatikan keselamatan

lingkungan sesuai pesan yang dibawa oleh Pranata Mangsa.

3. Penelitian berikutnya diharapkan dapat mengkaji faktor sosial ekonomi petani yang lain untuk mengetahui hubungannya dengan pemahaman Pranata

Referensi

Dokumen terkait

MEILINDA ADISTY: Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Padi dan Hubungannya dengan Pendapatan di desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana tingkat adopsi Petani terhadap teknologi budidaya padi sawah di daerah penelitian dan bagaimana hubungan faktor

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana tingkat adopsi Petani terhadap teknologi budidaya padi sawah di daerah penelitian dan bagaimana hubungan faktor

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana tingkat adopsi Petani terhadap teknologi budidaya padi sawah di daerah penelitian dan bagaimana hubungan faktor

Untuk menganalisis hubungan faktor sosial ekonomi yang meliputi umur petani, tingkat pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku petani yang mempengaruhi produksi padi sawah irigasi dan menganalisis faktor sosial (pendidikan dan umur) dan faktor ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: {1) hubungan antara faktor sosial umur petani, pendidikan petani, pengalaman berusahatani dan jumlah tanggungan keluarga) dengan

Dalam Pengambilan keputusan penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran, Petani dipengaruhi oleh dua hal yaitu: karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari