• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Web ELearning untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar pada Mata Pelajaran Bimbingan TIK Kelas VIII di SMP Negeri 1 Salatiga T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Web ELearning untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar pada Mata Pelajaran Bimbingan TIK Kelas VIII di SMP Negeri 1 Salatiga T1 Full text"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

BIMBINGAN TIK KELAS VIII DI

SMP NEGERI 1 SALATIGA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

YOHANES SATRIO NUGROHO NIM: 702012016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

1. PENDAHULUAN

Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran TIK berganti nama menjadi Bimbingan TIK. Dengan diterapkannya kurikulum baru ini, durasi jam pelajaran bimbingan TIK menjadi lebih pendek yaitu satu jam pelajaran untuk setiap minggunya, Karena hal tersebut beberapa sekolah menerapkan proses pendidikan menggunakan media Internet. Pada dasarnya penggunaan media Internet bertujuan untuk menambahkan jam pelajaran yang hanya memiliki waktu pendek dan dianggap kurang efektif untuk menyampaikan materi. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan menawarkan peluang baru dalam kegiatan kependidikan dan memberikan penguatan berbagai proses kegiatan kependidikan [1]. Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Salatiga dengan menggunakan media Web E-learning untuk proses pembelajaran TIK online. Pembelajaran online atau online learning adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan tanpa tatap muka secara langsung disebut [10]. Dengan sistem pembelajaran tersebut memungkinkan siswa mempelajari materi di rumah bahkan mengerjakan tugas atau ulangan di rumah atau dimanapun asalkan terdapat koneksi internet tanpa harus bertatap muka secara langsung[2]. Dengan pembelajaran yang tanpa harus bertatap muka secara langsung, Siswa dapat melakukan pembelajaran sesuai waktu yang dimiliki dan diinginkan oleh siswa itu sendiri. Pembelajaran online dapat dilakukan dimana saja apabila terdapat koneksi internet untuk mengakses media pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ke-efektif-an proses bembelajaran menggunakan media Web E-Learning di SMP Negeri 1 Salatiga dalam penerapan kurikulum 2013.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Hakikat belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri, dalam interaksinya dengan lingkungan [3]. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai akibat pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa Hakikat Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman [4].

(8)

cenderung jenuh. f) penempatan waktu adalah management waktu yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada murid. g) hasil belajar (evaluasi) ialah nilai yang didapatkan oleh setiap murid setelah melakukan proses pembelajaran [5].

TIK adalah kependekan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengacu pada banyak teknologi yang memungkinkan kita untuk menerima informasi dan berkomunikasi atau bertukar informasi dengan orang lain [6]. Kegunaan TIK pada umumnya berhubungan dengan orang-orang yang menggunakan teknologi untuk mengakses, mengumpulkan, memanipulasi dan menyajikan atau mengkomunikasikan informasi. Teknologi dapat mencakup hardware (misalnya komputer dan perangkat lain); aplikasi perangkat lunak; dan konektivitas (misalnya akses ke Internet, infrastruktur jaringan lokal, video conference). Hal yang paling signifikan tentang ICT adalah konvergensi meningkatnya berbasis komputer, multimedia dan teknologi komunikasi dan cepatnya perubahan yang mencirikan kedua teknologi dan penggunaannya [7].

Internet merupakan sekumpulan dari jaringan komputer yang saling terhubung satu dengan yang lain secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca & menguraikan berbagai protokol komunikasi tertentu yang sering dikenal dengan istilah Internet Protocol (IP) dan Transmission Control Protocol (TCP). Protocol didefinisikan sebagai sebuah spesifikasi sederhana mengenai bagaimana dua ataupun lebih komputer dapat saling bertukar informasi [8]. Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut dengan web page dan link dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page lain (hyper text), baik diantara page yang disimpan dalam server yang sama maupun server di seluruh dunia [9]. Pembelajaran online adalah suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis dimana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan dan pemantauan keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pengajaran dan pembelajaran tersebut menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan tanpa tatap muka secara langsung [10].

Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji tentang penggunaan TIK dalam pembelajaran diantaranya;

Penelitian berjudul “Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga” menemukan bahwa sekolah dengan fasilitas yang cukup baik dapat menggunakan TIK dalam pembelajaran dengan baik begitu pula sebaliknya. Belum sepenuhnya guru mempunyai keterampilan TIK untuk pembelajaran, sehingga perlu diberikan pelatihan kepada guru secara teratur dan konsisten [11]. Ini sesuai dengan penelitian ini yang akan menerapkan media pembelajaran web E-learning.

Penelitian berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK 1 Sedayu Bantul” oleh Mishadin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran elektronika terbukti lebih efektif, yaitu dengan tercapainya prestasi belajar sesuai KKM yang ditetapkan [12]. Berbanding lurus dengan penelitian ini yang akan menerapkan media pembelajaran untuk mengetahui efektivitas media tersebut.

Dalam penelitianya yang berjudul “Efektivitas Penerapan E-Learning model Edmodo

(9)

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti ingin meneliti mengenai penerapan TIK yaitu fokus pada Web E-learning untuk meningkatkan efektivitas belajar pada mata pelajaran bimbingan TIK di SMP Negeri 1 Salatiga

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini penulis melakukan eksperimen dengan menggunakan teknik experimental research. Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri [14]. Tujuan dan pertimbangan pengambilan subjek eksperimen penelitian dalam ini adalah kelas eksperimen tersebut memiliki kesetaraan jenis kelas, pada hal ini adalah kelas Reguler.

Dalam penelitian ini penulis menetapkan kelas kontrol adalah Siswa kelas XII regular di SMP Negeri 1 Salatiga yaitu kelas VIII C, D, dan E. Juga diambil satu kelas eksperimen yaitu kelas VIII F. Pada penelitian ini angket digunakan sebagai alat pengambilan data. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa dan guru tentang penggunaan Web E-Learning. Sedangkan metode pengumpulan data wawancara untuk mendapatkan data informasi tentang hambatan / tantangan dalam pembelajaran menggunakan Web E-Learning.

Analisis data dilakukan dengan cara memilih dan mengelompokkan data yang ada, merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami. Diperoleh data dari 28 responden yang terdiri dari 10 laki-laki dan 18 perempuan termasuk didalamnya 2 guru laki-laki, 2 guru perempuan. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, atau tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis. Desain pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelas Kontrol:

Tabel 1. Desain Pembelajaran Kelas Kontrol

No. Kegiatan Waktu

1 Pembukaan:

Mengucapkan salam

Mengecek kehadiran peserta didik 5 Menit

Menyampaikan indikator bimbingan

2 Isi:

Guru menyampaikan materi sesuai dengan indikator

Guru dan Peserta didik mempraktikan materi bersama-sama

menggunakan komputer 35 Menit

Guru menjelaskan kembali bila ada siswa yang belum paham tentang materi yang disampaikan

3 Penutup:

Refleksi terhadap materi yang telah diberikan

Pemberian tugas 5 Menit

(10)

Kelas Eksperimen:

Tabel 2. Desain Pembelajaran Kelas Eksperimen

No. Kegiatan Waktu

1 Persiapan Pembelajaran:

Guru mengunggah materi pada web E-learning Setiap awal minggu

Siswa mengunduh materi yang sudah di unggah oleh guru dan mempelajari dirumah sebelum pembelajaran dikelas

sebelum kegiatan

pembelajaran Guru membuat soal tugas / ulangan untuk siswa pada web

E-learning

dimulai

2 Pembukaan:

Mengucapkan salam

Mengecek kehadiran peserta didik 5 Menit

Menyampaikan indikator bimbingan

Guru menjelaskan kembali bila ada siswa yang belum paham tentang materi yang dipelajari siswa dirumah

Guru mengingatkan untuk mengecek Web E-learning untuk mengunduh materi dan mengerjakan tugas.

4 Penutup: 5 Menit

Refleksi terhadap materi yang telah diberikan Pemberian tugas

Mengisi buku absensi

5 Siswa mengerjakan tugas/Ulangan pada web E-learning

Selelah pembelajaran

Setelah dilakukan pembelajaran dengan memberikan tiga materi kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh data lama waktu penyampaian materi adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi pelajaran TIK

Kelas

(11)

Tabel 3 menunjukkan Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi per pertemuan. Di SMP Negeri 1 Salatiga pelajaran bimbingan TIK hanya dilakukan 1 pertemuan setiap minggunya. Dari data yang diperoleh tersebut diketahui kelas kontrol membutuhkan 4 pertemuan untuk mempelajari materi 3 materi. Jadi kelas kontrol membutuhkan waktu 4 minggu. Pada kelas eksperimen membutuhkan 3 pertemuan untuk mempelajari 3 materi dengan waktu 3 minggu.

Pembelajaran TIK di SMP Negeri 1 Salatiga dilakukan di ruang lab.komputer pada setiap proses pembelajaranya. Pada kelas kontrol, guru menyampaikan materi kepada siswa secara langsung menggunakan Ms.PowerPoint yang ditampilkan melalui LCD Proyektor. Siswa memperhatikan dan mempraktikan sesuai dari instruksi dari guru. Dalam hal ini guru harus menjelaskan secara cepat agar waktu cukup untuk melakukan praktik langsung menggunakan komputer, namun juga harus secara jelas agar siswa dapat mengerti dan memahami materi yang disampaikan.

Pada kelas eksperimen, materi diunggah pada Web E-learning hari senin setiap minggunya. Kelas eksperimen di penelitian ini mendapatkan jadwal pelajaran bimbingan TIK setiap hari rabu, Sehingga dengan demikian siswa dapat membuka materi dengan mengunduh dari Web E-learning dua hari sebelum pelajaran di sekolah untuk dipelajari sendiri di rumah. Jika siswa mengalami kesulitan mamahami materi siswa dapat bertanya melalui forum yang ada pada Web E-learning. Melalui forum tersebut tidak hanya guru yang dapat menjawab pertanyaan dari siswa yang mengalami kesulitan melainkan siswa yang lain dapat membantu juga. Setelah hari rabu saat pelajaran di sekolah, guru hanya akan me-review materi yang telah diunggah pada hari senin. Dengan proses pembelajaran tersebut, guru dan siswa dapat lebih leluasa mempraktikan materi dengan Komputer di lab menggunakan waktu satu pertemuan penuh.

Dari hasil pembelajaran tiga materi dihasilkan tiga nilai yang terdiri dari tugas kelas, tugas rumah, dan Ulangan harian sebagai berikut:

Tabel 4. Rata-rata hasil belajar siswa dari tiga materi yang diberikan

Kelas Rata-Rata Nilai Kelas

Tugas Kelas Tugas Rumah Ulangan Harian Kelas kontrol

C D E

85,5 82,5 83,8 88,6 87,5 86,5 87,5 89,8 87,8 Kelas eksperimen

F 90,5 92,5 94,1

(12)

Tabel 5. Daftar nilai kelas eksperimen SMP Negeri 1 Salatiga menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 85. Terdapat 3 siswa (12,5 %) yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada nilai Ulangan harian dan terdapat 21 siswa (87,5%) mendapatkan nilai diatas KKM. Dari hasil nilai pada Tabel 5 didukung respon positif dari siswa. Berikut rincian persepsi siswa terhadap pembelajaran ber basis Web E-Learning:

Tabel 6. Persepsi siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Web E-Learning

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Siswa setuju dengan pembelajarang dengan Web E-learning.

62% 25% 9% 4% 0%

2 Siswa dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan Web E-learning.

50,5% 40,5% 9% 0% 0%

3 Guru dapat membantu jika siswa menemui suatu masalah. 54,5% 36,5% 9% 0% 0% 4 Siswa mendapatkan solusi dari masalah yang ditemui

dengan bantuan dari guru maupun siswa lain.

58% 29% 9% 0% 4%

5 Siswa nyaman dengan pembelajaran Web E-learning. 50,5% 36,5% 4% 9% 0%

6 Siswa lebih leluasa dalam belajar karena waktu yang digunakan diluar jam pelajaran.

46% 42% 4% 4% 4%

7 Siswa tepat waktu dalam pengumpulan tugas pada media Web E-learning.

28,5% 57,5% 4% 9% 0%

8 Siswa senang dengan proses pembelajaran ini. 45,5% 42% 12,5% 0% 0%

9 Siswa dapat berdiskusi bersama dengan media ini. 50,5% 36% 9% 4% 0%

10 Siswa senang membantu siswa lain pada diskusi di Web E-learning.

45,5% 50,5% 4% 0% 0%

(13)

pembelajaran [16]. Sebanyak (87,5%) responden siswa setuju dan senang belajar dengan menggunakan media Web E-Learning. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harry Firman yaitu Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan [16] Berikut persepsi guru terhadap pembelajaran menggunakan Web E-Learning:

Tabel 7. Pesepsi guru terhadap pembelajaran menggunakan Web E-learning

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Guru dapat merancang Web E-learning. 25% 50% 25% 0% 0%

2 Guru dapat mengoperasiakan media pembelajaran Web E-learning.

25% 50% 0% 50% 0%

3 Guru dapat mengajarkan siswa cara mengoperasikan Web E-learning.

25% 75% 0% 0% 0%

4 Guru dapat mengelola pembelajaran diluar jam pelajaran. 25% 50% 0% 0% 0%

5 Guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan 75% 25% 0% 0% 0%

6 Metode ini memberikan hasil yang positif pada hasil belajar

75% 25% 0% 0% 0%

7 Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. 50% 50% 0% 0% 0%

8 Guru lebih mudah berkomunikasi dengan siswa. 50% 25% 0% 25% 0%

9 Hasil belajar siswa melampaui standar minimal (KKM). 75% 0% 0% 25% 0%

10 Penyampaian materi dengan metode ini mempermudah guru.

25% 75% 0% 0% 0%

Tabel 7 menunjukan bahwa (75%) responden guru setuju terhadap pebelajaran menggunakan media Web E-Learning. Hal ini menunjukan bahwa indikator efektivitas belajar tentang guru yang mampu merancang, mengelola, mengolah, dan menerapkan media pembelajaran telah mampu dilakukan oleh guru [17]. Dengan melihat hasil belajar dari siswa kelas eksperimen (75%) dari respoden guru setuju dengan nilai dari hasil belajar siswa melampaui standar minimal (KKM) yang terdapat dalam Tabel 5. Dengan demikian sesuai dengan kriteria Ketuntasan belajar menurut Nurgana (1985), pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 75 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai = 60 dalam peningkatan hasil belajar [18].

Dalam penelitian ini terdapat hambatan dan tantangan dalam pembelajaran menggunakan Web E-Learning. Data tersebut didapatkan dari hasil wawancara terhadap siswa yang kurang setuju dengan diterapkanya pembelajaran menggunakan media Web E-Learning (4%). Mengungkapkan bahwa, hal yang membuat siswa tersebut kurang setuju karena pembelajaran yang diterapkan menuntut siswa harus sering membuka Web E-Learning tersebut, sedangkan siswa tersebut tidak memiliki koneksi internet yang mencukupi. Hal ini dapat disiasati dengan mengubah cara pembelajaran yang terstuktur atau diadakan penjadwalan, sehingga siswa hanya diharuskan mengakses Web E-learning setiap jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Pengelolaan sarana prasarana yang baik akan menunjang kelancaran dalam proses pembelajaran sebab tersedianya sarana prasarana siap pakai saat dibutuhkan [19]

Pembelajaran Bimbingan TIK di SMP Negeri 1 Salatiga menggunakan media Web E-Learning menunjukan hasil yang memuaskan. Tabel 4 menunjukan bahwa Siswa merasa lebih nyaman dengan metode pembelajaran ini. Guru juga memberikan pendapat yang sama, ditunjukan pada Tabel 7, Dengan menggunakan media Web E-learning guru merasa lebih mudah dalam menyampaikan materi yang diberikan tanpa harus mempertimbangan waktu jam pelajaran yang sangat terbatas.

(14)

nilai yang tinggi. (90,5) untuk tugas kelas, (92,5) pada tugas rumah dan (94,1) dari ulanagan harian. Perbandingan nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sangat signifikan ditunjukan oleh Tabel 4. Perbandingan waktu dalam minggu yang dibutuhkan untuk menyampaikan materi dalam hal ini 3 materi yaitu 3 minggu untuk kelas eksperimen, dan 4 minggu untuk kelas kontrol.

Dari hasil respon siswa pada Tabel 6, (88,4%) siswa setuju dengan diterapkanya pembelajaran dengan media Web E-learning. Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan [16] dari pernyataan tersebut selaras dengan respon siswa yaitu (87%) siswa lebih nyaman menggunakan media Web E-Learning. (87,5%) siswa lebih senang menggunakan media pembelajaran Web E-learning.

Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang setuju dengan diterapkanya media Web E-learning memberikan tanggapan jika metode ini sebernarnya cocok untuk pembelajaran. Tetapi, penjadwalan harus lebih terstruktur agar siswa tidak selalu membuka web tersebut untuk mengetahui informasi tentang mata pelajaran Bimbingan TIK. Dari pernyataan tersebut guru menjelaskan bahwa sistem pembelajaran ini akan diperbaiki / dibenahi lagi agar semua siswa dapat menggunakan media ini secara nyaman. Selanjutnya penjadwalan akan digunakan agar siswa hanya akan membuka media tersebut setelah medapatkan pengumuman dari guru yang bersangkutan jika ada kuis atau materi yang diunggah ke web.

Hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran ini menjukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Web E-learning memiliki nilai rata-rata kelas yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang ditunjukan pada tabel 4. Pada kelas eksperimen hanya 3 siswa dari 24 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Ketiga siswa tersebut mendapatkan nilai masing-masing 80, sedangkan KKM di SMP Negeri 1 Salatiga 85.

5. KESIMPULAN

(15)

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Bangkok, U. N. E. S. C. O. (2004). Integrating ICTs into education: Lessons learned. UNESCO Bangkok. Retrieved March, 21, 2011.

[2] Siahaan, S. M. (2012, July). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Fisika. In Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Sriwijaya, 4 Juli 2012. (Energi, Lingkungan, dan Teknologi Masa Depan: Tantangan dan Peluang Ilmu Fisika) (pp. 13-20). PT. Mitra Intimarga.

[3] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta; Bumi aksara, 1998), h.2

[4] James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999 [5] Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan). Jakarta:

Rineka cipta.

[6] Education, I. T. (2010). A Regional Guide.

[7] Lloyd, Margaret (2005). Towards a definition of the integration of ICT in the classroom. In AARE 2005, AARE, Eds. Proceedings AARE '05

[8] Allan, 2005. understanding how technology paradoxes affect in internet service quality. internet research electronic networking application and policy.

[9] Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus. 2004. Cara Cerdas menguasai Layout, Desain dan Aplikasi Web. Jakarta. Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

[10] Jaya Kumar C. Koran. 2002, Aplikasi E-Learning dalam pengajaran dan pembelajaran di Sekolah Malaysia.

[11] Aih Ervanti, 2014. Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga” Salatiga.

[12] Mishadin, 2012 “Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Sedayu Bantul”.

[13] Ahmad Zanin, 2014 “Efektivitas Penerapan E-Learning model Edmodo dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa”.

[14] Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[15] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[16] Muhammad Syarief, 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kontekstual di SMK Negeri 1 Majalengka, Universitas Pendidikan Indonesia

[17] Harry Firman, 1987. Efektivitas Belajar. Jakarta.

[18] Endi Nurgana, 1985. Statistika untuk Penelitian, Penerbit CV. Permadi, Bandung. [19] Rosivia (2014) “Peningkatan Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP

Gambar

Tabel 1. Desain Pembelajaran Kelas Kontrol
Tabel 3. Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi pelajaran TIK
Tabel 4. Rata-rata hasil belajar siswa dari tiga materi yang diberikan
Tabel 5 menunjukan daftar nilai yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen. Pada
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “ TANGGUNGJAWAB HUKUM PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) TERHADAP AKTA PPAT YANG DIBATALKAN PENGADILAN

Nilai rataan relatif genotipe ZIOF-0046, ZIOF-0052, dan ZIOF-0053 lebih dari rataan relatif umum (adaptif), ZIOF-0046 adaptif di lokasi Sukabumi dan Majalengka pada musim pertama,

Model data yang dibangun dengan metode On To Knowledge ini mendukung proses retrieve secara cepat, sedangkan proses update bisa dilakukan dengan tepat

Tujuan penelitian ini adalah merancang bahan ajar berbasis augmented reality menggunakan android sebagai sarana untuk pembelajaran bangun ruang bidang datar

Integrated Marketing Communications terdiri dari beberapa kriteria dan sub kriteria di dalamnya, dengan menggunakan metode Analytical Network Process penelitian ini ditujukan

Menurut sukirno (2004:333) inflasi yaitu kenaikkan dalam harga barang dan jasa yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan dengan penawaran barang di

Gambar 1. Kegiatan Koordinasi Tempat, Agenda Kegiatan di Desa Sukajadi.. pendampingan kepada masyarakat desa sumber harum dan desa margarahayu Adapun alur pelaksanaan program

Berdasarkan dari fokus penelitian dari judul tersebut, maka dapat dideskripsikan substansi permasalahan yang akan dilakukan peneliti yaitu sebagaimana sistem dan